Anda di halaman 1dari 35

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BATCH III

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

JUDUL AKTUALISASI
(BOOKLET KRITERIA DESAIN DAN MATERIAL
STREET FURNITURE YANG BERKELANJUTAN PADA
RTH)

DISUSUN OLEH :
NAMA : PUTRI ALIFIA DESIANA
NIP : 199412072019032009

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BATCH III
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


“BOOKLET KRITERIA DESAIN DAN MATERIAL STREET FURNITURE YANG
BERKELANJUTAN PADA RTH”

Disusun oleh :

PUTRI ALIFIA DESIANA, S.T.


199412072019032009

DISEMINARKAN PADA :
HARI : RABU
TANGGAL : 16 OKTOBER 2019

MENTOR COACH KEPALA BALAI DIKLAT


PUPR WILAYAH IV
BANDUNG

Putri Intan Suri, ST, MT Ir. Harris Hasudungan Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T.
NIP. 197503262001122001 Batubara, M.Eng.SC. NIP. 196307211992031003
NIP. 195704211985011001

KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN


FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM


NIP. 196503031992031002
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul
“Booklet kriteria desain dan material street furniture yang berkelanjutan pada RTH”
ini dengan baik. Laporan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi tugas orientasi CPNS
Kementerian PUPR.
Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Direktur Bina Penataan Bangunan, yang telah mendukung dalam penyelenggaraan
on the job training.
2. Ibu Putri Intan Suri, ST, MT. sebagai Kasubdit Penataan Bangunan dan Lingkungan
Khusus, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya dan
selaku mentor
3. Kasi Wilayah I Subdit Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus
4. Kasi Wilayah II Subdit Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus
5. Pegawai Subdit Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus
6. Ir. Harris Hasudungan Batubara, M.Eng.SC.. selaku coach aktualisasi
7. Keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan
8. Teman-teman CPNS Jafung Tata Bangunan dan Perumahan Ahli Pertama terkhusus
teman-teman CPNS se-Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal
Cipta Karya.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
bentuk bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca demi tersusunnya laporan lain yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga laporan
aktualisasi ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 11 Oktober 2019

Putri Alifia Desiana


NIP. 1994120729019032009

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2. TUJUAN .................................................................................................. 1
1.3. RUANG LINGKUP ................................................................................. 2
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA .................................................................... 3
2.1. DESKRIPSI ORGANISASI..................................................................... 3
2.2. TUGAS POKOK FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ............. 4
BAB III DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI ........................................ 6
3.1. PENETAPAN ISU YANG DIANGKAT ................................................. 6
3.2. ANALISIS ISU ........................................................................................ 6
3.3. GAGASAN PENYELESAIAN ISU ........................................................ 8
3.4. DAMPAK ................................................................................................. 8
3.5. MATRIKS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ........................... 9
BAB IV REALISASI AKTUALISASI ................................................................ 15
4.1. CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI ............................................. 15
4.2. MATRIKS REALISASI JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ...... 23
4.3. KENDALA ............................................................................................. 23
4.4. STRATEGI ............................................................................................. 23
4.5. MANFAAT ............................................................................................ 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 24
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 25

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses kajian tipologi dari street furniture ........................................... 16


Gambar 2 Proses melakukan kajian terkait kriteria desain dan koordinasi .......... 17
Gambar 3 Proses melakukan kajian terkait kriteria material dan koordinasi........ 19
Gambar 4 Proses melakukan analisa terhadap hasil kajian ................................... 20
Gambar 5 Proses melakukan evaluasi terhadap hasil kajian ................................. 21
Gambar 6 Proses pembuatan booklet dan pemaparan hasil akhir ......................... 22
Gambar 7 Hasil akhir Booklet Kriteria Desain dan Material Street Furniture pada
Ruang Terbuka Hijau ............................................................................................ 22

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisa Isu Berdasarkan Metode USG ...................................................... 6


Tabel 2 Tahapan Rencana Kegiatan Aktualisasi ..................................................... 9
Tabel 3 Matriks jadwal kegiatan realisasi aktualisasi ........................................... 28

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berdasarkan Undang-Undang (UU) No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara
(ASN) terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (P3K) pada instansi pemerintah. Adapun fungsi ASN yang
terdapat di dalam UU No. 5 Tahun 2014 tersebut yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Untuk melaksanakan
fungsi ASN sebagai pelayan publik, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Kemen PUPR) dalam hal ini Direktorat Bina Penataan Bangunan yang
berada di bawah Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai salah satu tugas yakni
memberikan dukungan Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui kegiatan
pembangunan fasilitas publik berbasis pembangunan berkelanjutan.
Namun pada kenyataannya, tugas yang diturunkan kepada subdirektorat
Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus tersebut menghadapi permasalahan.
Dimana pelaksanaan pekerjaan terkait pembangunan fasilitas publik berbasis
pembangunan berkelanjutan tersebut pengerjaannya masih terkendala di lapangan.
Diantaranya adalah tidak adanya pedoman terkait desain yang universal serta tidak
adanya pedoman pemilihan material yang sustainable yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan infrastruktur fasilitas publik seperti street furniture tersebut.
Khususnya pada Ruang Terbuka Hijau yang menjadi salah satu tugas dan fungsi
Subdit PBLK. Sehingga penyelenggaraan pekerjaan fasilitas publik tersebut
menjadi tidak efektif dan efisien. Serta terciptanya infrastruktur yang tidak tepat
guna, tepat mutu, dan tepat biaya.
Maka dari itu rancangan aktualisasi ini dibuat untuk memberi gagasan
penyelesaian atas isu yang terjadi dan penyelesaian tersebut akan dikaitkan dengan
penerapan nilai dasar ASN yang tercantum dalam Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara (Perkalan) RI No. 12 Tahun 2018 yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

1.2. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan Rancangan Aktualisasi ini adalah:
a. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan
pelatihan dasar CPNS golongan III di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR)
b. Sebagai salah satu solusi pemecahan masalah yang dihadapi di unit
penempatan kerja sementara.
c. Sebagai salah satu sarana untuk menetapkan nilai-nilai dasar profesi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pelaksanaan kegiatan yang mencakup

1
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
anti Korupsi (ANEKA) serta mempertimbangkan aspek Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.

1.3. RUANG LINGKUP


Aktualisasi ini akan dilaksanakan di Sub Direktorat Penataan Bangunaan dan
Wilayah Khusus, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kegiatan
Aktualisasi ini akan mengimplementasikan prinsip ANEKA sebagai bagian dari
dari Agenda II, Pelayanan Publik Manajemen ASN, Whole of Government sebagai
bagian dari Agenda III dalam setiap tahap kegiatan Aktualisasi yang merupakan
bagian dari Agenda IV. Pembatasan pembahasan dalam Usulan Rancangan
Aktualisasi ini dibatasi dalam ruang lingkup berikut:
a. Isu yang dipilih merupakan isu yang terjadi di lingkup kerja OJT CPNS.
b. Isu yang dipilih merupakan masalah desain dan material street furniture
sebagai fungsi pelengkap diantaranya tempat duduk, tempat sampah,
papan informasi, dan lain sebagainya pada Ruang Terbuka Hijau. Kajian
desain dan pemilihan material tersebut juga terkait dengan local wisdom.
c. Usulan kegiatan Aktualisasi terdiri dari - kegiatan.
d. Kegiatan Aktualisasi merupakan sebuah kegiatan nyata yang dapat
diimplementasikan dalam kurun waktu 30 hari kerja, yaitu pada tanggal
02 September sampai 14 Oktober 2019.

2
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1. DESKRIPSI ORGANISASI


Direktorat Jenderal Cipta Karya merupakan unit organisasi pelaksana pada
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Tugas Ditjen Cipta Karya yang tertuang
pada Peraturan Menteri PUPR No. 3/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu terwujudnya
permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui
penyediaan infrastruktur bidang keciptakaryaan yang terpadu dan inklusif melalui
pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan,
pengembangan sistem penyediaan air minum dan pengembangan penyehatan
lingkungan permukiman.
Berdasarkan arahan kebijakan serta memperhatikan peluang dan tantangan
dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka misi yang akan dicapai oleh
Ditjen Cipta Karya dalam periode 2015-2019 adalah:
a. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dalam
bidang Cipta Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan,
inklusifitas, dan berkelanjutan.
b. Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman
serta penataan bangunan dan lingkungan berdasarkan penataan ruang dan
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).
c. Menyediakan infrastruktur air minum dan sanitasi di perkotaan dan
perdesaan dalam rangka pemenuhan target RPJMN 2015-2019.
d. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong
kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur permukiman.
e. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM
yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance.
Ditjen Cipta Karya menyelenggarakan kegiatan Pengaturan, Pembinaan,
Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pembinaan Penataan Bangunan yang
dilaksanakan oleh Direktorat Bina Penataan Bangunan yang mengacu pada RPJMN
dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019. Adapun
sasaran kinerja dan indikatornya yaitu:
a. Layanan Perkantoran dengan indikator jumlah bulan layanan pendukung
kegiatan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan bina
penataan bangunan yang terselenggara selama 60 bulan;
b. Terwujudnya 744 kawasan tematik perkotaan, yang terdiri dari:
• Terwujudnya 537 kawasan Ruang Terbuka Hijau

3
• Terwujudnya 12 Kebun Raya Prioritas
• Terwujudnya 45 revitalisasi Kota Pusaka
• Terwujudnya 150 penataan Kawasan Strategis
c. Tersusunnya 250 RTBL sebagai dokumen induk penataan kawasan
permukiman;
d. Terwujudnya 32 Bangunan Gedung Negara yang berstatus Bangunan
Gedung Hijau;
e. Tersedianya 10 NSPK terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
selama periode 2015-2019;
f. Tercapainya seluruh kabupaten/kota di Indonesia yang telah memiliki
Peraturan Daerah Bangunan Gedung;
g. Tercapainya 60% Bangunan Gedung yang telah memiliki IMB;
h. Terwujudnya fasilitasi ruang terbuka publik di 1200 kecamatan untuk
menonton Film Bertema Revolusi Mental di seluruh Indonesia.
Direktorat Bina Penataan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan perencanaan teknis,
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, Gedung, pengelolaan rumah
negara, penataan bangunan dan lingkungan khusus, serta penyusunan standardisasi
dan penguatan kelembagaan (Pasal 506, Permen PUPR No. 3/PRT/M/2019). Dalam
pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan khusus dilaksanakan oleh
Subdirektorat Bina Penataan Bangunan dan Wilayah Khusus.

2.2. TUGAS POKOK FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dab Perumahan Rakyar No.
3/PRT/M/2019, Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis, supervisi, dan fasilitas
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, revitalisasi Kawasan pusaka,
permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, ruang
terbuka hijau, Kawasan tematik perkotaan dan lainnya serta jejaring kemitraan.
Dalam melaksanakan tugas seperti yang dimaksud di atas, Subdirektorat
Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penataan bangunan dan
lingkungan, revitalisasi kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos
lintas batas Negara, rawan bencana, dan ruang terbuka hijau, serta kawasan
tematik perkotaan dan khusus lainnya;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan bangunan dan
lingkungan serta revitalisasi kawasan pusaka, permukiman tradisional,
wisata, pos lintas batas Negara, rawan bencana, dan ruang terbuka hijau, serta
kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya;
c. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan
bangunan dan lingkungan serta revitalisasi kawasan pusaka, permukiman

4
tradisional, wisata, pos lintas batas Negara, rawan bencana, dan ruang terbuka
hijau, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya;
d. Inventarisasi data kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas
batas Negara, rawan bencana, dan ruang terbuka hijau, serta kawasan tematik
perkotaan dan khusus lainnya; dan
e. Pengembangan jejaring kemitraan dalam bidang penataan bangunan dan
lingkungan serta revitalisasi kawasan pusaka, permukiman tradisional,
wisata, pos lintas batas Negara, rawan bencana, dan ruang terbuka hijau, serta
kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya

Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus terdiri atas:


a. Seksi Wilayah I; dan
Seksi Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan pembinaan teknis,
supervisi, dan fasilitasi penyelenggaraan penataan bangunan dan revitalisasi
kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara,
rawan bencana, dan ruang terbuka hijau, serta kawasan tematik perkotaan dan
khusus lainnya di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera.
b. Seksi Wilayah II.
Seksi Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan pembinaan teknis,
supervisi, dan fasilitasi penyelenggaraan penataan bangunan dan revitalisasi
kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara,
rawan bencana, dan ruang terbuka hijau, serta kawasan tematik perkotaan dan
khusus lainnya di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua.

5
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. PENETAPAN ISU YANG DIANGKAT


Berdasarkan environmental scanning yang dilakukan pada unit organisasi
tempat dilaksanakannya On The Job Training yaitu di Subdirektorat Bina Penataan
Bangunan dan Lingkungan Khusus, ditemukan beberapa isu, diantaranya: (a)
Pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture yang berkelanjutan (sustainable)
belum terlaksana dengan baik di lapangan; (b) Belum optimalnya penataan ruang
di subdit PBLK; dan (c) Belum optimalnya pemahaman CPNS tentang kawasan
pusaka.
Dari beberapa isu tersebut, kemudian dilakukan Analisa menggunakan
metode Urgency, Seriousness, and Grwoth (USG) sehingga diperoleh isu inti untuk
diselesaikan permasalahannya sesuai Tabel 3.1. berikut;

Tabel 1 Analisa Isu Berdasarkan Metode USG

No Isu Permasalahan Urgency Seriousness Growth ∑


Pekerjaan fasilitas publik yakni
street furniture yang
1 berkelanjutan pada Ruang 4 4 4 12
Terbuka Hijau belum terlaksana
dengan baik di lapangan
Belum optimalnya penataan
2 3 3 3 9
ruang di subdit PBLK
Belum optimalnya pemahaman
3 3 4 3 10
CPNS tentang kawasan pusaka

Berdasarkan hasil analisa USG di atas, terpilihlah satu isu dengan nilai
tertinggi yang harus segera dirumuskan solusi penyelesainnya yaitu pekerjaan
fasilitas publik yakni street furniture yang berkelanjutan (sustainable) pada Ruang
Terbuka Hijau belum terlaksana dengan baik di lapangan.
Isu ini penting karena dalam pelaksanaan penyelenggaraan infrastruktur
dalam konteks ini adalah Penataan Bangunan dan Lingkungan yang dilaksanakan
oleh Subdirektorat Bina Penataan Bangunan dalam pekerjaan fasilitas publik yakni
street furniture belum memiliki standar mutu perencanaan yang baik sehingga
pekerjaan di lapangan masih terkendala. Hal tersebut perlu dicari solusinya demi
terciptanya infrastruktur dengan mutu yang baik.

3.2. ANALISIS ISU


Untuk mendapatkan gagasaan dari permasalahan utama yang sudah
ditetapkan di atas, dilakukan analisis terhadap isu permasalaham yang mendapat

6
nilai dalam metode USG paling tinggi seperti yang sudah disebutkan di atas. Yakni
pekerjaan fasilitas publik yakni pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture yang
berkelanjutan belum terlaksana dengan baik di lapangan. Analisis ini dilakukan
dengan metode 5’s Why. Berikut adalah penjabaran analisis yang dilakukan;
dilakukan;

Fasilitas Publik seperti street furniture yang sustainable di


lapangan belum terlaksana

WHY?

Masih minimnya kepedulian perencana, pelaksana serta


pengawas pekerjaan terhdap kriteria desain dan material pada
pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture

WHY?

Minimnya pemahaman perencana, pelaksana, serta pengawas


pekerjaan terhadap kriteria desain dan material pada
pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture

WHY?

Belum adanya pedoman dari PUPR sebagai pembuat dan


pelaksana kebijakan publik pada pekerjaan fasilitas publik
yakni street furniture

Hasil analisis tersebut ditemukan akar permasalahan yakni belum adanya


standar mutu perencanaan yang baik atau pedoman dari PUPR sebagai pembuat dan
pelaksana kebijakan publik pada pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture
sehingga pekerjaan di lapangan belum terlaksana dengan baik.

7
3.3. GAGASAN PENYELESAIAN ISU
Dari akar permasalahan yang sudah ditemukan, berikut adalah gagasan untuk
pemecahan masalah tersebut yakni Penyusunan Booklet Kriteria Desain dan
Material yang Dapat Diterapkan Pada Pekerjaan Street Furniture dBerkelanjutan
dalam RTH di Subdit PBLK yang dapat diterapkan pada Pekerjaan Penataan
Bangunan dan Lingkungan dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas
perencanaan, penyusunan dokumen desain, pekerjaan di lapangan dan evaluasi
dokumen desain dalam penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Booklet memuat contoh desain dan daftar kriteria material apa saja yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture yang
berkelanjutan pada RTH dalam penyelenggaranaan Penataan Bangunan dan
Lingkungan beserta spesifikasinya sehingga mempermudah dalam menyusunan
kriteria perencanaan, penyusunan dokumen desain, pelaksanaan di lapangan dan
evaluasi. Harapan jangka panjangnya adalah efisiensi dan efektivitas serta
meningkatnya mutu dalam penyelenggaraan infrastruktur Penataan Bangunan dan
Lingkungan khususnya street furniture yang berkelanjutan.
.

3.4. DAMPAK
Dari penjabaran isu yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa belum adanya panduan yang memuat tentang kriteria desain
dan spesifikasi material yang dapat diaplikasikan pada pekerjaan fasilitas publik
yakni street furniture, dapat menyebabkan beberapa permasalahan dalam
penyelenggaraan infrastruktur Penataan Bangunan dan Lingkungan. Pertama
adalah tidak tercapainya komitmen mutu Kementerian PUPR dalam hal ini yakni
tidak tercapainya komitmen mutu Kementerian PUPR dalam hal ini yakni
penyelenggaraan infrastruktur street furniture yang sustainable. Kedua adalah
infrastruktur yang sudah terbangun menjadi tidak tepat mutu, tepat waktu, tepat
biaya dan tepat guna. Dan yang terakhir adalah turunnya kredibilitas instansi di
mata publik, dalam hal ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
secara luas serta Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan khusus secara
sempit.

8
3.5. MATRIKS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Direktorat Bina Penataan Bangunan Subdit Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus
Isu Yang Diangkat : Pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture yang berkelanjutan belum terlaksana dengan baik di lapangan

Tabel 2 Tahapan Rencana Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan kajian Integritas:
rencana desain Melakukan kajian
dengan jujur dan tipologi dan pemilihan
menggunakan data objek dengan jujur,
Membantu dari tusi
dan sumber yang konsisten, dan dapat
pblk yakni,
valid serta tanggung dipertanggungjawabkan
penyiapan
• Melakukan kajian • Penentuan objek jawab dalam
penyusunan
Melakukan kajian tipologi tipologi terhadap yang akan dibahas menjalankan kegiatan Orientasi Misi:
kebijakan dan
terhadap objek dari street objek yang akan pada rancangan kajian literatur. Melaksakan kajian
1. strategi serta
furniture yang akan diangkat diangkat pada aktualisasi ini (AKUNTABILITAS) sesuai dengan
perencanaan teknis
dalam rancangan aktualisasi ini rancangan aktualisasi • Dokumentasi permasalahan yang
bidang penataan
ini berupa foto Menyusun konsep diangkat.
bangunan dan
desain yang sesuai
lingkungan serta
dengan kebutuhan
gedung.
permasalahan yang
diangkat.
(KOMITMEN MUTU)

9
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata Terhadap Visi-Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan kajian
rencana desain dengan
jujur dan menggunakan Integritas:
data dan sumber yang Melakukan kajian
• Melakukan kajian valid serta tanggung dengan jujur, konsisten,
terhadap literatur jawab dalam dan dapat
dan best practices menjalankan kegiatan Membantu dari tusi dipertanggungjawabkan
dari desain street • Draft Konsep kajian literatur. pblk yakni,
furniture dan Desain Street (AKUNTABILITAS) penyiapan Orientasi Misi:
Melakukan kajian terhadap
kaitannya dengan Furniture yang penyusunan Melaksakan kajian
kebutuhan desain universal yang
local wisdom Universal serta Menyusun konsep kebijakan dan sesuai dengan
digunakan serta kaitannya dengan
2. • Menyusun konsep kaitannya dengan desain yang sesuai strategi serta permasalahan yang
local wisdom dalam pekerjaan
desain dari hasil local wisdom dengan kebutuhan perencanaan teknis diangkat.
pekerjaan fasilitas publik yakni
kajian sesuai Kajian permasalahan yang bidang penataan
street furniture yang berkelanjutan
• Memaparkan dan • Dokumentasi diangkat dan inovatif. bangunan dan Etika Akhlakul
mengkoordinasikan berupa foto (KOMITMEN MUTU) lingkungan serta Karimah:
hasil kajian terkait gedung. Dalam melaksanakan
kepada staff dan Melakukan pemaparan kegiatan selalu
atasan kepada staf dan atasan berpedoman terhadap
sopan dan berpedoman kode etik dan kode
terhadap kode etik dan perilaku yang ada.
kode perilaku yang
ada. (ETIKA PUBLIK)

10
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan kajian
kebutuhan material
dengan jujur dan
menggunakan data dan Integritas:
sumber yang valid serta Melakukan kajian dengan
tanggung jawab dalam jujur, konsisten, dan dapat
• Melakukan kajian
menjalankan kegiatan dipertanggungjawabkan
terhadap literatur Membantu dari tusi
kajian literatur.
dan best practices pblk yakni,
(AKUNTABILITAS) Orientasi Misi:
dari material yang penyiapan
Melakukan kajian terhadap • Draft Daftar Menyusun daftar material
berkelanjutan penyusunan
kebutuhan material yang Spesifikasi Material Menyusun draft datar yang sesuai dengan
• Menyusun daftar kebijakan dan
digunakan dalam pekerjaan berkelanjutan sesuai material yang sesuai kebutuhan penyelesaian
3. material yang strategi serta
pekerjaan fasilitas publik yakni kajian dengan permasalahan masalah
berkelanjutan dari perencanaan teknis
street furniture yang • Dokumentasi yang ingin diangkat
hasil kajian bidang penataan
berkelanjutan berupa foto serta inovatif. Etika Akhlakul
• Memaparkan dan bangunan dan
(KOMITMEN MUTU) Karimah:
mengkoordinasikan lingkungan serta
Dalam melaksanakan
hasil kajian terkait gedung.
Melakukan pemaparan kegiatan selalu
kepada staff
kepada staf dan atasan berpedoman terhadap kode
dengan sopan dan etik dan kode perilaku
berpedoman terhadap yang ada
kode etik dan kode
perilaku yang ada.
(ETIKA PUBLIK)

11
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Melakukan analisa Integritas:


terkait dengan jujur Melakukan kajian
dan menggunakan kesesuaian mutu dengan
• Menyusun konsep
sumber yang valid Membantu dari tusi kriteria dan spefikasi
analisa kajian • Draft Analisa
serta tanggung jawab pblk yakni, dengan jujur, konsisten,
kesesuaian mutu Kesesuaian Mutu
dalam menjalankan penyiapan dan dapat
Melakukan analisa terhadap hasil desain dan material Desain dan
kegiatan analisa kajian penyusunan dipertanggungjawabkan
kajian kesesuaian desain dan dengan kriteria dan Material Terhadap
(AKUNTABILITAS) kebijakan dan
material dengan kriteria dan spesifikasi dari Pekerjaan Fasilitas
4. strategi serta Visioner:
spesifikasi dari pekerjaan fasilitas pekerjaan fasilitas Publik yakni Street
Menyusun hasil perencanaan teknis Output yang dihasilkan
publik yakni street furniture yang publik yakni street Furniture
analisa kajian bidang penataan merupakan produk yang
berkelanjutan furniture yang berkelanjutan
kesesuaian mutu bangunan dan kedepannya dapat
berkelanjutan • Dokumentasi
desain dan material lingkungan serta digunakan dan
• Membuat hasil berupa foto
sesuai dengan gedung. dikembangkan kembali
kajian terkait
permasalahan yang untuk menciptakan sarana
diangkat. pelayanan publik yang
(KOMITMEN lebih baik.
MUTU)

12
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan evaluasi Integritas:
terkait hasil analisa Melakukan evaluasi
dengan jujur dan hasil dengan jujur,
menggunakan sumber konsisten, dan dapat
yang valid serta dipertanggungjawabkan
tanggung jawab dalam
• Membuat hasil Membantu dari tusi Visioner:
menjalankan kegiatan
evaluasi kajian pblk yakni, Output yang dihasilkan
evaluasi analisa kajian
Melakukan evaluasi terhadap desain dan material penyiapan merupakan produk yang
• Draft hasil evaluasi (AKUNTABILITAS)
hasil kajian kesesuaian desain dan serta kaitannya penyusunan kedepannya dapat
kajian sebagai
material dengan kriteria dan dengan local kebijakan dan digunakan dan
bahan pembuatan Melakukan evaluasi
5. spesifikasi dari pekerjaan fasilitas wisdom strategi serta dikembangkan kembali
booklet terkait dan memilah
publik yakni street furniture yang • Memaparkan dan perencanaan teknis untuk menciptakan
• Dokumentasi kajian dengan inovatif.
berkelanjutan dan keterkaitannya mengkoordinasikan bidang penataan sarana pelayanan publik
berupa foto (KOMITMEN MUTU)
dengan local wisdom hasil kajian terkait bangunan dan yang lebih baik.
kepada atasan dan lingkungan serta
Melakukan pemaparan Etika Akhlakul
staff gedung.
kepada staf dan atasan Karimah:
dengan sopan dan Dalam melaksanakan
berpedoman terhadap kegiatan selalu
kode etik dan kode berpedoman terhadap
perilaku yang ada. kode etik dan kode
(ETIKA PUBLIK) perilaku yang ada.

13
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Membantu Subdit Orientasi Misi:
dalam Output kegiatan bertujuan
Membuat booklet melaksanakan untuk mendukung tugas
dengan jujur dan tugasnya sebagai dan fungsi organisasi
sesuai dengan hasil penyiapan dalam menyelesaikan
kajian yang sudah penyusunan permasalahan yang
dilakukan dengan kebijakan dan dihadapi.
bertanggung jawab strategi serta
(AKUNTABILITAS) perencanaan teknis Visioner:
bidang penataan Output yang dihasilkan
Menyusun booklet kriteria desain • Menyusun booklet
• Booklet yang Menyusun booklet yang bangunan dan merupakan produk yang
dan material yang dapat yang sudah disetujui
sudah disetujui sesuai dengan hasil lingkungan serta kedepannya dapat
diterapkan pada pekerjaan • Memaparkan dan
6. oleh atasan kajian terhadap gedung. digunakan dan
fasilitas publik yakni street mengkoordinasikan
• Dokumentasi penyelesaian masalah Kegiatan aktualiasi dikembangkan kembali
furniture yang berkelanjutan pada hasil booklet terkait
berupa foto (KOMITMEN MUTU) ini diharapkan untuk menciptakan sarana
RTH kepada atasan
dapat memberikan pelayanan publik yang
Melakukan pemaparan kontribusi terhadap lebih baik.
kepada staf dan atasan pengendalian mutu
dengan sopan dan dalam melakukan Etika Akhlakul
berpedoman terhadap penyelenggaraan Karimah:
kode etik dan kode pekerjaan fasilitas Dalam melaksanakan
perilaku yang ada. publik yakni street kegiatan selalu
(ETIKA PUBLIK). furniture yang berpedoman terhadap
berkelanjutan di kode etik dan kode
dalam lingkungan perilaku yang ada.

14
BAB IV
REALISASI AKTUALISASI

Dalam rangka mengatasi permasalahan, maka perlu disusun rangkaian


kegiatan beserta tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan serta merumuskan
output/hasil kegiatan yang berwujud dari setiap rangkaian kegiatan yang akan
dilaksanakan pada saat habituasi di Subdirektorat Bina Penataan Bangunan dan
Lingkungan Khusus.
4.1. CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Adapun beberapa tahapan kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
upaya pemecahan isu terpilih, antara lain:

4.1.1. Melakukan kajian tipologi terhadap objek yaitu street furniture yang
akan diangkat dalam rancangan aktualisasi ini

Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini penulis melakukan kajian tipologi


mengenai objek street furniture. Kajian ini berfungsi untuk mempersempit ruang
lingkup dari objek aktualisasi. Sehingga didapatkan lokus dari street furniture yang
akan membantu penulis dalam pencarian kajian literatur. Kajian ini juga
mempersempit jenis-jenis atau macam-macam street furniture apa yang akan
penulis bahas.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan kajian tipologi dan pemilihan objek dengan jujur,
konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu: Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.
• Etika Publik : Dalam melaksanakan kegiatan selalu berpedoman terhadap
kode etik dan kode perilaku yang ada.

a) Melakukan kajian tipologi terhadap lokus objek yang akan diangkat


pada rancangan aktualisasi ini
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini penulis melakukan kajian tipologi
terhadap lokus objek street furniture. Kajian lokus ini berfungsi untuk memberikan
batasan atau ruang lingkup bagi penulis untuk melakukan kajian selanjutnya, yakni
kajian desain dan material street furniture. Hasil dari kajian ini adalah
ditambahkannya lokus pada judul yang sebelumnya adalah Booklet Kriteria Desain
dan Material yang berkelanjutan menjadi Booklet Kriteria Desain dan Material pada
Ruang Terbuka Hijau.
Dari penambahan lokus ini, penulis melakukan kajian literatur terkait dengan
street furniture apa saja yang biasanya ada di dalam Ruang Terbuka Hijau.

15
Sehingga list street furniture tersebut menjadi poin-poin yang dibahas di dalam
booklet.

Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :


• Akuntabilitas : Melakukan kajian tipologi dan pemilihan objek dengan jujur,
konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu : Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

Gambar 1 Proses kajian tipologi dari street furniture

4.1.2. Melakukan kajian terhadap kebutuhan desain universal yang


digunakan serta kaitannya dengan local wisdom dalam pekerjaan
pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture yang berkelanjutan
a) Melakukan kajian terhadap literatur dan best practices dari desain
street furniture
Dalam tahapan kegiatan ini penulis melakukan kajian tentang kriteria desain
apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam booklet ini. Kriteria desain yang akan
dimasukkan ke dalam booklet ini juga disepakati merupakan hasil dari kajian best
practice yang sudah ada. Dan karena sebelumnya sudah dilakukan kajian dengan
output list furniture yang biasanya terdapat pada ruang terbuka hijau, kajian desain
yang dilakukan juga berdasarkan jenis furniture. (List literatur terdapat di daftar
pustaka)
Kriteria yang dipilih juga harus bersifat universal design atau desain yang
dapat mengakomodir semua lapisan masyarakat. Termasuk penyandang disabilitas.
Karena fungsi ASN sebagai pelayan publik seharusnya dapat memberikan
pelayanan bukan hanya kepada masyarakat yang tidak memiliki kekurangan,
namun juga harus dapat digunakan oleh setiap lapisan masyarakat.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan kajian kriteria desain dengan jujur, konsisten, dan
dapat dipertanggungjawabkan

16
• Komitmen Mutu : Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

b) Menyusun konsep desain dari hasil kajian


Dalam tahapan kegiatan ini penulis melakukan sortir terhadap kajian kriteria
desain yang sudah dilakukan. Dari beberapa kriteria yang didapatkan oleh penulis,
mana saja kriteria yang dapat diterapkan pada pekerjaan di lingkungan
Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan sortir hasil kajian kriteria desain dengan jujur,
konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu : Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

c) Memaparkan dan mengkoordinasikan hasil kajian terkait kepada


staff dan atasan
Pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah pemaparan serta koordinasi hasil
dari kajian yang dilakukan dengan staf serta mentor dari Subdit Penataan Bangunan
dan Lingkungan Khusus.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Etika Publik : Dalam melaksanakan kegiatan selalu berpedoman terhadap
kode etik dan kode perilaku yang ada

Gambar 2 Proses melakukan kajian terkait kriteria desain dan koordinasi

4.1.3. Melakukan kajian terhadap kebutuhan material yang digunakan


dalam pekerjaan pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture yang
berkelanjutan
a) Melakukan kajian terhadap literatur dan best practices dari material
yang berkelanjutan
Dalam tahapan kegiatan ini penulis berkoordinasi dengan mentor mengenai
kriteria material berkelanjutan apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam booklet

17
ini. Kriteria material yang akan dimasukkan ke dalam booklet ini juga merupakan
hasil dari kajian best practice yang sudah ada.
Kajian terhadap material apa yang digunakan juga dibuat berdasarkan list
furniture yang sudah ada pada hasil kajian sebelumnya. (List literatur terdapat di
daftar pustaka).
Material yang digunakan juga seharusnya dapat mengakomodir kebutuhan
dari para penyandang disabilitas. Sehingga furniture tersebut juga dapat dinikmati
oleh semua lapisan masyarakat.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan kajian kriteria material dengan jujur, konsisten,
dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu : Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

b) Menyusun daftar material yang berkelanjutan dari hasil kajian


Dalam tahapan kegiatan ini penulis melakukan sortir terhadap kajian material
yang telah dilakukan. Dari beberapa kriteria yang didapatkan oleh penulis, mana
saja krieria yang dapat diterapkan pada pekerjaan di lingkungan Subdirektorat
Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan kajian kriteria material dengan jujur, konsisten,
dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu: Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

c) Memaparkan dan mengkoordinasikan hasil kajian terkait kepada


staff
Pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah pemaparan serta koordinasi hasil
dari kajian yang dilakukan dengan staf serta mentor dari Subdit Penataan Bangunan
dan Lingkungan Khusus.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Etika Publik : Dalam melaksanakan kegiatan selalu berpedoman terhadap
kode etik dan kode perilaku yang ada

18
Gambar 3 Proses melakukan kajian terkait kriteria material dan koordinasi

4.1.4. Melakukan analisa terhadap hasil kajian kesesuaian desain dan material
dengan kriteria dan spesifikasi dari pekerjaan fasilitas publik yakni
street furniture yang berkelanjutan
a) Menyusun konsep analisa kajian kesesuaian mutu desain dan
material dengan kriteria dan spesifikasi dari pekerjaan fasilitas
publik yakni street furniture yang berkelanjutan
Pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah analisa terhadap kriteria desain dan
material yang telah didapatkan terhadap kriteria dan spesifikasi dari pekerjaan
fasilitias publik yang ada pada Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan
Khusus.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan kajian kriteria material dengan jujur, konsisten,
dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu : Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

b) Membuat hasil kajian terkait

Dalam tahapan kegiatan ini penulis membuat hasil dari kajian terkait
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan kajian kriteria material dengan jujur, konsisten,
dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu : Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

19
Gambar 4 Proses melakukan analisa terhadap hasil kajian

4.1.5. Melakukan evaluasi terhadap hasil kajian kesesuaian desain dan


material dengan kriteria dan spesifikasi dari pekerjaan fasilitas publik
yakni street furniture yang berkelanjutan dan keterkaitannya dengan
local wisdom
a) Membuat hasil evaluasi kajian desain dan material serta kaitannya
dengan local wisdom
Pada tahapan kegiatan ini penulis membuat evaluasi dari hasil kajian
kesesuaian kriteria desain dan material dengan kriteria dan spesifikasi pekerjaan
fasilitas publik serta kaitannya dengan kearifan lokal (local wisdom). Karena desain
dengan kearifan local menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga
identitas sebuah kota atau daerah.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Melakukan kajian kriteria material dengan jujur, konsisten,
dan dapat dipertanggungjawabkan
• Komitmen Mutu : Melaksakan kajian sesuai dengan permasalahan yang
diangkat.

b) Memaparkan dan mengkoordinasikan hasil kajian terkait kepada


atasan dan staff
Pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah pemaparan serta koordinasi hasil
dari kajian yang dilakukan dengan mentor serta dari Subdit Penataan Bangunan dan
Lingkungan Khusus.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Etika Publik : Dalam melaksanakan kegiatan selalu berpedoman terhadap
kode etik dan kode perilaku yang ada

20
Gambar 5 Proses melakukan evaluasi terhadap hasil kajian

4.1.6. Menyusun booklet kriteria desain dan material yang dapat diterapkan
pada pekerjaan fasilitas publik yakni street furniture yang berkelanjutan
a) Menyusun booklet yang sudah disetujui
Tahapan kegiatan ini penulis menyusun booklet dari kriteria desain dan
material hasil dari kajian yang sudah dilakukan sebelumnya. Pembuatan booklet ini
juga merupakan upaya implementasi penulis sebagai ASN terhadap UU 25 tahun
2009 tentang Pelayanan Publik yang merupakan salah satu fungsi dari ASN.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Akuntabilitas : Membuat booklet dengan jujur dan sesuai dengan hasil kajian
yang sudah dilakukan dengan bertanggung jawab
• Komitmen Mutu : Menyusun booklet yang sesuai dengan hasil kajian
terhadap penyelesaian masalah.

b) Memaparkan dan mengkoordinasikan hasil booklet terkait kepada


atasan dan staff
Pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah pemaparan terkait hasil dari kajian
yang dilakukan yaitu berupa booklet dengan mentor di Subdit Penataan Bangunan
dan Lingkungan Khusus.
Nilai-nilai yang tercermin dalam tahapan kegiatan ini adalah :
• Etika Publik : Dalam melaksanakan kegiatan selalu berpedoman terhadap
kode etik dan kode perilaku yang ada

21
Gambar 6 Proses pembuatan booklet dan pemaparan hasil akhir

Gambar 7 Hasil akhir Booklet Kriteria Desain dan Material Street Furniture pada Ruang
Terbuka Hijau

22
4.2. MATRIKS REALISASI JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
(LAMPIRAN 2)

4.3. KENDALA
Dalam pelaksanaan aktualisasi terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu
:
1. Keterbatasan waktu untuk berkoordinasi dengan mentor karena kesibukkan
mentor dalam melaksanakan pekerjaan beliau sebagai Kasubdit Penataan
Bangunan dan Lingkungan Khusus
2. Sulitnya menemukan jurnal atau kajian terkait dengan judul

4.4. STRATEGI
Adapun strategi yang dibuat dalam mengantisipasi kendala yang terjadi, yaitu
:
1. Bertanya kepada pegawai Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan
Khusus mengenai waktu luang mentor, sehingga penulis bisa
mengoptimalkan waktu luang mentor untuk asistensi, koordinasi dan
berdiskusi.
2. Mencari referensi yang bukan hanya berasal dari dalam negeri, namun juga
mencari referensi dari best practices yang sudah dilakukan di luar negeri
dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi di Indonesia

4.5. MANFAAT
Adapun manfaat dari hasil kegiatan aktualisasi, yaitu :
1. Hasil aktualisasi diharapkan dapat membantu Subdit Penataan Bangunan dan
Lingkungan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya terkait dengan kriteria
desain dan material street furniture pada tahap perencanaan hingga
monitoring.
2. Hasil aktualisasi diharapkan dapat membantu mempermudah monitoring
terkait desain dan material street furniture oleh Subdirektorat Penataan
Bangunan dan Lingkungan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan aktualisasi yang berlangsung secara berkesinambungan diharapkan


dapat memberikan dampak dan manfaat bagi individu, unit kerja dan masyarakat
umumnya. Kegiatan aktualisasi ini diharapkan;
a. Dengan adanya rancangan aktualisasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan tentang bentuk desain, jenis, kriteria, dan spesifikasi material
yang dapat diaplikasikan pada pekerjaan street furniture yang
berkelanjutan, sehingga memiliki pemahaman yang menyeluruh dalam
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur street furniture yang
berkelanjutan terutama terhadap kualitas desain dan mutu meterial yang
digunakan.
b. Pencarian informasi seputar desain dan spesifikasi material dalam pekerjaan
street furniture menjadi lebih cepat dan mudah.
c. Dari proses pelaksanaan aktualisasi ini dapat menginternalisasi nilai-nilai
dasar ASN (ANEKA) yaitu jujur, konsisten, dapat mempertanggung
jawabkan output, sopan, berperilaku sesuai pedoman kode etik dan,
d. Dapat mengi internalisasi nilai-nilai organisasi (iProVe) yaitu, berusaha
menyelesaikan booklet ini dengan baik, sesuai dengan hasil kajian, serta
berkomunikasi dengan baik dengan staf dan atasan

24
Daftar Pustaka

Kajian Ruang Terbuka Hijau

http://www.penataanruang.com/ruang-terbuka-hijau.html

http://sim.ciptakarya.pu.go.id/p2kh/knowledge/detail/6-manfaat-ruang-hijau-
terbuka

https://foresteract.com/ruang-terbuka-hijau/

http://eprints.undip.ac.id/18441/1/3_hermin_w_-_elemen_streetf.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/226316-kajian-elemen-pembentuk-
ruang-kota-pada-65cdd119.pdf

https://www.slideshare.net/perencanakota/pedoman-penyediaan-dan-
pemanfaatan-ruang-terbuka-hijau-di-kawasan-perkotaan?from_action=save

Kajian Street Furniture

http://www.publicspaces.eu/about

http://www.hackingurbanfurniture.net/research/the-physical-and-social-
normative-properties-of-street-furniture/

http://theconversation.com/people-friendly-furniture-in-public-places-matters-
more-than-ever-in-todays-city-83568

https://www.academia.edu/27717072/SUSTAINABILITY_OF_STREET_FURNI
TURE_DESIGN_IN_URBAN_MALAYSIA

https://www.researchgate.net/publication/304142307_Street_Furniture_and_Ame
nities_Designing_the_User-Oriented_Urban_Landscape

https://www.researchgate.net/publication/321542909_The_importance_of_integra
ting_street_furniture_in_the_visual_image_of_the_city/link/5a26e65d0f7e9b71dd
0c8434/download

https://newtonbrownusa.com/

https://www.getty.edu/conservation/publications_resources/newsletters/27_2/publ
ic_art.html

25
Kajian Desain

https://www.activesustainability.com/construction-and-urban-development/
sustainable-building-materials/

https://www.crt.state.la.us/dataprojects/arts/PublicArtHandbook/appendix/APX_G
uides_Tips.htm

https://www.nillumbik.vic.gov.au/Environment/Environment-publications

http://johannes.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Pedoman-Penyediaan-dan-
Pemanfaatan-Prasarana-dan-Sarana-Ruang-Pejalan-Kaki-di-Perkotaan.pdf

https://www.publicspaces.eu/

https://www.essentialhomeandgarden.com/best-outdoor-bench/

https://www.nrpa.org/parks-recreation-magazine/2015/october/helpful-hints-for-
creating-great-park-signage/

https://www.thelagroup.com/portfolio/niagara-falls-state-park-wayfinding-
signage/

https://nola.se/wp-content/uploads/ackord-eng-1.pdf

https://www.fagerhult.com/Application-areas/outdoor-lighting/park-and-city-
centre/guides/the-park/

https://www.airfal.com/en/residential-lighting-news/lighting-parks-and-gardens-
3934/

http://web.binus.ac.id/architecturedatabase/Regulasi/SNI_7391_2008.pdf

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn384-2018.pdf

https://learn.eartheasy.com/guides/raised-garden-beds/

Kajian Material

https://plasticboards.com/10-common-commercial-recycled-plastic-lumber-uses/

http://trashthat.net/materials/

https://www.huffpost.com/entry/the-material-of-public-ar_b_319901

https://www.weedemandreap.com/best-material-for-raised-garden-boxes/

https://www.essentialhomeandgarden.com/best-outdoor-bench/

26
https://countryclassicinc.com/fiberglass.html

https://www.woodproductsigns.com/materials

https://shelleysigns.co.uk/park-signs/print-materials

http://www.brightideashops.com/custom-outdoor-park-signs.asp

https://nbglandscapes.com.au/reasons-use-wooden-planter-boxes-sydney/

http://www.metroplan-ecofriendly.co.uk/sustainable-material

https://www.apartmenttherapy.com/the-best-sources-for-ecofriend-144244

https://www.hayneedle.com/tips-and-ideas/outdoor-furniture-material-care-guide/

https://www.viesso.com/blog/definitive_list_of_the_best_materials_for_outdoor_f
urniture.html

https://www.patioproductions.com/blog/patio-furniture/best-material-for-outdoor-
furniture/

http://blog.outdoorelegance.com/bid/367935/The-7-Most-Durable-Outdoor-
Furniture-Frames

https://www.lightbulbsetc.com/informationcenter/which-metal-holds-best-
outdoors

https://plasticboards.com/10-common-commercial-recycled-plastic-lumber-uses/

https://www.christinedemerchant.com/wood-cedar.html

https://www.reliance-foundry.com/bollard/bollard-post-cover-material#gref

27
LAMPIRAN 1

Tabel 3 Matriks jadwal kegiatan realisasi aktualisasi


SEPTEMBER OKTOBER
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Melakukan kajian
• Melakukan kajian tipologi
tipologi terhadap objek
terhadap objek yang akan
1 dari street furniture yang
diangkat pada rancangan
akan diangkat dalam
aktualisasi ini
rancangan aktualisasi ini

• Melakukan kajian terhadap


Melakukan kajian literatur dan best practices
terhadap kebutuhan dari desain street furniture
desain universal yang dan local wisdom
digunakan dalam
pekerjaan pekerjaan • Menyusun konsep desain
2
fasilitas publik yakni dari hasil kajian
street furniture yang
berkelanjutan dan • Memaparkan dan
keterkaitannya dengan mengkoordinasikan hasil
local wisdom kajian terkait kepada atasan
dan staff

• Melakukan kajian terhadap


literatur dan best practices
dari material yang
berkelanjutan
Melakukan kajian
terhadap kebutuhan
• Menyusun daftar material
material yang digunakan
yang berkelanjutan dari hasil
3 dalam pekerjaan fasilitas
kajian
publik yakni street
furniture yang
berkelanjutan • Memaparkan dan
mengkoordinasikan hasil
kajian terkait kepada atasan
dan staff

28
SEPTEMBER OKTOBER
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
• Menyusun konsep analisa
Melakukan analisa kajian kesesuaian mutu
terhadap hasil kajian desain dan material dengan
kesesuaian desain dan kriteria dan spesifikasi dari
material dengan kriteria pekerjaan fasilitas publik
4 yakni street furniture yang
dan spesifikasi dari
pekerjaan fasilitas publik berkelanjutan
yakni street furniture
• Membuat hasil kajian
yang berkelanjutan
terkait

• Membuat hasil evaluasi


Melakukan evaluasi
kajian desain dan material
terhadap hasil kajian
serta kaitannya dengan local
kesesuaian desain dan
wisdom
material dengan kriteria
dan spesifikasi dari
5
pekerjaan fasilitas publik
yakni street furniture • Memaparkan dan
yang berkelanjutan dan mengkoordinasikan hasil
keterkaitannya dengan kajian terkait kepada atasan
local wisdom dan staff

Menyusun booklet Menyusun booklet yang


kriteria desain dan sudah disetujui
material yang dapat
6 diterapkan pada
• Memaparkan dan
pekerjaan fasilitas publik
mengkoordinasikan hasil
yakni street furniture
kajian terkait kepada atasan
yang berkelanjutan
dan staff

: Rencana Aktualisasi

: Realisasi Aktualisasi

: Hari Libur

29

Anda mungkin juga menyukai