Anda di halaman 1dari 56

Masa

Oleh: Fitri Hamida

Senja terpaku seiring berangsurnya baskara ke barat

Terkesima sejenak hiruk-pikuk lenyap

Berganti suara kuririk

Serta hawa dingin

Ada keharusan yang belum terlaksana

Ingin membalikkan masa

Tapi tak bisa

Tak mungkin kembali

Terus saja perbaharui

Perbaiki saja

Manfaatkan baskara yang menari

Karena yang berlalu tak mungkin kembali

Harapan baru yang selalu menanti


Perspektif

Oleh: Fitri Hamida

Cara memandangmu

Menjadi perintah hukum bagimu

Kemudian merajai sekitarmu

Akhirnya menjadi postulat yang berlaku

Sulih

Tengok sekeliling dan pantau

Jiwai dan hayati

Benar untuk semua tanpa menyakiti

Tempatkan diri di pusat

Timbang sekitar

Ikhlaskan saja, karena

Kebenaran hakiki milik Ilahi

Fitri Hamida lahir di Bukittinggi, 10 Juli 1979.


Anak pertama dari 4 bersaudara ini menamatkan kuliah S1
jurusan kimia murni di UNP. Setelah itu terjun ke dunia
pendidikan dengan mengajar di SD. Mencintai dunia pendidikan
di Sekolah Dasar menimbulkan inisiatif untuk kuliah kembali di
PGSD sehingga meraih gelar S.Pd.
Walaupun dunia menulis baru digeluti beberapa tahun
belakangan ini, Alhamdulillah sudah menerbitkan artikel di
koran dan di blog pribadi. Sejak tahun 2016 menjadi kepala
sekolah di SDI Al Ishlah Bukittinggi. Menerbitkan buku bersama
guru dan siswa adalah keinginan yang sedang diperjuangkan saat
ini. Bagaimanapun guru dikenang karena karya, jadi mari
berkarya selagi bisa
penulis bisa dihubungi lewat beberapa akun berikut:
FB : Fitri Hamida
Instagram : @Fitri Hamida
Blog : fitrihamida.blogspot.com
Twitter : @fitri hamida
"Takdir"

Karya : Gusni Afnita

Lapangkanlah hatiku...

Dikala ujianmu datang menjelma

Melukai dengan alurmu

Hingga aku belajar untuk sabar

Tegarkanlah hatiku....

Dikala rindu datang menjelma

Menusuk dengan belati

Hingga aku belajar untuk bangkit

Tawadhua'kanlah hatiku..

Dikala nikmatmu datang menjelma

Merelungi lorong hati yang bahagia

Hingga aku belajar untuk bersyukur

Dikala takdirmu tidak sesuai dengan dambaanku

Aku berusaha untuk menerima

Agar aku sanggup melepaskan cahaya

Cahaya Sang Maha Cinta.


"Anakku"

Karya : Gusni Afnita

Anakku...jika engkau Dewasa nanti ku ingin

Kuat imanmu, karena

Dunia ini penuh godaan dan tantangan

Anakku....jika engka dewasa nanti ku ingin

Kuat mentalmu, karena

Dunia ini penuh tipu daya dan sandiwara.

Anakku....jika engkau dewasa nanti ku ingin

Kuat ilmumu, karena dunia butuh generasi milenial penerus bangsa.

Anakku....jika engkau dewasa nanti ku ingin

Kuat finansial mu, karena dunia tidak meninggalkan warisan untukmu.

Anakku ...jika engkau dewasa nanti ku ingin

Kuat karaktermu,

karena kaulah teladan bagi dirimu dan orang-orang yang ada di sekitarmu.

GUSNI AFNITA, S.Ag MA biasa dipanggil dengan Nita/zah Nita.


Lahir di daerah yang terkenal dengan Labu dan kacang gorengnya
yaitu Padang Gelanggang, 02 Agustus 1976. Padang Gelanggang
ini termasuk salah satu wilayah kecamatan Matur. Padang
Gelanggang ini biasa dikenal dengan Embun Pagi yang terkenal
dengan daerah yang bersuhu dingin sekali karena berada
diketinggian 1800 ml dari permukaan laut. Daerah ini adalah salah
satu dataran tinggi Agam. Untuk saat ini mengajar di SDI Al Ishlah
Kota Bukittinggi dengan mengampu mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas 5 dan kelas 6. Mengenyam pendidikan S.1
Tarbiyah dan S.2 Kosentrasi PAI angkatan 2009 di UIN Imam
Bonjol Padang. Sekarang tinggal di Jl.Sawah Dangka no 122 Gadut-
kecamatan Tilatang Kamang
Meraih Asa

Karya: Vhelltysia Gamina

Ku hanya setitik debu

Yang slalu dimainkan oleh sang bayu

Ragaku selalu ditutupi tekadku

Tuk meraih setiap jengkal asaku

Ku hanya setitik debu

Melayang lepas di langit biru

Tak peduli badai mengempas kepak sayapku

Hingga senyum bisa tertaut di mega putihku


Jiwa-jiwa Kerdil
Karya: Vhelltysia Gamina

Meneroka sang jiwa liar


Menantang segala arus kebaikan
Si muka lembut berhati kerdil
Tak pernah lelah mencari perhatian

Dunia serasa dalam genggaman


Haus dipuja puji setiap masa
Tak tahukah dia bahwa kehidupan ini adalah sebuah drama
Cerita akhir diputuskan oleh Sang Pencipta
Di Bawah Payung Semangat
Karya: Vhelltysia Gamina

Ketika rasa lelah dan penat hinggap


Jiwa yang penuh cinta menjadi perekat
Tenang tenangkanlah jiwa di tubuh kecil ini
Ragaku ini akan jadi saksi untuk kenyamanan diri

Rapikan barisan dalam hukum kasih sayang


Semangati diri dengan daya juang
Bentengi kerapuhan hati dengan cara lapang
Sudah tiba saatnya kita sambut sang bintang
Alam Sekitarku
Oleh : Vhelltysia Gamina

Ketika mentari pagi mulai menyinsing

Semilir angin sejuk menghembuskan dedaunan

Rasanya ku tak ingin berbagi

Berbagi udara yang kuhirup dengan yang lain

Di bagian kiri kanan kulihat gunung tinggi menjulang

Kupandang banyak petak sawah nan hijau

Kicauan burung yang saling bersahutan juga menyertai

Menambah semarak bahagia alam yang terbentang

Sekelompok penduduk juga saking bersemangatnya

Mengolah hasil alam yang tak ternilai ini

Mereka bercengkrama dan menyelipkan ungkapan syukurnya

Bahagianya hati ini melihat kebersamaan mereka

Tuhanku

Sungguh sempurna ciptaanMU

Terkesima aku dibuatnya

Janjiku untuk selalu menjaga alam ini

Sehingga indahnya tak pernah sirna


Salam Semangat dari Guru
Oleh : Vhelltysia Gamina

Berbekal tekad dan semangat yang kuat


Kau ikuti setiap ajang kompetisi
Kompetisi yang mengasah pengetahuan dan keterampilanmu
Dengan gagah berani dirimu tampil tanpa ragu sedikitpun

Di saat waktunya tiba


Kau kerahkan segala usaha, tenaga dan pikiranmu
Kau curahkan segala perhatianmu untuk menghadapinya
Dan tak lupa kau juga selau berdoa dan minta dukungan sekitarmu

Sampai akhirnya kau menang


Tak terkira bahagianya rasa hati ini
Terlihat jelas sinar wajah sumringahmu
Seolah kau menyampaikan bahwa dirimu memang pantas

Coba kau rasakan juga apa yang ku rasa


Betapa bangganya menjadi gurumu
Betapa senangnya hati melihatmu jadi juara
Betapa beruntungnya menjadi bagian dalam kemenanganmu

Sungguh tak ternilai dengan apapun keberhasilan ini


Membuat diriku selalu bersemangat mengantarkanmu
Salam semangat selalu untukmu
Selalu jadi yang terbaik dan raih segala cita dan impianmu
Suatu Hari di Sekolah
Oleh : Vhelltysia Gamina

Ku punya banyak teman

Ku punya banyak guru yang tauladan

Ku punya banyak buku pelajaran

dan ku punya sekolah yang menawan

Alangkah senangnya hati ini

Tatkala semua elemen itu menyatu padu

Membangkitkan gairah hati untuk berimajinasi,

berpikir, bergerak dan menyatu dalam satu

Sekolah tempatku belajar sekarang

Selalu memotivasiku untuk meraih asa

Suasana yang tenteram di sini selalu membuat nyaman

Hingga membuatku dapat mengukir prestasi


Sang Ibu Penuh Kemuliaan

Karya: Vhelltysia Gamina

Ku terdiam sejenak dalam lamunan

Di kala bayang wajahmu datang menyapa

Waktupun berputar ke arah belakang

membuka memori kenangan masa kecilku

Tetesan keringat dan air mata berjuang melawan maut

Untuk menyambut sang buah hati

Mendengar tangisan pertamaku

adalah kebahagian yang tak ternilai bagimu

Saat ku mulai belajar berjalan

kau dengan setia menjaga ku

Ku mulai belajar bicara

engkau dengan sabar mengenalkan ku pada kata-kata

Sampai diriku dewasa kasih sayang itu tetap sama

Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu

Bekerja tanpa mengenal kata lelah

Tidur tanpa mengenal kata lelap

Terjaga dalam gelapnya langit subuh

Tapi, lihatlah balasan apa yang aku beri padamu

Hanya air mata dan goresan luka

Namun kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun


Slalu kau sebut namaku dalam setiap doamu

Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya

Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu

Saat ku pandang pada tepi sudut matamu

Ku tahu disana tersimpan cerita yang begitu mendalam

Ku tahu disana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu

Air mata yang telah kami lakukan

Oh Ibu…

Betapa mulianya hatimu

Dirimu selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu

Namun sering kali kami melalaikan perintahmu

hingga membuatmu bersedih

Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapus air matamu…

dan menggantinya dengan canda dan tawa

Terima kasih Ibu

Kau takkan pernah terganti


Vhelltysia Gamina, S.Pd atau akrab dipanggil Vel. Lahir di Mataram, 24 Mei 1983. Ibu dari 4 orang anak yang
berprofesi sebagai guru kelas SD ini sangat menyukai dunia menulis. Memulai menulis semenjak duduk di bangku
kuliah, hanya saja untuk konsumsi pribadi. Penulis sering menulis artikel dan terbit di media massa. Selain itu, juga
aktif menuangkan beberapa ide tulisannya pada blog yang tentu saja ini dapat dijadikan wadah untuk menambah
kreatifitas dalam berkarya.Penulis juga menorehkan prestasi di bidang akademik guru seperti meraih medali
perunggu pada lomba Olimpiade guru mata pelajaran Bahasa Inggris, IPA dan Matematika tingkat propinsi dan
nasional.

Bagi penulis, tulisan merupakan masalah hati. Bermimpi mencetak generasi pengubah peradaban lewat lisan dan
tulisan. Alhamdulillah, baru-baru ini penulis juga sudah menerbitkan buku perdana berjudul “Pelangi Cinta Sang
Guru”, walaupun masih dalam bentuk antology namun penulis sudah merasa bangga karena kemunculan hasil
karya sendiri yang dibukukan cukup membuktikan kalau menulis adalah suatu kegiatan yang harus ditekuni dan
dinikmati.

Penulis yang memiliki motto “Menulislah, maka namamu akan abadi” juga cukup aktif di beberapa media sosial.
So, penulis bisa dihubungi lewat beberapa akun berikut:
FB : Gamina Vhelltysia
Instagram : @vhelltysia_gamina
Blog : Vhelltysia.blogspot.com
Sites : www.vhelltysiagamina.com
Twitter : @vhelltysia

Jika ingin mengenal dunia, maka membacalah! Jika ingin dikenal dunia, maka menulislah!
PULANG
Karya: Rini Rahmawati

Bagai pulang ke senyum ibu


Haru bertengger di binar matamu
Bagai menggenggam tangan kekar ayah
Suara tangis pun terdengar renyah

Derap gugup langkah


Semula terdengar pasrah
Bahkan semua kata gugup di lidah
Bukan alasan untuk menyerah

Ibu,
Harap, kan lantang ku suarakan
Cita, kan ku panen menuju jalan pulang

Ayah,
Lusa, kan ku rawat lukamu dengan cinta
Lusa, kan ku seka peluhmu dengan kabar gembira

Ibu, ayah,
Tunggu aku di simpang menuju rumah.

Inkorba,
22 Januari 2023
MALAM, TUAN
Karya: Rini Rahmawati

Katamu,
Biar habis pilu dimakan waktu
Katamu,
Biar berlagu rindu dengan syahdu

Nyatanya,
Rindu kerap membunuhku
Hingga berakhir lebih tragis
Daripada tangis

Nyatanya,
Inginku menggema di gelap semesta
Anganku mengudara jika dibiarkan lebih lama

Malam, Tuan
Kau pilih saja
Kita akhiri tanpa salam
Atau kau biarkan lukanya semakin biru dan lebam.

Inkorba,
22 Januari 2023
Rini Rahmawati, S.Pd. Seorang perempuan yang selalu berkeinginan membukukan
pikiran, dan inilah pikirannya yang pertama ada di sebuah buku, bersama dengan
guru-guru hebat SDI Al Ishlah Bukittinggi. Rini lahir pada tanggal 03 Juni 1997 di
sebuah desa yang asri dan tenang, Toboh, Malalak. Rini adalah putri bungsu dari dua
orang bersaudara. Rini memulai Pendidikan formalnya di desa kelahirannya, yaitu TK
Darul Aman Toboh dan MIS Toboh, lalu melanjutkan Pendidikan ke Kota Bukittinggi;
MTsN 2 Bukittinggi, MAN 2 Bukittinggi dan meraih gelar Sarjana-nya di IAIN
Bukittinggi yang sekarang sudah beralih nama menjadi UIN Bukittinggi. Dan
sekarang, Rini adalah seorang guru Bahasa Arab di SDI Al Ishlah Bukittinggi,
sekaligus Pembina Ekstrakurikuler Puisi. Dengan berpuisi, Rini merasa lebih bebas
berekspresi dan berimajinasi. Rini juga biasa menuliskan sepenggal duapenggal kata
di akun media sosialnya (Instagram: @rinirahmawati36, Facebook: Rini Rahmawati).
Mari kita tunggu pikiran dan imajinasi Rini yang akan lahir di kemudian hari.
Nama pemberian orang tua Yesi Noviarti. Biasa di panggil Yesi. Lahir di
Bukittinggi pada tanggal 11 November 1974. Ia merupakan anak kedua dari lima
bersaudara. Saat ini Yesi seorang guru SDI Al Ishlah. Sejak kecil ia memang
sangat bercita cita menjadi seorang guru, tepatnya guru Sekolah Dasar. Cita-cita
tersebut dicapai dengan menjalani pendidikan yang tidak mudah. Ia sekarang telah
menjalani profesi sebagai guru lebih kurang selama 21 tahun hingga sekarang. Di
dalam menjalani profesi sebagai guru ia menggunakan berbagai metode
pendekatan kepada siswa siswi agar mereka semua dapat belajar dengan penuh
perhatian dan kasih sayang. Ia yakin bahwa tidak ada anak yang bodoh. Semua
murid pasti bisa dengan diberi perhatian dan bimbingan oleh orang tua serta guru.
Tuturku

Cipta: Rahma Ningsih S.Pd I

Derai debu disapa hujan….

Dalam terik Mentari disore ini….

Kurangkul dayung berlangkahkan kaki….

Kukayuh lengan diasa terangi….

Sayup-sayup riuh terdengar semerbak….

Membahana hembusan didalam bayu pertiwi….

Kutuju kelam dalam sibuknya alam….

Menanti sang surya…yang kian menghujam

Gelap memang….sepi memang………..

Kubingkiskan cerita nan using dimakan usia ….

Oh…betapa nun jauh teringat dikau….

Oh…serasa hampa kukenang dikau….

Silang gersang piker bertandang …mengukir pilu diobor perang….

Itulah advokat hati yang kian menghukum….

Itulah penghulu hati mengantarkan ku bersidang

Menjadi hakim pengetuk palu laksana tumbuh di dasar jantung

Selamat berjuang pahlawanku….

Selamat jalan para shuhadaku….

Setiap doa dan tabur bunga….

Kupanjatkan menjadi saksi haribaan mu….

Penutup luka dalam kesedihanku….

Itulah tuturku
Nama Rahma ningsih S.Pd I kelahiran tahun 1992,sekarang diberikan
kepercayaan mengajar di sekolah islam ternama di Bukitinggi SDI Al
Ishlah,dengan berbagai bidang yang diajar diantaranya PAI,tahfizh
dan Al Qur'an,yang sampai sekarang lebih kurang mengajar 7th
lamanya,yang sebelumnya di tahun 2014 menamatkan perkulian di
STAIN M D JAMIL D JAMBEK Bukittinggi.
Penulis senang mencoba mengajarkan ekskul di sekolah,diantaranya
Rebana,Drum band,Pidato,Msq,dan yang membanggakannya bisa
membawa siswa kepada perlombaan tingkat provinsi Sumbar,salah
satunya lomba MSQ Gasani spesialish yang di adakan di SMPI Al
ishlah Bukittinggi tanggal 4 Maret 2023, Alhamdulillah siswa yang
penulis ajar mendapatkan juara 1 MSQ tingkat sumbar antar SD,
sungguh suatu kebanggaan yang luar biasa.
Walaupun penulis tidak jago menulis,ada 1 moto yang penulis kutip
dari "imam Al Ghazali" yaitu "JIKA KAMU BUKAN ANAK
RAJA,ATAUPUN ANAK DARI ULAMA BESAR,MAKA JADILAH SEORANG
PENULIS".
BAHAGIA
Karya : Ayu Lastri, S.Si

Tuhan….
Setiap pagi ku langkahkan kaki
Apa yang ku cari
Dunia…..atau akhirat….

Bahagia….
Ya Bahagia
Bahagia ada disini
Disini dihati ini…

Hati yang tentram


Hati yang tenang
Hati yang jauh….
Jauh dari iri dan dengki

Ayu Lastri biasanya di panggil Ayu. Lahir di


Bukittinggi tanggal 26 Juni 1978. Mulai
Oktober 2006 sampai sekarang menjadi Guru
Kelas di SD Islam Al ISHLAH Bukittinggi.
Tahun 2018 pernah mengikuti olimpiade
Matematika di UNP dan meraih juara
1.Motto Bahagia itu sederhana, tersenyum
dan selalu bersyukur.
DINAMIKA TAKDIR
Karya Nurhikmah As. S.Pd

Fi’il madhi menjadi saksi


Fi’il mudharik selalu kupelajari
Isim makan menjadi bukti
Isim zaman selalu menanti

Dunia tak perlu dicari


Karna akhirat sedang menanti
Padang mahsyar sudahlah pasti
Amal ibadah yang akan menghampiri

Sungguh amal jariyahlah penolong diri


Berbakti pada orang tua paling utama
Ilmu bermanfaat senantiasa dibawa
anak yang sholeh impian orang tua

kehidupan bagai korek api


begitu cepat namun sangat berarti

Nurhikmah As, S.Pd adalah salah satu guru di SD Islam Al ishlah Bukittinggi, dia guru
Bahasa Arab untuk kelas I, II dan III . Dia biasa dipanggil hikmah, untuk masa saat ini
hari-harinya sering Bersama dengan anak-anak dan yang pastinya dari pagi sampai siang
Bersama dengan siswa al ishlah kemudian siang sampai sore dia Bersama murid MDTA.
ternyata beda anak beda cara mendidiknya begitu juga pola fikir mereka, dia sudah

merasakan bagaimana menjadi seorang ibu meski belum mempunyai anak sendiri 😊
Kamu bisa temukan dia di Istagram : hikmah7333

MengingatMu

Karya : Adella Monica

Saat kubuka mata, aku teringat padaMu

Kala O2 memasuki paru-paruku, aku mengingatMu

Bahkan saat mentari pagi menyinari bumi, aku juga mengingatMu

Saat hujan turun membasahi bumi, ku teringat padaMu

Kala siang berganti malam, ku tak bisa melupakanMu

Saat sedihku, bahagiaku ku ingat padaMu

Satiap saat,setiap waktu

Ku kan slalu mengingatMu, menyebut asmaMu

KuasaMu, kebesaranMu

Tuhanku

Adella Monica atau biasa dipanggil Della, adalah seorang


perempuan yang lahir di Bukittinggi pada tanggal 14 Juli 1998
silam. Dia seorang guru di SDI Al Ishlah dan saat ini mengajar
kelas 6. Menulis puisi merupakan hal baru baginya. Namun,
sebagai seorang guru, haruslah mempunyai sedikitnya kecakapan
dalam menulis seperti puisi.
PAHLAWANKU
Karya : Titri Hartina

Jika tulisan ini tercipta


Tiada lain hanya untuk guruku tercinta
Harus kugambarkan seperti apa dirimu ?
…………….
Sosok pemilik senyuman paling tulus
Ingin Kuteriaki Dunia
Dia Guruku…!!!
Dia Guruku…!!!
Aku Tau, pengorbananmu tak mulus
Tak sebanding dengan upah yang kau terima lewat rupiah
Kau sering menerima perlakuan kasar dan tak wajar
Kau dicaci! Jerih payahmu diabaikan
…………..
Tiada dendam dalam hati membalas benci
Tak berhenti hingga tertatih
Kau terus mengabdi
Apa yang kau cari ?
……………
Jika ada yang bertanya padaku sosok paling sabar
Jika ada yang bertanya padaku sosok paling tegar
Kan kuteriaki dengan sadar
Dia…Guruku!
Yang kugugu dan kutiru
SENDIRI
Karya : Titri Hartina

Sunyi merangkul jiwaku


Aku melihat kanan kiri
Pandanganku buram
Tak ada orang disana
Malam sangat mengerti risauku
Melalui pena kubercerita
Dengan air mata kulepaskan duka

Jemariku menari malam ini


Mewarnai kertas putih
Sedamai surgamu disana
Kuharap damai menghampiriku juga
Bisakah aku ikut saja?
Jadi apa aku tanpa hadirmu ?
Aku sepi..
Beri aku waktu pasti
Berapa lama aku menunggu ? sampai kita bertemu di surga.

Hi...
Saya Titri Hartina, salah seorang guru muda di SDI AL ISHLAH Kota
Bukittinggi, Lahir di Pasaman, 28 April 1997. Menjadi guru merupakan cita
cita saya sedari SMA , Karena bagi saya Maslahat nya sangat banyak, untuk
dunia maupun akhirat kelak. Kata orang hebat, Guru yang baik harus
memiliki banyak karya, dan saya ingin menjadi salah satunya.
Anakku
Karya : Gusri Wahyuni, S.Pd

Anakku…
Pagi ini kau lepasku dengan isakmu
Launganmu melampiri kiprahku
Isakmu menyekang atmaku
Anakku…
Maafkan aku
Tak bermaksudku membelakangimu
Tapi ku bertolak untuk kebahagiaanmu
Anakku…
Kendati halimun pagi mencatuk selerangku
Hawa dingin melumpuhkan rangkaku
Ku tetap bertolak demi pundi-pundi untukmu
Anakku…
Do’akanlah wanita bokoh ini
Agar senantiasa menaungimu
Menorehkan seringai dibibirmu
Semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan untukmu
Harapanku Lepas
Karya : Gusri Wahyuni, S.Pd

Hatiku, hari ini kau beku


Diam seperti batu
Kau sakit tapi tak mampu berkutik
Kau marah tapi kau pasrah
Keadaan memaksamu, naluriku mengelabuimu
Ku ingin melakukan semua itu
Ku ingin terbang bebas menari-nari diangkasa
Tapi ku harus memilih antar kamu dan mereka
Tak selamanya maumu kuikuti
Kan kubiarkan kau terbang bebas lepas
Kuikhlaskan semuanya pergi
Demi kebagiaan mereka disisiku

Puisi merupakan salah satu pelajaran yang sangat disukai oleh Gusri Wahyuni
sejak ia masih duduk di bangku SD mulai dari membaca dan menulisnya.
Wanita kelahiran 8 Agustus 1992 ini akrab disapa Yuni. Dia mulai tertarik
dengan puisi sejak mengikuti Olimpiade B. Indonesia di bangku SD dan
berlanjut pada perlombaan membaca puisi dan dia senang membaca puisi
hingga bangku SMA. Di bangku SMP dia telah banyak menulis puisi, namun
hal itu terhenti sejak dia kehilangan semua puisi tersebut yang hanya ditulis
dibuku biasa karena ada yang meminjam dan tidak mengembalikannya.
Semenjak itu dia tidak ada lagi menulis puisi kecuali ada tugas di sekolah.
Sekarang karena sekolah tempat dia bekerja ingin membuat antologi puisi
maka tergerak hatinya untuk menulis lagi. Semoga kedepannya bisa
menuliskan puisi-puisi lagi dan memunculkan semangatnya lagi ya...
Kehadiranmu

Karya. Novia Olalia

Dua ribu dua puluh satu

Saat yang ku tunggu

Dua garis merah itu

Sebagai pertanda kehadiranmu

Wahai buah hatiku .......

Gembira didalam hati

Sangat tak terbendung lagi

Rasa seperti mimpi

Yang menghujani hati ini

Novia Olalia, S.Pd. Gr. Dipanggil dengan Novia. Asli dari


Lubuk Sikaping Pasaman. Lahir di Lubuk Sikaping, pada
tanggal 02 November 1986. Profesi sebagai pengajar di SD
Islam Al Ishlah Bukittinggi. Sekarang Novia mengajar kelas IV.
Beralamat Jalan H. Abdul Manan Sarojo Bukittinggi
Permata

Karya : Rona Minang Sari, S. Pd.I

Kilau binar matamu

Bagai lentera semangat memupuk bahagia

Renyah suara tangismu

Bagai jutaan sorakan menuju juara

Kata mereka tidak ada yang sempurna

Bagiku, bahkan jalanmu yang patah-patah

Terlihat begitu istimewa

Bagiku, bahkan kata-katamu yang tidak begitu jelas

Terdengar merdu dan syahdu

Permataku

Bila kelak tak kau temui bahagia

Kembali ke rumah

Tempat segala curah keluh kesah

Permataku,

Kau tempat segala cinta

Untukmu,

Segala upaya dan do'a


Rona Minang Sari lahir di Palupuh, 27 November 1991. Rona sekarang
berdomisili di kota Bukittinggi. Rona menempuh pendidikan S1
program Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Sjech M. Djamil
Djambek Bukittinggi sejak 2010 dan lulus 2014. Karir pertama sebagai
guru di MDA Al-Irsyad Palupuh sejak tahun 2006-2016, lanjut guru di
MDTA Parit Antang Bukittinggi sejak 2013-2020. Dan mengajar di SDI
Al-Ishlah sejak 1 Januari 2015 sampai sekarang. Di SDI Al-Ishlah Rona
mengajar Pendidikan Agama Islam dan program khusus keagamaan.

LENTERA SUKMA
By. Widya Fitri

Pagi cerah menjadi gelap

Suluh hidup seakan lenyap

Hilang penuntun arah

Hilang sandaran jiwa

Aku kehilangan separuh jiwa

Tak ada kata yang sangup diucap

Hanya do’a yang dipanjatkan di malam gelap

Ya ALLAH….

Belahan jiwa sudah menghadap

Berilah lentera pada makam yang gelap

Berilah kirana pada sukma kami yang sudah senyap.


SOSOK
Oleh Donna Yanora

Kumelihat sepasang bola mata


Menatap bagai Rama dan Sinta
Berbuncah rasa dalam dada
Akankah itu untuk ku ?

Bertahun kupendam rasa ini


Seakan dialah duniaku
Namun semua tak sesuai harapan
Aku bagai pungguk merindukan bulan

Oh Tuhan
Duniaku terasa runtuh
Hidupku hancur
Kala kudengar dia tlah berdua

Susah payah ku melupakannya


Susah payahku tata hidupku
Mengapa harus bertemu lagi
Saat luka sudah mengering

Perasaan kembali bergelora


Ternyata ada rasa yang sama
Mengapa kami tak bisa bersatu
Sebab takdir tak ada yang tau

Pujaan Hati
Oleh Donna Yanora
Awal ku mengenalnya
Sosok yang kupandang dari belakang
Tak tau bagaimana rasa diungkapkan
Jantung berdebar dalam dada

Tak ku sangka akan semua rencana Ilahi


Dialah Imam yang dijanjikan
Hari demi hari ku jalani dengannya
Pahit manis kehidupan pun kulalui

Dialah pujaan hatiku


Dialah pendamping hidupku
Cukup dia yang ada di hidupku
Satukan kami hingga Jannah-Mu
Putriku
Oleh Donna Yanora
Dua gadisku
Permata hatiku
Pelita dalam hidupku
Harapan masa depan
Kau bagaikan pelangi
Mewarnai kisah hidupku
Jadilah sholehah permataku
Jalani hidup penuh tawakal
Selalu berserah kepada Nya
MY STUDENT
Oleh Donna Yanora
Sosok kecil yang belum remaja
Penuh polah yang penuh dengan aksi
Hiruk pikuk ruangan karena mu
Ada suka
Ada duka
Saat bahagia kala tawa merekah
Saat sedih kala duka
Kadang amarah membara karena ulahmu
Kadang senyum merekah karena candamu
Siswa ku, ku bahagia
Hariku penuh makna karenamu

Bionarasi Penulis :
Nama Donna Yanora, S.Pd. Panggilan Donna. Lahir di Bukittinggi. Pada 14
Januari 1982. Mempunyai Suami dengan dua orang Putri. Pernah berkuliah di
Universitas Bung Hatta Padang, Jurusan Ekonomi Akuntansi, tamat tahun
2004. Pernah berkuliah di Universitas Negeri Padang, Jurusan Pendidikan
Ekonomi Akta IV, tamat tahun 2007. Juga pernah berkuliah di Universitas
Terbuka, Pendidikan PGSD, tamat tahun 2017. Beralamatkan di Surau
Gadang Kota Bukittinggi Sumatera Barat. Pernah mendapat mendali emas
pada Lomba Senam antar guru se Kecamatan Mandiangin dalam rangka Hari
Guru.
Karya : Leni Mulia Sari

Semilir angin menerpa dedaunan

Menepis teriknya mentari di sukma mayapada

Kicauan burung menembus keheningan

Jiwa yang gersang terasa trsentuh

Diriku yang lelah

Menapaki jalan penuh liku

Berharap derita berhentilah

Menjelmalah bahagia dalam hidupku

Wahai engkau yang jalan tanpa arah

Kuuntai doa agar kau brhenti

Menyibak jalan penuh noda

Menuju jalan keinsyafan

Tuhan tak pernah tidur

Rakib atid menyertaimu

Kemana dirimu melangkah

Tak luput sedikitpun dalam pengawasannya

Akan datang masanya dunia kan terhenti

Dunia hancur lebur atas perintahNya

Manusia seperti gila

Hilang akal mncari prlindungan

Tiada jalan untuk berlindung


Cukup pasrah terima takdirnya

Amal yang tlah ditanam

Menuai hasil...

Segala sesal tak berguna

Siapkan dirimu menuju sorga

Karya : Leni Mulia Sari

Di tengah kebisuan malam

Bunyi jangrik berdendang riya

Manusia hanyut dalam buaian mimpi

Melepas lelah mnjalani hari

Wahai insan yang lemah

Tuhanmu telah memanggilmu

Bangun di sepertiga malam

Basahi diri dengan air wudhu

Sembah sujud haturkan padaNya

Teteskan airmata penuh iba

Sampaikan hajatmu padaNya

Agar derita berganti bahagia

Mengapa dirimu lalai dan lupa

Mengabdikan diri sebagai hamba

Dirimu bahagia karena cintaNya

Sengsaramu karena mengundang murkaNya


Leni Mulia Sari, S.Pd atau akrab dipanggil Sari lahir di
Bukittinggi, 16 April 1986. Ibu dari 3 orang anak ini
memiliki motto “Curahkan isi hati, ide dan fikiranmu
mu lewat tulisan”. Saat ini berprofesi sebagai guru kelas
SDI AL ISHLAH BUKITTINGGI. Penulis juga aktif di
beberapa media sosial dan bisa dihubungi lewat akun
berikut :
FB : Sari Chamexs
IG : @Sari Chamexs

Isilah hari-harimu dengan banyak menulis. Karena


menulis adalah gambaran versi terbaikmu.

Ia Kembali

Aku kembali
Setelah sekian ratus hari diriku tak pernah
Ku beri ruang
Meski tak jarang ia terlalu ribut
Lebih bising dari klason-klason manusia ibukota
Dari nyaring alarm yang sekedar mengganggu lelapnya tidur

“Diam Kau!” ku bentak diksi


Aku ini sedang sibuk
Menata hidup yang semakin ku upayakan
Tapi tetap saja berantakan
Disini ada banyak luka yang tak kunjung sembuh
Ingin kujahit mereka
Tapi sia – sia, ia tumbuh ditempat yang baru

Sekarang kuberi ia ruang


Sekedar melepas sedikit sesak
Tapi cukup melegakan
Agar mereka tahu aku baik dan akan selamanya begitu
2 Februari 2023

By Nurvauzati Putri

Teguhkan Hati
Dahagamu melepas hausku
Kedatanganmu selalu ku tunggu
Kita dipisahkan oleh jarak dan waktu
Semoga kelak dipersatukan oleh yang maha pemersatu

Sudah Lelah langit berganti warna


Sudah muak jam dinding kucaci maki
Namun tetap saja tunggu katamu
Jika ingin bermain, ini sungguh tidak seru

Pancaran senja memberi sinyal


Seakan kau dekat denganku
Seketika disadari oleh kenyataan
Bahwa kau jauh diperantauan

Gemuruh ombak yang berirama


Laksana bunyi yang penuh makna
Ikhtiarku penuntun do’a
Penghantar takdir yang kuasa

Keimanan kujunjung tinggi


Prinsip hidup yang kupelopori
Kupegang erat hampa hati
Demi tujuan yang hakiki

2 Februari 2023

By Nurvauzati Putri

Nama lengkap Nurvauzati Putri, S.Pd . Saya seorang gadis yang


berusia 26 tahun yang lahir di Baso, 06 Juni 1996. Saya anak ke
3 dari 4 orang bersaudara. Saat ini saya menjadi salah satu guru
muda yang mengajar di salah satu sekolah di Bukittinggi yaitu
SDI Al Ishlah Bukittinggi. Saya mengajar kelas 1, 2, dan 3 untuk
guru bidang studi mata pelajaran Bahasa Inggris. Honestly,
menjadi guru bukanlah cita-cita yang terucap Ketika ada
pertanyaan apa cita-cita mu pada masa sekolah dulu. Menjadi
guru Bahasa Inggris untuk anak sekolah dasar sangatlah
menyenangkan walaupun dengan berbagai macam kesulitan,
namun anak -anak yang selalu bersemangat membuat saya
makin mencintai profesi saya ini. Dengan mencintai profesi
maka kita dapat melakukan hal kreatif dan inovatif yang dapat
menjadikan kita guru yang selalu inovatif dengan menghasilkan
karya-karya yang indah melalui sebuah tulisan.
RINDU PADAMU AYAH

Karya : Riyadil Fikri

Ayah telah pergi

Meninggalkan kami

Ku kenang jasa-jasamu Ayah

Engkau bimbing kami sepenuh hati

Menjadi anak yang berbakti

Ayah, kami rindu padamu ….

Ayah….

Ku ingat ketika kami bersamamu

Ayah selalu ada di saat kami butuhkan

Baik suka ataupun duka

Ayah, kami rindu padamu

Ayah….

Ku titip doa’a padamu

Dari anak-anakmu yang tercinta

Semoga Ayah selamat dunia maupun akhirat


Riyadil fikri atau dipanggil fikri
lahir dibukittinggi
18 agustus 1987
Profesi sebagai guru pendidikan agama islam
disdi al ishlah bukittinggi
Selama 8 tahun sejak 2015 sampai
sekarang.tinggal di gadut kabupaten agam
Pendidikan S1 stain batusangkar.

Takdir Allah

Karya: YUSMANIAR

Pukul sepuluh pagi

Jam dinding berdentang sepuluh kali

Saat dirimu terbujur lemah

Tiada kata tiada ucap

Diam dalam seribu kata

Menunggu saat tiba waktumu

Tiada keluh kesah

Dan tiada gundah gulana

Hanya sabar dan pasrah pada ALLAH

Menunggu takdir Allah

Yusmaniar , dalam sehari- hari dipanggil Yus atau Niar, lahir di


Bukittinggi tanggal 13 Februari 1969. Saat ini bekerja sebagai
tenaga pendidik di SDI Al Ishlah Bukittinggi, Sumatera Barat.
Saya menyenangi pekerjaan sebagai pendidik, karena sebagai
guru merupakan pekerjaan yang mulia, dapat memberikan ilmu
yang bermanfaat, berguna untuk dunia dan akhirat, ikut pula
mencerdaskan anak bangsa. Semoga Allah memberi saya umur
panjang dan berkah, sehingga masih dapat mengabdi dan
mendidik anak- anak di SDI Al Ishlah.

Anakku

Karya: Ratnalis, S.Pd.SD

Kau adalah anugerah terindah

Dari sang Khaliq

Kehadiranmu sangat ditunggu

Demi menyambung amalku

Tangisan pertamamu membawa bahagia

Serasa harapan mulai terkabul

Masa kecilmu kenangan indahku

Menghiasi taman hatiku

Yang menjadi ceritaku

Selalu kubuka album kenangan

Bila aku merindukanmu

Tapi saying…Kau sering terabaikan

Di saaat kau membutuhkanku

Untuk mencurahkan kegundahanmu

Maafkan aku…Wahai anakku


Kini…Kau beranjak dewasa

Kau harus pergi meninggalkanku

Untuk mengejar masa depanmu

Walau berat rasa di hati, aku pasrah melepasmu

Doaku selalu menyertaimu

Kejarlah bahagiamu

Bahagiamu adalah bahagiaku

Dukamu adalah dukaku

Kau adalah jantung hatiku

Semoga bahagia kan selalu menyertaimu

Assalamu’alaikum… Saya Ratnalis, lahir di Pekanbaru 19 Desember 1969. Saya berprofesi


sebagai guru di sebuah Yayasan pendidikan Islam SDI Al-Ishlah Bukittinggi (1995 - saat
ini). Saya merasa sangat bangga dan bahagia mengajar di SDI Al-Ishlah, karena disini saya
banyak menambah pengalaman keagamaan yang sebelumnya saya sangat minim. Saya sangat
mencintai Al-Ishlah dan akan selalu mengabdi selagi saya mampu dan berharap semoga
pengabdian saya menjadi amal jariyah.
Untukmu Ibu

Karya: ZULPIATI

Kala ku intip mentari di pagi hari

Kala kulihat mega di senja hari

Kala kutatap rembulan di tengah malam nan sunyi

Kala ku tidur bersenandung mimpi

Hanya wajahmu yang tampak

Kupetik sekuntum aggrek bulan di taman abadi

Sekuntum lagi melati putih di taman surgawi

Kupersembahkan….

Untukmu Ibu…

Tuk pelipur lara di hati


PERJALANAN INI…

Oleh: Sari Wahyu Rahmadani

Entah ini kebetulan atau tidak

Atau memang sudah begini garisnya

Jalan hidup yang sudah dipertontonkan ribuan kali sebelum kita dilahirkan

Semua gelombang hidup telah dilalui

Setiap fase demi fase, pahit dan getir pun sudah

Tanpa kecuali…

Kehidupan ini ujian

Suka itu ujian

Duka pun ujian

Namun memiliki porsinya masing – masing

Ada yang sanggup melalui tahapan demi tahapan

Ada yang berhenti dipertengahan

Bahkan ada yang berhenti sebelum memulainya

Tapi aku memilih bertahan

Dan selalu bangkit untuk setiap runtuh yang pernah dialami


Assalamualaikum Wr. Wb. Sari Wahyu Rahmadani atau yang biasa di
panggil Sari lahir di kota Bukittinggi, 18 April 1988. Sari merupakan anak
pertama dari 3 orang bersaudara. Sari sudah memiliki 2 orang putra.
Sekarang Sari menetap di Jorong Jalikur Patangan Kenagarian Koto Tangah.
Selain sebagai ibu rumah tangga, Sari bekerja sebagai tenaga pendidik di SD
Islam Al Ishlah Bukittinggi. Menjadi seorang guru adalah hal yang sangat
menyenangkan, selain mengajarkan ilmu pengetahuan kita juga bisa
menanamkan karakter - baik yang sangat berguna bagi peserta didik.

Suasana Pergi Mengajar

Karya : Herman Syahputra

Pagi hari ku pergi mengajar

Cuaca yang gelap kelabu

Dipenuhi dengan embun

Udara begitu dingin

Badanku juga terasa dingin

Namun hati ini tidak mau mundur

Di pertengahan jalan saat mengendarai motor

Aku melihat banyak motor di kiri kanan

Sama-sama pergi berangkat kerja

Ada yang mengajar dan ada yang ke kantor

Sesulit apapun dalam perjanan ini

Sesulit apapun rintangan yang dilalui

Dari hati kubulatkan tekadku slalu

Untuk tetap mengajar dan mengarungi kehidupan


Nama Herman Syah Putra S.Pd, panggilan
Herman, saya sebagai guru SDI Al ISLAH
Bukittinggi mengajar tentang Al-Qur'an kelas 2,
Tempat tanggal lahir sayah Taratak baru/25-06-
1992, menjadi guru itu butuh kesabaran dan
berusaha, kalau kita malas, tidak sabar akan
susah dalam mencapai tujuan, begitu juga dalam
hidup kalau tidak ada kesabaran, keikhlasan,
usaha, hidup yang kitah tempuh pasti akan selalu
sulit.

Ayah Tersayang

Karya : EMILIA

Ayah…

Aku tahu engkau amat menyayangiku

Seharian kau bekerja demi anakmu

Bau keringat menempel di badanmu

Namu kau tak peduli

Semua demi anakmu

Ayah…

Pekerjaanmu sungguh mulia

Menjadi seorang petani

Walau terkadang banyak rintangan

Engkau tetap semengat dan penuh sabar

Ayah…

Berkat perjuanganmu

Kini anakmu sudah menjadi guru

Bagiku Ayah adalah pahlawan

Tumpuan hidupku

Ayah…
Kini engkau telah tiada

Namun di setiap suJutku

Selalu diiringi do’a kepada ALLAH

Semoga Ayah Bahagia di alam sana

Dalam surgaMu ya Rabb


Emilia biasa dipanggil Emil. Lahir di Pasaman Barat pada tanggal 2
September 1986. Saat ini emil mengajar di SDI Al Ishlah Bukittinggi sebagai
guru kelas. Sebelumnya saya pernah juga mengajar dikota padang. Namun
karena mengikut suami, saya pindah ke Bukittinggi. Di SDI Al ishlah ini,
sudah hampir 7 tahun saya mengajar. Pernah mengajar dikelas 3 selama 4
tahun dan di kelas 4pula selama 2 tahun. Tahun ini saya mengajar dikelas 1.

Jika mau menghubungi saya, silahkan ke nomor 082392300662..😊

IBU
Oleh : Dialora

Ibu ……

Ku hadir di Lelah letihmu

Ku hadir di batas pupusmu

Ku hadir di pendatang pengharapanmu

Ibu ……

Kau ukir aksara di hatiku

Kau bingkai gulana di atmaku

Kau pahatkan kama di aortaku

Ibu ……

Kuingin lembut usapmu

Kuingin tumpuan di dadamu

Kuingin hangat dekapmu

Aku rindukanmu …..


Ibu ……………..

PUPUS
Oleh : Dialora

Senja menapak malam

Resah merajut asa tersisa

Bulir mimpi berbalut gelisah

Gelap dalam kelam tak lagi temaram

Semua hitam

Cercah cahaya siluit berlalu

Bara hati ………

Terpaku ……… diam

Pupus dalam balutan


HAMPA
Oleh : Dialora

Kala malam kehilangan cahaya

Kegelapan menutupi jiwa

Hitam …. Kelam ….. gelita…..

Pasung hati dalam sungkawa

Senyum manis siratkan hampa

Tawa canda sematkan luka

Tapaki hati dalam lara

Tanpa ujung dan batas kata

Ayunkan Langkah dalam bungkam

Temukan setitik tumpuan tersisa

Ukir selasa diujung senja

Mula nafas terhenti di akhir renta


PERSIMPANGAN
Oleh : Dialora

Rajut asa dan harapan

Di lingkaran api unggun yang hampir padam

Temaram sinar rembulan

Hapus mimpi dalam diam

Semua hilang dalam angan

Kikis senyuman balut kenangan

Kubur diksi direnungan

Tutup untaian kata dalam gumaman

Kilasan bayangan menghantar malam

Bekukan hati di ujung jalan

Lembaran ini telah buram

Terhenti di persimpangan

MUNAFIK
Oleh : Dialora
Ada topeng di wajahmu

Ada kail di kelingkingmu

2 kepala tumbuh di lehermu

Ada cabang di ujung lidahmu

Taring menancap di gusimu

Sulit dipercaya

Tapi itulah dirimu

Selama ini berada di lingkaran hitamku

Menusuk tepat dijantungku

HANCUR
Oleh : Dialora

Ribuan kilometer merentang jarak

Ungkai sangkala sempena hati


Merakit perian Bersama

Hingga jeda terhenti

Masa berlalu seiring kerinduan

Melangkah Bergandengan menggapai impian

Ukir Nirmala dalam renjana

Bersemanyam Bersama hingga tutup sela

Rupanya semua gubahan belaka

Serpihan berahi hancurkan aksara

Sandaran pupus melebur prasangka

Akhiri cerita bertabur air mata

HADIR RASA
Oleh : Dialora

Saling menghajatkan

Saling melepaskan

Saling menyandarkan

Hapuskan perpadanan
Cairkan kejumudan

Hadirkan kehangatan

Hadirkan renjana

Hadirkan syahwat di sukma

Dalam kemesraan

Gurauan

Cercaan

Sangkalan

Bagai hembusan berlalu

Menjelma dan pupus

Barakan rasa di kalbu

DIALORA
Oleh : Dialora

Dialora

Kau hadir di denyut nadiku

Kau alirkan darah ke jantungku

Kau getarkan seluruh syaraf di tubuhku

Kau motorik ragaku

Dialora

Kau ukir senyum di bibirku


Kau pola disetiap wicaraku

Kau bangkitkan gairah berahiku

Kau getarkan gelora harmoniku

Dialora

Di puncak hasratku

Kau tancapkan belati di vitalku

Kau remukkan setiap jengkal sendiku

Kau …..

Kau toreh perih Lukaku

Dialora

JALANG TIANGKU
Oleh : Dialora

Hadir jalangmu koyak jantungku

Remuk redam piluku

Robek luka panjangku

Busukkan empeduku

Gemeretak tulangku

Gelapkan butaku

Bekukan gigilku

Bakar bara hatiku


Sumpah serapah umpatku

Luluh lantah remukku

Buncah mata airku

Porak porandakan runtuhku

Tiang hidupku …..

HADIRKAN RASA
Oleh : Dialora

Semburat merah menghias kaki cakrawala

Biaskan warna indah bianglala

Senyum merekah melabuh asa

Harapkan hadirnya di sudut senja

Belaian sepoi membalut jiwa

Menyusup di relung hati yang penuh cinta

Hadirkan hasrat yang bergelora

Rengkuh jiwa dalam Bahagia

Rindukan pujangga

Menyambut silam Bersama

Tabur kirana indah purnama


Lebur rasa dua sukma

Anda mungkin juga menyukai