Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. UMUM
Mengajarkan mahasiswa untuk mampu mengidentifikasi, memformulasi, dan
menyelesaikan persoalan-persoalan neraca massa dan energi pada unit-unit
proses industri kimia baik pada sistem tanpa reaksi maupun sistem yang
melibatkan reaksi kimia melalui applikasi konsep konservasi massa dan energi.
2. KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat mengembangkan konsep-
konsep dan cara-cara penyelesaian yang diperlukan untuk aliran-aliran massa dan energi
di dalam proses kimia sehingga dalam mengoperasikan proses kimia dapat efektif dan
efesien. Dalam Bab ini cakupan materi yang disajikan meliputi:
1. Dasar-dasar konservasi
2. Stoikhiometri
3. Konsep-konsep penyelesaian persamaan
4. Analisa dimensi
5. Contoh soal dan penyelesaiannya
14
15
Sarjana teknik kimia harus selalu membiasakan membaca dan memahami dari
suatu reaksi seperti dibawah ini;
aA + bB → cC + dD
- aA + -bB → cC + dD
Koefisien a, b, c, dan d disebut koefisien stoikhiometeri
2.2.1 Dimensi
Dimensi adalah satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer.
Misalnya, kecepatan dinyatakan dalam panjang per satuan waktu. Secara khusus
kecepatan dapat dinyatakan dalam meter per detik, cm/det, km/jam, dsb. Besaran
primer adalah besaran yang merupakan dasar pengukuran besaran-besaran lain. Contoh
besaran primer adalah: panjang (l), massa (m), waktu (t), suhu (T), dsb. Besaran
sekunder adalah besaran yang dapat dinyatakan dalam besaran primer, misalnya:
Volum : (panjang)3 = l3
Massa m
Rapat massa (densitas) = 3
= 3
(panjang) l
Rapat massa zat A
Berat jenis (specific gravity) zat A=
Rapat massa zat B
m/13
Berat jenis = → tak berdimensi
m/l3
17
2.2.2 Satuan
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran.
Misalnya: - Panjang, dinyatakan dalam: meter (m) , ft, mil dsb.
- Massa, dinyatakan dalam: kilogram (kg), pound (lb), dsb.
- Waktu, dinyatakan dalam sekon (s), menit, jam dsb.
- Temperatur , Kelvin (K)
Operasi penjumlahan atau pengurangan hanya bisa dilakukan terhadap besaran dengan
dimensi dan satuan yang sama.
Contoh: Kerja sebesar 1 liter atm ditambah dengan energi sebesar 100 kalori.
1 liter.atm + energi 100 kalori
1 liter.atm = 24.217 kalori
1 liter.atm + 100 kalori = 24.317 kalori
Bagi setiap besaran harus ditetapkan suatu satuan dasar. Satuan dasar yang berbeda
merupakan keharusan pada pemecahan persoalan proses. Perubahan dari satu sistem
satuan ke sistem yang lain harus dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
F = c.m.a
dimana : F = Gaya
18
c = tetapan
m = massa
a = percepatan
1
Konstanta c, biasanya ditulis sebagai ; gc disebut faktor konversi
gc
m.a
F =
gc
cgs
1 gram x 1 cm / det 2 g.cm
1 dyne = 1
gc dyne. det 2
1 Kg x 1 m / det 2 Kg .m
SI 1 Newton = 1
gc N . det 2
1 lb x 1 ft / det 2 lb. ft
fps 1 ppoundal = 1
gc poundal x det 2
Dalam sistem-sistem satuan in, gc tidak dituliskan harganya sama dengan satu
dan gaya didefinisikan dalam tiga dimensi lain, misalnya:
g.cm
1 dyne = 1
det 2
m. l
2
dimana dimensi gaya = t
Dalam SI gaya bukan satuan dasar. Dalam sistim American Engineering, gaya
merupakan besaran dasar seperti hal nya massa, panjang dan waktu. Disini ditetapkan
bahwa harga massa, dan berat dipermukaan laut adalah sama. Pada permukaan laut
19
benda dengan massa 1 lbm mempunyai berat lbf ; benda tersebut mendapat percepatan
gravitasi (g) sebesar 32.174 ft/det2 pada permukaan laut ( = 980.665 cm/det2)
1 lb m x g ft/det2
1 lbf =
gc
gc dalam hal ini, harganya haruslah sama dengan g pada permukaan laut dengan satuan:
lb m . ft
lb f . det 2
lb m . ft
gc = 32,174
lbf . det 2
2.2.4 Konversi
Mengingat banyak negara-negara yang menganut sistem satuan yang berbeda,
sehingga banyak data fisik dan teknik dinyatakan dalam satuan dari sistem yang
berbeda, untuk itu perlu dipahami konversi satuan dari satu sistem ke sistem lainnya.
Cara yang paling sederhana untuk mengubah sistem atau harga-harga satuan
yang satu menjadi satuan yang lainnya, adalah dengan cara mengalikannya dengan
faktor konversi yang tidak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan yang
bersangkutan. Ekivalensi dapat ditulis sebagai suatu perbandingan yang harganya sama
dengan satu.
Misalnya:
1 lb
1 lb = 453,5 g → = 1
453,5.g
20
1 m
1 meter =100 cm → = 1
100 cm
1 ft
1 ft =30,48 cm → = 1
30,48 cm
Contoh 2.2
Dalam satuan SI, harga tetapan gas, R adalah 8,3143 J/mol.K. Ubahlah harga R
tersebut dalam satuan BTU/lb mol.oR, dengan menggunakan ekivalensi berikut:
1 BTU 4,18 J
=1 =1
252 kal 1 kal
1 lb mol ΔK
=1 =1
454 mol 1,8 . Δ°R
Penyelesaian:
R=8,314 J/mol.K
Contoh 2.3.
Kerapatan Massa air dalam B.E adalah 62.4 lb/ft3. Ubahlah harga kerapatan air
tersebut ke dalam satuan cgs, dengan menggunakan ekivalensi berikut:
1 lb 1m 1 ft
=1 =1 =1
454 g 100 cm 0,305 m
21
Penyelesaian:
Kerapatan air 62,4 lb/ft3
3 3
62,4 ft 454 g ft 1 m
Kerapatan = x x x
ft 3 lb 0,305 m 100 cm
= 0,998 g / cm3
2.2.5 Komposisi
Dalam sistem campuran, baik gas, cair, maupun padat komposisi atau susunan
dalam campuran dapat dinyatakan dalam:
a) Fraksi massa atau persen berat
b) Fraksi volum atau persen volum
c) Fraksi mol atau persen mol
d) Perbandingan Mol(mol ratio) atau perbandingan massa (massa ratio)
b) Persen volum
VA
% volum. Zat A = x100% VA = Volum zat A
V
V = Volum total
Biasanya digunakan untuk sistem campuran gas; kaadang-kadang untuk
sistem cair
c) Fraksi mol atau persen mol dan pesen mol
Jumlah mol A
Fraksi mol A =
Jumlah mol total
Jumlah mol A
% mol A = x 100%
Jumlah mol total
Untuk campuran gas, % mol = % Volum.
d) Perbandingan Mol(mol ratio) atau perbandingan massa (massa ratio)
Jumlah mol A
Mol ratio =
Jumlah mol B
Kg . zat A
Mass ratio =
Kg . zat B
Dipakai untuk sistem dua komponen.
Untuk menyatakan konsentrasi zat dalam jumlah yang kecil. Untuk zat padat
atau cair, ppm dinyatakan dalam bagian berat; sedangkan untuk gas dinyatakan dalam
bagian mol.
10 ppm gas CO dalam udara = 10 mol CO dalam 1.000.000 mol udara
10 ppm silika dalam air = 10 gram silika dalam 1.000.000 gram air
d) Molaritas mol/liter larutan.
e) Normalitas g ekivalen/liter larutan
23
Keterangan:
* = Satuan di tirunkan dari 3 satuan dasar lainnya, kemudian diberikan nama baru
Lb = Libre disebut Pound
o
R = Derajad Rankine (oFahrenheit + 459,58)
Btu = British Thermal unit (satuan panas Inggris)
Hp = Horse Power (daya kuda)
Hr = hour (jam)
K = Kelvin
F = Fj
j
Dimana:
N = Laju alir mol total (mol/satuan waktu)
F = Laju air massa total (massa/satuan waktu)
25
W
j =1
j =1 ……………………………………………………..(2.1)
dan
s
X
j =1
j =1 ……………………………………………………..(2.2)
Apabila laju alir komponen diketahui, maka komposisi dapat dihitung dengan
persamaan:
W j = Fj / F dan X j = Nj /N
Contoh 2.3.
Air asin dengan fraksi massa NaCl 0,05 dan fraksi massa air 0,95 diumpankan
ke sebuah unit desalinasi dengan laju 100 kg/jam. Apabila berat molekul NaCl = 58,5
kg/kmol dan berat molekul air 18 kg/kmol, Hitung: laju alir mol dan fraksi mol
komponen.
Penyelesaian:
Berikut adalah blok diagram dari proses:
air asin
Unit
garam dan air Desalinasi
W NaCl = 0,05
W H2O = 0,95
26
= 5,363 kmol/jam
Fraksi mol komponen:
X NaCl = WNaCl .F / M NaCl / N
X H 2O = WH 2O .F / M H 2O / N
N H 2O = X H 2O .N = 5,2778 kmol/jam
atau N air = N – N NaCl = 5,363 – 0,0855 = 5,2778 km/jam
Contoh 2.4.
Pada proses pemurnian air laut yang mengandung fraksi massa garam 0,035
diuapkan untuk memperoleh 1000 kg air murni/jam. Hitung : Jumlah air laut yang
diperlukan (Fs) apabila berdasarkan pertimbangan korosi, fraksi massa garam yang
boleh dibuang adalah sebesar 0,07.
Penyelesaian:
Air laut
(garam + air) Unit
[S] Desalinasi
FS = ? FB
WSNaCl = 0,035
WH2O= 0,965 WBNaCl = 0,07
WH2O= 0,93
[B]
Ada 5 buah variabel alur alir yang terlibat di dalam proses yaitu air yang terlibat di
dalam proses yaitu air dan garam (NaCl) yaitu: 2 (air dan NaCl) pada aliran umpan (s) +
2 (air dan NaCl) pada aliran buangan (B) + 1 (air) pada aliran Produk (P).
WHs 2O = 1 − WNaCl
s
WHB2O = 1 − WNaCl
B
28
( )
F s WHs 2O = F P (WH 2O ) + (WH 2O )F B
Dengan memasukkan semua harga-harga yang diketahui, maka persamaan (1), (2) dan
(3) diselesaikan menjadi:
F s = 1000 + F B ………………………....……….........................….(2.4)
F s (0,035) = F B (0,07) …………………….........................…….....(2.5)
F s = 2F B = 2000 kg / jam
Pada contoh diatas melibatkan 2 komponen (air dan NaCl) dengan 3 buah persamaan
neraca massa.
F W i
j
i
= F W i
j
i
………………………………………..……(2.7)
F i
= F i
………………………………….....……….(2.8)
aliran umpan
F i W ji =
j =1
F i W ji
aliran keluar j =1
……………………………………..(2.9)
W
j =1
j
i
= 1 untuk semua alur alir i
1. Tetapkan alur alir, baik yang masuk maupun yang keluar system.
2. Tetapkan semua variable yang menggambarkan tentang laju alir dan komposisi pada
setiap alur alir.
3. Buat Persamaan Neraca Massa dengan s buah neraca independent.
4. Tetapkan dasar perhitungan
Pada persoalan neraca massa juga terdapat ketentuan-ketentuan yang
dipersyaratkan, yaitu:
1. Penentuan harga dari satu atau beberapa variable alur alir.
2. Penetapan hubungan antara beberapa variabel alur alir.
Ada 3 jenis bentuk hubungan pendukung antar beberapa variabel alur alir, yaitu:
30
1. Tingkat perolehan suatu jenis komponen kimiawi alur-alir keluar system terhadap
jumlah yang terbawa ke sistem melalui berbagai alur alir yang masuk ke system
(fraksi recoveries).
2. Hubungan-hubungan komposisi (konversi, yield, selektivitas, dll).
3. Perbandingan laju alir diantara berbagai alur alir (flow ratios).
Contoh 2.5
Suatu umpan yang akan dipisahkan di dalam sebuah kolom distilasi (proses
pemisahan) dialirkan dengan laju 1000 mol/jam terdiri dari (% mol):
20% propana (C3)
30% iso-butana (i-C4)
20% iso pentana (i-C5)
30% n pentane (C5)
Pada proses ini diharapkan semua propana di dalam umpan dan 80% iso-pentana di
dalam umpan dapat diperoleh pada produk atas (destilat). Selain itu produk atas juga
mengandung 40% iso-butana. Produk bawah diharapkan akan diperoleh semua normal
pentana yang ada didalam umpan. Tentukan secara lengkap semua komposisi distilat
dan produk bawah.
Penyelesaian:
Seluruh informasi tentang neraca massa tersebut telah ditunjukkan pada skema
dalam Gambar. Di dalam Gambar tersebut mol fraksi (i-C5) yang diberi tanda kurung
merupakan variabel “dependent” tidak diperlukan secara eksplisit di dalam perhitungan
neraca massa.
31
Distilat (D)
ND
XDC3
+ XDi-C4 = 0,4
+ XDi-C5 = (1 – 0,4 -XDC3)
+ = 0,6 - XDC3
NM = 1000 mol/jam K
XMC3 = 0,2 [M] O
L
XMi-C4 = 0,3
O
XMi-C5 = 0,2 M
XMC5 = 0,3
D
I Produk Bawah (B)
S
NB
T
I XBi-C4
L (XBi-C5 = (1 – XBi-C4 –XBC5)
A XBC5
S
I
Persamaan neraca yang dapat disusun ada lima tetapi ada 4 diantaranya yang
“independent”.
Neraca Massa Total
NM = ND + NB …………………………………………...…………..(1)
Neraca Massa C3
0,2 N M = X D C3 N D ……………………………………………….………(2)
Neraca Massa i- C 4
Neraca Massa i − C5
( ) (
0,2 N M = N D 0,6 − X D C3 + N B 1 − X B i − C4 − X B C5 ) ……………….(4)
Neraca Massa n- C5
0,3 N M = N B X B C5 ……………………………………………………….(5)
Ketentuan-ketentuan lain yang dipersyaratkan adalah:
80% dari i − C5 di dalam umpan diperoleh pada distilat. Bila dinyatakan dalam
200 = X D C3 N D
X D C3 = 200 / N D ……………………………………………………….(b)
padatan. Ababila laju alir umpan sebesar 1000 lb/jam, berapa banyak NaAlO2 yang
diperoleh di dalam larutan yang terdekantasi.
Umpan
Tangki Pencuci
Larutan yang
Terdekantasi
Tangki Pengendap
Mud
Sisa pencucian
Penyelesaian:
Skema system dalam bentuk diagram alir massa untuk perhitungan neraca diberikan
pada gambar berikut:
Sistem ini mempunyai 4 komponen yaitu: padatan, NaOH, H2O, dan NaAlO2.
➢ Alur 1 mengandung 2 komponen (NaOH dan H2O)
➢ Alur 2 dan 3 mengandung 4 komponen
➢ Alur 4 mengandung 3 komponen
34
Karena alur alir yang ada di dalam proses melibatkan 4 komponen, maka jumlah
persamaan neraca massa yang Independent ada 4, walaupun atas dasar hukum
kekekalan massa dapat dituliskan 5 persamaan, yaitu:
Apabila dianggap tidak terjadi penyerapan NaOH dan NaAlO4 pada permukaan
padatan, maka konsentrasi kedua komponen ini pada cairan yang terbawa padatan
(aliran 3) sama dengan konsentrasi di aliran (4), maka dapat dituliskan dua hubungan
berikut:
W 3 NaOH lbNaOH
= W 4 NaOH ………..…..(6)
(1 − 0,2) lb laru tan bebas pada tan di slurry
Atau: W 3 NaOH = 0,8W 4 NaOH dan
W 3 NaAlO 2
= W 4 NaAlO 2 = 0,05 − W 4 NaOH ………………………...……..(7)
1 − 0,2
(6) dan (7) diperoleh 7 buah persamaan. Akan tetapi karena dari 5 persamaan neraca,
hanya 4 yang independent, maka jumlah persamaan independent = 4 + 2 = 6.
Jumlah variabel yang terlibat ada sebanyak 13 buah terdiri dari jumlah semua
komponen pada semua alur alir (12 komponen) dan sebuah laju alir umpan.
Dari gambar diagram alir massa terlihat bahwa ada 7 variabel yang diketahui, sehingga
yang perlu ditentukan hanya 6 variabel.
F2 = 1000 lb/jam
Dari persamaan (1): 0,1(1000) = 0,2F3
F3 = 500 lb/jam
Dari persamaan (6) dan (7):
W 3 NaAlO 2 W 3 NaOH
= 0,05 −
(1 − 0,2) (1 − 0,2)
W 3 NaAlO 2 + W 3 NaOH
= 0,05
0,8
F 4 NaAlO 2 155,04
% re cov ery = 2 X 100% = X 100% = 96,9%
F NaAlO 2 (0,16)(1000 )
Derajat kebebasan dari suatu sistem neraca massa didefinisikan sebagai berikut:
Contoh 2.7
Dari contoh 2.5 Tentukan derajat kebebasan :
Penyelesaian:
Jumlah total variabel alur alir adalah 12 diperoleh dari jumlah komponen tiap alur alir.
Jumlah total neraca independent = jumlah komponen dalam sistem yaitu 4 komponen
(Jumlah komposisi yang ditentukan 6.
Distilat (D)
ND
XDC3
K XDi-C4= 0,4
O XDi-C5 = (1 – 0,4 - XDC3)
L = 0,6 - XDC3
O
NM = 1000 mol/jam M
M n-C5 = 0
X C3 = 0,2 [M]
XMi-C4 = 0,3 D
XMi-C5 = 0,2 I
XMn-C5 = 0,3 S
T
I
L
A Produk Bawah (B)
S NB
I XBi-C4
(XBi-C5 = (1 – XBi-C4 –XBC5)
XBn-C5
38
Contoh 2.8
Distilasi azeotropik larutan alkohol – air untuk memproduksi 95% volume
alkohol. Distilasi sederhana tidak bisa mengeliminasi azeotrop. Maka perlu ditambah
benzene sebagai pengganggu membentuk azeotrop dengan air. Diharapkan 1000 kg/jam
etil alkohol murni dapat diproduksi dari distilasi campuran umpan yang mengandung
39
60% massa H2O dan 40 % alkohol. Jika komposisi distilat 75% benzene dan 24 % H2O
dan tanpa alkohol. Berapa benzen yang mesti diumpankan dalam kolom?
Penyelesaian:
Distilat F(D)
W
C2H5OH = 0,1
wH( D2O) = 0,24
1
wC( D6 H) 6 = 0,75
+
X
C2H5OH =1,0
“Entrener” F = ?
(B) (A)
Produk : F = 1000 kg/jam
Benzen murni =1,0 Alkohol murni
(penggangu)
masukan keluaran
Sistem
masukan teknik kimia keluaran
Agar dapat merancang sistem multi unit, sarjana teknik kimia harus tahu dan trampil
menentukan:
a. Laju alir dan komposisi semua masukan dan keluaran semua sistem (yang dibahas
sampai sekarang)
b. Laju alir dan komposisi semua alur intern yang menghubungkan unit-unit penyusun
rangkaian sistem proses.
( yang akan dibahas)
tiap unit (tetap) dipandang sebagai peti hitam (mekanisme peristiwa yang
terjadi di dalamnya tidak diperhatikan).
41
Perhatikan unit I dan unit II yang merupakan kumpulan lebih dari satu unit
proses sehingga ada beberapa persamaan neraca massa untuk keseluruhan proses.
2 4
▪ Ada S persamaan neraca untuk
1 Unit I Unit II
keseluruhan proses.
▪ Ada S persamaan untuk unit 1
3 5
1 1
2 4
1 Unit I
Unit II
3 5
Ada S persamaan neraca independent untuk unit II, tetapi jika suatu sistem proses
terdiri atas U unit dan melibatkan S buah komponen, maka akan terdapat U himpunan
persamaan neraca massa yang independent; masing-masing himpunan terdiri atas S
persamaan.
42
Contoh 2.9
Pemisahan BTX
Fraksi ringan Fraksi sedang
N(2) N(4)
xT(2) = 1 − xB2
xB(4) = 0,08
xB(2) xT(4) = 0,72
N1= 1000 mol/jam unit I unit II xK(4) = 0,20
1,0
Produk antara: N(3) Fraksi berat : N(5)
xB(3) = 0,025 xT(5) = 1-xK(5)
xT(3) = 0,35 xK(5)
xK(3) = 0,625
1,0
Penyelesaian:
Persamaan Neraca Massa Unit I
Neraca : Benzena : 200 = xB(2) N (2) + 0,025 N (3)
Keseluruhan
Benzena : 200 = X1(2) N(2) + 0,08 N(4)
Toluena : 300 = (1 – XB(2)) N(2) + 0,72 N(4) + (1 – XK(5)) N(5)
Ksilena : 500 = 0,20 N(4) + XK(5) N(5)
43
Perhatikan bahwa:
Neraca Massa:
Benzena. Unit I + Benzena. Unit II = benzena keseluruhan.
Toluena. Unit I + Toluena. Unit II = toluena keseluruhan.
Ksilena. Unit I + Ksilena. Unit II = ksilena keseluruhan.
Jadi hanya dua dari ketiga himpunan persamaan bersifat independent. Neraca mana
yang akan dipilih bergantung pada kemudahan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Maka himpunan persamaan neraca massa yang mungkin adalah sebagai berikut:
1. unit I
2. unit II
Kumpulan persamaan yang independent
3. unit III
hanya bisa beranggotakan maksimum 3
4. unit I + II
himpunan
5. unit II + III
6. unit I + II + III (keseluruhan)
Mana yang akan dipilih ?
Umumnya, jangan pilih neraca gabungan unit–unit; pilih neraca masing–masing unit +
(jika perlu) neraca keseluruhan (semua sistem).
❖ Jika sistem berupa rangkaian U unit dan tiap unit i memproses Si komponen (Si
Є S, i = 1,2,...........U) maka :
u
Banyak persamaan neraca yang independent, maksimum S i buah !
i =1
44
Contoh 2.10
Perhatikan kembali contoh sebelumnya (contoh 2.9)
Fraksi ringan Fraksi sedang
N(2) N(4)
xT(2) = 1 − xB2
xB(4) = 0,08
xB(2) xT(4) = 0,72
N1= 1000 mol/jam unit I unit II xK(4) = 0,20
xB(1) = 0,2 1,00
xT(1) = 0,3
xK(1) = 0,5
1,0
Produk antara: N(3)
(5)
Fraksi berat : N
xB(3) = 0,025 xT(5) = 1-xK(5)
xT(3) = 0,35 xK(5)
xK(3) = 0,625
1,0
Penyelesaian:
Untuk menyelesaiakan soal ini, langkah awal adalah membuata tabel derajat
kebebasan. Tahap ke dua baru meneyelesaikan neraca massa.
Varibel belum diketahui dalam 3 pers neraca unit II X K5 , N (3) , N (4) , N (5)
Varibel belum diketahui dalam 3 pers neraca keseluruhan X Bw , X K5 , N (2) , N (4) , N (1)
pilih
Pada Unit I
500
Neraca ksilena : N(3) = = 800 mol/jam
0,625
Neraca benzena + neraca toluena :
= N(2) + 0,375 (800) = N(2) + 300
N(2) = 200 mol/jam
Neraca benzena :
200 = xB(2) (200) + 0,025 (800)
200 − 20
xB(2) = = 0,9
200
Pada Unit II.
0,025− (800)
Neraca benzena : N(4) = = 250 mol/jam
0,08
Neraca toluena + neraca ksilena :
0,975 (800) = 0,92 (250) + N(5)
N(5) = 780 – 230 = 550 mol/jam
Neraca ksilena :
0,625 (800) = 0,20 (250) + xB(5) (550)
500 − 50
xB(5) = = 9/11
550
46
Kesimpulan: untuk dapat memutuskan dari mana perhitungan akan dimulai, derajat
kebebasan unit-unit penyusun sistem perlu diketahui.
Contoh 2.11
Susunlah tabel derajat kebebasan sistim multi unit dari Contoh 2.9 untuk masing-masing
unit.
Penyelesaian:
Tabel derajat kebebasan
Jelas terlihat bahwa penyelesaian persoalan harus dimulai dari Unit I karena DK-nya =
0.
Contoh 2.12.
Dalam sistim evaporasi 4 tahap, larutan gula dengan konsentrasi 50% (berat)
dipekatkan menjadi 65% (berat) dengan menguapkan air dalam jumlah yang sama di
setiap unit. Dengan total input 50.000 kg/jam, sejumlah 35.000 kg/jam produk
dihasilkan. Hitung komposisi semua alur-alir antara.
2 4 6 8
I II III IV produk
35.000 kg/jam
3 5 7 65% gula
Penyelesaian:
F2 = F4 , F4 = F6 , dan F6 = F8
Tabel derajat kebebasan
4 Daur ulang
1 2 3 5
Unit
Pencampur Pembagi
F1 + F4 = F2 (2.10)
X 1j F 1 + X 4j F 4 = X 2j F 2 j = 1, ...., S-1 (2.11)
F3 = F4 + F5 (2.12)
X 3j F 3 = X 4j F 4 + X 5j F 5 j = 1, ...., S-1 (2.13)
Contoh 2.13.
Sebuah splitter membagi aliran yang mengandung malt, hops dan air menjadi
tiga aliran seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.13 di bawah ini. Komposisi aliran
masuknya 20% malt, 10% hops dan sisanya air. Pembagian aliran ini diatur agar F2 =
2F3 dan F3 = 1/3F4. Jika F1 = 1000 kg/jam, berapakah laju alir pada setiap cabang?
F2 = 2F3
1 2
20% Malt
3 1 4
1000 kg/jam 10% Hop F3 = F
4 3
70% Air
Penyelesaian:
Tabel derajat kebebasan
Varibel alur-alir 12
Neraca independen 3
Variabel independen yang ditetapkan
- Komposisi 2
- Laju alir 1
Hubungan pendukung
- Nisbah aliran 2
- Batasan-batasan pembagi 4 -12 +
Derajat kebebasan 0
Sehingga:
1000
F2 = kg/jam
3
1000
F4 = kg/jam
2
50
3 Bypass
1 2 4 5
Unit
Pembagi Pencampur
F1 = F2 + F3 (2.15)
X 1j F 1 = X 2j F 2 + X 3j F 3 j = 1, ...., S-1 (2.16)
F3 + F4 = F5 (2.17)
X 3j F 3 + X 4j F 4 = X 5j F 5 j = 1, ...., S-1 (2.18)
Analog dengan aliran daur-ulang, kondisi dalam Gambar 2.14 di atas dapat
diterjemahkan dalam satu set hubungan pendukung berikut:
Contoh 2.12:
Jus jeruk segar terdiri atas 12% gula dan padatan terlarut lainnya dalam air.
Untuk mengurangi biaya pengangkutan, jus biasanya dipekatkan terlebih dahulu dan
kemudian diencerkan kembali sesampainya di tempat tujuan. Pemekatan dilakukan
dengan evaporator pada tekanan di bawah tekanan atmosfir untuk menghindari
kerusakan pada jus akibat panas. Meskipun demikian, kehilangan massa zat-zat pemberi
aroma dan rasa pada jus tidak dapat dihindari. Untuk menjaga aroma dan rasa dari jus
tersebut, sebagian kecil jus segar umpan ditambahkan setelah proses evaporasi (dikenal
dengan cutback). Anggap bahwa 10% umpan segar dipakai sebagai cutback.
Konsentrasi gula dan padatan terlarut keluaran evaporator adalah 80%. Jika laju umpan
jus segar 10000 kg/jam, hitung laju penguapan air dan komposisi produk akhir.
4 Air
Gula 80%
Air
Bypass
Gula
Air
Penyelesaian:
Tabel derajat kebebasan
Diselesaikan:
F5 = 1350 kg/jam
F4 = 7650 kg/jam
Selanjutnya kita tuntaskan perhitungan dengan menggunakan neraca Mixer:
Neraca total: F5 + F3 = F6
2.8. RANGKUMAN
Strategi penyelesaian neraca massa sistim unit banyak, sama halnya dengan
sistim unit tunggal, untuk menyelesaikan persoalan neraca massa multi unit, tahap I
yang harus dilakukan adalah menentukan himpunan persamaan yang mana yang akan
diselesaikan. Selanjutnya adalah menerapkan langkah-langkah strategi penyelesaian
yang sudah dijelaskan pada sub Bab sebelumnya.
2.9. LATIHAN
6. Jus jeruk segar terdiri atas 16% gula dan padatan terlarut lainnya dalam air. Untuk
mengurangi biaya pengangkutan, jus biasanya dipekatkan terlebih dahulu dan kemudian
diencerkan kembali sesampainya di tempat tujuan. Pemekatan dilakukan dengan
54
evaporator pada tekanan di bawah tekanan atmosfir untuk menghindari kerusakan pada
jus akibat panas. Meskipun demikian, kehilangan massa zat-zat pemberi aroma dan rasa
pada jus tidak dapat dihindari. Untuk menjaga aroma dan rasa dari jus tersebut, sebagian
kecil jus segar umpan ditambahkan setelah proses evaporasi (dikenal dengan cutback).
Anggap bahwa 10% umpan segar dipakai sebagai cutback. Konsentrasi gula dan
padatan terlarut keluaran evaporator adalah 80%. Jika laju umpan jus segar 100 kg/jam,
hitung laju penguapan air dan komposisi produk akhir.
4 Air
Gula 80%
Air
Bypass
Gula
Air
7. Dalam sistim evaporasi 4 tahap, larutan gula dengan konsentrasi 50% (berat)
dipekatkan menjadi 65% (berat) dengan menguapkan air dalam jumlah yang sama di
setiap unit. Dengan total input 20.000 kg/jam, sejumlah 35.000 kg/jam produk
dihasilkan. Hitung komposisi semua alur-alir antara.
2 4 6 8
I II III IV produk
35.000 kg/jam
3 5 7 65% gula