Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN RESPONSI HUKUM KEPAILITAN perusahaan asuransi, reasuransi, dana pensiun

dan BUMN (Pasal 2 ayat (5)).


Sumber-sumber dari hukum kepailitan Indonesia : 2. Permohonan pailit terhadap suatu Holding Company
1. KUH Pdt khususnya Ps 1131, 1132, 1133 dan 1134; dan anak perusahaannya tidak diwajibkan untuk
2. Faillissementverordening S.1905 No. 217 jo S. 1906 diajukan dalam satu permohonan, karena :
No.348 sepanjang belum diubah dgn UU No. 4/1998  Didalam Group Company, secara yuridis Holding
ttg Perubahan UU Kepailitan; Company dan anak perusahaannya adalah
3. UU No. 4 Th 1998, ttg Perubahan atas UU Kepailitan merupakan perusahaan atau badan hukum yang
4. UU No. 1 Th 1995 ttg PT khususnya Ps 90 berbeda. Bahkan mungkin saja Holding Company
merupakan kreditor dari anak perusahaannya
Tanggal 24 Februari 2005 sehingga permohonan pailit terhadap suatu
1. Dua pasal penting dalam BW yang merupakan dasar Holding Company dan anak perusahaannya tidak
hukum kepailitan di Indonesia : diwajibkan untuk diajukan dalam satu
 Pasal 1131 BW : “Segala kebendaan si berutang, permohonan.
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak,
baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada 3. Manfaat memailitkan dengan adanya penjaminan
dikemudian hari menjadi tanggungan untuk (Guarentee) dimana penjamin (Guarantor)
segala perikatan perseorangan.” melepaskan hak istimewanya dan tidak melepaskan
 Pasal 1132 BW : “Kebendaan tersebut menjadi hak istimewanya adalah :
jaminan bersama-sama bagi semua orang yang  Dalam hal penjamin (Guarantor) melepaskan hak
mengutangkan padanya, pendapatan penjualan istimewanya, maka Kreditor dapat langsung
benda-benda itu dibagi-bagi menurut menuntut debitor untuk memenuhi kewajibannya.
keseimbangan, yaitu menurut besar kecilnya Apabila debitor tersebut tidak melaksanakan
piutang masing-masing, kecuali apabila diantara kewajibannya secara sukarela, maka kreditor
para berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah dapat mengajukan permohonan pailit kepada
untuk didahulukan.” Pengadilan Niaga karena debitor telah memenuhi
syarat untuk dinyatakan pailit.
2. Ketentuan hukum Indonesia pada umumnya yang  Sedangkan dalam hal penjamin (Guarantor) tidak
mengatur mengenai piutang yang timbul dari hak melepaskan hak istimewanya, maka Kreditor
istimewa dan piutang yang dijamin dengan hak harus menuntut debitor terlebih dahulu untuk
kebendaan yang harus didahulukan pembayarannya memenuhi kewajibannya sedangkan harta
diatur dalam : bendanya debitor tersebut tidak mencukupi untuk
 Pasal 1132 – 1138 BW membayar hutang-hutangnya sehingga
 UU No. 16 Tahun 1996, ttg Hak Tanggungan dinyatakan pailit, atau apabila debitor tersebut
 UU No. 42 Tahun 1999 tentang Fidusia tidak melaksanakan kewajibannya secara
sukarela, maka kreditor dapat menggugat debitor
3. Peraturan yang mengatur kepailitan yang berlaku saat agar hartanya disita serta dilelang dan hasilnya
ini di Indonesia adalah : terbukti tidak mencukupi, sehingga kreditor dapat
 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan menuntut penjamin untuk memenuhi sisa
Penundaan Kewajiban Membayar Utang. kekurangan utang yang menjadi kewajiban dari
debitor yang dinyatakan pailit (Lihat ketentuan-
Tanggal 10 Maret 2005 ketentuan yang mengatur tentang penjaminan
1. Pengaturan masalah debitor dalam UU No. 37 Tahun yang diatur dalam pasal 1831-1850 BW).
2004 dibandingkan dengan UU No. 4 Tahun 1998  Penjamin dapat dimohonkan pailit apabila
adalah : penjamin yang tidak melepaskan hak istimewanya
 UU No. 4 Tahun 1998 tidak memberikan definisi telah ditagih oleh kreditor, namun penjamin
atau pengertian mengenai debitor. Didalam Pasal tersebut tetap tidak mau memenuhi
1 angka 1 UU tersebut, hanya disebutkan bahwa kewajibannya.
debitor adalah pihak yang memiliki utang
terhadap kreditor. Tanggal 17 Maret 2005
 Sedangkan didalam UU No. 37 Tahun 2004, 1. Perbedaan pengertian utang dalam UU No. 4 Tahun
pengertian debitor didefinisikan secara tegas 1998 dengan UU No. 37 Tahun 2004 serta dampaknya
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 3 yang dalam praktik adalah :
menyebutkan bahwa : “Debitor adalah orang yang  UU No. 4 Tahun 1998 tidak memberikan
mempunyai utang karena perjanjian atau Undang- definisikan atau pengertian mengenai utang.
undang yang pelunasannya dapat ditagih dimuka Penjelasan Pasal 1 angka 1 UU ini hanya
pengadilan.” UU ini juga menambahkan menyebutkan bahwa : “Utang yang tidak dibayar
pengaturan mengenai debitor yang merupakan oleh debitor sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan ini adalah utang pokok atau

www.JaenudinUmar.co.id
2
bunganya.” Dampaknya dalam praktek adalah  Kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan oleh
menimbulkan ketidakpastian hukum karena suatu sindikasi kredit yang beranggotakan lebih
dengan tidak didefinisikannya pengertian utang dari satu lembaga pemberi kredit (lending
secara jelas dalam UU ini akan mengakibatkan institution). Sedangkan sindikasi kredit adalah
terjadinya perbedaan pendapat dalam pengadilan kumpulan lembaga-lembaga pemberi kredit yang
yang mengartikan utang dalam arti sempit, yaitu berfungsi sebagai penyedia dana (fund providers)
utang yang timbul hanya semata-mata hanya dan bukan sebagai pemberi kredit (lender),
berdasarkan dari perjanjian utang piutang saja artinya yang menjadi pemberi kredit (kreditor)
maupun pendapat yang mengartikan utang dalam adalah sindikasi kredit dan bukan para anggota
arti luas, yaitu utang yang tidak hanya timbul atau peserta sindikasi tersebut.
semata-mata hanya berdasarkan dari perjanjian  Dalam kredit sindikasi hanya terdapat satu
utang piutang saja melainkan juga timbul dari kreditor saja, yaitu sindikasi kredit yang diwakili
perjanjian maupun Undang-undang. oleh seorang agen yang mewakili peserta
 Sedangkan dalam UU No. 37 Tahun 2004 sindikasi dan berfungsi sebagai penghubung
pengertian utang didefinisikan secara jelas yaitu antara kreditor dengan debitor. Dalam kredit
dalam pasal 1 angka 6 yang menyatakan bahwa : sindikasi hanya terdapat satu dokumen kredit saja
“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dan masing-masing anggota sindikasi tidak
dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mempunyai hubungan hukum langsung dengan
mata uang Indonesia maupun mata uang asing, debitor. Segala perbuatan hukum hanya dapat
baik secara langsung, maupun yang akan timbul dan harus dilakukan oleh agen saja.
dikemudian hari atau kontinjen, yang timbul  Prinsip pengajuan permohonan kepailitan dalam
karena perjanjian atau Undang-undang dan yang kredit sindikasi adalah : Yang berhak mengajukan
wajib dipenuhi oleh debitor dan apabila tidak permohonan pailit adalah sindikasi kredit yang
dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk diwakili oleh agen, sedangkan masing-masing
mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan anggota atau peserta sindiksi tidak mempunyai
debitor.” hak atau wewenang untuk mengajukan
permohonan pailit kepada debitor karena anggota
2. Pengaturan masalah debitor serta debitor yang dapat atau peserta sindasi tersebut tidak mempunyai
dimohonkan pailit dalam UU No. 37 Tahun 2004 hubungan hukum langsung dengan debitor.
dibandingkan dengan UU No. 4 Tahun 1998 adalah :  Prinsip tersebut dapat dikecualikan pabila
 UU No. 4 Tahun 1998 tidak memberikan definisi diperjanjikan sebelumnya bahwa setiap anggota
atau pengertian mengenai debitor. Didalam Pasal atau peserta sindikasi berhak untuk mengajukan
1 angka 1 UU tersebut, hanya disebutkan bahwa permohonan pailit kepada debitor kredit sindikasi.
debitor adalah pihak yang memiliki utang Dasarnya hukumnya adalah asas kebebasan
terhadap kreditor. Yang dapat dinyatakan pailit berkontrak.
adalah Debitor (orang maupun badan hukum)
yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak Tanggal 24 Maret 2005
membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh 1. Sepanjang tidak ditentukan lain, maka hukum acara
tempo dan dapat ditagih. dalam perkara kepailitan menggunakan HIR/RBg.
 Sedangkan didalam UU No. 37 Tahun 2004, Yang menjadi dasar kewenangan relatif dari
pengertian debitor didefinisikan secara tegas Pengadilan Niaga dalam menangani permohonan
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 3 yang kepailitan yang ditujukan terhadap Firma dan
menyebutkan bahwa : “Debitor adalah orang yang Perseroan Terbatas adalah :
mempunyai utang karena perjanjian atau Undang-  Pasal 118 ayat (1) HIR menyebutkan bahwa :
undang yang pelunasannya dapat ditagih dimuka “Gugatan perdata pada tingkat pertama diajukan
pengadilan.” Mengenai debitor Bank, permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri di daerah hukum
pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bank dimana tergugat berdomisili.” Pasal 118 ayat (2)
Indonesia (Pasal 2 ayat (3)), debitor perusahaan HIR menyebutkan bahwa : “Dalam hal banyak
efek, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan tergugat, maka penggugat boleh memilih salah
serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian, satu dari domisili tergugat, dan apabila ada
permohonan pernyataan pailit hanya dapat debitor utama dan penjamin, maka gugatan harus
diajukan oleh Bapepam (Pasal 2 ayat (4)). UU ini harus dimasukkan di pengadilan yang daerah
juga menambahkan pengaturan mengenai debitor hukumnya meliputi domisili debitur utama.”
yang merupakan perusahaan asuransi, reasuransi, Sedangkan dalam Pasal 118 ayat (3) HIR
dana pensiun dan BUMN (Pasal 2 ayat (5)). disebutkan bahwa : “Bilamana domisili tergugat
tidak diketahui, atau jika tergugat tidak diketahui,
3. Perbedaan antara kredit sindikasi dengan sindikasi maka gugatan tersebut dimasukkan di pengadilan
kredit serta prinsip pengajuan permohonan kepailitan di daerah hukum dimana penggugat berdomisili
dalam kredit sindikasi adalah : atau jika gugatan tersebut tentang benda tetap,

www.JaenudinUmar.co.id
3
maka gugatan dimasukkan di pengadilan di  Sedangkan dalam hal terjadinya perkawinan
daerah hukum dimana benda tetap tersebut setelah berlakunya Undang-Undang Perkawinan,
berada.” maka secara hukum telah terjadi pemisahan harta
 Dari uraian tersebut diatas, maka yang menjadi perkawinan bagi harta asal maupun harta
dasar kewenangan relatif dari Pengadilan Niaga bersama yang diperoleh selama perkawinan
dalam menangani permohonan kepailitan yang tersebut (Pasal 35 UUP).
ditujukan terhadap Perseroan Terbatas adalah
berdasarkan anggara dasar dimana perseroan 2. Tanggungjawab Debitor (suami atau istri) dalam
terbatas tersebut berdomisili. perjanjian perkawinan dengan pisah harta dan
 Sedangkan bagi Firma, gugatan kepailitan kedudukan perjanjian perkawinan menurut BW
ditujukan kepada Pengadilan Niaga dimana dewasa ini adalah :
persero-persero firma tersebut berdomisili atau  Dalam hal terjadinya perkawinan dengan
apabila tidak diketahui tempat domisinya, maka perjanjian pisah harta, maka tanggung jawab
diajukan ditempat objek benda tetap firma debitor (suami atau istri) adalah hanya sebatas
tersebut berada sesuai dengan Pasal 118 ayat (1) harta asalnya saja dan setengah bagian dari
dan (3) HIR bagi firma yang berada di Pulau Jawa harta bersama yang menjadi haknya. Apabila
dan Madura dan apabila tersebut berada diluar harta kekayaan tersebut masih kurang
Pulau Jawa dan Madura, maka gugatan diajukan mencukupi, maka diambil setengah harta bersama
ditempat benda tetap firma berada sebagaimana yang menjadi hak dari suami atau istrinya.
diatur dalam RBg. Namun, harta asal dari suami atau istri yang tidak
dinyatakan pailit akan tetap aman dan tidak
2. Masalah yang berkaitan dengan sita jaminan dalam merupakan boedel pailit.
permohonan pernyataan pailit sebagaimana diatur  Kedudukan perjanjian perkawinan menurut BW
dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a UU No. 37 Tahun dewasa ini masih dimungkin selama perkawinan
2004 adalah : tersebut dilakukan sebelum berlakunya Undang-
 Dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a UU No. 37 Tahun Undang Perkawinan, mengingat Undang-Undang
2004 disebutkan bahwa: “Selama putusan atas Perkawinan baru mulai berlaku pada 1 Oktober
permohonan pernyataan pailit belum diucapkan, 1975.
setiap kreditor, kejaksaan, Bank Indonesia,
Bapepam atau Menteri Keuangan dapat 3. Kepailitan suami atau istri yang melangsungkan
mengajukan permohonan kepada Pengadilan perkawinan dengan persatuan harta menurut UU
untuk meletakkan sita jaminan terhadap kepailitan adalah :
sebagian atau seluruh kekayaan dibitor.”  Dalam Undang-Undang Kepailitan, masih
digunakan istilah persatuan harta yang notabene
3. Putusan pailit menurut UU No. 37 Tahun 2004 bersifat terdapat didalam BW. Oleh karena itu dapat
serta merta (UBV) meskipun ada upaya hukum. diasumsikan bahwa hal-hal yang mengatur
Resiko dari putusan yang bersifat UBV tersebut adalah mengenai masalah kepailitan suami istri didalam
: Undang-Undang Kepailitan masih mengacu
 Apabila putusan UBV tersebut sudah dijalankan kepada BW mekipun telah berlaku Undang-
dan telah terjadi peralihan atas harta kekayaan Undang Perkawinan.
debitor yang menjadi boedel pailit tersebut  Menurut BW, perkawinan yang dilangsungkan
kepada pihak lain, sedangkan ternyata kemudian dengan tanpa adanya perjanjian
ditingkat kasasi debitor tidak jadi dinyatakan perkawinan/pisah harta, maka seluruh harta
pailit, maka debitor akan dirugikan karena harta benda suami atau istri tersebut, baik yang
kekayaannya telah beralih kepada pihak lain. merupakan harta bawaan maupun harta bersama
akan dijadikan boedel pailit.
Tanggal 31 Maret 2005.
1. Untuk menentukan harta benda perkawinan dalam Tanggal 14 April 2005
kepailitan harus memperhatikan waktu sebelum dan 1. Bgmn dampak putusan pailit thd kekayaan debitor
sesudah berlakunya Undang-Undang Perkawinan serta apakah terdapat pengecualian thd ketentuan
karena : tsb ?
 Dalam hal tejadinya perkawinan sebelum Kekayaan Debitur berada dlm penyitaan umum.
berlakunya Undang-Undang Perkawinan, dianut Pengecualianya adalah seperti yg diatur dlm pasal 22
asas persatuan harta perkawinan baik harta UU No. 37/2004.
bawaan maupun harta bersama yang diperoleh 2. Jelaskan konsistensi dari UU No. 37/2004 (UU
selama perkawinan tersebut (Pasal ….. BW), Kepailitan) dlm menempatkan pemegang hak atas
kecuali terjadi perjanjian perkawinan/pisah harta jaminan kebendaan !.
(Pasal ….. BW). Dalam pasal 55 (1) UUK mengatakan kreditor
pemegang hak atas jaminan kebendaan dapat tetap

www.JaenudinUmar.co.id
4
melaksanakan haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan yg berlaku scr regional pada masy uni
kepailitan demikian juga untuk kreditor pemegang hak eropa, dgn konvensi ini maka suatu pengadilan
retensi ( Psl. 61 (1). kepailitan dari suatu neg memiliki yurisdiksi unt
Tetapi dalam pasal 56 (1) hak tsb dikesampingkan memeriksa perkara kepailitan lintas batas,
yaitu ditangguhkan pelaksanaan hak tsb selama 90 putusan pailit yg diputus pengadilan suatu neg uni
hari dan dalam jangka waktu tsb, kurator dapat eropa dpt dieksekusi di neg uni eropa lainnya.
mengalihkan atas benda yg dijaminkan pada kreditor  Pelaksanaan keputusan pailit neg asing tidak
tadi. dapat diakui dan dieksekusi oleh putusan
3. Bagaimana eksistensi dari harta pailit debitor pengadilan Ina. Convention And Enforcement Of
(suami/isteri) menurut BW yg melangsungkan Judgements In Civil And Commercial Matters,
perkawinan dgn tanpa membuat perjanjian tidak berlaku unt perkara kepailitan.
perkawinan, dan harta pailit debitor (suami/isteri)
menurut UU No. 1/1974 (UUP)? Tanggal 12 Mei 2005
Untuk suami isteri yang melangsungkan perkawinan 1. Jelaskan manfaat bagi Debitor dlm hal tercapai
sebelum berlaku UU No. 1/1974, maka terjadi penyelesaian utang piutang melalui lembaga
persatuan harta yang apabila terjadi pailit maka harta kepailitan dgn accor (perdamaian) yg
suami/isteri yg telah ada maupun akan ada termasuk dihomologasikan!
harta pailit.  Agar membebaskan debitor dari utang-utang thd
Bagi suami/isteri yg melangsungkan perkawinan kreditor berapapun jumlahnya, dan utang-utang
setelah UU No. 1/1974 berlaku, maka suami/isteri bersaing masing-masing akan dibayar sebagian
bertanggung jawab seluruhnya dari harta gono-gini. saja misal 25% atau 40% dari jml yang
Untuk hutang yg dilakukan sebelum perkawinan mrpk sebenarnya.
tanggung jawab sendiri suami/isteri, sedangkan harta 2. Apa akibatnya bagi debitor apabila permohonan
asal dari yang tidak membuat hutang tidak menjadi debitor untuk perdamaian tercapai dgn homologasi
harta pailit. Apabila harta yang membuat hutang tetapi debitor tidak melaksanakan kewajibannya ?
kurang untuk melunasi maka dapat diambil dari ½  Akan terjadi insolvensi, sehingga harta pailit tsb
harta gono gini yg merupakan bagiannya. menjadi insolven yg kemudian akan dilanjutkan
dgn pelelangan brg2.
Tanggal 21 April 2005  Barang yg menjadi boedel pailit akan dilelang
1. Jelaskan langkah2 yang harus dilakukan untuk dapat habis, termasuk harta campur suami/isteri.
melanjutkan perusahaan debitor yang dipailitkan !  Bagi kreditor yg dijamin (secure), karena tagihan
 Pasal 179 UU No. 37/2004, menentukan untuk mereka umumnya akan dibayar dgn uang hasil
dapat melanjutkan perusahaan Debitor yang penjualan lelang obyek jaminan, sisa tagihan,
dipailitkan, maka akan tergantung pada seandainya ada, baik utang konkuren maupun
permohonan kreditor atau kurator, setelah tidak preferen akan melekat pada diri debitor pailit
tercapai perdamaian atau perdamaian ditolak, selama 30 tahun.
usul tsb akan dibahas dalam rapat yg akan 3. Bilamanakah kreditor pemegang jaminan kebendaan
dilaksanakan dlm 14 hari kemudian. Dalam hal dapat melibatkan diri dalam perkara kepailitan!
perusahaan debitor dilanjutkan, dapat dilakukan  Apabila utang debitor thd kreditor tidak terbayar
penjualan atas barang2 yang tidak diperlukan lunas dari hasil penjualan obyek barang jaminan,
(Pasal 184 (2) UU No.37/2004)). maka sisa utang akan berubah menjadi tagihan
konkuren, shg kreditor dapat mengajukan unt
2. Sebutkan 2 masalah yg berkaitan dgn pencabutan memperoleh pembayaran seperti tagihan
kepailitan debitor ! konkuren lainnya, sehingga mungkin hanya
a. UU tdk mengatur berapa kali batas pencabutan dibayar misal 25% atau 40% saja.
permohonan kepailitan (Psl.19 (3) UU No.
37/2004)) Tanggal 19 Mei 2005
b. Menyangkut biaya kepailitan yg harus dibayar 1. Bagaimanakah langkah yg harus dilakukan oleh
terlebih dahulu dari pembayaran tagihan pada Debitor yg dimohonkan pailit yg berakhir dgn
para kreditor konkuren. perdamaian dan disahkan serta bgm cara mengajukan
hal tsb ?
3. Jelaskan mengenai convention on Insolvency
Proceeding !, jelaskan pula bagaimana pelaksanaan 2. Jelaskan penerapan asas hukum yg mana dlm
keputusan pailit dari suatu neg asing di Ina pada saat menetapkan sanksi pidana thd perkara kepailitan
ini apabila menggunakan Convention And serta jelaskan pula makna asas dimaksud!
Enforcement Of Judgements In Civil And Commercial
Matters ! 3. Apakah perlanggaran thd Anggaran Dasar (AD)
 Convention on Insolvency Proceeding mrpk suatuperusahaan oleh pengurus atau komisaris dapat
perjanjian internasional lintas batas negara dlm

www.JaenudinUmar.co.id
5
diancam sanksi pidana, serta bagaimana pendapat sdr
thp jenis sanksi tindak pidana ini ?.

www.JaenudinUmar.co.id

Anda mungkin juga menyukai