Anda di halaman 1dari 2

WACANA PEMERKOSAAN

SISWI SMP DI PERKOSA SOPIR ANGKOT

Lagi-lagi kasus pemerkosaan dilakukan seorang sopir a ngkot. Kali ini sopir angkot 03 jurusan
Ciapus-Ramayana Bogor, R, 25, memperkosa seorang siswi SMP. Bahkan rekan R berinisial P,
35, yang juga sopir angkot, juga turut menyetubuhi siswi SMP kelas 2 tersebut.

Disetubuhi dan dicabuli bergantian sama dua orang, kata Kasat Reskrim Polres Kabupaten
Bogor AKP Imron Ermawan saat dihubungi detikcom, Rabu (14/3/2012).

Menurut Imron, peristiwa ini terjadi pada tanggal 24 Februari lalu. Saat itu, siswi SMP ini
hendak pulang sekolah sekitar pukul 17.00 WIB. Tiba-tiba melintas angkot 03 yang disopiri
pelaku R. Korban selama ini mengenal R.

Dia naiklah angkot itu, ujarnya.

Namun, bukannya diantar pulang ke rumah, korban malah dibawa ke arah puncak. Di dalam
angkot tidak cuma ada R dan korban. Tapi ada seorang rekan pelaku, P. P dan R sama-sama
sopir tembak angkot 03.

Korban sempat meminta dipulangkan. Tapi dia diancam. Kalau nggak ikut ke puncak nanti
nggak dipulangkan, ucapnya.

Karena diancam, korban akhirnya tak berani melawan. Sesampainya di sebuah kamar di puncak,
siswi SMP tersebut disetubuhi bergantian oleh R dan P. Hingga keesokan harinya, tanggal 25
Februari, korban dipulangkan.

Siang besoknya diantar pulang. Sudah sampai di rumah korban cerita ke orangtuanya dan
dilaporkan ke polisi, jelas Imron.

R lantas ditangkap polisi pada 6 Maret lalu. Sementara P masih diburu. Sudah ketangkap R tapi
tersangka yang satu lagi masih diburu, lanjutnya.

R lantas dijerat pasal 81 dan 82 Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak dengan hukuman 15 tahun penjara.
KASUS PEMBUNUHAN
SEORANG IBU DAN ANAK

Polisi Resort Garut menyelidiki kasus pembunuhan seorang ibu dan anak. Kedua korban
ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Cisalakwetan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.

"Sekarang masih melakukan penyelidikan. Kita berharap kasus ini secepatnya terungkap," kata
Kepala Polres Garut, AKBP Enjang Hasan Kurnia, seperti dikutip Antara.

Enjang menduga pembunuhan terhadap Enun (25) dan anak pertamanya Akmal (4) karena unsur
dendam. Hal tersebut terlihat dari cara pembunuhannya yang terbilang cukup sadis.

Bahkan pelaku, kata Enjang, sudah mengetahui situasi rumah yang ditinggal oleh suami korban
yang pergi bekerja ke Kalimantan.

"Pelaku sepertinya sudah mengetahui situasi rumah korban dan kemungkinan juga pembunuhan
ini bermotif dendam karena cara membunuhnya sangat sadis," kata Enjang.

Warga dan sanak saudara korban awalnya curiga terhadap korban yang tidak keluar rumah sejak
pagi hingga menjelang siang. Sedangkan, pintu rumah yang dalam keadaan terkunci membuat
warga tidak bisa melihat kondisi dalam rumah.

Warga akhirnya mengintip melalui atap rumah. Warga yang berhasil mengintip ke dalam rumah
tersebut melihat korban Enun yang sedang hamil itu tergeletak di dapur dengan luka di tubuhnya.

Selanjutnya warga mendobrak pintu. Mereka melihat anak korban tewas bersimbah darah di
ruangan televisi. Polisi menemukan sebilah golok dan gunting yang diduga dijadikan sebagai alat
untuk membunuh korban.

Anda mungkin juga menyukai