Bappenas - Bahan Lokakarya Peminatan Hibah Air Minum PDF
Bappenas - Bahan Lokakarya Peminatan Hibah Air Minum PDF
Kementerian PPN/Bappenas
2 2
PENYEDIAAN AKSES AIR MINUM SEBAGAI PRIORITAS NASIONAL
Setiap orang berhak atas air yang Salah satu indikator negara maju adalah
cukup, berkelanjutan, aman, dapat penyediaan air minum dan sanitasi aman,
diterima, dapat diakses secara Indonesia sebagai Negara Anggota G20 perlu
fisik, dan terjangkau untuk meningkatkan akses air minum, salah satunya
keperluan pribadi dan rumah melalui pengembangan jaringan perpipaan
tangga. -Wakil Presiden RI, disampaikan dalam KSAN 2019-
-UN General Assembly, 2010-
The provision of safe water is essential for protecting human health during all infectious disease outbreaks, including
of coronavirus disease 2019 (COVID-19),
-WHO 2020
Kementerian PPN/Bappenas
3 3
PERBANDINGAN AKSES AIR MINUM JARINGAN
PERPIPAAN DI INDONESIA DENGAN NEGARA LAINNYA
120 120
99.3
99.8
99.6
100
100
100
99.3
97.1
98.8
96.3
96.1
100
100
100
97.5
96.8
96.1
93.3
94.6
91.8
93.3
99
90.7
95
Persentase Akses JP (%)
88.7
95
86.1
87.8
94
84.1
Persentase Akses JP (%)
86.1
100 100
80.9
81.1
80.9
80.5
80.4
73.8
Rata-rata:
73.8
77
77
64.6
Rata-rata: 70.8% 80 70.9%
61.8
64.6
64.6
80
61.8
57.1
59.4
52.8
57.1
52.8
60
49
40.2
60
38.6
36.4
40.2
38.6
38.2
36.4
39
19.06
24.7
40
27
25.4
19.06
24.7
40
27
11.5
20
20
0
0
Hong Kong
Iran
Burma
Iraq
Laos
Georgia
Mongolia
Nepal
Singapore
North Korea
Bangladesh
Bhutan
Afghanistan
Israel
Macao
Philippines
Palestine
Pakistan
Turkmenistan
China
Sri Lanka
Azerbaijan
Kyrgyzstan
Uzbekistan
Indonesia
Cambodia
Negara Negara
Gambar 1 Perbandingan akses air minum jaringan perpipaan Gambar 2 Perbandingan akses air minum jaringan perpipaan
Indonesia dengan negara dunia Indonesia dengan negara Asia
Sumber: The Global Economy berdasarkan WHO/UNICEF Sumber: The Global Economy berdasarkan WHO/UNICEF
Akses air minum jaringan perpipaan Indonesia tergolong sangat rendah dikarenakan masih jauh di bawah rata-rata,
baik secara global maupun tingkat Asia
4
Kementerian PPN/Bappenas
4 4
MENGAPA HARUS AIR MINUM AMAN?
Target SDGs
Target RPJMN 2024
Tahun 2030
Pada tahun 2030,
120
mencapai akses Akses air minum layak 100%
Target Global: 0
Akses Air
Akses Air Akses Air
Pemerintah daerah memiliki dokumen kebijakan. strategis (Jakstrada), Minum
100% Akses masterplan (RISPAM), dan menerapakan tarif air minum yang memadai
Minum Minum
Perpipaa
Aman Layak Aman
n
PDAM memiliki business plan yang mengacu pada target nasional
Baseline 2019 89.27 6.87 20.18
Seluruh PDAM dan operator air minum berkinerja baik
Target 2020 90.41 7.3 21.23
Target Nasional: Menurunkan tingkat kebocoran Menjadi 25%
Capaian 2020 90.21 11.9 20.69
Akses Layak 100% Zona Air Minum Prima (potable water) di 36 Kab/Kota
Akses Aman 45% Target 2021 92.81 8.4 23.54
Akses Perpipaan 50% Digitalisasi Pengelolaan PDAM Capaian 2021 90.78 11.9 19.06
(Smart Grid Water Management) di 20 kab/kota Target 2022 95.1 13.45 25.57
PDAM memiliki Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) Target 2023 97.55 14.22 28.01
Pengawasan Kualitas Air Minum Target 2024 100 15 30.45
6 6
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRES CAPAIAN AIR MINUM
7 7
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRES CAPAIAN AIR MINUM
Capaian Akses Air Minum Aman Peta Akses Air Minum Layak di Indonesia
TEMUAN
Capaian Akses Air Minum Layak Nasional 2021: Target Akses Air Minum Layak Nasional 2024:
90,78% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%100% 100% 100%100% 100%100% 100% 100% 100%100% 100% 100% 100%
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00% Gap Mencapai Target 2024
30.00% Capaian2019
Capaian 2021
Gap Akses Terbesar ke Terkecil
20.00%
10.00%
0.00%
Capaian Akses Air Minum Perpipaan Nasional 2021: Target Akses Air Minum Perpipaan Nasional 2024:
19,06% 30,45%
100.00%
90.00% Gap Akses Terbesar ke Terkecil
80.00% 70.50% 72.71%
70.00% 58.46%
60.00% 51.73% 50.90%
48.99%
46.53%
50.00%
36.72% 35.50%
40.00% 31.13% 31.51% 32.84% 31.80%
26.02% 26.62%
26.01%
26.16%
26.40% 26.97%
26.84% 22.39% 21.60%
Gap Mencapai Target 2024
30.00% 24.97% 24.99%
24.55%
21.54%
18.84% 19.12%
18.47% 17.78% Capaian 2021
20.00% 11.73% 11.21%
10.54%
10.00% 4.90%
0.00%
1 11
Kementerian PPN/Bappenas
STRATEGI NASIONAL
UNTUK PENCAPAIAN AKSES AIR MINUM
Kementerian PPN/Bappenas
1 12
ARAH KEBIJAKAN RKP TAHUN 2023
Peningkatan ketersediaan akses air minum jaringan perpipaan yang difokuskan pada pemanfaatan
infrastruktur air baku, pemanfaatan kapasitas SPAM terpasang, penurunan tingkat air tidak berekening (non-
1 revenue water), peningkatan dan pembangunan SPAM, baik skala kabupaten/kota maupun lintas wilayah (SPAM
Regional), dan pengembangan teknologi pengolahan dan pengamanan air minum, serta pengelolaan aset dari
SPAM terbangun
2 Perkuatan mekanisme pembinaan berjenjang untuk pemerintah daerah dan fungsi kelembagaan regulator air
minum guna meningkatan kualitas perencanaan air minum yang terintegrasi
Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengakses layanan air minum perpipaan atau sumber air minum
3
bukan jaringan perpipaan yang terlindungi secara swadaya
1 13
Kementerian PPN/Bappenas
LIMA PILAR STRATEGI PENYEDIAAN AKSES AIR MINUM
3 Regulasi
4 Pendanaan
Quality Spending
Kementerian PPN/Bappenas
1 14
EVALUASI MAJOR PROJECT
Akses Air Minum Perpipaan 10 Juta SR
Capaian dan Target MP 10 Juta Sambungan Rumah
Catatan:
Sumber Pembiayaan 2020 2021 20221) Gap 1. Data tahun 2022 merupakan estimasi pembangunan SR;
2. Jumlah SR dari APBN mengacu pada kegiatan perluasan
SPAM dan Infrastruktur Berbasis Masyarakat;
APBN PUPR 2) 635.121 544.015 420.604 3. Data Hibah Air Minum Tahun 2020 dan 2021 diakses dari
http://ciptakarya.pu.go.id/prohamsan/ dan perkiraan data
DAK 274.031 457.441 477.976 hibah air minum tahun 2022 disesuaikan dengan tahun
2021.
Hibah Air Minum3) 292.269 269.837 269.837 4. Data DAK 2020 mengacu pada E-monitoring DAK PUPR,
dan DAK 2021 dan 2022 mengacu pada hasil RK
Total 1.201.421 1.271.293 1.168.417 6.358.869
Diperlukan Komitmen Pemerintah Daerah dan dukungan DAK sangat diperlukan untuk pencapaian target MP 10 Juta Sambungan Rumah
Air Minum Perpipaan
BUMD Air Minum Berkinerja Sehat (%) PDAM dengan Tarif Full Cost Recovery (%) PDAM Yang Memiliki Rencana
Pengamanan dan Pengawasan Kualitas Air
Minum (RPAM)
Capaian 2021: 58% (225 dari 388 PDAM) Capaian 2021: 58% (225 dari 388 PDAM) Capaian 2021: 58% (225 dari 388 PDAM)
1 15
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRAM PERCEPATAN PENYEDIAAN AKSES AIR MINUM (P3AM)
• Meningkatkan Kapasitas
• Pilot Project Pengembangan
SPAM Daerah Pemerintah Provinsi dalam
(APBN/APBD/KPBU/Dana BERJENJANG melakukan Pembinaan kepada
Tahap 2 Transfer/PHLN) Pemerintah Kab/Kota
Kementerian PPN/Bappenas 16
LOKAKARYA P3AM 2021
Lokakarya P3AM 2021dilaksanakan pada 4-5 November 2021 dengan mengundang Kementerian
dan Lembaga, serta seluruh Provinsi di Indonesia. Acara dilaksanakan secara hybrid (daring dan
luring). Acara dibagi menjadi 2 sesi, yaitu hari pertama dilakukan diskusi panel dengan panel
“Perencanaan dan Strategi Pendanaan Penyediaan Air Minum Provinsi” dan
“Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi”. Sedangkan untuk hari kedua
diskusi dilaksanakan dengan fokus kepada 2 provinsi pilot project, Jawa Barat dan Kalimantan
Selatan, dengan output pemetaan kebutuhan pendampingan dan rencana tindak lanjut
lokakarya.
Kementerian PPN/Bappenas
1 17
PENDANAAN PENYEDIAAN
AKSES AIR MINUM
Kementerian PPN/Bappenas
1 18
KEBUTUHAN PENDANAAN BIDANG AIR MINUM
19
Kementerian PPN/Bappenas
1 19
Sumber : Paparan Deputi Bidang Pengembangan Regional pada Sosialisasi Kebijakan DAK Fisik dan Non-Fisik TA 2023, 19 April 2022
Kementerian PPN/Bappenas 20
Sumber : Paparan Deputi Bidang Pengembangan Regional pada Sosialisasi Kebijakan DAK Fisik dan Non-Fisik TA 2023, 19 April 2022
Kementerian PPN/Bappenas 21
Provinsi Prioritas Penanganan Stunting= 12 Provinsi
Provinsi dengan jumlah dan prevalensi balita stunting tertinggi, antara lain:
Kementerian PPN/Bappenas 23
KEGIATAN STRATEGIS
UNTUK MENCAPAI TARGET RPJMN BIDANG PERUMAHAN DAN
KAWASAN PEMUKIMAN DALAM RKP 2022
30
25.478
25 22.00
20.24
25
Kementerian PPN/Bappenas
2 25
SEBARAN DUKUNGAN BAZNAS DALAM PENYEDIAAN
AIR MINUM DAN SANITASI
26
Kementerian PPN/Bappenas
2 26
POTENSI DAN SKEMA PROGRAM KREDIT MIKRO AIR MINUM
Potensi kredit mikro: pemasangan sambungan rumah (SR) dan unit Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) di RT yakni Rp7,55 T
BPD: Bank Pembangunan Daerah | BPR: Bank Perkreditan Rakyat | MBK: Mitra Bisnis Keluarga Ventura | PNM: Permodalan Nasional Madani |
UPTD PAL: Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah | KPSPAMS: Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi
27
Kementerian PPN/Bappenas
2 27
Overview Program Hibah Air Minum
Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Minum
Deskripsi Program
• Hibah air minum diinisiasi pertama kali pada April 2010
melalui program Indonesia Infrastructure Initiative – IndII I,
program kerjasama antara Pemerintah Australia melalui
Department of Foreign Affairs and Trade-DFAT (dahulu
Australian Aid-Ausaid) dan Pemerintah Indonesia. Terdapat
25 Pemerintah Daerah yang mengikuti program hibah air
minum tersebut.
• Hibah air minum diberikan sebagai insentif bagi pemerintah
daerah, dengan dana yang berasal dari APBN selain Dana
Alokasi Khusus (DAK).
• Sifat pemberian hibah adalah output-based, Pemerintah
Daerah melakukan prepayment. Pembayaran hibah dilakukan
melalui Kementerian Keuangan setelah output berupa
Sambungan Rumah (SR) dipasang dan beroperasi dengan
baik selama minimal 2 bulan diverifikasi dan dinyatakan layak.
Verifikasi
Input: Material,
Pemerintah lahan, infrastruktur,
Output: % Output
Daerah Akses Layak
dll
OPD/PDAM
/BPPSPAMS
Hibah Berbasis
Output Sumber: DJCK, Kementerian PUPR
2 28
Kementerian PPN/Bappenas
PROFIL PROGRAM HIBAH AIR MINUM
2 29
Kementerian PPN/Bappenas
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Perlu percepatan penyediaan akses air minum oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi untuk mencapai
target RPJMN 2020-2024 dan target SDG’s 2030
2. Pemerintah daerah mempertajam perencanaan dan pendanaan penyediaan air minum tahun 2023 untuk mencapai
target nasional dan daerah
3. Pemerintah daerah meningkatkan komitmennya dalam pengembangan SPAM difokuskan pada pemanfaatan
kapasitas SPAM terpasang
4. Pemerintah kabupaten/kota meningkatkan kapasitas penyelenggaraan SPAM dengan pendampingan dari
pemerintah daerah
5. Pemerintah daerah mengoptimalkan sumber pembiayaan selain : APBN, APBD, dan DAK
6. Pemerintah daerah mengoptimalkan alokasi Hibah Air Minum dengan mempersiapkan persyaratan yang ditentukan
30
Kementerian PPN/Bappenas
3 30
TERIMA KASIH