Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENUNJANG KOORDINASI BP2MI x KEMENKOPOLHUKAM

DARI UPT BP2MI WILAYAH KEPULAUAN RIAU

NO PETA PERSOALAN LOKASI PROGRES KENDALA HARAPAN


PENANGANAN
1. Pemberangkatan Titik Pantai / Telah dilakukan sinergi Luas Nya/Banyak sinergi penanganan
PMI Nonprosedural Pelabuhan pencegahan, dan titik dengan stake holder
Melalui Jalur pantaiTradisional pemulangan terhadap pantai/pelabuhan terkait (Polri, TNI,
Pelabuhan Kabupaten Bintan; PMI nonprosedural tradisional sehingga imigrasi, dll) melalui
Tradisional titik Pantai / bersama instansi mempersulit kegiatan seperti
Pelabuhan penegakan hukum pengawasan patroli bersama
Tradisional Kota
Batam;
titik Pantai /
Pelabuhan
Tradisional Kab
Karimun.
2. Efek Jera Penegakan Provinsi Kepri UPT BP2MI Kepri - Rendahnya vonis - Diatur kembali
Hukum Tindak senantiasa membantu yang diberikan mengenai minimal
pidana pelindungan penyidikan dan kepada pelaku TP pidana yang
pekerja migran peradilan melalui pelindungan dapat dikenakan
indonesia pemberian keterangan pekerja mIgran bagi pelaku TP
saksi ahli apabila indonesia pelindungan
dibutuhkan. dikarenan tidak pekerja mIgran
adanya minimal indonesia seperti
vonis dalam UU sebelumnya
pengaturan UU 18 (UU 39 tahun
tahun 2017 2004)
3 Jarangnya Provinsi Kepri Dalam keterangan Penyidik atas Agar penyidik dan
pemberlakuan pasal sebagai saksi ahli, UPT arahan jaksa, jaksa diberikan
berlapis (UU 18 BP2MI Kepulauan Riau jarang menerapkan pengetahuan,
Tahun 2017 Jo UU telah memberikan pasal UU 18 Tahun pemahaman dan
21 Tahun masukan agar 2017 Jo. UU 21 pelatihan dalam
2007/TPPO) dalam dikenakan pasal berlapis Tahun 2007 ttg penanganan
penyidikan dan agar dapat memberikan TPPO dalam kasus-kasus UU
pemeriksaan perkara hukuman/efek jera yang mengidentifikasi 18 Tahun 2017
terhadap tersangka lebih maksimal kepada penyidikan dan yang terkait TPPO
pelaku penempatan pelaku/tersangka pemeriksaan sehingga pelaku
ilegal PMI perkara. penempatan ilegal
PMI dapat lebih
diberikan efek
jera.
4 Pencegahan PMI Pelabuhan 1. UPT BP2MI Kepri 1. Helpdesk di 1. Helpdesk
Non Prosedural di Internasional: telah Pelabuhan berada pada
Pelabuhan Batam Center, menempatkan/menu Internasional di posisi strategis
Internasional di Kota Harbour Bay gaskan petugas- Kota Batam 2. Sinergi lintas
Batam (Batam) petugas untuk (Pelabuhan stakeholders
melakukan Internasional dalam
pengawasan setiap Batam Center melakukan
hari di helpdesk dan Pelabuhan pengawasan
2. PMI telah Internasional pencegahan
melaksanakan Harbour Bay) pemberangkat
pencegahan bagi masih berada di an PMI
PMI yang tidak luar area ruang Nonprosedural
memiliki dokumen tunggu di pelabuhan
bekerja yang lengkap pelabuhan resmi
(idealnya berada 3. Pengawasan
di dalam ruang internal dari
tunggu agar instansi
dapat dilakukan pemerintah
pengawasan yang berada di
keberangkatan pelabuhan
2. Masih marak dalam
proses mengawasi
pemberangkatan
PMI diproses pungli oleh
oleh calo, dan oknum
dibackup oknum
aparat
pemerintah dan
swasta di Kota
Batam disertai
pungli kepada
PMI
3. Pengelola
Pelabuhan
Internasional di
Batam tidak
kooperatif dalam
fasilitasi
penyediaan
sarana untuk
melakukan
pencegahan dan
pengawasan
5 Maraknya PMI yang Pelabuhan 1. BP2MI Kepri telah 1. Mindset bekerja 1. Sinergi
berangkat hanya Internasional: Sri menempatkan/me musiman/passi stakeholders
dengan Bintan Pura nugaskan ng sudah dapat lebih
menggunakan visa (Tanjungpinang), petugas-petugas menjadi budaya ditingkatkan
kunjungan Batam Center, untuk melakukan bagi warga 2. Seluruh
wisata/PMI Passing Harbour Bay pengawasan Kepri dan ditiru instansi
ke Malaysia (Batam) dan setiap hari di oleh warga terkait di
Pelabuhan Tanjung helpdesk nonkepri pelabuhan
Balai Karimun 2. UPT BP2MI Kepri 2. Kurangnya melakukan
telah melakukan dukungan pembenahan
pencegahan pemerintah dan
kepada PMI kab/kota asal pengawasan
passing yang PMI dalam internal
hendak berangkat pengawasan terhadap
ke Malaysia dan praktik pungli
melalui helpdesk pencegahan 3. Budaya
di Pelabuhan serta sosialisasi permisif
Internasional 3. Praktik pungli wagra kepri
dan KKN oleh terhadap
oknum aparat pendatang
pemerintah dan nonkepri
keberadaan yang datang
calo yang bergerombol
menyuburkan dan
praktik PMI menginap di
passing rumah-rumah
menjadi warga harus
kelaziman diminimalisir,
4. Ego dan sistem
stakeholders wajib lapor
yang masih terhadap
bersifat sektoral tamu harus
dan belum diterapkan
kolaboratif 4. Pendekatan
melalui
sosialisasi
bersama
pemuka
agama dan
tokoh
masyarakat/a
dat
5. Kontribusi
dari
Perguruan
Tinggi/akade
misi dalam
hal memberi
masukan
terhadap
kebijakan
6. Perlu
peraturan
khusus
seperti
aturan PMI
daur ulang di
Nunukan,
agar proses
pencatatan
PMI passing
dapat lebih
mudah
dilakukan.
6 Belum adanya Bandara Telah dilakukan 1. Dengan belum 1. Dilakukan
helpdesk pelayanan Internasional Hang penjajakan kepada adanya helpdesk pengawasan
PMI di Bandara Nadim Batam dan pengelola bandara, di Bandara akan internal terhadap
Internasional dalam Bandara Raja Haji namun masih belum ada mempersulit oknum
membantu Fisabilillah titik temu/kerjasama pengawasan lalu pemerintah
melakukan Tanjungpinang lebih lanjut lintas pengiriman maupun swasta
pengawasan PMI agar praktik
penempatan ilegal nonprosedural fasilitasi PMI
PMI yang tiba di nonprosedural
Kepulauan Riau dapat ditekan
dari daerah asal 2. Pengelola
2. Banyak oknum pelabuhan dapat
TNI/Polri, mempermudah
maupun oknum pemberian
swasta serta lokasi/tempat
supir taksi yang yang strategis
juga merangkap dalam
sebagai fasilitator melakukan
penjemputan/pen pengawasan lalu
gantaran PMI lintas PMI di
dari bandara ke Bandara
penampungan

Anda mungkin juga menyukai