Anda di halaman 1dari 3

Nama : Suriyati

Nim : 12011226686

https://youtu.be/Q37lJ2ulyq4

Najwa : “Batu bara,sumber energy yang digemari karena murah,sekaligus melimpah di negeri
ini.indonesia mencatat sebagai penghasil batu bara terbesar ketiga didunia,setelah cina dan india
namun eksploitasi,pengerukan serampangan,meninggalkan berbagai konsekuensi di hulu jadi
penyumbang terbesar deforestasi. Di hilir jadi biang emisi yang memperoleh krisis iklim. Dan ada satu
buntut pesoalan,petaka yang kasat mata,tapi seringkali luput dari amatan . Debu (suara sound)

Najwa : “ ini satap” atau sekolah atap,yang ada di marunda sebuah kelurahan di kecamatan
cilincing,Jakarta Utara.dalam satu gedung ini SDN Marunda 05,SMPN 290,dan SLBN 8 lokasinya tepat di
bibir pantai utara Jakarta,dan ini kawasan aktivitas warga di marunda yabg jaraknya paling dekat dengan
likasi bongkar muat batu bara hanya sekitar 500 meter, baru sebentar menginjakan kaki saya sudah
merakan sendiri terpaan cemaran udara itu.mata kelilipan,partikel debu menembus lapisan
masker,masuk ke rongga mulut (sambil menatap keluar jendela). Tak terbayangkan bagaimana mereka
yang sepanjang waktu berkeseharian di lingkungan ini. Di antara hembusan debu,Mata najwa
menyelidki apa yang terjadi .

Najwa : (sambil berjalan ) “Jadi memang terasa sekali 2 tahun terakhir ibu bilang?”

Kepala sekolah : “Dua Tahun terakhir (sambil melihat ke najwa) kalau ada angina,bisa untuk
membersihkan seharu bisa 4 klai sampai 5 kali,saking kotornya,baik di koridor ataupun di dalam kelas.

Najwa : “Saya membayangkan kalau murid-murid yang lebih kecil itu juga pasti dampaknya atau efeknya
lebih terasa buat mereka ya,bu? (sambil berjalan )

Kepala sekolah : “iya betul ,yang lebih parah itu SLB,mbak . dengan kondisi fisik masing-masing saja
sudah bermasalah. Kalau difikir ya,mbak.Sekarang ditambah lagi dengan adanya debu” (berjalan sambil
menjelaskan dan menggerakan tangan ).

Najwa : “Ini ruangan ibu?”

Kepala sekolah : “ini ruangan saya mbak nana.Silakan”

Kepala sekolah : “ Mbak Nana,ini debu batu bara yang ada dibelakang sekolah kami. (sambil membuka
horden kaca)

Najwa : “ Wah,langsung ya,Bu itu.”

Kepala sekolah : “Iya,ini kayaknya enggak ada 500 meter,Mbak Nana, udah ada bentuknya gunung-
gunung gitu. Bongkar muat disitu iyakan ?”
Najwa : “ Ini hampir selealu ada kegiatan biasanya,bu?”

Kepala sekolah : “ Ada ada,masih berlangsung”.

Di sala satu kelas najwa bertanya kepada murid yang ada di dalam kelas itu.

Najwa :” Debunya terasa banget?”

Murid : “Ya terasa,Biasanya piket kan Cuma debu siang doing,sekarang pagi juga.Terus jendela banyak
debu. Kalau masuk pagi-pagi , meja-meja banyak debunya, kita bersihkan dulu. (duduk dan
menjelaskan ).

Najwa : “ Oh jadi masuk kelas pagi-pagi udah berdebu mejanya?”

Murid 2 : “ Harus piket dulu”.

Najwa : “ Harus apa?”( bertanya lagi kutrang jelas )

Murid 2 : “ Piket”

Najwa : “ gentian piket?”

Murid 2 : “Ada jadwalnya”.

Najwa : “ Kapan tuh?Sehari berapa kali harus bersihin meja?”

Murid 2 : “ Minimal 2 kali “.

Najwa bertanya kepada ibu guru

Najwa : “ Rata-rata murid tuh enggak ini penyebabnya apa? Atau ibu guru biasanya jelasin ke siswa
karena apa,nih?”

Ibu guru : “ mereka tau,dijelasin”.

Najwa : “ Apa biasanya dijelasin ke murid-murid tuh gimana?Bahwa ini karena debu batu bara gitu?”.

Guru 1 : “Iya.anak-anak juga sudah paham dengan batu bara,Ternyata dia bisa batuk atau enggak
nyaman pernafasannya,seperti itu”. (sambil menjelaskan ke najwa)

Najawa : “ Mereka nerima aja gitu? Atau mereka mengeluh?atau marah? Atau gimana sama situasinya
yang seperti ini?”.

Guru 1 : “ Ada beberapa ini yang mengeluh,Cuma ya bagaimana ya”. ( sambil melihat ke yang lain )

Guru 2 : “mengeluh pun bingung ke siapa kita pernah kesana juga tidak ada efek lagi, tidak ada tindak
lanjut lagi dari sana gimana baiknya.Tapi karena pembelajaran sekarang tatap muka jadi mereka senang
aja,karena sebelumnya kan enggak pernah masuk sekolah 2 tahun.
Najwa : “ Jadi dilemma ya? Senang masuk sekolah tapi terus masuk ngadepin situasi seperti ini?”.
( sambil menjelaskan dengan raut muka kasihan).

Najwa : “ tadi bilangnya skincarenya debu?”.

Guru 1 : “iya skincarenya debu mbak nana” (sambil mengibatkan tangan ke muka dan tertawa). Kalau
misalnya,nih datang kesekolah terus kalau misalnya kita bersih-bersih muka pasti debu item.”

Najwa : “Oh ya? Pulang seko,ah bersihkan muka,item?” (bertanya kaget ,dan menggerakan tangan
kewajah)

Anda mungkin juga menyukai