FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2017
f'bEelt "
pry.q_-$"E_q"sry.gHe&sw&s,&
F{XRE: tS*4SgS6
11986S11S{}?
isolasinya. Karena hal ini, arus pada pengasutan motor arus searah diusahakan
sekecil mungkin. Cara untuk mengurangi arus start ini dapat dilakukan dengan
soft starter, metode ini dilakukan dengan membandingkan arus referensi dengan
arus jangkar pada motor. Pada percobaan diperoleh bahwa arus start pada motor
arus searah tidak pernah melewati 25 ampere sehingga cara ini cukup efektif
tegangan ini dapat dilakukan dengan menggunakan konverter penaik dan penurun
dengan kecepatan motor yang sebenarnya dan keluarannya akan berfungsi sebagai
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis diberikan kemampuan dan kesempatan untuk
dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul ” ANALISIS DAN SIMULASI
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN
KONVERTER PENAIK DAN PENURUN TEGANGAN (AC-DC BUCK
BOOST CONVERTER) DENGAN SOFT STARTER” yang penulis susun sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Departemen Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua yang telah
membesarkan penulis dengan kasih sayang yang tak ternilai, yaitu P.Sinaga dan N.
limbong, serta saudara kandung penulis atas seluruh perhatian dan dukungannya
hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Selama masa kuliah sampai masa penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis
mendapat dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan
setulus hati penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
bbesarnya kepada:
1. Bapak Ir.Raja Harahap,M.T selaku Dosen Pembimbing tugas akhir atas
segala arahan, motivasi, dan bimbingannya dalam penyelesaian tugas akhir
ini.
2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si. dan Bapak Ir. Syamsul Amien, MS.
selaku dosen pembanding tugas akhir ini.
3. Bapak Rahmad Fauzi, S.T., M.T. selaku Dosen Wali penulis atas segala
bimbingan dan nasehat serta motivasinya selama penulis menjalani kegiatan
akademik.
4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si. dan Bapak Rahmad Fauzi, S.T.,
M.T. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Seluruh Dosen Departemen Teknik Elektro FT-USU yang telah
membekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu selama masa pendidikan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata
penulis berharap semoga penulisan tugas akhir ini bermanfaat bagi siapapun yang
membutuhkannya.
Penulis
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................. i
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.4.2 Pengaturan Tahanan Jangkar ............................................................. 17
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.7.7 Tahanan Starting ................................................................................ 44
3.8.1 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Start Langsung .... 44
3.8.3 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter tanpa PI
Controller .......................................................................................... 45
3.8.4 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter dan PI
Controller ........................................................................................... 46
4.1 Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Start Langsung ........................ 48
4.2 Analisis Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Start Langsung ......... 49
4.3 Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Tahanan Starting .................... 49
4.4 Analisis Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Tahanan Starting ...... 50
4.6 Analisis Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter tanpa PI
Controller..................................................................................................... 52
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.8 Analisis Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter dan PI
Controller..................................................................................................... 54
4.9 Tegangan Searah Hasil dari Filter dan Pulse Generator ............................ 55
4.10 Pengaturan Kecepatan Motor Arus Searah dengan Mengubah-ubah Nilai dari
LAMPIRAN
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.10 : Pengaturan Tahanan Jangkar pada Motor DC Penguatan Shunt ..... 17
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.14 : Bentuk Gelombang Filter Kapasitor ................................................ 27
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.11 : Tampilan Tahanan Starting ............................................................. 44
Gambar 3.12 : Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Start Langsung ... 44
Gambar 3.13 : Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Tahanan Starting . 45
Gambar 3.14 : Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter tanpa
Gambar 3.15 : Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter dengan
Gambar 4.1 : Grafik Arus Jangkar (Ia), Tegangan Jangkar (Va), dan Kecepatan
Gambar 4.2 : Grafik Arus Jangkar (Ia), Tegangan Jangkar (Va), dan Kecepatan
Motor Arus Searah (rad/s) ................................................................. 50
Gambar 4.3 : Grafik Arus Jangkar (Ia), Tegangan Jangkar (Va), dan Kecepatan
Motor Arus Searah (rad/s) ................................................................. 51
Gambar 4.4 : Grafik Gate Pulse ke GTO dan Besar Error Current ..................... 52
Gambar 4.5 : Grafik Arus Jangkar (Ia), Tegangan Jangkar (Va), dan Kecepatan
Gambar 4.6 : Grafik Gate Pulse Ke GTO dan Besar Error Current .................... 54
Gambar 4.7 : Grafik Tegangan Arus Searah Hasil dari Filter Kapasitor .............. 55
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Kecepatan Motor Arus Searah dan Tegangan yang Dibangkitkan
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
mekanis. Motor arus searah terdiri dari penguatan bebas dan penguatan sendiri.
Dalam dunia industri motor arus searah banyak digunakan sebagai motor
penggerak, hal ini karena motor arus searah memiliki pengaturan kecepatan yang
mudah dilakukan.
arus medan, kemudian dengan mengatur tahanan jangkar dan dengan mengatur
Motor arus searah membutuhkan arus starting yang besar, arus yang besar
ini dapat merusak isolasi dalam motor, sehingga harus dilakukan pengontrolan
terhadap arus startingnya. Beberapa metode starting motor yang dapat dilakukan
metode starting yang lain terhadap arus start yang masuk ke kumparan
jangkar motor .
Agar pembahasan tugas akhir ini mendapatkan hasil yang maksimal serta
terfokus pada judul dan bidang yang telah disebutkan di atas, maka penulis perlu
bebas.
diantaranya adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi teori umum dan prinsip kerja motor arus searah
converter).
Bab ini berisi analisa dari hasil simulasi yang telah dilakukan dan
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil simulasi dan
TINJAUAN PUSTAKA
Mesin listrik dapat berupa generator dan motor. Perbedaan dari kedua mesin
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sebuah generator arus searah
dapat digunakan menjadi mesin arus searah dengan membalik tegangan sumber
Motor arus searah bekerja berdasarkan interaksi antara dua fluksi magnetik.
Dimana kumparan medan akan menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari
utara menuju selatan dan kumparan jangkar akan menghasilkan fluksi magnet
yang melingkar. Interaksi ini akan menimbulkan suatu gaya sehingga akan
menimbulkan torsi.
Ditinjau dari segi sumber arus penguat magnetnya, motor arus searah dapat
dibedakan menjadi:
1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor
2. Motor arus searah penguatan sendiri, bila sumber arus penguat magnet
magnet maka pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk suatu gaya”. Gaya
yang terbentuk sering disebut gaya Lorentz. Untuk menentukan arah gaya dapat
digunakan kaidah tangan kiri Fleming atau kaidah telapak tangan kiri. Gambar 2.1
gaya magnet sesuai dengan arah jari telunjuk, arus yang mengalir pada penghantar
searah dengan jari tengah maka, gaya yang terbentuk pada kawat penghantar akan
searah dengan arah ibu jari. Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri, maka
didalam menentukan arah gaya dapat dikerjakan sebagai berikut : “Telapak tangan
kiri direntangkan sedemikian rupa sehingga ibu jari dengan keempat jari yang lain
saling tegak lurus. Jika garis gaya magnet menembus tegak lurus telapak tangan,
arah arus sesuai dengan arah keempat jari tangan, maka ibu jari akan
menunjukkan arah gaya yang terbentuk pada kawat penghantar. Hubungan antara
garis gaya magnet, arah arus dan gaya yang terbentuk pada kawat penghantar
Untuk dua buah penghantar yang berarus seperti gambar 2.3 berada dalam
medan magnet maka pada masing-masing kawat akan timbul suatu gaya.
Besarnya gaya ini bergantung dari besarnya arus yang mengalir pada
kumparan jangkar (I), kerapatan fluksi (B) dari kedua kutub dan panjang
konduktor jangkar (l). Semakin besar fluksi yang terimbas pada kumparan
jangkar maka arus yang mengalir pada kumparan jangkar juga besar, dengan
Jika arus jangkar (I) tegak lurus dengan arah induksi magnetik (B) maka
besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada konduktor jangkar yang
Dimana:
Konstruksi motor arus searah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian
yang diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Bagian motor arus searah
Rangka (frame atau yoke) motor arus searah memiliki dua fungsi, yaitu:
biasanya rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesin-mesin
besar biasanya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau lembaran baja (rolled steel).
Rangka ini pada bagian dalam dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti, selain
itu rangka juga harus memiliki permeabilitas yang tinggi disamping kuat secara
mekanik.
spesifikasi umum atau data-data teknik dari mesin, juga terdapat kotak ujung yang
2. Kutub
Medan penguat atau medan magnet terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub
1. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang
kumparan medan.
Inti kutub terbuat dari lembaran-lembaran besi tuang atau besi tuang. Sepatu
kutub dilaminasi dan dibaut atau dikelilingi (rivet) ke rangka mesin. Sebagaimana
diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah dihasilkan
10
Inti jangkar yang umum digunakan dalam motor adalah berbentuk silinder
tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar yang terbuat dari bahan ferromanetik,
yang induksi magnetnya besar, supaya ggl induksi dapat bertambah besar. Seperti
halnya inti kutub magnet maka jangkar dibuat dari bahan-bahan berlapis-lapis
tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus linier. Bentuk
4. Kumparan jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah berfungsi tempat terbentuknya ggl
induksi.
11
2. Kumparan gelombang
5. Kumparan medan
Fungsi kumparan medan ini adalah untuk membangkitkan fluksi yang akan
12
kerja sama yang disebut komutasi. Agar menghasilkan penyearah yang lebih
baik, maka komutator yang digunakan hendaknya dalam jumlah yang besar.
Dalam hal ini setiap belahan ( segmen ) komutator tidak lagi merupakan bentuk
gambar 2.7.
7. Sikat-sikat
menyalurkan arus listrik. Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan
13
tidak mengakibatkan ausnya komutator, maka sikat harus lebih lunak daripada
komutator [2].
Vt = Ea + Ia R a …………………………………………………….(2.2)
Dimana:
Besar gaya gerak listrik induksi pada kumparan jangkara akibat berputarnya
14
Dimana:
Atau:
∅xPxZxN
Ea = ……………………………………..……..…..(2.4)
a
Dimana:
Ea = C x ∅ x N ……………………….…………………………..(2.5)
Dimana :
∅ dalam weber
PxZ
C = a x 60…………………………………………..……(2.6)
Vt −Ia Ra
N= …………………………………………….……(2.7)
cx∅
1
N = c (Ea ⁄∅ )………………………………………………...….(2.8)
15
kumparan.
paling umum digunakan dan merupakan salah satu keuntungan yang menonjol
dari motor-motor shunt. Pengaturan arus medan yang berarti mengatur fluks dan
dengan pengaturan zadat bila medannya diteral secara terpisah, merupakan cara
yang mudah dikerjakan, murah, dan tanpa banyak perubahan pada kerugian-
16
persamaan [5]:
Vt −Ia Ra
N= C∅
………………………………………………..…….(2.9)
Dimana:
4,44 Np
C = konstanta. ( )
120
tahanan seri luar ke dalam rangkaian gandar kumparannya. Cara ini dapat
diterapkan pada motor-motor seri, shunt, majemuk; untuk dua jenis terakhir,
tahanan seri harus dipasang diantara medan shunt dan gandar kumparan, bukan
diantara jala-jala listrik dan motor. Pengaturan kecepatan dengan tahanan jangkar
17
Dimana:
4,44 Np
C = konstanta. ( )
120
kecepatan yang sebanding. Biasanya daya yang tersedia merupakan arus bolak
memberikan tegangan yang dapat diatur bagi motor [4]. Pengaturan tegangan
18
Vt −IaRa
N= C∅
………………………………………………….(2.11)
Dimana :
C = konstanta
sebagai berikut:
a. Kontrol Phasa
19
Metode ini hanya bermanfaat untuk ukuran motor mempunyai daya yang kecil.
c. Kontrol Chopper
dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah
berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang
adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran
dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk
menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state
umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan
dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan,
dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan
masukan [5].
20
ekivalen dari konverter penaik dan penurun tegangan (buck-boost converter). Ada
1. Mode Pengisian
Selama mode pengisian, switching akan menutup, dioda reverse bias, input
tegangan timbul pada induktor. Induktor akan menyimpan energi sementara
motor dan kapasitor akan terisolasi.
2. Mode Pelepasan
Selama mode pemakaian, switching akan menutup, dioda akan forward bias
3. Pada mode ini sama seperti mode pertama. Pada kondisi ini kapasitor
Gambar ekivalen konverter penaik dan penurun tegangan (ac-dc buck boost
converter) dapat dilihat pada gambar 2.12
Gambar 2.12 Gambar Ekivalen Konverter Penaik dan Penurun Tegangan (Ac-dc
Buck-boost Converter)
21
Dengan memisalkan D adalah duty cycle, maka nilai dari V1 dapat dirumuskan:
𝑑𝑖
VL(t) = L ……………………………………………….….(2.13)
𝑑𝑙
Arus pada induktor dihasilkan selama pelepasan. Arus ini timbul karena
𝑑𝑖𝐿
DV (t) = L - (1- D)Vo(t) ...…..……………………..….….(2.16)
𝑑𝑡
diperoleh hubungan:
D L di𝑜
V(t) = 2 – Vo(t) ...…..……………….…..….(2.17)
1−𝐷 (1−𝐷) dt
22
yang ditunjukkan pada gambar 2.12. Rangkaian ini memerlukan kapasitor C yang
besar untuk menghasilkan tegangan keluaran yang rata. Pada keadaan steady state
dan untuk mencukupi kebutuhan kapasitor C yang besar, maka tegangan keluaran
Vo(t) dan arus keluaran io(t) diasumsikan sama dengan nol. Tegangan rata – rata
dari bagian kedua dari persamaan 2.17 sama dengan nol, sehingga tegangan
v0 (t) D
| |= ……….……………………………….…….(2.18)
v(t) 1−D
v0 (t)
D= ……….……………………………….........….(2.19)
v(t)+v0 (t)
Dimana :
D = duty cycle
L = induktansi (H)
23
tergantung dari nilai dari duty cycle D ini. Jika D ≤ 0.5 maka sistem akan
berfungsi sebagai buck converter dan jika D ≥ 0.5 maka sistem akan berfungsi
sebagai boost converter [7]. Pengaturan kecepatan dengan konverter penaik dan
Pulse Generator
tegangan output. Tegangan output ini akan dikirimkan menjadi masukan pada
motor [6].
dan memberikan arus referensi pada kontrol. Arus referensi ini berguna untuk
masukan soft starter yang mengontrol arus start sampai pada kecepatan yang
Tl = Kia ……………….……………………………….…..….(2.20)
ia =K.Nm ……………….……………………………...…..….(2.21)
24
d0
l +RIa = V – KNm ………………..…………….………..….(2.23)
dt
Dan
Karena hanya hubungan antara arus jangkar dan kecepatan mesin yang
Iₐ (s) (Js+b)
= ………………………………...………..…..(2.26)
Nm (s) k
dengan menggunakan kecepatan motor sebagai masukan dan arus referensi untuk
masukan pengontrol.
Nref dan kecepatan motor yang sebenarnya Nm yang akan melalui control
proportional dan integral yang terhubung secara parallel yang memiliki gain Kp
25
menjadi arus searah (dc). Penyearah ada 2 macam yaitu, penyearah gelombang
Filter
Filter digunakan untuk mendapatkan tegangan output arus searah yang rata
dari rangkaian penyearah. Dalam penyearah kita tidak mendapatkan arus searah
yang murni melainkan arus searah yang berubah secara periodik, jadi arus ini
mengandung komponen arus bolak balik. Jadi filter ini akan mengurangi factor
ripple yang terjadi pada sebuah rangkaian penyearah. Filter yang biasa dipakai
dapat berupa filter induktor dan filter kapasitor. Bentuk rangkaian filter induktor
(a)
(b)
Gambar 2.13 (a) Filter Induktor dengan Penyearah dan (b) Filter Kapasitor
26
sampai tegangan maksimum. Pada saat tegangan sumber menurun, kapasitor akan
melepaskan energi yang disimpannya melalui beban (karena pada saat ini dioda
kapasitor akan terisi dan energi yang tersimpan ini akan dilepaskan lagi saat dioda
Besar riak gelombang yang dihasilkan dari filter kapasitor dapat dirumuskan
dengan [8]:
Vm
Vr(pp) = …………………………………………………..(2.28)
fr RC
Vm = tegangan bolak-balik
fr = frekuensi
R = resistansi
C = besar kapasitor
27
Salah satu masalah dari pengasutan motor arus searah adalah arus startnya
yang besar. Hal ini dapat merusak isolasi dan mengurangi efisiensi motor. Ketika
motor dijalankan, kecepatan dan tegangan induksi Ea masih sama dengan nol.
Dari persamaan Ia = (Vt − Ea )/R a , untuk Ea = 0 dan R a yang cukup kecil, arus
Ia yang mengalir besar sekali. Sehingga arus start ini perlu diperkecil.
Cara yang paling sering digunakan untuk membatasi arus jangkar yang
besar pada saat starting adalah dengan membuat tahanan yang dipasang seri
dibangkitkan dan rotor pun mulai berputar. Bersamaan dengan ini, tahanan mula
tersebut harus pula diturunkan. Penurunan tahanan mula yang dipasangkan ini
kehilangan energi yang disebabkan pemakaian resistor dan juga batasan arus tidak
atau GTO (gate turn on). Switch ini dikendalikan oleh kontrol hysteresis. Kontrol
terdiri dari relay yang membandingkan sinyal input dengan nilai nilai ambang
28
Ie = Ia – Iref ……………………………………………………..(2.29)
Dimana:
Ie = error arus
Ia = arus jangkar sebenarnya
Iref = arus referensi
Rangkaian akan membandingkan nilai error arus ini dengan batas atas dan batas
1, if Ie ≤ 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡
U ′ (t ) = { } ………………………..……(2.30)
0, if Ie > 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡
hband
𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 = − …………………………………...…..(2.31)
2
hband
𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 = + …………………………………….....(2.32)
2
Hband disebut juga band toleransi. Berdasarkan arus referensi, soft starter
akan berkerja sehingga batasan arus akan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna [6].
29
Parameter mesin arus searah diambil dari jurnal IEEE yang berjudul
Thyristor Based Speed Control Techniques of DC Motor: A Comparative Analysis
Berikut adalah parameter mesin arus searah yang akan digunakan [10]:
Rating Nilai
Rating tegangan 240 V
Rating arus 21,1 Amp
Kecepatan 1750 rpm
Tegangan medan 300 V
Rₐ 2,581 Ω
Rf 281,3 Ω
Lₐ 0,028 H
Lf 156 H
Laf 0,9483 H
J 0,02215 N –rad/sec
Bm 0,002853 N.m.s
Tf 0,5161
Dari parameter diatas dapat dicari nilai hubungan torsi dengan kecepatan.
Vt = Ea + Ia R a , sehingga
Ea = Vt − Ia R a
Ea = 185.5409
Tenaga motor:
Pe = 185,5409 x 21.1
30
If = 300/281.3 = 1.07 A
Dengan pesamaan:
Ea = N x Laf x If
N = Ea /( Laf x If )
N = 1750 RPM
T = Pe / N
T = Bl x N
Bl = 21.4 / 182.6
Bl = 0.11
Parameter penyearah dan filter kapasitor diambil dari jurnal IEEE yang
berjudul Design and simulation of speed controller using AC-DC buck boost
converter for dc motor drive with soft starter. Berikut adalah parameter penyearah
31
Parameter Nilai
Vᵢᴫ 100 V
F 50 Hz
1. Dioda pada penyearah
Ron 0.001 Ω
Vf 0.8 V
Rs 500 Ω
Cs 250 pF
2. Filter Kapacitor
C 38 mF
Vm
Vr(pp) =
fr RC
Vm
C=
fr RVr(pp)
Dari persamaan ini dapat ditentukan besar riak tegangan yang diinginkan. Pada
Tugas Akhir ini dipilih riak tegangan sebesar 10 volt. Untuk menentukan besar
R = V/I = 240/21.1
R = 11.37 Ohm
dengan:
220
C=
50. 11.37 .10
C = 38 mFe
32
Frekuensi 50000 Hz
v0 (t)
D=
v(t)+v0 (t)
Nilai vt (t) sebagai masukan pada konverter penaik dan penurun tegangan
gelombang penuh. Pada Tugas Akhir ini, keluaran dari penyearah gelombang
penuh adalah sebesar 215 Volt. Dan besar tegangan keluaran yang diinginkan
240
D= x 100 %
215+240
D = 52.8
Design and simulation of speed controller using AC-DC buck boost converter for
33
Saturation
Lower limit 0
diambil dari jurnal IEEE yang berjudul Design and simulation of speed controller
using AC-DC buck boost converter for dc motor drive with soft starter. Berikut
1. Ideal switch
Ron 0.001Ω
Rs 103 Ω
2. Induktor, L 10 Mh
3. Dioda
Ron 0.001 Ω
Vf 0.8 V
Rs 500 Ω
Cs 250 pF
4. Kapacitor, C 1000uF
34
Parameter soft starter diambil dari jurnal IEEE yang berjudul Design and
simulation of speed controller using AC-DC buck boost converter for dc motor
drive with soft starter. Berikut adalah parameter soft starter yang akan digunakan:
1. GTO
Ron 0.05 Ω
Vf 1V
Tf 1 µs
Tt 1 µs
2. Inductor,L 100 mH
3. Dioda
Ron 0.05 Ω
Vf 0.7 V
Cs 0.1 𝜇F
4. Hysteresis controller
Upper limit +0.25
Lower limit -0.25
35
Model mesin arus searah pada Simulink ditunjukkan pada gambar 3.1.
Mesin arus searah dapat bekerja sebagai motor atau generator. Hal ini
Jika TL bernilai positif, maka mesin arus searah beroperasi sebagai motor
Jika TL bernilai negatif maka, mesin arus searah beroperasi sebagai generator
Model mesin arus searah dilengkapi dengan kotak dialog untuk memasukkan
nilai parameter mesin arus searah yang digunakan dalam simulasi. Tampilan kotak
36
telah diperoleh.
simulink penyearah dan filter kapasitor seperti ditunjukkan pada gambar 3.3.
37
Keempat dioda ini memiliki parameter yang sama. Tampilan kotak dialog
(a)
38
ini dapat dilakukan dengan mengubah-ubah nilai dari pulse width. Tampilan kotak
39
Gambar 3.7 Diagram Simulink Konverter Penaik dan Penurun Tegangan (Buck-
boost Converter)
40
(buck-boost converter) terdiri dari IGBT, dioda, induktor, dan kapasitor. Masing-
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 3.8 (a) Kotak Dialog IGBT, (b) Kotak Dialog Dioda, (c) Kotak Dialog
41
Soft starter ini berkerja berdasarkan chopping circuit, yaitu rangkaian yang
bekerja dengan sebuah switch yang dipicu oleh pulse. Pada Tugas Akhir ini switch
yang digunakan adalah sebuah GTO (gate turn off). Gate akan berubah seiring
dengan pulse pemicunya. GTO akan mengalirkan arus jika pulse-nya bernilai satu
dan akan terputus jika bernilai nol. Diagram simulink soft starter akan
Soft starter ini memiliki 4 komponen penyusun yang terdiri dari GTO,
induktor, dioda, dan relay. Tampilan dialog penyusun ini ditunjukkan pada
gambar 3.10.
42
(c) (d)
Gambar 3.10 (a) Tampilan Dialog GTO, (b) Tampilan Dialog Relay, (c) Tampilan
43
Tahanan starting berguna untuk menahan arus start yang besar sehingga arus
yang masuk ke motor bisa dikurangi. Tahanan starting yang digunakan seperti
Tahanan yang digunakan adalah sebesar 3,66 ohm, 1,64 ohm, dan 0,74 ohm.
Tahanan starting ini akan berkurang secara bertahap sampai semua tahanan akan
lepas. Pada saat semua tahanan telah lepas, maka arus akan langsung masuk ke
Gambar 3.12 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Start Langsung
44
Gambar 3.13 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Tahanan Starting
3.8.3 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter tanpa PI
Controller
Gambar 3.14 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter tanpa PI
Controller
45
Controller
Gambar 3.15 Rangkaian Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter dengan
PI Controller
dengan:
Simulasi motor arus searah dengan start langsung dengan waktu 1.5 detik
Simulasi motor arus searah dengan tahanan starting dengan waktu 5 detik
Simulasi motor arus searah dengan soft starter tanpa pengatur kecepatan
Simulasi motor arus searah dengan soft starter dengan pengatur kecepatan
46
47
Gambar 4.1 Grafik Arus Jangkar (Ia), Tegangan Jangkar (Va), dan Kecepatan
48
Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa arus dan tegangan membutuhkan
waktu 0.5 detik agar sistem menjadi stabil. Dari grafik arus terlihat terjadi arus
inrush sebesar 64 ampere (3 kali lipat dari arus nominal mesin sebesar 21.1
ampere). Kenaikan ini terjadi karena tahanan belitan jangkar dari mesin arus
49
4.4 Analisis Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Tahanan Starting
Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan secara bertahap pada
tegangan, arus start, dan kecepatan motor sampai pada nilai nominalnya. Hal ini
terjadi karena terjadi penurunan tahanan start secara bertahap sampai lepas semua.
Tahanan start ini berguna untuk mengurangi arus yang masuk ke jala-jala motor
saat start. Disaat semua tahanan telah lepas maka mesin akan sampai ke kecepatan
nominalnya karena arus telah langsung ke mesin tanpa melalui tahanan lagi. Dari
grafik terlihat bahwa sistem memerlukan waktu 3.5 detik untuk memutuskan
50
Controller
Gambar 4.3 Grafik Arus Jangkar (Ia), Tegangan Jangkar (Va), dan Kecepatan
51
4.6 Analisis Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter tanpa PI
Controller
Dari grafik terlihat bahwa arus jangkar tidak pernah melewati batas arus
maksimum sebesar 25 ampere. Hal ini terjadi karena adanya respon dari arus
error current yang terdiri dari arus referensi dengan arus jangkar mesin terhadap
gate pulse pada GTO. Jika besar error current Ie ( Ia-Iref) lebih besar dari 2,5
ampere maka pulse akan bernilai nol (0) dan jika lebih kecil dari -2,5 maka pulse
akan bernilai satu (1). Perbandingan ini akan membuat pada saat arus jala-jala
sebesar 25 ampere maka besar error current Ie akan bernilai nol (0) sehingga pulse
yang dibangkitkan sebesar nol (0). Pulse ini akan membuat gate pada GTO akan
terputus dan arus juga akan terputus, tetapi pada saat arus jala-jala lebih kecil dari
22,5 ampere maka pulse yang dibangkitkan sebesar satu (1) dan gate pada GTO
akan terhubung dan mengalirkan arus. Besar arus start ini dapat ditentukan sendiri
52
Pulse GTO berfungsi sebagai pemicu gate pada GTO. Jika pulse bernilai
satu (1) maka gate akan terhubung dan mengalirkan arus tetapi jika pulse bernilai
nol (0) maka gate akan terputus dan tidak mengalirkan arus. Nilai dari pulse ini
tergantung dari nilai dari arus referensi dan arus start motor. Arus referensi akan
dibandingkan dengan arus start motor, jika arus start lebih besar dari arus referensi
maka pulse akan bernilai nol (0) dan jika arus start lebih kecil dari arus referensi
4.7 Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter dan PI
Controller
53
Gambar 4.6 Grafik Gate Pulse Ke GTO dan Besar Error Current
4.8 Analisis Hasil Simulasi Motor Arus Searah dengan Soft Starter dan PI
Controller
Percobaan ini hampir sama dengan percobaan simulasi motor arus searah
dengan soft starter tanpa PI controller karena bekerja berdasarkan pembatas arus
yang berfungsi sebagai pembatas arus start. Rangkaian pengontrol ini bekerja
54
start dari motor arus searah. Hal ini membuat kita dapat menentukan kecepatan
4.9 Tegangan Arus Searah Hasil dari Filter dan Pulse Generator
dengan penyearah jembatan. Hasil dari penyearah ini memiliki riak yang sangat
besar. Tegangan ini perlu difilter untuk menghilangkan riak tegangan yang besar
dengan filter kapasitor. Hasil dari filter ini adalah tegangan yang hampir rata
dengan riak yang kecil. Besar dari riak tegangan ini tergantung dari besar filter
kapasitor yang diberikan. Semakin besar filter kapasitornya maka semakin kecil
riak tegangan yang tejadi dan sebaliknya. Grafik dari tegangan yang difilter
Gambar 4.7 Grafik Tegangan Arus Searah Hasil dari Filter Kapasitor
55
dinaikkan maupun yang akan diturunkan pada konverter penaik dan penurun
tegangan (buck-boost converter). Semakin besar duty cycle yang diberikan maka
pulse yang dibangkitkan akan semakin rapat dan semakin rapat pulse yang
dibangkitkan juga akan semakin besar dan demikian sebaliknya. Grafik dari
Gambar 4.8 Grafik Pulse Generator pada konverter Penaik dan Penurun Tegangan
(Buck-boost Converter)
Simulasi ini dilakukan dengan mengganti nilai dari duty cycle. Simulasi ini
dapat dilakukan pada simulasi motor arus searah dengan start langsung, dengan
tahanan starter, ataupun dengan soft starter tanpa pengontrol kecepatan. Dengan
mengubah-ubah nilai dari duty cycle maka besar tegangan yang keluar dari
56
simulasi motor arus searah dengan soft starter dan pengontrol kecepatan, hal ini
karena kecepatan dari motor arus searah tidak terlalu terpengaruh dengan
percobaan ini hanya tergantung dari nilai kecepatan referensi yang diberikan pada
pengontrol kecepatan.
Besar tegangan yang dibangkitkan dan kecepatan motor arus searah yang
dihasilkan dengan mengubah-ubah nilai duty cycle akan ditampilkan pada tabel
4.1
Tabel 4.1 Kecepatan Motor Arus Searah dan Tegangan yang Dibangkitkan dengan
D Vout N
80 770 591
70 483 370
60 319 244
55 262 200
50 215 164
45 176 134
40 144 109
35 116 88
30 92 70
Perubahan kecepatan dengan duty cycle dapat dibuat menjadi grafik seperti
57
600
500
400
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100
Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin besar nilai duty cycle, maka
semakin besar juga kecepatan motor yang terjadi. Hal ini terjadi karena seiring
bertambahnya nilai duty cycle maka tegangan yang dibangkitkan akan semakin
58
5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan soft starter, arus start yang masuk ke motor arus
Pada metode langsung, arus yang masuk ke motor mencapai tiga kali
ampere dan membutuhkan waktu selama 3,5 detik agar sistem menjadi
stabil.
59
Perubahan nilai duty cycle akan mengubah nilai tegangan keluaran pada
dilakukan dengan mengatur nilai dari duty cycle pada pulse generator.
5.2 SARAN
efisiensi dari konverter penaik dan penurun tegangan (AC-DC buck boost
berbagai jenis beban, beban yang besar maupun beban yang kecil
60
1997.
4. A.E Fitzgerald dan Charles kingsly Jr. “Mesin-mesin Listrik, Edisi Keempat”.
2012
Controller Using Ac-dc Buck-boost Converter For DC Motor Drive With Soft
Canada. 2001.
9. Zuhal. “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Cetakan ke-IV.
61
62
dan Tenaga Kependidikan Bidang Bangunan dan Listrik yang beralamat di Jl.
Setia Budi No. 75 Kapten Sumarsono Helvetia Medan. Percobaan yang dapat
dilakukan adalah percobaan pengaturan arus searah dengan tahanan starting. Hal
2. Soft starter
terbakarnya kumparan stator pada motor karena arus start yang besar sehingga
tegangan jala-jala.
1. PT DC.
Gambar 1 PT DC
2. Voltmeter DC 2 buah.
Gambar 2 Voltmeter
3. Amperemeter DC 1 buah.
Gambar 3 Amperemeter
Gambar 4 Mesin DC
Tipe : SE 2662-5D
Tegangan : 220 V
n : 1870 RPM
P : 1 KW
5. Tachometer 1 buah.
Gambar 5 Tachometer
thermal overload.
9. Tahanan geser.
5. Catat angka yang ditunjukkan pada tegangan, arus, dan kecepatan motor.
C. Rangkaian Percobaan
Tabel 1 Data Percobaan Pengasutan Motor Arus Searah dengan Tahanan Starting
Tahanan N Waktu
Vt IL Va Ia
(Ω) (RPM) (s)
tegangan jala-jala.
Percobaan ini dilakukan dengan men-set tahanan pada nila nol dan tegangan
dari PT DC dinaikkan secara bertahap dari tegangan nol sampai 220 volt. Arus
yang diukur adalah yang terbaca pada Ia. Data yang diperoleh seperti pada tabel
berikut.
Tegangan Arus N
(V) (A) (RPM)
0 0 0
a. Dari penelitian yang telah dilakukan dengan starting motor arus searah
diberikan maka arus jangkar yang masuk ke motor akan semakin kecil. Hal
ini terjadi karena adanya tahanan yang akan mengurangi arus yang masuk
ke kumparan jangkar. Dari tabel 1 diatas dapat dibuat grafik seperti pada
gambar 9 berikut.
1850
1800
1750
1700
1650
1600
1550
1500
0 5 10 15 20
200
150
100
50
0
0 5 10 15 20
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
4,48 4,51 4,53 4,56 4,58 4,61
pada kumparan jangkar maka kecepatan motor arus searah juga akan
Vt − Ia .Ra
semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamaan N = . Jika
Cx∅
berubah juga. Dari data percobaan dapat dibuat grafik seperti pada gambar
berikut
Tahanan
IL Va
N Waktu
VT la
(a) (RPM (s)
a
25 224 5,46 173 4,48 1530 J
Tabel 1 Data Percobaan Pengasutan Motor Arus Searah dengan Tahanan Starting
Tegangan Jala-jala
-I-egangan Arus hI
(v) (A) (RPlvf)
o o o
loo 4.15 1075
t2a 4,24 1200
Sehubungan dengan surat Bapak Nomor: 400/UN.5.2.L.4/K.R.K-2016 tanggal 30 Mei 2016, hal:
Permohonan Fasilitasi Data untuk melaksanakan penelitian Tugas Akhir dengan Judul "ANALISIS
DAN SIMULASI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN AC-DC
BUCK BOOST CONVERTER DENGAN SOFT STARTER",
atas nama :
Demikian kami sampaikan, atas kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.
4
s#
fu'f
-1-*1
epala
q x;::xll::;
Tembusan:
1. Ka. PPPPTK BBL Medan
s1-" ,,n:m';;:"6 M.Pd
122001
2. Kabag. Umum PPPPTK BBL Medan
3. Para Kabid. PPPPTK BBL Medan '4f.k4
\ *1
4. Ka. Seksi. Program PPPPTK BBL Medan
5. Ka. Dep. T. Listrik PPPPTK BBL Medan
ih
]Ir
"sa\
-"':3::_
ffi
W
W
Surat/rh ffiwpEF-q4K
wffi:tr,w
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
*#8wt*