Anda di halaman 1dari 2

MIMPI DAN HARAPAN

PROLOG – ARTI MIMPI?

Mimpi apakah akan selalu menjadi nyata? Apakah semesta bisa semudah itu mewujudkan mimpi kita?
Dulu aku sering bermimpi menjadi seorang dokter, guru, atau bahkan astronot. Namun semakin dewasa
aku mulai bertanya tanya.

Apa sih sebenarnya mimpi itu?

Aku juga terkadang berpikir. Jika dewasa nanti bisakah aku menjadi orang sukses? Bisakah aku
membanggakan orang tua ku? Bisakah aku menggengam semua mimpi mimpi ku?

Atau aku akan bertarung melawan kerasnya dunia? Hidup membanting tulang demi sesuap nasi?
Apakah aku harus tidur di emperan toko karna tak sanggup membayar uang kontrakan?

Pikiran pikiran negative itu terus menghantui ku sepanjang malam. Mungkin bisa dikatakan aku adalah
anak yang overthingking, terlalu berlebihan.

Namun menurut ku sih itu wajar. Siapa sih yang nggak takut akan masa depannya? Kuyakin pasti kita
pernah memikirkan atau bahkan mengkhawatirkan tentang masa depan.

Dan menurutku itu tak ada salahnya. Kita memang harus memikirkan masa depan sedari sekarang.
Namun nggak usah terlalu over juga.

***

Aku adalah orang yang cukup ambisius. Aku selalu focus kepada satu titik dan akan melakukan apapun
untuk mendapatkan apa yang aku mau. Aku tak membiarkan seorang pun menghalangi mimpi ku. jadi
itulah sebabnya aku selalu benci dengan kata “pacaran”

Bagiku pacaran adalah sesuatu yang nggak penting. Hanya membuang buang waktu saja.

Namun semuanya menjadi berbeda. Saat semesta yang misterius ini mempertemukan ku dengan
seseorang.

BAGIAN 01 – HIDUP

Jika hidup seumpama tebing yang berkelok kelok dan kita adalah pendaki yang memanjat tebing itu.
Maka pengalaman demi pengalaman adalah sesuatu yang penting dari sebuah pertarungan. Melalui
pengalaman-pengalaman itu kita dapat belajar, belajar melihat hidup sekaligus memperbaikinya.

Aku sudah terlalu banyak mengalami cobaan. Entah mengapa, tebing yang berkelok kelok itu tak pernah
menemui ujungnya. Sampai berapa lama lagi aku harus berjuang dan bertahan? Mereka cuman bisa
menyemangatiku “jangan menyerah ya, kamu pasti bisa”

Haha

Aku hanya menertawakan perkataan itu. Aku tersenyum pahit sembari berkata dalam hati, “cih emang
mereka ngerasain gimana rasanya jadi aku?” ingin sekaliku menjambak jambak rambut mereka, untaian
kata kasar ingin aku keluarkan segera dari mulutku: KALO LO GATAU GIMANA RASANYA JADI GW,
MENDING DIEM AJA DEH!”
Aku tahu maksud mereka baik, maaf mungkin aku saja yang terlalu lelah dengan semua buaian ini.

Sudah banyak buku self development yang kubaca, bahkan beberapa tahun terakhir ini aku mencoba
mendekatkan diri kepada Tuhan, yang katanya maha baik dan penolong.

Ya, benar semua itu tak salah.

Tapi kenapa semuanya masih sama aja? Aku nggak ngerasain ada perubahan besar yang terjadi dalam
hidup aku.

Aku tidak bergerak secara dinamis. Aku menemukan diriku masih berada di titik yang sama, setelah
semua usaha telah aku coba untuk menjadi yang terbaik.

Beribu perasaan takut menyeruak dalam dada. Sebenarnya untuk apa aku berjuang? Mimpi ini apakah
masih layak untuk aku perjuangin? Kenapa? Aku belum menemukan tanda tanda bahwa mimpi ini
terwujud.

Aku bingung, aku tersesat. Aku merenung nasibku yang buruk

Aku ingin marah dan berteriak sekencang kencangnya kepada semesta

“kenapa semesta melakukan ini semua kepadaku? Kenapa semesta memberikanku mimpi sebesar ini
dan meninggalkanku begitu saja?”

Aku ingin mimpi itu terwujud, aku tahu aku pasti bisa. Aku percaya akan keindahan mimpi-mimpiku.

Hanya saja, Tuhan jalannya terlalu berat untukku, jalannya terlalu berkelok kelok.

Tidak bisakah Kau memberiku petunjuk yang dapat aku pahami dengan segenap akal budiku?

Ah… ayolah…. Bukankah setiap malam aku sudah berdoa kepada Mu? Bukankah kau mendengar semua
isi hatiku, jeritan jiwaku? Mengapa Kau hanya berdiam disana? Tidakkah Kau mau membantuku?

Aku lelah Tuhan, aku lelah. Sekeras apapun aku berusaha namun hasilnya ya gini gini aja. Tidak ada
perubahan drastis yang dapat aku rasakan setelah semua pengorbanan ini.

Aku belum menemukan titik terang itu. Aku bahkan tidak tahu kemana aku harus melangkah. I didn’t
even know where to get started.

Perasaan takut itu selalu bersarang dalam benakku. Aku takut aku gagal, aku takut semua ini akan sia-
sia. Berjuta pertanyaan juga menyerbu pikiranku. Mereka menyerangku seperti sekawan monster yang
siap untuk membunuhku kapan saja.

Aku terjebak dalam mimpi mimpi ini. Aku seperti berada dalam kerangkeng. Aku tidak bisa bebas.

Aku bingung, aku frustasi, aku nggak tahu lagi dengan cara apa aku bisa mewujudkan mimpi mimpi ini.

Bahkan aku tidak bisa mengungkapkan rasa yang ada dalam pikiranku, aku tidak bisa menuangkan
betapa kecewanya aku terhadap semua ini.

AKUUUU CAPEK SORO KEK JANCOK BGT DAH itu saja yg bs aku ucapkan

Anda mungkin juga menyukai