20262011033
TI RP 20 B
Analisis pembahasan :
Sebelum diterapkannya metode SMED (Single Minutes Exchange Dies) montir selalu
mengerjakan satu mobil dengan mengerjakan semua proses secara internal set up. Proses
atau kegiatan internal set up meliputi mengambil peralatan (corong), mengambil oli baru,
membuka tank oli bagian bawah, menutup tank oli bagian bawah, membuka tank oli bagian
atas, memasukan oli baru kedalam tank, menutup tank oli bagian atas. Semua kegiatan
tersebut dikerjakan oleh montir secara sendiri sehingga mengakibatkan waktu set up
menjadi lebih lama. Setelah diterapkannya metode SMED (Single Minutes Exchange Dies)
kegiatan mengganti oli dilakukan oleh montir dan asisten montir. Asisten montir membantu
montir dalam melakukan kegiatan ketika kegiatan membuka tutup oli mobil sedang
berjalan. Kegiatan yang dilakukan pada saat montir melakukan kegiatan membuka tutup
oli mobil ialah mengambil corong dan mengambil oli baru. Kegiatan yang dilakukan oleh
asisten montir (mengambil corong dan oli baru) bukan merupakan kegiatan yang dilakukan
ketika proses pergantian oli sedang berjalan. Asisten yang dibutuhkan untuk membantu
ketika proses pergantian oli hanya satu orang, karena asisten hanya membantu ketika
kegiatan proses pergantian oli sedang berjalan, jadi setelah membantu untuk satu mobil
asisten dapat membantu pada montir yang sedang mengerjakan mobil lainnya.
Kesimpulan :
Dengan penerapan SMED (Single Minutes Exchange Dies) pada proses pergantian oli
sepeda motor bisa menghemat waktu dari yang tadinya 16 menit menjadi 12 menit.
Penerapan SMED dilakukan dengan cara menambah satu asisten montir untuk membantu
montir dalam proses pergantian oli. Asisten montir menangani kegiatan yang termasuk ke
dalam kegiatan eksternal (mengambil corong dan oli baru).