Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
Bab
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kota Pagar Alam adalah salah satu kota di Provinsi Sumatra Selatan yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 (Lembaran Negara
RI Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115). Kota
Pagar Alam yang terletak di kawasan dataran tinggi kaki Gunung Dempo
memiliki aktifitas ekonomi yang sangat ditentukan oleh sektor pertanian dan
perkebunan.
Kota Pagar Alam memliki kawasan hutan dan kawasan perkebunan rakyat
yang cukup luas, menurut BPS kota Pagar Alam tahun 2007 luas daerah kawasan
hutan di kota Pagar Alam sekitar 28,740 Ha dan luas daerah kawasan perkebunan
rakyat sekitar 20,739 Ha dari total 63,366 Ha kota Pagar Alam. Potensi alam dan
luasnya kawasan perkebunan rakyat menjadikan kota Pagar Alam sebagai salah
satu Sub Terminal Agribisnis (STA) penghasil sayur mayur dan buah-buahan
serta merupakan penghasil kopi terbesar di Provinsi Sumatra Selatan.
Kopi merupakan komoditas unggulan yang menjadi tulang punggung
perekonomian kota Pagar Alam, mayoritas penduduk Pagar Alam mencari nafkah
lewat penanaman kopi sehingga tanaman kopi dapat ditemukan di seluruh
kecamatan kota Pagar Alam. Keuntungan secara ekonomis dari komoditas ini
menyebabkan masyarakat memaksakan diri untuk menanam kopi meskipun tidak
semua lahan di Pagar Alam cocok untuk tanaman kopi, termasuk merambah
kawasan hutan oleh masyarakat yang tinggal disekitar kawasan hutan.
Wilayah Pagar Alam memiliki topografi yang bervariatif dari dataran
sampai bergunung, umumnya bergelombang sampai bergunung dan terletak pada
dataran tinggi sangat potensial untuk pengembangan sektor agribisnis, khususnya
pengembangan tanaman kentang. Tanaman kentang sangat cocok dibudidayakan
I-1
PROPOSAL PENAWARAN
Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
pada dataran tinggi dengan lahan miring dan lebih baik tumbuh di tanah-tanah
vulkanik yang gembur dan mengandung banyak bahan organik.
Kentang merupakan salah satu komoditas yang mendapat prioritas
pengembangan karena dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat, bernutrisi
tinggi terutama vitamin dan mineral yang mempunyai potensi dalam diversifikasi
pangan. Permintaan pasar terhadap kentang beberapa tahun terakhir ini cendrung
meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk yang menggunakan
kentang sebagai sayuran sehari-hari, meningkatnya pendapatan, berkembangnya
industri pengolahan.
Sumber daya alam (SDA) kota Pagar Alam sangat potensial untuk
pengembangan sektor kehutanan, perkebunan dan agribisnis, namun dibutuhkan
informasi yang lebih detail untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Informasi
yang detail dapat diperoleh dengan cara survey evaluasi kesesuaian lahan.
Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk
tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah
teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan/atau arahan
penggunaan lahan sesuai dengan keperluan.
Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk
penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini
(kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan
potensial).
Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat
biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan-
masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa
karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh
tanaman yang dievaluasi.
Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan
dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat
berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian
yang produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk
dapat ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai.
I-2
PROPOSAL PENAWARAN
Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
I-3
PROPOSAL PENAWARAN
Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.2.3 Manfaat
I-4
PROPOSAL PENAWARAN
Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
2. Kemudahan bagi pemerintah daerah Kota Pagar Alam dan investor dalam
menetapkan kawasan dan jenis komoditi pertanian unggulan yang dapat
dikembangkan sesuai dengan potensi sumberdaya lahannya.
3. Terwujudnya efektivitas dan efisiensi pengembangan pertanian lahan basah di
masing-masing wilayah pengembangan pertanian, sehingga memudahkan
untuk mencari alternatif teknologi yang sesuai dengan karakteristik lahan.
4. Terwujudnya optimalisasi dan zonasi penggunaan lahan berbasis pada
kesesuaian dan potensi lahan untuk pengembangan komoditas unggulan
pertanian lahan basah.
5. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani yang sekaligus akan dapat
meningkatkan PAD Kota Pagar Alam.
1.3 KELUARAN
I-5
PROPOSAL PENAWARAN
Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
I-6
PROPOSAL PENAWARAN
Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
I-7
PROPOSAL PENAWARAN
Pengembangan Industri Tanaman Kentang dan Kopi pada Kawasan Hutan di Kota
Pagar Alam
I-8