No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Efektif :
Halaman :
KLINIK RAFFA
HAFI MEDIKA Drs. H Zainal Arifin, M.Si
1. Pengertian 1. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tepat waktu,
akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi
tingkat kesalahan (kesalahpahaman).
2. Komunikasi melalui telepon menggunakan metode SBAR (Situation,
Background, Assesment, Recommendation), saat melapor/konsul ke dokter.
3. Komunikasi melalui telepon menggunakan metode Write – Read – Repeat
Back/reconfirm saat menerima pesan dan instruksi.
4. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan komunikasi lisan
secara efektif sehingga meminimalkan salah pengertian / salah persepsi
5. Kebijakan SK Kepala Klinik Raffa Hafi Medika Nomor tentang
6. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
1. 1. Prosedur komunikasi antar petugas medis dengan menggunakan metode SBAR
2.
(Situation, Background, Assesment, Recommendation)
3.
4. a. Ucapkan salam sesuai dengan waktu saat komunikasi
5. Prosedur
b. Bila komunikasi dilakukan melalui telepon, pastikan orang yang dihubungi
adalah orang yang benar dengan mengkonfirmasi namanya
c. Jelaskan Situation (situasi atau kondisi yang dilihat pada pasien) yang
terjadi:
Sebutkan identitas petugas yang berbicara
Sebutkan identitas pasien yang akan dilaporkan: Nama, tanggal lahir atau
dan alamat
Jelaskan kondisi pasien yang diamati: berdasarkan pengamatan petugas,
keluhan subyektif pasien, atau perubahan tand-tanda obyektif yang
ditemukan pada pasien.
d. Jelaskan Background (latar belakang medis) yang berkaitan dengan situasi
tersebut:
Tanggal mulai dirawat
Diagnosa awal dan diagnosa kerja saat ini
Hasil pemeriksaan sebelumnya: pemeriksaan fisik, laboratoris, radiologis,
dan lain-lain
Terapi (obat-obatan dan tindakan) yang diberikan sebelumnya
Riwayat alergi obat (bila ada)
e. Sebutkan Assesment (penilaian atas kondisi) terkait dengan situasi tersebut:
Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada pasien terkait perubahan
kondisi yang ditemukan pada saat itu
Tindakan-tindakan yang sudah diambil terkait kondisi saat itu.
f. Sebutkan Recommendation (rekomendasi tindak lanjut) yang dianjurkan
saat itu, rekomendasi yang dapat danjurkan bisa antara lain:
Permintaan untuk melihat pasien sesegera mungkin, merujuk atau
transfer pasien, konsultasi ke dokter lain, atau menjelaskan pada pasien
atau keluarganya tentang perubahan kondisi yang terjadi
Permintaan advis pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan
Permintaan advis perubahan terapi atau tindakan lain yang diperlukan.
g. Setelah diberikan advis untuk melakukan tindak lanjut, lakukan prosedur
Write – Read – Repeat Back/reconfirm terhadap advis tersebut sebelum
dilakukan.
h. Ucapkan terimakasih dan salam penutup.
2. Prosedur menerima informasi dengan metode Write – Read – Repeat
Back/reconfirm
a. Ucapkan salam
b. Terima pesan secara lengkap melalui telepon dan tuliskan secara lengkap
pula (write)
c. Bacakan pesan yang tertulis secara lengkap kepada pemberi pesan (read)
d. Mohon kepada pemberi pesan untuk mengulang pesan yang telah
disampaikan (repeat back/reconfirm)
e. Untuk pesan yang kurang jelas, lakukan pengejaan dengan International
Code of Signal (Interco) atau (International Phonetic Alphabet (IPA)
f. Untuk pesan tentang terapi (obat), yang kurang jelas, lakukan konfirmasi
ulang dengan pengejaan sesuai International Code of Signal (Interco) atau
(International Phonetic Alphabet (IPA) dan bila ada perlu sebutkan nama
generiknya
g. Lakukan dokumentasi sesuai ketentuan di rekam medis
6. Diagram Alir 1. Prosedur komuniasi antar petugas medis dengan menggunakan metode SBAR
(Situation, Background, Assesment, Recommendation)
Ucapkan salam
Pastikan orang yang dihubungi adalah orang yang benar
dengan mengkonfirmasi namanya