“Gagal lagi? Mau sampai kapan gagal terus?” Itu yang mereka bilang, salah satunya Ayahku. Entah
kenapa Ayah selalu menuntut ku untuk selalu sempurna. Kata Ayah, “Dunia terlalu keras untuk orang
yang lemah, maka jadilah orang yang kuat.” Kata kata itulah yang tertanam dalam pikiran Ayahku
sehingga sikap nya terlalu keras. Aku kesal, kenapa Ayah selalu melihat ku dari kegagalanku tidak pernah
dari keberhasilan ku. Ekspetasi orang lain juga selalu menjadi beban, bagaimana tidak beban? Ekspetasi
ku saja kadang tidak terwujud apalagi ekspetasi orang lain.
Aku selalu dituntut untuk terlihat sempurna. Jahat sebenernya kalau orang lain minta kita untuk
sempurna padahal dia aja ga sempurna. Setiap hari aku selalu melewati banyak rintangan, masalah yang
selalu mengeruh dan perasaaan yang semakin rapuh. Capek? Tentu saja, tetapi aku harus melewati ini
semua dengan terpaksa.