Anda di halaman 1dari 1

Hari mulai gelap dan kepalaku mulai penat.

Hari ini tetap sama dengan kemarin, semua tak berjalan


sesuai rencana . Aku sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tetap saja gagal. Aku selalu berpikir,
“kenapa aku selalu gagal?” dan “apakah kesempatan berhasil ku sudah habis?” Entahlah aku sendiri juga
sudah capek, orang orang disekitar ku selalu menyalahkan ku atas segala kegagalan ku.

“Gagal lagi? Mau sampai kapan gagal terus?” Itu yang mereka bilang, salah satunya Ayahku. Entah
kenapa Ayah selalu menuntut ku untuk selalu sempurna. Kata Ayah, “Dunia terlalu keras untuk orang
yang lemah, maka jadilah orang yang kuat.” Kata kata itulah yang tertanam dalam pikiran Ayahku
sehingga sikap nya terlalu keras. Aku kesal, kenapa Ayah selalu melihat ku dari kegagalanku tidak pernah
dari keberhasilan ku. Ekspetasi orang lain juga selalu menjadi beban, bagaimana tidak beban? Ekspetasi
ku saja kadang tidak terwujud apalagi ekspetasi orang lain.

Aku selalu dituntut untuk terlihat sempurna. Jahat sebenernya kalau orang lain minta kita untuk
sempurna padahal dia aja ga sempurna. Setiap hari aku selalu melewati banyak rintangan, masalah yang
selalu mengeruh dan perasaaan yang semakin rapuh. Capek? Tentu saja, tetapi aku harus melewati ini
semua dengan terpaksa.

Anda mungkin juga menyukai