Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPEMIMPINAN

“Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan”

Dosen Pengampu :

Dr. Zakhyadi Ariffin, SE, M.Si

Disusun oleh :

Abdul Karim Amrullah

2110312210026

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BANJARMASIN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, karunia,
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah Kepemimpinan
dengan pokok bahasan mengenai “Servant Leadership Consequence” ini dengan baik. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Drs. Zakhyadi Ariffin M.Si selaku dosen mata
kuliah Kepemimpinan Universitas Lambung Mangkurat yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami maupun para pembaca.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan baik
dari segi kata, pengerjaan, maupun materi. Kami memohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Banjarmasin, 28 November 2023

Abdul Karim Amrullah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
Latar Belakang........................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
Manfaat...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kepemimpinan yang melayani (servant leadership) adalah suatu pendekatan


kepemimpinan di mana pemimpin mengutamakan pelayanan kepada para karyawan dan
anggota timnya. Pemimpin yang menerapkan pendekatan ini berfokus pada kebutuhan,
kepentingan, dan perkembangan karyawan sebagai prioritas utama. Servant Leadership
merupakan kepemimpinan yang membahas masalah etika, pengalaman pelanggan, dan
keterlibatan karyawan sambil menciptakan budaya organisasi yang unik, di mana
pemimpin dan pengikut bersatu untuk mencapai tujuan organisasi tanpa kekuasaan
posisional atau otoritatif. Karyawan dipandang sebagai salah satu aset terbesar organisasi.
Mempertahankan karyawan yang setia dan produktif, meningkatkan laba menjadi
tantangan bagi para pimpinan, serta mendorong untuk memahami keterlibatan karyawan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan berbasis pelayanan terhadap kinerja karyawan


dalam konteks organisasi?
2. Apakah yang dimaksud sebagai kepemimpinan yang melayani atau servant
leadership?
3. Apa saja dimensi-dimensi yang terdapat di Servant Leadership?

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari servant leadership


2. Untuk memberikan wawasan lebih terkait servant leadership
3. Mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari servant leadership

4
Manfaat

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan
manajemen pendidikan pada umumnya dan berbagai teori yang berkaitan dengan teori
kepemimpinan, motivasi dan juga dapat menjadi bahan kajian lanjutan bagi para peneliti
lainnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Servant Leadership

Servant Leadership merupakan kepemimpinan yang membahas masalah etika, pengalaman


pelanggan, dan keterlibatan karyawan sambil menciptakan budaya organisasi yang unik, di
mana pemimpin dan pengikut bersatu untuk mencapai tujuan organisasi tanpa kekuasaan
posisional atau otoritatif. Karyawan dipandang sebagai salah satu aset terbesar organisasi.
mempertahankan karyawan yang setia dan produktif, meningkatkan laba menjadi tantangan
bagi para pimpinan, serta mendorong untuk memahami keterlibatan karyawan. Servant
Leadership didasarkan pada landasan bahwa pemimpin yang paling mampu memotivasi
pengikut adalah pemimpin yang tidak maksimal dalam memuaskan kebutuhan mereka
sendiri, dan sebagian besar memprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan pengikutnya. Jadi
dapat disimpulkan bahwa servant leadership adalah seorang pemimpin yang lebih
mengarahkan kepada sikap, etika, dan budaya organisasi yang lebih baik.

2.2 Karakteristik Servant Leadership

1. Mendengarkan (Listening). Servant-leader mendengarkan dengan penuh perhatian


kepada orang lain, mengidentifikasi dan membantu memperjelas keinginan kelompok,
juga mendengarkan suara hati dirinya sendiri.
2. Empati (Empathy). Pemimpin yang melayani adalah mereka yang berusaha
memahami rekan kerja dan mampu berempati dengan orang lain.
3. Penyembuhan (Healing). Servant-leader mampu menciptakan penyembuhan
emosional dan hubungan dirinya, atau hubungan dengan orang lain, karena hubungan
merupakan kekuatan untuk transformasi dan integrasi.
4. Kesadaran (Awareness). Kesadaran untuk memahami isu-isu yang melibatkan etika,
kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi yang seimbang yang lebih
terintegrasi.

6
5. Persuasi (Persuasion). Pemimpin yang melayani berusaha meyakinkan orang lain
daripada memaksa kepatuhan. Ini adalah satu hal yang paling membedakan antara
model otoriter tradisional dengan servant leadership.
6. Konseptualisasi (Conceptualization). Kemampuan melihat masalah dari perspektif
konseptualisasi berarti berfikir secara jangka panjang atau visioner dalam basis yang
lebih luas.
7. Kejelian (Foresight). Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa lalu, realitas
saat ini, dan kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk masa depan.
8. Keterbukaan (Stewardship). Menekankan keterbukaan dan persuasi untuk
membangun kepercayaan dari orang lain.
9. Komitmen untuk Pertumbuhan (Commitment to the Growth of People). Tanggung
jawab untuk melakukan usaha dalam meningkatkan pertumbuhan profesional
karyawan dan organisasi.
10. Membangun Komunitas (Building Community). Mengidentifikasi cara untuk
membangun komunitas.

2.3 Dimensi Servant Leadership

Menurut Barbuto & Wheeler (2006), dimensi servant leadership adalah sebagai berikut:

1. Altruistic calling, yaitu hasrat yang kuat untuk membuat perubahan positif pada
kehidupan orang lain dan meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan
sendiri dan juga akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan bawahannya.

2. Emotional healing, yaitu komitmen seorang pemimpin untuk meningkatkan dan


mengembalikan semangat karyawannya.

3. Wisdom, yaitu pemimpin yang mudah untuk memahami suatu situasi dan dampak
dari situasi tersebut.

4. Persuasive mapping, yaitu sejauh mana pemimpin memiliki keterampilan untuk


memetakan persoalan dan mengkonseptualisasikan kemungkinan tertinggi yang akan
terjadi dan membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu ketika mengartikulasikan
peluang.

7
5. Organizational stewardship, yaitu sejauh mana pemimpin menyiapkan organisasi
untuk membuat kontribusi positif terhadap lingkungannya.

6. Humility, yaitu kerendahan hati pemimpin.

7. Vision, yaitu sejauh mana pemimpin mencari komitmen semua anggota organisasi
terhadap visi bersama dengan mengajak anggota untuk menentukan arah masa depan
perusahaan.

8. Service, yaitu sejauh mana pelayanan dipandang sebagai inti dari kepemimpinan dan
pemimpin menunjukkan perilaku pelayanannya kepada bawahan.

2.4 Kelebihan dan kekurangan Servant Leadership

Beberapa kelebihan model Servant Leadership antara lain:

1. Pemimpin yang melayani mendapatkan rasa hormat dari karyawannya karena sifatnya
yang baik dan lembut

2. Gaya kepemimpinan ini sering kali meningkatkan semangat kerja karyawan

3. Karyawan menyadari bahwa manajemen memperhatikan kepentingan mereka yang


lebih tinggi dan bekerja secara optimal

4. Orang merasa lebih dihargai dalam peran mereka

5. Perusahaan membagikan visi dan misi mereka secara lebih transparan sehingga
membantu masyarakat menerima apa yang mereka lakukan

6. Karyawan yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan merasa lebih


yakin bahwa pendapat mereka dihormati ketika menghadapi tantangan bisnis

7. Staf tumbuh dan mengembangkan keterampilan mereka lebih cepat dalam lingkungan
yang mendukung pengembangan, pengambilan keputusan, peluang pertumbuhan, dan
kerja sama antar tim

8
Sedangkan kekurangannya adalah

1. Kebanyakan pemimpin dan manajer tidak tumbuh dengan sikap melayani, sehingga
memerlukan waktu dan upaya bagi para pemimpin untuk mengubah gaya
kepemimpinan mereka.

2. Dalam gaya kepemimpinan yang melayani, bahkan karyawan yang bukan pemimpin
pun akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan, sehingga mungkin diperlukan
waktu lebih lama untuk mengumpulkan keputusan dan mencapai kesimpulan.

3. Pada saat krisis, staf biasanya bergantung pada pemimpin untuk mengambil kendali
dan segera mengambil keputusan, sesuatu yang tidak didorong oleh kepemimpinan
yang melayani

4. Karyawan mungkin tidak memiliki pengalaman, pengetahuan, atau kemampuan untuk


membantu bisnis atau organisasi bergerak maju dan berkembang. Hal ini membuat
dunia usaha tidak terlindungi jika keputusan yang diambil sangat penting untuk
keberhasilan daya saing pasar

5. Staf mungkin diminta untuk membuat kesimpulan atau memberikan ide ketika mereka
tidak melihat gambaran yang lebih besar atau memiliki pemahaman yang terbatas
mengenai penganggaran atau strategi bisnis dan pangsa pasar.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai


servant leadership:
1. Servant Leadership adalah bentuk kepemimpinan yang mengutamakan
masalah etika, pengalaman pelanggan, dan keterlibatan karyawan dalam
mencapai tujuan organisasi tanpa menggunakan kekuasaan posisional atau
otoritatif.
2. Karyawan dipandang sebagai aset terbesar organisasi dalam servant
leadership, dan pemimpin berfokus pada pemenuhan kebutuhan karyawan
daripada kebutuhan diri sendiri.
3. Pemimpin yang menerapkan servant leadership menciptakan budaya
organisasi yang lebih baik dengan mengedepankan sikap, etika, dan
keterlibatan karyawan

3.2 Saran

Pemimpin disarankan memiliki sikap Servant Leadership kepada bawahannya sesuai


dengan kemampuannya. Apabila pemimpin belum sanggup melayani bawahannya
maka pemimpin bisa mengubah gaya kepemimpinannya sesuai dengan keadaan
organisasi di dalam perusahaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://bpsdm.sulselprov.go.id/informasi/detail/mengenal--servant-leadership

Santa Mira, W., & Margaretha, M. (2012). Pengaruh Servant Leadership Terhadap
Komitmen Organisasi dan Organization Citizenship Behavior. Jurnal Manajemen
Maranatha, 11(2).

11

Anda mungkin juga menyukai