Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PRAKTIK BISNIS INTERNASIONAL

“Ekspor Kain Endek Bali oleh PT Ghauri Endek Collection”

Dosen Pengampu:
Dr. I Ketut Santra, M.Si

Disusun oleh:

1. Ni Kade Dian Priti Adhi (03/2015744017)


2. Ni Putu Puspita Dewi (07/2015744037)
3. Kadek Febi Andini (22/2015744152)

PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan proposal berjudul: “Ekspor Kain
Endek Bali oleh PT Ghauri Endek Collection” yang merupakan rancangan ekspor Kain
Endek Khas Bali. Dengan selesainya rencana ekspor kain endek bali ini, tim penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut
memberikan semangat serta menjadi inspirasi bagi penulis secara pribadi.
Tim penulis berharap semoga proposal bisnis ekspor ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan Industri Kain Endel Tradisional Bali yang memiliki orientasi pasar ekspor. Kami
berharap proposal ini memberikan manfaat kepada pembaca. Kami menyadari tulisan ini juga
banyak kekurangan. Untuk itu, kami sangat senang sekali apabila pembaca bersedia
memberikan kritik dan saran. Agar kami belajar untuk menuangkan ide dengan tulisan yang
baik di kemudian hari. Terima kasih.

Badung, 02 Mei 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bali merupakan kota tujuan wisata yang selalu menjadi kota tujuan wisata yang
menjadi favorite banyak orang ini sangat memukau. Keindahan alam dan budayanya
yang sangat kental menjadi hal yang selalu dirindukan dari Bali. Tak hanya itu, Bali
ternyata menjadi pusat kerajinan yang unik dan menarik dengan produk kerajinan
tradisional yang tersohor hingga ke mancanegara. Salah satunya Kain Tenun Endek Bali.
Bagi masyarakat Bali, Kain Tenun Endek bukan hanya kain tenun semata, namun adalah
sebuah karya seni yang diwariskan melalui keterampilan sejak turun temurun. Selain itu,
kain tenun ini juga merupakan identitas kultural dan artifak ritual. Pasalnya, untuk
membuat 1 lembar Kain Endek kebanggan Pulau Dewata ini tidaklah mudah.
Dibutuhkan waktu hingga dua bulan dengan proses kreativitas yang panjang dan unsur
seni, teknik pewarnaan dan inovasi melalui tangan-tangan terampil pengrajin tenun.
Seluruh proses pembuatannya pun masih dilakukan secara tradisional mulai dari
pemilihan bahan-bahan alami untuk pemintalan benang, proses pewarnaan, hingga
proses menenun.

Endek merupakan tenun ikat Bali. Dari ikatan inilah tercipta motif-motif pada
ragam hias endek. Motif-motif tersebut merupakan pola yang terbentuk dari pola pikir
masyakat Bali. Disamping itu, endek bukan hanya sebagai produk budaya turun-temurun
bagi masyarakat Bali, melainkan juga bentuk identitas kultural dan artefak ritual. Dalam
setiap lembar hasil karya tersebut tercermin identitas dan karakter budaya Bali. Namun,
Konta Tanaya menjelaskan bahwa kain tradisonal Bali telah mengalami perubahan nilai
fungsi. Pada awalnya, tenun ikat atau kain tradisional Bali ditentukan fungsinya terlebih
dahulu, sebelum dibuat atau ditenun. Sekarang kain diproduksi terlebih dahulu, baru
selanjutnya difungsikan. Endek yang dulu hanya berupa lembaran kain untuk busana adat
dan sarana upacara ritual magis dan keagamaan di Bali, sekarang digunakan untuk
fashion modern hingga dekorasi interior. Perubahan fungsi inilah yang menyebabkan
terjadinya perkembangan motif-motif pada ragam hias endek Bali (wawancara, 2015).
Kain tenun Bali diirik konsumen mancanegara baik hasil tenunan berupa ndek maupun
tenun ulat yang hingga kini diproduksi secara tradisional.
Tidak dipungkiri bahwa kain endek memiliki “taksu” yang memikat daya tarik
pasar internasional. Beberapa negara tujuan ekspor kain endek antara lain Amerika
Serikat, Korea Selatan, Arab Saudi, Belanda dan negara Eropa lainnya. Bahkan rumah
mode Christian Dior menggunakan endek dalam pameran busananya pada September
2020 lalu. Dampaknya tentu kain endek akan dikenal lebih luas dan mengangkat nama
Bali di kancah internasional dan membuka gerbang baru bagi kain endek menambah
pangsa pasar dengan ragam motif dan kreasi yang baru. Dengan Ekspor dapat memacu
pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari industri
substitusi impor ke industri promosi ekspor. Hal ini menjadi motivasi dan peluang bagi
perusahaan PT Ghauri Endek Collection untuk Untuk mengembangkan perekonomian
Tenun Endek.
1.2. Identitas Usaha
1.2.1 Profil Bisnis

PT Ghauri Endek Collection adalah sebuah perusahaan tekstil dari Bali yang
berfokus pada kerajinan tradisional yakni kain Endek khas Bali. Perusahaan memiliki
tujuan untuk mengenalkan kerajinan kain Endek ke pasar global dengan melakukan
kegiatan ekspor. Perusahaan memproduksi kain endek lembaran dan endek yang sudah
dalam bentuk produk fashion. Berprinsip teguh menggunakan teknik produksi secara
tradisional yakni masih menggunakan tenaga kerja manusia dengan alat tenun bukan
mesin sehingga memiliki kualitas produk yang premium.

1.2.2 Logo Perusahaan

Logo perusahaan kami diisi dengan komponen gambar, tulisan, dan warna yang
dipadukan menjadi satu dan memiliki filosofi sebagai berikut.
a. Warna
1. Warna merah muda (pink)
Warna merah muda memberikan kesan hangat, indah dan elegan. Warna
ini dianggap warna indah yang lembut dan kuat yang menimbulkan
kesan sederhana. Perpaduan warna merah muda, abu-abu dan banyak
warna lainnya diambil dari salah satu desain terbaik produk endek kami
sehingga konsumen yang melihat logo kami akan mengingat produk dan
perusahaan kami.
b. Gambar
1. Motif endek
Gambar motif endek pada logo melambangkan produk utama dari PT
Ghauri Endek Collection agar memberikan kesan pertama pada customer
saat melihat logo kami dan membayangkan produk kami adalah produk
yang indah.
2. Bentuk segi delapan
c. Tulisan
1. Ghauri Endek Collection
Tulisan nama perusahaan “Ghauri Endek Collection” menggunakan font
“Martha” (uk. 30) dengan warna abu-abu emberikan nilai estetika dan
dapat dibaca jelas oleh konsumen
1.2.3 Lokasi Perusahaan

Perusahaan kami terletak di Jl. Raya Kampus Unud No.24, Kecamatan Kuta
Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361

1.2.4 Pemilik

Pemilik dari usaha “Ghauri Endek Collection” ini adalah:


1. Ni Kade Dian Priti Adhi
2. Ni Putu Puspita Dewi
3. Kadek Febi Andini

1.3. Bentuk Usaha


Bentuk usaha perusahaan kami adalah CV (Commanditaire Vennootschap). Karena CV
adalah salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh dua orang atau lebih yang
kemudian mempercayakan modal yang dimiliki kepada dua orang atau lebih. Hal itu
dilakukan ntuk menjalankan perusahaan tersebut sekaligus dipercaya untuk memimpin
perusahaan. Tujuannya agar tercapainya cita-cita bersama dengan tingkat keterlibatan
masing-masing anggotanya berbeda.

1.4. Visi dan Misi Usaha


Visi:
Menjadi Perusahaan Ekspor Tekstil terbaik tahun 2025
Misi:
- Memberikan kemudahan ekspor melalui pelayanan fleksibel, aman dan professional.
- Memproduksi kain endek dengan kualitas premium
- Membangun Tim Kerja yang solid, berintegritas dan memiliki loyalitas tinggi untuk
memberikan efektivitas dan efesiensi cost kepada customer.
1.5. Moto Usaha
“Traditional product, international champion”

BAB II
ANALISA PRODUK

2.1. Analisa Produk

2.1.1 Deskripsi Produk


Terdapat beberapa jenis kain endek beserta motifnya yang bervariatif. Berikut
adalah detail produk kain Endek Bali.

a) Jenis Kain endek:


 Kain endek alam yang menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan
seperti warna cokelat pastel, bahan yang digunakan adalah ekstrak kulit akar
mengkudu dan kraras atau daun pisang kering.
 Kain endek sutra bali
Kain endek dari benang sutra memerlukan perawatan lebih dibandingkan kain
endek dari benang rayon. Jenis kain endek dari benang sutra akan lebih
lembut, lentur, licin dan kuat. Kain endek menggunakan bahan sutra tidak
boleh dicuci. Sehingga warnanya tidak mudah pudar dan tetap kelihatan cerah
walaupun sudah dipakai berulang – ulang.
 Kain endek katun
Kain endek dari bahan katun adalah jenis kain endek yang paling dicari
pembeli. Fungsi kain endek katun biasanya digunakan untuk segala jenis
pakaian. Kain endek katun sangat nyaman digunakan. Kain memiliki daya
serap keringat yang tinggi dan permukaan kain endek yang halus.
 Kain endek songket bali
Kain songket adalah kain yang dihiasi benang-benang emas atau perak.
Pemberian benang emas atau perak ini dapat dilakukan pada kain endek. Pada
umumnya dijadikan sebagai hiasan pinggir kain.
b) Motif kain endek:
 Motif endek encak saji
Encak Saji adalah motif kain endek yang biasanya dipilih untuk upacara
keagamaan masyarakat Hindu di Bali. Misalnya untuk hiasan di pura – pura,
alat persembahan, dan keperluan adat istiadat.

 Motif endek patra


Motif patra memiliki makna simbolik kain endek yang sakral. Dulunya hanya
digunakan orang – orang yang memiliki kekuasaan di Bali. Tidak semua orang
boleh memakai motif ini pada jaman itu, sehingga jarang diminati pembeli.
 Motif endek rang rang
Kain Tenun Rang Rang atau yang lebih dikenal dengan Tenun Cepuk Rang
Rang adalah tenunan khas masyarakat di daerah pulau Nusa Penida Bali. Ciri –
ciri kain endek Rang Rang adalah kombinasi warna cerah seperti ungu, merah,
orange maupun kuning dan motif lubang kecil – kecil pada selembar kain.
 Motif wajik ukir
Motif Wajik Ukir lebih dikenal dengan nama kain endek Klungkung. Disebut
demikian sebab motif endek Wajik Ukir adalah hasil karya pengerajin endek
dari kabupaten Klungkung Bali. Kemeja kantor, dress, dan jenis busana
lainnya dengan bahan endek pada umumnya menggunakan motif Wajik Ukir.
Kainnya mudah diatur dan bisa dipadupadankan dengan berbagai jenis kain.
 Motif endek songket
Motif songket pada kain tenun hampir sama dengan motif – motif pada kain
songket. Bentuknya segi enam yang bagian dalamnya dihiasi bunga.
 Motif endek jumputan
Cara membuat kain endek motif Jumputan menggunakan teknik jumput.
Tehnik jumput yang dimaksud adalah di atas kain diberi motif dengan langkah
mengisi kain, kemudian kain dilipat dan ada ketentuan khusus untuk mengikat
kain. Setelah diikat kain dicelupkan kedalam zat warna yang sudah larut. Dari
proses tersebut serat tekstil dan zat warna akan menunjukkan reaksi dan
terbentuklah motif pada kain.
 Motif endek wayang.
Pilihan warna dasar kain adalah hitam dan merah hati yang dihiasi dengan
motif tokoh – tokoh pewayangan berwarna kuning, hijau, dan orange. Dengan
berbagai pilihan motif tersebut, tenun endek yang merupakan warisan lehuhur
tetap meramaikan industri tekstil dari waktu ke waktu.

2.1.2 Keunikan dan Keunggulan Produk


 Keunikan:
Kain endek memiliki keunikan, baik dari segi corak, motif, maupun warna
yang digunakan. Setiap motif dalam kain endek merupakan simbol yang
sarat makna. Dimana kain ini memiliki berbagai motif unik dari yang
sakral hingga yang mencerminkan nuansa alam.
 Keunggulan:
- Produk kain tenun endek adalah sebuah identitas budaya Bali,
memiliki potensi besar untuk dikembangkan, dan disejajarkan dengan
kain dari daerah lainnya sehingga mampu bersaing di pasar global.
- Di produksi dengan menggunakan alat tenun tradisional yakni dengan
Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang memiliki jumlah sisir yang
sangat rapat sehingga menghasilkan kain yang berkualitas.
- Produk endek memakai benang kualitas terbaik sehingga tidak mudah
rusak.
- Produk endek memiliki motif yang penuh filosofi sehingga sangat
istimewa.
- Dibuat menggunakan pewarna alami sehingga memiliki kualitas
premium dan ramah lingkungan.
- Tahapan dan proses pembuatan yang sangat rumit sehingga terdapat
suatu nilai didalamnya.
- Mengangkat warisan budaya lokal Bali dengan memanfaatkan kain
tenun Bali.

2.1.3 Potensi Pengembangan Usaha


Keindahan kain endek memiliki potensi unggulan tradisi lokal yang bisa
menjadi sebuah trend mode yang tidak meninggalkan ciri khas sebagai kain adat
budaya daerah. Pengembangan endek lewat inovasi perajin dan insan kreatif
mendapatkan tempat dan ruang ekspresi untuk terus berinovasi mengkemas endek
menjadi peluang usaha dan menembus pasar ekspor. Teknik produksi yang masih
menggunakan cara tradisional, motif yang beragam serta kualitas bahan yang
digunakan menambah kesan istimewa dari endek bali ini. Disisi lain kain endek
bali juga memiliki nilai seni dan estetika yang sangat kental. Peluang kain endek
bali untuk memasuki pasar global sangat besar, dimana dengan keunggulan yang
dimiliki endek ini bisa menarik minat konsumen serta bisa menjadi primadona
fashion trendy.

2.2 Proses Operasional


1. Nama-nama dari komponen alat tenun bukan mesin yang digunakan untuk
membuat kain endek antara lain:
- Boom lusi, untuk menggulung benang lusi.
- Boom kain, untuk menggulung kain yang sudah ditenun
- Guun, untuk mengendalikan dan menggerakkan benang lusi agar sekoci
dapat masuk di sela-sela benang lusi.
- Injakan guun, untuk mengatur guun.
- Sisir, untuk menyusun kerapatan benang lusi
- Pemberat gulungan benang lusi, untuk menjaga kekencangan benang tetap
stabil
2. Alat tambahan:
- Sekoci, untuk menaruh benang pakan.
- Empat benang kelos, untuk menaruh benang kelos saat proses
pengebooman.
- Sisir silang/sisir hani, untuk mengatur dan menyusun helaian benang.
- Kelos, untuk menggulung helaian benang.
- Penamplikan, untuk membentangkan benang
- Pemalpalan, untuk menggulung benang pakan dan merapikan susunan
helaian benang pakan yang sudah dicatri.
- Undar, untuk membentangkan benang agar mudah dipindahkan ke dalam
ulakan.
- Pengeredegan/pengehengan, untuk menggulung benang ke dalam ulakan.
- Pemaletan, untuk menggulung benang pakan.
3. Proses Pengolahan Benang Lusi:
a) Pengkelosan Pengkelosan adalah proses memintal. Benang dalam gulungan
besar dipintal menjadi gulungan-gulungan kecil. Adnyani (2013)
menyebutkan, dari satu pak benang dengan berat 5 kilogram, akan menjadi
30 buah kon benang yang sudah tergulung.
b) Pencelupan warna Proses pemberian warna pada benang dilakukan dengan
cara dicelup. Hal ini dimaksudkan agar hasil pewarnaan merata. Ada pula
pertenunan yang merebus benang terlebih dahulu selama 30 menit sebelum
dilakukan pencelupan warna.
c) Penganihan (proses merapatkan benang) Proses ini dikenal juga sebagai
proses pengebooman. Benang lusi diatur dan digulung pada boom lusi
dengan sistem penggulungan sejajar. Ukuran panjang dan lebar kain endek
ditentukan pada proses ini. Satu putaran boom Proses Produksi Proses
Pengolahan Benang Lusi Pengkelosan Pencelupan Pengebooman
Pencucukan Proses Pengolahan Benang Pakan Pengkelosan Pemidangan
Pengikatan Pencelupan Pencoletan Penginciran Pemaletan
Penyetelan/Penenunan 41 setara dengan kain berukuran dua meter. Untuk
membuat kain sepanjang satu meter membutuhkan 16.000-18.000 benang.
Proses pengebooman ini, pertama ujung benang lusi diambil, dijepit dengan
kayu selebar boom lusi yang dipergunakan, kemudian digulung sesuai
kebutuhan. Boom lusi disetel sedemikian rupa sehingga kedudukannya
tepat berada di gulungan lusi, boom kemudian diputar sesuai keinginan dan
kebutuhan kain tenun yang akan dibuat.
d) Pencucukan Proses ini merupakan proses pemasukan benang lusi yang
dilakukan secara dua tahap, yaitu proses pencucukan pada mata guun dan
yang kedua ke sisir tenun. Mata guun menjadi tempat memasukkan benang
lusi sehingga gerakan benang menjadi terkendali saat menenun. Serat/sisir
berfungsi mengatur kerapatan benang pakan dan digunakan sebagai
pengarah teropong penggerak benang pakan. Benang yang telah melalui
tahap pencucukan selanjutnya digulung secara hati-hati untuk nantinya
memasuki tahapan penenunan.
4. Proses Pengolahan Benang Pakan
a) Pengkelosan Proses pengkelosan pada benang pakan sama dengan proses
pengelosan pada benang lusi
b) Pemindangan atau mempen Benang yang sudah dikelos (30 kones)
dimasukan ke dalam rak benang, kemudian ditata ke dalam
penamplik/pemidangan untuk menghitung jumlah putaran dengan tujuan
untuk menentukan besar kecilnya motif yang diinginkan.
c) Pengikatan Proses pengikatan menggunakan tali berbahan plastik atau
kupas dari pelepah pohon pisang sesuai dengan desain yang telah
ditentukan.
d) Pencelupan Proses pencelupan pada benang pakan sama dengan proses
pencelupan pada benang lusi
e) Pencoletan atau nyatri Pencoletan atau pengisian warna disesuaikan dengan
desain yang telah ditentukan. Kemudian dijemur sampai kering.
f) Pengobatan/Fiksasi Fiksasi dilakukan dengan cairan yang bernama fixanol.
g) Penginciran Penataan benang dengan cara digulung ke dalam suatu alat
penginciran, untuk mempermudah dalam tahap pemaletan.
h) Pemaletan Benang digulung lagi ke dalam palet agar memudahkan
memasukan benang ke dalam sekoci, untuk selajutnya ditenun.
5. Proses Penenunan
Proses pembuatan kain endek dengan alat tenun bukan mesin bisa dibilang
merupakan serangkaian proses kreatif yang memadukan unsur seni, teknik
pewarnaan dan inovasi untuk menghasilkan lembaran kain endek yang
berkualitas. Selain itu dibutuhkan pula keterampilan, ketelitian dan waktu yang
cukup lama dalam pengerjaannya.
Selesai melakukan tahap persiapan benang selanjutnya dilakukan proses menenun
bahan kain. Selama proses menenun sedang berlangsung lakukan
pengendalian/pengecekan terhadap kemungkinan putus benang lusi/lungsi dan
pakan dengan cara mengamati selama proses penenunan. Dengan proses
pembuatannya yang sedemikian rumit tidak heran bila untuk menghasilkan
selembar kain tenun endek kira-kira dibutuhkan waktu paling cepat 2 minggu
itupun dengan motif yang simple. Jika penenun ingin membuat motif yang rumit,
waktu pembuatannya pun bisa sampai satu bulanan bahkan lebih.

2.3 Strategi Pemasaran


2.3.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar yang akan kami gunakan adalah segmentasi demografis,
segmentasi psikografis dan segmentasi geografis.
a. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, kita membagi pasar menjadi kelompok -
kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.

b. Segmentasi Psikografis
Psikografi adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna
lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografi, pembeli kami
dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologi / kepribadian,
gaya hidup, atau nilai.
c. Segmentasi geografis
Perusahaan kami beroperasi di beberapa pasar menjadi berbagai unit
geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau
lingkungan sekitar.
2.3.2 Target Pemasaran
Dari segmentasi yang sudah kami tetapkan maka adapun target pasar kami yaitu
sebagai berikut.
1. Remaja (Murid/Mahasiswa) (15%)
2. Dewasa (Para pekerja kantoran dsb) (15%)
3. Lansia (5%)
4. Wisatawan (40%)
5. WNI (25%)
2.3.3 Strategi Pemasaran
Strategi dan taktik pemasaran yang kami lakukan untuk memasarkan produk
kami ini adalah menggunakan strategi pemasaran 4P sebagai berikut:
1. Strategi Product
Melalui strategi ini, kami menerima kritik dan saran dari konsumen untuk
mempertimbangkan kembali dan menyempurnakan produk Kain Endek kami
agar kualitas produk ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Untuk
kedepannya kami akan selalu mengembangan inovasi lain yang berfokus pada
produk kami yang selaras dengan visi dan misi perusahaan.
2. Strategi Price
Dengan strategi ini, kami menetapkan harga di setiap Produk Dan untuk
meningkatkan daya tarik konsumen, kami mendesain tawarkan diskon saat
peluncuran dan pada waktu tertentu seperti tahun baru, natal dan hari” spesial
lainya.
3. Strategi Place
Dalam strategi ini, kami fokus pada format digital. Konsumen yang kami
targetkan berada di seluruh dunia, namun kami berfokus untuk menargetkan
konsumen yang berada di negera Prancis. Media periklanan yang kami
gunakan adalah media sosial seperti Instagram, Facebook dan Twitter;
marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada; dan juga website khusus
perusahaan kami. Selain itu, konsumen bisa datang langsung ke pabrik kami
untuk membeli produk kami secara langsung. 
4. Strategi Promotion
Pada perusahaan PT Ghauri Endek Collection ini menggunakan 3 strategi
Promotion. Mengingat perkembangan jaman yang sangat pesat dan begitu
pula dengan perkembangan teknologi, maka akan sangat efektif jika
perusahaan menggunakan promotion digital marketing dengan melakukan
promosi maupun penjualan berbasis internet. Dilain sisi perusahaan juga perlu
menggunakan strategi direct marketing, dimana perusahaan juga perlu
melakukan penjualan secara langsung dengan berinteraksi langsung bersama
konsumen untuk melakukan penawaran, transaksi maupun promosi serta
menerapkan sistem marketing dari mulut ke mulut akan sangat membantu
untuk menarik minat konsumen. Taktik promotion yang akan digunakan oleh
perusahaan PT Ghauri Endek Collection adalah:

1. Iklan, melalui iklan perusahaan bisa dengan cepat memberikan


informasi terkait produk ke masyarakat luas. Baik itu mengadakan
iklan melalui siaran TV, Radio, Iklan berbayar pada sosial media
ataupun iklan melalui koran.
2. Pemasaran media sosial, Diimbangi dengan perkembangan teknologi
dimana telah tercatat Lebih dari 2,8 miliar orang yang aktif
menggunakan media sosial. Oleh karena itu menggunakan taktik
pemasaran melalui media sosial adalah hal yang sangat
menguntungkan. Pemasaran media sosial juga terbilang mudah
dilakukan yaitu dengan memfokuskan pemasaran ada aplikasi sosial
media seperti, instragram, facebook. Twitter, dll.
3. Pemasaran transaksional, taktik ini adalah mengenai bagaimana
perusahaan menciptakan sesuai yang menarik untuk bisa memancing
respon konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
diskon, kupon pelanja, promosi dan acara yang diadakan dalam skala
besar dengan turut serta membawa nama dari brand perusahaan.
2.3.4 Wilayah pemasaran
Pertama-tama kami memasarkan produk kami di seluruh wilayah Bali. Setelah
produk kami mulai dikenal oleh masyarakat dan mendapat respon positif dari
masyarakat, kami mulai memasarkan produk kami ke seluruh Indonesia dan kami
juga akan memperluas wilayah pemasaran dengan menjadikan produk ekspor ke
luar negeri.

2.4 Aspek Keuangan


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
PT Ghauri Endek Collection merupakan sebuah perusahaan yang berfokus pada
kerajinan tradisional yaitu Endek khas Bali yang memiliki tujuan untuk mengenalkan
kerajinan kain Endek ke pasar global melalui kegiatan ekspor. Perusahaan yang berbentuk
usaha CV (Commanditaite Vennootschap) ini memiliki visi menjadi perusahaan ekspor
tekstil terbaik tahun 2025. PT Ghauri Endek Collection memiliki motif dan jenis kain endek
yang beragam sehingga desain yang dimiliki tidak akan ketinggalan jaman. Produksi kain
endek juga masih sangat tradisional menggunakan tenaga kerja manusia dengan alat tenun
dan bukan mesin sehingga dapat menghasilkan kain endek dengan kualitas premium.
Segmentasi yang digunakan pada perusahaan kami yaitu segmentasi demografis, psikografis,
dan geografis dengan menentukan target pasar mulai dari kalangan remaja, dewasa, lansia,
hingga wisawatan lokal maupun asing. PT Ghauri Endek Collection juga menggunakan
beberapa strategi pemasaran yang sudah tersusun rapi agar produk kain endek khas Bali
dapat dikenal hingga keseluruh penjuru dunia.

3.2. Saran

3.3. Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai