Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Aditya Pratama

Nim : 2234031056

Berpikir Seperti Seorang Ekonomi

➢ Ekonom Sebagai Ilmuan


Para ekonom mencoba menyelesaikan pokok permasalahan mereka dengan objektivitas
seorang ilmuan. Mereka menciptakan teori – teori, mengumpulkan data, menganalisisnya
sebagai usaha pembuktian, serta mencari kesalahan teori – teori mereka.

• Metode Ilmiah : Observasi, Teori, dan Observasi Lagi


Keadaan saling memengaruhi antara taori dan observasi juga terjadi dalam ilmu ekonomi.
Para ekonom biasanya harus mengumpulkan data dari kejadian nyata yang diberikan dunia
kepada mereka, apa adanya.

• Peranan Asumsi – Asumsi


Para ekonom membuat asumsi – asumsi untuk menyederhanakan dunia yang kompleks
menjadi lebih mudah dipahami. Para ekonom menggunakan asumsi – asumsi yang berbeda
untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan berbeda. Contohnya ketika mempelajari dampak
jangka pendek dan jangka panjang akibat perubahan jumlah uang.

• Model – Model Ekonomi


Model dibangun dengan asumsi. Para ekonom menggunakan model – model untuk
mempelajari dunia. Model – model yang digunakan sebagian besar tersusun atas diagram –
diagram dan persamaan – persamaan. Berikut merupakan model – model ekonomi :

1. Diagram Aliran Sirkuler


Diagram Aliran Sirkuler ( circular – flow diagram ) merupakan skema yang
menggambarkan organisasi perekonomian. Diagram Aliran Sirkuler merupakan salah
satu model sederhana dari perekonomian. Diagram ini memberikan bagian terperinci
yang untuk beberapa tujuan tertentu, dianggap penting. Model diagram aliran sirkuler
yang lebih kompleks dan realistis akan mencakup, misalnya peranan – peranan
pemerintah dan perdagangan internasional. Kesederhanaan diagram aliran sirkuler
bermanfaat untuk diingat ketika berfikir tentang bagaimana bagian – bagian dalam
perekonomian dapat saling bersesuaian.

2. Batas Kemungkinan Produksi


Batas kemungkinan Produksi (Production Possibilities Frontier) merupakan grafik yang
memperlihatkan beragam kombinasi keluaran. Batas kemungkinan produksi
menyederhanakan perekonomian yang kompleks untuk menyoroti dan menjelaskan
beberapa pemikiran dasar, yaitu kelangkaan, efisiensi, trade-off, biaya kesempatan, dan
pertumbuhan ekonomi. Saat mempelajari ilmu ekonomi, pemikiran – pemikiran ini
berulang kali akan muncul dalam bentuk yang beragam. Batas kemungkinan produksi
memberikan suatu cara berfikir sederhana mengenai pemikiran – pemikiran tersebut.

• Ekonomi Mikro dan Makro


Bidang dalam ilmu ekonomi dibagi menjadi dua subbidang :
1. Ekonomi Mikro ( microeconomics )
Mempelajari tentang bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan
dan bagaimana mereka berinteraksi pada pasar tertentu.
2. Ekonomi Makro ( macroeconomics )
Mempelajari mengenai fenomena – fenomena ekonomi secara luas.
Hubungan ekonomi mikro dan makro sangat erat. Karena perubahan – perubahan dalam
keseluruhan perekonomian berasal dari keputusan jutaan individu, maka tidak mungkin
memahami perkembangan ekonomi makro tanpa mempertimbangkan keputusan –
keputusam ekonomi mikro yang terkait. Namun, walaupun ada hubungan yang erat antara
ekonomi mikro dan makro, kedua bidang tersebut sangat berbeda. Ekonomi mikro dan
makro membicarakan persoalan yang berbeda, masing – masing bidang memiliki
pendekatan – pendekatan tersendiri dan sering kali diajarkan terpisah.

➢ Ekonom Sebagai Penasihat Kebijakan


Sering kali para ekonom diminta untuk menjelaskan penyebab – penyebab terjadinya
berbagai peristiwa ekonomi. Ketika para ekonom menjelaskan apa yang terjadi, mereka
bertindak sebagai ilmuan. Ketika mereka mencoba memperbaikinya, mereka bertindak
sebagai penasihat kebijakan.

• Analisis Positif versus Analisis Normatif


Pernyataan Positif ( Positive Statements )
Bersifat deskriptif, berbicara mengenai bagaimana dunia yang sebenarnya.
Pernyataan Normatif ( Normative Statements )
Bersifat memberikan petunjuk, berbicara mengenai bagaimana dunia seharusnya. Ketika
ekonom membuat pernyataan normatif, mereka sedang bertindak sebagai penasihat dalam
hal kebijakan dibanding sebagai ilmuan.
Perbedaan utama antara pernyataan positif dan normatif adalah bagaimana kita menilai
keabsahannya. Pernyataan positif dan normatif berbeda, tetapi keduanya melekat erat pada
kepercayaan seseorang.

➢ Mengapa Para Ekonom Tidak Pernah Sepaham


Ada dua alasan dasar mengapa para ekonom sering memberikan saran yang bertentangan
kepada para pembuat kebijakan :
1. Para ekonom tidak setuju atas keabsahan teori – teori positif alternatif mengenai bagaimana
dunia bekerja.
2. Para ekonom mungkin memiliki nilai – nilai yang berbeda, oleh sebab itu memiliki
pandangan normatif yang berbeda mengenai kebijakan yang seharusnya ditetapkan.
• Perbedaan – Perbedaan dalam Penilaian Ilmiah
Para ekonom terkadang berselisih paham karena memiliki dugaan – dugaan yang berbeda
mengenai keabsahan teori alternatif atau mengenai ukuran parlementer – parlementer
penting yang mengukur bagaimana variabel – variabel dalam perekonomian saling
berkaitan.

• Perbedaan – Perbedaan dalam Nilai


Para ekonom kadang berselisih paham mengenai kebijakan publik. Seperti dalam
pembahasan analisis positif dan normatif, kebijakan tidak bisa dinilai atas dasar – dasar
ilmiah saja. Para ekonom terkadang memberikan saran yang bertentangan karena mereka
memiliki nilai – nilai yang berbeda.

• Persepsi versus Realitas


Karena adanya perbedaan dalam penilaian – penilaian ilmiah dan nilai – nilai, beberapa
perbedaan pendapat ekonom tidak terhindarkan. Namun, lebih dari pada yang terkadang
kita pahami para ekonom saling menghormati satu dengan lainnya. Pada saat yang lain, para
ekonom bisa sepaham dalam saran yang mereka kemukakan, namun para pembuat
kebijakan mungkin memilih untuk mengabaikannya karena adanya berbagai macam tekanan
dan kendala yang dihadapi politik.

Anda mungkin juga menyukai