Anda di halaman 1dari 8

Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No.

2, Juli 2021, pp. 215-222

Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di


PT. X

Philip Nathaniel1, I Gede Agus Widyadana2, Nova Sepadyati3

Abstract: PT. X is a manufacturing company that manufactures bikes. One of the departments
in PT. X is logistics department that has responsibilities to store, prepare, stuffing, and/or send the
product to the customer. The problem faced by the logistics department in PT. X is that the logistics
department that consists of three warehouses, logistics analyst, and a team leader only has one
Key Performance Indicator (KPIs) for only one warehouse. Moreover, some of these KPIs are not
related to logistics department activities and achievement of many KPIs related to performance
from two or more departments. These problems make performance measurement of logistics
department is not accurate. The purpose of this research is to design Key Performance Indicators
that are the full responsibility of logistics department of PT. X based on Business Model Canvas
(BMC), quality objectives, and strategy map of the logistics department. BMC, quality objectives,
and strategy map is established based on vision, mission, and quality policy of PT. X.

Keywords: key performance indicators, performance measurement, logistics

Pendahuluan
departemen di perusahaan memegang peranan
PT. X merupakan perusahaan industri manufaktur penting dalam pencapaian visi dan misi tersebut.
yang bergerak pada produksi sepeda. Berdiri sejak Namun performa kinerja pada salah satu
1989 PT. X pada awalnya memproduksi sepeda departemen yaitu Departemen Logistik belum
untuk digunakan dan dijual oleh merek lain di luar diukur dengan baik dan menyeluruh. Departemen
negeri. Namun sejak 1991, produksi yang dilakukan Logistik hanya memiliki Key Performance Indicator
mulai menggunakan merek sendiri. Produk tersebut (KPI) pada satu bagian saja dan dengan penilaian
semakin berkembang dan terkenal yang hingga kini yang kurang baik serta tidak menyeluruh. KPI
memiliki berbagai jenis sepeda seperti Road Bike, hanya ada untuk salah satu gudang dari tiga gudang
Trekking Bikes, Mountain Bikes dan berbagai macam yang dimiliki Departemen Logistik. Ditambah lagi,
jenis sepeda lainnya yang dijual di 5 benua dan lebih KPI yang digunakan untuk penilaian beberapa tidak
dari 50 negara. berkaitan dengan aktivitas departemen seperti
persentase kontainer hari-H produksi yang
PT. X memiliki visi untuk menjadi perusahaan seharusnya menjadi bagian dari perencanaan
dengan reputasi tinggi dan menghasilkan sepeda departemen PPIC dan persentase ketepatan aktual
dengan nilai tambah tinggi yang dapat memenuhi produksi berdasarkan rencana produksi harian yang
kebutuhan konsumen dengan ketepatan waktu seharusnya menjadi tanggung jawab departemen
pengiriman, kualitas yang baik, dan dengan harga produksi sehingga penilaian dari gudang tersebut
yang kompetitif. Misi dari perusahaan yaitu terpengaruhi oleh hasil kinerja departemen lain.
pemilihan posisi yang tepat, sistem produksi yang Selain itu, analis logistik yang merupakan bagian
ramping, sumber daya manusia yang berkualitas dari Departemen Logistik belum memiliki KPI
serta perbaikan berkelanjutan pada produk atau sehingga kinerjanya tidak terukur. Oleh sebab itu,
kualitas pelayanan kepada pihak yang diperlukan adanya pembuatan KPI.
berkepentingan. Untuk mencapai visi dan misi
tersebut, mengharuskan perusahaan melakukan Pembuatan KPI akan ditujukan pada tiga gudang,
segala aktivitas dengan maksimal dan perbaikan analis logistik, dan manajer Departemen Logistik.
berkelanjutan. Oleh sebab itu, performa kinerja dari KPI akan dibuat berdasarkan visi, misi, kebijakan
mutu, dan sasaran mutu perusahaan serta Business
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri,
1,2,3 Model Canvas (BMC) yang diubah terlebih dahulu
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya menjadi sasaran mutu dan peta strategi Departemen
60236. Email: philipnathan16@gmail.com, gede@petra.ac.id, Logistik.
nova.s@petra.ac.id

215
Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No. 2, Juli 2021, pp. 215-222

Metode Penelitian Departemen Logistik yang telah diterapkan


sebelumnya serta pertimbangan-pertimbangan team
Metode Penelitian yang digunakan dalam leader dan pihak terkait. Perancangan KPI
perancangan Key Performance Indicator Departemen dilakukan untuk tiga warehouse, analis logistik dan
Logistik di PT. X adalah sebagai berikut. team leader Departemen Logistik di PT. X.

Perancangan Business Model Canvas Penarikan Kesimpulan

BMC merupakan sebuah bahasa bersama untuk Tahap terakhir pada penelitian yaitu penarikan
mendefinisikan, memvisualisasikan, menilai, dan kesimpulan dan saran atas penelitian yang telah
mengubah model bisnis (Osterwalder & Pigneur [1]). dilaksanakan. Kesimpulan berisi pernyataan singkat
BMC digunakan untuk menggambarkan model dan menyeluruh mengenai hasil penelitian secara
bisnis dari Departemen Logistik di PT. X. BMC menyeluruh dan hal-hal yang berkaitan dengan
menggambarkan secara singkat tentang nilai yang perancangan KPI Departemen Logistik di PT. X.
ingin diberikan, pemetaan pelanggan, cara menjalin
hubungan dengan pelanggan, sarana dalam Hasil dan Pembahasan
penyampaian nilai, sumber daya yang dimiliki, pihak
yang menjadi rekan bisnis, aktivitas utama, PT. X merupakan salah satu perusahaan
pengeluaran, dan pemasukan dari Departemen manufaktur sepeda yang telah berdiri sejak tahun
Logistik. 1989. PT. X pada awalnya memproduksi sepeda
untuk merek lain di luar negeri, namun sejak 1991,
Perancangan Sasaran Mutu dan Peta Strategi produksi yang dilakukan mulai menggunakan merek
Departemen Logistik sendiri dengan tetap memproduksi untuk merek lain.
Berbagai jenis sepeda diproduksi di kedua lokasi
Sasaran mutu dibuat untuk memperjelas target atau tersebut setiap harinya, seperti Road Bike, Trekking
tujuan yang harus dicapai. Pembuatan sasaran mutu Bikes, Mountain Bikes, dan berbagai macam jenis
berasal dari visi, misi, kebijakan mutu dan sasaran sepeda lainnya. PT. X tidak hanya menjual produk
mutu perusahaan serta BMC yang telah dibuat berupa sepeda, namun juga menjual berbagai part,
sebelumnya. Sasaran mutu akan dibagi menjadi aksesoris dan perlengkapan untuk para pesepeda.
empat perspektif yaitu perspektif finansial, Produk yang dijual mulai dari part sepeda seperti
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis rangka sepeda, suspensi sepeda, ban sepeda,
internal dan perspektif pembelajaran dan aksesoris pesepeda seperti kaos, celana, kaca mata,
pertumbuhan seperti perspektif pada Balanced sarung tangan hingga perlengkapan untuk
Scorecard (BSC). Sasaran mutu selanjutnya menjadi perawatan sepeda seperti pembersih untuk bagian-
dasar pembuatan peta strategi. Strategy Map atau bagian sepeda. Penjualan ini dilakukan perusahaan
Peta Strategi merupakan sebuah kerangka yang melalui berbagai channel seperti rekan bisnis, online
menggambarkan bagaimana strategi dalam maupun melalui retail resmi perusahaan.
menghubungkan aset tak berwujud dengan proses
yang menciptakan nilai (Kaplan & Norton [2]). Peta Visi
strategi digunakan untuk menggambarkan
hubungan antara sasaran mutu setiap perspektif Visi merupakan gambaran tentang tujuan atau hasil
pada Departemen Logistik. akhir yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam
pencapaiannya, seluruh departemen memiliki andil
Perancangan Key Performance Indicator masing-masing sesuai dengan tanggung jawabnya.
PT. X Memiliki visi yaitu perusahaan dengan
Menurut (Parmenter [3]) KPI merupakan indikator reputasi tinggi dan menghasilkan sepeda dengan
yang berfokus pada aspek-aspek terpenting dari nilai tambah tinggi yang dapat memenuhi
kinerja organisasi untuk kesuksesan masa kini dan kebutuhan konsumen dengan ketepatan waktu
masa yang akan datang. KPI harus menyajikan pengiriman, kualitas yang baik dan dengan harga
informasi-informasi penting seperti sasaran atau kompetitif.
target pengukuran kinerja, indikator pengukuran
yang relevan dengan sasarannya, pengukuran Misi
kinerja serta batas waktu dalam pemenuhan sasaran
tersebut. Perancangan KPI untuk Departemen Misi merupakan langkah-langkah pencapaian atau
Logistik dibuat berdasarkan visi, misi, kebijakan penjabaran dari visi yang dimiliki suatu perusahaan.
mutu, dan sasaran mutu perusahaan serta BMC, Misi menjabarkan tentang cara untuk mencapai visi
sasaran mutu, dan peta strategi Departemen yang telah ditetapkan oleh top management. PT. X
Logistik yang telah diverifikasi dan divalidasi, KPI memiliki empat misi yang digunakan untuk
216
Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No. 2, Juli 2021, pp. 215-222

mencapai visinya yaitu: maupun pengerjaan ulang produk


• Pemilihan positioning yang tepat • Meminimalisasi inventory barang secara efektif dan
• Lean Manufacturing / Sistem produk yang ramping efisien
• Quality Human Resource / Sumber Daya Manusia • Meminimalisasi pemborosan penggunaan material
yang berkualitas dan sumber energi dalam bekerja
• Perbaikan berkelanjutan pada produk atau • Pengendalian kualitas sumber daya manusia
kualitas pelayanan kepada pihak yang secara terencana dan efektif
berkepentingan. • Menjalankan dan meningkatkan implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 secara efektif
Kebijakan Mutu dan terus menerus

Kebijakan mutu adalah kebijakan suatu perusahaan Departemen Logistik


dari manajemen atau pemimpin puncak perusahaan
yang berisi komitmen dalam menjamin mutu PT. X memiliki sebuah departemen yang bernama
produk/jasa yang ditawarkan. Kebijakan mutu Departemen Logistik. Departemen Logistik
berguna untuk mengarahkan kinerja dari setiap merupakan departemen yang bertanggung jawab
departemennya demi mencapai mutu yang telah dalam kegiatan penerimaan produk dari produksi
ditetapkan. PT. X dalam menjamin mutu dari produk maupun impor, penyimpanan produk, persiapan
dan jasa yang diberikan memiliki tujuh kebijakan produk, pemuatan, pengemasan dan/atau
mutu yaitu: pengiriman produk kepada pelanggan. Departemen
• Menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan Logistik sendiri terbagi menjadi empat wilayah kerja
jasa sesuai persyaratan standard / customer utama yaitu Warehouse Finished Goods, Warehouse
• Pengiriman produk dan jasa tepat waktu Part Accessories and Apparel, Warehouse Jakarta dan
• Proses produksi yang tepat waktu dengan Analis Logistik dengan seorang pemimpin
kerusakan minimal akibat ketidaksesuaian proses departemen dengan sebutan Team Leader.

Tabel 1. Key performance indicator awal warehouse finished goods departemen logistik

Perspektif Key Performance Indicator


Financial Cost per unit maksimum (reguler) seluruh departemen
Customer On Time Delivery
Jumlah rata-rata kesalahan pengiriman unit lokal, internasional, OEM
Penyelesaian dokumen pengiriman ke Accounting & pihak terkait tepat
waktu maksimal H+1 (hari kerja) setelah tanggal pengiriman.
Internal business Produktivitas kerja departemen – unit (Total pengiriman pelanggan lokal
process & internasional & cetak surat jalan) per Manhour
Ketepatan Data Shipment (Data pengajuan sesuai dengan realisasi –
OEM, produk sepeda A, internasional)
Persentase kontainer hari-H produksi (Data PPIC)
Menetapkan akurasi hasil stock opname global maksimum 0,05% dari
transaksi keluar masuk
Jumlah rata-rata Unexecuted Delivery Order karena faktor internal (WH
FG)
Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada saat bekerja di area kerja
terkait (Zero Accident)
Persentase ketepatan aktual produksi berdasarkan rencana produksi
harian
Learning and growth Pemenuhan kehadiran departemen terkait
Pemenuhan pelaksanaan pelatihan kompetensi
Jumlah zero point dari seluruh karyawan yang mendapatkan KPI
(maksimal pengisian KPI 12 hari kerja di bulan berikutnya)
Pencapaian nilai rata-rata KPI personal departemen terkait
Jumlah pelaksanaan program Quality Control Circle (QCC) di internal
departemen yang terlaksana, dipresentasikan dan disetujui MR

217
Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No. 2, Juli 2021, pp. 215-222

Key Performance Indicator Awal Departemen Business Model Canvas


Logistik
BMC pada Gambar 1 merupakan model bisnis dari
KPI merupakan indikator kinerja utama yang Departemen Logistik di PT. X. Data pada BMC
diukur untuk melihat performa kinerja dari didapatkan dari hasil wawancara dengan pihak
departemen. KPI awal Departemen Logistik seperti terkait dan diskusi dengan team leader Departemen
pada Tabel 1 hanya terdapat pada Warehouse Logistik. BMC terbagi menjadi sembilan blok yaitu
Finished Goods (WH FG) yang terdiri dari 16 KPI Key Partners, Key Activities, Key Resources, Value
dengan 10 KPI diantaranya merupakan KPI Propositions, Customer Relationships, Channels,
bersama ditandai dengan tulisan berwarna biru. KPI Customer Segments, Cost Structure, dan Revenue
bersama mengakibatkan penilaian Departemen Streams yang menggambarkan dan menjelaskan
Logistik terutama WH FG dipengaruhi oleh kinerja secara singkat model bisnis Departemen Logistik.
dari departemen lain. KPI tersebut juga memiliki Kesembilan blok ini yang menjadi dasar sebagai
beberapa KPI yang bukan merupakan kinerja dari pembuatan sasaran mutu selain visi, misi, kebijakan
Departemen Logistik. Pertama yaitu persentase mutu, dan sasaran mutu PT. X.
kontainer hari-H produksi yang seharusnya menjadi
perencanaan departemen PPIC dan WH FG hanya Sasaran Mutu
bertanggung jawab untuk memuat produk ke
armada. Kedua yaitu persentase ketepatan aktual Sasaran mutu Departemen Logistik merupakan
produksi berdasarkan rencana produksi harian yang target yang ingin dicapai oleh Departemen Logistik
seharusnya menjadi tanggung jawab departemen untuk memenuhi harapan pelanggannya yang dapat
produksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan dilihat pada Tabel 2. Perancangan sasaran mutu
Departemen Logistik. KPI bersama dan KPI yang akan dibagi berdasarkan empat perspektif BSC
tidak terkait dengan kinerja Departemen Logistik dengan memperhatikan sasaran mutu perusahaan
yang akan dihilangkan atau diubah dalam yang telah ditetapkan pada 2020. Sasaran mutu
pembuatan KPI baru sehingga KPI dapat dikontrol perusahaan tersebut tidak dapat ditampilkan
dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari maupun disebutkan kaitannya karena permintaan
Departemen Logistik. perusahaan. Selain itu, penentuan sasaran mutu

Gambar 1. Business model canvas departemen logistik PT. X

218
Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No. 2, Juli 2021, pp. 215-222

Tabel 2. Sasaran mutu departemen logistik meninggalkan pabrik, maka EMKL dapat
Perspektif Blok BMC Sasaran Mutu melakukan pengiriman untuk kontainer lainnya.
Dengan begitu Departemen Logistik dapat meminta
Financial Cost Menghindari product biaya yang lebih murah kepada EMKL dan
structure loss mendukung penurunan biaya operasional pada
Meminimalkan biaya
perspektif finansial.
operasional
Customer Value Ketepatan pengiriman
Perspektif ketiga yaitu perspektif proses bisnis
proposition produk (kuantitas & internal yang terbagi menjadi tujuh sasaran mutu.
kualitas) Sasaran mutu pada perspektif proses bisnis internal
Ketepatan waktu
dibuat untuk mendukung pencapaian sasaran mutu
pengiriman (lokal)
pada perspektif pelanggan dan perspektif finansial.
Channel Lama kontainer
berada di pabrik
Perspektif terakhir yaitu perspektif pelanggan
Internal Value Keamanan produk dengan dua sasaran mutu. Sasaran mutu pertama
business proposition Keesesuaian jumlah yaitu Continuos Improvement atau perbaikan
process produk dengan data
berkelanjutan. Sasaran mutu dibuat untuk mencapai
Key resource Keselamatan dan
misi perusahaan yaitu perbaikan berkelanjutan pada
kesehatan kerja (K3)
produk / kualitas jasa kepada pihak yang
Key activities Efisiensi penggunaan
berkepentingan. Selain itu, sasaran mutu ini
ruangan meruapakan target kerja jangka panjang yang ingin
Kecepatan muat
diterapkan oleh team leader Departemen Logistik.
produk
Sasaran mutu kedua yaitu pencapaian produktivitas
Pemenuhan analisa
yang mendukung pencapaian kebijakan mutu
kinerja logistik
perusahaan pengendalian kualitas sumber daya
Key partners Ketepatan pemilihan manusia secara terencana dan efektif.
rekan bisnis
Learning Key activities Continuous
Peta Strategi
and & key improvement
growth resources
Peta strategi merupakan peta yang digunakan untuk
Key Pencapaian
menggambarkan hubungan antara sasaran mutu
resources produktivitas yang ada di Departemen Logistik agar lebih mudah
untuk dipahami. Peta strategi terbagi menjadi empat
juga dibuat berdasarkan pandangan manajemen perspektif yang didalamnya terdapat seluruh
Departemen Logistik terkait kebutuhan dari sasaran mutu yang telah dijelaskan sebelumnya.
Departemen Logistik saat ini. Kemudian, sasaran Peta strategi dimulai dari perspektif pembelajaran
mutu meminimalkan biaya operasional merupakan dan pertumbuhan yang mempengaruhi proses bisnis
sasaran mutu yang dibuat untuk mencapai visi internal. Perspektif proses internal kemudian akan
perusahaan yaitu harga yang kompetitif. Biaya mendukung pencapaian dari sasaran mutu pada
operasional yang rendah membuat harga pokok perspektif pelanggan dan perspektif finansial.
produk menjadi lebih murah dan memberikan Terakhir, perspektif pelanggan akan mendukung
kesempatan bagi perusahaan untuk menentukan pencapaian sasaran mutu pada perspektif finansial.
harga yang lebih kompetitif di pasar. Peta strategi dari Departemen Logistik dapat dilihat
pada Gambar 2.
Perspektif kedua yaitu perspektif pelanggan yang
terbagi menjadi tiga sasaran mutu. Berdasarkan Key Performance Indicators
hasil wawancara dengan pelanggan Departemen
Logistik, sasaran mutu ketepatan pengiriman KPI atau indikator kinerja utama dari Departemen
produk (kuantitas & kualitas) penting karena Logistik dibagi menjadi lima yaitu KPI Team Leader,
beberapa kali Departemen Logistik mengirimkan KPI Warehouse Finished Goods, KPI Warehouse
produk yang tidak sesuai dengan permintaan Part, Accessories, and Apparel, KPI Warehouse
pelanggan dan dengan kualitas kemasan produk Jakarta, dan KPI Analis Logistik. Seluruh KPI
yang kurang baik. Sasaran mutu kedua yaitu dibuat berdasarkan visi, misi, kebijakan mutu dan
ketepatan waktu pengiriman (lokal) penting untuk sasaran mutu PT. X serta BMC, sasaran mutu, dan
mencapai visi perusahaan yaitu ketepatan waktu peta strategi dari Departemen Logistik dengan
pengiriman dan kebijakan mutu perusahaan yaitu mempertimbangkan KPI yang telah diterapkan
pengiriman produk dan jasa tepat waktu. Sasaran
mutu ketiga yaitu lama kontainer waktu kontainer

219
Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No. 2, Juli 2021, pp. 215-222

Gambar 2. Peta strategi departemen logistik

sebelumnya dan dengan pertimbangan dari team menjadi tanggung jawab dari departemen logistik
leader serta pihak yang terkait. KPI yang diterapkan dan tidak terdapat kaitan dengan aktivitas dari
sebelumnya diubah atau dihilangkan pada KPI departemen lain. Berikut akan dicontohkan KPI
terbaru dengan tujuan KPI baru sepenuhnya pada salah satu bagian dari departemen logistik.
(lokal). Ketepatan waktu pengiriman domestik
Warehouse Finished Goods Key Performance merupakan KPI yang sama seperti sebelumnya yaitu
Indicators On Time Delivery.

Warehouse Finished Goods Key Performance Perspektif ketiga yaitu perspektif proses bisnis
Indicators merupakan indikator kinerja utama yang internal dengan lima KPI. KPI pertama yaitu rasio
dibuat untuk kepala departemen Warehouse product defect. KPI ini terkait dengan sasaran mutu
Finished Goods (WH FG) yang ditampilkan pada keamanan produk. KPI menghitung perbandingan
Tabel 3. antara stok yang ada di warehouse dengan jumlah
produk yang kemasannya mengalami kecacatan
Perspektif finansial memiliki satu KPI yaitu selisih atau rasio produk dengan kemasan cacat di dalam
value SAP dengan value aktual. KPI ini merupakan warehouse. KPI kedua yaitu persentase selisih
KPI untuk mencapai sasaran mutu yaitu produk aktual dan Warehouse Management System
menghindari product loss. KPI menghitung nilai (WMS) yang terkait dengan sasaran mutu
produk yang hilang atau produk yang ditemukan kesesuaian jumlah produk aktual dengan data. KPI
berdasarkan hasil stock opname yang dilakukan ketiga yaitu persentase jumlah hari tanpa insiden
departemen logistik bersama departemen Health, Safety, and Environment (HSE) yang terkait
accounting. dengan sasaran mutu Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3). KPI ini sama seperti KPI sebelumnya
Perspektif kedua yaitu perspektif pelanggan dengan yaitu jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada saat
dua KPI. KPI pertama yaitu jumlah klaim kepada bekerja di area kerja terkait (Zero Accident).
WH FG yang terkait dengan sasaran mutu ketepatan Perbedaannya dari yang awalnya memperhitungkan
pengiriman produk (kuantitas & kualitas). KPI ini jumlah kecelakaan diubah menjadi persentase
merupakan perubahan KPI rata-rata kesalahan jumlah hari tanpa insiden HSE. KPI keempat yaitu
pengiriman yang diubah menjadi jumlah klaim persentase okupansi palet yang terkait dengan
kepada warehouse. KPI kedua yaitu persentase sasaran mutu efisiensi penggunaan ruangan. KPI ini
ketepatan waktu pengiriman domestik yang terkait mengukur rata-rata persentase jumlah produk yang
dengan sasaran mutu ketepatan waktu pengiriman berada disetiap palet di dalam warehouse.

220
Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No. 2, Juli 2021, pp. 215-222

Tabel 3. Hubungan antara sasaran mutu dengan warehouse finished goods key performance indicators
Perspektif Sasaran Mutu KPI
Financial Menghindari product Loss Selisih value SAP dengan value aktual
Meminimalkan biaya operasional -
Customer Ketepatan pengiriman produk Jumlah klaim kepada warehouse finished goods
(kuantitas & kualitas)
Ketepatan waktu pengiriman (lokal) Persentase ketepatan waktu pengiriman
Lama kontainer berada di pabrik -
Internal Keamanan produk Rasio product defect
business Kesesuaian jumlah produk dengan data Persentase selisih produk aktual & WMS
process Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Persentase jumlah hari tanpa insiden HSE
Efisiensi penggunaan ruangan Persentase okupansi palet
Kecepatan muat produk Persentase pengiriman dengan waktu muat yang
sesuai target
Pemenuhan analisa kinerja logistik -
Ketepatan pemilihan rekan bisnis -
Learning Continuous improvement Jumlah perbaikan yang diterapkan
and Persentase pemenuhan data monitoring KPI
growth Pencapaian produktivitas Produktivitas karyawan

KPI terakhir pada perspektif proses bisnis internal KPI. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan juga
yaitu persentase waktu pengiriman dengan waktu mengalami penurunan jumlah KPI dari yang
muat yang sesuai target. KPI menghitung jumlah sebelumnya lima KPI menjadi tiga KPI. Selain itu,
pengiriman dengan waktu muat yang sesuai target perubahan juga terjadi pada jumlah KPI bersama
yaitu dibawah tiga jam yang dibagi dengan total yang sebelumnya sebanyak 10 KPI menjadi tidak
jumlah pengiriman. ada KPI bersama. Sehingga penilaian performa
kinerja dari WH FG sepenuhnya merupakan
Perspektif terakhir pada KPI WH FG adalah tanggung jawab WH FG. KPI untuk bagian lain pada
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan departemen logistik merupakan KPI baru yang
tiga KPI. KPI pertama yaitu jumlah proposal menyerupai dengan KPI WH FG namun dengan
perbaikan yang diajukan yang terkait dengan penyesuaian kondisi pada masing-masing bagian.
sasaran mutu continuous improvement. KPI ini Selain itu, pencapaian dari setiap KPI tersebut tidak
merupakan perubahan dari KPI pemenuhan terpengaruh oleh kinerja departemen lain dan
pelaksanaan pelatihan kompetensi yang diubah menjadi tanggung jawab masing-masing bagian dari
menjadi lebih umum. KPI dikatakan lebih umum departemen logistik.
karena perbaikan yang dilakukan dapat bertujuan
untuk meningkatkan kualitas dari karyawan atau Simpulan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang digunakan
dan/atau meningkatkan kualitas dari proses yang Pengukuran kinerja departemen logistik dapat
ada di WH FG. KPI kedua yaitu persentase dilakukan dengan menggunakan KPI. Perancangan
pemenuhan data monitoring KPI yang terkait KPI dilakukan berdasarkan visi, misi, dan kebijakan
dengan sasaran mutu continuous improvement. KPI mutu yang diterjemahkan kedalam BMC, sasaran
menjadi bagian dari continuous improvement karena mutu, dan peta strategi. BMC digunakan untuk
pemenuhan data monitoring KPI membantu analis menggambarkan model bisnis dari departemen
logistik dalam melakukan perencanaan perbaikan logistik di PT. X. Berdasarkan gambaran tersebut
terhadap WH FG. KPI terakhir yaitu produktivitas serta visi, misi, kebijakan mutu serta sasaran mutu
karyawan yang terkait dengan sasaran mutu PT. X maka dibuatkan sasaran mutu dan peta
pencapaian produktivitas. Pencapaian produktivitas strategi. Sasaran mutu departemen logistik terbagi
merupakan perubahan dari KPI sebelumnya yaitu menjadi empat perspektif yaitu perspektif finansial,
produktivitas kerja departemen. perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal, dan perspektif pembelajaran dan
KPI baru WH FG terdiri dari 11 KPI yang pertumbuhan seperti pada Balanced Scorecard
sebelumnya berjumlah 16 KPI. Penurunan jumlah dengan total 14 sasaran mutu. Sasaran mutu
KPI terdapat pada perspektif proses bisnis internal selanjutnya menjadi dasar dalam pembuatan peta
yang sebelumnya berjumlah tujuh KPI menjadi lima strategi. Peta strategi digunakan untuk menunjukan

221
Nathaniel et al./ Perancangan Key Performance Indicator Departemen Logistik di PT. X./Jurnal Titra, Vol. 9, No. 2, Juli 2021, pp. 215-222

kaitan sebab akibat antar sasaran mutu yang ada di Daftar Pustaka
departemen logistik. Tujuan pembuatan peta strategi
adalah untuk mempermudah departemen logistik 1. Osterwalder, A., and Pigneur, Y, Business Model
dalam memahami kaitan antar sasaran mutu yang Generation: A Handbook for Visionaries, Game
ada. Changers, and Challengers, T. Clark ed., John
Wiley & Sons, Inc, New Jersey, 2010.
KPI Departemen Logistik terbagi menjadi lima yaitu 2. Kaplan, R. S., and Norton, D. P., Strategy Maps:
KPI untuk team leader, analis logistik, Warehouse Converting Intangible Assets Into Tangible
Finished Goods, Warehouse Part, Accessories, and Outcomes, Harvard Business School Press,
Apparel, dan Warehouse Jakarta. Kelima KPI dibuat Massachussets, 2004.
untuk memenuhi sasaran mutu dari Departemen 3. Parmenter, D., Key Performance Indicators:
Logistik. KPI yang dibuat juga tidak memiliki KPI Developing, Implementing, and Using Winning
bersama dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab KPIs, 3rd ed., New Jersey, 2015.
dari masing-masing bagian Departemen Logistik.

222

Anda mungkin juga menyukai