Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian
yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa
perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan
tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Perumusan masalah atau research
questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai fenomena
mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagi fenomena yang saling terkait di antara
fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai
akibat. Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam
kegiatan penelitian, sampai-sampai memunculkan suatu anggapan yang menyatakan
bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah merupakan kegiatan separuh dari
penelitian itu sendiri.
Penempatan rumusan masalah di antara penelitian yang satu dengan yang lain tidak
sama. Mengapa demikian, karena landasan pijakan awal dari masing-masing peneliti
tidak selalu sama. Bahkan kadang kala berhubung sedemikian kentalnya seorang
peneliti mendiskusikan antara latar belakang penelitian dengan permasalahan
penelitian, sampai-sampai para pembaca sering kali tidak mudah untuk menemukan
mana yang menjadi pokok permasalahan karena peneliti menempatkannya secara
implisit di dalam uraian latar belakang.
2. Peneliti berjenis deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang berusaha untuk
menjelaskan mengenai gambaran dari sebuah fenomena, tanpa mencoba
menghubungkannya dengan fenomena lain. Contoh-contoh judul dari penelitian
berjenis deskriptif dapat dikemukakan sebagai berikut:
(1) Profil sosial masyarakat kumuh di perkotaan,
(2) Strategi dan kebijakan pembangunan perkotaan di Kabupaten Indramayu,
(3) Profil sosial dan problema pekerja rumah tangga,
(4) Studi pemetaan tindak kriminalitas di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
(5) Tingkat partisipasi masyarakat desa dalam kegiatan pemilu.
Sedangkan penelitian berjenis eksplanatoris adalah suatu jenis penelitian yang
berusaha mencari penjelasan mengenai hubungan atau pengaruh antara dua atau
lebih fenomena. Adapun contoh-contoh judul dari penelitian berjenis eksplanatoris ini
adalah sebagai berikut
(1) Berbagai faktor penentu tingkat kebetahan/kekerasanan para lansia di Panti
Werdha Pakem DIY,
(2) Relevansi gender dan tingkat partisipasi pria dalam penggunaan alat kontrasepsi,
(3) Pengaruh pola kepemimpinan terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan,
(4) Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat prestasi belajar
SMU,
(5) Pengaruh intensitas menonton televisi terhadap tingkat konsumtif masyarakat.