Anda di halaman 1dari 5

Belajar dengan Musik

OLEH

NAMA: R. FARADIBA KANSERISKI


UNIT SPJ: SD

Diajukan untuk mengikuti


LOMBA PENULISAN ESAI GURU
SEKOLAH PEMBANGUNAN JAYA

2018
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : R. Faradiba Kanseriski
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 9 Juli 1994
Alamat : Jalan Mualim Aminuddin RT 03/14 Cibubur
E- mail : radenfaradiba@gmail.com
No. Hp : 087889458840
Judul Essay : Belajar dengan Musik

Dengan ini saya menyatakan bahwa tulisan yang saya sertakan


dalam Lomba Penulisan Esai Sekolah Pembangunan Jaya 2018 adalah benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain dan belum pernah diikutsertan
dalam segala bentuk perlombaan serta belum pernah dimuat di media manapun.
Apabila dikemudian hari ternyata tulisan saya tidak sesuai dengan
pernyataan ini, maka secara otomatis tulisan saya dianggap gugur dengan segala
konsekuensinya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

..................
Yang menyatakan,

Materai

....................................
Belajar dengan Musik

Pada dasarnya, orang tua menyayangi anaknya dengan sepenuh hatinya.


Oleh karena itulah saya harus berbakti, dan perbuatan berbakti itu sebenarnya
tidaklah sulit namun adalah latihan kesabaran dan menempatkan diri. Yang
kadang-kadang terasa sakit adalah ketika saya berbeda pendapat dengan orang tua
saya yang terbaring sakit dan keduanya berprofesi sebagai guru (pensiun).

Di Umur yang ke-20, betapa sedih dan frustasinya saya ketika melihat
orang tua yang dulunya kuat dan mandiri, kini tidak bisa mengurus dirinya
sendiri. Mereka pun juga pasti sedih karena kesehatan dan keadaan yang berubah
bahkan hingga lupa akan anak-anaknya yang sayang kepada mereka. saya sadar
bahwa penyakit alzheimer ( Takdir Tuhan) tidak bisa dihindari. Saya sadar saya
tidak bisa menyembuhkan orang tua saya.

I miss when problems came to me you always said “it will be fine son”

I know that God will not give me some test above my hand.

Dear Mom, Can we face all these time if we’re weak?

Can we go through all His faith if our heart’s break

Can we live in unexpected dreaming?

Can we pass all his task without crying?

Setiap hari saya hanya berfokus pada apa yang bisa saya lakukan agar
kedua orang tua saya merasa nyaman, sesuai dengan potongan lirik lagu diatas,
yang saya buat tentang kenangan hidup saya bersama Almh. Ibu saya .
Kepergian ibu saya mengharuskan saya untuk berani melakukan
introspeksi secara jujur lalu memperbaiki diri, dan bertekad bulat meninggalkan
profesi saya sebagai musisi café yang sudah saya jalani selama 5 tahun, sehingga
sesuai dengan kehendak orang tua yang menginginkan saya untuk menjadi
seorang guru.

Menjadi guru bukanlah profesi yang elit dan mewah serta dipandang
sebelah mata karena karena kurang bergengsi sebagaimana profesi-profesi yang
lain. Seperti menjadi pilot, pegawai bank, polisi, tentara, dokter, dan lain-lain.
Profesi guru adalah  profesi yang sangat mulia di mata masayarakat meskipun
kesejahteraan guru masih jauh dari kata sejahtera. Namun saya bersyukur atas
rezeki yang saya dapat dan yakin Allah SWT selalu memberikan ridha Nya ketika
saya mengikuti kehendak orang tua.

Menjadi guru merupakan panggilan jiwa. Namun, saat ini tidak sedikit
guru yang memanfaatkan pekerjaannya hanya untuk mencari materi dan
mengabaikan pengabdiannya, sehingga tanpa sadar memaksa anak didiknya untuk
menerima kebenaran tertentu. Hal tersebut membuat anak-anak tidak bisa
mengembangkan ide secara bebas, mereka selalu terpaku oleh kata-kata gurunya.
Padahal jika digali akan ada kemungkinan bahwa mereka bisa melakukan yang
lebih baik lagi.

Membentuk kepribadian dan minat belajar siswa merupakan tujuan


penting untuk seorang guru. Banyak hal yang bisa digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut, salah satunya yaitu dengan musik.

Dengan adanya musik, detak jantung kita akan terkontrol sesuai dengan
musik yang dimainkan. Jika kita mendengarkan musik yang temponya rendah,
maka detak jantung kita pun akan lambat, sehingga kita merasa santai. Dan
sebaliknya, jika kita memainkan musik dengan tempo yang cepat, maka detak
jantung kita pun meningkat, sehingga kita merasa bersemangat. Gunakan musik
secara tepat sesuai keadaan yang kita inginkan.
Dalam kegiatan pembelajaran mathematics, musik saya gunakan sebagai
pembatas waktu, Hal ini saya gunakan ketika memberi perintah mengerjakan
soal. Selama musik diputar itulah waktu untuk murid mengerjakan suatu soal.
Musik sebagai pembatas waktu juga dapat digunakan pengajar sebagai waktu
untuk murid berpindah tempat ketika akan bekerja dalam kelompok.
Musik untuk meningkatkan kosakata (vocabulary) list peserta didik. Hal
ini saya terapkan ketika invaller guru bidang studi Bahasa Inggris SDPJ selama 3
bulan. Saya menyanyikan sebuah lagu yang saya buat dengan menampilkan lirik
yang belum lengkap. Sambil mendengarkan lagu, peserta didik harus melengkapi
lirik yang hilang yang ditampilkan pada layar LCD. Peserta didik menulis
jawabannya di selembar kertas. Guru bisa memutar lagu tersebut sampai dua kali.
Kegiatan selanjutnya peserta didik saling bertukar lembar jawaban untuk
mengecek kata/frasa yang benar. Saya menampilkan lirik yang lengkap sambil
memutar kembali lagu tersebut. Kemudian menyanyikan lagu dengan tempo yang
lambat. Pada tahap ini guru bisa menyampaikan bagaimana  melafalkan kosa kata
dengan benar, kemudian bisa juga berlatih keterampilan mendengarkan
(listening), serta memahami makna lagu yang saya buat untuk menambah
kosakata (vocabulary) dalam Bahasa Inggris.
Di sisi lain, siswa bisa memaknai lagu yang bertemakan tentang kedua
orangtua dengan tujuan siswa bisa menjadi anak yang patuh terhadap kedua orang
tua, dan tidak lepas dari kewajibannya yaitu belajar dengan sungguh-sungguh
sebagai bekal masa depan.
Penggunaan music sangant membantu proses pembelajaran, karena musik
dinilai dapat mengusir kejenuhan ketika belajar dan berguna untuk merangsang
kemampuan berpikir.

Anda mungkin juga menyukai