STB : 4644
Pertemuan ke 2
2. Jenis litmas
a. Litmas Peradilan Pidana Anak
Litmas dilaksanakan atas perintah Kepala Bapas berdasarkan permintaan dari
Penyidik untuk memenuhi syarat formal dalam penyelesaian perkara Anak yang telah
berusia 12 (dua belas) tahun dan belum mencapai usia 18 (delapa belas) tahun. Prosedur
dan mekanisme kerjanya adalah sebagai berikut:
b. Litmas Terhadap Anak berusia belum 12 tahun yang melakukan tindak pidana
Litmas dilaksanakan atas perintah Kepala Bapas berdasarkan permintaan Penyidik.
Laporan litmas digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
secara bersama dengan Penyidik dan Pekerja Sosial Profesional untuk menyelesaikan
perkara Anak yang berusia belum 12 tahun. Prosedur dan mekanisme kerja yang harus
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
2) Litmas Asimilasi
Litmas Asimilasi dilaksanakan berdasarkan hasil koordinasi antara Kepala Bapas
dengan Kepala LPKA/LAPAS sebagai bahan rekomendasi kepada pihak LPKA/LAPAS
untuk program asimilasi (Latihan keterampilan pada pihak ke 3, sekolah, latihan
keterampilan disekitar lingkungan luar LPKA/LAPAS) kepada klien. Prosedur dan
mekanisme kerja yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Sidang TPP dihadiri oleh Seluruh PK Bapas dan pejabat struktural selain Kepala Bapas;
2. Pembimbing Kemasyarakatan menyampaikan hasil penelitian kemasyarakatan dan
rekomendasi untuk bimbingan klien;
3. Anggota sidang memberikan tanggapan dari hasil litmas dan rekomendasi yang telah
disampaikan oleh PK;
4. TPP mengambil kesimpulan untuk membuat penetapan program pembimbingan awal
bagi klien pemasyarakatan;
5. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan sidang TPP disesuaikan dengan
jenis permasalahan yang dihadapi oleh klien.
H. Buku-Buku Register
1. Buku Register Klien Anak
a. Buku Register Litmas (kode : Buku I )
1). Buku Registrasi Litmas Diversi (Buku Reg I.A)
Buku registrasi litmas diversi adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas untuk proses diversi.
2). Buku Register Litmas Proses Peradilan (Buku Reg I.B)
Buku registrasi litmas proses peradilan adalah buku register yang digunakan untuk
mencatat permintaan litmas dari pihak kepolisian untuk penanganan perkara Anak.
3). Buku Register Litmas untuk Program Pelayanan Anak di LPAS (Buku Reg I.C)
Buku register litmas untuk program pelayanan anak di LPAS buku register yang
digunakan untuk mencatat permintaan litmas Anak yangditempatkan di LPAS.
4). Buku Register Litmas Program Pembinaan Awal (Buku RegI.D)
Buku register litmas program pembinaan awal bukuregister yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang di litmas untuk pembinaan awal.
5). Buku Register Litmas Program Asimilasi (Buku Reg I.E)
Buku register litmas program asimilasi buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas anak untuk program assimilasi (CMK, sekolah, latihan kerja, dan lainnya).
6). Buku Register Litmas Program Re-Integrasi (Buku Reg I.F)
Buku register program re-integrasi buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas anak untuk program PB, CMB dan CB
3) Buku Register Pendampingan Ditingkat Pengadilan (Buku Reg III.C) (Tgl. 1 Maret 2018)
Buku register pendampingan adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas Anak yang diberi pendampingan dalam proses adjudikasi (Pengadilan).
2). Buku Register Pembimbingan Penetapan Bagi Anak Berusia Kurang dari 12 Tahun (Buku
Reg IV.B)
Buku register pembimbingan penetapan bagi anak berusia kurang dari 12 tahun adalah
buku register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak berumur dibawah 12 tahun yang
menjalani bimbingan.
3). Buku Register Pembimbingan Penetapan Tindakan (Buku Reg IV.C)
Buku register pembimbingan penetapan tindakan adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang diputus tindakan oleh hakim.
4). Buku Register Pembimbingan Pidana dengan Syarat (pidana pembinaan di luar lembaga)
(Buku Reg IV.D)
Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pidana pembinaan di luar lembaga)
adalah buku register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana dengan
syarat oleh hakim berupa menjalani pembinaan diluar lembaga.
5). Buku Register Pembimbingan Pidana dengan Syarat (pelayanan masyarakat) (Buku Reg
IV.E)
Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pelayanan masyarakat) adalah buku
register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana dengan syarat oleh
hakim berupa melakukanpelayanan masyarakat.
6). Buku Register Penmbimbingan Pidana dengan Syarat (pidana pengawasan) (Buku Reg IV.F)
Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pidana pengawasan) adalah buku
register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana dengan syarat oleh
hakim berupa menjalani pidana di bawah pengawasan.
7). Buku Register Pembimbingan Pidana Peringatan (Buku Reg IV.G)
Buku register pembimbingan pidana peringatan adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana peringatan oleh hakim.
8). Buku Register Pembimbingan Pidana Pelatihan Kerja (Buku Reg IV.H)
Buku register pembimbingan pidana pelatihan kerja adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak yang diputus pidana pelatihan kerja oleh hakim.
1. Buku Inspeksi
Buku inspeksi rutin (SIRUT) adalah buku yang mencatat hasil pemeriksaan
secara langsung dan seksama tentang pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas pokok dan
fungsi yang dilaksanakan oleh petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) secara rutin
(berkala).
Buku inspeksi pimpinan (SIPIM) adalah buku yang mencatat hasil pemeriksaan
secara langsung dan seksama tentang pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas pokok dan
fungsi yang dilaksanakan pimpinan di Balai Pemasyarakatan (Bapas).
a. Warna Kuning
Kartu pembinaan dengan warna kuning diperuntukkan mencatat bimbingan dan
penyuluhan terhadap klien yang menjalani Anak Kembali ke Orang Tua (AKOT)
serta pidana bersyarat yang berisikan nomor registrasi, identitas klien, tanggal
lapor (datang dan pergi) serta paraf PK.
b. Warna Biru Muda
Kartu pembinaan dengan warna biru muda dipergunakan untuk mencatat
bimbingan dan penyuluhan terhadap klien yang menjalani pembebasan bersyarat
yang berisikan nomor register, identitas klien, tanggal lapor (datang dan pergi)
dan paraf PK.
c. Warna Hijau
Kartu pembinaan dengan warna hijau dipergunakan untuk mencatat bimbingan
dan penyuluhan terhadap klien yang menjalani Cuti Bersyarat dan Cuti Menjelang
Bebas, berisikan nomor register, identitas klien, tanggal lapor (datang dan pergi)
dan paraf PK.
2. Kartu Bimbingan
Kartu bimbingan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat bimbingan klien yang
berisikan identitas klien, identitas orang tua/ wali/ suami/ istri, tindak pidana, pengenalan dan
pemahaman klien dan hasil bimbingan
3. Surat Tugas
Laporan ringkas evaluasi bimbingan adalah laporan yang berisikan identitas, laporan
ringkasan evaluasi perkembangan klien/ hasil bimbingan selama dalam bimbingan klien
menunjukan perkambangan yang positif/negatif, yakni kesimpulan terhadap diri klien, saran-
saran terakhir yang diberikan kepada klien.
Surat pengakhiran bimbingan adalah surat yang menyatakan bahwa bimbingan terhadap
klien sudah berakhir. Isi surat ini adalah identitas klien dan tanggal pengakhiran bimbingan.
Laporan pengakhiran masa bimbingan klien adalah suatu laporan yang berisikan surat
penetapan, identitas klien dan evaluasi dari hasil pembimbingan.
Laporan penerimaan klien adalah laporan yang berisikan tentang penerimaan klien baru
yang akan menjalani pembimbingan di Balai Pemasyarakatan.
9. Surat Panggilan
Surat panggilan adalah surat penghadapan klien yang sedang menjalani masa bimbingan
kepada pembimbing kemasyarakatan.
Dunia Laporan tantang klien yang meninggal dunia adalah laporan yang berisikan
identitas klien dan tanggal meninggalnya klien.
Laporan tentang klien yang melanggar hukum lagi adalah laporan yang berisikan
identitas dan jenis pelanggaran yang dilakukan oleh klien.
Berita acara serah terima klien pemasyarakatan berisikan identitas klien, tanggal
penyerahan dan instansi yang menyerahkan.
1. Setiap akhir tahun, buku register wajib ditutup dengan ketentuan sebagai berikut :
3. Pada saat pergantian kepala Bapas buku register wajib ditutup dan dibuatkan berita
acara sebagai tanda serah terima tugas.
B. PELAPORAN
PENUTUP
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya petugas BAPAS wajib memperhatikan hak setiap anak
dalam proses peradilan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana yang meliputi:
1. Diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan sesuai dengan umurnya
2. Dipisahkan dari orang dewasa
3. Memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif
4. Melakukan kegiatan rekreasional
5. Bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi,
serta merendahkan derajat dan martabatnya
6. Tidak dijatuhi pidana mati atau pidana seumur hidup
7. Tidak ditangkap, ditahan atau dipenjara kecuali sebagai upaya terakhir dan dalam waktu
yang paling singkat
8. Memperoleh keadilan di muka pengadilan Anak yang objektif, tindak memihak, dan dalam
sidang yang tertutup untuk umum
9. Tidak dipublikasikan identitasnya
10. Memperoleh pendampingan orang tua/Wali/pengasuh dan orang yang dipercaya oleh
Anak
11. Memperoleh advokasi sosial
12. Memperoleh kehidupan pribadi
13. Memperoleh aksesibilitas, terutama bagi Anak cacat 14. Memperoleh pendidikan
15. Memperoleh pelayanan kesehatan
16. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
B. Pelaksana Kegiatan
1. Petugas Layanan Informasi
E. Alur
Petugas layanan informasi menerima Anak/Klien Anak dan berkas Anak/Klien Anak
Petugas layanan informasi menyerahkan Anak/klien anak dan berkas Anak/klien anak
kepada petugas registrasi sedang surat pengantar di serahkan pada bagian umum untuk
mendapat disposisi Kepala Bapas
Petugas layanan informasi melakukan penelitian keabsahan terhadap berkas
(penetapan/putusan hakim, SK assimilas/reintegrasi) dan mencocokkannya dengan
identitas Anak/Klien Anak (model form B7)
Petugas layanan informasi melakukan pencatatan dalam buku piket penerimaan
B. Pelaksana Kegiatan
1. PK
2. Petugas registrasi
E. Alur
Petugas registrasi melakukan penelitian kembali sah tidaknya surat-surat klien anak/Anak
didik pemasyarakatan dan mencocokannya dengan klien anak/Anak yang hadir
Petugas registrasi memasukkan data dalam buku daftar sesuai dengan status klien
Anak/Anak
Petugas registrasi menyerahkan klien ke petugas Sistem Database Pemasyarakatan (SDP)
Petugas registrasi mengambil sidik jari dan foto klien
PK membuat laporan penerimaan klien Anak dan menyerahkannya ke Kasi/Kasubsi BKA
untuk ditindaklanjuti
Petugas registrasi menyerahkan klien beserta berkas kepada PK
PK Menerima klien beserta berkas pengantar dari petugas registrasi klien Anak
PK melakukan identifikasi klien
PK menjelaskan tentang hak dan kewajiban klien PK membuat rencana program
bimbingan
PK mengisi, memaraf dan menandatangani kartu bimbingan
PK Menyerahkan kartu bimbingan kepada kien dan menentukan jadwal pembimbingan
berikutnya
SOP PENGAMBILAN SIDIK JARI
A. Narasi
1. Petugas registrasi menyiapkan blangko sidik jari dan peralatan sidik jari 2. Petugas
registrasi memanggil klien
3. Petugas registrasi mencatat identitas klien sesuai blangko sidik jari
4. Petugas registrasi menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada bak tinta 5. Petugas
registrasi menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada blangko
sidik jari
6. Petugas registrasi menandatangani blangko sidik jari 7. Kasubsi menandatangani blangko
sidik jari
B. Pelaksana Kegiatan
1. Petugas Registrasi 2. Kasubsi Registrasi
E. Alur
Petugas registrasi menyiapkan blangko sidik jari dan peralatan sidik jari
Kasubsi menandatangani blangko sidik jari
Petugas Registrasi Memanggil Klien
Petugas Registrasi Menandatangani blangko sidik jari
Petugas Registrasi Menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada bak tinta
Petugas Registrasi Mencatat identitas Klien sesuai blangko sidik jari
Petugas Registrasi Menggulirkan kelima jari kiri dan kanan pada blangko sidik jari
B. Pelaksana Kegiatan
1. Petugas Registrasi
E. Alur
Petugas registrasi menyiapkan ruangan pengambilan foto
Petugas registrasi menyiapkan ruangan pengambilan foto
Petugas registrasi memanggil klien yang akan difoto
Petugas registrasi mengarahkan klien menuju ruangan pengambilan foto
Petugas registrasi menginput foto pada unit komputer
Petugas registrasi mengedit foto pada unit komputer
Petugas registrasi memotret klien pada ukuran setengah badan
Petugas registrasi mencetak foto pada printer khusus
Petugas Registrasi menempatkan klien pada posisi pengambilan foto
Petugas registrasi memotong hasil foto pada ukuran tertentu
Petugas registrasi merapikan klien yang akan difoto
Petugas registrasi menempelkan foto pada blanko penerimaan klien
Petugas registrasi menyerahkan foto pada petugas PK yang bersangkutan
Petugas registrasi menempelkan foto pada buku register sesuai jenis klien
A. Narasi
B. Pelaksana Kegiatan
1. Kepala Bapas
2. Kasi
3. Kasubsi
4. PK/APK
2. ATK
3. Buku Register
E. Alur
A. Narasi
Lain/Pihak lainnya
mendapat disposisi
B. Petugas Pelaksana
1. Kepala Bapas
2. Kasi/Kasubsi Bimkemas
3. Tata Usaha
4. JFU Registrasi
1. Komputer
2. Printer
4. ATK
6. Stempel
60 menit
E. Alur
1. PK mencatat surat permintaan yang masuk, melampirkan lembar disposisi pada surat
permintaan dan disampaikan ke Kepala Bapas
2. PK menerima, mencatat, dan menyerahkan surat permintaan yang telah mendapat
disposisi
3. PK menerima dan mendisposisi surat
4. Kepala Bapas Menerima dan mendistribusikan surat yang telah didisposisi
5. PK menerima permintaan Litmas dari Kepolisian/ LPAS /LPKA/ Bapas Lain / Pihak
lainnya
6. PK membuat dan menyerahkan surat tugas pelaksanaan Litmas
7. Kepala Bapas Menerima surat dan menunjuk Pembimbing Kemasyarakatan (PK) untuk
melaksanakan litmas
A. Narasi
Litmas
2. PK mempersiapkan kelengkapan dan berkas-berkas yang
dibutuhkan
B. Petugas pelaksana
1. PK
1. Surat Tugas
2. ATK
4. Alat Komunikasi
55 menit
E. Alur
A. Narasi
klien
3. PK mewawancarai klien
B. Petugas pelaksana
1. PK
1. Komputer
2. ATK
3. Kamera
4. Alat rekam
310 menit
E. Alur
A. Narasi
2. PK menganalisa
kesimpulan
B. Petugas Pelaksana
1. PK
1. ATK
2. komputer/ Laptop
3. Scanner
245 menit
E. Alur
1. PK menuangkan data dan informasi yang telah dipilah dan diteliti berdasarkan
relevansi data
2. PK menganalisa
3. PK mengambil kesimpulan yang relevan dengan hasil analisa
4. PK menentukan rekomendasi yang relevan dengan hasil kesimpulan
5. PK melampirkan semua dokumen pendukung
a. Proses kelahiran
Istilah Pemasyarakatan Tercantum dalam pidato sahardjo SH, Menteri Kehakiman yg
berjudul pohon beringin pengayoman, pada upacara penganugerahan Gelar doctor
honoris causa dalam ilmu hukum oleh universitas indonesia, diucapkan pada tanggal
5 juli 1963 dengan kehadiran presiden republik indonesia di istana negara jakarta
b. Tujuan pemidanaan
Di bawah Pohon Beringin Pengayoman yang telah kami tetapkan menjadi penyuluh bagi
petugas dalam memperlakukan narapidana maka tujuan pidana penjara kami rumuskan:
”Disamping menimbulkan rasa derita pada terpidana karena dihilangkannya kemerdekaan
bergerak, membimbing terpidana agar bertobat, mendidik supaya ia menjadi anggota
masyarakat Indonesia yang berguna”. Dengan sikap demikian maka tujuan pidana
penjara ialah pemasyarakatan.
c. Alasan pertimbangan
Beliau merasa prihatin atas perkembangan ilmu dan pelaksanaan hukum di Indonesia
yang masih terpengaruh oleh hukum yang berlaku sejak jaman penjajahan Belanda
Beliau merasa bahwa setelah 18 tahun Indonesia merdeka (sejak tahun 1945) Indonesia
masih belum menemukan model hukum nasional yang berdasarkan atas kepribadian
bangsa yakni Pancasila.
TUJUAN PEMASYARAKATAN
1. Tujuan filosofis
Reintegrasi Sosial
Pemulihan hubungan kesatuan hidup, kehidupan dan penghidupan
2. Tujuan yuridis
Sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk Warga Binaan
Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
3. Tujuan Sosiologis
Social defence (perlindungan masyarakat)
BODY OF KNOWLEDGE
PEMASYARAKATAN
1. Aksiologi
2. Epistemologi
3. Ontologi
Apa,bagaimana,mencapai tujuan pemasyarakatan
Bahrudin Suryobrot
A. BAPAS
Registrasi
Penerimaan
Klasifikasi
B. RUTAN,LPAS
Registrasi.
Penerimaan
Litmas
Registrasi
Penerimaan
Pemeliharaan
0 – 1/3 MP
Registrasi
Pengamatan
B. PELAKSANAAN PEMBINAAN
Pembinaan kepribadian:
c. Intelektual
f. Kesadaran Hukum
Keterampilan kerja,
PERAWATAN
Kebutuhan dasar
Konseling
TAHAP LANJUTAN I
1/3 – 1/2 MP
RENCANA PROGRAM
B. PELAKSANAAN PEMBINAAN
Pembinaan kepribadian:
c. Intelektual
2. Pembinaan kemandirian:
Keterampilan kerja,
PERAWATAN
Kebutuhan dasar
Konseling
TAHAP LANJUTAN II
1/2 – 2/3 MP
PERAWATAN
Kebutuhan dasar
Kesehatan Umum dan lingkungan
Konseling
TAHAP AKHIR
2/3 MP – BEBAS
B. PEMBINAAN REINTEGRASI
1. Pembebasan bersyarat
2. Cuti menjelang bebas
3. Cuti bersyarat
4. Program lain sesuai dengan kebutuhan
5. Perawatan
6. Pemenuhan hak-hak lain
C. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REINTEGRASI
10 Prinsip Pemasyarakatan
1. Ayomi dan berikan bekal agar mereka dapat menjalankan peranan sebagai warga
masyarakat yang baik dan berguna.
2. Penjatuhan pidana bukan tindakan balas dendam oleh Negara.
3. Berikan bimbingan bukan penyiksaan, supaya mereka bertobat.
4. Negara tidak berhak membuat mereka menjadi lebih buruk atau lebih jahat daripada
sebelum dijatuhi pidana.
5. Selama kehilangan kemerdekaan bergerak, narapidana dan anak didik harus dikenalkan
dengan dan tidak boleh diasingkan dari masyarakat.
6. Pekerjaan yang diberikan kepada terpidana tidak boleh bersifat sekedar pengisi waktu,
juga tidak boleh diberikan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan jawatan atau
kepentingan Negara sewaktu-waktu saja. Pekerjaanyang diberikan harus satu dengan
pekerjaan dimasyarakat dan yang menunjang usaha peningkatan produksi.
7. Bimbingan dan dididkan yang diberikan kepada terpidana dan anak didik harus
berdasarkan pancasila.
8. Terpidana dan anak didik sebagai oang yang tersesat adalah manusia dan meraka harus
diperlakukan sebagai manusia, martabat dan harkatnya sebagai manusia harus di hormati.
9. Terpidana dan anak didik hanya dijatuhi pidana hilang kemerdekaan sebagai satu-satunya
derita yang dapat dialami.
10. Disediakan dan dipupuk sarana-sarana yang dapat mendukung fungsi rehabilitatif,
korektif dan edukatif sistem pemasarakatan.
SOP PELAPORAN DAN PENGARSIPAN A. Narasi
1. PK mempelajari rekomendasi hasil sidang TPP
2. PK merevisi dan menandatangani laporan Litmas, dan menyerahkan kepada Kasi/Kasubsi
BKA untuk diperiksa dan diparaf
3. Kasi/Kasubsi BKA menerima, memeriksa dan memaraf laporan litmas 4. Kasi/Kasubsi
BKA menerima laporan Litmas yang sudah diparaf
5. Kasi/Kasubsi BKA menyerahkan laporan Litmas kepada Kepala Bapas 6. Kepala Bapas
menerima dan memeriksa laporan Litmas
7. Kepala Bapas menandatangani laporan Litmas
8. PK menerima laporan Litmas yang sudah ditandatangani Kepala Bapas 9. PK
menyerahkan laporan Litmas kepada Tata Usaha untuk
didistribusikan
10. PK menerima salinan laporan Litmas dari TU
11. PK menyimpan berkas laporan Litmas untuk diarsipkan
A. Narasi
1. PK/APK mendaftarkan Litmas untuk disidangkan
2. Seketaris sidang TPP mencatat data klien peserta sidang
3. Seketaris sidang TPP membuat daftar litmas yang akan disidangkan 4. Seketaris sidang
TPP membuat jadwal sidang TPP
5. Seketaris sidang TPP membuat dan menyampaikan undangan sidang TPP 6. Seketaris
sidang TPP mengumumkan daftar nama-nama klien peserta
7. Seketaris sidang TPP mempersiapkan ruang sidang TPP
8. Seluruh peserta sidang TPP menandatangani daftar hadir sidang TPP sebelum
dimulai
9. Ketua sidang TPP membuka dan memimpin acara sidang TPP 10. Seketaris sidang TPP
membacakan susunan acara sidang TPP 11. Anggota sidang mendokumentasikan jalannya
sidang TPP
12. Seketaris sidang TPP membacakan hasil sidang TPP sebelumnya dan yang akan
disidangkan
13. Ketua sidang TPP memimpin sidang TPP 14. PK/APK membacakan konsep /hasil Litmas
15. Ketua sidang TPP meminta persetujuan, tanggapan dan memutuskan hasil sidang
16. Seketaris sidang TPP membacakan kembali hasil putusan sidang TPP 17. Seketaris
sidang TPP membacakan kesimpulan hasil sidang
18. Ketua sidang TPP menutup sidang
19. Ketua sidang TPP memeriksa, memaraf dan menandatangani buku hasil
sidang TPP
20. Ketua sidang TPP menandatangani buku laporan sidang TPP
21. Seketaris sidang TPP membuat pengumuman tentang hasil sidang TPP 22. Seketaris
sidang TPP menempelkan hasil sidang
23. Seketaris sidang TPP menyimpan berkas-berkas sidang pada tempatnya
4. Orangtua 5. Klien
6. Penasehat Hukum
A. Narasi
1. Kepala Bapas
2. PK
1. Komputer
2. Printer
A. Narasi
B. Petugas pelaksana
1. Kepala Bapas
2. PK
3. Staf Registrasi
1. Komputer
2. Printer
3. Laporan Litmas
4. Berkas Anak
5. Kendaraan Dinas
6. Surat Tugas
7. Putusan Hakim
80 menit
E. Alur
A. Narasi
6. PK mendampingi pelaksanaan eksekusi klien dan mendatangani Berita Acara Serah Terima
klien
7. PK mendampingi klien diserahkan pada Instansi terkait orangtua atau wali (berdasarkan
putusan pengadilan)
B. Pelaksana Kegiatan
1. PK
2. Petugas Kejaksaan
3. Petugas terkait
4. Orangtua/Wali
1. Komputer
2. ATK
3. Printer
4. Kamera
D. Waktu yang dibutuhkan :
E. Alur
7. PK mendampingi pelaksanaan eksekusi klien dan mendatangani Berita Acara serah terima
klien
A. Narasi
2. PK melaksanaan Litmas
B. Petugas Pelaksana
1. Kepala Bapas
2. PK
1. ATK
2. Laptop/computer
3. Printer
5. Berkas klien
540 Menit
E. Alur
2. PK melaksanaan Litmas
A. Narasi
B. Petugas Pelaksana
1. PK
1. ATK
2. Laptop
3. Printer
5. Berkas klien
Sesuai kebutuhan
E. Alur
A. Narasi
B. Petugas Pelaksana
1. Kepala Bapas
2. PK
1. ATK
2. Komputer/Laptop
3. Printer
5. Berkas klien
200 menit
E. Alur