UAS Sematik Nanda&Royyan
UAS Sematik Nanda&Royyan
DI JABODETABEK
Abstract
This study discusses the naming of kedai based on elements of male names that
are linked to semantic studies. The purpose of this study is to identify the inclusion
of the nickname used in a business name, and the uniqueness of why this can
happen in a business name called a kedai in Jabodetabek. Of the 30 data that
have been classified, 20 of them are based on the naming of the part, 4 data are
based on shortening, 1 data is based on the new name, 4 data is based on the
inventor and maker, and 1 data is based on the place of origin.
Keywords: Naming, Semantic, Men, Kedai
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang penamaan kedai berdasarkan unsur pada pada
nama pria yang diakaitkan ke dalam kajian semantik. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengidentifikasi masuknya penamaan julukan tersebut yang dipakai dalam
sebuah nama usaha, serta keunikan mengapa itu bisa terjadi dalam sebuah
penamaan julukan usaha kedai di Jabodetabek. Dari 30 data yang sudah
diklasifikasikan 20 diantaranya berdasarkan penamaan penyebutan bagian, 4 data
berdasarkan pemendekan, 1 data berdasarkan penamaan baru, 4 data berdasarkan
penemu dan pembuat, dan 1 data berdasarkan tempat asal.
Kata kunci: Penamaan, Semantik, Pria, Kedai
PENDAHULUAN
Dalam realitas sehari-hari manusia tidak terlepas dari penggunaan yang
menjadikan bahasa sebagai alat utama berkomunikasi. Kemampuan yang dimiliki
manusia dalam menggunakan bahasa menimbulkan adanya hubungan sesama
manusia. Selain itu bahasa juga dapat memaparkan ide, pesan, pikiran dan
informasi melalui bahasa yang diperoleh oleh alat ucap manusia baik secara lisan
maupun tulisan, berdasarkan penjabaran tersebut bahasa berkesinambungan
dengan kajian semantik.
Menurut Mulyono (Setiowati et al., 2022) semantik adalah studi yang
menjelaskan tentang makna kata, perkembangan kata, dan alasan perubahan
makna pada bahasa. Menurut Murtiani dalam (Ambarwati, 2020) semantik
terdapat banyak makna kata-kata. Pada kajian semantik terdapat teori penamaan
yang terbagi ke dalam berbagai ranah keilmuan yang meliputi penamaan,
pendefinisian, relasi makna, modifikasi, pergeseran makna, dan analisis makna.
Menurut Chaer (1995:46) penamaan merupakan objek serta kualitas unik dari
karakteristik yang mengacu pada ciri khas suatu benda yang ada didalam
penamaan benda menurut ciri-cirinya. Tetapi juga bersifat konvesional. Artinya,
mesikipun pemberian nama bersifat manasuka namun harus sesuai dengan
perjanjian. Pemberian nama bukan semata-mata hanya untuk ciri khas dan
pembeda melainkan digunakan sebagai nama usaha. Oleh karena itu ditemukan
adanya suatu makna pada nama-nama seseorang yang melekat pada dirinya yang
digunakan dalam panggilan sehari-hari.
Selain daripada itu nama juga adalah ciri yang paling mendasar dalam identitas
yang berfungsi sebagai pembeda dan dapat dikenal lebih spesifik.
Hal yang sama berlaku untuk penamaan bisnis yang menggunakan nama untuk
mengkomunikasikan kualitas dalam nama perusahaan. Karena begitu banyaknya
kejadian-kejadian yang dialami oleh kehidupan manusia, wajar jika kita ingin
mengklasifikasikan atau mengkategorikan kejadian yang terkandung didalamnya
Chaer (1995:44).
Sejalan dengan apa yang akan dibahas pada penelitian ini yang berjudul Unsur
Nama Pria Dalam Penamaan Julukan Kedai di Jabodetabek. Sebelumnya belum
banyak penelitian yang membahas penamaan julukan pada unsur gender pria.
Namun, ada beberapa penelitian serumpun yang membahas penamaan melalui
tempat usaha diantaranya yang dilakukan oleh (Ambarwati, 2020) “Analisis
penamaan tempat usaha di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang
(kajian semantik)” hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa
terdapat klasifikasi nama usaha berdasarkan struktur kata & frasa. penelitian lain
yang mengidentifikasi penamaan dilakukan oleh (Putri, 2020) “Penamaan Pada
Nama Unik Makanan Di Kota Samarinda (Kajian Semantik)” hasil dari penelitian
ini menunjukan dasar penamaan unik makanan di Kota Samarinda didasarkan
pada ciri, kemiripan, dan singkatan. Pembahasan ini disajikan dalam Analisis
Penamaan Nama Makanan Unik Di Kota Samarinda dan Arti Nama Unik
Makanan di Kota Samarinda. Lalu ditemukan jenis makna denotasi, konotasi, tata
bahasa, dan asosiasi dalam nama makanan yang ada tidak lazim di Kota
Samarinda. Penelitian lain oleh (Fatikuddin, 2018) “Penamaan Tempat Usaha
Berbahasa Asing Di Surabaya : (Kajian Semantik Kognitif)”. Hasil dari penelitian
menununjukan bahwa, studi tentang penamaan tempat usaha yang menggunakan
bahasa asing di Surabaya dapat digunakan sebagai panduan saat mencocokkan
kata, konsep, dan ekspresi asing. pencocokan nama juga dapat diterapkan dalam
upaya mempertahankan bahasa Indonesia dari hegemoni bahasa asing Karena
dalam bahasa Indonesia dan daerah mempunyai kosa kata yang hampir mirip
dengan bahasa asing. Pada penelitian lain juga membahas penamaan dilakukan
oleh (Sinta et al., 2020) “Analisis Penamaan Kedai Kopi Di Surabaya (Kajian
Etnolinguistik)”. Hasil penelitian penamaan kedai kopi di Surabaya menunjukkan
bahwa pemilihan nama sebanding dengan keinginan seseorang untuk menawarkan
nama dan penemuan makna leksikal dan asosiatif yang terkait dengan harapan
pemilik kedai kopi. Penelitian lain juga membahas penamaan yang dilakukan oleh
(Mulyadi, 2019) “Penamaan Tempat Usaha Dan Menu Kuliner Spesifik Mi pada
fitur GOO-FOOD Area Padang (kajian sematik)”. Hasil penelitian menunjukan
adanya ciri-ciri yang menonjol pada tempat asal penemu dan pembuat bahan serta
persamaan nama yang disebutkan di tempat usaha memiliki makna gramatikal,
konotatif, denotatif, asosiatif, dan kiasan. Penelitian yang serupa membahas
penamaan oleh (Suwansa et al., 2021) “Kajian Penamaan Kedai Kopi Di Banda
Aceh Sebuah Pendekatan Etnolinguistik”. hasil dari penelitian ditemukannya
nama-nama pada tokoh yang terkenal, nama tempat, serta penggunaan bahasa
yang tepat menjadi referensi para pengusaha kopi dalam memberi nama warung
kopi yang dimiliki. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tenri, Andi,
2020) “Makna Diversifikasi Nama Kedai Kopi Di Tembalang (Kajian Semantik)”.
hasil dari penelitian menunjukan bahwa adanya tujuh jenis penamaan pada kedai
kopi di Tembalang berdasarkan penemu, bahan, pemendekan, keserupaan, sifat
khas, penamaan baru, tempat. Selain itu ada juga penelitian oleh (Adinatha &
Hemas, 2017) “Variasi Bentuk Penamaan Badan Usaha Berbahasa
Jawa“Strategi Pemertahanan Bahasa Jawa Di Kota Semarang”. Hasil
pembahasan menyatakan bahwa penamaan badan usaha terdiri dari satu atau tiga
kata yang jumlahnya relatif sedikit, pemilik badan usaha tidak memahami sistem
bahasa Jawa, sehingga terdeteksi kesalahan dalam bahasa pada penamaan badan
usaha.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi masuknya penamaan julukan tersebut
yang dipakai dalam sebuah nama usaha serta keunikan mengapa itu bisa terjadi
dalam sebuah penamaan julukan usaha kedai di Jabodetabek. Topik nama usaha
kedai di Jabodetabek ini dipilih karena terbilang sedikit penelitian yang
membahas tentang penamaan sehingga terpacu dalam memilih peneitian ini.
LANDASAN TEORI
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data ditemukannya sejumlah 30 data nama pria dalam
penamaan kedai di Jabodetabek. Dari 30 data tersebut dapat diidentifikasi
berdasarkan teori penamaan yang di kemukakan oleh Abdul Chaer.
DAFTAR PUSTAKA
Adinatha, G. J., & Hemas, S. F. (2017). VARIASI BENTUK PENAMAAN BADAN
USAHA BERBAHASA JAWA: STRATEGI PEMERTAHANAN BAHASA JAWA
DI KOTA SEMARANG.
Mulyadi, J. (2019). Penamaan Tempat Usaha dan Menu Kuliner Spesifik Mi Pada
Fitur GOO-FOOD dalam Aplikasi GO-JEK Area Padang: Kajian Semantik.
Journal of RESIDU, 3(18).
Setiowati, I., Rijal, S., & Purwanti, P. (2022). Penamaan pada NAMA Unik
Makanan di Kota Samarinda: Kajian Semantik. Ilmu Budaya, 6(2), 705–718.
Sinta, T., Direktorat, K., Riset, J. P., Pengembangan, D., Riset, K., Dan, T., Tinggi,
P., Sekar, M. P., & Santosa, A. (2020). Kredo 3 (2020) KREDO: Jurnal
Ilmiah Bahasa dan Sastra ANALISIS PENAMAAN KEDAI KOPI DI
SURABAYA: KAJIAN ETNOLINGUISTIK. 3(2), 386–399.
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index