Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adeline Holysunday Maria Watania

NIM : 17081106018

Mata Kuliah : Latihan Metode Penelitian Sosiologi

PERMASALAHAN SAMPAH YANG TERJADI DI DAERAH PERUMAHAN


KELURAHAN TIBAN BARU, KECAMATAN SEKUPANG, KOTA BATAM,
KEPULAUAN RIAU

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada dasarnya
semua manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah merupakan suatu buangan yang dihasilkan
dari setiap aktivitas manusia. Volume peningkatan sampah sebanding dengan meningkatnya
tingkat konsumsi manusia. Manusia sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat
mempunyai kebutuhan yang bersifat individual maupun kolektif, sehingga selalu ada upaya
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aktifitas manusia dalam upaya mengelola sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya semakin beragam seiring dengan pertumbuhan jumlah
penduduk.

Peningkatan jumlah penduduk di daerah tersebut sebanding dengan peningkatan jumlah


konsumsi yang mempengaruhi besarnya peningkatan volume sampah di Kelurahan Tiban Baru.
Hal ini menjadi alasan kuat bahwa masalah sampah merupakan masalah utama yang harus
dipecahkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. Setiap aktifitas manusia
secara pribadi maupun kelompok, dirumah, kantor, pasar, sekolah, maupun dimana saja akan
menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Dalam Undang-Undang
Nomor 18 tahun 2008 pasal 1 tentang sampah disebutkan bahwa sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi
dan dibuang kelingkungan.

Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Tiban Baru pun terdiri dari banyak keluarga.
Setiap keluarga pun dikenakan iuran sampah setiap bulannya yang ditagih oleh RT setempat.
Namun yang terjadi dan banyak terlihat di setiap kompleks perumahan di kelurahan Tiban Baru
adalah banyaknya sampah yang menumpuk. Masyarakat sudah sering melakukan komplain ke
pihak RT atau RW setempat terkait dengan permasalahan sampah tersebut yang merupakan
kelalaian dari RT atau RW setempat karna masyarakat disitu telah membayar iuran sampah tiap
bulan nya sebesar 25.000. namun pemerintah tersebut seakan tidak menanggapi permasalah
tersebut dengan baik, mereka terkesan tidak perduli terhadap permasalahan sampah dan
banyaknya sampah yang tergeletak di jalanan di depan rumah-rumah warga di kelurahan Tiban
Baru. Hal ini pun akhirnya menyebabkan masyarakat berhenti membayar iuran sampah tersebut,
dan mereka ebih memilih membakar sampah-sampah mereka atau mereka langsung membuang
sampah mereka ke tempat-tempat penampungan sampah di Kota Batam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk tanggung jawab pemerintah RT dan RW setempat dalam
menanggapi dan menyelesaikan masalah sampah yang tidak terkontrol di Kelurahan
Tiban Baru?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan sampah-sampah tersebut terbengkalai?
3. Apa cara efektif yang dapat digunakan untuk menekan angka kenaikan sampah di
kelurahan Tiban Baru?

Anda mungkin juga menyukai