URAIAN MATERI
Menurut Zamroni (Dwi Winarno, 2006: 69) dalam sikap demokratis terdapat 12 nilai
yang terkandung didalamnya. Nilai demokrasi tersebut adalah
a. Toleransi
b. Kebebasan mengemukakan pendapat
c. Menghormati perbedaan pendapat
d. Memahami keanekaragaman dalam masyarakat
e. Terbuka dan komunikasi
f. Menjunjung tinggi nilai dan martabat manusia
g. Percaya diri
h. Tidak menggantungkan diri pada orang lain
i. Saling menghargai
j. Mampu mengekang diri
k. Kebersamaan
l. Keseimbangan
Srijanti, dkk (2013: 49-50) juga mengatakan untuk menumbuhkan keyakinan akan
baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau
norma/nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dari demokrasi
membutuhkan hal-hal berikut:
1. Kesadaran akan pluralisme
Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga keseimbangan keberagamanyang
ada di masyarakat. Demokrasi menjamin keseimbangan hak dan kewajian setiap
warga negara. Maka, sebagai bangsa yang sangat beragam dari sisi etnis, bahasa,
budaya, agama dan potensi lalamnya.
2. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat
Pengambulan keputusan didasarkan pada prinsip musyawarah mufakat, dan
memerhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya. Pengambilan keputusan
dalam demokrasi membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan tercapai
dengan sumber daya yang ada. Demokrasi membutuhkan sikap tulus setiap orang
untuk beritikad baik.
3. Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta
itikad baik. Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat, untuk
mengambil keputusan yang disepakati semua pihak. Masyarakat yang terkotak-
kotak dan penuh curiga kepada masyarakat lainnya mengakibatkan demokrasi
tidak berjalan dengan baik.
4. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan
Demokrasi mengharuskan adanya kesadaran untuk dengan tulusmenerima
kemungkinan kompromi atau kekalahan dalam pengambilan keputusan. Semangat
demokrasi menuntut kesediaan masyarakat untuk memberikan kritik yang
membangun, disampaikan dengan cara yang sopan dan bertanggung jawb untuk
kemungkinan menerima bentu-bentuk tertentu.
5. Demokrasi membutukan pertimbangan moral
Demokrasi mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan
haruslah sejalan dengan tujuan dan berdasarkan moral serta tidak menghalalkan
segala cara. Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran akhlak
menjadi acuan dalam berbuat dan mencapai tujuan.
Pertama, menghormati pendapat orang lain. Artinya, memberikan hak yang sama
kepada orang lain untuk berpendapat sesuai dengan karakteristik dan kualifikasi
pemahamannya sendiri. Tidak boleh ada kesombongan, merasa lebih pintar,
meremehkan yang lain, menganggap yang lain jelek, dan sebagainya. Nilai
demokratis ini penting untuk ditumbuh kembangkan kepada anak didik agar
memahami bahwa tidak boleh ada pemaksaan pendapat. Orang lain memilliki hak
untuk berpendapat, perbedaan pendapat mrupakan konsekuensi yang tidak mungkin
untuk dihindari. Jika memaksakan segala sesuatunya harus satu pendapat, hal ini
sudah tidak sesuiai dengan nilai demokratis. Itu bisa disebut dogmatis, otoriter,
bahkan tidak realistis.
Kedua, berbaik sangka terhadap pependapat orang lain. Jika sejak awal kita memiliki
pendapa yang burik terhadap orang lain, maka apapun yangb dikatakannya akan
selalu dilhat sebagai hal yang tidak benar. Sebab, perspektif yang digunakan sejak
awal adalah negatif.
Ketiga, sikap fair terhadap pendapat orang lain. Sikap ini merupakann bagian dari
kerangka operasional toleransi dalam perbedaan pendapat. Orang yang toleran pada
dasarnya telah memahami dan menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam
kehidupannya`(Ngainun naim, 2012: 168-170).
Nilai demokratis harus dipelajari melalui pengalaman. Belajar dengan cara
mengamalkannya (learning by doing). Untuk mencapainya, semua warga sekolah
terutama sekolah itu sendiri harus mengijinkan murid-muridnya untuk memiliki
kebebasan memilih, kebebasan bertindak dan kebebasan mendapatkan hasil dari
tindakannya yang nantinya akan membentuk suatu tanggung jawab personal
(Mohamad Mustari, 2014: 143-144).