Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI BIAYA

P5. MUTASI BAHAN BAKU

Pengampu:
Dwi Ferdiyatmoko C.K.
1. Pendahuluan
Setiap jenis mutasi persediaan bahan baku
dicatat dalam kartu persediaan bahan baku
Dengan seperti itu akan mudah diperoleh
informasi saldo persediaan bahan baku

Pembelian Menambah
Mutas Bahan
Baku
Pemakaian Mengurangi
a. Pembelian bahan baku
• Permintaan pemebelian (purchase
requestion)
• Order pembelian (purchase order)
• Laporan penerimaan (Receiving report)
b. Pemakaian bahan baku
• Prosdur permintaan dan pengeluaran bahan baku
(bagian produksi dan bagian gudang)
• Pencatatan biaya bahan baku
Pencatatn biaya bahan baku
Metode FIFO(First in
first out)/
MPKP(masuk pertama
keluar pertama)
Sistem persediaan Metode LIF0 (Last In First
prepetual/ Out)/MTKP
prepetual inventory (Masuk Terakhir Keluar
Pertama)
system
Pencatatan
biaya bahan Metode rata-rata
baku (average)
Sistem persediaan Harga pokok bahan baku yang
fisik/ dipakai dalam proses produksi baru
dapat diketahui setelah harga
physical inventory pokok persediaan bahan baku akhir
periode diketahui.
system
Setelah bahan baku akhir periode diketahui, harga pokok
bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dapat
dihitung sbb;

Persedian bahan baku awal periode Rp xx


Ditambah;
Pemebelian selma periode Rp xx+
Bahan baku yang tersedia untuk dipakai Rp xx
Dikurangi;
Persediaan bahan baku akhir periode Rp xx -
HP bahan baku dalam proses produksi Rp xx
1. Perhitungan prepertual bahan baku
Berikut pemakaian bahan baku A pada PT. Indoraya pada bulan Oktober
2013. persediaan bahan baku A pada tanggal 1 Oktober 2013 terdiri atas
1.600kg @Rp3.900
1.200kg @Rp4.100
Transaksi yang terjadi selama Oktober 2013;
• 5 oktober : Pemakaian 1.750kg
• 8 Oktober : Pembelian 1.350kg @ Rp4.150
• 14 Oktober : Pembelian 1.450kg @ Rp4.100
• 17 Oktober : Pemakaian 1.800kg
• 21 Oktober : Pembelian 1.200 kg @Rp4.200
• 26 Oktober : Pemakian 1.600kg
Diminta;
a. Butalah kartu persediaa bahan baku,
b. Jurnal pada saat terjadinya pemakaian bahan baku
d. Laporan persediaan bahan baku pada tanggal 31
Oktober 2013, jika menggunakan
1) FIFO
2) LIFO
3) Average
• A. Metode FIFO
• Pada saat terjadi transaksi pemakian bahan baku dalam proses
produkasi, bagian akuntansi mncatat sbb;
Tanggal Kterangan Debet Kredit

2010 5 BDP- Biaya Bahan Baku 6.855.000


Okt Persediaan Bahan Baku 6.855.000

17 BDP- Biaya Bahan Baku 7.462.500


Persediaan Bahan Baku 7.462.500

26 BDP- Biaya Bahan Baku 6.590.000


Persediaan Bahan Baku 6.590.000
PT. Indokarya
Laoran Ikhtisar persediaan Bahan Baku metode FIFO
Per 31 Oktober 2010
Persediaan Awal:
1.600kg @ Rp3.900 Rp6.420.000
1.200Kg @ Rp4.100 Rp4.920.000 Rp11.160.000
Pembelian:
1.350Kg @ Rp4.150 Rp5.602.500
1.450kg @ Rp4.100 Rp5.945.000
1.200Kg @ Rp4.200 Rp5.040.000
Jumlah bahan baku yang siap diolah Rp16.587.500
Pemakaian (menggunakan FIFO)
1.600 kg@ Rp3.900 Rp6.240.000
150kg@ Rp4.100 Rp615.000
1.050Kg @ 4.100 Rp4.305.000
750kg @ 4.150 Rp3.112.500
600kg @ Rp4.100 Rp2.490.000
1.000Kg @ Rp4.100 Rp4.100.000 Rp20.862.500
Persediaan Akhir 31 Ok 2015
450 Kg @4.100 Rp1.845.000
1.200Kg @ Rp4.200.000 Rp5.040.000 Rp6.885.000
b. Metode LIFO
• Pada saat terjadi transaksi pemakian bahan baku dalam
proses produkasi, bagian akuntansi mncatat sbb;
Tanggal Kterangan Debet Kredit

2010 5 BDP- Biaya Bahan Baku 7.065.000


Okt Persediaan Bahan Baku 7.065.000

17 BDP- Biaya Bahan Baku 7.397.500


Persediaan Bahan Baku 7.397.500

26 BDP- Biaya Bahan Baku 6.700.000


Persediaan Bahan Baku 6.700.000
PT. Indokarya
Laoran Ikhtisar persediaan Bahan Baku metode LIFO
Per 31 Oktober 2010
Persediaan Awal:
1.600kg @ Rp3.900 Rp6.420.000
1.200Kg @ Rp4.100 Rp4.920.000 Rp11.160.000
Pembelian:
1.350Kg @ Rp4.150 Rp5.602.500
1.450kg @ Rp4.100 Rp5.945.000
1.200Kg @ Rp4.200 Rp5.040.000
Jumlah bahan baku yang siap diolah Rp16.587.500
Pemakaian (menggunakan LIFO)
1.200 kg@ Rp4.100 Rp4.920.000
550kg@ Rp3.900 Rp2.145.000
1.450Kg @ 4.100 Rp5.945.000
350kg @ 4.150 Rp1.452.500
1200kg @ Rp4.200 Rp5.040.000
400Kg @ Rp4.150 Rp1.660.000 Rp21.162.500
Persediaan Akhir 31 Ok 2015
105 Kg @3.900 Rp4.095.000
600Kg @ Rp4.150.000 Rp2.490.000 Rp6.585.000
c. Metode avrage
• Pada saat terjadi transaksi pemakian bahan baku dalam
proses produkasi, bagian akuntansi mncatat sbb;
Tanggal Kterangan Debet Kredit

2010 5 BDP- Biaya Bahan Baku 6.974.992,50


Okt Persediaan Bahan Baku 6.974.992,50

17 BDP- Biaya Bahan Baku 7.355.448


Persediaan Bahan Baku 7.355.448

26 BDP- Biaya Bahan Baku 6.605.312


Persediaan Bahan Baku 6.605.312
PT. Indokarya
Laoran Ikhtisar persediaan Bahan Baku metode AVERAGE
Per 31 Oktober 2010
Persediaan Awal:
1.600kg @ Rp3.900 Rp6.420.000
1.200Kg @ Rp4.100 Rp4.920.000 Rp11.160.000
Pemakaian (menggunakan AVERAGE)
5 Okt 1.750kg @ Rp3.985,71 Rp6.974.992,50
7 Okt 1.800Kg@ Rp4.086,36 Rp7.355.448,00
26 Okt 1.600Kg @ 4.128,32 Rp6.605.312,00 Rp20.937.776,50

Persediaan Akhir 31 Ok 2010


1650 Kg @4.128,32 Rp6.811.728,00
2. PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Perhitungan fisik persediaan bahan baku secara
periodik digunakan untuk meminta pertanggungjawaban
bagian yang menggunakan bahan baku, yaitu bagian
gudang dan bagian pertangungjawaban produksi

Dilakukan sebagai pengawasan terhadap kemungkinan


terjadinya penyelewengan oleh kariyawan
Perhitungan juga digunakan untuk menyamakan fisik
bahan baku dan data dalam kartu persediaan bahan baku
Latihan soal
Berikut pemakaian bahan baku A pada PT ABC pada bulan Oktober
2014. persediaan bahan baku AB pada tanggal 1 Oktober 2014
terdiri atas
1.900kg @Rp3.700
1.400kg @Rp4.300
Transaksi yang terjadi selama Oktober 2014;
• 6 oktober : Pemakaian 1.950kg
• 10 Oktober : Pembelian 1.450kg @ Rp4.170
• 15 Oktober : Pembelian 1.550kg @ Rp4.150
• 17 Oktober : Pemakaian 1.990kg
• 23 Oktober : Pembelian 1.350 kg @Rp4.200
• 26 Oktober : Pemakian 1.750kg
Diminta:
a. Butalah kartu persediaa bahan baku,
b. Jurnal pada saat terjadinya pemakaian bahan baku
d. Laporan persediaan bahan baku pada tanggal 31 Oktober
2013, jika menggunakan
1) FIFO
2) LIFO
3) Average

Anda mungkin juga menyukai