Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 2 :

PSIKOLOGI KOMUNIKASI KELAS A

1. Perdemunta Malem Kerina MK Br Kemit 7020210001


2. Erika Catharina Lestari 7020210072
3. Faradilla Hari Priyadi 7020210087

UTS PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1. Psikologi Komunikasi dalam Praktek : Pentingnya Psikologi


Komunikasi dalam Praktek Ilmu Komunikasi.
a. Psikologi komunikasi dalam komunikasi pemasaran
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan nilai tukar yang memuaskan tujuan individu dan
organisasi. ( kotler dan keller 2009). Jadi komunikasi pemasaran akan
merepresentasikan semua unsur dalam bauran pemasaran yang
memfasilitasi terjadinya pertukaran informasi dengan menciptakan
suatu arti yang disebarluaskan dari penjual kepada pelanggan atau
kliennya.
(Dalam komunikasi pemasaran suatu proses komunikasi, itu adalah
penyampaian pesan oleh sumber kepada penerima yang dilakukan
melalui media tertentu. Sumber adalah orang yang mengirim sebuah
pesan atau penjualnya, pesan yang di sampaikan bisa bersifat formal
maupun non formal. Sumber formal adalah pihak yang secara resmi
ditugaskan oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan, sedangkan
sumber yang tidak formal adalah konsumen dan masyarakat luas,
sumber tidak formal ini biasanya menyampaikan pesan dari mulut ke
mulut).
Contoh Psikologi dalam Komunikasi Pemasaran :
Matahari Departement Store melakukan komunikasi pemasaran dalam
bentuk penjualan langsung (direct selling) pada customer dengan
membuka gerai took diberbagai kota yang tersebar diseluruh
Indonesia. Promosi penjualan dilakukan dalam bentuk diskon besar-
besaran pada waktu-waktu tertentu apalagi pada perayaan-perayaan
keagamaan seperti bulan Ramadhan, idul adha, natal dan tahun baru.
Matahari Departement Store juga memperhatikan kualitas barang dan
juga lokasi yang strategis agar mudah dijangkau sehingga diharapkan
menambah kenyamanan berbelanja para pembelu. Mengenai promosi
yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan
konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan.

b. Psikologi komunikasi dalam komunikasi organisasi


Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-
manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. (Dengan
ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa
unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal
kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang
berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb
dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai
kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan).

Perspektif manajemen perilaku berfokus pada perilaku karyawan


dalam konteks organisasi. (Didorong oleh kelahiran psikologi industry,
gerakan hubungan manusia menggantikan manajeman ilmiah sebagai
pendekatan yang dominan terhadap manajemen pada tahun 1930-
1940-an. Kontributor yang menonjol terhadap gerakan ini adalah Elton
Mayo, Abraham Malow, dan Douglas McGregor. Perilaku organisasi,
yang merupakan hasil pertumbuhan kontemporer dari perspektif
manajeman perilaku, mempunyau dasar interdisipliner dan mengakui
kompleksitas perilaku manusia dalam lingkungan organisasi).
Contoh Psikologi Komunikasi dalam Komunikasi Organisasi :
Komunikasi organisasi pada Haloa Café, Berdasarkan prespektif yang
pertama, strategi dapat difenisikan sebagai suatu program untuk
menentukan dan mencapai suatu tujuan organisasi dan dapat
mengimplementasikan misinya. Maksudnya yaitu para manajer
memainkan peran yang sangat aktif, rasional dan sadar terhadap
merumuskan suatu strategi organisasi. Dalam suatu lingkungan yang
selalu mengalami perubahan dan turbulen, pandangan ini lebih banyak
diterapkan. Berdasarkan prespektif kedua, strategi tersebut,
didefinisikan sebagai respon atau pola tanggapan organisasi terhadap
lingkungannya. Berdasarkan kedua prespektif strategi di atas, dapat
didefinisikan sebagai respon atau pola tanggapan organisasi terhadap
lingkungannya. Setiap organisasi pasti mempunya strategi, walaupun
strategi tersebut tidak dirumuskan dengan cara eksplisit. Pandangan ini
pula diterapkan untuk para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya
menyesuaikan diri dan menanggapi lingkungan dengan cara pasif yang
manakala dibutuhkan. Pernyataan strategi secara eksplisit sebagai
salah satu kunci sebuah keberhasilan dalam menghadapi suatu
perubahan lingkungan bisnis. Apabila konsep strategi tidak jelas, maka
keputusan yang akan diambil bersifat subyektif atau hanya berdasarkan
intuisi belaka dan cenderung mengabaikan keputusan yang lain.

c. Psikologi komunikasi terkait dengan media dan perilaku audience


komunikasi ( konsumen )
Media bukan hanya suatu instrumen informasi atau cara untuk
mencapai sebuah ketertarikan diri, namun mempersatukan kita dalam
beberapa bentuk karakter masyarakat dan memberikan kita rasa saling
memiliki. Istilah new media lambat laun mulai ramai dan dikenal pada
tahun 1980. Dimana dunia komunikasi dan media mulai berbeda karna
kemunculan media baru ini, tidak ada batasan pada satu elemen atau
sektor tertentu. Media mempunyai peranan penting dalam
penyampaian sebuah pesan komunikasi. Media menjadi sarana
pengirim pesan kepada penerima pesan dalam suatu proses
komunikasi. Media sosial menawarkan suatu bentuk komunikasi yang
lebih personal, individual, dan dua arah. Melalui media sosial para
produsen dapat mengetahui kebiasaan para konsumen mereka dan
dapat melakukan interaksi secara personal, serta mampu membangun
keterikatan yang lebih dalam.

Media sosial adalah aktivitas, praktek dan kebiasaan diantara beberapa


komunitas manusia yang berkumpul secara online untuk membagikan
informasi, pengetahuan, dan opini melalui media conversational.
Media conversational adalah sebuah aplikasi berbasis web yang
memungkinkan penggunaannya untuk membuat, mengirim, dan
membagikan sebuah konten dalam bentuk susunan kata-kata, gambar,
video, dan atau audio. Untuk dapat memudahkan para praktisi media
sosial, Regina Luttrell menciptakan The Circular Model of Some yaitu
sebuah model untuk melakukan suatu perencanaan komunikasi pada
media sosial. ‘I would like to introduce such a model for social media
planning: the Circular Model of Some for Social Communication--
Share, Optimize, Manage, Engage. Didalam model ini terdapat Empat
aspek yaitu Sharing, Optimize, Manage, dan Engage yang
memungkinkan untuk para praktisi dapat mengembangkan strategi
yang solid.

Contoh Psikologi Komunikasi terkait dengan Media :


Strategi komunikasi Kementrian Pariwisata Indonesia dalam Pesona
Indonesia melalui media social Youtube. Strategi komunikasi
Kementerian Pariwisata Indonesia melalui Pesona Indonesia dalam
Youtube, dimana Youtube merupakan salah satu media promosi yang
dimiliki Kementerian Pariwisata Indonesia dan merupakan media yang
efektif untuk digunakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dan paradigma konstruktivis. Data-data dalam penelitian
diperoleh melalui wawancara yang dilakukan secara offline. Dimana
informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang merupakan
bagian dari Tim Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Nusantara. Hasil penelitian yang didasarkan pada teori Public
Relations dan karakteristik media sosial Youtube menunjukanbahwa
strategi komunikasi pemasaran Kementerian Pariwisata Indonesia
melalui Pesona Indonesia dalam Youtube menggunakan kampanye
digital yang didukung dengan penggunaan endorse berupa artis
ataupun vlogger guna meningkatkan ketertarikan khalayak baik
menyaksikan video yang ada di Youtube ataupun melakukan
perjalanan wisata.

2. Manusia Komunikasi : Konsepsi Manusia dalam Aliran Psikologi


a. Aliran Psikoanalisis
- Aliran ini dikemukakan oleh tokoh yang bernama Sigmund Freud.
Menurut Freud bagian terpenting yang mempengaruhi perilaku
manusia adalah ketidaksadaran. Konsepsi psikoanalisis yang
melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh
keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens). Menurut Sigmund
Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem
dalam kepribadian manusia yaitu ID, EGO, dan SUPEREGO.

ID : Merupakan bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-


dorongan biologis manusia pusat instink. Dalam diri manusia,
terdapat dua instink yang dominan yaitu :
1. Libido : Instink reproduktif yang menyediakan energi dasar
untuk kegiatan yang konstruktif, seperti dorongan seksual dan
cinta diri (narcisisme) dan juga ini disebut instink kehidupan
(erros).
2. Thanatos : Instink destruktif dan agresif, Thanatos ini sering
disebut dengan Instink kematian.

EGO : Berfungsi untuk menjembatani tuntutan id dengan realistis


dunia luar. Ego adalah Mediator antara Id dengan realita dunia
luar, antara Hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan
realistic. Ego lah yang menyebabkan hasrat hewaninya. Ego
bergerak berdasarkan prinsip realistis ( reality principle).
SUPEREGO : adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal.
Superego adalah Hati Nurani (conscience), unsur-unsur moral
yang merupakan
internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural kepribadian. Ia
memaksa ego.

CONTOH KASUS DARI ALIRAN PSIKOANALISIS :

Mira adalah seorang gadis kecil yang lucu dan ceria. Dia
hidup bersama kedua orang tuanya dan kedua kakaknya,
namun diusianya yang beranjak 6 tahun ada kejadian yang
membuatnya sering sekali ketakutan apalagi pada saat dekat
ayahnya, karena dia sering diperlakuan ayahnya yang tidak
senonoh dan juga pada kedua kakaknya. Karena kejadian
itu, ada banyak rasa kekecewaan hingga membuatnya
sering merasa ketakutan yang berlebihan. Dia tidak
menyangka sesosok pria yang selama ini dia banggakan,
dapat menyakiti seorang wanita. Karena rasa sakit yang
timbul dalam hati merasuk kedalam jiwa dan menjadikan
dia trauma atau ketakutan yang berlebihan dibawah
alamnya akan sesuatu hal. Semenjak kejadian itu akhirnya
mira mulai menutup dirinya terutama lebih pada seorang
pria. Dan setiap ada pria yang mencoba mendekatinya, mira
selalu bersikap cuek dan seakan tak peduli pda perasaan
mereka. Karena masih sering terbayang-bayang akan masa
lalu yang dialami oleh ibu dan kedua kakaknya, sehingga ia
takut untuk menjalin hubungan dengan seorang pria. Dan
lebih memilih untuk dekat dan menjalin hubungan dengan
wanita, karena dia merasa adanya kepuasan dan kenyaman
batin bila bersama seorang wanita. Dalam pandangan
psikoanalisis yang menyebabkan seseorang menjadi lesbian
adalah Trauma dimasa lalu yang dalam perkembangan
selanjutnya berpengaruh kepada Kepribadiannya khususnya
struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan super eg
merupakan komponen biologis yang berprinsip ada
kesenangan. Ego merupakan komponen
psikologis yang berprinsip pada kenyataan dan super ego
memiliki fungsi dan mekanisme sendiri.

b. Aliran Behavioris
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh tokoh bernama Jhon B.
Watson. Disini Behaviorisme menganalisa perilaku yang tampak yang
dapat diukur, dilukiskan, dan di ramalkan. Teori Behavioris juga
dikenal dengan nama teori belajar, belajar artinya perubahan perilaku
manusia disebabkan oleh pengaruh lingkungan melalui proses belajar.
Teori jarum Hipodermik atau yang menyatakan media massa sangat
berpengaruh dilandasi konsepsi behaviorisme yang memandang
manusia sebagai makhluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan
atau ( Homo Mechanicus ) dari situlah timbul konsep manusia mesin
( Homo Mechanicus ) menurut kaum empiris pada waktu lahir manusia
tidak mempunyai warna mental secara psikologis ini berarti seluruh
perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentuian oleh
oengalaman indrawi ( sensory experience).

CONTOH KASUS DARI ALIRAN BEHAVIORISME :

Dalam sebuah keluarga terdiri dari bapak, ibu dan 2 orang anaknya.
Dalam keluarga ini menerapkan pola asuh otoriter semua bentuk
peraturan rumah dan keputusan berada di pihak orang tua. Dalam
kehidupan sehari-hari kedua anak ini hidup dibawah tekanan orang
tuanya, entah itu mengerjakan tugas sekolah, bersih rumah atau
lainnya. Setiap harinya mereka selalu tertekan oleh orang tuanya dan
merasa dirumah mereka tidak dapat bermain dan berkerasi sehingga
hal ini membunuh karakter dan keperibadian anaknya. Hingga pada
suatu hari kedua anak ini mencoba mencoba mencari kesenangan di
luar rumah dan bermain dengan teman sebayanya. Dan mereka
menawarkan sesuatu yang belum pernah mereka dapatkan di dalam
rumah seperti merokok, narkoba, dan minum-minuman keras. Dengan
demikian mereka merasa terbebas dari beban dan tekanan orang tua.
PEMBAHASAN :
Berdasarkan contoh kasus di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
tekanan lingkungan rumah yang terlalu berlebihan hanya akan
membuat akan mencari jalan kesenangan sendiri sehingga ini akan
memberikan dampak negative terhadap perkembangan psikologi anak
itu sendiri.
Lingkuan adalah factor pendukung perkembangan psikologi manusia,
lingkungan yang kondusif serta jauh dari sifat-sifat negative maka
akan menciptakan manusia yang memiliki kecerdasan dan
perkembangan yang maksimal.
c. Aliran Kognitif
- Tindakan manusia muncul dari poses berpikir, bukan sekedar data
dari lingkungan yang diterima oleh alat indera.
- Aliran ini melihat bahwa proses-proses seperti memory, bahasa,
pikiran, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan turut serta
memberi kontribusi terhadap munculnya suatu perilaku.
- Dalam psikologi kognitif, manusia dipandang sebagai makhluk
yang selalu berusaha memahami lingkungannya dan makhluk yang
selalu berfikir (homo sapiens). Descartes dan kant menyimpulkan
bahwa jiwa (mind) yang meniadi alat utama pengetahuan, bukan
alat.

Asumsi Psikologi Kognitif


- Jiwa (mind) yang menjadi alat utama pengetahuan.
- Jiwa menafsirkan pengalaman indrawi secara aktif;
mencipta, mengorganisir, menafsirkan, mendistorsi,
dan mencari makna.
- Manusia tidak memberikan respon kepada stimuli
secara otomatif, namun melalui proses berpikir.
- Sebelum memberikan respon, manusia menangkap
terlebih dahulu "pola" stimuli secara keseluruhan
dalam satuan-satuan yang bermakna.

CONTOH KASUS ALIRAN KOGNITIF :


Aliran Kognitif selalu kita terapkan dalam kehidupan sehari – hari
kita. Mulai dari bangun tidur samapi tidur lagi. Contohnya . pada
saat kita terbangun oleh deringnya jam beker, Kita bisa
memutuskan tindakan apa yang kita lakukan, mematikan jam beker
lalu bangun , apa mematikan jam beker kemudian tidur lagi.
Kemudian kita melakukan mematikan jam beker dan melanjutkan
tidur. Disinilah kita sudah melakukan proses kognisi, dimana kita
bisa menerima informasi,mengolah, dan memutuskan suatu
informasi tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari sangat jelas, untuk
memutuskan hal yang terkecil sampai dengan yang terbesar kita
menggunakan teori psikology kognitif. Salah satu syaraat menjadi
makhluk hidup adalah kita dituntut untuk berfikir.

d. Aliran Humanisme
- Psikologi humanisme lebih menekankan pada
pentingnya kesadaran daripada ketidaksadaran, motivasi
dan perilaku. Mendasarkan pemikirannya pada adanya
keinginan bebas (free will) dan pilihan- pilihan dalam
diri manusia.
- Psikologi humanisme menjelaskan aspek eksistensi
manusia yang positif dan menentukan, seperti
cinta,kreativitas, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi.
- Psikologi humanisme mengambil dari fenomenologi
dan eksistensialisme. Fenomenologi memandang
manusia hidup dalam "dunia kehidupan" yang
dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif.

Teori-teori komunikasi intrapersonal banyak dipengaruhi konsepsi


psikologi humanisme yang mengambarkan manusia sebagai pelaku
aktif, dalam merumuskan strategi transaksional dengan
lingkungannya.

Asumsi Dasar Psikologi Humanisme :


- Seseorang bebas untuk menjadi seseorang yang dia inginkan,
untuk membuktikan dirinya sendiri, menentukan nasibnya
sendiri dan menuliskan sejarahnya sendiri.

CONTOH KASUS ALIRAN HUMANISME :

Fiona adalah mahasiswi baru di sebuah Universitas. Dia bertemu


dengan teman-teman barunya. Fiona cenderung menghindari
mereka karena merasa takut dengan orang-orang baru. Temannya
mencoba untuk mendekatinya dengan meminta no. Hp, mengajak
makan bersama di kantin tetapi Fiona selalu menolaknya. Bahkan
ketika Fiona bersama- teman baru, dan hendak pergi ke toilet,salah
satu temannya menawarkan diri untuk membawakan dan menjaga
tasnya namun tetap ia tolak. Semasa ospek, Fiona dikenal sebagai
orang yang kaku dan anti sosial.

Pembahasan :
Menurut Maslow, kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori
kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa
takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban,
hukum, batas-batas, dan sebagainya. Kebutuhan ini dapat kita
amati pada seorang anak. Biasanya seorang anak membutuhkan
suatu dunia atau lingkungan yang dapat diramalkan. Seorang anak
menyukai konsistensi dan kerutinan sampai batas-batas tertentu.
Jika hal-hal itu tidak ditemukan maka ia akan menjadi cemas dan
merasa tidak aman. Orang yang merasa tidak aman memiliki
kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas serta akan berusaha keras
menghindari hal-hal yang bersifat asing dan tidak diharapkan

e. Faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi


perilaku manusia
 Faktor Personal
- Faktor Biologis
Kebutuhan dasar, makan-minum, istirahat, kebutuhan
memelihara kelangsungan hidup dengan menghindari sakit dan
bahaya.
- Faktor Sosiopsikologis
Aspek emosional (afektif), aspek intelektual (kognitif), aspek
volisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan
bertindak (konatif).
Komponen Afektif ( aspek emosional )
a. Motis Sosiogenesis.
- Motif ingin tahu : mengerti, menata dan menduga.

- Motif kompetensi: setiap orang ingin membuktikan bahwa


ia mampu mengatasi persoalannya.
- Motif cinta: sanggup mencintai dan dicintai adalah hal
esensial bagi pertumbuhan kepribadian. Berbagai penelitian
membuktikan bahwa kebutuhan akan kasih sayang yang
tidak terpenuhi akan menimbulkan perilaku manusia yang
kurang baik: orang akan menjadi agresif,Frustasi, kesepian,
bahkan bunuh diri (Packard, 1974).
- Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas:
erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan
kemampuan dan memperoleh kasih sayang, kebutuhan
untuk menunjukkan ekstitensi di dunia. Contoh: dalam
sebuah kelompok manusia seringkali menonjolkan dan
memperlihatkan bakatnya, disitu manusia mengharapkan
adanya rasa kasih sayang dari semua orang berupa pujian
atau penghargaan yang lainnya.
b) Sikap
Adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir, dan
merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai.
C) Emosi
Menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh
gejala- gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologi.

Komponen Kognitif
Kepercayaan: percaya terhadap sesuatu yang "benar" dan
"salah" yang bersifat rasional.

Komponen Konatif
Kebiasaan: perilaku yang berlangsung secara otomatis tidak
direncanakan.
Kemauan: tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk
mencapai tujuan.

 Faktor Situasional
• Faktor Ekologis (keadaan alam).
• Faktor Rancangan dan Arsitektural
• Faktor Temporal (waktu).
• Suasana Perilaku.
• Teknologi.
• Faktor-faktor Sosial (struktur masyarakat, kelompok, dll).
• Lingkungan psikososial (iklim atau suasana di sebuah
lingkungan).

4. Komunikasi Interpersonal
a. Persepsi Interpersonal
adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang
berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa pesan
verbal dan nonverbal. Persepsi merupakan proses
mengidentifikasi dari penerimaan yang diterima oleh indera
manusia. Persepsi dalam psikologi juga memiliki konsep
tersendiri. Bila dikaitkan dengan psikologi komunikasi,
maka persepsi ini merupakan bagian dari proses
komunikasi intrapersonal.
Berikut beberapa contoh persepsi interpersonal:
A. Ketakutan
Perasaan takut dapat menjadi salah satu contoh dari bentuk
persepsi. Kita bisa mengambil contoh misalnya seseorang
melihat pisau tajam yang diarahkan kepadanya. Dari proses
melihat tersebut, ia kemudian akan berproses dalam diri
sendiri untuk mengambil sebuah kesimpulan terhadap
situasi yang sedang dihadapinya. Seseorang tersebut
mungkin akan menganggap bahwa pisau tersebut sebagai
ancaman sehingga timbul rasa takut.
B. Rasa sayang
Penjelasan ini bisa digambarkan ketika seseorang
melihat orang lain yang ia sukai atau sayangi. Sebagai
contoh, seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu ketika
melihat dan menggendong anaknya akan memiliki
persepsi tersendiri yang merupakan sebuah bentuk kasih
sayang dari ibu kepada anaknya. Persepsi-persepsi ini
akan muncul sebagai bentuk dukungan dan juga
perasaan cinta kepada orang lain.

C. Kepanikan
Sama halnya dengan contoh sebelumnya, kepanikan
bisa timbul karena sensasi melihat suatu situasi tertentu.
Hanya saja, kepanikan juga mungkin bisa terjadi ketika
seseorang mendengar suatu berita yang membuat
posisinya menjadi terancam. Rasa panik ini merupakan
hasil persepsi terhadap sensasi atau stimulus yang
diterimanya.
D. Kekhawatiran
Rasa khawatir adalah bentuk rasa takut pada objek yang
tidak jelas, tidak nyata atau sulit untuk digambarkan
secara konkret. Sensasi yang diterima seseorang juga
biasanya muncul setelah seseorang melihat sesuatu
yang membuatnya terancam pula. Situasi ini membuat
persepsinya menjadi muncul dalam bentuk
kekhawatiran.
E. Rendah Diri
Rasa rendah diri bisa saja timbul ketika seseorang
mendengar dan melihat suatu pesan yang
dikomunikasikan kepadanya sebagai bentuk yang
merendahkan dirinya. Ini akan menjadi sebuah persepsi
dalam pemikirannya sehingga menyudutkannya untuk
berada dalam posisi yang memang kurang nyaman.
Rendah diri berhubungan dengan konsep diri dalam
psikologi.
F. Rasa Bangga
Contoh lain selain dari rasa rendah diri adalah rasa
bangga. Ini merupakan contoh persepsi dalam psikologi
komunikasi yang bisa saja muncul karena sensasi
mendengar dan sentuhan sosial dari lingkungan
sekitarnya. Seseorang bisa memiliki rasa bangga karena
prestasinya diakui oleh orang lain. Ini biasanya ia
dengar dari pernyataan orang lain, sehingga stimulus
tersebut kemudian menjadi persepsi dalam dirinya
sebagai rasa bangga.
G. Perasaan Negatif
Berkebalikan dengan rasa bangga, seseorang yang
sering terpapar dengan berita-berita yang sifatnya
kurang baik mengenai dirinya akan memiliki perasaan
negatif. Ini terjadi terutama ketika seseorang tidak
memiliki pengalaman lain dalam dirinya yang bisa
melawan perasaan negatif tersebut.
H. Pengenalan
Persepsi ini bisa dengan mudah kita lihat ketika
seseorang mampu mengenali wajah orang lain. Ketika
ia melihat, ia akan memproses informasi tersebut
melalui persepsi. Katakanlah ketika ekspresi wajah
seseorang itu cemberut, maka ia bisa memiliki persepsi
bahwa orang yang ia ajak komunikasi sedang tidak
kooperatif.
I. Sentuhan
Sentuhan juga bisa menjadi sebuah persepsi. Ketika
seseorang mendapatkan sentuhan secara langsung dari
orang lain pada saat ia sedang mengalami masalah, ia
bisa mempersepsikannya sebagai bentuk dukungan.
Demikian pula saat ia disentuh dengan kasar, ia bisa
merasa dalam keadaan terancam.
J. Rasa
Contoh dari persepsi ini mudah saja, yakni ketika kita
sedang makan. Kita akan merasakan langsung
bagaimana rasa dari makanan yang kita makan. Ketika
rasanya enak, maka secara otomatis kita akan memiliki
persepsi bahwa makanan tersebut memang aman dan
enak.

a. Konsep diri: Menurut Calhoun dan juga Acocella tahun 1995, konsep


diri pada psikologi komunikasi adalah gambaran mental pada diri
sendiri yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan
untuk diri dan juga penilaian pada diri sendiri.
Contoh konsep diri yang positif :
yaitu memiliki pemikiran bahwa saat dilahirkan manusia tidak
membawa kekayaan dan pengetahuan. Kekayakan dan pengetahuan
bisa dimiliki dari bekerja dan proses belajar selama hidup. Hal inilah
yang mendasari sikap seseorang yang tidak merasa kurang ataupun
lebih dari orang lain.
b. Atraksi interpersonal: Adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif
dan daya tarik seseorang. Adapun proses umum dari atraksi
interpersonal adalah afiliasi, daya tarik, dan komunikasi atau interaksi
dengan orang lain. Kita dapat meramalkan arus komunikasi
interpersonal yang akan terjadi. Semakin tertarik kita kepada
seseorang, maka semakin besar kecenderungan kita berkomunikasi
dengan dia. 
Contohnya: saat kita sedang mengobrol dengan influencer yang kita
kenal mempunyai pribadi yang rendah hati, kita akan sangat senang
jika dapat berkomunikasi dengannya.
c. Hubungan interpersonal: Hubungan interpersonal adalah interaksi
yang terjadi antara dua pihak yang saling melibatkan emosi dan
perasaan satu sama lain sehingga menimbulkan keterikatan hubungan
yang lebih dekat.
Contohnya: sepasang suami istri atau sepasang kekasih.

Anda mungkin juga menyukai