Anda di halaman 1dari 1

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. LANDASAN TEORI

-Pengertian Pacaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga, 2002:


807), pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai
hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan; [atau] berkasih-
kasihan [dengan sang pacar]. Memacari adalah mengencani; [atau] menjadikan dia
sebagai pacar. Sementara kencan sendiri menurut kamus tersebut adalah berjanji
untuk saling bertemu di suatu tempat dengan waktu yang telah ditetapkan bersama.
Jika definisi-definisi baku tersebut kita satukan, maka rumusannya bisa terbaca
dengan sangat jelas sebagai berikut: Pacaran adalah bercintaan atau berkasih-
kasihan (antara lain dengan saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah
ditetapkan bersama) dengan kekasih atau teman lain-jenis yang tetap (yang
hubungannya berdasarkan cinta-kasih). Singkatnya, pacaran adalah bercintaan
dengan kekasih-tetap.

Dengan demikian, pacaran yang aktivitasnya “lebih dari” bercintaan, misalnya


ditambahi aktivitas baku-syahwat, itu pun masih dapat disebut ‘pacaran’ Sedangkan,
pada dua orang yang baru saling mengungkapkan cinta telah ada aktivitas
bercintaan, tetapi belum ada hubungan yang ‘tetap’, sehingga belum tergolong
pacaran. Hubungan yang ‘tetap’ itu dapat tercipta dengan ikatan janji atau komitmen
untuk menjalin kebersamaan berdasarkan cinta-kasih. Kebersamaan yang disepakati
itu bisa berujud apa saja. Dengan demikian, yang tidak diniatkan untuk nikah masih
bisa dinyatakan pacaran. Bahkan, ‘hidup bersama tanpa nikah’ pun bisa disebut
‘pacaran’.

2.2 Hipotesis

Budaya Pacaran adalah trend remaja masa kini dimana para remaja mencari
dan mengakui jati dirinya dengan status “Berpacaran”. Saat remaja adalah saat dimana
seorang manusia mulai mencari jati dirinya, biasanya dia mencari dalam berbagai hal.
Tidak banyak yang tahu apa dampak negatif dan positif dari berpacaran dan tidak
banyak yang tahu juga apa pengaruh dampak tersebut dalam prestasi belajar siswa.
Menurut penulis dampak positif berpacaranan ini bisa meningkatkan semangat
belajar namun dampak negatifnya bisa menyebabkan hilangnya moral siswa dan
membentuk karakter siswa yang buruk. Tidak hanya itu budaya berpacaran sangat
mempengaruhi prestasi belajar siswa dimana saat remaja emosi siswa masih sangat
labil dan jika ia merasa terpuruk itu sangat berpengaruh pada gaya belajar dan prestasi
siswa.

Anda mungkin juga menyukai