Jurnal Rizkimulyani PDF
Jurnal Rizkimulyani PDF
x Tahun x
Alamat korespondensi:
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Gedung A Lt.3. Kampus 1
Jl. Mataram No.09 Kota Tegal, Kodepos 52122
Telp. (0283) 352000 p-ISSN: 2089-5313
E-mail: parapemikir_poltek@yahoo.com e-ISSN: 2549-5062
A. Pendahuluan (Widiastuti, 2018). Sedangkan pengobatan
Myalgia atau nyeri otot termasuk salah farmakologi adalah Obat Anti Inflamasi Non
satu keluhan yang cukup sering diderita Steroid (AINS) memiliki beberapa golongan
manusia. Ada yang mengalami hanya sesaat yang bekerja sesuai dengan penghambat
(misalnya keram otot) atau sampai beberapa enzim siklooksigenase (COX) untuk
hari, beberapa bulan bahkan menahun menghantarkan dan meneruskan stimulus
tersebut terus menerus mengganggu dengan nyeri. AINS digolongkan kedalam tiga
intensitas yang berfluktuasi. Nyeri yang golongan yaitu penghambat COX non-selektif
timbul sesaat tentu saja tidak sampai yang dapat menghambat enzim COX isoform
mengganggu aktivitas hidup. Tetapi nyeri 1 dan COX isoform 2, COX-2 preferentil
timbul terus menerus dapat membuat frustasi yaitu penghambatan yang lebih cenderung
penderita, karena menghambat aktivitas baik efektif bekerja pada COX-2 namun masih
dalam kaitan mencari nafkah, keseharian, efek hambat pada COX-1, dan COX-2
maupun rekreasi. Sehingga pada akhirnya selektif yaitu penghambatan yang sepenuhnya
dapat menurunkan kualitas hidup penderita bekerja pada penghambatan enzim COX
(Weni, 2010). isoform 2. Contoh obat myalgia : Asam
Penyebab umum myalgia adalah mefenamat, Natrium Diklofenak, Ibuprofen,
penggunaan otot yang terlalu tegang. Paracetamol, Piroxicam.
Pemakaian otot yang berlebihan dapat
mengakhibatkan otot-otot yang digunakan B. Metode
mengalami kekurangan oksigen, sehingga Jenis data yang digunakan dalam penelitian
terjadi suatu roses oksidasi anaerob yang ini yaitu jenis data sekunder. Data sekunder
menghasilkan asam laktat. Penyakit ini tidak adalah data yang diperoleh melalui data
mengancam aktivitas hidup penderita, namun yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak
bila menyebabkan penderita menjadi frustasi lain yang berkaitan dengan permasalahan
karena bisa saja menjadi hambatan dalam penelitian (Sugiyono, 2014). Data sekunder
bekerja maupun aktivitas harian lainnya yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ada akhirnya dapat menurunkan kualitas
hidup penderita (Pratama, 2018). resep.
Tanda dan gejala yang dijumpai pada Pengumpulan data dilakukan dengan cara
kondisi myalgia antara lain yaitu nyeri, mencatat resep yang mengandung obat myalgia
spasme otot, keterbatasan lingkup gerak sendi oral periode bulan Juni-November 2020 di
(LGS), dan penurunan kekuatan otot. Myalgia Puskesmas Kaligangsa Kota Tegal. Data yang
juga dapat menimbulkan gangguan dalam dikumpulkan adalah jenis kelamin, usia, jenis
beraktivitas seperti mengangkat dan obat, kekuatan sediaan, lama penggunaan obat.
mengambil, dan juga menyebabkan
partcipation terganggu (Ariastuti, 2018). C. Hasil dan Pembahasan
Pengobatan myalgia biasanya berupa Pada Penelitian ini data diperoleh dengan
pengobatan nonfarmakologi dan pengobatan mencatat penggunaan obat myalgia dari bulan
farmakologi. Pengobatan Non Farmakologi Juni – November 2020 di Puskesmas
adalah Pendekatan secara famakologik lebih Kaligangsa Kota Tegal. Hasil penelitian
banyak digunakan dalam penatalaksaan rasa disajikan beberapa data, yang pertama adalah
nyeri, namun pendekatan non farmakologik karakteristik pasien yang meliputi usia dan
merupakan pengobatan yang efektif untuk jenis kelamin, lalu jenis obat, Kekuataan
rasa nyeri yang ringan dan sedikit terjadi efek sediaan serta lama penggunaan obat. Jumlah
samping, serta lebih murah (Widiastuti, penggunaan obat myalgia di Puskesmas
2018). Masase, relaksasi dan guide imagery, Kaligangsa Kota Tegal dari seluruhnya
stimulasi saraf dengan listrik transkutan, sebanyak 78 resep.
penggunaan kompres panas dan dingin,
sentuhan terapeutik, meditasi, hipnotis dan
akupresur, TENS (Transcutanesu Electrical
Nerve stimulation). Teknik-teknik ini pada
umumnya aman, tersedia dengan mudah dan
dapat dilakukan di rumah atau dalam
lingkungan fasilitas perawatan akut
1. Jumlah Resep Per bulan perempuan memiliki jumlah lebih tinggi
Tabel 1. Jumlah Resep Per Bulan dari pasien laki-laki dengan jumlah 49
Mulai Dari Bulan Juni – November resep (56,32%) dan laki-laki sebanyak 38
2020 resep (43,67%). Dapat disimpulkan bahwa
Bulan Jumlah Resep pada kasus myalgia jenis kelamin
mempengaruhi kejadian insiden penyakit
Juni 11 myalgia. Secara fisiologis, diameter dan
Juli 19 massa total serabut otot perempuan tidak
dapat menyamai laki-laki karena kadar
Agustus 13 hormon testateronnya rendah. Hormon
tersebut bisa memicu peningkatan massa
September 13
otot karena memperbesar sintesis protein
Oktober 14 otot dalam tubuh dan meningkatkan
jumlah sel darah merah. Perbedaan
November 8 sensitifitas rasa sakit/nyeri yang dirasakan
Total 78 laki-laki dan perempuan mungkin
disebabkan laki-laki merasa kuat.
(Sumber : Data Resep di Puskesmas Sehingga meremehkan rasa sakit atau
Kaligangsa Kota Tegal) tidak mau mengakui rasa sakit yang
dirasakan. Itulah yang menyebabkan
pasien perempuan lebih banyak dari pada
Hasil penelitian tabel 1. menunjukan laki-laki (Pratama, 2018).
resep terbanyak adalah pada bulan Juli
dengan jumlah 19 lembar resep, resep 3. Karakteristik Berdasarkan Usia
terbanyak kedua ada di bulan oktober Tabel 3. Karakteristik Berdasarkan
dengan jumlah 14 resep, pada bulan Usia
Agustus dan september sebanyak 13 resep, Kategori Usia Jumlah Persentase
pada bulan juni sebanyak 11 resep, dan (Tahun) Pasien (%)
pada bulan November sebanyak 8 resep. Balita 0-5 tahun 0 0%
Hal ini menunjukan bahwa tiap bulannya Kanak- 5-11 0 0%
jumlah pasien myalgia naik turun. kanak tahun
Remaja 12-25 0 0%
2. Karakteristik Berdasarkan Jenis tahun
Kelamin Dewasa 26-45 11 14,1%
Tabel 2. Karakteristik Berdasarkan tahun
Jenis Kelamin Lansia 46-65 56 71,7%
Jenis Jumlah Persentase tahun
Kelamin Resep (%) Manula >65 tahun 11 14,1%
Laki-laki 37 47,4% Total 78 100%
Perempuan 41 52,5% (Sumber : Data Resep di Puskesmas
Total 78 100% Kaligangsa Kota Tegal)
(Sumber : Data Resep di Puskesmas Hasil tabel 3, bahwa karakteristik resep
Kaligangsa Kota Tegal) obat myalgia pada pasien di Puskesmas
Tabel 2. menunjukan bahwa Kaligangsa Kota Tegal berdasarkan usia
berdasarkan jenis kelamin terbanyak terbanyak adalah resep pasien dengan
adalah perempuan dengan jumlah resep kategori lansia 46-65 tahun dengan
sebanyak 41 lembar resep (52,5%), jumlah resep 56 lembar resep (71,7%),
sedangkan jenis kelamin laki-laki dengan sedangkan pasien dengan kategori balita 0-
jumlah resep 37 lembar resep (47,4%). 5 tahun berjumlah 0 resep (0%) pasien
Hasil dari penelitian sebelumnya yang kategori kanak-kanak 5-11 tahun
dilakukan oleh Iza dan Pratama (2018), berjumlah 0 resep (0%), pasien kategori
perempuan cenderung menderita myalgia remaja 12-25 tahun berjumlah 0 resep
dari pada laki-laki. Pada penelitian itu (0%), pasien kategori dewasa 26-45 tahun
diperoleh data pasien dengan jenis kelamin berjumlah 11 resep (14,1%), dan pasien
kategori manula >65 tahun berjumlah 11 (10,2%), ibuprofen 200mg sebanyak 3
resep (14,1%). Keluhan myalgia sangat resep (3,8%).
sering diderita oleh lansia (Sumardiyono, Natrium Diclofenak merupakan obat
2017). Kelompok yang dikategorikan pilihan yang paling banyak diresepkan
lansia ini akan mengalami suatu proses oleh dokter penulis resep di Puskesmas
yang disebut Agimg Process atau proses Kaligangsa Kota Tegal. Natrium
penuaan. Proses menua mengakibatkan diclofenak adalah agen Non-steroidal anti-
terjadinya penurunan fungsi dari organ- inflamatory drug (NSAID) yang
organ lansia, diantaranya penurunan digunakan dan sangat efektif sebagai
penglihatan, kemunduran sel saraf, analgesik. Natrium diclofenak digunakan
penurunan fungsi muskuloskeletal, dan untuk kondisi akut dari nyeri, gangguan
penurunan massa otot yang dapat muskuloskeletal dan arthritis. Mekanisme
menyebabkan gangguan salah satunya kerjanya dengan menghambat enzim
adalah myalgia atau nyeri otot sikloolsigenase (COX), sehingga sintesis
(Sumardiyono, 2017). prostaglandin dihambat. Umumnya
Lansia sering menganggap nyeri otot bersifat anti-inflamasi, analgetik, dan
yang dialami adalah bagian dari penuaan antipiretik. Absorbsi natrium diclofenak
yang tidak terelakkan (Baeha, 2018). melalui saluran cerna langsung cepat. Obat
Sehingga para lansia mempercayai ini terikat 99% pada protein plasma dan
sejumlah mitos yang berhubungan dengan mengalami metabolisme lintas pertama di
nyeri pada lansia seperti Penuaan dan hati sebesar 40-50% (Utami, 2019).
nyeri berjalan beriringan, nyeri merupakan Pemberian natrium diclofenak secara oral,
konsekuensi lansia dan harus ditoleransi, menunjukan data farmakokinetik absorbsi
ambang nyeri lansia lebih tinggi, lansia natrium diklofenak 100% tetapi karena
memerlukan dosis analgesik yang rendah metabolisme lintas pertama, hanya 50%
karena efek penggunaan analgesik pada dosis yang terabsorbsi secara sistemik
lansia lebih tinggi dan ketika lansia tidak (Ermawati, 2012).
mampu mengungkapkan nyeri yang
dialaminya itu sama artinya dengan lansia 5. Kekuatan Sediaan Obat Myalgia
tidak sedang merasa nyeri, sehingga saat Menurut Depkes RI tahun 2008, kekuatan
lansia mengalami nyeri otot itu adalah hal sediaan yaitu kadar zat berkhasiat dalam
biasa dan tidak memerlukan bantuan sediaan obat jadi. Pada penelitian ini kekuatan
secara medis dan nyeri pada lansia pun sediaan obat myalgia ada 4 yaitu 50mg
terabaikan (Kneale, 2011). (natrium diclofenak), 400mg (ibuprofen),
200mg (ibuprofen), 10mg (piroxicam).
4. Jenis Obat Myalgia Tabel 5. Kekuatan Sediaan Obat Myalgia
Tabel 4. Jenis Obat Myalgia Kekuatan Sediaan Jumlah Persentase
Obat Myalgia Jumlah Persentase Obat (%)
Obat (%) 50mg (Natrium 49 62,8%
Natrium diclofenak 49 62,8% diclofenak)
Piroxicam 18 23% 10mg (Piroxicam) 18 23%
Ibuprofen 400mg 8 10,2% 400mg (Ibuprofen) 8 10,2
Ibuprofen 200mg 3 3,8% 200mg (Ibuprofen) 3 3,8%
Total 78 100% Total 78 100%
(Sumber : Data Resep di Puskesmas (Sumber : Data Resep di Puskesmas
Kaligangsa Kota Tegal) Kaligangsa Kota Tegal)