Anda di halaman 1dari 16

KEPEMIMPINAN DALAM

PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Dra. RITA APRIYANI, M.M

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI LAMPUNG
2022
Mata pelatihan ini membekali peserta Materi ini disajikan secara interaktif
dengan kemampuan menerapkan melalui metode ceramah interaktif,
kepemimpinan yang melayani (servant tanya jawab dan diskusi, dan praktik
leadership) dengan menunjukkan terutama dalam penyusunan berbagai
sikap mau mendengarkan, berempati, rancangan kerjasama sebagai bagian
terbuka, dan memiliki komitmen dari bentuk jejaring kerja.
tinggi untuk mempengaruhi/mengajak Keberhasilan peserta dinilai dari
orang lain untuk memberikan kemampuannya memahami,
pelayanan publik yang paripurna mereview, merancang Kepemimpinan
dalam pelaksanaan pekerjaan dalam Menjalankan Pekerjaan, serta
praktek menjalankan amanah
Kepemimpinan Pelayan
TUJUAN
PEMBELAJARAN

KOMPETENSI
DASAR
membangun karakter dan sikap mampu menerapkan pedoman nilai-
perilaku kepemimpinan nilai perilaku ASN core value
melaksanakan tugas yang Berorientasi Melayani yang merupakan
berintegritas, menjunjung tinggi salah satu core value BerAKHLAK
etika birokrasi, dan bertanggung (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
jawab dalam pengendalian pelayanan Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif dan
publik di unit organisasinya sebagai Kolaboratif) yang berkontribusi dalam
bentuk perilaku kepemimpinan mendukung tujuan organisasi
pelayan yang berkelas dunian.
Target dan Strategi

INDIKATOR HASIL
BELAJAR
Menjelaskan pendekatan Menerapkan kepemimpinan
kepemimpinan dalam dalam pelaksanaan pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan Berkelas untuk memberikan pelayanan Menyusun kegiatan strategis
Dunia publik yang prima yang dalam memberikan pelayanan
berpedoman perilaku nilai dasar publik yang prima
Menjelaskan konsep dasar Berorientasi Pelayanan yang
kepemimpinan pelayanan dalam merupakan salah satu core
pelaksanaan pekerjaan value ASN BerAKHLAK
Apa yang dimaksud
Servant
Leadership???
Suatu kepemimpinan yang berawal dari Xsis
perasaan tulus yang timbul dari dalam hati
untuk melayani, menempatkan kebutuhan pengikut sebagai prioritas, menyelesaikan
sesuatu bersama orang lain dan membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan
bersama.

Konsep Servant Leadership pertama kali dikenalkan oleh Robert K. Greenleaf pada
tahun 1970 dalam bukunya The Servant as Leader. Robert K. Greenleaf adalah Vice
President American Telephone and Telegraph Company (AT&T). Menurut
Greenleaf, Servant Leadership adalah seseorang yang menjadi pelayan lebih dahulu.
Dimulai dari perasaan alami bahwa seseorang yang ingin melayani, harus terlebih
dulu melayani.
Menurut Sendjaya dan Sarros (2002:57), Servant Leadership adalah pemimpin yang mengutamakan
kebutuhan orang lain, aspirasi, dan kepentingan orang lain atas mereka sendiri.

Menurut Spears (2002:255), pemimpin yang melayani (Servant Leadership) adalah seorang pemimpin yang
mengutamakan pelayanan, dimulai dengan perasaan alami seseorang yang ingin melayani dan untuk
mendahulukan pelayanan.

Menurut Trompenaars dan Voerman (2010:3), Servant Leadership adalah gaya manajemen dalam hal
memimpin dan melayani berada dalam satu harmoni, dan terdapat interaksi dengan lingkungan.

Menurut Poli (2011), Servant Leadership adalah proses hubungan timbal balik antara pemimpin dan yang
dipimpin dimana di dalam prosesnya pemimpin pertama-tama tampil sebagai pihak yang melayani
kebutuhan mereka yang dipimpin yang akhirnya menyebabkan ia diakui dan diterima sebagai pemimpin.

Menurut Vondey (2010), Servant Leadership merupakan seorang pemimpin yang sangat peduli atas
pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut, dirinya serta komunitasnya, karena itu ia
mendahulukan hal-hal tersebut daripada pencapaian ambisi pribadi (personal ambitious) dan
kesukaannya semata.
Karakteristik Servant Leadership
Menurut Spears (2002:27-29), terdapat
sepuluh karakteristik Servant
Leadership, yaitu sebagai berikut:

Kejelian (Foresight)
Mendengarkan (Listening)
Keterbukaan (Stewardship)
Empati (Empathy)
Komitmen untuk Pertumbuhan
Penyembuhan (Healing).
(Commitment to the Growth of
Kesadaran (Awareness).
People)
Persuasi (Persuasion)
Membangun Komunitas (Building
Konseptualisasi
Community)
(Conceptualization)
Mendengarkan (Listening). Servant Leader Konseptualisasi (Conceptualization).
mendengarkan dengan penuh perhatian Kemampuan melihat masalah dari perspektif
kepada orang lain, mengidentifikasi dan konseptualisasi berarti berfikir secara jangka
membantu memperjelas keinginan kelompok, panjang atau visioner dalam basis yang lebih
juga mendengarkan suara hati dirinya sendiri. luas.

(Empathy). Pemimpin yang melayani adalah Kejelian (Foresight). Jeli atau teliti dalam
mereka yang berusaha memahami rekan kerja memahami pelajaran dari masa lalu, realitas
dan mampu berempati dengan orang lain. saat ini, dan kemungkinan konsekuensi dari
keputusan untuk masa depan.
Penyembuhan (Healing). Servant-leader
mampu menciptakan penyembuhan Keterbukaan (Stewardship). Menekankan
emosional dan hubungan dirinya, atau keterbukaan dan persuasi untuk membangun
hubungan dengan orang lain, karena kepercayaan dari orang lain.
hubungan merupakan kekuatan untuk
transformasi dan integrasi. Komitmen untuk Pertumbuhan (Commitment
to the Growth of People). Tanggung jawab
Kesadaran (Awareness). Kesadaran untuk untuk melakukan usaha dalam meningkatkan
memahami isu-isu yang melibatkan etika, pertumbuhan profesional karyawan dan
kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari organisasi.
posisi yang seimbang yang lebih terintegrasi.
Membangun Komunitas (Building
Persuasi (Persuasion). Pemimpin yang Community). Mengidentifikasi cara untuk
melayani berusaha meyakinkan orang lain membangun komunitas.
daripada memaksa kepatuhan.
Dimensi Servant Leadership
Menurut Barbuto & Wheeler (2006),
dimensi servant leadership adalah
sebagai berikut:

Altruistic calling Organizational stewardship


Emotional healing Humility
Wisdom Vision
Persuasive mapping Service
Altruistic calling, yaitu hasrat yang kuat untuk Organizational stewardship, yaitu sejauh
membuat perubahan positif pada kehidupan orang mana pemimpin menyiapkan organisasi untuk
lain dan meletakkan kepentingan orang lain di atas membuat kontribusi positif terhadap
kepentingan sendiri dan juga akan bekerja keras untuk lingkungannya.
memenuhi kebutuhan bawahannya..
Humility, yaitu kerendahan hati pemimpin.
Emotional healing, yaitu komitmen seorang pemimpin
untuk meningkatkan dan mengembalikan semangat Vision, yaitu sejauh mana pemimpin mencari
karyawannya. komitmen semua anggota organisasi
terhadap visi bersama dengan mengajak
Wisdom, yaitu pemimpin yang mudah untuk anggota untuk menentukan arah masa depan
memahami suatu situasi dan dampak dari situasi perusahaan
tersebut.
Service, yaitu sejauh mana pelayanan
Persuasive mapping, yaitu sejauh mana pemimpin dipandang sebagai inti dari kepemimpinan dan
memiliki keterampilan untuk memetakan persoalan pemimpin menunjukkan perilaku
dan mengkonseptualisasikan kemungkinan tertinggi pelayanannya kepada bawahan.
yang akan terjadi dan membujuk seseorang untuk
melakukan sesuatu ketika mengartikulasikan peluang.
Mendengarkan
Ciri-ciri Menerima orang lain dan Empati
Kemampuan meramalkan
Servant Membangun Kekuatan persuasif
Konseptualisasi
Leadership Kemampuan menyembuhkan
kemampuan melayani
Memiliki komitmen pada pertumbuhan manusia
Membangun komunitas/masyarakat di tempat
kerja
Kepemimpinan
Berorientasi Berorientasi
Pelayanan Core Pelayanan
Akuntabel
Value BerAKHLAK
Kompeten
Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer
Harmonis
Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka Loyal
penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Adaptif
Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai
Kolaboratif
Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani
Bangsa).
BPSDM
PROVINSI

TERIMA KASIH
LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai