Anda di halaman 1dari 8

eISSN : 2654-4687 , pISSN : 2654-3894

https://doi.org/10.17509/jithor.v4i1.28567
jithor@upi.edu
http://ejournal.upi.edu/index.php/Jithor
Volume 4, No. 1, April 2021

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(K3) PADA HOTEL WHIZ PRIME DALAM PARTISIPASI
PENCEGAHAN COVID-19

Ranti Komala Dewi(1)*, Fardinal(2)

(1) Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Politeknik Negeri Padang


(2) Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang
ranti_kd2@yahoo.com , fardinal@pnp.ac.id

Submitted : 30 September 2020 Revised: 3 March 2021


Accepted : 10 March 2021

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 di Indonesia berdampak langsung terhadap industri pariwisata, khususnya
industri perhotelan yang terpaksa harus tutup di Sumatera Barat dan akhirnya dapat
memberikan berbagai dampak. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pelayanan
penerapan protokol kesehatan oleh staf Housekeeping dan Front Office dalam mengurangi
risiko terpaparnya karyawan oleh tamu yang datang. Berdasarkan data PHRI Sumatera Barat
sudah 50% hotel harus tutup, 30% melakukan kegiatan (50% dengan cara merumahkan
karyawan dengan sistem unpaid dan 50% digaji), 20% lagi masih beroperasi dengan
melakukan kegiatan katering dan menjual makanan siap saji, dan menyewakan kamar untuk
isolasi mandiri. Pandemi ini merupakan masalah yang serius maka hotel wajib memiliki
sumber daya manusia yang memiliki pemahaman yang baik mengenai ilmu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) khususnya dalam Standar Operasional Prosedur penanganan tamu.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskripsi kepada seluruh karyawan Hotel
Whiz Prime Padang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampel jenuh dengan
alat pengumpulan data berupa kuesioner untuk mengidentifikasi risiko. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan pelayanan penerapan protokol kesehatan oleh staf
Housekeeping dan Front Office sudah baik, namun masih ada yang perlu diperbaiki dan
luaran penelitian ini berupa pengembangan Standar Operasional Prosedur.

Kata Kunci : Covid-19, Hotel Whiz Prime Padang, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
Manajemen Risiko

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY RISK MANAGEMENT AT WHIZ PRIME


HOTEL IN PARTICIPATION TO PREVENT COVID-19

ABSTRACT
Covid-19 in Indonesia gives a direct impact on the Indonesian tourism industry, particularly
the hotel industry, which was forced to close in West Sumatra. The purpose of this study was
to identify the implementation of health protocol services by Housekeeping and Front Office
staff in reducing the risk of employee exposure to guests. Based on West Sumatra PHRI data,
50% hotels have closed, 30% are carrying out activities (50% by laying off employees with an
unpaid system and 50% are paid), 20% are still operating by catering and selling ready-to-

JITHOR Vol.4, No.1, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894 – 9


Ranti Komala Dewi, Fardinal: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada Hotel Whiz Prime dalam Partisipasi Pencegahan Covid-19

eat food, and how to rent out a room for self-isolation. This pandemic is a serious problem,
therefore the hotel needs to have human resources who have a good understanding of
Occupational Safety and Health (K3), especially in the Standard Operating Procedure for
guest handling to avoid local transmissions. In this study, the method used is descriptive
analysis to all employees of the Whiz Prime Padang Hotel. The data collection technique uses
a saturated sample technique with a data collection tool in the form of a questionnaire to
identify risks. The results showed that the service activities of implementing health protocols
by the Housekeeping and Front Office staff were good, but there were still things that needed
to be improved, and the outcome of this study was the development of standard operating
procedures.

Keywords: Covid-19, Hotels, Occupational Safety and Health (K3), Risk Management

PENDAHULUAN karyawan untuk sementara waktu dan


Tingkat hunian hotel bintang di menghindari terjadinya pemutusan
34 Provinsi di Indonesia pada bulan hubungan kerja (cnnindonesia, 2020).
Januari - Juli 2020 sebesar 32,41% atau Berdasarkan pada fenomena di
mengalami penurunan sebesar 60,10% atas maka perlu dilakukan penelitian
apabila dibandingkan tingkat hunian yang bertujuan untuk mengidentifikasi
hotel bintang di 34 Provinsi di pelayanan penerapan protokol Covid-19
Indonesia pada bulan Januari - Juli 2019 oleh staf Housekeeping dan Front
lalu sebesar 51,89% (Soehardi, 2020). Office dalam megurangi risiko
Sementara ketika awal pandemi tingkat (manajemen risiko) terpaparnya
hunian kamar Hotel Bintang di karyawan Hotel Whiz Prime Padang
Sumatera Barat pada bulan Januari – dari virus Covid-19 oleh tamu yang
Juli 2020 sebanyak 30,24 persen, ini berkunjung. Luaran penelitian adalah
mengalami penurunan dibandingkan untuk pengembangan Standar
dengan bulan yang sama pada tahun Operasional Prosedur (SOP) yang
2019, yaitu 51,55 persen (Kementerian efektif dan efisien dalam rangka
Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik pencegahan penyebaran virus Covid -
Indonesia, 2020). 19 pada divisi Housekeeping di hotel
Ditengah mewabahnya pandemi ini.
Covid-19 membawa perubahan cukup
signifikan pada industri perhotelan di TINJAUAN PUSTAKA
kota Padang. Kondisi ini menuntut Manajemen Risiko
pihak hotel melakukan inovasi demi Manajemen risiko menjadi sebuah
tetap bisa bertahan di tengah cara yang sistematis dalam memandang
gempuran wabah virus Covid-19 sebuah risiko dan menentukan dengan
(Wirawan dkk, 2020), yakni dengan tepat penanganan terhadap risiko
adanya penawaran paket isolasi mandiri tersebut. Ini merupakan sebuah sarana
selama 14 hari oleh Hotel Whiz Prime untuk mengidentifikasi sumber dari
Padang. Sementara itu, hotel lain risiko dan ketidakpastian (Indragiri &
beralih ke usaha kulinari dan ada juga Yuttya, 2018) serta dapat
yang harus tutup (Budiman, 2020). memperkirakan dampak yang akan
Maulana Yusran mengungkapkan ditimbulkan dan mengembangkan
bahwa 26 dari 80 hotel Sumbar sudah respon yang harus dilakukan untuk
tutup dan anggota PHRI Sumbar menanggapi risiko tersebut. Tindakan
membuat kesepakatan dengan manajemen risiko diambil oleh para
pekerjanya dengan cara merumahkan praktisi untuk merespon bermacam-

10 – JITHOR Vol.4, No.4, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894


Ranti Komala Dewi, Fardinal: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Pada Hotel Whiz Prime dalam Partisipasi Pencegahan Covid-19

macam risiko yang ada (Abdurrahman baru yang belum pernah diidentifikasi
dkk, 2019). Responden melakukan dua sebelumnya pada manusia. Virus
macam hal tindakan dalam manajemen Corona adalah Zoonosis yang dapat
risiko, yaitu perihal mencegah dan ditularkan antara hewan terhadap
memperbaiki (Ibrahim, 2011). manusia, virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Penelitian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menyebutkan bahwa SARS
(K3) ditransmisikan dari kucing luwak (civet
Menurut Suma’mur (2001), cats) ke manusia, dan MERS dari unta
“Keselamatan dan kesehatan kerja ke manusia. Akan tetapi hewan yang
merupakan rangkaian usaha untuk menjadi sumber penularan COVID-19
menciptakan suasana kerja yang aman ini sampai saat ini masih belum
dan tentram bagi para karyawan yang diketahui (Dinas Kesehatan, 2020).
bekerja di perusahaan yang
bersangkutan”. Pencegahan kecelakaan METODE PENELITIAN
ketika bekerja dapat dilakukan dengan Penelitian ini menggunakan
mengetahui berbagai risiko yang akan metode deskriptif. Penelitian deskriptif
muncul, salah satunya melalui metode adalah teknik yang menggambarkan dan
(HIRARC) Hazard Identification, Risk menginterpretasikan arti data-data yang
Assesment, and Risk Control (Ihsan telah terkumpul dengan memberikan
dkk, 2017). perhatian dan merekam sebanyak
mungkin aspek situasi yang diteliti pada
Industri Perhotelan di Tengah saat itu, sehingga memperoleh
Pandemi gambaran secara umum dan menyeluruh
Sebagai sebuah organisasi, hotel tentang keadaan sebenarnya
memerlukan berbagai strategi untuk (Kriyantono, 2007).
bisa bertahan hidup (Avriyanti, 2021). Objek penelitian adalah
Menurut Sulastiyono (2006), hotel karyawan dari Hotel Whiz Prime
dikategorikan sebagai suatu perusahaan Padang yang bertugas pada periode
yang dikelola oleh pemiliknya dengan pandemi COVID-19. Teknik
menyediakan pelayanan makanan, pengumpulan data, yakni dengan
minuman, dan fasilitas kamar tidur menggunakan teknik sampling yang
kepada orang-orang yang melakukan melibatkan seluruh anggota populasi
perjalanan dan mampu membayar disebut sampling jenuh karena jumlah
dengan jumlah yang wajar sesuai populasi hanya 20 orang responden.
dengan pelayanan yang diterima tanpa Maka, penulis mengambil data
adanya perjanjian khusus. Ketika terjadi sebanyak 100% jumlah populasi yang
pandemi, hotel dapat memberikan ada pada divisi Housekeeping dan Front
penawaran khusus (Ilham, 2020) dalam Office. Alat yang digunakan untuk
bentuk strategi pemasaran untuk pengumpulan data pada penelitian ini
menyediakan kamar khusus untuk ruang adalah dengan alat bantuan panduan
isolasi mandiri (Masatip, 2020) wawancara dan pengambilan
(Kaniasari dkk, 2021). dokumentasi. Pengumpulan data juga
dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner
Pandemi Coronavirus Disease 2019 atau angket, merupakan
(COVID-19) serangkaian/daftar pertanyaan tertulis
Pandemi Covid-19 yang ditujukan kepada responden mengenai
melanda dunia adalah penyakit jenis masalah-masalah tertentu yang

JITHOR Vol.4, No.1, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894 – 11


Ranti Komala Dewi, Fardinal: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Pada Hotel Whiz Prime dalam Partisipasi Pencegahan Covid-19

bertujuan untuk mendapatkan area kerja maupun fasilitas umum


tanggapan dari responden tersebut. adalah 85% selalu dan hanya 15%
Teknik analisis data dengan menjawab sering. Pada ketersediaan
menggunakan teknik persentase untuk hand sanitizer di lokasi yang sudah
melihat kecenderungan modus ditentukan hotel terdapat 95% selalu
persentase yang paling besar. dan 5% menjawab sering. Melakukan
pembersihan dan disinfektan di area
HASIL DAN PEMBAHASAN umum hotel, seperti lobi, toilet, ruang
Jumlah karyawan Hotel Whiz serbaguna, ruang pertemuan, koridor,
Prime Padang yang bertugas pada dan lift secara berkala sudah dilakukan
periode pandemi COVID-19 dalam sebanyak 90% selalu dan hanya 10%
bagian Front Office dan Housekeeping menjawab sering. Membersihkan
berjumlah 20 orang. Pada penelitian ini pegangan pintu, tangga, dan tombol lift
mayoritas responden adalah Pria setiap saat menjawab 80% selalu dan
sebanyak 85% dan sisanya 15% adalah 20% sering. Karyawan yang bertugas
Wanita. Rentang usia responden antara membersihkan dilengkapi dengan
17-29 tahun sebanyak 95%, dan hanya peralatan pelindung diri, seperti masker
5% berusia antara 30-39 tahun. dan cairan disinfektan sebanyak 95%,
Pendidikan terakhir mayoritas pengisi dan kadang-kadang sebanyak 5%.
kuesioner adalah 85% SMA/SMK, 10% Beberapa SOP telah dilakukan
berpendidikan D1 dan sebanyak 5% oleh beberapa staf dengan baik, yaitu
berpendidikan D4/S1. Jika dilihat dari pembersihan area kerja dan fasilitas
responden dalam penelitian ini umum dengan menggunakan cairan
mayoritas adalah bagian Housekeeping disinfektan sekurang-kurangnya dua
sebanyak 70% dan 30% adalah bagian kali sehari, terutama benda yang sering
Front Office. disentuh dan terdokumentasi dengan
baik sebanyak 85% menjawab selalu,
A. Manajemen Risiko Keselamatan 10% menjawab sering, dan 5%
dan Kesehatan Kerja (K3) Pada menjawab kadang-kadang. Pemeriksaan
bagian Housekeeping rutin fungsi dispenser sabun, tisu,
Housekeeping memiliki peranan pembersih tangan (hand sanitizer), dan
penting dalam kepuasan tamu, sehingga pengering tangan di seluruh lokasi yang
tamu mendapatkan kenyamanan selama hotel tentukan 5% yang menjawab
menginap di hotel. Selain kadang-kadang, 15% menjawab sering
mengedepankan unsur kebersihan, dan 80% menjawab selalu. Disinfektan
keselamatan dan keamanan fasilitas umum hotel dan restoran satu
Housekeeping juga harus mampu kali dalam setiap shift 80% menjawab
memberi jaminan bebas dari segala selalu, 15% menjawab sering, dan 5%
virus disaat kita berada dalam masa menjawab kadang-kadang. Desinfeksi
tatanan normal baru. dan pembersihan kamar tamu 70%
Protokol kesehatan Covid-19 menjawab selalu, 15% lainnya
sudah bagus dilakukan oleh staf menjawab sering, dan 15% menjawab
Housekeeping, seperti pada penyediaan kadang-kadang. Mesin absen dengan
sabun untuk mencuci tangan di toilet jari dibersihkan satu kali dalam setiap
umum sudah dilakukan 100%. Selain shift sebanyak 75% menjawab selalu,
itu, persentase yang dicapai pada 10% menjawab sering, dan 15%
tahapan yang selalu dan sering adalah menjawab kadang-kadang.
membersihkan semua area hotel baik

12 – JITHOR Vol.4, No.4, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894


Ranti Komala Dewi, Fardinal: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Pada Hotel Whiz Prime dalam Partisipasi Pencegahan Covid-19

B. Manajemen Risiko Keselamatan kadang-kadang. Dalam hal menanyakan


dan Kesehatan Kerja (K3) Pada riwayat perjalanan tamu selama 14 hari
bagian Front Office sebelumnya pada formulir pendaftaran
Font Office juga memiliki dan deteksi perjalanan hanya 50% yang
peranan penting dalam kepuasan tamu menjawab selalu, 20% menjawab
agar tamu mendapatkan kenyamanan sering, dan 30% menjawab kadang-
selama menginap di hotel. Selain harus kadang-kadang. Jika suhu diatas 37,3
mampu memberi jaminan bebas dari derajat celcius maka tamu disarankan
segala virus disaat melakukan reservasi, untuk mencari perawatan medis hanya
Front Office juga harus mengedepankan 60% menjawab selalu, 30% menjawab
unsur kebersihan, keselamatan, dan sering, dan 5% menjawab kadang-
keamanan disaat kita berada dalam kadang. Jika suhu tubuh normal,
masa tatanan normal baru. sebelum check in dilakukan pengisian
Staf Front Office sudah bagus formulir pendaftaran dan deklarasi
dalam penerapan protokol kesehatan perjalanan menjawab 65% selalu, 25%
Covid-19, ini terlihat dari persentase sering, dan 10% kadang-kadang.
jawaban yang mayoritas menjawab Selain itu juga ada beberapa staf
selalu dan sering. Terlihat dari yang tidak melakukan SOP seperti
ketersediaan pembersih tangan (hand membersihkan meja receptionist segera
sanitizer) di meja Front Office hotel setelah setiap kali melayani tamu
dapat kita temukan karena 95% sebanyak 5% dan 10 % menjawab
menjawab selalu dan hanya 5% yang kadang-kadang, tetapi sebagian besar
menjawab sering. Staf Front Office menjawab selalu 70% dan 15%
sudah meminta tamu untuk menjawab sering. Memberi batas sesuai
membersihkan tangannya menggunakan jarak aman minimal satu meter pada
hand sanitizer selama proses check in tempat duduk di lobby dan receptionist
dan check out, dimana 80% menjawab hotel, yaitu sebanyak 5% menjawab
selalu dan 20% menjawab sering. tidak pernah dan 10% menjawab
Memberikan informasi bahwa kadang - kadang, namun sebagian besar
seluruh hotel dibersihkan sesuai SOP menjawab selalu sebanyak 75% dan
internal yang ada, 85% menjawab 10% menjawab sering. Memeriksa dan
selalu, semantara 15% menjawab mencatat suhu tubuh tamu yang
sering. Membuat tanda antrian tamu memasuki hotel sebanyak 5%
dengan jarak minimum antara tamu dan menjawab tidak pernah dan kadang-
karyawan sejauh satu meter 95% kadang sebanyak 5%, namun 70%
menjawab selalu dan 5% menjawab menjawab selalu dan 20% menjawab
sering. Mengurangi kontak fisik dengan sering.
tamu dalam bentuk apapun, seperti
tidak berjabat tangan, yaitu 95% KESIMPULAN
menjawab selalu dan 5% menjawab Dari data yang diperoleh serta hasil
sering. analisis yang telah dilakukan pada bab
Namun masih ada beberapa staf sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
yang belum maksimal dalam Manajemen risiko Keselamatan dan
menerapkan SOP, seperti ketersediaan Kesehatan Kerja (K3) pada bagian
informasi tentang COVID-19 mengenai Housekeeping dalam kegiatan
gejala, penyebaran, dan pencegahannya pelayanan dengan penerapan protokol
di hotel 60% menjawab selalu, 25% kesehatan Covid-19 sudah baik
menjawab sering, dan 15% menjawab dilakukan oleh staf Housekeeping,

JITHOR Vol.4, No.1, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894 – 13


Ranti Komala Dewi, Fardinal: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Pada Hotel Whiz Prime dalam Partisipasi Pencegahan Covid-19

seperti pada penyediaan sabun untuk berbagai pihak, untuk itu peneliti
mencuci tangan di toilet umum sudah mengucapkan terima kasih kepada
dilakukan maksimal, penyediaan cairan Politeknik Negeri Padang dan kapada
disinfektan di banyak ruangan hotel, GM dan staf Hotel Whiz Prime Padang.
dan pengecekan suhu berlapis di
berbagai sudut hotel. Namun, beberapa DAFTAR PUSTAKA
penerapan SOP masih dilakukan oleh Abdurrahman, A., Maniza, L. H., &
beberapa staf pada tahapan sepintas, Lestari, M. (2019). Analisis
yaitu membersihkan area kerja dan Implementasi Manajemen
fasilitas umum dengan menggunakan Pengendalian Risiko Dalam Upaya
cairan disinfektan sekurang-kurangnya Tercapainya Tujuan Organisasi
dua kali sehari serta dalam hal (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah
pemeriksaan fungsi dispenser sabun, Direktorat Jenderal Perbendaharaan
tisu, hand sanitizer, dan pengering Provinsi Nusa Tenggara Barat).
tangan di seluruh lokasi hotel. Selain JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi
itu, disinfektan fasilitas umum hotel dan Publik), 6(1), 30-38.
restoran satu kali dalam setiap shift, Masatip, A., Maemunah, I., Rosari, D.,
serta disinfeksi dan pembersihan kamar & Anggreani, C. (2020). Analisis
tamu juga belum dilakukan secara Strategi Pemasaran pada Hotel Inna
maksimal. Parapat dalam Situasi Pandemi
Manajemen risiko Keselamatan Covid-19. Jurnal Akademi
dan Kesehatan Kerja (K3) pada bagian Pariwisata Medan, 8(2), 150-159.
Front Office. Persentase rutinitas staf Avriyanti, S. (2021). STRATEGI
Front Office dalam partisipasi BERTAHAN BISNIS DI
pencegahan Covid-19 masih belum TENGAH PANDEMI COVID-19
mencapai angka sempurna. Meskipun DENGAN MEMANFAATKAN
kegiatan pelayanan dengan penerapan BISNIS DIGITAL (STUDI PADA
protokol kesehatan Covid-19 sudah UKM YANG TERDAFTAR
bagus, seperti memberikan informasi PADA DINAS KOPERASI,
bahwa seluruh hotel dibersihkan sesuai USAHA KECIL DAN
SOP internal yang ada dan membuat MENENGAH KABUPATEN
tanda antrian tamu dengan jarak TABALONG). Jurnal PubBis, 5(1),
minimum antara tamu dan karyawan 60-74.
sejauh satu meter. Namun, demikian Budiman, F. (2020). Corona Mewabah,
masih ada beberapa SOP yang Hotel Whiz Prime Tawarkan Paket
dilakukan pada tahapan sangat minim, Isolasi Mandiri. [Online] Diakses
yaitu tidak membersihkan meja dari:
receptionist segera setelah setiap kali PadangToday.http://www.padangto
usai melayani tamu, tidak memberi day.com/corona-mewabah-hotel-
batas sesuai jarak aman minimal satu whiz-prime-tawarkan-paket-isolasi-
meter pada tempat duduk di lobby dan mandiri/, 9 April 2020
receptionist hotel, serta tidak CNN. (2020). Corona, Pengusaha
memeriksa dan mencatat suhu tubuh Hotel Rumahkan 2.500 Karyawan
tamu yang memasuki hotel. di Sumbar. [Online] Diakses dari:
https://www.cnnindonesia.com/eko
UCAPAN TERIMAKASIH nomi/20200408092028-92-
Penelitian ini dapat terlaksana 491498/corona-pengusaha-hotel-
dengan baik berkat bantuan dari

14 – JITHOR Vol.4, No.4, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894


Ranti Komala Dewi, Fardinal: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Pada Hotel Whiz Prime dalam Partisipasi Pencegahan Covid-19

rumahkan-2500-karyawan-di- Soehardi, Lina P, Diara R. (2020).


sumbar Dampak Pandemik Covid-19
Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Terhadap Kunjungan Turis Asing
Bantul. (2020). Mengenai Covid dan Domestik Serta Tingkat
19. [Online] Diakses dari: Hunian kamar Hotel Bintang di
https://dinkes.bantulkab.go.id/berita Indonesia. Jurnal Kajian Ilmiah,
/800-mengenal-covid-19 20(3), 291-308
Ibrahim, J. K. (2011). Pelaksanaan Sulastiyono, A. (2006). Manajemen
Program Keselamatan Dan Penyelenggaraan Hotel. Bandung:
Kesehatan KerjaKaryawan PT. Alfabeta.
BITRATEX INDUSTRIES. Suma’mur. (2001). Keselamatan Kerja
Skripsi. Semarang: Universitas dan Pencegahan Kecelakaan.
Diponegoro. Jakarta: CV. Haji Masagun.
Ihsan, T., Edwin, T., & Irawan, R. O. Wirawan, P. E., Pujiastuti, S., & Astuti,
(2017). Analisis Risiko K3 Dengan N. N. S. (2020). Strategi Bertahan
Metode Hirarc Pada Area Produksi Hotel Di Bali Saat Pandemi Covid-
Pt Cahaya Murni Andalas 19. Jurnal Kajian Bali (Journal of
Permai. Jurnal Kesehatan Bali Studies), 10(2), 579-602.
Masyarakat Andalas, 10(2), 179-
185.
Ilham, I. (2020). Kondisi Pengusaha
Indonesia Ditengah Pandemi
Covid-19. Civic-Culture: Jurnal
Ilmu Pendidikan PKN dan Sosial
Budaya, 4(1 Extra), 59-68.
Indragiri, S., & Yuttya, T. (2018).
Manajemen risiko k3 menggunakan
hazard identification risk
assessment and risk control
(hirarc). Jurnal Kesehatan, 9(1),
39-52.
Kaniasari, D., Mardotillah, M., &
Masatip, A. (2021). Penerapan
Protokol Kesehatan Hotel sebagai
Langkah Preventif pada Masa
Pandemi. Jurnal Akademi
Pariwisata Medan, 9(1), 46-52.
Kementerian Pariwisiata dan Ekonomi
Kreatif Republik Indonesia. (2020).
Statistik Tingkat Penghunian
Kamar Hotel Bintang Tahun 2020.
[Online] Diakses dari:
https://www.kemenparekraf.go.id/p
ost/statistik-tingkat-penghunian-
kamar-hotel-bintang-tahun-2020
Kriyantono, R. (2007). Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

JITHOR Vol.4, No.1, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894 – 15


Ranti Komala Dewi, Fardinal: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Pada Hotel Whiz Prime dalam Partisipasi Pencegahan Covid-19

16 – JITHOR Vol.4, No.4, April 2021 – eISSN : 2654-4687 pISSN : 2654-3894

Anda mungkin juga menyukai