Anda di halaman 1dari 2

Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil

Oleh : Bintang Kirana Firjatullah

Ungkapan tersebut sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Usaha merupakan upaya yang
dilakukan seseorang dalam merealisasikan keinginan terhadap suatu hal. Usaha merupakan hal terpenting
yang harus dilakukan seseorang ketika menginginkan sesuatu. Contohnya ketika pelajar mendapat tugas
dari guru, maka upaya yang dilakukan demi menyelesaikan tugas tersebut merupakan usaha. Sedangkan
hasil merupakan babak akhir dari usaha yang telah lakukan.

Jika kita mampu melakukan suatu usaha dengan baik, maka dari usaha tersebut akan diperoleh hasil
yang baik pula. Seperti contoh di atas bahwa ketika kita mendapat tugas, lalu dikerjakan dengan sungguh
sungguh, maka dapat dipastikan akan memperoleh hasil yang sebanding dengan usaha yang dilakukan.
Namun saat akan mencapai hal tersebut pasti tidak akan semulus yang dibayangkan. Seperti saat akan
mengerjakan tugas ada rasa malas yang menghampiri, tetapi ketika rasa malas situ dilawan maka setelah
mendapatkan hasil yang memuaskan rasa berat saat melawan rasa mala situ akan terbayar.

Hal ini berlaku dalam segala aspek, karena di zaman yang semakin berkembang ini tidak ada hasil
yang didapat tanpa sebuah usaha, dan usaha yang dilakukan pun akan berbeda tergantung apa yang ingin
dicapai dan bagaimana cara yang ditempuhnya. Mungkin hal ini terlihat sederhana, namun ketika benar-
benar pahami hal tersebut, maka akan mendapatkan sebuah kesimpulan yang dapat diambil dan terapkan.

Seperti pengalaman penulis ketika mengikuti drum band di sekolah dasar. Di tengah sibuknya
waktu belajar penulis rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan hari sabtu sore. Penulis rela
meluangkan waktu sepulang sekolah dan pulang menjelang magrib untuk melatih skillnya. Sampai akhirnya
sekolah penulis ditawari untuk mengikuti lomba drum band di Banyuwangi Kota dan itu adalah kesempatan
penulis untuk mengharumkan nama sekolah seperti yang dilakukan teman-temannnya.

Awalnya penulis merasa senang ketika mengikuti kompetisi drum band, hingga mendekati
kenyataan ternyata mengikuti kompetisi drum band tidak semudah yang dibayangkan. Ada kalanya
semangat untuk latihan, ada kalanya juga rasa jenuh menghampiri. Rasa jenuh itu datang ketika harus
merasakan kehidupan yang monoton. Tetapi dengan dorongan semangat dari orang tua, rasa semangat itu
kembali hadir. Di tengah persiapan mengikuti lomba drumband penulis harus mengorbankan waktu belajar
di sekolah dikarenakan latihan memakan waktu sekitar 1 bulan. Teriknya panas dan derasnya hujan harus
penulis rasakan demi mendapatkan hasil yang memuaskan.

Ditengah sibuknya latihan terselip cerita yang akan selalu membekas di ingatan. Salah satunya
ketika latihan ditengah derasnya hujan sambil menghafal formasi yang baru, bercanda gurau dengan teman
sebaya dan kakak kelas, membeli cemilan bersama, sampai revisi formasi berkali-kali. Itu semua menjadi
salah satu harta karun berharga bagi penulis, karena setelah ini kakak kelas akan segera lulus dan saat
penulis nanti naik ke kelas 6 maka penulis tidak diperbolehkan mengikuti ekstrakurikuler. Itu sudah
ketetapan sekolah, maka dari itu penulis bertekat untuk memenangkan lomba tersebut agar nanti saat
penulis lulus ada kontribusi yang diberikan untuk sekolah.

Tiba pada saat keberangkatan menuju tempat lomba. Perjalanan menuju tempat lomba memakan
waktu 1 jam disana rombongan penulis menginap di asrama GOR. Sejak sampai disitu frekuensi latihan
semakin intensif untuk mematangkan kembali formasi yang telah dibuat. Rasa lelah tentu menghampiri
tetapi rasa ingin membanggakan nama sekolah membuat penulis semangat untuk latihan. Sampai akhirnya
besok lomba akan dimulai. Kelompok penulis sudah siap dari pagi untuk latihan, sampai waktu tengah
malam tiba saatnya untuk gladi resik. Kelompok Penulis kebagian urutan waktu tengah malam untuk latihan
langsung di tempat lomba diadakan. Penulis harus menahan tidur sambil berusaha mengingat formasi yang
ada karena sedikit saja salah maka hancur sudah formasi tersebut.

Sampai akhirnya lomba pun dimulai, kelompok penulis mengerahkan seluruh tenaga terbaik
mereka walau mereka tau bahwa lawan mereka tidaklah mudah. Akan tetapi semangat dalam diri bagaikan
api membara. Kelompok penulis sudah mengerahkan tenaga terbaik mereka, tinggal menunggu
pengumuman. Penulis sudah pasrah menyerahkan semua kepada Allah SWT, penulis dan kelompoknya
sudah melakukan yang terbaik jadi hasil apapun yang keluar nanti maka akan penulis terima. Sampai hari
pengumuman datang, mereka mendapat juara 3. Sungguh bahagia dirasakan penulis saat mendengar kabar
itu, tak lupa rasa syukur diucapkan penulis kepada Allah SWT akhirnya keinginan penulis membanggakan
nama sekolah terwujud.

Dari cerita penulis tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa sebuah kesuksesan sangat
membutuhkan sikap pantang menyerah dan selalu konsisten. Hal itu terjadi karena jika menginginkan hasil
yang baik, maka perjuangan yang dilakukan itu harus yang terbaik pula. Jika berjuang dengan setengah
hati, maka sebuah kesuksesan juga akan datang sangat lamban. Perjuangan yang maksimal pasti akan
membuahkan hasil yang maksimal juga. Semua hal yang ada di dunia ini adalah buah dari keberanian untuk
mengawali. Begitu pula keberhasilan, pasti dituntut untuk berani memulai memperjuangkan meskipun
banyak hal yang harus dikorbankan. Lalu keinginan yang kuat, jika dibarengi dengan doa pasti akan
mendapatkan hasil yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai