PENDINGINAN
FERMENTASI
PEMBEKUAN
KONSENTRAT
PROTEIN
PENGERINGAN
PENGGARAMAN
MINYAK
PENGASAPAN
SOSIS
PENGALENGAN
TEPUNG
Definisi ikan segar
1. Tradisional 2. Modern
a. Pengeringan A.Pengalengan
b. Pengasinan B.Pendinginan
c. Pemindangan C.radiasi
d. Pengasapan
e. Pengasaman
PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
Hasil
Perikanan
Pemindangan Bakso
Pengasapan Abon
PRODUK
SAMPING
5
Produk Fermentasi
Degradasi
makromolekul Kecap Ikan
(protein) menjadi
senyawa-senyawa Peda
yang lebih Bekasang
sederhana Terasi
(termasuk
senyawa citarasa) Petis Ikan
6
Produk Fermentasi (Terasi)
Udang Kecil
Pencucian
Penjemuran
1-2 hari
Penghancuran dan
Penggaraman (>13%)
Pembentukan
Gumpalan
Fermentasi7
(1-4 mg; 20-30oC)
PEMBUATAN KECAP IKAN
SECARA FERMENTASI
SECARA ENZIMATIS
(Hidrolisis)
SECARA KOMBINASI
ENZIMATIS DAN
FERMENTASI
8
Nama kecap ikan
di negara-negara Asean
Indonesia : petis
Thailand : nam pla
Filipina : patis
Jepang : shottsuru
Vietnam : nước mắm
Pencucian/
Sortasi
Penambahan Gula
Dan Garam
Fermentasi
Penyaringan
17
Alternatif lain pembuatan kecap
ikan
Pembuatan kecap ikan secara tradisional relatif
memerlukan waktu yang panjang.
Mikroorganisme penghasil enzim protease mem
erlukan waktu adaptasi yang cukup lama untuk
dapat hidup dalam keadaan lingkungan
berkadar garam tinggi dan kondisi abnormal
lainnya
18
Rekayasa penambahan enzim
20
Bakso
Ikan
Pemisahan
daging dan duri
Penghalusan
Daging ikan
Pencapuran Bumbu
(+ tapioka+…STPP)
Pembentukan
bulatan
Perebusan
Bakso
21
Bakso Ikan
Definisi :
Bakso ikan adalah produk makanan
yang berbentuk bulat atau bentuk
lainnya dan dibuat dari daging ikan
giling (atau dari surimi) yang dicampur
dengan pati, dengan proporsi ikan
tidak kurang dari 50%, dengan atau
tanpa tambahan bumbu-bumbu dan
sayur. 22
Udang Beku (SNI 2705:2014)
PEMISAHAN
KULIT/KEPALA
SORTASI UKURAN
PENDINGINAN
1 – 5oC
PEMBEKUAN
-20 sd -30oC
GLAZING
PENGEMASAN
PEMASAKAN
PENGEPRESAN CAIRAN
BUNGKIL
PENGUAPAN
PEMISAHAN
TEPUNG IKAN
SOSIS IKAN
IKAN DRESSING
PENCUCIAN
CASING
PENGHANCURAN
BLEACHING PENGASAPAN
PENIRISAN PEREBUSAN
PENCUCIAN STERILISASI
FLIPPER
Kaleng tdk cembung jika ditekan satu
ujungnya maka kaleng cembung kearah
berlawanan
DIAGRAM ALIR PENGASAPAN IKAN
PENCUCIAN
PENGGARAMAN
PENIRISAN
PENGASAPAN
PENDINGINAN
PEMBUNGKUSAN
IKAN ASAP
PENYIMPANAN
IKAN ASIN
IKAN DRESSING KOTORAN IKAN
PENYUSUNAN
FERMENTASI
PENJEMURAN
2 - 3 JAM
PENJEMURAN
AKHIR
IKAN ASIN
Kecepatan proses penyerapan garam
kedalan tubuh ikan dipengaruhi
oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Kesegaran tubuh ikan. Semakin segar ikan, maka proses
penyerapan garam kedalam tubuh ikan akan semakin lambat
2. Kandungan lemak. Lemak akan menghalangi masuknya garam
kedalam tubuh ikan, sehingga ikan yang kandungan lemaknya
tinggi akan mengalami penyerapan garam yang lambat.
3. Ketebalan daging ikan. Semakin tebal daging ikan maka proses
penggaraman semakin lambat
4. Kehalusan kristal garam. Garam yang halus akan lebih cepat larut
dan meresap kedalam tubuh ikan. Tetapi penyerapan yang terlalu
cepat akan mengakibatkan permukaan daging cepat mengeras
(Salt burn) dan ini akan menghambat keluarnya kandungan air dari
bagian dalam tubuh ikan.
5. Suhu. Semakin tinggi suhu larutan, maka viskositas larutan garam
semakin kecil sehingga proses penyerapan akan semakin mudah.
Sifat Psikokimia Garam
1. Kemurnian garam
• Garam hrs murni, NaCl minim 99 %. Garam
MgSO4, Na2SO4 maks 1 %
2. Kelarutan garam. Naik kalau suhu naik
3. Kepekatan garam. Kepekatan naik
kecepatan penetrasi naik
4. Aksi osmotik, ikan segar membran
semipermeabel artinya air dpt keluar masuk
lewat membran tp zat terlarut tdk
Pengaruh garam thd mikroorganisme
Kekurangan
1. Penentrasi garam tdk homogen
2. Penarikan air kuat shg rendemen rendah
3. Produk mudah rancidity
b) Penggaraman Basah (Wet
Salting/Brine Salting )
Penggaraman basah menggunakan larutan garam 30 - 35
% Ikan yang akan digarami dimasukkan kedalam larutan
garam tersebut, kemudian bagian atas wadah ditutup dan
diberi pemberat agar semua ikan terendam.
Lama waktu perendaman tergantung pada ukuran
ketebalan tubuh ikan dan derajat keasinan yang
diinginkan.
Dalam proses osmosa, kepekatan larutan garam akan
semakin berkurang karena adanya kandungan air yang
keluar dari tubuh ikan, sementara itu molekul garam
masuk kedalam tubuh ikan.
Proses osmosa akan berhenti apabila kepekatan larutan
diluar dan didalam tubuh ikan sudah seimbang.
Brine Salting
Keuntungan
1. Oksidasi lemak dihindari
2. Penetrasi garam merata
3. Konsentrasi garam mudah diatur
Kerugian
1. Perlu wadah khusus
2. Perlu pengadukan supaya rata
c) Kench Salting
Pada dasarnya, teknik penggaraman ini sama
dengan pengaraman kering (dry salting) tetapi
tidak mengunakan bak /wadah penyimpanan.
Ikan dicampur dengan garam dan dibiarkan
diatas lantai atau geladak kapal, larutan air
yang terbentuk dibiarkan mengalir dan
terbuang.
Kelemahan dari cara ini adala memerlukan
jumlah garam yang lebih banyak dan proses
penggaraman berlangsung sangat lambat.
Cara Modifikasi brine+dry salting
• FLAVOR: Moderate
TEXTURE: Firm
PENGGUNAAN SURIMI
Merupakan produk antara:FOR RM kamaboko, sea
food imitasi, ham & produk olahan ikan lainnya
Surimi
Pemanasan 50°C
Gel suwari
Pemanasan 60°C
Pelunakan gel (modori)
Pemanasan >70°C
Kamaboko (gel ashi)
Mutu gel berdasarkan uji pelipatan
• Uji pelipatan (folding test) dilakukan dengan
menggunakan irisan gel setebal 3 mm yg diletakkan
diantara ibu jari & telunjuk
• Sampel dilipat untuk mengamati adanya keretakan
• Gel makin elastis jika bisa dilipat berkali-kali tanpa
menimbulkan keretakan pada sisi lipatannya
Nilai Kelas mutu Kondisi sampel
5 AA Tidak retak setelah dua kali pelipatan
4 A Tidak retak setelah satu kali pelipatan
3 B Retak tidak merata saat pelipatan pertama
2 C Retak merata saat pelipatan pertama
1 D Robek saat ditekan dengan jari
KAMABOKO IKAN
UDANG DRESSING Kepala, sisik, tulang
PENGHANCURAN
PENGUKUSAN
PENIRISAN
KAMABOKO