Anda di halaman 1dari 31

Kerangka Kebijakan Pendanaan Hibah Air Minum

dalam Mencapai “Universal Access”


Lokakarya Peminatan Program Hibah Air Minum Perkotaan dan Perdesaan APBN TA 2023

Direktorat Perumahan dan Pemukiman


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
17 Mei 2022
TARGET AKSES AIR MINUM
PUSAT DAN DAERAH
DI DALAM SDGS DAN RPJMN

Kementerian PPN/Bappenas
2 2
PENYEDIAAN AKSES AIR MINUM SEBAGAI PRIORITAS NASIONAL

Setiap orang berhak atas air yang Salah satu indikator negara maju adalah
cukup, berkelanjutan, aman, dapat penyediaan air minum dan sanitasi aman,
diterima, dapat diakses secara Indonesia sebagai Negara Anggota G20 perlu
fisik, dan terjangkau untuk meningkatkan akses air minum, salah satunya
keperluan pribadi dan rumah melalui pengembangan jaringan perpipaan
tangga. -Wakil Presiden RI, disampaikan dalam KSAN 2019-
-UN General Assembly, 2010-

The provision of safe water is essential for protecting human health during all infectious disease outbreaks, including
of coronavirus disease 2019 (COVID-19),
-WHO 2020

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) RPJMN 2020-2024


Target 6.1
Pada tahun 2024, mencapai akses universal
Pada tahun 2030, mencapai akses universal air air minum layak, termasuk 15% akses air
minum yang merata, aman, dan terjangkau untuk minum aman
semua.

Kementerian PPN/Bappenas
3 3
PERBANDINGAN AKSES AIR MINUM JARINGAN
PERPIPAAN DI INDONESIA DENGAN NEGARA LAINNYA

120 120

99.3
99.8
99.6

100
100
100
99.3

97.1
98.8

96.3
96.1
100
100
100

97.5
96.8
96.1

93.3
94.6

91.8
93.3
99

90.7

95
Persentase Akses JP (%)
88.7
95

86.1
87.8
94

84.1
Persentase Akses JP (%)

86.1
100 100

80.9
81.1
80.9
80.5
80.4

73.8
Rata-rata:

73.8

77
77

64.6
Rata-rata: 70.8% 80 70.9%

61.8
64.6
64.6
80

61.8

57.1
59.4

52.8
57.1
52.8
60

49
40.2
60

38.6
36.4
40.2
38.6
38.2
36.4
39

19.06
24.7
40

27
25.4
19.06
24.7
40

27

11.5
20
20
0
0

Hong Kong

Iran

Burma
Iraq

Laos
Georgia

Mongolia

Nepal
Singapore

North Korea

Bangladesh
Bhutan

Afghanistan
Israel
Macao

Philippines
Palestine

Pakistan
Turkmenistan

China
Sri Lanka
Azerbaijan

Kyrgyzstan
Uzbekistan

Indonesia
Cambodia
Negara Negara

Akses JP Rata-rata Akses JP Rata-rata

Gambar 1 Perbandingan akses air minum jaringan perpipaan Gambar 2 Perbandingan akses air minum jaringan perpipaan
Indonesia dengan negara dunia Indonesia dengan negara Asia
Sumber: The Global Economy berdasarkan WHO/UNICEF Sumber: The Global Economy berdasarkan WHO/UNICEF

Akses air minum jaringan perpipaan Indonesia tergolong sangat rendah dikarenakan masih jauh di bawah rata-rata,
baik secara global maupun tingkat Asia

4
Kementerian PPN/Bappenas
4 4
MENGAPA HARUS AIR MINUM AMAN?

Penyakit Kondisi Bayi 1. Sebesar 58% kejadian diare dapat dikaitkan


Diare Pasca Lahir dengan buruknya akses air minum (34%),
sanitasi (19%), dan higiene yang buruk (20%).
2. Sebesar 15% kejadian stunting disebabkan
karena diare yang berkelanjutan. Dengan
demikian, buruknya akses air minum,
sanitasi, dan hygiene berkontribusi sebesar
15% terhadap kondisi malnutrisi anak.
3. Intervensi dengan meningkatkan akses air
minum, sanitasi, dan higiene yang layak
dapat secara efektif mengurangi tingkat
kematian akibat diare (masing-masing
sebesar 45%, 28%, dan 23%) (Freeman et
al,2014; Wolf et al, 2014).
4. Investasi sebesar US$1 pada akses air
minum dan sanitasi dapat memberikan
keuntungan (pengembalian) antara US$5-6
(Haller et al, 2007).
Sumber: Preventing Disease Through Healthy Environments, WHO
(2016)
Kementerian PPN/Bappenas
5 5
TARGET AIR MINUM

Target SDGs
Target RPJMN 2024
Tahun 2030
Pada tahun 2030,
120
mencapai akses Akses air minum layak 100%

Persentase Akses (%)


universal dan merata 100
terhadap air minum Akses air minum aman 15% 80
yang aman dan 60
terjangkau bagi semua. Akses air minum perpipaan 30,45% 40
20

Target Global: 0
Akses Air
Akses Air Akses Air
Pemerintah daerah memiliki dokumen kebijakan. strategis (Jakstrada), Minum
100% Akses masterplan (RISPAM), dan menerapakan tarif air minum yang memadai
Minum Minum
Perpipaa
Aman Layak Aman
n
PDAM memiliki business plan yang mengacu pada target nasional
Baseline 2019 89.27 6.87 20.18
Seluruh PDAM dan operator air minum berkinerja baik
Target 2020 90.41 7.3 21.23
Target Nasional: Menurunkan tingkat kebocoran Menjadi 25%
Capaian 2020 90.21 11.9 20.69
Akses Layak 100% Zona Air Minum Prima (potable water) di 36 Kab/Kota
Akses Aman 45% Target 2021 92.81 8.4 23.54
Akses Perpipaan 50% Digitalisasi Pengelolaan PDAM Capaian 2021 90.78 11.9 19.06
(Smart Grid Water Management) di 20 kab/kota Target 2022 95.1 13.45 25.57
PDAM memiliki Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) Target 2023 97.55 14.22 28.01
Pengawasan Kualitas Air Minum Target 2024 100 15 30.45

6 6
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRES CAPAIAN AIR MINUM

Target Capaian Gap


Indikator
2024 2021

Akses air minum layak 100% 90,78% 9,22%

Akses air minum aman 15% 11,9% 3,1%

Akses air minum perpipaan 30% 19,06% 10,94%

7 7
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRES CAPAIAN AIR MINUM

Tren akses air minum layak dan jaringan perpipaan (2012-2021)

100.0% 86.4% 87.5% 87.7% 89.3% 90.2% 90.8%


82.8% 82.9% 84.1% 84.9%
80.0%
60.0%
40.0%
15.7% 15.8% 16.6% 17.2% 19.9% 20.1% 20.2% 20.7% 19.1%
15.0%
20.0%
0.0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Akses Layak Akses Kepemilikan JP
Sumber: Hasil pengolahan data SUSENAS 2021 oleh Bappenas

Capaian Akses Air Minum Aman Peta Akses Air Minum Layak di Indonesia
TEMUAN

Capaian 1. Akses air minum layak HANYA


mengalami peningkatan 8,0% dalam
Akses Air
11.9%
kurun waktu 10 tahun
Minum (rata-rata peningkatan 0,8%/tahun)
Aman 2. Akses jaringan perpipaan air minum
HANYA mengalami peningkatan 3,4%
Sumber: Studi Kualitas Air Minum (SKAM) Rumah dalam kurun waktu 10 tahun
Tangga di Indonesia, 2020, Kementerian (rata-rata peningkatan 0,3%/tahun)
Kesehatan Sumber: Hasil pengolahan data SUSENAS 2020 oleh Bappenas
8 8
Kementerian PPN/Bappenas
SEBARAN TARGET AKSES AIR MINUM LAYAK DI DAERAH

Capaian Akses Air Minum Layak Nasional 2021: Target Akses Air Minum Layak Nasional 2024:
90,78% 100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%100% 100% 100%100% 100%100% 100% 100% 100%100% 100% 100% 100%
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00% Gap Mencapai Target 2024

30.00% Capaian2019
Capaian 2021
Gap Akses Terbesar ke Terkecil
20.00%
10.00%
0.00%

Sumber : Hasil Olahan Bappenas, Susenas BPS (2022)


9 9
Kementerian PPN/Bappenas
SEBARAN TARGET AKSES AIR MINUM PERPIPAAN DI DAERAH

Capaian Akses Air Minum Perpipaan Nasional 2021: Target Akses Air Minum Perpipaan Nasional 2024:
19,06% 30,45%

100.00%
90.00% Gap Akses Terbesar ke Terkecil
80.00% 70.50% 72.71%
70.00% 58.46%
60.00% 51.73% 50.90%
48.99%
46.53%
50.00%
36.72% 35.50%
40.00% 31.13% 31.51% 32.84% 31.80%
26.02% 26.62%
26.01%
26.16%
26.40% 26.97%
26.84% 22.39% 21.60%
Gap Mencapai Target 2024
30.00% 24.97% 24.99%
24.55%
21.54%
18.84% 19.12%
18.47% 17.78% Capaian 2021
20.00% 11.73% 11.21%
10.54%
10.00% 4.90%

0.00%

Sumber : Hasil Olahan Bappenas, Susenas BPS (2022)


1 10
Kementerian PPN/Bappenas
EVALUASI RPJMN 2020-2024 BIDANG AIR MINUM

KENDALA DAN REKOMENDASI


Capaian dan Target Akses Air Minum Jaringan Perpipaan
(MP 10 Juta SR)
1. SPAM yang dibangun oleh CK belum tersambung dengan
25.00% sambungan rumah, sehingga diperlukan:
• optimalisasi SPAM terpasang;
Persentase akses JP (%)

20.00% • fokus alokasi bidang AM untuk perluasan SPAM;


• evaluasi komitmen Pemerintah Daerah dan dukungan
15.00% kepada Pemerintah Daerah
2. SPAM Regional yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
10.00% harus lebih selektif dan memastikan kesiapan hilir
3. Menurunnya alokasi pendanaan bidang air minum sebagai
5.00% dampak kegiatan direktif pada sektor PKP, sehingga
diperlukan:
0.00% • penambahan alokasi bidang air minum dan dana transfer
2019 2020 2021
Target
daerah (DAK dan Hibah Air Minum)
20.18% 21.23% 23.80%
4. Belum optimalnya kapasitas Pemerintah Daerah dalam
Capaian 20.18% 20.69% 19.06%
merencanakan dan mengelola SPAM, sehingga diperlukan:
Tahun • kegiatan dukungan fisik dan pembinaan dari Pemerintah
Target Capaian Pusat (Ditjen CK, Kementerian PUPR dan Ditjen Bina
Keuda, Kementerian Dalam Negeri)

1 11
Kementerian PPN/Bappenas
STRATEGI NASIONAL
UNTUK PENCAPAIAN AKSES AIR MINUM

Kementerian PPN/Bappenas
1 12
ARAH KEBIJAKAN RKP TAHUN 2023

Peningkatan ketersediaan akses air minum jaringan perpipaan yang difokuskan pada pemanfaatan
infrastruktur air baku, pemanfaatan kapasitas SPAM terpasang, penurunan tingkat air tidak berekening (non-
1 revenue water), peningkatan dan pembangunan SPAM, baik skala kabupaten/kota maupun lintas wilayah (SPAM
Regional), dan pengembangan teknologi pengolahan dan pengamanan air minum, serta pengelolaan aset dari
SPAM terbangun

2 Perkuatan mekanisme pembinaan berjenjang untuk pemerintah daerah dan fungsi kelembagaan regulator air
minum guna meningkatan kualitas perencanaan air minum yang terintegrasi

Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengakses layanan air minum perpipaan atau sumber air minum
3
bukan jaringan perpipaan yang terlindungi secara swadaya

1 13
Kementerian PPN/Bappenas
LIMA PILAR STRATEGI PENYEDIAAN AKSES AIR MINUM

1 Kesiapan Masyarakat (demand)

2 Kelembagaan : Pemda dan Operator

3 Regulasi

4 Pendanaan

5 Infrastruktur dan O&M

Quality Spending

Memastikan keberlanjutan dan kebermanfaatan


infrastruktur yang telah dibangun

Kementerian PPN/Bappenas
1 14
EVALUASI MAJOR PROJECT
Akses Air Minum Perpipaan 10 Juta SR
Capaian dan Target MP 10 Juta Sambungan Rumah

Catatan:
Sumber Pembiayaan 2020 2021 20221) Gap 1. Data tahun 2022 merupakan estimasi pembangunan SR;
2. Jumlah SR dari APBN mengacu pada kegiatan perluasan
SPAM dan Infrastruktur Berbasis Masyarakat;
APBN PUPR 2) 635.121 544.015 420.604 3. Data Hibah Air Minum Tahun 2020 dan 2021 diakses dari
http://ciptakarya.pu.go.id/prohamsan/ dan perkiraan data
DAK 274.031 457.441 477.976 hibah air minum tahun 2022 disesuaikan dengan tahun
2021.
Hibah Air Minum3) 292.269 269.837 269.837 4. Data DAK 2020 mengacu pada E-monitoring DAK PUPR,
dan DAK 2021 dan 2022 mengacu pada hasil RK
Total 1.201.421 1.271.293 1.168.417 6.358.869

Diperlukan Komitmen Pemerintah Daerah dan dukungan DAK sangat diperlukan untuk pencapaian target MP 10 Juta Sambungan Rumah
Air Minum Perpipaan

BUMD Air Minum Berkinerja Sehat (%) PDAM dengan Tarif Full Cost Recovery (%) PDAM Yang Memiliki Rencana
Pengamanan dan Pengawasan Kualitas Air
Minum (RPAM)

Capaian 2021: 58% (225 dari 388 PDAM) Capaian 2021: 58% (225 dari 388 PDAM) Capaian 2021: 58% (225 dari 388 PDAM)

Target 2024: 100% Target 2024: 100% Target 2024: 100%

1 15
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRAM PERCEPATAN PENYEDIAAN AKSES AIR MINUM (P3AM)

• Pendampingan dan PRINSIP PENDAMPINGAN TUJUAN


Peningkatan Kapasitas Pemda
• Penyiapan Readiness Criteria • Meningkatkan Kapasitas
Tahap 1 Pilot Project Tahap 2 Pemerintah Provinsi dan
SESUAI KEBUTUHAN Kab/Kota

• Meningkatkan Kapasitas
• Pilot Project Pengembangan
SPAM Daerah Pemerintah Provinsi dalam
(APBN/APBD/KPBU/Dana BERJENJANG melakukan Pembinaan kepada
Tahap 2 Transfer/PHLN) Pemerintah Kab/Kota

• Menyiapkan Readiness Criteria


MEMBANTU Pembangunan SPAM
• Pengembangan SPAM Skala • Meningkatkan Kebermanfaatan
Penuh
Tahap 3 dan Keberlanjutan SPAM
ENABLING
Terbangun
PKAM Roadmap

Kementerian PPN/Bappenas 16
LOKAKARYA P3AM 2021

Lokakarya P3AM 2021dilaksanakan pada 4-5 November 2021 dengan mengundang Kementerian
dan Lembaga, serta seluruh Provinsi di Indonesia. Acara dilaksanakan secara hybrid (daring dan
luring). Acara dibagi menjadi 2 sesi, yaitu hari pertama dilakukan diskusi panel dengan panel
“Perencanaan dan Strategi Pendanaan Penyediaan Air Minum Provinsi” dan
“Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi”. Sedangkan untuk hari kedua
diskusi dilaksanakan dengan fokus kepada 2 provinsi pilot project, Jawa Barat dan Kalimantan
Selatan, dengan output pemetaan kebutuhan pendampingan dan rencana tindak lanjut
lokakarya.
Kementerian PPN/Bappenas
1 17
PENDANAAN PENYEDIAAN
AKSES AIR MINUM

Kementerian PPN/Bappenas
1 18
KEBUTUHAN PENDANAAN BIDANG AIR MINUM

Prioritas Pendanaan Bidang Air Minum


APBD

12% APBN Dana PDAM


31%
APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
30% DAK

27% Hibah Air Minum


KPBU, Hibah Air
Minum, Dana
Masyarakat DAK

Total Kebutuhan Pendanaan Major Project 10 Juta Sambungan APBN K/L


Rumah : 123,4 Trilliun

Sumber: RPJMN 2020-2024 Dana Masyarakat


Berdasarkan trend porsi APBN dan DAK, masih dibutuhkan
pendanaan dari sumber pembiayaan lainnya Pendanaan alternatif yang juga dapat dikembangkan antara
lain Mikro Kredit dan Dana Ziswaf

19
Kementerian PPN/Bappenas
1 19
Sumber : Paparan Deputi Bidang Pengembangan Regional pada Sosialisasi Kebijakan DAK Fisik dan Non-Fisik TA 2023, 19 April 2022

Kementerian PPN/Bappenas 20
Sumber : Paparan Deputi Bidang Pengembangan Regional pada Sosialisasi Kebijakan DAK Fisik dan Non-Fisik TA 2023, 19 April 2022

Kementerian PPN/Bappenas 21
Provinsi Prioritas Penanganan Stunting= 12 Provinsi

Provinsi dengan jumlah dan prevalensi balita stunting tertinggi, antara lain:

1. Jawa Barat 7. Sulawesi Barat


2. Jawa Timur 8. Aceh
3. Jawa Tengah 9. Nusa Tenggara Barat
4. Sumatera Utara 10. Sulawesi Tenggara
5. Banten 11. Kalimantan Selatan
6. Nusa Tenggara Timur 12. Kalimantan Barat
Sumber : Paparan
Kementerian Deputi Bidang Pengembangan Regional pada Sosialisasi Kebijakan DAK Fisik dan Non-Fisik TA 2023, 19 April 2022
PPN/Bappenas 22
Sumber : Paparan Deputi Bidang Pengembangan Regional pada Sosialisasi Kebijakan DAK Fisik dan Non-Fisik TA 2023, 19 April 2022

Kementerian PPN/Bappenas 23
KEGIATAN STRATEGIS
UNTUK MENCAPAI TARGET RPJMN BIDANG PERUMAHAN DAN
KAWASAN PEMUKIMAN DALAM RKP 2022

PROGRAM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


2021 = 25.478,7 M Historis Pagu Anggaran Ditjen Cipta Karya
2022 = 11.533,2 M Program PKP

30
25.478
25 22.00
20.24

Alokasi (Rp Triliun)


BIDANG PERUMAHAN DAN 20
BIDANG SANITASI BIDANG AIR MINUM PERMUKIMAN
2019 = 1.241,6 M 2019 = 4.882,3 M (Dit. PKP, Dit. BPB, Dit. PS) 15 11.53
2020 = 2.328,5 M 2020 = 3.151,9 M 2019 = 11.557,24 M 10
2021 = 5.378,7 M 2021 = 6.999,1 M 2020 = 7.484,24 M
2022 = 1.397,1 M 2022 = 2.335,6 M 2021 = 6.317,1 M 5
2022 = 3.317,6 M
0
TA 2019 TA 2020 TA 2021 TA 2022

MENDUKUNG PN RPJMN MENDUKUNG PN RPJMN AIR MENDUKUNG PN RPJMN Tahun Anggaran


Sumber:
SANITASI MINUM PERUMAHAN • TA 2019: Surat Sekretaris Jenderal PUPR No.KU.01.01-Sj/746 tentang Penyampaian dan
2019 = 1.241,6 M 2019 = 4.882,3 M 2019 = 11.557,24 M Penelaahan RKA/KL Pagu Anggaran TA 2019 Kementerian PUPR
• TA 2020: Surat Bersama Pagu Anggaran, Ditjen Cipta Karya
2020 = 2.328,5 M 2020 = 3.151,9 M 2020 = 7.484,24 M • TA 2021: Sakti RKA KL, 9 Maret 2022
2021 = 5.378,7 M 2021 = 6.999,1 M 2021 = 1.038,9 M • TA 2022: Sakti RKA KL, 9 Maret 2022

2022 = 1.397,1 M 2022 = 2.335,6 M 2022 = 1.317,0 M


ALOKASI APBN K/L semakin terbatas,
Keterangan: Keterangan:
Sakti RKA KL, 9 Maret 2022 Sakti RKA KL, 9 Maret 2022 difokuskan kepada Proyek Strategis
• Catatan Pada Tahun 2021 dan 2022, seluruh alokasi bidang air minum dan sanitasi
mendukung PN 5. Namun terdapat beberapa kegiatan bersifat direktif
Nasional dan Direktif
2 24
Kementerian PPN/Bappenas
DANA ZISWAF DALAM PENYEDIAAN AIR MINUM
DAN SANITASI

• Potensi dana ZISWAF untuk


pembangunan ekonomi sendiri
secara nasional mencapai Rp 500
T

• Sejauh ini dana ZISWAF yang telah


dimanfaatkan untuk pembangunan
air minum dan sanitasi di Provinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTB
mencapai lebih dari Rp 14 M dan
terus meningkat.
Telah Terdapat Nota Kesepahaman
Bersama Tentang Sinergi
Pendayagunaan Dana Sosial
Keagamaan Dengan Program
Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi
Pada Tahun 2017

25
Kementerian PPN/Bappenas
2 25
SEBARAN DUKUNGAN BAZNAS DALAM PENYEDIAAN
AIR MINUM DAN SANITASI

26
Kementerian PPN/Bappenas
2 26
POTENSI DAN SKEMA PROGRAM KREDIT MIKRO AIR MINUM

Potensi kredit mikro: pemasangan sambungan rumah (SR) dan unit Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) di RT yakni Rp7,55 T

Sumber Dana Lembaga Keuangan Mikro Penerima Kredit


(LKM)
Sumber dana eksisting: Tabungan, Masyarakat, umumnya berada pada
deposito, simpanan pokok dan wajib, tingkat penghasilan Desil 3-Desil 6 (D3-
BPD; BPR; Perusahaan Modal Ventura
pinjaman dari lembaga keuangan D6)
(Bina Artha, MBK); PNM; Koperasi

BPD: Bank Pembangunan Daerah | BPR: Bank Perkreditan Rakyat | MBK: Mitra Bisnis Keluarga Ventura | PNM: Permodalan Nasional Madani |
UPTD PAL: Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah | KPSPAMS: Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi

27
Kementerian PPN/Bappenas
2 27
Overview Program Hibah Air Minum
Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Minum
Deskripsi Program
• Hibah air minum diinisiasi pertama kali pada April 2010
melalui program Indonesia Infrastructure Initiative – IndII I,
program kerjasama antara Pemerintah Australia melalui
Department of Foreign Affairs and Trade-DFAT (dahulu
Australian Aid-Ausaid) dan Pemerintah Indonesia. Terdapat
25 Pemerintah Daerah yang mengikuti program hibah air
minum tersebut.
• Hibah air minum diberikan sebagai insentif bagi pemerintah
daerah, dengan dana yang berasal dari APBN selain Dana
Alokasi Khusus (DAK).
• Sifat pemberian hibah adalah output-based, Pemerintah
Daerah melakukan prepayment. Pembayaran hibah dilakukan
melalui Kementerian Keuangan setelah output berupa
Sambungan Rumah (SR) dipasang dan beroperasi dengan
baik selama minimal 2 bulan diverifikasi dan dinyatakan layak.

Verifikasi

Input: Material,
Pemerintah lahan, infrastruktur,
Output: % Output
Daerah Akses Layak
dll
OPD/PDAM
/BPPSPAMS
Hibah Berbasis
Output Sumber: DJCK, Kementerian PUPR

2 28
Kementerian PPN/Bappenas
PROFIL PROGRAM HIBAH AIR MINUM

2 29
Kementerian PPN/Bappenas
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Perlu percepatan penyediaan akses air minum oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi untuk mencapai
target RPJMN 2020-2024 dan target SDG’s 2030
2. Pemerintah daerah mempertajam perencanaan dan pendanaan penyediaan air minum tahun 2023 untuk mencapai
target nasional dan daerah
3. Pemerintah daerah meningkatkan komitmennya dalam pengembangan SPAM difokuskan pada pemanfaatan
kapasitas SPAM terpasang
4. Pemerintah kabupaten/kota meningkatkan kapasitas penyelenggaraan SPAM dengan pendampingan dari
pemerintah daerah
5. Pemerintah daerah mengoptimalkan sumber pembiayaan selain : APBN, APBD, dan DAK
6. Pemerintah daerah mengoptimalkan alokasi Hibah Air Minum dengan mempersiapkan persyaratan yang ditentukan

30
Kementerian PPN/Bappenas
3 30
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai