Anda di halaman 1dari 2

3.

Menerapkan K3 dalam setiap proyek konstruksi bisa dilakukan dengan cara


memberikan wawasan atau penyuluhan kepada para pekerja,
memperhatikan kelayakan alat yang digunakan, serta membuat suatu sistem
atau aturan K3 yang wajib diikuti. Penjelasan masing-masing cara adalah
sebagai berikut.
1. Melakukan penyuluhan untuk memberikan wawasan.
2. Menguji kelayakan alat-alat
3. Penerapan peraturan pemerintah
4. Membuat system yang Relevan dan Berkelanjutan
Sebagai contoh, perusahaan bisa mengatur mengenai: 
a. Durasi waktu bekerja
b. Waktu pemesanan.
c. Waktu pemasukan bahan-bahan material.
d. Menerapkan kualifikasi standar pekerja.
e. Menyusun metode dan Teknik yang benar untuk bekerja.
4. Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan kerja adalah dengan
menghilangkan risikonya atau mengendalikan sumber bahayanya secara
teknis. Jika pengendalian sumber bahaya secara teknis tidak dapat
memberikan perlindungan yang cukup untuk para pekerja, maka perusahaan
wajib menyediakan APD yang sesuai untuk meminimalkan risiko dan potensi
bahaya di tempat kerja. Pengusaha/pengurus dan pekerja harus memahami
jenis dan fungsi APD, kewajiban yang harus dilaksanakan terkait APD,
manajemen APD, dan hal penting lainnya mengenai APD di tempat kerja.
Berikut empat poin penting mengenai penggunaan APD di tempat kerja
sesuai dengan Permenakertrans No.8 Tahun 2010, sesuai pasal 3 APD di
klasifikasikan menjadi Sembilan jenis, di antaranya.
1. Alat pelindung kepala.
2. Alat pelindung Mata dan Muka
3. Alat pelindung Telinga
4. Alat pelindung Pernapasan
5. Alat pelindung Tangan
6. Alat pelindung Kaki
7. Pakaian Pelindung
8. Alat pelindung jatuh perorangan
9. Pelampung

Anda mungkin juga menyukai