D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NIM : 6203111016
Bahasa INDONESIA
Analisis Jurnal
Subjek Penelitian Subjek dari penelitian penulis adalah siswa-siswi kelas X MIA
4 di SMA N 2 Bojonegoro karena implementasi kurikulum
2013 telah diberlakukan untuk kelas X
Metode penelitian Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau
tahap utama yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment,
(I)mplementasi,
Dan (E)valuation. Kelima fase dalam model ADDIE perlu
dilakukan secara sistemik dan sistematik.
Desain Penelitian
Kesimpulan Secara umum jurnal ini sudah baik dari segi penyajian
dan penyampaian materi hanya saja bagian identitas jurnal
ini belum disampaikan secara lengkap
Index Jurnal -
DOI Ada/Tidak -
Bahasa English
Analisis Jurnal
Metode penelitian Menilai perkembangan sosial dan emosional juga sebagai bidang
pengembangan lainnya
Desain Penelitian -
Pembahasan pada jurnal Ada konsensus umum dalam bidang anak usia dini itu ada beberapa
domain kompetensi yang terkait dengan yang sedang berlangsung
perkembangan positif pada anak usia dini, dan anak-anak itu
pengembangan dalam beberapa domain berlangsung secara
asynchronous, belum interdependen (Dewan Penelitian & Institut
Kedokteran, 2000).Karena itu, banyak tantangan muncul dalam menilai
anak-anak secara memadai kompetensi dari waktu ke waktu. Domain
sosial dan emosional telah sangat menantang dari perspektif
pengukuran. Dalam bagian, tantangannya bersifat konseptual,
membutuhkan identifikasi konstruk dalam domain ini yang paling
menonjol selama awal serta tahap perkembangan selanjutnya.
Tantangan lain adalah tidak fokus tidak proporsional pada indikator
potensi patologi, tetapi pada ukuran perkembangan positif juga
(Cabrera, 2013; Campbell, 2016-masalah ini; VanderVen, 2008).
Memang, masalah dan kekuatan jangan jatuh dengan rapi pada satu
kesatuan, dan tidak ada masalah tidak menjamin kehadiran kompetensi;
jadi, ini penting untuk mengukur keduanya.
Kesimpulan pada jurnal Peneliti dan praktisi anak usia dini umumnya setuju bahwa itu sama
pentingnya untuk menilai perkembangan sosial dan emosional juga
sebagai bidang pengembangan lainnya. Namun, ada perdebatan
tentang bagaimana caranya untuk mendefinisikan konstruksi dalam
domain perkembangan sosial dan emosional, dan bagaimana
mengembangkan dan memilih ukuran (Epstein, Schweinhart, DeBruin-
Parecki, & Robin, 2004; Riset Nasional Council, 2008). Beberapa
pertimbangan yang dibahas terkait dengan kualitas ukuran (misalnya,
reliabilitas, validitas, dan norma norming) sedangkan pertimbangan
lain terkait dengan betapa mudahnya mengukur dapat digunakan
(misalnya, waktu administrasi atau pelatihan yang diperlukan untuk
mengelola saya t). Pertimbangan terkait baik untuk kualitas dan
kemudahan penggunaan juga termasuk ketersediaan ukuran dalam
bahasa selain bahasa Inggris,siapa yang ditunjuk sebagai reporter
(misalnya, orang tua, guru, atau pengamat terlatih atau dokter), yang
aspek-aspek perkembangannya sedang dikaji, usia kisaran yang
dicakup oleh ukuran, dan apakah ukurannya memiliki biaya
menggunakan. Ketika memilih ukuran untuk digunakan oleh program
dan peneliti, semua faktor-faktor ini dianggap signifikan.
Kekuatan Penelitian 1. Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Ditambah
lagi peneliti dalam membuat item pada instrumen penelitiannya
mengacu pada teori di sebuah buku. Seluruh kutipan pustaka
sudah sesuai dengan daftar pustaka
2. Penulisan judul sudah benar, dicetak dengan huruf
besar/kapital, dicetak tebal (bold) tidak melebihi jumlah kata
maksimum 15. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama
penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat,
diawali dengan huruf kapital, tanpadiawali dengan kata ”oleh”,
urutan penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis
kedua, ketiga dan seterusnya. Nama perguruan tinggi dan
alamat surel (email) semua penulis ditulis di bawah nama
penulis
Kelemahan Penelitian 1. Pada metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil data
dengan kuisioner tapi juga dengan studi dokumentasi. Namun
peneliti tidak menjelaskan bagaimana studi dokumentasi yang
ia lakukan, hasil studi dokumentasi juga tidak dibahas oleh
peneliti. Kuisioner yang dibuat peneliti sebagai instrumen
penelitian berjumlah 103 item, dalam jurnal peneliti tidak
menyebutkan apakah instrumen tersebut telah valid atau belum.
Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi hasil
penelitian. Jumlah item yang digunakan peneliti pada alat
instrumen penelitian terlalu banyak, yaitu 103 item.
2. Responden akan merasa jenuh untuk menjawab 103 item
tersebut.
Pembahasan Menilai hasil belajar peserta didik wajib dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan. Prinsip-prinsip penilaian meliputi
sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel.
Tugas menilai hasil belajar melekat pada guru sebagai pendidik
dan pengajar. Oleh karena itu, memberikan pemahaman kepada
guru agar dapat mengembangkan instrumen penilaian hasil
belajar yang valid, reliabel, dan efisien menjadi tanggung jawab
pihak yang terkait, salah satunya adalah perguruan tinggi. Metode
untuk memberikan pemahaman kepada guru agar dapat menyusun
instrumen penilaian hasil belajar
Kesimpulan Menurut saya, secara keseluruhan jurnal tersebut masih kurang baik,
karena perlu diperbaiki dibeberapa bagian seperti metode penelitian
yang digunakan, kuesioner yang dibuat, jumlah item yang digunakan
peneliti pada alat instrumen penelitian, dan subjek penelitian yang
digunakan responden.