Anda di halaman 1dari 7

Jurnal parapemikir PHB Vol x No.

x Tahun x

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT MYALGIA DI PUSKESMAS


KALIGANGSA KOTA TEGAL

Rizki Mulyani1., Heru Nurcahyo2., Joko Santoso3.,


Diploma III Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
E-mail : rizkimulyani0226@gmail.com

Article Info Abstrak


Mulyani, Rizki., Nurcahyo, Heru. Santoso, Joko., 2021.
Article history: Gambaran Penggunaan Obat Myalgia di Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal
Submission March 2021
Accepted March 2021
Myalgia dapat dikatakan sebagai sakit pada otot, berat, kaku atau rasa
Publish March 2021
kram atau nyeri otot dan dapat terjadi kram dikaki dimalam hari. Penyebab
umum myalgia adalah penggunaan otot yang terlalu tegang, pemakaian otot
yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
penggunaan obat myalgia di Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pengumpulan data
retrospektif dari resep yang mengandung obat myalgia di Puskesmas
Kaligangsa Kota Tegal periode bulan Juni-November 2020. Sampel yang
digunakan adalah total sampling yaitu, teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi. Jumlah sampel yang digunakan adalah
78 lembar resep dan pengambilan data dilakukan dengan merekap
karakteristik pasien meliputi jenis kelamin dan usia serta jenis obat, kekuatan
sediaan dan lama penggunaan obat.
Berdasarkan hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa pengguna obat
myalgia di Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal periode Juni-November 2020
berdasarkan karakteristik jenis kelamin menunjukan perempuan 52,5% lebih
banyak dibandingkan laki-laki 47,4% berdasarkan karakteristik menurut usia
menunjukan bahwa usia 46-65 tahun 71,7%, berdasarkan jenis obat
menunjukan bahwa obat natrium diclofenak 62,8% lebih banyak diresepkan,
berdasarkan lama penggunaan obat menunjukan bahwa 5 hari 76,9% lebih
banyak digunakan, berdasarkan kekuatan sediaan menunjukan bahwa dosis
50mg (Natrium diclofenak) 62,8% lebih banyak diresepkan di Puskesmas
Kaligangsa Kota Tegal.

Kata kunci : Myalgia, penggunaan 0bat, Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal

Ucapan terima kasih: Abstract

1. Bapak Nizar Mulyani, Rizki., Nurcahyo, Heru. Santoso, Joko., 2021.


Suhendra, Amd, S.E., The Overview Of The Use Of Myalgia Drugs In Puskesmas Kaligangsa, Tegal
MPP, selaku Direktur City.
Politeknik Harapan
Bersama Tegal. Myalgia can be described as muscle pain, heaviness, stiffness or
2. Ibu apt. Sari cramping or muscle pain and can cramp in the legs at night. Common causes of
Prabandari, S.Farm., myalgia are excessive use of muscles, excessive use of muscles. The purpose of
M.M selaku Ketua this study was to describe the use of myalgia drugs at the Kaligangsa Health
Prodi Diploma III Center, Tegal City.
Farmasi Politeknik This study used a descriptive method, retrospective data collection
Harapan Bersama from prescriptions containing myalgia drugs at the Kaligangsa Health Center
Tegal. in Tegal City for the period of June-November 2020. The sample used was total
3. Bapak apt. Heru sampling, namely, a sampling technique where the number of samples was the
Nurcahyo, S.Farm., same as the population. The number of samples used was 78 sheets of recipes
M.Sc. selaku dosen and data collection was carried out by recapitulating patient characteristics
pembimbing 1 yang including gender and age as well as type of drug, dosage strength and duration
telah meluangkan of use of the drug.
waktu guna memberi Based on the results of the study, it can be concluded that users of
pengarahan dan saran myalgia drugs at the Kaligangsa Community Health Center in Tegal City for
dalam menyusun the period June-November 2020 based on gender characteristics showed 52.5%
Karya Tulis Ilmiah more women than men 47.4% based on characteristics according to age,
ini. indicating that age 46-65 years. 71.7%, based on the type of drug, it showed
4. Bapak Joko Santoso that 62.8% of the drug diclofenac sodium was prescribed more, based on the
M. Farm selaku dosen length of time using the drug, it showed that 76.9% was used for 5 days. 8%
pembimbing II yang more is prescribed in Puskesmas Kaligangsa, Tegal City.
telah memberikan
bimbingan dan Keyword : Myalgia, Drug use, Puskesmas Kaligangsa Tegal City.
dorongan serta
arahan.

DOI …. ©2020Politeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat korespondensi:
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Gedung A Lt.3. Kampus 1
Jl. Mataram No.09 Kota Tegal, Kodepos 52122
Telp. (0283) 352000 p-ISSN: 2089-5313
E-mail: parapemikir_poltek@yahoo.com e-ISSN: 2549-5062
A. Pendahuluan (Widiastuti, 2018). Sedangkan pengobatan
Myalgia atau nyeri otot termasuk salah farmakologi adalah Obat Anti Inflamasi Non
satu keluhan yang cukup sering diderita Steroid (AINS) memiliki beberapa golongan
manusia. Ada yang mengalami hanya sesaat yang bekerja sesuai dengan penghambat
(misalnya keram otot) atau sampai beberapa enzim siklooksigenase (COX) untuk
hari, beberapa bulan bahkan menahun menghantarkan dan meneruskan stimulus
tersebut terus menerus mengganggu dengan nyeri. AINS digolongkan kedalam tiga
intensitas yang berfluktuasi. Nyeri yang golongan yaitu penghambat COX non-selektif
timbul sesaat tentu saja tidak sampai yang dapat menghambat enzim COX isoform
mengganggu aktivitas hidup. Tetapi nyeri 1 dan COX isoform 2, COX-2 preferentil
timbul terus menerus dapat membuat frustasi yaitu penghambatan yang lebih cenderung
penderita, karena menghambat aktivitas baik efektif bekerja pada COX-2 namun masih
dalam kaitan mencari nafkah, keseharian, efek hambat pada COX-1, dan COX-2
maupun rekreasi. Sehingga pada akhirnya selektif yaitu penghambatan yang sepenuhnya
dapat menurunkan kualitas hidup penderita bekerja pada penghambatan enzim COX
(Weni, 2010). isoform 2. Contoh obat myalgia : Asam
Penyebab umum myalgia adalah mefenamat, Natrium Diklofenak, Ibuprofen,
penggunaan otot yang terlalu tegang. Paracetamol, Piroxicam.
Pemakaian otot yang berlebihan dapat
mengakhibatkan otot-otot yang digunakan B. Metode
mengalami kekurangan oksigen, sehingga Jenis data yang digunakan dalam penelitian
terjadi suatu roses oksidasi anaerob yang ini yaitu jenis data sekunder. Data sekunder
menghasilkan asam laktat. Penyakit ini tidak adalah data yang diperoleh melalui data
mengancam aktivitas hidup penderita, namun yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak
bila menyebabkan penderita menjadi frustasi lain yang berkaitan dengan permasalahan
karena bisa saja menjadi hambatan dalam penelitian (Sugiyono, 2014). Data sekunder
bekerja maupun aktivitas harian lainnya yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ada akhirnya dapat menurunkan kualitas
hidup penderita (Pratama, 2018). resep.
Tanda dan gejala yang dijumpai pada Pengumpulan data dilakukan dengan cara
kondisi myalgia antara lain yaitu nyeri, mencatat resep yang mengandung obat myalgia
spasme otot, keterbatasan lingkup gerak sendi oral periode bulan Juni-November 2020 di
(LGS), dan penurunan kekuatan otot. Myalgia Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal. Data yang
juga dapat menimbulkan gangguan dalam dikumpulkan adalah jenis kelamin, usia, jenis
beraktivitas seperti mengangkat dan obat, kekuatan sediaan, lama penggunaan obat.
mengambil, dan juga menyebabkan
partcipation terganggu (Ariastuti, 2018). C. Hasil dan Pembahasan
Pengobatan myalgia biasanya berupa Pada Penelitian ini data diperoleh dengan
pengobatan nonfarmakologi dan pengobatan mencatat penggunaan obat myalgia dari bulan
farmakologi. Pengobatan Non Farmakologi Juni – November 2020 di Puskesmas
adalah Pendekatan secara famakologik lebih Kaligangsa Kota Tegal. Hasil penelitian
banyak digunakan dalam penatalaksaan rasa disajikan beberapa data, yang pertama adalah
nyeri, namun pendekatan non farmakologik karakteristik pasien yang meliputi usia dan
merupakan pengobatan yang efektif untuk jenis kelamin, lalu jenis obat, Kekuataan
rasa nyeri yang ringan dan sedikit terjadi efek sediaan serta lama penggunaan obat. Jumlah
samping, serta lebih murah (Widiastuti, penggunaan obat myalgia di Puskesmas
2018). Masase, relaksasi dan guide imagery, Kaligangsa Kota Tegal dari seluruhnya
stimulasi saraf dengan listrik transkutan, sebanyak 78 resep.
penggunaan kompres panas dan dingin,
sentuhan terapeutik, meditasi, hipnotis dan
akupresur, TENS (Transcutanesu Electrical
Nerve stimulation). Teknik-teknik ini pada
umumnya aman, tersedia dengan mudah dan
dapat dilakukan di rumah atau dalam
lingkungan fasilitas perawatan akut
1. Jumlah Resep Per bulan perempuan memiliki jumlah lebih tinggi
Tabel 1. Jumlah Resep Per Bulan dari pasien laki-laki dengan jumlah 49
Mulai Dari Bulan Juni – November resep (56,32%) dan laki-laki sebanyak 38
2020 resep (43,67%). Dapat disimpulkan bahwa
Bulan Jumlah Resep pada kasus myalgia jenis kelamin
mempengaruhi kejadian insiden penyakit
Juni 11 myalgia. Secara fisiologis, diameter dan
Juli 19 massa total serabut otot perempuan tidak
dapat menyamai laki-laki karena kadar
Agustus 13 hormon testateronnya rendah. Hormon
tersebut bisa memicu peningkatan massa
September 13
otot karena memperbesar sintesis protein
Oktober 14 otot dalam tubuh dan meningkatkan
jumlah sel darah merah. Perbedaan
November 8 sensitifitas rasa sakit/nyeri yang dirasakan
Total 78 laki-laki dan perempuan mungkin
disebabkan laki-laki merasa kuat.
(Sumber : Data Resep di Puskesmas Sehingga meremehkan rasa sakit atau
Kaligangsa Kota Tegal) tidak mau mengakui rasa sakit yang
dirasakan. Itulah yang menyebabkan
pasien perempuan lebih banyak dari pada
Hasil penelitian tabel 1. menunjukan laki-laki (Pratama, 2018).
resep terbanyak adalah pada bulan Juli
dengan jumlah 19 lembar resep, resep 3. Karakteristik Berdasarkan Usia
terbanyak kedua ada di bulan oktober Tabel 3. Karakteristik Berdasarkan
dengan jumlah 14 resep, pada bulan Usia
Agustus dan september sebanyak 13 resep, Kategori Usia Jumlah Persentase
pada bulan juni sebanyak 11 resep, dan (Tahun) Pasien (%)
pada bulan November sebanyak 8 resep. Balita 0-5 tahun 0 0%
Hal ini menunjukan bahwa tiap bulannya Kanak- 5-11 0 0%
jumlah pasien myalgia naik turun. kanak tahun
Remaja 12-25 0 0%
2. Karakteristik Berdasarkan Jenis tahun
Kelamin Dewasa 26-45 11 14,1%
Tabel 2. Karakteristik Berdasarkan tahun
Jenis Kelamin Lansia 46-65 56 71,7%
Jenis Jumlah Persentase tahun
Kelamin Resep (%) Manula >65 tahun 11 14,1%
Laki-laki 37 47,4% Total 78 100%
Perempuan 41 52,5% (Sumber : Data Resep di Puskesmas
Total 78 100% Kaligangsa Kota Tegal)
(Sumber : Data Resep di Puskesmas Hasil tabel 3, bahwa karakteristik resep
Kaligangsa Kota Tegal) obat myalgia pada pasien di Puskesmas
Tabel 2. menunjukan bahwa Kaligangsa Kota Tegal berdasarkan usia
berdasarkan jenis kelamin terbanyak terbanyak adalah resep pasien dengan
adalah perempuan dengan jumlah resep kategori lansia 46-65 tahun dengan
sebanyak 41 lembar resep (52,5%), jumlah resep 56 lembar resep (71,7%),
sedangkan jenis kelamin laki-laki dengan sedangkan pasien dengan kategori balita 0-
jumlah resep 37 lembar resep (47,4%). 5 tahun berjumlah 0 resep (0%) pasien
Hasil dari penelitian sebelumnya yang kategori kanak-kanak 5-11 tahun
dilakukan oleh Iza dan Pratama (2018), berjumlah 0 resep (0%), pasien kategori
perempuan cenderung menderita myalgia remaja 12-25 tahun berjumlah 0 resep
dari pada laki-laki. Pada penelitian itu (0%), pasien kategori dewasa 26-45 tahun
diperoleh data pasien dengan jenis kelamin berjumlah 11 resep (14,1%), dan pasien
kategori manula >65 tahun berjumlah 11 (10,2%), ibuprofen 200mg sebanyak 3
resep (14,1%). Keluhan myalgia sangat resep (3,8%).
sering diderita oleh lansia (Sumardiyono, Natrium Diclofenak merupakan obat
2017). Kelompok yang dikategorikan pilihan yang paling banyak diresepkan
lansia ini akan mengalami suatu proses oleh dokter penulis resep di Puskesmas
yang disebut Agimg Process atau proses Kaligangsa Kota Tegal. Natrium
penuaan. Proses menua mengakibatkan diclofenak adalah agen Non-steroidal anti-
terjadinya penurunan fungsi dari organ- inflamatory drug (NSAID) yang
organ lansia, diantaranya penurunan digunakan dan sangat efektif sebagai
penglihatan, kemunduran sel saraf, analgesik. Natrium diclofenak digunakan
penurunan fungsi muskuloskeletal, dan untuk kondisi akut dari nyeri, gangguan
penurunan massa otot yang dapat muskuloskeletal dan arthritis. Mekanisme
menyebabkan gangguan salah satunya kerjanya dengan menghambat enzim
adalah myalgia atau nyeri otot sikloolsigenase (COX), sehingga sintesis
(Sumardiyono, 2017). prostaglandin dihambat. Umumnya
Lansia sering menganggap nyeri otot bersifat anti-inflamasi, analgetik, dan
yang dialami adalah bagian dari penuaan antipiretik. Absorbsi natrium diclofenak
yang tidak terelakkan (Baeha, 2018). melalui saluran cerna langsung cepat. Obat
Sehingga para lansia mempercayai ini terikat 99% pada protein plasma dan
sejumlah mitos yang berhubungan dengan mengalami metabolisme lintas pertama di
nyeri pada lansia seperti Penuaan dan hati sebesar 40-50% (Utami, 2019).
nyeri berjalan beriringan, nyeri merupakan Pemberian natrium diclofenak secara oral,
konsekuensi lansia dan harus ditoleransi, menunjukan data farmakokinetik absorbsi
ambang nyeri lansia lebih tinggi, lansia natrium diklofenak 100% tetapi karena
memerlukan dosis analgesik yang rendah metabolisme lintas pertama, hanya 50%
karena efek penggunaan analgesik pada dosis yang terabsorbsi secara sistemik
lansia lebih tinggi dan ketika lansia tidak (Ermawati, 2012).
mampu mengungkapkan nyeri yang
dialaminya itu sama artinya dengan lansia 5. Kekuatan Sediaan Obat Myalgia
tidak sedang merasa nyeri, sehingga saat Menurut Depkes RI tahun 2008, kekuatan
lansia mengalami nyeri otot itu adalah hal sediaan yaitu kadar zat berkhasiat dalam
biasa dan tidak memerlukan bantuan sediaan obat jadi. Pada penelitian ini kekuatan
secara medis dan nyeri pada lansia pun sediaan obat myalgia ada 4 yaitu 50mg
terabaikan (Kneale, 2011). (natrium diclofenak), 400mg (ibuprofen),
200mg (ibuprofen), 10mg (piroxicam).
4. Jenis Obat Myalgia Tabel 5. Kekuatan Sediaan Obat Myalgia
Tabel 4. Jenis Obat Myalgia Kekuatan Sediaan Jumlah Persentase
Obat Myalgia Jumlah Persentase Obat (%)
Obat (%) 50mg (Natrium 49 62,8%
Natrium diclofenak 49 62,8% diclofenak)
Piroxicam 18 23% 10mg (Piroxicam) 18 23%
Ibuprofen 400mg 8 10,2% 400mg (Ibuprofen) 8 10,2
Ibuprofen 200mg 3 3,8% 200mg (Ibuprofen) 3 3,8%
Total 78 100% Total 78 100%
(Sumber : Data Resep di Puskesmas (Sumber : Data Resep di Puskesmas
Kaligangsa Kota Tegal) Kaligangsa Kota Tegal)

Berdasarkan persentase tabel 4, dapat Hasil penelitian ini menunjukan bahwa


dilihat bahwa natrium diclofenak kekuatan sediaan obat 50mg (Natrium
merupakan obat myalgia yang paling diclofenak) sebanyak 49 lembar resep
sering digunakan dengan jumlah (62,8%), kekuatan sediaan obat 10mg
penggunaan sebanyak 49 resep (62,8%), (Piroxicam) sebanyak 18 lembar resep
piroxicam sebanyak 18 resep (23%), (23%), kekuatan sediaan obat 400mg
ibuprofen 400mg sebanyak 8 resep (Ibuprofen) sebanyak 8 lembar resep
(10,2%), kekuatan sediaan obat 200mg masyarakat yang mengarah pada
(Ibuprofen) sebanyak 3 lembar resep terbangunnya ketahanan nasional (Ihsan,
(3,8%). Kekuatan sediaan obat paling 2017). Jadi kenapa pemberian obat paling
banyak digunakan adalah 50mg yaitu dosis banyak 5 hari karena lama kerjanya obat
obat natrium diclofenak. Obat natrium mempunyai efek farmakologis. Kerja obat
diclofenak 50mg ini digunakan sesuai dapat berlangsung beberapa jam, hari,
anjuran dokter, dokter akan memberikan minggu atau bulan. Lama kerja tergantung
dosis natrium diclofenak tergantung pada dari waktu paruh obat, jadi waktu paruh
kondisi yang diderita pasien. Jika pasien merupakan pedoman yang penting untuk
hanya mengalami gejala myalgia seperti menentukan interval dosis obat. Obat-obat
nyeri ringan maka dokter akan memberikan dengan waktu paruh pendek seperti natrium
dosis yang lebih rendah seperti natrium diclofenak (1-3 jam), diberikan beberapa
diclofenak 25mg (Willy, 2019). Obat kali sehari, obat-obat dengan waktu paruh
natrium diclofenak 50mg adalah obat nyeri panjang seperti piroxicam (50jam / lebih
sendi mengandung zat yang diduga ampuh dari 2 hari 2 malam), diberikan sekali
dalam meredakan atau menghilangkan rasa sehari. Jika sebuah obat dengan waktu
sakit, obat ini bekerja dengan cara paruh panjang diberikan dua kali atau lebih
menghentikan produksi zat penyebab rasa dalam sehari, maka terjadi penimbunan
sakit (Adrian, 2018). obat di dalam tubuh dan mungkin dapat
menimbulkan toksisitas obat. Jika terjadi
6. Lama Penggunaan Obat Myalgia gangguan hati atau ginjal, maka waktu
Lama pemberian obat harus tepat sesuai paruh obat akan meningkat. Dalam hal ini,
penyakitnya masing-masing penggunaan obat dosis obat yang tinggi atau seringnya
myalgia yang berlebihan dapat meningkatkan pemberian obat dapat menimbulkan
penyalahgunaan atau tidak sesuai indikasi toksisitas obat (Indijah, 2016).
maupun dosis dan lama pemberian yang
berujung pada timbulnya efek samping yang
serius seperti gangguan saluran cerna,
sangguan fungsi hati dan gangguan pembekuan Pustaka
darah (Astuti, 2018).
Tabel 6. Lama Penggunaan Obat Attina, BI. 2018. Profil Terapi myalgia
Myalgia Pada Pasien Rawat Jalan Di
Lama Jumlah Persentase Puskesmas Wonokerto Kecamatan
Pengguaan Obat (%) Bantur Kabupaten Malang, Malang
1 hari 1 1,28% : Akademi Farmasi Putra Indonesia
3 hari 16 20,5% Malang.
5 hari 60 76,9% Ma’shum, W. 2018. Evaluasi Penggunaan
15 hari 1 1,28% Obat Gastritis Pada Penderita
Total 78 100% Myalgia Di UPT Puskesmas Salam
(Sumber : Data Resep di Puskesmas Kota Bandung Menggunakan
Kaligangsa Kota Tegal) Metode ATC/DDD, Bandung :
Universitas Al-Ghifari Fakultas
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
lama penggunaan obat myalgia selama 1 Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
hari sebanyak 1 lembar resep (1,28%), 3 Alam Jurusan Farmasi.
hari sebanyak 16 lembar resep (20,5%), 5 Sumardiyono. 2017. Kejadian Myalgia
hari sebanyak 60 lembar resep (76,9%), 15 Pada Lansia Pasien Rawat Jalan,
hari sebanyak 1 lembar resep (1,28%). Surakarta : Fakultas Kedokteran
Lama penggunaan obat myalgia yang Universitas Sebelas Maret.
paling banyak digunakan adalah 2 x sehari Rimas, B. 2013. Penatalaksanaan
dengan pemberian 5 hari. Penggunaan obat Fisioterapi Pada Kondisi Myalgia
yang tepat akan memberikan keuntungan Subscapularis Dextra Di BBRSBD
pada masyarakat baik dari segi ekonomi Surakarta, Surakarta : Jurusan
maupun peningkatan derajat kesehatan
Fisioterapi Universitas
yang mendukung pada produktifitas kerja
Muhammadiyah. Maria, P. Loice, NFB. Jagentar, P. 2018
Yugi, HCP. 2018. Pengaruh Bekam Pengaruh Herbal Compress Ball
Terhadap Penurunan Nyeri Pada Terhadap Penurunan Nyeri Otot
Klien Dengan Trapezius Myalgia Pada Lansia Di UPT Pelayanan
Pada Pekerja Angkut Di Kecamatan Sosial Lanjut Usia Binjai, Medan :
Jelbuk Jember, Jember : Sekolah Program Studi Ners Stikes Santa
Tinggi Ilmu Kesehatan Dr. Elisabeth Medan.
Soebandin. Sunandar, I. 2016 Evaluasi Rasionalitas
Fajarina, LA. 2019. Bekam Menurunkan Penggunaan Obat Ditinjau Dari
Keluhan Myalgia, Yogyakarta : Indikator Peresepan Menurut World
Fakultas Ilmu Kesehatan Organization (WHO) Di Seluruh
Universitas Respati. Puskesmas Kota Kendari, Kendari :
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : Fakultas Universitas Halu Oleo
917/MENKES/PER/X/1993 Kendari.
Tentang Wajib Daftar Obat Jadi Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal Sejarah
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Puskesmas
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Kartika, CDPS 2011 Evaluasi Rasionalitas
Tentang Pusat Kesehatan Penggunaan Obat Ditinjau Dari
Masyarakat Indikator Peresepan Menurut World
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Health Organization (WHO)
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Diseluruh Puskesmas Kota Depok,
Tentang Pusat Kesehatan Depok : Fakultas Matematika Dan
Masyarakat Ilmu Pengetahuan Alam Program
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Studi Farmasi Depok.
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Kompasiana. Apa itu Rasionalitas
Bandung : Alfabeta Penggunaan Obat. Available at :
Kementerian Kesehatan Republik http://www.kompasiana.com/sobato
Indonesia Tahun 2010 Tentang bat/551745fb813311a0669de538/ap
Formularium Spesialistik Ilmu a-itu-rational-use-of-medicine-
Penyakit Dalam rum?page=2 . accesed at 9 maret
Arikunto. 2006:12 Perhitungan Persentase 2021
Puspita, AK. 2019 Analisis Faktor Yang Sujati, W,I. 2016 Farmakologi Modul
Berhubungan Dengan Pemanfaatan Bahan Ajar Cetak Farmasi
Pijat Tradisional Pada Lansia
Kasus Myalgia Menggunakan Teori
Anderson di Wilayah Kabupaten
Bondowoso, Jember : Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.
Joko, TH. Ardan, PN. Wahyu, EH. 2018
Pengaruh Terapi Akupunktur Pada
Titik BL 56 (CHENGJIN) Dan SP 6
(SANYINJIAO) Terhadap
Penurunan Nyeri Di Otot
Gastrocnemius, Surakarta :
Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Surakarta Jurusan
Akupunktur.

Anda mungkin juga menyukai