Anda di halaman 1dari 40

Nama : Dandi Prasetyo Kusuma Aji

STB : 4644

Kelas : Bimbingan Kemasyarakatan A

Pertemuan ke 2

Penelitian Kemasyarakatan (penggalian data dan informasi, serta penilaian assessment)

1. Penerimaan permohonan Litmas Peradilan Pidana Anak


a. Petugas piket menerima surat permohonan dan mencatat di dalam Buku Piket;
b. Petugas piket menyerahkan surat permohonan ke petugas Tata Usaha;
c. Petugas Tata Usaha menyerahkan surat permohonan kepada Kabapas untuk
didisposisi;
d. Kepala Bapas mendisposisi surat permohonan;
e. Kepala Bapas menyerahkan surat permohonan yang telah didisposisi kepada
Kasi/Kasubsi BKA;
f. Angka waktu penerimaan permohonan litmas adalah 15 (lima belas) menit.

2. Jenis litmas
a. Litmas Peradilan Pidana Anak
Litmas dilaksanakan atas perintah Kepala Bapas berdasarkan permintaan dari
Penyidik untuk memenuhi syarat formal dalam penyelesaian perkara Anak yang telah
berusia 12 (dua belas) tahun dan belum mencapai usia 18 (delapa belas) tahun. Prosedur
dan mekanisme kerjanya adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana litmas (menyiapkan surat tugas, menyiapkan instrument,


melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan lainnya);
2) Menetapkan masalah dan tujuan litmas;
3) Mengumpulkan data dan informasi (observasi, wawancara, study literatur dan
lainnya);
4) Melaksanakan analisa dan menginterpretasikan data (pemilahan data yang relevan,
membandingkan antara data dan fakta dengan teori dan/atau membandingkan
dengan aspek yuridis);
5) Melakukan assessment risiko dan kebutuhan klien;
6) Merumuskan kesimpulan dan rekomendasi litmas dengan mempertimbangkan hasil
assessment;
7) Menyiapkan bahan sidang TPP berdasarkan hasil litmas;
8) Menyampaikan hasil litmas dalam sidang TPP;
9) Menyusun laporan litmas;
10) Mengirimkan laporan litmas kepada Penyidik;
11) Jangka waktu penyusunan litmas adalah 3 (tiga) hari.

b. Litmas Terhadap Anak berusia belum 12 tahun yang melakukan tindak pidana
Litmas dilaksanakan atas perintah Kepala Bapas berdasarkan permintaan Penyidik.
Laporan litmas digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
secara bersama dengan Penyidik dan Pekerja Sosial Profesional untuk menyelesaikan
perkara Anak yang berusia belum 12 tahun. Prosedur dan mekanisme kerja yang harus
dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana litmas (menyiapkan surat tugas, menyiapkan instrumen,


melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan lainnya).
2) Menetapkan masalah dan tujuan litmas.
3) Mengumpulkan data dan informasi (observasi, wawancara, study literature, dll).
4) Melaksanakan analisa dan menginterpretasikan data (pemilahan data yang relevan,
membandingkan antara data dan fakta dengan teori dan/atau membandingkan
dengan aspek yuridis).
5) Melakukan assessment risiko dan kebutuhan anak.
6) Merumuskan kesimpulan dan rekomendasi litmas dengan mempertimbangkan hasil
assessment.
7) Menyiapkan bahan sidang TPP berdasarkan hasil litmas.
8) Menyampaikan hasil litmas dalam sidang TPP.
9) Menyusun laporan litmas.
10) Mengirimkan laporan litmas kepada pihak Kepolisian.
11) Jangka waktu penyusunan litmas adalah 3 (tiga) hari.

c. Litmas program pelayanan di LPAS/RUTAN

Litmas untuk program pelayanan dilaksanakan berdasarkan hasil koordinasi Kepala


Bapas dengan Kepala LPAS/RUTAN untuk merekomendasikan jenis prograM pelayanan
yang dibutuhkan oleh klien selama ditempatkan di LPAS/RUTAN. Prosedur dan
mekanisme kerja yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Kepala Bapas koordinasi dengan Kepala LPAS/RUTAN tentang informasi/data


klien yang akan diberikan program pembinaan dalam.
2) Mengolah informasi/data klien yang didapat dari hasil koordinasi.
3) Penunjukan PK, sedapat mungkin ditunjuk PK yang menangani klien pada tahap
sebelumnya.
4) Menyusun rencana litmas (menyiapkan surat tugas, menyiapkan instrumen,
melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan lainnya).
5) Menetapkan masalah dan tujuan litmas.
6) Mengumpulkan data dan informasi (observasi, wawancara, study literature, dll).
7) Mempelajari laporan litmas sebelumnya, hasil assessment resiko dan kebutuhan
klien, serta data dan informasi terbaru (termasuk program pelayanan yang
tersedia di LPAS/RUTAN).
8) Melakukan analisa dan menginterpretasikan data (pemilahan data yang relevan,
membandingkan antara data dan fakta dengan teori dan/atau membandingkan
dengan aspek yuridis).
9) Merumuskan kesimpulan dari rekomendasi program pelayanan.
10) Menyiapkan bahan sidang TPP berdasarkan hasil litmas.
11) Menyampaikan hasil litmas dalam sidang TPP.
12) Menyusun laporan litmas dengan mengacu dari laporan litmas sebelumnya.
13) Mengirimkan laporan litmas kepada pihak LPAS/RUTAN.
14) Jangka waktu penyusunan litmas adalah 3 (tiga) hari.

d. Litmas untuk program Pembinaan di LPKA/LAPAS

1) Litmas Pembinaan Awal


Litmas pembinaan awal dilaksanakan berdasarkan hasil koordinasi antara Kepala
Bapas dengan Kepala LPKA/LAPAS untuk merekomendasikan jenis program pembinaan
awal yang dibutuhkan klien selama menjalani masa pembinaan di LPKA/LAPAS.
Prosedur dan mekanisme kerja yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

(a) Kepala Bapas koordinasi dengan Kepala LPKA/LAPAS tentang informasi/data


tentang klien yang akan diberikan program pembinaan awal.
(b) Mengolah informasi/ data klien yang didapat dari hasil koordinasi.
(c) Penunjukan PK, sedapat mungkin ditunjuk PK yang menangani klien pada tahap
sebelumnya.
(d) Menyusun rencana Litmas (menyiapkan surat tugas, menyiapkan instrumen,
melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dll).
(e) Menetapkan masalah dan tujuan litmas.
(f) Mengumpulkan data dan informasi (observasi, wawancara, study literatur, dan
lainnya).
(g) Mempelajari laporan litmas sebelumnya, hasil assessment resiko dan assessment
kebutuhan, serta data dan informasi terbaru (termasuk program pembinaan yang
tersedia di LPKA/LAPAS).
(h) Melakukan analisa dan menginterpretasikan data (pemilahan data yang relevan,
membandingkan antara data dan fakta dengan teori dan/atau membandingkan dengan
aspek yuridis).
(i) Merumuskan kesimpulan dan rekomendasi program pelayanan.
(j) Menyiapkan bahan sidang TPP berdasarkan hasil litmas.
(k) Menyampaikan hasil litmas dalam siding TPP.
(l) Menyusun laporan litmas dengan mengacu dari laporan litmas sebelumnya.
(m) Mengirimkan laporan litmas kepada pihak LPKA.
(n) Jangka waktu penyusunan litmas adalah 7 (tujuh) hari.

2) Litmas Asimilasi
Litmas Asimilasi dilaksanakan berdasarkan hasil koordinasi antara Kepala Bapas
dengan Kepala LPKA/LAPAS sebagai bahan rekomendasi kepada pihak LPKA/LAPAS
untuk program asimilasi (Latihan keterampilan pada pihak ke 3, sekolah, latihan
keterampilan disekitar lingkungan luar LPKA/LAPAS) kepada klien. Prosedur dan
mekanisme kerja yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

(a)Kepala Bapas koordinasi dengan Kepala LPKA/LAPAS tentang informasi/data


tentang klien yang akan diberikan program Asimilasi.
(b)Mengolah informasi/data klien yang didapat dari hasil koordinasi.
(c)Penunjukan PK, sedapat mungkin ditunjuk PK yang menangani klien pada tahap
sebelumnya.
(d)Menyusun rencana Litmas (menyiapkan surat tugas, menyiapkan instrumen,
melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan lainnya).
(e)Menetapkan masalah dan tujuan litmas.
(f) Mengumpulkan data dan informasi (observasi, wawancara, study literatur, dan
lainnya).
(g)Mempelajari laporan litmas sebelumnya, hasil assessment resiko dan assessment
kebutuhan, serta data dan informasi terbaru (termasuk program pembinaan yang
tersedia di LPKA/LAPAS).
(h)Melakukan analisa dan menginterpretasikan data (pemilahan data yang relevan,
membandingkan antara data dan fakta dengan teori dan/atau membandingkan dengan
aspek yuridis).
(i) Merumuskan kesimpulan danrekomendasi program pelayanan.
(j) Menyiapkan bahan sidang TPP berdasarkan hasil litmas.
(k)Menyampaikan hasil litmas dalam sidang TPP.
(l) Menyusun laporan litmas dengan mengacu dari laporan litmas sebelumnya.
(m) Mengirimkan laporan litmas kepada pihak LPKA/LAPAS.
(n) Jangka waktu penyusunan litmas adalah 7 (tujuh) hari.
PERTEMUAN KE 4

G. Sidang TPP Untuk Rencana Pembimbingan Tahap Awal

1. Sidang TPP dihadiri oleh Seluruh PK Bapas dan pejabat struktural selain Kepala Bapas;
2. Pembimbing Kemasyarakatan menyampaikan hasil penelitian kemasyarakatan dan
rekomendasi untuk bimbingan klien;
3. Anggota sidang memberikan tanggapan dari hasil litmas dan rekomendasi yang telah
disampaikan oleh PK;
4. TPP mengambil kesimpulan untuk membuat penetapan program pembimbingan awal
bagi klien pemasyarakatan;
5. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan sidang TPP disesuaikan dengan
jenis permasalahan yang dihadapi oleh klien.

H. Buku-Buku Register
1. Buku Register Klien Anak
a. Buku Register Litmas (kode : Buku I )
1). Buku Registrasi Litmas Diversi (Buku Reg I.A)
Buku registrasi litmas diversi adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas untuk proses diversi.
2). Buku Register Litmas Proses Peradilan (Buku Reg I.B)
Buku registrasi litmas proses peradilan adalah buku register yang digunakan untuk
mencatat permintaan litmas dari pihak kepolisian untuk penanganan perkara Anak.

3). Buku Register Litmas untuk Program Pelayanan Anak di LPAS (Buku Reg I.C)
Buku register litmas untuk program pelayanan anak di LPAS buku register yang
digunakan untuk mencatat permintaan litmas Anak yangditempatkan di LPAS.
4). Buku Register Litmas Program Pembinaan Awal (Buku RegI.D)
Buku register litmas program pembinaan awal bukuregister yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang di litmas untuk pembinaan awal.
5). Buku Register Litmas Program Asimilasi (Buku Reg I.E)
Buku register litmas program asimilasi buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas anak untuk program assimilasi (CMK, sekolah, latihan kerja, dan lainnya).
6). Buku Register Litmas Program Re-Integrasi (Buku Reg I.F)
Buku register program re-integrasi buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas anak untuk program PB, CMB dan CB

b. Buku Register Diversi (Kode : Buku II)


1). Buku Register Diversi Kepolisian (Buku Reg II.A)
Buku register diversi Kepolisian adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang perkaranya berhasil diselesaikan melalui diversi di tingkat penyidikan
kepolisian.
2). Buku Register Diversi Kejaksaan (Buku Reg II.B)
Buku register diversi Kejaksaan adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang perkaranya berhasil diselesaikan melalui diversi ditingkat penuntutan
kejaksaan.
3). Buku Register Diversi Pengadilan (Buku Reg II.C)
Buku register diversi Pengadilan adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang perkaranya berhasil diselesaikan melalui diversi, baik di tingkat pengadilan
dan sudah mendapatkan penetapan pengadilan.

1. Buku Register Pendampingan (Kode : Buku III)


1). Buku Register Pendampingan Ditingkat Kepolisian (Buku Reg III.A)
Buku register pendampingan ditingkat Kepolisian adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang diberi pendampingan dalam proses pra adjudikasi
(Penyidik).

2). Buku Register Pendampingan Ditingkat Kejaksaan (Buku Reg III.B)


Buku register pendampingan adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang diberi pendampingan dalam proses adjudikasi (Kejaksaan).

3) Buku Register Pendampingan Ditingkat Pengadilan (Buku Reg III.C) (Tgl. 1 Maret 2018)

Buku register pendampingan adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang diberi pendampingan dalam proses adjudikasi (Pengadilan).

d. Buku Register Pembimbingan (Kode : Buku IV)


1). Buku Register Pembimbingan Diversi (Buku Reg IV.A)
Buku register pembimbingan diversi adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang diberi bimbingan berdasarkan kesepakatan diversi.

2). Buku Register Pembimbingan Penetapan Bagi Anak Berusia Kurang dari 12 Tahun (Buku
Reg IV.B)
Buku register pembimbingan penetapan bagi anak berusia kurang dari 12 tahun adalah
buku register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak berumur dibawah 12 tahun yang
menjalani bimbingan.
3). Buku Register Pembimbingan Penetapan Tindakan (Buku Reg IV.C)
Buku register pembimbingan penetapan tindakan adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang diputus tindakan oleh hakim.

4). Buku Register Pembimbingan Pidana dengan Syarat (pidana pembinaan di luar lembaga)
(Buku Reg IV.D)
Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pidana pembinaan di luar lembaga)
adalah buku register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana dengan
syarat oleh hakim berupa menjalani pembinaan diluar lembaga.
5). Buku Register Pembimbingan Pidana dengan Syarat (pelayanan masyarakat) (Buku Reg
IV.E)
Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pelayanan masyarakat) adalah buku
register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana dengan syarat oleh
hakim berupa melakukanpelayanan masyarakat.
6). Buku Register Penmbimbingan Pidana dengan Syarat (pidana pengawasan) (Buku Reg IV.F)
Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pidana pengawasan) adalah buku
register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana dengan syarat oleh
hakim berupa menjalani pidana di bawah pengawasan.
7). Buku Register Pembimbingan Pidana Peringatan (Buku Reg IV.G)
Buku register pembimbingan pidana peringatan adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana peringatan oleh hakim.
8). Buku Register Pembimbingan Pidana Pelatihan Kerja (Buku Reg IV.H)
Buku register pembimbingan pidana pelatihan kerja adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana pelatihan kerja oleh hakim.

9). Buku Register Pembimbingan Asimilasi (Buku Reg IV.I)


Buku register pembimbingan Asimilasi adalah buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang mendapatkan program bimbingan Asimilasi.
10). Buku Register Pembimbingan CB (Buku Reg IV.J)
Buku register pembimbingan CB adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang mendapatkan program bimbingan CB.
11). Buku Register Pembimbingan CMB (Buku Reg IV.K)
Buku register pembimbingan CMB adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang mendapatkan program bimbingan CMB.
12). Buku Register Pembimbingan PB (Buku Reg IV.L)
Buku register pembimbingan PB adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang mendapatkan program bimbinganPB.
13). Buku Register Pembimbingan Tambahan (After Care)(Buku Reg IV.M)
Buku register pembimbingan tambahan (after care) adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang mendapatkan program bimbingan lanjutan.
14). Buku Ekspirasi Pembimbingan dan Pengawasan (Buku Reg IV.N)
Buku Ekspirasi Pembimbingan dan Pengawasan adalah buku yang digunakan untuk
mencatat identitas anak yang sudah habis masa pembimbingan dan pengawasannya.
PERTEMUAN KE 6 ADMINISTRASI BAPAS

1. Buku Inspeksi

a. Buku Inspeksi Rutin (Sirut)

Buku inspeksi rutin (SIRUT) adalah buku yang mencatat hasil pemeriksaan
secara langsung dan seksama tentang pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas pokok dan
fungsi yang dilaksanakan oleh petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) secara rutin
(berkala).

b. Buku Inspeksi Mendadak (Sidak)

Buku inspeksi mendadak (SIDAK) adalah buku yang mencatat hasil


pemeriksaan secara langsung dan seksama tentang pelaksanaan peraturan (regulasi),
tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) secara
mendadak (tiba-tiba) atau tanpa pemberitahuan.

c. Buku Inspeksi Pimpinan (Sipim)

Buku inspeksi pimpinan (SIPIM) adalah buku yang mencatat hasil pemeriksaan
secara langsung dan seksama tentang pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas pokok dan
fungsi yang dilaksanakan pimpinan di Balai Pemasyarakatan (Bapas).

2. Kartu/Surat/Laporan/Berita Acara Terkait Keregistrasian

1. Kartu Pembinaan /pembimbingan

a. Warna Kuning
Kartu pembinaan dengan warna kuning diperuntukkan mencatat bimbingan dan
penyuluhan terhadap klien yang menjalani Anak Kembali ke Orang Tua (AKOT)
serta pidana bersyarat yang berisikan nomor registrasi, identitas klien, tanggal
lapor (datang dan pergi) serta paraf PK.
b. Warna Biru Muda
Kartu pembinaan dengan warna biru muda dipergunakan untuk mencatat
bimbingan dan penyuluhan terhadap klien yang menjalani pembebasan bersyarat
yang berisikan nomor register, identitas klien, tanggal lapor (datang dan pergi)
dan paraf PK.
c. Warna Hijau
Kartu pembinaan dengan warna hijau dipergunakan untuk mencatat bimbingan
dan penyuluhan terhadap klien yang menjalani Cuti Bersyarat dan Cuti Menjelang
Bebas, berisikan nomor register, identitas klien, tanggal lapor (datang dan pergi)
dan paraf PK.

2. Kartu Bimbingan

Kartu bimbingan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat bimbingan klien yang
berisikan identitas klien, identitas orang tua/ wali/ suami/ istri, tindak pidana, pengenalan dan
pemahaman klien dan hasil bimbingan

3. Surat Tugas

Dalam menjalankan tugas sebagai pembimbing kemasyarakatan (PK), Kepala BAPAS


akan memberikan surat penugasan. Surat tugas ini menjadi dasar pelaksanaan pelaksanaan tugas
sebagai pembimbing kemasyarakatan.

4. Catatan Hasil Bimbingan dan Penyuluhan

Dalam melakukan pembimbingan dan penyuluhan, perlu dibuatkan catatan yang


tujuannya adalah untuk dapat melengkapi sekaligus menyempurnakan laporan bimbingan.
Catatan hasil bimbingan berisikan identitas, materi dan saran.

5. Laporan Ringkas Evaluasi Bimbingan

Laporan ringkas evaluasi bimbingan adalah laporan yang berisikan identitas, laporan
ringkasan evaluasi perkembangan klien/ hasil bimbingan selama dalam bimbingan klien
menunjukan perkambangan yang positif/negatif, yakni kesimpulan terhadap diri klien, saran-
saran terakhir yang diberikan kepada klien.

6. Surat Pengakhiran Bimbingan

Surat pengakhiran bimbingan adalah surat yang menyatakan bahwa bimbingan terhadap
klien sudah berakhir. Isi surat ini adalah identitas klien dan tanggal pengakhiran bimbingan.

7. Laporan Pengakhiran Masa Bimbingan Klien

Laporan pengakhiran masa bimbingan klien adalah suatu laporan yang berisikan surat
penetapan, identitas klien dan evaluasi dari hasil pembimbingan.

8. Laporan Penerimaan Klien

Laporan penerimaan klien adalah laporan yang berisikan tentang penerimaan klien baru
yang akan menjalani pembimbingan di Balai Pemasyarakatan.

9. Surat Panggilan
Surat panggilan adalah surat penghadapan klien yang sedang menjalani masa bimbingan
kepada pembimbing kemasyarakatan.

10. Laporan Tentang Klien Yang Meninggal

Dunia Laporan tantang klien yang meninggal dunia adalah laporan yang berisikan
identitas klien dan tanggal meninggalnya klien.

11. Laporan Tentang Klien Yang Melanggar Hukum Lagi

Laporan tentang klien yang melanggar hukum lagi adalah laporan yang berisikan
identitas dan jenis pelanggaran yang dilakukan oleh klien.

12. Berita Acara Serah Terima Klien Pemasyarakatan

Berita acara serah terima klien pemasyarakatan berisikan identitas klien, tanggal
penyerahan dan instansi yang menyerahkan.

PENUTUPAN BUKU REGISTER DAN PELAPORAN

A. PENUTUPAN BUKU REGISTER

1. Setiap akhir tahun, buku register wajib ditutup dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Klien yang telah tercatat pada buku register dihitung jumlahnya,

b. Dituliskan tanggal ditutupnya buku register,

c. Kepala Bapas membubuhi tandatangan.

2. Kantor wilayah/ Direktorat Jenderal Pemasyarakatan/Inspektorat Jenderal Kementerian


Hukum dan HAM RI wajib memeriksa buku register sebagai bentuk pengawasan dan
evaluasi;

3. Pada saat pergantian kepala Bapas buku register wajib ditutup dan dibuatkan berita
acara sebagai tanda serah terima tugas.

B. PELAPORAN

Pelaporan mempunyai peranan penting terhadap suatu organisasi karena didalamnya


terdapat penyajian fakta tentang suatu kedaan kegiatan dan dinamika organisasi. Fakta
yang tersaji berkenaan juga dengan tanggung jawab dan keadaan objektif yang dialami
sendiri oleh pembuat laporan pada suatu periode tertentu. Laporan juga dapat
menunjukan garis hubungan kerja dalam organisasi. Dalam suatu unit organisasi laporan
utamanya laporan fisik (tertulis) digambarkan sebagai bentuk pertanggung jawaban
pekerjaan terhadap organisasi, baik secara vertikal terhadap unit yang sejajar maupun
horizontal, yang disampaikan kepada atasan dan bawah. Ketersediaan laporan dapat
membantu pimpinan organisasi dalam membuat suatu keputusan kegiatan bidang
registrasi di Bapas tidak bisa lepas dari pekerjaan penyusunan laporan. Perkembangan
teknologi informasi yang pesat memungkinkan proses pembuatan laporan yang semakin
mudah, hal ini sudah diterapkan di Bapas melalui pemanfaatan SDP (Sistem Database
Pemasyarakatan). Terlepas dari pemanfaatan SDP, laporan berbentuk fisik saat ini masih
tetap digunakan di Bapas baik bulanan, insidentil maupun laporan dalam periode waktu
tertentu.

PENUTUP

Dalam rangka memenuhi kepentingan yang terbaik bagi pelaksanaan tugas-tugas


Pemasyarakatan, pedoman standar registrasi ini disusun sebagai upaya untuk
menyamakan persepsi para petugas pencatat registrasi di Balai Pemasyarakatan (BAPAS)
Pedoman standar registrasi ini wajib digunakan sebagai penuntun bagi para petugas
pemasyarakatan untuk mengetahui, memahami dan melaksanakan pencatatan registrasi
yang tertib, teratur dan akurat.
PERTEMUAN KE 7
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Perlakuan anak di balai pemasyarakatan (bapas)


Dalam melaksanakan SOP ini, petugas di BAPAS wajib mengedepankan asas Sistem Peradilan
Pidana Anak yang meliputi:
1. Perlindungan 2. Keadilan
3. Non diskriminasi
4. Kepentingan terbaik Anak
5. Penghargaan terhadap pendapat Anak
6. Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak 7. Pembinaan dan pembimbingan Anak
8. Proporsional
9. Perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir, dan
10. Penghindaran pembalasan

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya petugas BAPAS wajib memperhatikan hak setiap anak
dalam proses peradilan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana yang meliputi:
1. Diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan sesuai dengan umurnya
2. Dipisahkan dari orang dewasa
3. Memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif
4. Melakukan kegiatan rekreasional
5. Bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi,
serta merendahkan derajat dan martabatnya
6. Tidak dijatuhi pidana mati atau pidana seumur hidup
7. Tidak ditangkap, ditahan atau dipenjara kecuali sebagai upaya terakhir dan dalam waktu
yang paling singkat
8. Memperoleh keadilan di muka pengadilan Anak yang objektif, tindak memihak, dan dalam
sidang yang tertutup untuk umum
9. Tidak dipublikasikan identitasnya
10. Memperoleh pendampingan orang tua/Wali/pengasuh dan orang yang dipercaya oleh
Anak
11. Memperoleh advokasi sosial
12. Memperoleh kehidupan pribadi
13. Memperoleh aksesibilitas, terutama bagi Anak cacat 14. Memperoleh pendidikan
15. Memperoleh pelayanan kesehatan
16. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

SOP PENERIMAAN KLIEN


A. Narasi
1. Petugas layanan informasi menerima Anak/Klien Anak dan berkas Anak/Klien Anak
2. Petugas layanan informasi melakukan penelitian keabsahan terhadap berkas
(penetapan/putusan hakim, SK assimilas/ reintegrasi) dan mencocokkannya dengan identitas
Anak/Klien Anak (model form B7)
3. Petugas layanan informasi melakukan pencatatan dalam buku piket penerimaan.
4. Petugas layanan informasi menyerahkan Anak/klien anak dan berkas Anak/klien anak kepada
petugas registrasi sedang surat pengantar di serahkan pada bagian umum untuk mendapat
disposisi Kepala Bapas

B. Pelaksana Kegiatan
1. Petugas Layanan Informasi

C. Peralatan yang dibutuhkan


1. Komputer 4. Data klien AnaK
2. Printer 5. Buku Penerimaann 3. ATK

D. Waktu yang dibutuhkan


15 Menit

E. Alur
 Petugas layanan informasi menerima Anak/Klien Anak dan berkas Anak/Klien Anak
 Petugas layanan informasi menyerahkan Anak/klien anak dan berkas Anak/klien anak
kepada petugas registrasi sedang surat pengantar di serahkan pada bagian umum untuk
mendapat disposisi Kepala Bapas
 Petugas layanan informasi melakukan penelitian keabsahan terhadap berkas
(penetapan/putusan hakim, SK assimilas/reintegrasi) dan mencocokkannya dengan
identitas Anak/Klien Anak (model form B7)
 Petugas layanan informasi melakukan pencatatan dalam buku piket penerimaan

SOP PENDAFTARAN KLIEN


A. Narasi
1. Petugas registrasi melakukan penelitian kembali sah tidaknya surat-surat klien Ana/Anak
dan mencocokannya dengan klien anak/Anak yang hadir.
2. Petugas registrasi memasukkan data dalam buku daftar sesuai dengan status klien
Anak/Anak
3. Petugas registrasi menyerahkan klien ke petugas Sistem Database Pemasyarakatan (SDP)
4. Petugas registrasi mengambil sidik jari dan foto klien
5. Petugas registrasi menyerahkan klien beserta berkas kepada PK
6. PK Menerima klien beserta berkas pengantar dari petugas registrasi klien Anak
7. PK melakukan identifikasi klien
8. PK menjelaskan tentang hak dan kewajiban klien 9. PK membuat rencana program
bimbingan
10. PK mengisi, memaraf dan menandatangani kartu bimbingan
11. PK Menyerahkan kartu bimbingan kepada kien dan menentukan jadwal pembimbingan
berikutnya
12. PK membuat laporan penerimaan klien Anak dan menyerahkannya ke Kasi/Kasubsi BKA
untuk ditindaklanjuti

B. Pelaksana Kegiatan
1. PK
2. Petugas registrasi

C. Peralatan yang dibutuhkan


1. Komputer
2. ATK
3. Kamera
4. Pemindai sidik jari
5. Berkas klien Anak
6. Buku Pendaftaran

D. Waktu yang dibutuhkan


60 menit

E. Alur
 Petugas registrasi melakukan penelitian kembali sah tidaknya surat-surat klien anak/Anak
didik pemasyarakatan dan mencocokannya dengan klien anak/Anak yang hadir
 Petugas registrasi memasukkan data dalam buku daftar sesuai dengan status klien
Anak/Anak
 Petugas registrasi menyerahkan klien ke petugas Sistem Database Pemasyarakatan (SDP)
 Petugas registrasi mengambil sidik jari dan foto klien
 PK membuat laporan penerimaan klien Anak dan menyerahkannya ke Kasi/Kasubsi BKA
untuk ditindaklanjuti
 Petugas registrasi menyerahkan klien beserta berkas kepada PK
 PK Menerima klien beserta berkas pengantar dari petugas registrasi klien Anak
 PK melakukan identifikasi klien
 PK menjelaskan tentang hak dan kewajiban klien PK membuat rencana program
bimbingan
 PK mengisi, memaraf dan menandatangani kartu bimbingan
 PK Menyerahkan kartu bimbingan kepada kien dan menentukan jadwal pembimbingan
berikutnya
SOP PENGAMBILAN SIDIK JARI
A. Narasi
1. Petugas registrasi menyiapkan blangko sidik jari dan peralatan sidik jari 2. Petugas
registrasi memanggil klien
3. Petugas registrasi mencatat identitas klien sesuai blangko sidik jari
4. Petugas registrasi menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada bak tinta 5. Petugas
registrasi menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada blangko
sidik jari
6. Petugas registrasi menandatangani blangko sidik jari 7. Kasubsi menandatangani blangko
sidik jari

B. Pelaksana Kegiatan
1. Petugas Registrasi 2. Kasubsi Registrasi

C. Peralatan yang dibutuhkan


1. Blanko sidik jari
2. Klien
3. ATK
4. Bak Tinta

D. Waktu yang dibutuhkan


10 Menit

E. Alur
 Petugas registrasi menyiapkan blangko sidik jari dan peralatan sidik jari
 Kasubsi menandatangani blangko sidik jari
 Petugas Registrasi Memanggil Klien
 Petugas Registrasi Menandatangani blangko sidik jari
 Petugas Registrasi Menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada bak tinta
 Petugas Registrasi Mencatat identitas Klien sesuai blangko sidik jari
 Petugas Registrasi Menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada blangko sidik jari

SOP PENGAMBILAN PHOTO KLIEN


A. Narasi
1. Petugas registrasi menyiapkan ruangan pengambilan foto
2. Petugas registrasi menyiapkan perlengkapan pengambilan foto 3. Petugas registrasi
memanggil klien yang akan difoto
4. Petugas registrasi mengarahkan klien menuju ruangan pengambilan foto
5. Petugas registrasi merapikan klien yang akan difoto
6. Petugas registrasi menempatkan klien pada posisi pengambilan foto
7. Petugas registrasi memotret klien pada ukuran setengah badan 8. Petugas registrasi
menginput foto pada unit komputer
9. Petugas registrasi mengedit foto pada unit komputer 10. Petugas registrasi mencetak foto
pada printer khusus
11. Petugas registrasi memotong hasil foto pada ukuran tertentu
12. Petugas registrasi menempelkan foto pada blanko penerimaan klien 13. Petugas
registrasi menempelkan foto pada buku register sesuai jenis
klien
14. Petugas registrasi menyerahkan foto pada petugas PK yang bersangkutan

B. Pelaksana Kegiatan
1. Petugas Registrasi

C. Peralatan yang dibutuhkan


1. ATK
2. Komputer
3. Kamera

D. Waktu yang dibutuhkan


10 Menit

E. Alur
 Petugas registrasi menyiapkan ruangan pengambilan foto
 Petugas registrasi menyiapkan ruangan pengambilan foto
 Petugas registrasi memanggil klien yang akan difoto
 Petugas registrasi mengarahkan klien menuju ruangan pengambilan foto
 Petugas registrasi menginput foto pada unit komputer
 Petugas registrasi mengedit foto pada unit komputer
 Petugas registrasi memotret klien pada ukuran setengah badan
 Petugas registrasi mencetak foto pada printer khusus
 Petugas Registrasi menempatkan klien pada posisi pengambilan foto
 Petugas registrasi memotong hasil foto pada ukuran tertentu
 Petugas registrasi merapikan klien yang akan difoto
 Petugas registrasi menempelkan foto pada blanko penerimaan klien
 Petugas registrasi menyerahkan foto pada petugas PK yang bersangkutan
 Petugas registrasi menempelkan foto pada buku register sesuai jenis klien

PERTEMUAN KE 9 ADMINISTRASI BAPAS

7. SOP PENUNJUKAN PEMBIMBING KEMASYARAKATAN (PK)

A. Narasi

1. Kepala Bapas menerima surat permohonan

2. Kepala Bapas mempelajari surat permohonan

3. Kepala Bapas mendisposisi dan menunjuk PK/APK

4. Kasi menerima surat permohonan yang sudah didisposisi Kepala Bapas

5. Kasi melanjutkan surat permohonan yang telah didisposisi Kepala Bapas

ke Kasubsi Bimkemas untuk dicatat kedalam buku register

6. Kasubsi Bimkemas membuat surat tugas

7. Kasubsi Bimkemas melanjutkan surat permohonan kepada PK/APK yang

ditunjuk Kepala Bapas dan menyerahkan surat tugas PK/APK

B. Pelaksana Kegiatan

1. Kepala Bapas

2. Kasi

3. Kasubsi

4. PK/APK

C. Peralatan yang dibutuhkan

D. Waktu yang dibutuhkan 30 menit


1. Komputer

2. ATK

3. Buku Register

E. Alur

1. Kepala Bapas menerima surat permohonan


2. Kepala Bapas mempelajari surat permohonan
3. Kepala Bapas mendisposisi dan menunjuk PK/APK
4. Kasi menerima surat permohonan yang sudah didisposisi Kepala Bapas
5. Kasubsi Bimkemas membuat surat tugas
6. Kasi melanjutkan surat permohonan yang telah didisposisi Kepala Bapas ke Kasubsi
Bimkemas untuk dicatat kedalam buku register
7. Kasubsi Bimkemas melanjutkan surat permohonan kepada PK/APK yang ditunjuk
Kepala Bapas dan menyerahkan surat tugas PK/APK
8. SOP PENERIMAAN LITMAS

A. Narasi

1. PK menerima permintaan Litmas dari Kepolisian/LPAS/LPKA/Bapas

Lain/Pihak lainnya

2. PK mencatat surat permintaan yang masuk, melampirkan lembar

disposisi pada surat permintaan dan disampaikan ke Kepala Bapas

3. Kepala Bapas menerima dan mendisposisi surat

4. Kepala Bapas menerima dan mendistribusikan surat yang telah didisposisi

5. Kepala Bapas menerima surat dan menunjuk Pembimbing Kemasyarakatan

(PK) untuk melaksanakan litmas

6. PK menerima, mencatat, dan menyerahkan surat permintaan yang telah

mendapat disposisi

7. PK membuat dan menyerahkan surat tugas pelaksanaan Litmas

B. Petugas Pelaksana

1. Kepala Bapas

2. Kasi/Kasubsi Bimkemas
3. Tata Usaha

4. JFU Registrasi

5. Petugas Layanan Informasi

C. Peralatan yang diperlukan

1. Komputer

2. Printer

3. Buku agenda surat masuk

4. ATK

5. Buku register Litmas,

6. Stempel

D. Waktu yang dibutuhkan

60 menit

E. Alur

1. PK mencatat surat permintaan yang masuk, melampirkan lembar disposisi pada surat
permintaan dan disampaikan ke Kepala Bapas
2. PK menerima, mencatat, dan menyerahkan surat permintaan yang telah mendapat
disposisi
3. PK menerima dan mendisposisi surat
4. Kepala Bapas Menerima dan mendistribusikan surat yang telah didisposisi
5. PK menerima permintaan Litmas dari Kepolisian/ LPAS /LPKA/ Bapas Lain / Pihak
lainnya
6. PK membuat dan menyerahkan surat tugas pelaksanaan Litmas
7. Kepala Bapas Menerima surat dan menunjuk Pembimbing Kemasyarakatan (PK) untuk
melaksanakan litmas

9. SOP PERSIAPAN LITMAS

A. Narasi

1. PK menerima surat tugas dan mempelajari dokumen permohonan

Litmas
2. PK mempersiapkan kelengkapan dan berkas-berkas yang

dibutuhkan

3. PK berkoordinasi dengan pihak-pihak yang akan dimintai

keterangan (diwawancarai) dalam proses litmas

4. PK mengisi checklist persiapan

B. Petugas pelaksana

1. PK

C. Peralatan yang diperlukan

1. Surat Tugas

2. ATK

3. Surat permohonan Litmas

4. Alat Komunikasi

D. Waktu yang dibutuhkan

55 menit

E. Alur

1. PK mempersiapkan kelengkapan dan berkas-berkas yang dibutuhkan Litmas


2. PK berkoordinasi dengan pihak-pihak yang akan dimintai keterangan (diwawancarai)
dalam proses litmas
3. PK mengisi checklist persiapan
4. PK menerima surat tugas dan mempelajari dokumen permohonan
10. SOP PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI

A. Narasi

1. PK menemui pemohon Litmas dan menunjukan surat tugas

2. PK meminta dan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan

klien

3. PK mewawancarai klien

4. PK mewawancarai pihak terkait


5. PK mengisi form checklist penggalian data/informasi

6. PK menyimpan semua berkas dan data dukung dalam bentuk

dokumen cetak dan/atau dokumen elektronik

B. Petugas pelaksana

1. PK

C. Peralatan yang diperlukan

1. Komputer

2. ATK

3. Kamera

4. Alat rekam

5. Blanko instrumen Litmas

D. Waktu yang dibutuhkan

310 menit

E. Alur

1. PK menemui pemohon Litmas dan menunjukan surat tugas


2. PK meminta dan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan klien
3. PK mengisi form checklist penggalian data/informasi
4. PK mewawancarai klien
5. PK menyimpan semua berkas dan data dukung dalam bentuk dokumen cetak dan/atau
dokumen elektronik
6. PK mewawancarai pihak terkait
11. SOP PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

A. Narasi

1. PK menuangkan data dan informasi yang telah dipilah dan diteliti

berdasarkan relevansi data

2. PK menganalisa

3. PK mengambil kesimpulan yang relevan dengan hasil analisa


4. PK menentukan rekomendasi yang relevan dengan hasil

kesimpulan

5. PK melampirkan semua dokumen pendukung

B. Petugas Pelaksana

1. PK

C. Perlatan yang dibutuhkan

1. ATK

2. komputer/ Laptop

3. Scanner

D. Waktu yang dibtuhkan

245 menit

E. Alur

1. PK menuangkan data dan informasi yang telah dipilah dan diteliti berdasarkan
relevansi data
2. PK menganalisa
3. PK mengambil kesimpulan yang relevan dengan hasil analisa
4. PK menentukan rekomendasi yang relevan dengan hasil kesimpulan
5. PK melampirkan semua dokumen pendukung

PEMASYARAKATAN SEBAGAI SUATU PROSES

JAS MERAH PEMASYARAKATAN

a. Proses kelahiran
Istilah Pemasyarakatan Tercantum dalam pidato sahardjo SH, Menteri Kehakiman yg
berjudul pohon beringin pengayoman, pada upacara penganugerahan Gelar doctor
honoris causa dalam ilmu hukum oleh universitas indonesia, diucapkan pada tanggal
5 juli 1963 dengan kehadiran presiden republik indonesia di istana negara jakarta

b. Tujuan pemidanaan
Di bawah Pohon Beringin Pengayoman yang telah kami tetapkan menjadi penyuluh bagi
petugas dalam memperlakukan narapidana maka tujuan pidana penjara kami rumuskan:
”Disamping menimbulkan rasa derita pada terpidana karena dihilangkannya kemerdekaan
bergerak, membimbing terpidana agar bertobat, mendidik supaya ia menjadi anggota
masyarakat Indonesia yang berguna”. Dengan sikap demikian maka tujuan pidana
penjara ialah pemasyarakatan.

c. Alasan pertimbangan
Beliau merasa prihatin atas perkembangan ilmu dan pelaksanaan hukum di Indonesia
yang masih terpengaruh oleh hukum yang berlaku sejak jaman penjajahan Belanda  
Beliau merasa bahwa setelah 18 tahun Indonesia merdeka (sejak tahun 1945) Indonesia
masih belum menemukan model hukum nasional yang berdasarkan atas kepribadian
bangsa yakni Pancasila.

TUJUAN PEMASYARAKATAN

1. Tujuan filosofis
Reintegrasi Sosial
Pemulihan hubungan kesatuan hidup, kehidupan dan penghidupan
2. Tujuan yuridis
Sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk Warga Binaan
Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
3. Tujuan Sosiologis
Social defence (perlindungan masyarakat)

BODY OF KNOWLEDGE
PEMASYARAKATAN

1. Aksiologi
2. Epistemologi
3. Ontologi
Apa,bagaimana,mencapai tujuan pemasyarakatan

a) Pemasyarakatan mempelajari manusia pelanggar hukum


b) Untuk menjawab hubungan, sebab akibat, mengapa dan
c) Bagaimana cara memperlakukan pelanggar hukum
d) Pemasyarakatan mencapai tujuan reintegrasi sosial secara
e) Efektif dalam memperlakukan tahanan&wbp
f) (pelayanan,pembinaan,pembimbingan, kemanan dan ketertiban,
g) Perawatan dan kesehatan, pengelolaan basan baran).

SEJALAN DENGAN PEMIKIRAN

Bahrudin Suryobrot

oleh karena itu ilmu pemasyarakatan mempelajari pula masalah-masalah yang


menyangkut manusia khususnya manusia yang melanggar hukum, dalam hidupnya,
kehidupannya, dan penghidupannya seperti antara lain behaviour dynamics-nya, social
historynya, criminal historynya, sebab-sebab dari deviant behaviournya dan sebagainya, dan
disamping memepelajari hukuman dan penghukumannya, ia mempelajari pula cara-cara
perawatannya, pembimbingannya dan pembinaaannya dan lain sebagainya. kesemuanya dalam
rangka mencapai efektivitas dan efisiensi dari sistem pemasyarakatan dalam kedudukannnya
sebagai bagian dari proses hukum dan sebagai unsur dari social defence.

PROSES PEMASYARAKATAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA

A. BAPAS

Registrasi

Penerimaan

Litmas (data, informasi, Profiling dan assesment)

Klasifikasi

Pendampingan, Pembimbingan dan Pengawasan

B. RUTAN,LPAS

Registrasi.

Penerimaan

Litmas

Klasifikasi dan penempatan

Pelayanan dan perawatan


C. RUPBASAN

Registrasi

Penerimaan

Klasifikasi dan penempatan

Pemeliharaan

PEMBINAAN TAHAP AWAL

0 – 1/3 MP

A. ADMISI ORIENTASI DAN OBSERVASI

Registrasi

Penunjukan Wali dan PK sebagai manajer kasus

Pengenalan diri dan lingkungan

Pengamatan

Litmas (data dan informasi, Profiling Asesment,)

Klasifikasi dan penempatan

Sidang TPP untuk rencana pembinaan tahap awal

B. PELAKSANAAN PEMBINAAN

Pembinaan kepribadian:

a. Ketaqwaan kepada Tuhan YME

b. Kesadaran berbangsa dan bernegara

c. Intelektual

d. Sikap dan perilaku

e. Kesehatan jasmani dan rohani

f. Kesadaran Hukum

g. Pembinaan Kepribadian lainnya sesuai dengan kebutuhan


2. Pembinaan kemandirian:

Keterampilan kerja,

Latihan kerja dan produksi

Pembinaan Kemandirian lainnya sesuai minat dan bakat

PERAWATAN

Kebutuhan dasar

Kesehatan Umum dan lingkungan

Konseling

Terapi rehabilitasi medis dan sosial

D. PEMENUHAN HAK LAINNYA

E. PENGAWASAN DAN EVALUASI PROGRAM OLEH BAPAS

TAHAP LANJUTAN I

1/3 – 1/2 MP

RENCANA PROGRAM

1. Litmas (data, informasi, evaluasi pelaksanaan program pembinaan/re-assesment)

2. Sidang TPP menentukan program pembinaan lanjutan

3. Klasifikasi dan penempatan berdasarkan hasil penilaian lanjutan

B. PELAKSANAAN PEMBINAAN

Pembinaan kepribadian:

a. Ketaqwaan kepada Tuhan YME

b. Kesadaran berbangsa dan bernegara

c. Intelektual

d. Sikap dan perilaku

e. Kesehatan jasmani dan rohani


f. Kesadaran Hukum

g. Pembinaan Kepribadian lainnya sesuai dengan kebutuhan

2. Pembinaan kemandirian:

Keterampilan kerja,

Latihan kerja dan produksi

Pembinaan Kemandirian lainnya sesuai minat dan bakat

PERAWATAN

Kebutuhan dasar

Kesehatan Umum dan lingkungan

Konseling

Terapi rehabilitasi medis dan sosial

D. PEMENUHAN HAK LAINNYA (Asimilasi terbatas berdasarkan rekomendasi litmas)

E. . PENGAWASAN DAN EVALUASI PROGRAM OLEH BAPAS

TAHAP LANJUTAN II

1/2 – 2/3 MP

A. RENCANA PROGRAM ASIMILASI

1. Litmas (data, informasi, evaluasi pelaksanaan program pembinaan/re-assesment)

2. Sidang TPP menentukan program pembinaan lanjutan

3. Klasifikasi dan penempatan berdasarkan hasil penilaian lanjutan

B . PELAKSANAAN PROGRAM ASIMILASI

Asimilasi di lingkungan LAPAS (program kepribadian atau program kemandirian)

2. Asimilasi di lingkungan masyarakat (program kepribadian atau program kemandirian)

PERAWATAN

Kebutuhan dasar
Kesehatan Umum dan lingkungan

Konseling

Terapi rehabilitasi medis dan sosial

D. PEMENUHAN HAK LAINNYA

E. PENGAWASAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM OLEH BAPAS dan


RENCANA PROGRAM REINTEGRASI SOSIAL

TAHAP AKHIR

2/3 MP – BEBAS

RENCANA PROGRAM REINTEGRASI

1. Litmas (data, informasi, evaluasi pelaksanaan program pembinaan/re-assesment) dan


perjanjian pembimbingan reintegrasi)

2. Sidang TPP menentukan program pembinaan lanjutan

3. Klasifikasi dan penempatan berdasarkan hasil penilaian lanjutan

B. PEMBINAAN REINTEGRASI

1. Pembebasan bersyarat
2. Cuti menjelang bebas
3. Cuti bersyarat
4. Program lain sesuai dengan kebutuhan
5. Perawatan
6. Pemenuhan hak-hak lain
C. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REINTEGRASI

10 Prinsip Pemasyarakatan

1. Ayomi dan berikan bekal agar mereka dapat menjalankan peranan sebagai warga
masyarakat yang baik dan berguna.
2. Penjatuhan pidana bukan tindakan balas dendam oleh Negara.
3. Berikan bimbingan bukan penyiksaan, supaya mereka bertobat.
4. Negara tidak berhak membuat mereka menjadi lebih buruk atau lebih jahat daripada
sebelum dijatuhi pidana.
5. Selama kehilangan kemerdekaan bergerak, narapidana dan anak didik harus dikenalkan
dengan dan tidak boleh diasingkan dari masyarakat.
6. Pekerjaan yang diberikan kepada terpidana tidak boleh bersifat sekedar pengisi waktu,
juga tidak boleh diberikan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan jawatan atau
kepentingan Negara sewaktu-waktu saja. Pekerjaanyang diberikan harus satu dengan
pekerjaan dimasyarakat dan yang menunjang usaha peningkatan produksi.
7. Bimbingan dan dididkan yang diberikan kepada terpidana dan anak didik harus
berdasarkan pancasila.
8. Terpidana dan anak didik sebagai oang yang tersesat adalah manusia dan meraka harus
diperlakukan sebagai manusia, martabat dan harkatnya sebagai manusia harus di hormati.
9. Terpidana dan anak didik hanya dijatuhi pidana hilang kemerdekaan sebagai satu-satunya
derita yang dapat dialami.
10. Disediakan dan dipupuk sarana-sarana yang dapat mendukung fungsi rehabilitatif,
korektif dan edukatif sistem pemasarakatan.
SOP PELAPORAN DAN PENGARSIPAN A. Narasi
1. PK mempelajari rekomendasi hasil sidang TPP
2. PK merevisi dan menandatangani laporan Litmas, dan menyerahkan kepada Kasi/Kasubsi
BKA untuk diperiksa dan diparaf
3. Kasi/Kasubsi BKA menerima, memeriksa dan memaraf laporan litmas 4. Kasi/Kasubsi
BKA menerima laporan Litmas yang sudah diparaf
5. Kasi/Kasubsi BKA menyerahkan laporan Litmas kepada Kepala Bapas 6. Kepala Bapas
menerima dan memeriksa laporan Litmas
7. Kepala Bapas menandatangani laporan Litmas
8. PK menerima laporan Litmas yang sudah ditandatangani Kepala Bapas 9. PK
menyerahkan laporan Litmas kepada Tata Usaha untuk
didistribusikan
10. PK menerima salinan laporan Litmas dari TU
11. PK menyimpan berkas laporan Litmas untuk diarsipkan

B. Petugas Pelaksana 1. Kepala Bapas


2. Kasi/Kasubsi BKA 3. PK

C. Peralatan yang dibutuhkan 1. ATK


2. Komputer/laptop 3. Printer
4. Catatan hasil sidang TPP

D. Waktu yang dibutuhkan 240 menit

SOP PELAKSANAAN SIDANG TPP BAPAS

A. Narasi
1. PK/APK mendaftarkan Litmas untuk disidangkan
2. Seketaris sidang TPP mencatat data klien peserta sidang
3. Seketaris sidang TPP membuat daftar litmas yang akan disidangkan 4. Seketaris sidang
TPP membuat jadwal sidang TPP
5. Seketaris sidang TPP membuat dan menyampaikan undangan sidang TPP 6. Seketaris
sidang TPP mengumumkan daftar nama-nama klien peserta
7. Seketaris sidang TPP mempersiapkan ruang sidang TPP
8. Seluruh peserta sidang TPP menandatangani daftar hadir sidang TPP sebelum
dimulai
9. Ketua sidang TPP membuka dan memimpin acara sidang TPP 10. Seketaris sidang TPP
membacakan susunan acara sidang TPP 11. Anggota sidang mendokumentasikan jalannya
sidang TPP
12. Seketaris sidang TPP membacakan hasil sidang TPP sebelumnya dan yang akan
disidangkan
13. Ketua sidang TPP memimpin sidang TPP 14. PK/APK membacakan konsep /hasil Litmas
15. Ketua sidang TPP meminta persetujuan, tanggapan dan memutuskan hasil sidang

16. Seketaris sidang TPP membacakan kembali hasil putusan sidang TPP 17. Seketaris
sidang TPP membacakan kesimpulan hasil sidang
18. Ketua sidang TPP menutup sidang
19. Ketua sidang TPP memeriksa, memaraf dan menandatangani buku hasil
sidang TPP
20. Ketua sidang TPP menandatangani buku laporan sidang TPP
21. Seketaris sidang TPP membuat pengumuman tentang hasil sidang TPP 22. Seketaris
sidang TPP menempelkan hasil sidang
23. Seketaris sidang TPP menyimpan berkas-berkas sidang pada tempatnya

B. Pelaksana Kegiatan 1. PK/APK


2. Ketua TPP
3. Sekretaris TPP
4. Anggota sidang TPP

C. Peralatan yang dibutuhkan


1. Buku Sidang 4. Komputer 2. Kamera 5. Infocus
3. ATK
D. Waktu yang dibutuhkan 180 Menit

SOP PENDAMPINGAN PEMERIKSAAN AWAL ANAK DITINGKAT PENYIDIKAN


A. Narasi
1. Kepala Bapas menerima permohonan pendampingan pemeriksaan awal dari penyidik
2. Kepala Bapas menunjuk PK 3. PK menerima surat perintah
4. PK koordinasi dengan pihak terkait 5. PK mempelajari berkas klien
6. PK menjelaskan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendamping kepada anak dan
orangtuanya
7. PK melakukan pendampingan
8. PK menandatangani hasil pendampingan 9. PK membuat laporan kepada Kepala Bapas

B. Pelaksana Kegiatan 1. Kepala Bapas


2. PK
3. Penyidik

4. Orangtua 5. Klien
6. Penasehat Hukum

C. Peralatan yang dibutuhkan 1. Komputer


2. Alat perekam
3. Jaringan Internet 4. ATK
5. Kamera

D. Waktu yang dibutuhkan 60 (enam puluh) Menit


Resume Pertemuan 13 ADMINISTRASI BAPAS

21. SOP PENDAMPINGAN HASIL KESEPAKATAN DIVERSI

A. Narasi

1. PK menerima penetapan pengadilan tentang kesepakatan diversi

2. PK melaporkan dan menyampaikan surat penetapan pengadilan tentang kesepakatan diversi


kepada Kepala Bapas

3. Kepala Bapas memerintahkan PK untuk melaksanakan pendampingan

4. PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas

5. PK membuat rencana pendampingan

6. PK melaksanakan pendampingan hasil kesepakatan diversi

7. PK Membuat laporan pelaksanaan pendampingan


B. Petugas Pelaksana

1. Kepala Bapas

2. PK

C. Peralatan yang dibutuhkan

1. Komputer

2. Printer

SOP PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN

A. Narasi

1. PK menerima surat putusan pengadilan dari Jaksa

2. PK melaporkan dan menyampaikan putusan pengadilan pengadilan kepada Kepala Bapas

3. Meregister klien dalam buku register

4. PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas

5. PK berkoordinasi dengan Jaksa untuk persiapan pelaksaan putusan Pengadilan

6. PK membuat rencana pendampingan

7. PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan sebagai berikut :

Kutipan putusan pengadilan, Surat tugas dan atau SPPD

8. PK melaksanakan pendampingan putusan pengadilan

9. PK Membuat laporan pelaksanaan pendampingan

B. Petugas pelaksana

1. Kepala Bapas

2. PK
3. Staf Registrasi

C. Perlatan Yang Dibutuhkan :

1. Komputer

2. Printer

3. Laporan Litmas

4. Berkas Anak

5. Kendaraan Dinas

6. Surat Tugas

7. Putusan Hakim

D. Waktu yang dibutuhkan :

80 menit

E. Alur

1. PK melaporkan dan menyampaikan putusan pengadilan pengadilan kepada Kepala Bapas

2. PK membuat rencana pendampingan

3. Meregister klien dalam buku register

4. PK menerima surat tugas dari Kepala Bapas

5. PK melaksanakan pendampingan putusan pengadilan

6. PK berkoordinasi dengan Jaksa untuk persiapan pelaksaan putusan Pengadilan

7. PK menerima surat putusan pengadilan dari Jaksa

8. PK Membuat laporan pelaksanaan pendampingan

9. PK mempersiapkan berkas dan perlengkapan sebagai berikut : Kutipan

10. putusan pengadilan, Surat tugas dan atau SPPD.


SOP PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PUTUSAN TINDAKAN

A. Narasi

1. PK menerima informasi dari Jaksa Eksekutor

2. PK melakukan koordinasi dengan Jaksa dan pihak terkait

3. PK mempelajari berkas klien

4. PK memeriksa dan meneliti putusan pengadilan serta surat eksekusi kejaksaan

5. PK memastikan identitas klien yang akan dilaksanakan tindakan

6. PK mendampingi pelaksanaan eksekusi klien dan mendatangani Berita Acara Serah Terima
klien

7. PK mendampingi klien diserahkan pada Instansi terkait orangtua atau wali (berdasarkan
putusan pengadilan)

8. PK mengarsipkan berkas Berita Acara pelaksanaan tindakan

B. Pelaksana Kegiatan

1. PK

2. Petugas Kejaksaan

3. Petugas terkait

4. Orangtua/Wali

C. Peralatan yang dibutuhkan

1. Komputer

2. ATK

3. Printer

4. Kamera
D. Waktu yang dibutuhkan :

115 (seratus lima belas) Menit

E. Alur

1. PK menerima informasi dari Jaksa Eksekutor

2. PK mengarsipkan berkas Berita Acara pelaksanaan tindakan

3. PK Melakukan koordinasi dengan Jaksa dan pihak terkait

4. PK mempelajari berkas klien

5. PK memeriksa dan meneliti putusan pengadilan serta surat eksekusi kejaksaan

6. PK Memastikan identitas klien yang akan dilaksanakan tindakan

7. PK mendampingi pelaksanaan eksekusi klien dan mendatangani Berita Acara serah terima
klien

8. PK mendampingi klien diserahkan pada Instansi terkait, orangtua.

24. SOP PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN

A. Narasi

1. PK mempelajari berkas klien

2. PK melaksanaan Litmas

3. PK membuat Laporan Litmas

4. PK menyampaikan laporan Litmas dalam sidang TPP

5. Menyusun rencana program sesuai hasil sidang TPP

6. Kepala Bapas menetapkan rencana program bimbingan

B. Petugas Pelaksana

1. Kepala Bapas
2. PK

C. Peralatan yang dibutuhkan

1. ATK

2. Laptop/computer

3. Printer

4. Laporan Litmas sebelumnya

5. Berkas klien

6. Catatan hasil sidang TPP

D. Waktu yang dibutuhkan

540 Menit

E. Alur

1. PK mempelajari berkas klien

2. PK melaksanaan Litmas

3. PK membuat Laporan Litmas

4. PK menyampaikan laporan Litmas dalam sidang TPP

5. Menyusun rencana program sesuai hasil sidang TPP

6. Kepala Bapas menetapkan rencana program bimbingan

SOP PELAKSANAAN BIMBINGAN

A. Narasi

1. PK mempelajari rencana program bimbingan

2. PK koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan rencana program


3. Pelaksanaan program bimbingan

4. PK membuat laporan bimbingan

B. Petugas Pelaksana

1. PK

C. Peralatan yang dbutuhkan

1. ATK

2. Laptop

3. Printer

4. Dokumen rencana program

5. Berkas klien

D. Waktu yang dibutuhkan

Sesuai kebutuhan

E. Alur

1. PK mempelajari rencana program bimbingan

2. PK koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan rencana program

3. Pelaksanaan program bimbingan

4. PK membuat laporan bimbingan

SOP EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN

A. Narasi

1. PK menyiapkan laporan hasil kegiatan

2. Melaksanakan sidang TPP


3. PK menyusun laporan evaluasi program bimbingan

4. PK memeriksa, memaraf dan menyerahkan laporan hasil rapat evaluasi

5. Kepala Bapas menerima, memeriksa, dan menandatangani hasil evaluasi program

6. Kepala Bapas memberikan disposisi untuk perencanaan kegiatan berikutnya

B. Petugas Pelaksana

1. Kepala Bapas

2. PK

C. Peralatan yang dbutuhkan

1. ATK

2. Komputer/Laptop

3. Printer

4. Dokumen rencana program

5. Berkas klien

D. Waktu yang dibutuhkan

200 menit

E. Alur

1. PK menyiapkan laporan hasil kegiatan

2. Melaksanakan sidang TPP

3. PK menyusun laporan evaluasi program bimbingan

4. PK memeriksa, memaraf dan menyerahkan laporan hasil rapat evaluasi

5. Kepala Bapas menerima, memeriksa, dan menandatangani hasil evaluasi program


6. Kepala Bapas memberikan disposisi untuk perencanaan kegiatan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai