Anda di halaman 1dari 58

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELOLAAN

HUTANG PADA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG

TUGAS AKHIR

Disusun oleh:
Fitria Nila Vina Anti
NIM. 49401900028

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021

i
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELOLAAN
HUTANG PADA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG

TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Akuntansi

Disusun oleh:
Fitria Nila Vina Anti

NIM. 49401900028

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fitria Nila Vina Anti
NIM 49401900028
Program Studi : DIII Akuntansi
Fakultas : Ekonomi

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir saya dengan judul:


“SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELOLAAN HUTANG PADA
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG” merupakan hasil
karya sendiri (bersifat original), bukan merupakan tiruan atau duplikasi dan semua
sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia untuk dicabut gelar yang telah saya peroleh.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya tanpa ada paksaan dari siapa pun.

Jepara, 10 November 2021


Yang Menyatakan,

(Fitria Nila Vina Anti)


NIM. 49401900028

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Fitria Nila Vina Anti
NIM 49401900028
Program Studi : DIII Akuntansi

Judul Tugas Akhir :Sistem Informasi Akuntansi Pengelolaan Hutang Pada


Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Semarang, 21 Desember 2021


Menyetujui,
Dosen Pembimbing

(Devi Permatasari. SE, Msi, Ak, CA)


NIK. 211413024

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Fitria Nila Vina Anti
NIM 49401900028
Program Studi : DIII Akuntansi

Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Akuntansi Pengelolaan Hutang


Pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Telah berhasil di pertahankan di hadapan penguji dan diterima sebagai bagian


persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi pada
Program Studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan
Agung Semarang.

Semarang, 26 Januari 2021


Penguji 2, Penguji 1,

Devi Permatasari. SE, Msi, Ak, CA Dr. Zaenal Alim Adiwijaya, SE, M.Si
NIK. 211413024 NIK. 211492005

Mengetahui,
Ketua Program Studi D-III Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNISSULA

17 August 2022

Mutoharoh, SE., M. Sc
NIK.211413023

v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah

dan rahmat-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas

Akhir ini yang berjudul “ Sistem Informasi Akutansi Pengelolaan Hutang

Farmasi Pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang “ ditujukan untuk

memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi Diploma III di Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Dalam menyelesaikan penyususnan Tugas Akhir ini penulis tidak lepas

dari bimbingan dan bantuan yang sangat berarti dari banyak pihak. Untuk ini

perkenalkanlah penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga

kepada:

1. Ibu Prof.Olivia Fachrunnisa, SE,M,Si,Ph.D, selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

2. Bapak Khoirul Fuad., SE.,Msi.,AK,CA Ketua Program Studi D3

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung

Semarang.

3. Devi Permatasari. SE, Msi, Ak, CA selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas

Akhir ini.

4. Bapak Rustam Hanafi., SE., Msi, Akt., CA selaku Dosen Wali.

vi
5. Ibu Maya, Selaku HRD Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang, Beserta rekan pegawai yang telah membantu dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Ibu Ninik Handayanti dan Ayah Ali Rohman tercinta, yang telah

mendukung secara moral dan materi, terimakasih untuk kasih sayang,

semangat, nasihat dan doanya. Beliau merupakan alasan utama penulis

semangat menjadi pribadi yang lebih baiklagi.

7. Kakaku tersayang Agus Ridwan S.Si , Kakek Nenekku yang telah

memberikan doa serta nasihat, dan adekku Azra, Rara yang memberi

semangat sehingga penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Sahabat-Sahabatku tersayang Danang, Bunga, Diyah, Ayuning, Windi,

Annisa, Tika dan Dienda terima kasih sudah memberikan semangat dan

kebersamaan dalam perjuangan kita meraih mimpi dan mencapai

kesuksesan.

9. Temen temen seperjuangan D3 Akuntansi Angkatan 2019, khususnya

kelas A. Terima kasih telah saling mendukung. Semoga kelas kita

semua menjadi orang-orang yang sukses dalam mencapai mimpi kita

masing-masing. Aamiin.

10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini tentu saja tidak

Lepas dari berbagai kelemahan karena adanya keterbatasan pengetahuan dan

vii
pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan penulis agar Tugas Akhir ini menjadi lebih baik.

Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi almamater

pada khususnya dan pembaca pada umum.

Jepara, 10 November 2021

Penyusun,

Fitria Nila Vina Anti


NIM.49401900028

viii
ABSTRAK

Tugas Akhir ini bertujuan untuk menggambarkan Sistem Informasi Akutansi

Hutang pada RS Islam Sultan Agung Semarang. RS Islam Sultan Agung

Semarang adalah perusahaan yang telah menerapkan sistem informasi akuntansi

yang baik yaitu telah menggunakan komputerisasi dan didukung dengan sistem

ERP, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa sistem informasi akuntansi

hutang.

Data untuk tugas akhir ini diperoleh dari pengamatan dan wawancara secara

langsung dengan pihak RS Islam Sultan Agung Semarang yang kemudian

dianalisis secara mendalam untuk menggambarkan fakta secara sistematis tentang

sistem informasi akuntansi hutang. Obyek penelitian ini terdiri dari tiga orang

purchasing staff, finance staff pada bagian hutang dan bagian pembayaran. Data

dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode

analisisnya yaitu dengan mengumpulkan data, menyajikan data, dan menarik

kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi

akuntansi perusahaan sudah berjalan dengan baik karena sesuai teori yang ada.

Namun dalam praktiknya masih terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut yaitu

terjadi pada sistem akutansi hutang non farmasi karena masih menggunakan

sistem manual sehingga masih banyak ditemukan kesalahan seperti salahnya

penghitungan, kesalahan pencatatan transaksi sehingga tidak menutup

kemungkinan sistem informasi akutansi farmasi juga memiliki kelemahan seperti

bedanya nomor faktur, dan kesalahan memasukan data. Sehingga penulis

ix
merekomendasikan untuk pengelolaan hutang non farmasi dibuatkan sistem

komputerisasi agar meminimalisasi kesalahan dan pelaksanaan pengelolaan data

pada sistem informasi akutansi hutang bisa berjalan lebih maksimal lagi.

x
ABSTRACT

This final project aims to describe the Debt Accounting Information System at

Sultan Agung Islamic Hospital, Semarang. Sultan Agung Islamic Hospital

Semarang is a company that has implemented a good accounting information

system, which is computerized and supported by an ERP system. The purpose of

this study is to analyze debt accounting information systems.

The data for this final project were obtained from direct observations and

interviews with the Sultan Agung Islamic Hospital in Semarang which were then

analyzed in depth to describe the facts systematically about the debt accounting

information system. The object of this study consisted of three purchasing staff,

finance staff in the debt section and the payment section. Data were collected by

means of interviews, observation, and documentation. The method of analysis is to

collect data, present data, and draw conclusions.

The results of this study indicate that the application of the company's

accounting information system has been going well because it is in accordance

with the existing theory. However, in practice there are still shortcomings. This

deficiency occurs in the non-pharmaceutical debt accounting system because it

still uses a manual system so that there are still many errors such as

miscalculations, transaction recording errors, so it is possible that the

pharmaceutical accounting information system also has weaknesses such as

different invoice numbers, and errors in entering data. So the authors recommend

that non-pharmaceutical debt management be made a computerized system in

xi
order to minimize errors and the implementation of data management in the debt

accounting information system can run more optimally.

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................6
2.1 Sistem Informasi Akuntansi ...........................................................................6
2.2 Prosedur Siklus Pengeluaran ....................................................................... 14
2.3 Flowchart ..................................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 21
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 21
3.2 Objek Penelitian .......................................................................................... 21
3.3 Definisi Operasional .................................................................................... 21
3.4 Metode Pengumpulan .................................................................................. 22
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN .............................. 24
4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang ................. 24
4.2 Sejarah Singkat Rumah Sakit Sultan Agung Semarang .............................. 24
4.3 Moto, Visi dan Misi ..................................................................................... 26

4.4 Jenis Pelayanan yang Tersedia di RS Islam Sultan Agung ......................... 27


4.5 Stuktur Organisasi ....................................................................................... 30
4.6 Hasil Pengamatan ........................................................................................
xiii 34
4.7 Pembahasan ................................................................................................. 34
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 41
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 41
5.2 Keterbatasan ................................................................................................ 42
5.3 Saran ............................................................................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44
LAMPIRAN .......................................................................................................... 46
Kartu Bimbingan ............................................................................................... 46

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram Konteks Siklus Pengeluaran .............................................. 12


Gambar 2. 2 Flowchart Siklus Pembelian ............................................................. 17
Gambar 2. 3 Flowchart Siklus Pembayaran .......................................................... 18
Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSI Sultan Agung..............................................31

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1- Kartu Bimbingan. ............................................................................. 46

xvi
17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan masyarakat dulunya menggunakan jamsostek,

mulai tanggal 31 Desember 2013 BPJS resmi disahkan. BPJS terdiri dari dua

bagian yaitu BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan yang merupakan

kesatuan dari jaminan kesehatan nasional (JKN) dalam program pemerintah.

BPJS kesehatan resmi beroperasi sebagai transformasi dari PT Askes

Indonesia pada 1 Januari 2014, yang mana pola pembayaran fasilitas

kesehatan diatur oleh JKN melalui mekanisme tarif INA CBG dalam

peraturan presiden nomor 111 tahun 2013. Tarif INA CBG disesuaikan

dengan PMK no 69 tahun 2013 merupakan standar tarif pelayanan kesehatan

baik pada fasilitas tingkat pertama maupun tingkat lanjutan.

Melalui program ini maka sistem pembayaran rumah sakit yang awalnya

Fee for Service dirubah menjadi INA CBG (Indonesia Case Base Groups).

Menurut (Kesehatan, 2014), menyatakan bahwa INA CBG merupakan salah

satu perangkat entry data pasien yang digunakan untuk melakukan grouping

tarif berdasarkan data yang berasal dari resume medis . Sistem tersebut

bertumpu pada tarif INA CBG, yakni besaran klaim yang dibayar oleh BPJS

berdasarkan prosedur dan klasifikasi diagnosa penyakit terhadap fasilitas

kesehatan atas paket layanan. Program ini sudah banyak diterapkan di rumah

sakit seluruh Indonesia yang menggunakan BPJS sebagai fasilitas kesehatan

utama ketika hendak melakukan pemeriksaan. Dengan adanya rumah sakit,

kesehatan masyarakat sekitar dapat ditangani dengan berbagai jenis

pengobatan yang diberikan oleh para dokter.


18
Menurut (Aditama, 2007), Rumah sakit yaitu tempat untuk memberikan

pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

dan gawat darurat yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan

tenaga ahli kesehatan lainnya, dan setiap pasien akan mendapatkan pelayanan

yang terbaik yang akan diberikan oleh pihak rumah sakit. Dengan

berjalannya waktu, perusahaan akan terus berkembang dan kegiatan

perusahaan akan semakin bertambah juga. Perkembangan aktivitas tersebut

akan membuat persaingan di berbagai aspek bidang kerja. Sehingga

perusahaan harus memiliki sistem yang di gunakan untuk merencanakan,

menyusun, mengelola, melaksanakan dan mengawasi aktifitas dan keperluan

perusahaan. Dari sistem tersebut harus saling berhubungan satu sama lain.

Salah satu sistem yang bisa menunjang kemajuan perusahaan yaitu sistem

informasi akutansi hutang yang dikelola dengan baik . Di rumah sakit tidak

hanya sebagai tempat berkumpulnya orang yang memiliki berbagai macam

penyakit. Mulai dari pasien yang terkena penyakit yang masih bisa

disembuhkan maupun pasien yang terkena berbagai macam komplikasi

penyakit yang sulit disembuhkan. Semakin banyak komplikasi penyakit yang

dialami pasien tentunya akan semakin banyak biaya yang harus

dikeluarkannya. Berbeda halnya dengan pasien BPJS, semua biaya

pengobatan pasien sudah dijaminkan berdasarkan besarnya tarif INA CBG

namun tidak sebanding dengan besarnya tarif rumah sakit yang sudah

dikeluarkan untuk menangani berbagai macam penyakit yang dialami pasien.

Perkembangan sistem informasi pada saat ini berkembang sangat pesat,

kemajuan hampir disemua bidang bisnis, baik dalam bidang jasa ataupun

dagang.
19
Perkembangan dalam informasi dibuat dengan sedemikian rupa agar

dapat mengembangkan usaha hingga mampu bertahan hidup, Seiring dengan

berjalannya waktu, perusahaan semakin berkembang dan aktifitas perusahaan

semakin berkembang pesat juga. Perkembangan aktivitas tersebut

menyebabkan persaingan di berbagai aspek bidang kerja. Sehingga

perusahaan harus memiliki sistem yang di gunakan untuk merencanakan,

menyusun, mengelola, melaksanakan dan mengawasi aktifitas dan keperluan

perusahaan. Dari sistem tersebut harus saling berhubungan satu sama lain.

Salah satu sistem yang bisa menunjang kemajuan perusahaan yaitu sistem

informasi akutansi hutang yang dikelola dengan baik.

Hutang usaha muncul dari pembelian aktiva dan pembelian barang

dagang atau jasa yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha dengan cara

kredit yang di dapat dari kreditur. Jika perusahaan tidak punya kas yang

cukup, akan dilakukan pembelian secara kredit. Pembayaranya tidak

dilakukan saat pembelian, melainkan ditangguhkan sampai dengan batas

waktu yang telah di tentukan oleh penjual dan pembeli. Sistem pembelian

kredit ada hubungannya dengan sistem informasi akutansi hutang. Dua sistem

ini yaitu satu kesatuan yang harus dijalankan perusahaan secara seimbang,

mulai dari prosedur pencatatan hutang penerapan prosedur pembelian kredit,

sampai prosedur pelunasan hutang oleh perusahaan. Perusahaan memiliki

tujuan menjaga keseimbangan kedua sistem tersebut yaitu untuk menghindari

terjadinya kesalahan pencatatan laporan keuangan perusahaan. Pencatatan

hutang yang tidak benar akan membuat laporan keuangan menjadi tidak

informatif, jari pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tidak

dapat bisa mengandalkan informasi yang terdapat pada laporan keuangan

tersebut. Maka dari itu dibutuhkan pengelolaan dan pengawasan yang baik

terhadap pencatatan hutang.


20
Dengan pengawasan dan pengelolaan yang baik maka perusahaan

mampu membuat perencanaan keuangan dengan baik.

Rumah Sakit Islam Sultan Agung merupakan perusahaan yang

memiliki banyak kreditur. Sekarang sistem informasi hutang pada. Saat ini

sistem informasi hutang pada RS Islam Sultan Agung sudah terkomputerisasi

yaitu menggunakan exel. Tetapi beberapa masih ada yang menggunakan

manual, sehingga masih di temukan kesalahan pencatatan transaksi terutama

dalam sistem hutang non farmasi. Dibandingkan dengan sistem hutang

farmasi, sistem hutang non farmasi masih banyak ditemukan kesalahan

karena masih menggunakan sistem manual. Bukan hanya itu permasalahan

dalam berbagai aktifitas yang sering dilakukan tetapi masih bisa dikoreksi

dan diperbaiki oleh pihak akuntan, sehingga dapat meminimalisir-nya.

Berdasarkan uraian diatas maka merupakan hal yang menarik untuk

diangkat menjadi suatu bahan penelitian dengan judul” “Sistem Informasi

Akutansi Pengelolaan Hutang Pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti mengacu pada rumusan masalah berikut ini:
1. Bagaimana Sistem Informasi Akutansi Pengelolaan Hutang Pada Rumah
Sakit Islam Sultan Agung Semarang

2. Bagaimana prosedur pencatatan hutang usaha di Rumah Sakit Islam


Sultan Agung Semarang

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Sistem Informasi Akutansi Pengelolaan Hutang Pada
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
21
2. Mengetahui dan memahami prosedur pencatatan hutang usaha di
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Penulis

a) Mengetahui perbandingan materi yang diterima di perkuliahan dengan


kenyataan yang sebenarnya.

b. Meningkatkan pemahaman tentang pelunasan hutang dan prosedur


pencatatan usaha pada sebuah perusahaan.

2.. Bagi Perusahaan

a. Sebagai referensi tentang tinjauan prosedur hutang usaha dari sudut


pandang akademik.

b. Sebagai masukan tambahan yang dapat dipertimbangkan perusahaan


supaya pengelolaan sistem hutang bisa dilakukan dengan efektif dan
efisien.
22
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Sutabri, 2014), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan

strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi memfasilitasi

dengan fungsi operasional dan manajemen decision making”. Dengan

menyediakan informasi kepada atasan untuk membuat rencana dan mengontrol

aktivitas yang bisa mendukung perusahaan.

Menurut (Kadir, 2014), Sistem Informasi mencakup sejumlah komponen

(manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang

diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu

sasaran atau tujuan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

salah satu kombinasi yang membentuk sistem untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan. Komposisi ini juga memerlukan komponen yang dibutuhkan

untuk mendukung kombinasi kerja yang mana nantinya bisa menghasilkan

informasi yang bisa digunakan untuk menilai kualitas informasi, yaitu sebagai

berikut:

a. Relevan (Relevance)

Informasi harus saling berkaitan untuk mengurangi keraguan sehingga mampu

mendukung untuk pengambilan keputusan secara tepat.


23

b. Andal (Reliable)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tepat dalam menggambarkan

kejadian nyata dalam sebuah organisasi.

c. Lengkap (Complete)

Informasi harus jelas dan rinci mulai dari peristiwa yang mendasarinya.

d. Tepat waktu (Timely)

Informasi harus terbaru atau update jadi tidak melebihi waktu dari

pembuatan keputusan.

e. Dapat dimengerti (Understandable)

Informasi harus disampaikan secara jelas sehingga mampu dipahami.


f. Dapat diverifikasi (Verifiable)

Informasi harus memiliki pengertian dan penjelasanyang sama bagi para


penggunanya.

g. Dapat diakses (Accessible)

Informasi bisa diperoleh ketika dibutuhkan oleh para penggunanya.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem sangat

diperlukan dalam sebuah organisasi untuk memberikan informasi dan mengolah

data. Mendukung suatu organisasi untuk membuat keputusan secara tepat

sehingga dapat mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam hal ini juga

menyangkut sistem informasi akuntansi.

2. Pengertian Akuntansi

Menurut (AICPA), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan,

dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara

yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan menginterpretasikannya

hasil proses tersebut.


24
Menurut (Grady (2010), akuntansi yaitu fungsi yang secara sistematik, dan

orisinal, mengklasifikasikan, mencatat, menganalisis seluruh transaksi dan

kejadian, serta transaksi keuangan yang terjadi dalam akuntansi. Dalam rangka

memberikan informasi yang berarti diperlukan manajemen sebagai laporan dan

pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.

Menurut (Steinbart, 2009), akuntansi yaitu proses pencatatan,

pengidentifikasian dan pengkomunikasian kejadian ekonomi suatu perusahaan

kepada para pemakai informasi yang berkepentingan.

Aktivitas akuntansi dapat dikelompokkan menjadi beberapa, yaitu:

a. Aktivitas identifikasi

Kegiatan yang mengidentifikasi proses pencatatan akuntansi dan

komunikasi tentang kegiatan ekonomi yang signifikan untuk penggunanya.

b. Aktivitas pencatatan

Seluruh proses kegiatan dan proses pencatatan akuntansi dengan susunan

yang urut dan dikategorikan dalam sebuah format.

c. Aktivitas komunikasi yaitu

Kegiatan yang membuat laporan finansial yang mampu memberikan

masukan positif ketika menguraikan dan menganalisa laporan kepada pengguna

informasi. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan akuntansi merupakan proses

mencatat, mengidentifikasi, dan menginformasikan kegiatan ekonomi yang

bersifat keuangan dari organisasi, kemudian diberikan kepada pihak yang

memerlukan.

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi adalah bahasa dunia bisnis Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

adalah alat penyedia informasi dari bahasa tersebut.


25
Akuntansi merupakan suatu proses untuk mengumpulkan,

mengidentifikasi serta menyimpan data dan melakukan proses pengukuran,

pengembangan, dan komunikasi informasi.

Menurut (Bodnar dan Hopwood, 2010), sistem informasi akuntansi

adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang

untuk mengubah sebuah data keuangan dan data lainnya menjadi sebuah

informasi.

Menurut (Romney dan Steinbart, 2009), akuntansi sistem dimana

informasi akuntansi merupakan sebuah proses mencatat, menyimpan,

mengumpulkan, memproses, akuntansi dan data lainnya agar bisa memberikan

sebuah informasi bagi pembuat keputusan.

Dari pernyataan tersebut bisa disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi memberikan informasi yang penting bagi perusahaan dan juga pihak

manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Untuk perusahaan jasa

sistem informasi akuntansi penerimaan dari pelunasan piutang dan pembayaran

utang juga berpengaruh terhadan kegiatan operasional perusahaan. Maka dari

itu sistem informasi akuntansi yang baik dibutuhkan bagi perusahaan untuk

mewujudkan tujuan dari sebuah organisasi.

4. Utang

Hutang merupakan suatu modal yang berasal dari eksternal dan bersifat

bekerja sementara pada perusahaan, dan wajib dibayarkan oleh perusahaan yang

bersangkutan. Hutang merupakan proses pemindah harta atau memberikan jasa di

masa yang akan datang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, hutang

adalah kewajiban keuangan yang harus dibayarkan kembali berupa uang, barang,

atau jasa pada waktu yang sudah ditentukan.


26
Menurut (Munawir, 2007), Hutang yaitu sebuah kewajiban keuangan

perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini adalah

modal atau sumber dana perusahaan yang berasal dari kreditor. Menurut

(Sunyoto, 2013), hutang yang harus dibayarkan oleh perusahaan menggunakan

uang ataupun jasa pada saat tertentu di masa yang akan datang. Menurut (John,

2005) hutang adalah sebuah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban

perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa utang diartikan

sebagai sesuatu yang dipinjam oleh debitur kepada kreditur. Debitur merupakan

badan usaha atau seseorang yang meminjam. Sedangkan kreditur adalah

seseorang atau lembaga yang memberikan pinjaman atau utang. Pihak keuangan

harus bijak dan juga teliti dalam menentukan besarnya hutang yang akan diajukan,

supaya terhindar dari penyelewengan dalam pembayaran utang sehingga bisa

mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Proses pembayaran utang sering

terjadi dalam kegiatan pembelian barang ataupun jasa di Rumah Sakit, Hal ini erat

kaitannya dengan Siklus pengeluaran yaitu siklus pengeluaran.

5. Siklus Pengeluaran

Aktivitas bisnis terkait yang terus berulang dalam rangka pembelian dan

pembayaran barang dan jasa kepada pemasok. Menurut (Steinbart, 2015), Tujuan

siklus pengeluaran untuk meminimalkan pemeliharaan persediaan, perlengkapan,

dan berbagai layanan yang dibutuhkan dalam perusahaan yang berguna dalam

pembelian barang atau jasa. Perusahaan pastinya melakukan pembayaran barang

atau jasa secara tunai ataupun secara kredit. Tetapi sebagian besar perusahaan jasa

melakukan kegiatan transaksi pembelian secara kredit, yang mengakibatkan

pengeluaran kas untuk pembayaran utang. Berikut adalah diagram konteks siklus

pengeluaran: dan total biaya perolehan:


27

Gambar 2. 1
Diagram Konteks Siklus Pengeluaran

Sumber: Romney dan Steinbart (2014:463)


28

Dilihat dari siklus pengeluaran tersebut diketahui bahwa fungsi-fungsi yang


terkait dalam siklus pengeluaran yaitu:
a. Pembelian
b. Pemasok
c. Gudang
d. Akuntansi
e. Pengendalian Persediaan
f. Pengelolaan uang
g. Berbagai Departemen dan Manajer

1. Dokumen Terkait

Selain bagian yang ada dalam transaksi perusahaan, ada juga dokumen yang

terkait di dalamnya. Dokumen yang terdapat dalam siklus pengeluaran adalah

sebagai berikut:

a. Pesanan pembelian

Proses ini biasanya dibuat oleh bagian gudang untuk mengetahui

barang apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan, setelah itu dokumen

dikirim ke pemasok.

b. Tanda terima persediaan

Merupakan bukti yang dibuat oleh bagian gudang sebagai tanda

terima barang dari pemasok sesuai dengan pesanan.

c. Faktur

Surat tagihan yang diberikan oleh pemasok untuk barang ataupun jasa

yang sudah dikirim.

d. Cek

Perintah tertulis dari nasabah kepada bank untuk menarik dananya atau uang dalam

jumlah tertentu.

2.2 Prosedur Siklus Pengeluaran

Sebuah perusahaan menjalankan empat aktivitas dasar atas siklus

pengeluaran. Berikut ini merupakan empat akttivitas siklus pengeluaran, yaitu:


29
1. Pemesanan atau Pembelian

Hal pertama yang dilakukan dalam siklus pengeluaran adalah

pemesan bahan, persediaan, dan layanan untuk perusahaan. Departemen

yang ada di perusahaan mencatat barang mereka yang telah habis dan

membuat daftar permintaan pembelian ketika barang mereka mulai sedikit.

Departemen pembelian akan menyetujui permintaan dan akan memilih

pemasok yang sesuai dan akan membuat pesanan pembelian. Sebagian

besar perusahaan membutuhkan agen pembelian untuk membeli barang

yang akan dibeli, dari daftar vendor yang disetujui perusahaan juga

memerlukan persetujuan oleh atasan untuk pembelian. Departemen

memastikan jika perusahaan memesan produk atau barang yang baik,

berkualitas, dengan harga yang wajar dan membatasi pengeluaran yang

tidak perlu.

2. Menerima bahan baku dan perlengkapan.

Setelah proses pemesanan, kegiatan penerimaan barang dan jasa

yang telah dibeli dicatat menggunakan dokumen Receiving Report.

Dokumen ini berisi tentang penerimaan barang dan jasa, yang meliputi

jenis dan kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman, tanggal

diterimanya barang dan nomor Purchase Order. Pada kegiatan ini

dilakukan pencocokan faktur dengan Purchase Order yang bertujuan

untuk mengetahui barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim

atau melebihi kuantitas yang dipesan, atau mungkin terjadi kesalah

pengiriman, dan jika terjadi hal tersebut barang yang bersangkutan akan

langsung dikembalikan kepada Supplier. Pada kegiatan ini dilakukan

retur atau pengembalian barang yang rusak saat diterima.


30
Selanjutnya bagian gudang akan membuat dokumen Receive Report

untuk mengakui bertambahnya persediaan barang di gudang berdasarkan

faktur, hanya barang yang tercatat dalam Purchase Order saja yang bisa

diakui, sedangkan yang tidak sesuai langsung dikembalikan. Kegiatan

pengendalian perusahaan ini berguna untuk mengetahui barang apa saja

yang sudah diterima dan yang belum dikirimkan oleh Supplier.

3. Menyetujui faktur

Kegiatan persetujuan dari Supplier untuk kegiatan pembayaran atas

pembelian. Kegiatan ini dicatat pada dokumen Voucher Package.

Dokumen tersebut berisi tanggal pembayaran, tanggal pembuatan, dan

total harga barang dan jasa yang sudah diterima. Berdasarkan dokumen

asli yang ada meliputi laporan penerimaan dan faktur pembelian.

Pada proses ini dilakukan pencocokan laporan penerimaan dengan

dengan faktur pembelian, yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua

barang yang dipesan sudah diterima atau dikirim semua. Setelah itu dibuat

lah Voucher Package untuk mengetahui harga yang harus dibayar kepada

Supplier. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan untuk mengetahui

berapa total yang harus dibayar apakah sudah sesuai dengan jumlah

barang yang telah diterima atau belum.

4. Pembayaran
Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah

dilakukan dengan menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini

berisi tanggal pembayarann, jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor

Faktur. Pada saat jatuh tempo pembayaran, pihak supplier akan mengih

perusahaan sesuai dengan dok mengetahui jumlah pengeluaran kas

perusahaan. Dokumen voucher Package.


31
2.2 Flowchart

Gambar 2. 2

Flowchart Siklus Pembelian


FLOW CHART PEMBELIAN KREDIT BARANG FARMASI DAN NON FARMASI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG (YBWSA)
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang

Bagian Farmasi, Logistik dan Direktur Medis /


Bagian Akuntansi
Gizi Keu. & Umum

Mulai 1 3

Buat
SP 2
3
Faktur Pajak
3 2 2
Faktur
2
Tidak 1
Pembelian
Surat
1 1
Pesanan
Surat Rekap
A
Pesanan Pembelian

2
T

3 1
Periksa dan Cek
2 ACC SP Kelangkapan
Konfirmasi
1 Faktur dg Tdk Cck Gudang
SP Telah Rekapnya Farmasi
ACC T
Ya
3 Cocok

VENDOR 2

1 Validasi Per Data Base


SP Telah faktur, Ctk Rpt Persed, Utang,
ACC Pemb & utang Pjk & Discount

1 3
SP
2 2
1 2
1 Report
Fak
Faktur Utang
Pajak
Pembelian
Report
Pembelian

Periksa
Cocok Tidak
Tidaknya T
2
1
Ya Fak Pajak

1 3
SP 2
2
1 1
Faktur Faktur
Pajak Pembelian

1 3
SP 2
1
Faktur VENDOR
Pembelian

VENDOR

Input Faktur Pemb, Data Base


ACC App & Cetak Persediaan
Rekap Pembelain
& Utang

2
Faktur Pajak
2
Faktur 2
Pembelian 1
Rekap
Pembelian

3 T

Sumber: Bagian operasional Akuntansi RS Islam Sultan Agung Semarang


32
Gambar 2.3

Flowchart Siklus Pembayaran


FLOW CHART PEMBAYARAN HUTANG
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang

Dir Keu & Akt / Dir


Bag. Akuntansi Bag. Keuangan
Utama

Mulai VENDOR 2
1

Srt/Disposisi
2 Prmhnn Srt Psn 1 2
Faktur Pajak 1
VENDOR 2
Pengadaan Fkr Pjk 1
2 Tdk Faktur 1
1 1
Faktur Pajak Faktur
Faktur SP 1
Pembelian 2 Pajak
Pembelian SP
1 TT 2
Fkt Pemb 1
2
SPMU 1 Fkt Pemb
Pasangkan Periksa
SPMU 2
yg Asli dg ya Klgkpn &
ACC 1
yg Copy buat TT 3 SPMU
Rekap Inkaso
SPMU
ACC
Ya T
Proses
Inkaso dan
2 2 Periksa
TT 1 Tdk Cck Kelengkapan
Tdk Cck
1
Faktur 1 TT Periksa dan
Faktur
1 Pajak SP ACC SPMU
Pajak tdk 2
SP 2
2 Cck TT
VENDOR 1
1 Fkt Pemb
cck
Faktur Pemb 2
1 2
SPMU 1
SPMU
ACC Faktur 1 VENDOR 1
A Pajak SP
2
Pilah Faktur
1
JT
2 Fkt Pemb
1 3 2
SPMU1
Faktur Data Base
1 SPMU
Pajak ACC
SP
Buat & Cetak 2
SPMU /Vendor VENDOR
1 Buat Rekap
Fkt Pemb Inkaso
2 2
SPMU 1
1 BNI
Faktur 1
Data Base SPMU 2 Pajak Syariah
SP
Utang 2
1
2 Fkt Pemb Rekap
1 Verifikasi & SPMU 2 Inkaso
Faktur ACC SPMU
1 2 BNI
Pajak 1
SP Rekap
2
Inkaso Compare
1 Rekap
Fkt Pemb Inkaso
2 2
SPMU1 1
Periksa &
SPMU Ctt di buku Faktur 1
ACC Exspedisi Pajak SP
2
1
Fkt Pemb
Buku SPMU 2
Exspedisi
1 1
2
tlh di
Update Rkp Inks
Cck
Rekap
Inkaso T
BNI

4
33
FLOW CHART PEMBAYARAN UTANG
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang

Bag. Akuntansi

1 3 4

2
2
2 1
1
1 Faktur 1 Faktur 1
Faktur Pajak SP
1 Pajak SP
Pajak 2
SP 2
2 1
1
1 Fkt Pemb
Fkt Pemb
Fkt Pemb 2
SPMU 2
2 SPMU1 1
SPMU
SPMU1 Rkp Inks
SPMU ACC
Cck
ACC

Up date & ctk


daft Inkaso
2 Validasi Inkaso
1 & Up date Data
Faktur
Data Base
1 Base
Pajak SP
2
1
Fkt Pemb BB Utang,
2
2
1 Pjk, Disc,
SPMU1 Kas
SPMU Faktur 1
ACC Pajak SP
3 2
2 1
1 Fkt Pemb T
Rekap SPMU 2
2 1
Inkaso
Rkp Inks
Cck Rekap
Inkaso
BNI
BNI
Syariah

SELESAI

Sumber: Bagian operasional Akuntansi RS Islam Sultan Agung Semarang


34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode

penelitian deskriptif ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan suatu

gejala, peristiwa, kejadian yang sedang terjadi. Pendekatan deskriptif

memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta yang saat

ini sedang terjadi pada sistem akutansi hutang RS Islam Sultan Agung

Semarang. Tujuan penelitian deskriptif ini untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

3.2 Objek Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di RS Islam Sultan Agung Semarang.

Adapun alasan pemilihan objek tersebut karena masih ditemukannya kekurangan

pada pengelolaan sistem informasi akutani hutang di RS Islam Sultan Agung

Semarang. Oleh karena itu, dengan mempelajari Sistem Informasi Akutansi

Pengelolaan Hutang akan dapat diketahui kekurangan-kekurangan yang

diharapkan nantinya bisa diperbaiki lagi, sehingga hal-hal yang merugikan bisa

dihindari.

3.3 Definisi Operasional


Definisi operasional menjelaskan berbagai macam pokok bahasan yang ada dalam
penelitian ini:

1. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut (Steinbart, 2009), sistem informasi akuntansi yaitu proses

mencatat, menyimpan, mengumpulkan, dan memproses akuntansi dan data

lainnya untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan.


35

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan sistem informasi akuntansi

memberikan informasi yang penting bagi kegiatan operasional perusahaan,

juga bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan. Untuk perusahaan

jasa sistem informasi akuntansi pembayaran utang dan penerimaan dari

pelunasan piutang juga berpengaruh terhadap kegiatan operasional

perusahaan. Maka dari itu penerapan sistem informasi akuntansi yang baik

dibutuhkan untukgun perusahaan guna mewujudkan tujuan dari sebuah

organisasi.

2. Hutang

Menurut (Munawir, 2007), Hutang adalah semua kewajiban keuangan

perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini

merupakan sumber dana atau modal perusahaanyang berasal dari kreditor.

Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa utang bisa diartikan sebagai

sesuatu yang dipinjam oleh debitur kepada kreditur

3.4 Metode Pengumpulan

Data Metode pengumpulan data dalam laporan penelitian tugas akhir

dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah suatu penelitian yang dilakukan secara

sistematis dan secara disengaja dilakukan. Yang diadakan dengan

menggunakan alat indera (terutama mata) dengan melihat kejadian-

kejadian yang langsung bisa ditangkap pada saat waktu kejadian

berlangsung.
36
2. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan melalui

interview secara langsungdengan informan. Teknik ini menggunakan

pedoman wawancara yang dilakukan tetap berada padafokus penelitian.

Adapun yang di wawancarai adalah sebagai berikut:

a. Karyawan bagian akutansi

b. Karyawan bagian Farmasi

3. Dokumentasi dan Arsip

Pada teknik ini dilakukan tela’ah pustaka, dimana peneliti

mengumpulkan data dari penelitian sebelumnya berupa buku dan jurnal.

Dokumen dan arsip yang berkaitan dengan fokus penelitian merupakan

salah satu sumber data yang paling penting dalam penelitian. Dokumen yang

dimaksud adalah dokumen tertulis, gambar/foto, data statistik, laporan

penelitian sebelumnya maupun tulisan ilmiah.


37

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang merupakan rumah sakit yang

melayani segala macam bentuk asuransi yang dimiliki masyarakat. Tidak hanya

menerima pasien umum, namun juga pasien yang tidak bisa bayar. Rumah sakit

ini terletak di Jalan Raya Kaligawe Km 4, Terboyo Kulon Kecamatan Genuk,

Semarang, Jawa Tengah yang berbatasan langsung pada laut jawa sebelah utara,

sebelah selatan kawasan industry (LIK atau lingkungan industry kecil), sebelah

barat kota Semarang, dan sebelah timur berbatasan dengan Demak.

4.2 Sejarah Singkat Rumah Sakit Sultan Agung Semarang

RS Islam Sultan Agung dulunya merupakan health care center saat didirikan

tanggal 17 Agustus 1971, kemudian diresmikan sebagai rumah sakit umum

dengan nama rumah sakit sultan agung pada tanggal 23 Oktober 1973. Mulai

tahun 1975, rumah sakit ini mendapatkan predikat tipe C berdasarkan SK Menkes

RI No 1024/ Yan.Kes/1.0/75, kala itu layan an yang ada seperti poli umum,

poliklinik kesehatan ibu dan anak, radiologi, poliklinik keluarga berencana. Selain

itu juga tersedia ruang 6 VIP yang dulunya bertempat di parkiran mobil depan

MCEB Rumah sakit ini beralih nama menjadi RS Islam Sultan Agung pada 8

Januari 1992, setelah itu pada 15 Mei 2003 gedung D diresmikan oleh Gubernur

Jawa Tengah.
38

Menurut H. Mardiyanto. Melihat pelayanan semakin membaik dalam

menangani pasien maka akreditasi naik menjadi tipe B berdasarkan SK No HK

03.05/1/513/2011 pada 21 Februari 2011. Tipe B itu artinya sumber daya,

peralatan, fisik, maupun prosedur layanan sudah sesuai dengan standar rumah sakit

tipe B.

Kemudian di tahun yang sama pada 1 Mei 2011 rumah sakit ini menjadi

rumah sakit pendidikan, dan sebagai tempat utama dalam mendidik calon dokter

umum mahasiswa kedokteran Unissula. Tempat tersebut namanya ITH (Islamic

Teaching Hospital) yang berlokasi di gedung B tepatnya berada di lantai 2 yang

berdekatan dengan Baitus salam, lantai 3 yang berdekatan dengan baitun nisa ,dan

lantai 4 yang berdekatan dengan baitul izzah. (Fitria, 2013).

Pada 16 Juli 2014 rumah sakit ini berhasil lulus tingkat paripurna oleh ketua

komite akreditasi rumah sakit, Dr.dr. Sutoto, M.Kes. Lulus paripurna disini

maksudnya semua jenis layanan yang ada di rumah sakit ini telah lulus dengan

nilai yang baik dari penilaian tim akreditasi. Kemudian di tanggal 26 September

2017 rumah sakit ini ditetapkan sebagai rumah sakit syariah pertama di Indonesia.

Selain itu pada tanggal 23 Juni 2018 untuk kedua kalinya rumah sakit ini

mendapatkan sertifikasi halal pada instalasi gizi dan sertifikat status sistem

jaminan halal dari LPPOM MUI. Dengan adanya sertifikat halal, pasien tidak perlu

khawatir dalam mengkonsumsi makanan, minuman, maupun snack yang diolah

dari instalasi gizi. Pada tahun 2018, rumah sakit ini juga membangun cabang

rumah sakit di wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan baru saja

dioperasionalkan pada 12 April 2021.


39

(https://rsisultanagung.co.id/v2015/profil/sejarah/ , diakses tanggal 18 Juli 2021).

4.3 Moto, Visi dan Misi

1. Moto

“Mencintai Allah menyayangi sesama”

2. Visi

Rumah sakit islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan

pembangunan peradaban islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang

dirahmati Allah.

3. Misi

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan

dijiwai mencintai Allah menyayangi sesama.

a. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka

membangun generasi khaira ummah.

b. Membangun peradaban islam menuju masyarakat sehat sejahtera

yang dirahmati Allah.

c. Dengan standard yang tertinggi untuk mengembangkan pelayanan

kesehatan maupun penelitian dan pemgembangan ilmu

kedokteran.

d. Fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki dikembangkan

sedemikian rupa berdasarkan visirumah sakit.

e. Mengembangkan tingkat kreatifitas mahasiswa dalam melakukan

magang di rumah sakit danmemetakan sesuai bidangnya masing –

masing.
40

4. Values

a. Integritas

b. Profesional

c. Kasih sayang

d. Kerja sama

e. Inovatif

4.4 Jenis Pelayanan yang Tersedia di RS Islam Sultan Agung

1. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan di rumah sakit ini dibagi menjadi tiga tempat yaitu: (1) gedung

D pelayanannya terdiri dari poli kulit dan kelamin, poli THT, poli bedah

(bedah digestive, onkology, syaraf, dan thorax), (2) gedung MCEB terdiri

dari poli umum, poli penyakit dalam, poli jiwa, poli bedah urology, poli

anak, dan poli mata, (3) gedung A terdiri dari poli syaraf, poli gigi dan

mulut, poli obgyn, instalasi bedah sentral, dan IGD.(Wulan, 2019).

2. Pelayanan Rawat Inap

Untuk pelayanan rawat inap dibagi menjadi tiga wilayah dengan nama

yang berbeda juga di setiap lantainya diantaranya sebagai berikut:

a. Gedung B juga memiliki ruang rawat inap, biasanya digunakan

untuk menampung pasien kelas dua dan kelas tiga. Lantai dua

disebut baitus salam, lantai tiga disebut Baitun Nisa, dan lantai

empat disebut Baitul Izzah.

b. Gedung C terdapat rawat inap yang dulunya sebagai tempat pasien

penyakit jiwa namun sekarang digunakan sebagai ruang rawat


41

pasien Covid – 19. Ruangan ini disebut baitul rijal. Selain itu juga

terdapat hemodialisa, ruang jenazah, farmasi rawat inap, dan

instalasi gizi.

c. Gedung D pada saat ini rawat inapnya digunakan untuk menangani

pasien Covid – 19 kelas satu yang mana satu ruang berisi dua

tempat tidur. Lantai dua bernama Baitul Athfal, lantai tiga bernama

Baitus Syifa, lantai empat bernama Baitul Ma’ruf.

d. Gedung MCEB memiliki ruang rawat inap kelas satu dan kelas

dua. Lantai 3 namanya Darul Muqamah, lantai 4 namanya

Darussalam, lantai 5 namanya ruang Ma’wa. Berlanjut ke lantai 6

disebut ruang Naim, lantai 7 disebut ruang Adn, dan yang terakhir

lantai 8 disebut ruang Firdaus. Lantai tiga sampai lima termasuk

rawat inap kelas dua, sedangkan lantai enam dan tujuh termasuk

ruang VIP, serta di lantai delapan untuk ruang VIP dan VVIP.

3. Unit Penunjang

Tidak hanya rawat inap dan rawat jalan saja, tentunya rumah sakit ini juga

memiliki unit penunjang yang tak kalah pentingnya. Menurut (Wulan,

2019), unit – unit tersebut yaitu:

a. Radiologi terdiri dari radiologi, USG, sinar X-ray, CT-Scan, USG

4D.

b. Laboratorium terdiri dari hematologi, bacteriologi, parasitology,

serologi, patologi anatomi, kimia klinik, urin analisa, tes narkoba,

tes HIV, bank darah.


42

c. Instalasi farmasi terdiri dari segala jenis obat yang diperlukan pasien

baik dengan resep dokter maupun tanpa resep dokter, selain itu

melayani konsultasi obat, dan menjual alat kesehatan habis pakai

seperti masker oksigen infuse set, thermometer.

d. Instalasi gizi tidak hanya menyiapkan sajian untuk pasien rawat

inap, namun juga menerima konsultasi gizi untuk pasien rawat

jalan.

e. Rehabilitasi medic menerima pelayanan fisioterapi, dan konsultasi

dokter rehabilitasi medic

f. EKG (elektro kardio gram) merupakan alat yang digunakan untuk

mendeteksi riwayat serangan jantung, mengetahui fungsi jantung,

memeriksa kondisi jantung.

g. EEG (elektro ensefalo gram) merupakan alat yang digunakan untuk

mengetahui kegiatan otak melalui gelombang otak yang ditangkap

oleh alat ini,dan untuk mendeteksi adanya kelainan dalam otak

manusia.

4. Pelayanan Kesehatan Lainnya

Pelayanan tersebut yaitu pelayanan mobil ambulance, promosi kesehatan

rumah sakit, pelayanan home care, pelayanan keluarga berencana,

pemeriksaan kesehatan , pelayanan medico legal, pelayanan visum et

repertum,pelayanan bakti sosial ke masyarakat, medis operasi wanita

(pasang dan lepas norplant).


43

5. Unggulan

Rumah sakit ini memiliki beberapa unggulan diantaranya yaitu cardiac

center, dental center, diabetic center, ENT center, eye center, stroke

center, fertility center, geriatric center, hemodialisa center, integrated

clinic of specialist, lasik center, pain center, oncology center, rehab medik,

skin center, dan urologi center.

4.5 Stuktur Organisasi

Gambar 4. 1

Stuktur Organisasi RSI Sultan Agung

Sumber : Bagian operasional Akuntansi RS Islam Sultan Agung Semarang


44

Dalam struktur organisasi akan difokuskan dalam bagian akuntansi dan keuangan

saja. Hal itu dikarenakan penulis melakukan magang hanya dibagian tersebut.

Berikut di bawah ini merupakan jobdesknya masing – masing:

1. Akuntansi dan Mobilisasi Dana

a. Melakukan verifikasi penerimaan pendapatan tunai ke dalam SIM

RS.

b. Melakukan pencarian data pendapatan tunai jika ada yang tidak

sesuai antara rekap kasir dengan data kwitansi maupun penerimaan

lainnya.

c. Melakukan verifikasi pembelian barang farmasi ke SIM RS.

d. Persiapan membuat SPMU.

e. Menyiapkan faktur barang farmasi yang akan jatuh tempo.

f. Melakukan cash opname bersama bagian keuangan bulanan

membuat berita acara.

g. Mengkoordinasi pengeluaran kas dengan bagian keuangan.

h. Melakukan verifikasi bukti kas keluar dengan rekap pengeluaran

kas.

i. Melakukan transaksi manual pengeluaran kas yang belum

terakomodir di SIMRS.

j. Melakukan rekonsiliasi bank.

k. Memverifikasi faktur pembayaran utang farmasi yang sudah

diinkaso.

l. Mengolah data klaim BPJS ketenagakerjaan menjadi data costing.


45

m. Melakukan validasi berkas klaim BPJS ketenagakerjaan.

n. Penyusunan klaim BPJS ketenagakerjaan.

o. Mengambil berkas klaim di bagian keuangan.

p. Distribusi berkas klaim.

q. Mengumpulkan pembayaran klaim.

2. Keuangan

a. Front Office

1) Membuka program kasir.

2) Mengecek pembayaran pasien dengan melayani

pembayaran pasien RJ maupun RI secara tunai atau bank.

3) Menerima pembayaran lain – lain terkait pendapatan RS.

4) Menerbitkan kwitansi.

5) Menerima SIP, memastikan pembiayaan akomodasi dan

transfer RJ (Rawat Jalan) sesuai prosedur

6) Menerima hasil koding dari petugas AP.

7) Melakukan validasi data pembayaran pelayanan dan

memastikan semua transaksi sudah selesai.

8) Menutup transaksi pasien yang sudah melakukan

pembayaran.

9) Menerbitkan rekap laporan transaksi tiap akhir shift kerja.

10) Melaporkan, menyetorkan penerimaan dan pendapatan

harian ke bagian bendahara penerimaan.


46

11) Menutup program kasir.

b. Back Office

1) Menerima laporan transaksi kasir dari lokasi masing –

masingkasir.

2) Menerima setoran uang fisik dari masing – masingkasir.

3) Melakukan verifikasi pada data penerimaan dari masing –

masing kasir.

4) Mencocokkan uang dengan laporan yang diterima dari

masing – masingkasir.

5) Membuat buku bantu kas dan bank untuk mencatat

transaksi penerimaan.

6) Membuat buku bantu kas dan bank untuk mencatat

transaksi pengeluaran.

7) Mengontrol pengeluaran uang secara tunai maupun bank

danmembukukannya.

8) Melakukan cash opname bersama bagian akuntansi

9) Memastikan tercukupi dana kas di tangan dan kas di bank

untuk operasionalharian

10) Membuat rekap bon sementara.

11) Menginput rekap PPN atas faktur pembelian

12) Menghitung PPh dokter dan karyawan

13) Membuat modal untuk kasir


47

4.6 Hasil Pengamatan

Penulis melakukan sebuah pengamatan yang beralokasi di RS Islam Sultan

Agung Semarang. Dimana rumah sakit itu sendiri terdiri dari 4 gedung yaitu:

1. Gedung A

2. Gedung B

3. Gedung Mceb

4. Gedung D

Dalam penelitian Sistem Informasi Akutansi Hutang di RS Sultan Agung

Semarang sudah berjalan dengan baik Saat ini sistem informasi hutang pada RS

Islam Sultan Agung sudah terkomputerisasi yaitu menggunakan microsoft exel.

Tetapi beberapa masih ada yang menggunakan manual, sehingga masih di

temukan kesalahan pencatatan transaksi.

4.7 Pembahasan

Sistem Informasi Akutansi hutang mempunyai peran penting bagi RS Islam

Sultan Agung Semarang , sistem akutansi hutang ini mempunyai peran penting

supaya Tagihan hutang terbayarkan sebelum jatuh tempo.

Dari hasil penelitian penulis mendapatkan informasi dari wawancara terhadap

akuntan dan bagian keuangan di RS Islam Sultan Agung Semarang, bahwa sistem

informasi akutansi di rumah sakit ini berjalan dengan baik bahkan hampir semua

sudah mengungganakan sistem komputer namun beberapa masih dilakukan secara

manual, sehingga masih sering ditemukan kesalahan Terutama pada sistem hutang

non farmasi. Di RS Islam Sultan Agung Semarang sistem informasi akutansi


48

nonfarmasi masih menggunakan sistem manual sehingga masih banyak ditemukan

kesalahan seperti salahnya penghitungan, kesalahan pencatatan transaksi dan

karena data masih banyak yang belum terintegrasi satu sama lain yang

menyebabkan pencarian data yang sudah lama menjadi agak susah, yang

mengakibatkan lamanya proses pencarian. Tidak menutup kemungkinan sistem

informasi akutansi farmasi juga memiliki kelemahan seperti bedanya nomor

faktur, dan kesalahan memasukan data. Hal ini menjadi kelemahan dan antisipasi

terutama pada bagian sistem informasi akutansi hutang non farmasi.

1. Sistem Informasi Akuntansi Pengelolaan Hutang Pada RSI Sultang Agung

Aktivitas Siklus Pengeluaran Pada RS Islam Sultan Agung Semarang

anatara lain :

a. Pembelian

Kegiatan memproses order pembelian merupakan kegiatan pertama

kali dalam siklus pembelian. Kegiatan ini diawali dengan

diajukannya permintaan pembelian dari bagian yang membutuhkan

barang atau jasa. Permintaan ini diajukan kepada bagian

pembelian. Aktivitas terkait yang membentuk sistem pemrosesan

pembelian dalam tahapan sebagai berikut:

1) Bagian gudang yang membutuhkan barang karena stok

persediaan telah menipis, membuat SPP ( Surat Permintaan

Pembelian ) rangkap dua. Lembar pertama dikirim ke

bagian Pembelian, dan lembar yang ke dua disimpan oleh

bagian gudang sebagai arsip.

2) Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari bagian

gudang, dari SPP lembar 1 maka bagian pembelian

membuat SPPH.
49
3) Kemudian SPPH dikirimkan ke bagian Supplier. Dan

Supplier membuat SPH, setelah itu SPH dikirimkan ke

bagian bembelian, berdasarkan SPH tersebut, bagian

Pembelian membuat SDP (Surat Daftar Pembelian) yang

kemudian dikirim kepada Pimpinan untuk mendapat

persetujuan.

4) Jika SDP sudah disetujui oleh Pimpinan maka SDP di

kembalikan lagi ke bagian pembelian. Jika tidak disetujui,

maka kembali ke transaksi awal.

5) Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian

membuat SOP (Surat Order Pembelian) rangkap 4. Lembar

ke-1 dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke

Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang

dan lembar ke-4 disimpan sebagai arsip.

6) Bagian pembelian menerima faktur dan juga barang

pesanan dari Supplier. Selanjutnya, faktur dan juga barang

dikirim ke bagian gudang.

7) Bagian gudang menerima dan mencatat barang yang masuk

berdasarkan SOP lembar ke-3 dan membuat LPB (Laporan

Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1 dikirimkan ke

Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan faktur. Dikirimkan ke

bagian keuangan. Dan lembar yang ke-3 disimpan sebagai

arsip.
50
8) Bagian keuangan menerima SOP lembar ke-2, Faktur dan

juga LPB lembar ke-2 dari bagian gudang.

9) Berdasarkan SOP lembar ke-2, faktur dari bagian

Pembelian serta LPB lembar ke-2, bagian keuangan

membuat Laporan Pembelian Kredit (LPK) rangkap 2,

lembar pertama diserahkan ke pimpinan dan lembar kedua

disimpan sebagai arsip.

b. Sistem Pengeluaran Kas

Sistem pengeluaran kas merupakan proses atau kegiatan

pembayaran berbagai kewajiban yang muncul dari sistem pembelian. Hal

ini bertujuan untuk memastikan bahwa kreditor yang valid telah menerima

jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Apabila sistem

tersebut melakukan kegiatan pembayaran lebih awal, perusahaan akan

melepas penghasilan dari bunga yang seharusnya didapatkannya. Tetapi,

jika kewajiban terlambat dibayarkan, perusahaan akan kehilangan diskon

pembelian.

Prosedur Pengeluaran Kas

1) Setelah prosedur pembayaran yang terdiri atas Purchase

order, surat jalan, surat penerimaan barang, dan invoice

pemasok, maka bagian finance akan melakukan

pembayaran kepada pemasok sebelum tanggal jatuh tempo.

2) Ketika akan melakukan pembayaran kepada pemasok,

bagian finance mencatat nama pemasok dan jumlah yang

akan dibayarkan dilengkapi dengan dokumen yang diperlu

kan.
51

3) Tanda tangan cek/giro dilakukan oleh Direksi, sedangkan

transfer ebanking diinput oleh bagian pembelian dan

diotorisai oleh Direksi.

4) Cek/giro dengan nama pemasok diserahkannya bagian

finance kepada pelanggan. Bagian finance menerima bukti

pembayaran kepada pemasok.

5) Setelah selesai, maka bagian finance akan menginput ke

dalam Accurate 4, dan print out bukti pengeluaran kas yang

terdiri atas 2 lembar. Lembar pertama untuk bagian

akuntansi dan lembar ke dua untuk arsip bagian finance.

Lembar pertama bukti pengeluran kas tersebut disatukan

dengan dokumen pembayaran lainnya dan diserahkan

kepada bagian akuntansi.

6) Lembar 2 oleh Accounting ditandatangani dan

menyatukannya dengan buku kas/bank perusahaan

7) Jika proses tersebut telah selesai maka bagian akuntansi

menggabungkan semua dokumen dan membuat Laporan

Pembelian tiap bulan urut tanggal.


52

2. Sistem Informasi Akutansi Pengelolaan Hutang Farmasi dan Non Farmasi

pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

RS Islam Sultan Agung adalah sebuah perusahaan yang mempunyai

banyak kreditur. Saat ini sistem informasi hutang pada RS Islam Sultan

Agung sudah terkomputerisasi yaitu menggunakan microsoft exel. Tetapi

beberapa masih ada yang menggunakan manual, sehingga masih di

temukan kesalahan pencatatan transaksi terutama dalam sistem hutang non

farmasi. Dibandingkan dengan sistem hutang farmasi, sistem hutang non

farmasi masih banyak ditemukan kesalahan karena masih menggunakan

sistem manual. Bukan hanya itu permasalahan dalam berbagai aktifitas yang

sering dilakukan tetapi masih bisa dikoreksi dan diperbaiki oleh pihak

akuntan, sehingga dapat meminimalisir-nya.

Dari data tersebut beberapa masih kurang maksimal terutama pada

bagian hutang non farmasi karena masih menggunakan sistem manual. Hal

tersebut bisa dilihat berdasarkan uraian diatas karena masih banyaknya

kesalahan yang terjadi saat mengolah data berupa kesalahan perhitungan,

kesalahan pencatatan transaksi dan karena data masih banyak yang belum

terintegrasi satu sama lain yang menyebabkan pencarian data yang sudah

lama menjadi agak susah dicari, yang mengakibatkan lamanya proses

pencarian.

3. Upaya Meminimalisir Kesalahan

a. Semoga kedepannya dalam pelaksanaan pengelolaan data pada

sistem informasi akutansi hutang bisa berjalan lebih maksimal lagi.


53

b. Semoga kedepannya pengelolaan hutang non farmasi sudah

menggunakan sistem komputerisasi agar meminimalisasi

kesalahan.

c. Diharapkan akutantan lebih teliti dalam menghitung nominal

supaya meminimalisasi terjadinya kesalahan perhitungan

Diharapkan akutan ataupun vendor lebih hati-hati dalam proses

pengiriman faktur agar tidak


54

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, tentang

sistem akuntansi pengelolaan hutang pada RS Islam Sultan Agung Semarang,

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Untuk menunjang dan mempermudah pekerjaan agar efektif dan efisien,

saat ini RS Islam Sultan Agung Semarang telah menerapkan sistem

teknologi informasi (IT) berbasis online dan sudah menggunakan sistem

pengolahan data yaitu SAP (System Appllication Computer), dalam

menjalankan usahanya. Setiap pekerjaan yang berbasis computer kini telah

dimudahkan dengan sistem SAP dan lebih akurat.

2. Adanya struktur organisasi yang memiliki departemen masing-masing

untuk setiap pekerjaan yang dilakukan, baik dalam bidang produksi,

akuntansi, pemasaran, dsb, yang dilakukan oleh karyawan-karyawan yang

handal dan berkualitas.

3. RS Islam Sultan Agung Semarang memiliki bukti atau dokumen-dokumen

dalam setiap proses penyelesaian hutang-hutangnya, sehingga dapat

berfungsi sebagai alat pengendalian internal perusahaan terhadap

hutangnya.

4. Segala dokumen tagihan yang masuk diotorisasi oleh pihak yang

berkepentingan, yang membuktikan telah melaksanakan sistem

pengendalian intern yang baik. Selain itu terlihat adanya struktur


55

organisasi yang memisahkan fungsi, sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan.

5. Menerapkan sistem akuntansi hutang yang baik, mulai dari pengakuan

hutang sampai dengan penyelesaian hutang dilaksanakan sesuai prosedur

dan sistem akuntansi yang berlaku umum.

6. Pencatatan yang digunakan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum.

7. Sistem informasi akutansi hutang non farmasi masih menggunakan sistem

manual jadi masih ditemukan beberapa kesalahan.

8. Masih sering ditemukannya kesalahan pencatatan dalam peginputan data.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan penulis dalam penelitian ini adalah tidak semua dokumen dan

catatan yang diperlukan dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini dapat dilihat

dan di dokumentasikan oleh pihak luar, karena hal yang bersifat kerahasiaan.

5.3 Saran

Pelaksanaan sistem akuntansi pada RS Islam Sultan Agung Semarang sudah

cukup baik dengan adanya pemisahan fungsi pokok pada masing-masing

departemen dalam perusahaan dan mempunyai tanggung jawab dan tugas yang

jelas, sehingga memudahkan untuk melakukan pekerjaan. Meskipun demikian

penulis ingin menyampaikan saran kepada RS Islam Sultan Agung Semarang

mengenai beberapa hal, yaitu:


56

1. Semoga kedepannya dalam pelaksanaan pengelolaan data pada sistem

informasi akutansi hutang bisa berjalan lebih maksimal lagi.

2. Semoga kedepannya pengelolaan hutang non farmasi sudah menggunakan

sistem komputerisasi agar meminimalisasi kesalahan.

3. Diharapkan akutantan lebih teliti dalam menghitung nominal supaya

meminimalisasi terjadinya kesalahan perhitungan.

4. Sistem yang sudah ada perlu diawasi dengan baik terutama yang

berhubungan dengan pengolahan data vendor.

5. Perlu adanya koordinasi yang baik dan komunikasi yang lancar antara

departemen sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi.


57

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Y . (2007) Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akutansi


Berbasis Komputer. Jurnal Komputer dan Informatika,
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/paradigma/article/view/1148.
Gery, E. (2019) Piutang Usaha dan Utang Usaha. Jurnal Akuntansi dan
perpajakan Jayakarta,
ttps://www.neliti.com/id/publications/292685/pengaruh-piutang-usahadan-
hutang-usaha- terhadap-arus-kas-operasi-pada-pt-dunia.
Marthasia, K., (2011). Pengertian Utang Menurut Undang Undang Kepailitan
di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Akutansi, http://eprints.undip.ac.id/52096/.
Maulida, M., (2020) Teknik Pengumpulan Data Dalam Metodologi Penelitian.
Jurnal Online IAI Darussalam,
http://ojs.iaidarussalam.ac.id/index.php/darussalam/article/view/39.
Aditama. (2007). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Rumah Sakit Terhadap
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap RS Umum Sundari Medan Tahun
2018. Excellent Midwifery Jounal, 3(2), 1–19.
John, W. J. (2005). Analisis Hutang, Aktiva, Likuiditas yang Mempengaruhi
Return On Asset pada Sektor Hotel Restoran dan Pariwisata di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Keuangan Unsam, 5(1), 489–495.
Kadir, S. (2014). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan
Pengeluaran Kas Pada Lembaga Pendidikan. Jurnal Informatika STIKI,
20(ISSN 2087-0256), 27–29.
Kesehatan, M. (2014). Klaim Rumah Sakit Kepada BPJS Kesehatan Berkaitan
Dengan Rawat Inap Dengan Sistem INA– CBGs. Administrative Law and
Governance Journal, 1(2), 182–195. https://doi.org/10.14710/alj.v1i2.182-
195
Steinbart, R. &. (2015). Penerapan Manajemen Aset Pada Siklus Pengeluaran
Direktorat Manajemen Aset dan Pengadaan Universitas Surabaya. Calyptra,
7(2), 515–529. http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/3197
Steinbart, R. dan. (2009). Analisa Sistem Informasi Akuntansi Gaji Dan Upah
Pada Pt. Bank Sinarmas Tbk. Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
58

Bisnis Dan Akuntansi, 4(2), 814–828.


https://doi.org/10.35794/emba.v4i2.13180

Anda mungkin juga menyukai