Anda di halaman 1dari 102

PErencanaan Pesisir D

Evaluasi DOKUMEN

RZWP3K
Kabupaten
BANYUWANGI
pok 4
Kelom
OUR TEAM!

DIVA WAHYU DANANG ADI FALDI FAKHRI


SALSABILA INNEKE MAY RISTANTO
5015201053 5015201168 5015201062 5015201128

KOMANG
SOMYA GITA NAZAL NAVI AULIA BALQIS
5015201143 5015201061 5015201174
OUTLINE
Pendahuluan
Kelebihan,
Kekurangan
&Rekomendasi
Tinjauan Pustaka

Kesimpulan &
Lesson Learned
Review &
Evaluasi
BAB I

Pendahuluan
Gambaran Umum Wilayah Perencanaan
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu dari 22
kabupaten/kota yang berada di pesisir Provinsi Jawa Timur yang
memiliki luas 5.782,50 km2. Kabupaten ini terletak pada titik
koordinat di antara 7 ̊43’-8 ̊46’ Lintang Selatan dan 113 ̊53’-114
̊38’ Bujur Timur, memiliki 11 kecamatan pesisir, dan 36 desa
pesisir dengan garis pantai sepanjang 302,10 km. Wilayah
pesisir Kabupaten Banyuwangi sesuai
Apply page animations dengan
and transitions UU Canva
to your No. 27 tahun
2007 tersebarpresentation
pada to 11 Kecamatan
emphasize ideas and makeyaitu
them even: more
Kecamatan
Wongsorejo, memorable.
Kecamatan Find the magic and fun Kecamatan
Kalipuro, in presenting with Canva
Banyuwangi,
Kecamatan Presentations
Kabat, byKecamatanpressing C for confetti, D for a drumroll,
Rogojampi, Kecamatan
and O for bubbles.
Muncar, Kecamatan Tegaldlimo, Kecamatan Purwoharjo,
Kecamatan Bongorejo, Kecamatan Siliragung dan
Kecamatan Pesanggaran.
Tujuan
Tujuan dari review RZWP3K Kabupaten Banyuwangi ini adalah
untuk :
1. Mengetahui kesesuaian dokumen RZWP-3-K Kabupaten
Banyuwangi terhadap Pedoman Penyusunan RZWP-3-K;
2. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas
dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi.
Manfaat
Manfaat dari review RZWP3K Kabupaten Banyuwangi adalah untuk :
1. Mampu mengetahui kelengkapan data dan substansi apa saja
yang dimuat dalam dokumen RZWP3K
2. Mengetahui kriteria-kriteria produk perencanaan yang baik
sesuai dengan Pedoman Teknis Penyusunan RZWP-3-K
Kabupaten/Kota
BAB II

Tinjauan Pustaka
Tinjauan Kebijakan
Peraturan
Undang- Menteri Kelautan
undang No. 27 dan Perikanan
Tahun 2007 Nomor 28 Tahun
2021
UU No 27 Tahun 2007
Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, berdasarkan UU ini
terdiri atas :
1. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RSWP-
3K);
2. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K);
3. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(RPWP-3K);
4. Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(RAPWP-3K);
Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 28 Tahun 2021

Permen KP NO 28 Tahun 2021 merupakan salah satu pedoman dalam


penyusunan dokumen RZWP3K. Dimana dalam Permen ini dijelaskan
mengenai tata cara penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil, mulai dari acuan pembuatan dokumen, wilayah
perencanaan dokumen, tahapan penyusunan dokumen, konten
dokumen, dan alokasi ruang didalamnya.
Data yang diperlukan dalam penyusunan
dokumen RZWP3K
Peta dasar yang berupa :
Garis Pantai
Hipsografi
Batas wilayah laut
Data tematik yang minimal berupa :
Pemanfaatan Ruang Laut yang telah ada dan rencana pemanfaatan
Oseanografi
Substrat dasar laut
Ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil
Sumberdaya ikan
Sosial, ekonomi, dan budaya maritim
Neraca sumber daya perairan pesisir
Sistem logistik kelautan
Data dan Informasi Kebencanaan
Muatan Substansi Perencanaan RZWP-3-K
Bab Uraian Muatan

Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
I Pendahuluan Dasar Hukum
Profil Wilayah
Peta Wilayah Perencanaan

Kondisi hidro-oseanografi
Sebaran ekosistem pesisir yang berupa mangrove,
terumbu karang, dan padang lamun
Deskripsi Potensi Sumber Daya
Sumber daya ikan
II Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan
Pemanfaatan ruang laut yang telah ada
kegiatan pemanfaatan
kondisi sosial, ekonomi kelautan, dan budaya maritim
Kegiatan lain yang sedang dan akan direncanakan
untuk jangka waktu 20 tahun
Bab Uraian Muatan

Dinamika perubahan garis pantai dan hak atas tanah


di perairan pesisir
Degradasi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil
Marjinalisasi dan kemiskinan masyarakat pesisir
Ketimpangan ekonomi wilayah pesisir
Mata pencaharian penduduk pesisir
III Isu Strategis
Konflik pemanfaatan dan/atau konflik kewenangan
Bencana alam dan/atau bencana akibat tindakan
manusia
Kekosongan dan ketidakpastian hukum
Potensi sumberdaya pesisir
Isu lain yang terkait

Visi
Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
Misi
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
IV Tujuan Perencanaan
Pulau-pulau Kecil
Kebijakan

Strategi yang diformulasikan berdasarkan isu strategis


Bab Uraian Muatan

Rencana Struktur Ruang yang meliputi


Pusat pertumbuhan kelautan dan perikanan
pusat industri kelautan dan perikanan
sistem jaringan transportasi
sistem jaringan energi dan ketenagalistrikan
sistem jaringan telekomunikasi
Rencana Pemanfaatan ruang laut sistem jaringan sumber daya air
V

Rencana Pola ruang yang meliputi
Kawasan Pemanfaatan Umum
Kawasan Konservasi
Alur Biota migrasi laut yang memuat
Jenis biota laut
periode/waktu migrasi biota laut
kuantitas/jumlah kawanan migrasi biota laut

Alternatif pilihan untuk pertumbuhan ekonomi sektor


Skenario Pertumbuhan dan
kelautan dan untuk alternatif pilihan tingkat pemerataan
VI Pemerataan Ekonomi Kelautan
pendapatan ekonomi sektor kelautan antar wilayah pada

periode 5 tahunan
Bab Uraian Muatan

Merupakan penjabaran rencana pemanfaatan ruang laut


yang meliputi
1. Usulan program utama
2. lokasi program
VII Indikasi Program
3. Besaran
4. Sumber Pendanaan
5. Institusi Pelaksana program
6. waktu dan tahapan pelaksanaan

Peraturan Kesesuaian Kegiatan Berisi jenis kegiatan yang diperbolehkan, diperbolehkan


VIII Pemanfaatan dalam zona dengan syarat, dan kegiatan yang tidak diperbolehkan
pemanfaatan ruang perairan pesisir dalam suatu kawasan

Peta data tematik


peta rencana struktur ruang laut
Peta rencana pola ruang laut
IX Lampiran Peta
peta alur migrasi biota laut
konsepsi/rancangan peraturan perundang-undangan
tentang dokumen final RZWP3K
BAB III

Review, Evaluasi,
Rekomendasi
RZWP3K
Kabupaten Banyuwangi
3.1.1
Review Pendahuluan
Latar Belakang
Profil Wilayah
Maksud, Tujuan, dan Sasaran
Peta Wilayah
Landasan Hukum
Review Latar Belakang
RZWP3K Kabupaten
Latar belakang berisi :
uraian mengenai gambaran umum seperti definisi wilayah peisisr, Banyuwangi
landasan hukum yakni UU no 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir, perairan, dan pulau-
pulau kecil
keunggulan kabupaten banyuwangi yang memiliki wilayah daratan dan lautan
Kabupaten Banyuwangi berada di Provinsi Jawa Timur dengan SDA berupa pesisir dan pulau - pulau kecil
yang sangat potensial dan strategis.
Keberadaan terumbu karang, hutan mangrove, serta keanekaragaman flora dan fauna laut merupakan
potensi yang memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan baik di bidang produksi maupun di bidang
pariwisata dan juga memiliki nilai ekologis yang perlu dilindungi. Saat ini ekosistem pantai terancam
kelestariannya terutama oleh kegiatan manusia.
dibutuhkan pengembangan dan pengelolaan kawasan pesisir dan kelautan yang lebih terfokus di
wilayah pesisir Kabupaten Banyuwangi

Evaluasi & Rekomendasi


Muatan dalam latar belakang telah sesuai dengan pedoman, dimana telah menampilkan gambaran umum sampai
dengan urgensi penyusunan secara lengkap dan sistematis sehingga tidak diperlukan rekomendasi.
Maksud, Tujuan,
dan Sasaran Review
Maksud
Mewujudkan pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil (WP3K) Kabupaten Banyuwangi yang optimal,
terpadu, dan berkelanjutan.
Tujuan
Memberikan kepastian hukum dalam pemanfaatan

Sasaran
sumberdaya di WP3K Kabupaten Banyuwangi.

Tersusunnya Naskah Akademis Rencana Zonasi Wilayah


Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten
Banyuwangi.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran
Muatan maksud dan tujuan RZWP3K Kabupaten Banyuwangi terdapat pada
sub bab maksud, tujuan, dan sasaran.

Oleh karenanya dihasilkan rekomendasi yakni :


Penyesuaian muatan penyusunan RZWP3K dengan pedoman terbaru
yakni dengan judul subbab Maksud dan Tujuan yang dimana sasaran
dapat dilekatkan dengan tujuan itu sendiri.

Evaluasi & Rekomendasi


Landasan Hukum
Penyusunan RZWP3K Review
Terdapat 13 peraturan perundang - undangan yang melandasi penyusunan RZWP3K Kabupaten Banyuwangi
1. Undang‐Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
3. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
4. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
6. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
7. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;
8. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
9. Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah; Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil;
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil;
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil Tahun 2012 – 2032 di Provinsi Jawa Timur;
13. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 97 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2011
– 2030
Landasan Hukum
Penyusunan RZWP3K
Terdapat perbedaan judul pada sub bab ini, dimana dalam RZWP3K Kabupaten
Banyuwangi masuk dalam substansi 'Landasan Hukum Penyusunan RZWP3K' sedangkan
dalam PERMEN KP No 28 Tahun 2021 dimuat dalam substansi 'dasar hukum'

Oleh karenanya dihasilkan rekomendasi yakni :


Penyesuaian muatan penyusunan RZWP3K dengan pedoman terbaru
yakni PERMEN KP No 28 Tahun 2021 dengan judul subbab Dasar
Hukum

Evaluasi & Rekomendasi


Profil Wilayah RZWP-3-K
Peta Wilayah Perencanaan
Berdasarkan PERMEN-KP 28 Tahun 2021, terdapat Substansi Profil Wilayah RZWP-
3-K serta Substansi Peta Wilayah Perencanaan dalam pendahuluan dokumen
RZWP-3-K

Namun,
Tidak terdapat Profil dan Peta Wilayah Perencanaan dalam pendahuluan RZWP3K
Kabupaten Banyuwangi.
Oleh karenanya dihasilkan rekomendasi yakni :
Meletakkan Profil Wilayah RZWP3K serta menambahkan Peta Wilayah Perencanaan
pada bagian pendahuluan

Evaluasi & Rekomendasi


3.1.2
Review Deskripsi Potensi
Potensi Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kegiatan Pemanfaatan
Review Potensi Sumberdaya
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
1 Mangrove
Ekosistem Mangrove terdapat di beberapa titik lokasi pesisir wilayah
Kabupaten Banyuwangi, seperti di segoro-anakan Kecamatan
Purwoharjo, Teluk Pang-pang di Kecamatan Tegaldlimo dan sebagian
kecil di Sukorejo Kecamatan Banyuwangi, Desa Pesanggaran (Pancer)
Kecamatan Pesanggaran.

Kondisi Mangrove yang masih lestari :


Teluk Pang-pang dan Segoro-Anakan

Mangrove di kawasan sisi barat teluk Pangpang merupakan hasil


penanaman oleh masyarakat dengan ketebalan 6100 meter dan jenis
bibit mangrove yang digunakan adalah Rhizophora mucronata.
Sedangkan mangrove di Segoro-anakan pada saat ini digunakan untuk
pariwisata.
2 Terumbu Karang
Keberadaan ekosistem terumbu karang di Banyuwangi
berdasarkan dokumen RZWP3K :

1. kondisi masih baik di daerah Teluk Pang-Pang


dengan dan dijadikan daerah fish sanctuary,
2. kondisi sedang terdapat daerah Kayu Aking,
3. kondisi rusak terdapat di daerah Watudodol, sekitar
P.Tabuhan dan sekitar Tanjungwangi Banyuwangi.
3 Padang lamun
Kondisi ekosistem padang lamun dan rumput laut di kawasan
pesisir Banyuwangi sangat memprihatinkan karena sudah
mengalami kerusakan atau terancam punah

Hal ini dapat terlihat pada keberadaan ekosistem


padang lamun dan rumput laut di perairan Pantai
Plengkung, Teluk Pangpang, Teluk Hijau, dan Pantai
Wongsorejo Pantai Rajegwesi.
Kondisi Berdasarkan RZWP3K
4 Hidro Oceanografi

Hidro Oceanografi pada dokumen RZWP3K


Banyuwangi meliputi :
kondisi pasang surut air laut
kondisi arus permukaan laut
kondisi gelombang air laut
5 Perikanan
Dari segi potensi perikanan, wilayah perairan di Kabupaten
Banyuwangi yang dibatasi oleh lautan yaitu selat bali di
sebelah Timur dan Samudra Indonesia di sebelah Selatan
merupakan salah satu daerah perikanan utama di Jawa Timur.

Produksi ikan di Kabupaten Banyuwangi cukup besar,


dengan jumlah ikan yang didaratkan di dominasi oleh
ikan Lemuru, layang, tongkol, tuna, cucut, cakalang
Review Kegiatan Pemanfaatan

Tidak ditemukan penjelasan mengenai


Kegiatan Pemanfaatan pada bab 2
RZWP3K Banyuwangi
Evaluasi & Rekomendasi
Deskripsi Potensi Sumber Daya Pesisir dan Pulau–Pulau Kecil
Pada Pedoman PERMEN-KP 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Laut pasal 69 ayat 2 tentang muatan dokumen Final RZWP3K. Pada BAB II memuat
Deskripsi Potensi Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan Kegiatan
Pemanfaatan. Sedangkan pada dokumen RZWP3K Banyuwangi, Deskripsi Potensi
Sumber Daya Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dibahas pada bab 4 tentang gambaran
umum
Evaluasi & Rekomendasi
Kelengkapan
Substansi Pada
No Kriteria Aspek Evaluasi Evaluasi Rekomendasi
Tidak RZWP3K
Sesuai
Sesuai

Berdasarkan pada
PERMEN KP No 28 Tahun
Kondisi Hidro-
2021 kondisi hidro-
Oseanografi pada
oseanografi memuat
dokumen RZWP3K Melengkapi kondisi Hidro-
antara lain arus,
memuat tentang Oseanografi pada dokumen
gelombang, suhu
Kondisi Hidro- penjelasan terkait RZWP3K Banyuwangi dengan
1.

permukaan Laut, klorofil,
Oseanografi kondisi pasang surut deskripsi mengenai suhu
dan salinitas. Sedangkan
air laut, kondisi arus permukaan laut, klorofil, dan
pada RZWP3K
permukaan laut, dan salinitas 
Banyuwangi hanya
kondisi gelombang air
terdapat deskripsi
laut
mengenai kondisi arus
dan gelombang air laut
Evaluasi & Rekomendasi
Kelengkapan
Substansi Pada
No Kriteria Aspek Evaluasi Evaluasi Rekomendasi
Tidak RZWP3K
Sesuai
Sesuai

Berdasarkan pada
PERMEN KP No 28 Tahun
2021 sebaran ekosistem
Sebaran Ekosistem pesisir berupa mangrove,
Pesisir yang memuat terumbu karang, dan
Sebaran Ekosistem tentang kondisi padang lamun. Sebaran
2.

Tidak Ada
Pesisir  Mangrove, Terumbu Ekosistem Pesisir dalam
Karang, dan Padang dokumen RZWP3K
lamun Banyuwangi muatannya
sudah sesuai dengan
PERMEN KP No 28 Tahun
2021
Evaluasi & Rekomendasi
Kelengkapan
Substansi Pada
No Kriteria Aspek Evaluasi Evaluasi Rekomendasi
Tidak RZWP3K
Sesuai
Sesuai

Berdasarkan pada
PERMEN KP No 28 Tahun
2021 sumber daya ikan
berupa daerah
Sumber Daya Ikan
penangkapan ikan, jenis
memuat penjelasan
ikan, dan potensi hasil
daerah penangkapan
3. Sumber Daya Ikan

perikanan. Muatan Tidak ada
ikan, jenis ikan, dan
Sumber Daya Ikan dalam
potensi hasil
dokumen RZWP3K
perikanan
Banyuwangi muatannya
sudah sesuai dengan
PERMEN KP No 28 Tahun
2021.
Evaluasi & Rekomendasi
Kelengkapan
Kriteria Aspek Substansi Pada
No Evaluasi Rekomendasi
Evaluasi Tidak RZWP3K
Sesuai
Sesuai

Berdasarkan pada
PERMEN KP No 28 Tahun
2021 substansinya
Memuat tentang
berupa kondisi sosial,
Kondisi sosial, kondisi sosial dan Melengkapi kondisi ekonomi
ekonomi kelautan, dan
ekonomi kelautan, budaya yang terdiri kelautan pada dokumen
4.

budaya
dan budaya atas Jumlah RZWP3K Banyuwangi sesuai
maritim Sedangkan pada
maritim Penduduk dan dengan pedoman yang berlaku.
RZWP3K Banyuwangi
Budaya Masyarakat
tidak terdapat
penjelasan terkait
ekonomi kelautan
Evaluasi & Rekomendasi
Kelengkapan
Kriteria Aspek Substansi Pada
No Evaluasi Rekomendasi
Evaluasi Tidak RZWP3K
Sesuai
Sesuai

Tidak terdapat
Kegiatan lain yang
Berdasarkan pada Melengkapi Kegiatan lain yang
Kegiatan lain yang sedang dan akan
PERMEN KP No 28 Tahun sedang dan akan direncanakan
sedang dan akan direncanakan untuk
2021 penjelasan terkait untuk jangka waktu 20 tahun
5. direncanakan

jangka waktu 20
ini harus dicantumkan pada dokumen RZWP3K
untuk jangka tahun dalam
namun tidak tertera pada Banyuwangi sesuai dengan
waktu 20 tahun dokumen RZWP3K
RZWP3K Banyuwangi pedoman yang berlaku.
Kabupaten
Banyuwangi.
Evaluasi & Rekomendasi
Kelengkapan
Kriteria Aspek Substansi Pada
No Evaluasi Rekomendasi
Evaluasi Tidak RZWP3K
Sesuai
Sesuai

Tidak terdapat Berdasarkan pada


Melengkapi Pemanfaatan ruang
Pemanfaatan ruang PERMEN KP No 28 Tahun
Pemanfaatan laut yang telah ada pada
laut yang telah ada 2021 penjelasan terkait
6. ruang laut yang

dokumen RZWP3K Banyuwangi
dalam dokumen ini harus dicantumkan
telah ada sesuai dengan pedoman yang
RZWP3K Kabupaten namun tidak tertera pada
berlaku.
Banyuwangi. RZWP3K Banyuwangi
3.1.3
Review Isu Strategis
Integrasi Penataan Ruang Kelembagaan
Sumberdaya Manusia Infrastruktur
Perekonomian Pemanfaatan Pulau -
Pulau Kecil
Fisik dan Lingkungan
Kebencanaan
Isu terkait pengelolaan wilayah pesisir dan pulau - pulau
kecil terbagi dalam beberapa aspek sebagai berikut :
Integrasi Pemanfaatan
Sumberdaya Manusia Perekonomian
Ruang
1. Pelanggaran dalam 1. Rendahnya soft-skill 1. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat
pelaksanaan kegiatan masyarakat pesisir 2. Belum adanya pinjaman modal lunak bagi usaha
pemanfaatan ruang 2. Kurangnya penaatan nelayan
2. Belum ada rencana tata dan penegakan hukum 3. Usaha pariwisata bahari masih belum memberikan
ruang khusus WP3K 3. Kebiasaan buruk nilai ekonomi yang cukup memadai
3. Pendirian bangunan masyarakat 4. Belum optimalnya pengelolaan usaha perikanan
dan/atau kegiatan lain di 4. Rendahnya artisipasi 5. Pengelolaan sumber daya yang tidak lestari
sempadan pantai aktif masyarakat dalam 6. Pengembangan PPI Pancer dan TPI disekitarnya
4. Peningkatan pengelolaan wilayah sebagai pendukung pusat kegiatan perikanan
pemanfaatan pesisir wilayah pesisir Kabupaten Banyuwangi
sumberdaya pesisir 5. Rendahnya Penguasaan 7. Pengembangan Jalur Lintas Selatan Provinsi
5. Konflik kewenangan teknologi pemanfaatan Jawa Timur akan menghidupkan sektor
6. Pemanfaatan yang tidak sumberdaya wilayah perekonomian pesisir Banyuwangi bagian selatan.
sesuai fungsi dan pesisir
peruntukan
Isu terkait pengelolaan wilayah pesisir dan pulau - pulau
kecil terbagi dalam beberapa aspek sebagai berikut :
Fisik dan Lingkungan
Kelembagaan Infrastruktur

1. Alih fungsi hutan mangrove menjadi 1. Rendahnya penataan 1. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi
kawasan industri dan permukiman dan penegakan belum mampu secara optimal mendorong
2. Tumpang-tindih pengelolaan wilayah hukum perkembangan wilayah.
pesisir 2. Pemahaman terhadap 2. Sarana Penangkapan dan pengelolaan yang
3. Degradasi lingkungan akibat limbah peraturan dan terbatas, dan ditambah tidak semua TPI berfungsi
industri dan rumah tangga kebijakan pesisir optimal.
4. Degradasi ekosistem wilayah pesisir masih rendah 3. Konsentrasi armada dan pendaratan ikan hanya
(mangrove, terumbu karang, dan pantai (masyarakat dan ada di kawasan potensial saja.
berpasir). aparatur) 4. Pada kawasan potensial memiliki peluang untuk
5. Potensi dan obyek wisata bahari belum 3. Koordinasi antar peningkatan status pelabuhan perikanan pantai.
dikembangkan secara optimal pihak yang 5. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung
6. Abrasi pantai (intrusi air laut) dan berwenang dalam pariwisata.
sedimentasi pendangkalan) pengelolaan wilayah 6. Belum atau kurang adanya sistem peringatan dini
7. Pencemaran wilayah pesisir dan laut pesisir kurang terjalin terhadap bencana (mitigasi bencana),terutama
pada wilayah perairan selatan Banyuwangi.
Isu terkait pengelolaan wilayah pesisir dan pulau - pulau
kecil terbagi dalam beberapa aspek sebagai berikut :
Pemanfaatan Pulau - Pulau Kecil Kebencanaan

1. Pulau kecil sebagian besar tidak berpenghuni, 1. Pusaran angin kencang yang serting terjadi di wilayah pesisir Jawa
biasanya memiliki sumberdaya perikanan laut bernilai Timur bagian selatan yang berbatasan dengan Samudra Hindia dan
ekonomis dini, kebanyakan angin badai disertai dengan hujan deras yang dapat
2. Pulau kecil menawarkan berbagai keindahan bawah menimbulkan bencana lainya seperti tanah longsor dan banjir.
laut, 2. Potensi terjadi nya gempa di wilayah pesisir Jawa Timur yang bumi
3. Pulau kecil letak dan geografis kauh dan terisolir, berada di wilayah selatan yang diakibatkan tumbukan antar lempeng
4. Transportasi dan perhubungan merupakan salah satu bumi dan patahan aktif.
faktor yang sulit sehingga pengawasan dan 3. Tidak dapat dipresdiksinya gelombang dan tekanan tinggi di pantai
pengamanan menjadi kendala selatan mengakibatkan potensi gelombang tsunami yang
5. Letak pulau kecil terpencil menjadi sarang bagi membahayakan keselamatan manusia.
kegiatan illegal yang dapat merusak lingkungan dan 4. Masyarakat belum memahami mitigasi bencana beserta langkah
ekosistem lanjut yang harus dilakukan;
6. Perlu investasi besar untuk pengembangan, 5. Kerentanan masyarakat lebih tinggi dampak keterbatasan sarana
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya. prasarana.
Isu Strategis
Terdapat perbedaan secara menyeluruh mengenai aspek yang dibahas dalam RZWP3K
Kabupaten Banyuwangi dengan pedoman PERMEN KP No 28 tahun 2021.
Berdasarkan pada PERMEN KP No 28 Tahun 2021, isu Sedangkan dalam RZWP3K
strategis wilayah meliputi : Kabupaten Banyuwangi, isu
1. Dinamika perubahan garis pantai dan hak atas strategis wilayah meliputi :
tanah di Perairan Pesisir; 1. Integrasi Penataan Ruang
2. Degradasi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil 2. Sumberdaya Manusia
3. Marjinalisasi dan kemiskinan Masyarakat pesisir, 3. Perekonomian
4. Ketimpangan ekonomi Wilayah Pesisir, 4. Fisik dan Lingkungan
5. Mata pencaharian penduduk di Wilayah Pesisir, 5. Kelembagaan
6. Konflik pemanfaatan dan/atau konflik kewenangan, 6. Infrastruktur
7. Bencana alam dan/atau bencana akibat tindakan 7. Pemanfaatan Pulau - Pulau
manusia, Kecil
8. Kekosongan dan ketidakpastian hukum, 8. Kebencanaan
9. Potensi sumber daya pesisir;
10. Isu lain yang terkait. Evaluasi & Rekomendasi
Dilakukan penyesuaian aspek sesuai PERMEN KP No 28 tahun 2021 dalam penjabaran isu strategis di Wilayah Perencanaan.
3.1.4
Review Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
Visi Tujuan
Misi Kebijakan
Strategi
Tujuan Review
Tujuan penataan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Banyuwangi merupakan arahan
perwujudan dan pengendalian ruang wilayah Kabupaten Banyuwangi yang ingin dicapai dalam jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun dimasa akan datang. Dengan demikian penyelenggaraan Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K) memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Mewujudkan struktur dan pola ruang kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil wilayah Kabupaten
Banyuwangi yang optimal, terstruktur, serta sesuai dengan karakteristik daya dukung serta didukung
oleh teknologi yang bernilai positif;
2. Mewujudkan penataan pemanfaatan ruang secara fungsional dan pengelolaan agar terhindar dari konflik
penggunaan ruang
3. Menyiapkan suatu dokumen perencanaan yang memiliki kapabilitas sebagai alat untuk mensinergikan,
sebagai pedoman pemanfaatan dan pengendalian ruang melalui zonasi ruang dan kegiatan diatasnya
4. Mendayagunakan dokumen Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil sebagai pedoman
pemanfaatan ruang, penyusunan program pembangunan dan pengendalian secara optimal.

Berdasarkan rumusan issue strategis pesisir Kabupaten Banyuwangi dan RPJP Kabupaten Banyuwangi maka
disusunlah tujuan dari penataan ruang wilayah pesisir Kabupaten Banyuwangi yaitu “Mewujudkan Kawasan
Pesisir yang Sustainable dan Mampu Menjadi Sumber Perekonomian yang Mengandalkan Sektor Perikanan
dan Pariwisata”
Kebijakan
Review
Kebijakan penataan ruang WP-3-K merupakan kebijakan yang menetapkan pengaturan pemanfaatan ruang wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Banyuwangi sehingga tercipta tatanan peruntukan ruang wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil yang teratur dan berkesinambungan. Kebijakan dimaksud dapat digunakan sebagai dasar untuk
merumuskan arah pemanfaatan kawasan / zona pada tingkat lebih detail dan penetapan arah pengendalian
pemanfaatan ruang pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Banyuwangi.
Kebijakan penataan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Banyuwangi adalah :
1. Mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Banyuwangi
2. Pengembangan kawasan budidaya dengan menumbuhkan kearifan lokal dan memperhatikan aspek
ekologis
3. Pemantapan dan pelestarian kawasan lindung
4. Rencana Penetapan Kawasan Strategis
5. Penanganan Terhadap Kawasan Rawan Bencana
6. Pengembangan kawasan perikanan
7. Penataan sistem jaringan prasarana wilayah
8. Pengelolaan wilayah yang memperhatikan daya dukung lahan, daya tampung kawasan dan aspek
konservasi sumber daya alam:
Strategi
Review
Strategi penataan ruang WP-3-K Kabupaten Banyuwangi merupakan penjabaran masing-masing kebijakan penataan
ruang WP-3-K kedalam langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan penataan ruang WP-3-K yang telah
ditetapkan. Dalam merumuskan strategi penataan ruang WP-3-K Kabupaten Banyuwangi didasarkan pada Kebijakan
penataan ruang WP3K, serta kapasitas sumberdaya WP-3-K dalam melaksanakan kebijakan penataan ruangnya.
1. Mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Banyuwangi melalui
strategi :
Menetapkan struktur ruang kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
Penetapan zona dan fungsi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
Penetapan blok-blok peruntukan dan jenis-jenis kegiatannya
2. Pengembangan kawasan budidaya dengan menumbuhkan kearifan lokal dan memperhatikan aspek
ekologis melalui strategi :
Menetapkan kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan
perkebunan, kawasan peruntukan kehutanan
Menetapkan kawasan peruntukan pariwisata dan kawasan budaya daerah yang berwawasan lingkungan
Menetapkan arahan lokasi kawasan peruntukan industri dengan memperhatikan daya dukung lahan,
kelestarian lingkungan, pemerataan, penyediaan infrastruktur penunjang industri, serta memantapkan
keterkaitan antara sentra industri dengan daerah pemasaran;
Strategi
Review
Meningkatkan upaya preservasi dan konservasi kawasan hutan lindung, kawasan yang memberikan
perlindungan bagi kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, kawasan
pelestarian alam, kawasan cagar budaya dan kawasan lindung geologi untuk menjaga luasannya dan
meminimalkan kerusakan;
Mempertahankan dan meningkatkan kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem di kawasan lindung;
Mencegah perkembangan kegiatan budidaya di kawasan lindung;
Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pengelolaan kawasan lindung
yang berkelanjutan;
Menjaga kelestarian kawasan lindung dan taman nasional untuk menunjang pengembangan pariwisata,
pendidikan, penelitian dengan tetap mempertahankan fungsi lindungnya
Meningkatkan keterpaduan pembangunan kawasan lindung dengan pembangunan wilayah terutama
peningkatan kesejahteraan dan kepedulian masyarakat disekitar kawasan konservasi.
4. Rencana Penetapan Kawasan Strategis
Penetapan kawasan strategis pelestarian alam
Penetapan kawasan strategis agropolitan
Penetapan kawasan strategis Bandara
Strategi
Penetapan kawasan strategis industri terpadu
Penetapan kawasan strategis pelabuhan
Review
Penetapan kawasan strategis pengembangan perikanan
5. Penanganan Terhadap Kawasan Rawan Bencana
Menetapkan kawasan rawan bencana alam sesuai sifat dan jenis bencana alam berupa bencana gempa,
bencana banjir, bencana kerentanan gerakan tanah, bencana gunung berapi, bencana gelmbang pasang
dantsunami, bencana kebakaran hutan;
Mengidentifikasi tingkat resiko wilayah pada kawasan rawan bencana alam;
Mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana sesuai sifat dan jenis bencana, serta karakteristik
wilayah;
Mengembangkan sistem mitigasi bencana; dan
Mengembangkan manajemen perencanaan, pencegahan, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada
kawasan rawan bencana alam.
6. Pengembangan kawasan perikanan melalui strategi meliputi:
Menetapkan kawasan perikanan tangkap;
Menetapkan kawasan perikanan budidaya air laut, budidaya air payau
Mengoptimalkan kawasan pertambakan;
Strategi
Review
Mengoptimalkan pengembangan dan pengelolaan kawasan minapolitan;
Mengembangkan sentra-sentra produksi perikanan yang mendukung pengoptimalan industri pengolahan
perikanan di kawasan minapolitan;
Mengendalikan pencemaran lingkungan pada sentra-sentra produksi perikanan dengan meningkatkan
pengelolaan limbah industri perikanan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan;
Mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur penunjang kawasan perikanan;
Menetapkan dan melestarikan kawasan hutan bakau dan kawasan terumbu karang bagi keberlanjutan
ekosistem kawasan perikanan
7. Penataan sistem jaringan prasarana wilayah melalui strategi :
Menentukan intensitas kegiatan di sepanjang jaringan jalan bagi pengembangan kawasan agropolitan,
kawasan minapolitan, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan perdagangan dan jasa.
Penataan alur pelayaran dan penangkapan ikan
Penetapan jalur energi bawah laut
Penataan kawasan sumberdaya air;
Penataan intensitas kegiatan disekitar prasarana telekomunikasi; dan
Meningkatkan aksesibilitas barang, jasa dan informasi bagi kemudahan investasi di kawasan pertanian,
perikanan, pariwisata, industri, perdagangan, dan jasa.
Strategi
Review
Mengoptimalkan pengembangan dan pengelolaan kawasan minapolitan;
Mengembangkan sentra-sentra produksi perikanan yang mendukung pengoptimalan industri pengolahan
perikanan di kawasan minapolitan;
Mengendalikan pencemaran lingkungan pada sentra-sentra produksi perikanan dengan meningkatkan
pengelolaan limbah industri perikanan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan;
Mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur penunjang kawasan perikanan;
Menetapkan dan melestarikan kawasan hutan bakau dan kawasan terumbu karang bagi keberlanjutan
ekosistem kawasan perikanan
7. Penataan sistem jaringan prasarana wilayah melalui strategi :
Menentukan intensitas kegiatan di sepanjang jaringan jalan bagi pengembangan kawasan agropolitan,
kawasan minapolitan, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan perdagangan dan jasa.
Penataan alur pelayaran dan penangkapan ikan
Penetapan jalur energi bawah laut
Penataan kawasan sumberdaya air;
Penataan intensitas kegiatan disekitar prasarana telekomunikasi; dan
Meningkatkan aksesibilitas barang, jasa dan informasi bagi kemudahan investasi di kawasan pertanian,
perikanan, pariwisata, industri, perdagangan, dan jasa.
Strategi
Review
8. Pengelolaan wilayah yang memperhatikan daya dukung lahan, daya tampung kawasan dan aspek
konservasi sumber daya alam melalui strategi :
Mengembangkan dan mengendalikan pengelolaan wilayah-wilayah pesisir, kelautan dan pulau-pulau kecil;
Mempertahankan kawasan hutan lindung;
Mengembangkan kawasan hutan produksi;
Mengembangkan kawasan perkebunan;
Mengembangkan hutan dan perkebunan rakyat;
Menetapkan dan mengembangkan ruang terbuka hijau pada kawasan perkotaan, sempadan jalan,
sempadan sungai, sempadan pantai, ruang evakuasi bencana alam, dan kawasan perlindungan bawahan;
dan
Melestarikan dan merehabilitasi pada daerah tangkapan air dan sumber-sumber air.
Visi dan Misi

Muatan Visi dan Misi terdapat dalam pedoman PERMEN-KP 28 Tahun 2021, namun
tidak terdapat dalam RZWP-3-K Kabupaten Banyuwangi

Oleh karenanya dihasilkan rekomendasi yakni :


Ditambahkan Visi dan Misi dalam penyusunan RZWP-3-K yang
diformulasikan berdasarkan isu strategis wilayah.

Evaluasi & Rekomendasi


Tujuan, Kebijakan, dan Strategi

Muatan Tujuan sudah sesuai dengan pedoman PERMEN-KP 28 Tahun 2021


Muatan Kebijakan sudah sesuai dengan pedoman PERMEN-KP 28 Tahun 2021
Muatan Strategi sudah sesuai dengan pedoman PERMEN-KP 28 Tahun 2021

Oleh karenanya tidak dihasilkan rekomendasi dalam substansi


Tujuan, Kebijakan, dan Strategi

Evaluasi & Rekomendasi


3.1.5
Rencana Alokasi Ruang
Budidaya Darat
Pemanfaatan Umum
Budidaya Laut

Kawasan Konservasi
Kawasan Strategis
Alur Laut
1 Pemanfaatan Umum
Zona Perumahan
Budidaya Darat Review
Memuat DASAR penetapan zona serta TUJUAN penetapan zona

Zona perumahan ditetapkan atas dasar :


Kondisi Fisik Dasar (jenis tanah, topografi)
Kesesuaian terhadap rencana tata ruang
Ketersediaan sumberdaya air dan energi
Bukan merupakan daerah rawan bencana (banjir, tanah
longsor/gerakan tanah)
Kecenderungan perkembangan kondisi eksisting pola ruang
1 Pemanfaatan Umum
Budidaya Darat

Zona Perdagangan
Memuat DASAR penetapan zona
serta TUJUAN penetapan zona

Kawasan pertanian di Kabupaten Banyuwangi,


meliputi tanaman pangan, hortikultura,
Zona Pertanian
perkebunan dan peternakan. Luas lahan pertanian
di Kabupaten Banyuwangi ± 60.202 Ha, sedangkan Memuat DASAR penetapan zona
lahan pertanian pangan berkelanjutan Memuat luasan zona
direncanakan seluas seluas ± 53.519 Ha.
1 Pemanfaatan Umum
Budidaya Darat

Zona Pelayanan Umum


Memuat DASAR penetapan zona
serta TUJUAN penetapan zona

Zona Pemerintahan, Sebagai zona pertahanan dan keamanan saat


ini terdapat beberapa lokasi pangkalan TNI AL
Pertahanan, dan yaitu : Pos TNI AL Pancer, Pos TNI AL Muncar,
Keamanan Pos TNI AL Grajagan, Pos TNI AL Blimbingsari.
Memuat DASAR penetapan zona serta Sedangkan pusat latihan militer terdapat di
Kecamatan Pesanggaran tepatnya di Desa
TUJUAN penetapan zona Pesanggaran.
Memuat letak zona Pertahanan dan
Keamanan
1 Pemanfaatan Umum
Budidaya Darat

Zona Pariwisata
Memuat DASAR penetapan zona serta TUJUAN penetapan zona
Memuat letak zona serta deskripsi zona

Di wilayah perencanaan terdapat 2 zona wisata unggulan yaitu Taman Nasional Alas
Purwo dan Alas Meru Betiri. Sub Kawasan Pariwisata Bahari diarahkan seluas 9.586
ha, mencakup wilayah perairan laut Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Kabat,
Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo, Bangorejo, Siliragung, Pesanggaran. Dari
keseluruhan wisata bahari di pesisir kabupaten Banyuwangi, jalur Pengembangan
wisata di Kabupaten Banyuwangi diarahkan pada pengembangan wisata Pantai
Plengkung, Pantai Grajagan, dan Pantai Sukamade. Pantai Plengkung terletak di
Taman Nasional Alas Purwo kecamatan Tegaldlimo. Sedangkan Pantai Sukamade di
Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran.
1 Pemanfaatan Umum
Budidaya Darat

Zona pertambangan di wilayah perencanaan


Zona Pertambangan diarahkan di beberapa kecamatan yang memiliki
potensi tambang, yaitu Purwoharjo, Kalipuro,
Wongsorejo, Kabat, Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo,
Memuat letak zona serta Pesanggaran. Jenis tambang tersebut meliputi : Batu
luasan zona Kapur Batu/Gamping, Tanah Liat, Batu Gunung, Pasir,
Emas, Perak, tembaga, Minyak Lepas Pantai. Luas
keseluruhan zona pertambangan adalah 384,59 ha.

listrik, telekomunikasi, air bersih, Prasarana


persampahan, dan sanitasi
penduduk per kecamatan Memuat prediksi
Banyuwangi. kebutuhan prasarana
1 Pemanfaatan Umum
Budidaya Laut
Kawasan Lindung
Lainnya
memuat Lokasi zona kawasan lindung

Konservasi Bakau pesisir di Kecamatan Tegaldimo.


Konservasi Perairan di Kecamatan Pesanggaran.
Konservasi Terumbu Karang di Kecamatan Tegaldimo.
1 Pemanfaatan Umum
Budidaya Laut

Kawasan Perikanan
Budidaya Keramba Laut
Budidaya Laut
Budidaya Rumput Laut memuat lokasi beserta
Penangkapan Ikan luasan zona dan
pemanfaatan

Wisata Bahari
Kawasan Pelabuhan
Pemanfaatan Ruang Pelabuhan Ketapang dan
Laut lainnya Pelabuhan Tanjungwangi
memuat lokasi pemanfaatan Pemanfaatan Umum (0-4 mil)
Pemanfaatan Umum (Provinsi)
2 Kawasan Konservasi
memuat Lokasi zona kawasan lindung Serta
arahan pengelolaan

Kawasan Rawan Bencana


Kawasan Perlindungan terhadap
bawahannya
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan
Cagar Budaya
Pemanfaatan Umum
PERMEN-KP 28 Th 2021 RZWP3K
a. pariwisata; Pada RZWP3K BANYUWANGI, kawasan pemanfaatan umum
b. pelabuhan Laut; terdiri atas;
c. pelabuhan perikanan; Darat
d. pertambangan minyak dan gas bumi; a. Zona Perumahan
e. pertambangan mineral dan batu bara;
b. Zona Perdagangan
f. perikanan tangkap; g. perikanan budidaya;
c. Zona Pertanian
h. industri;
i. bandar udara;
d. Zona Pelayanan Umum
j. pengelolaan energi; e. Zona Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan
k. pertahanan dan keamanan f. Zona Pariwisata
l. pembuangan (dumping area); g. Zona Industri
m. permukiman; h. Zona Pertambangan
n. pergaraman; Laut
o. perdagangan barang dan/atau jasa; a. Kawasan Lindung Lainnya (Konservasi Bakau, Perairan,
p. fasilitas umum; Terumbu Karang)
q. pengelolaan ekosistem pesisir;
b. Kawasan Perikanan Laut (Budidaya Keramba, Budidaya
r. pemanfaatan air laut selain energi/pengolahan air;
Laut, Budidaya Rumput Laut, Penangkapan Ikan)
s. wilayah kelola Masyarakat Hukum Adat;
c. Kawasan Pemanfaatan Ruang Laut lainnya
dan/atau t. pemanfaatan lainnya sesuai dengan karakteristik
biogeofisik lingkungannya.
Evaluasi & Rekomendasi
Pemanfaatan Umum
Zona Perumahan
penyediaan daya tampung rumah belum memperhatikan adanya penggunaan hunian vertikal atau

diasumsikan bahwa seluruh lahan yang tersedia adalah digunakan sebagai perumahan
Zona Perdagangan
belum disebutkan pedoman sebagai acuan dalam penentuan kebutuhan perdagangan dan jasa.
Zona Pertanian
perlu disesuaikan dan diperbarui sesuai ketentuan peraturan yang berlaku
Zona Pelayanan Umum
Penyediaan Kebutuhan belum memperhatikan pedoman. Pada kebutuhan sarana tempat ibadah belum

memperhatikan jenis dari tiap tempat ibadah tersebut, seperti mushola dan masjid.
Zona Industri
Belum secara mendetail membahas ketentuan teknis seperti Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35

Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri

Evaluasi & Rekomendasi


3 Kawasan Strategis

Tidak ditemukan penjelasan mengenai


kawasan strategis di dalam bab 3
3 Kawasan Strategis
Berdasarkan PERMEN-KP 28, 2021 - KSNT terdiri dari perairan di sekitar PPKT, perairan di
sekitar situs warisan dunia alami di laut, serta perairan di sekitar kawasan pengendalian
lingkungan hidup

Akan tetapi, berdasarkan Dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi tidak ditemukan


penjelasan mengenai KSNT tersebut

Dengan demikian, diperlukannya informasi mengenai KSNT untuk menyempurnakan


informasi Dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut karena Wilayah Pesisir
Kabupaten Banyuwangi berbatasan langsung dengan Samudera Hindia & ZEE yang
menjadikannya berdekatan dengan perbatasan terluar Indonesia

Evaluasi & Rekomendasi


4 Alur Laut
memuat lokasi alur pelayaran dan alur laut

Alur Tradisional/lokal. Merupakan jalur penangkapan ikan dan


Kepulauan Madura Alur Pelayaran
Alur Penyeberangan Pulau Jawa – Bali (Ketapang – Gilimanuk)
Alur pelayaran Niaga. Menuju Alur Laut Kepulauan Indonesia
(ALKI) maupun internasional

Alur Kabel Bawah Laut dengan Landing Point di


Kecamatan Banyuwangi menuju ke Pulau Bali
Alur Kabel sepanjang 7.131 m. Dimana jalur ini perlu di
konservasi dari jangkar kapal diatasnya.
4 Alur Laut
Alur Pelayaran
Berdasarkan PERMEN-KP 28, 2021 - Alur pelayaran terdiri dari alur pelayaran umum &
alur perlintasan/masuk pelabuhan. Berdasarkan Dokumen RZWP3K Kabupaten
Banyuwangi telah terdapat informasi mengenai alur pelayaran, yang mana:
Alur pelayaran peyeberangan = alur perlintasan
Alur pelayaran tradisional/lokal
Alur pelayaran nasional & internasional = alur pelayaran niaga

Akan tetapi, berdasarkan Dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi tidak ditemukan


penjelasan mengenai alur pelayaran regionalnya. Maka dari itu, diperlukannya informasi
mengenai alur pelayaran regional

Evaluasi & Rekomendasi


4 Alur Laut
Alur Kabel Bawah Laut
Berdasarkan PERMEN-KP 28, 2021 - Alur kabel bawah laut terdiri dari alur kabel listrik
bawah laut & alur kabel telekomunikasi bawah laut. Berdasarkan Dokumen RZWP3K
Kabupaten Banyuwangi telah terdapat informasi mengenai alur kabel bawah laut tersebut

Akan tetapi, tidak dijelaskan secara rinci jenis kabel bawah laut tersebut apakah kabel
listrik/kabel telekomunikasi bawah laut. Maka dari, itu diperlukannya pendetailan
informasi mengenai alur kabel bawah laut ini

Alur Pipa Bawah Laut


Berdasarkan PERMEN-KP 28, 2021 - Alur pipa bawah laut terdiri dari alur pipa minyak
bumi, gas bumi, ataupun fluida lainnya. Berdasarkan Dokumen RZWP3K Kabupaten
Banyuwangi tidak ditemukan penjelasan mengenai alur pipa bawah lautnya

Evaluasi & Rekomendasi


4 Alur Laut
Alur Migrasi Biota Laut
Berdasarkan PERMEN-KP 28, 2021 - Alur migrasi biota laut diperuntukkan bagi biota laut
yang dilindiungi/terancam punah maupun biota laut yang mempunyai nilai ekonomis.
Berdasarkan Dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi tidak terdapat informasi
mengenai alur migrasi biota laut

Padahal... di bab lainnya telah dijelaskan bahwa Wilayah Pesisir Kabupaten Banyuwangi
memiliki sumber daya ikan pelagis & ikan damersal (mempunyai nilai ekonomis), sehingga
perlu dipetakan mengenai alur migrasinya

Selain itu, Wilayah Pesisir Kabupaten Banyuwangi juga dilewati oleh ikan anadromous
(ikan salmon, bandeng, & salem), ikan kataromous (ikan sidat), hingga beberapa spesies
penyu. Maka dari itu, diperlukan juga pemetaan alur migrasi hewan-hewan tersebut

Evaluasi & Rekomendasi


3.1.6
Peraturan What I learned
& want to share

pemanfaatan
ruang
Pengertian
Berdasarkan PERMEN-KP 28 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang Laut yang dimaksud
Peraturan Pemanfaatan Ruang adalah ketentuan yang
mengatur tentang persyaratan Pemanfaatan Ruang Laut
dan ketentuan pengendaliannya untuk setiap
kawasan/zona peruntukan
Bentuk pemanfaatan ruang pada
dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi
dituangkan dalam substansi Arahan,
Pernyataan Zona, dan Peraturan Zonasii
WP3K Kabupaten Banyuwangi yang
merupakan sub bab dari BAB VII
RENCANA ZONASI RZWP3K.

Hasil penzonaan yang diperoleh adalah


kawasan konservasi
kawasan pemanfaatan umum
kawasan strategis nasional
kawasan alur
Peta Arahan Pemanfaatan Setiap Kawasan
Evaluasi
Beberapa substansi peraturan pemanfaatan ruang secara umum sudah
terpenuhi. Seperti:
persyaratan kegiatan pemanfaatan zona/sub zona meliputi jenis
kegiatan, besaran kegiatan, dan ketentuan teknis kegiatan
pemanfaatan (peraturanzonasi/ITBX)
Instrumen perizinan, izin lokasi, izin pengelolaan
Peraturan kegiatan konservasi, rehabilitasi, dan reklamasi
Evaluasi
Penamaan judul bab pada RZWP3K Kabupaten Banyuwangibelum sesuai dengan ketentuan sistematika
dokumen. Penamaan bab pada RZWP3K Kabupaten Banyuwangi yakni “Arahan, Pernyataan Zona, dan
Peraturan Zonasi”. Penamaan bab yang sesuai yakni “Peraturan Pemanfaatan Ruang"

ditinjau dari pedoman penyusunan RZWP3K masih belum ditemukan substansi yang menjelaskan secara
detail mengenai ketentuan ketentuan teknis pemanfaatan zona. pada dokumen ini juga belum menyajikan
secara keseluruhan mengenai besaran kegiatan pemanfaatan zona dan subzona.
Evaluasi
dalam dokumen RZWP3K kabupaten
banyuwangi telah jelas substansi baik itu jenis
zona hingga keterangan kegiatan yang
diperbolehkan maupun tidak diperbolehkan.
namun jika ditinjau dari pedoman penyusunan
RZWP3K masih belum ditemukan substansi yang
menjelaskan secara detail mengenai ketentuan
ketentuan teknis pemanfaatan zona. pada
dokumen ini juga belum menyajikan secara
keseluruhan mengenai besaran kegiatan
pemanfaatan zona dan subzona.
Rekomendasi
Menyesuaikan judul bab sesuai dengna pedoman PERMEN KP NO.28 Tahun 2021
Penulisan matriks terkait rincian kegiatan pada masing-masing kawasan/zona perlu
disempurnakan dengan penambahan informasi terkait posisi geografis, lokasi, dan luas
wilayah, sebagaimana tabulasi matriks rincian kegiatans sesuai ketentuan yang berlaku.

Indikasi

Program
Review & Evaluasi
Indikasi Program

PERMEN-KP 28 Th 2021 RZWP3K


Usulan program utama Indikasi Program
Lokasi program Tahapan dan Tahun Perencanaan dan
Besaran Pelaksanaan Program
Sumber pendanaan Luas
Institusi pelaksana program Lokasi
Waktu dan tahapan pelaksanaan Pelaksana
Sumber Dana
Indikasi Program
Penetapan Indikasi program pada RZWP3K Kab. Banyuwangi terdiri dari penetapan indikasi
terhadap pemanfaatan ruang di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang meliputi kawasan
lindung dan kawasan budidaya
Kelembagaan
Prosedur Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang dan Pembangunan
Prosedur Perubahan Pemanfaatan Ruang
Prosedur Pengenaan Insentif dan Disinsentif
Prosedur Peran Masyarakat
Prosedur Penilaian dan Penetapan Dampak Pembangunan
Tabel Matriks

Review
Indikasi Program

Evaluasi & Rekomemndasi


Indikasi Program

Evaluasi & Rekomemndasi


Lampiran
Peta
Review & Evaluasi
Review:
Berdasarkan Dokumen RZWP3K Kabupaten
Banyuwangi, peta-peta yang tersedia masih
cukup minim. Hal tersebut karena, masih
banyak informasi yang mempunyai data &
telah dijelaskan secara deksriptif, tetapi
belum divisualisasikan dalam bentuk peta

Ada pula informasi yang telah divisualisasikan


secara spasial, tetapi belum berbentuk peta
Evaluasi & Rekomendasi
Rangkuman

It’s excellent for


capturing audiences
beyond a one-time event.
Kesimpulan
Berdasarkan review, evaluasi dan identifikasi kelengkapan data dan substansi di dalam
dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi terhadap pedoman penyusunan dokumen
RZWP3K; ditemukan bahwa terdapat kelebihan dan kekurangan, Beberapa aspek tidak
ditemukan, data-data yang digunakan belum memenuhi kriteria mutakhir dan dalam
dari dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi. perlu adanya evaluasi yang lebih
mendalam terkait kelengkapan RZWP3K Kabupaten Banyuwangi, agar lebih sesuai
dengan pedoman yang sudah ada.

Lesson Learned
Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap dokumen RZWP3K Kabupaten
Banyuwangi ini, setidaknya terdapat beberapa lesson learned yang dapat diambil, antara
lain:
Dapat mengetahui ruang lingkup dan pembagian zona RZWP3K Kabupaten Banyuwangi.
Di dalam dokumen RZWP3K Kabupaten Banyuwangi terdapat kelebihan serta
kekurangan yang dapat menjadi bahan evaluasi untuk dokumen RZWP3K tersebut.
Perlunya untuk melakukan evaluasi dan perbandingan antara muatan RZWP3K yang
telah disusun atau ditetapkan dengan pedoman teknis yang ada, sehingga dokumen
menjadi sistematis.
Thank
Do you have any
questions for us?
You

Anda mungkin juga menyukai