Anda di halaman 1dari 5

Oleh

NURWIDATI, S.Pd
SMP Negeri 1 Godean, Kabupaten Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta

https://sites.google.com/site/pkndismu/bendera-ri-1
BAHAN AJAR
PERTEMUAN 1

Nama Nurwidati,S.Pd. Jenjang/Kelas SMP/7 PKN.D.NUR.7.1

Asal SMPN 1 Godean, kab. Mapel PPKn


Sekolah Sleman, D I Yogyakarta

Alokasi 240 Menit Jumlah 32


Waktu Peserta didik
3 X Pertemuan ( 6 JP)

Profil Bernalar Kritis Moda Moda Daring dan Tatap


Pelajar Pembelajaran Muka (Blended Learning )
Pancasila

Fase D Elemen Mapel Pancasila

Kata kunci : Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara

Tujuan Pembelajaran : 7.1 Peserta didik menjelaskan, menyajikan laporan, dan menghargai
proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
Indikator Capaian Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
 Megidentifikasi sejarah lahirnya Pembentukan BPUPKI
 Menunjukkan Rumusan Dasar Negara menurut beberapa tokoh
 Menelaah tentang usulan konsep rumusan dasar negara pendapat beberapa tokoh
MATERI UTAMA : PERTEMUAN 1

A. Sejarah Pembentukan BPUPKI


Pada tanggal 7 September 1944 di dalam Sidang Istimewa ke-85 Parlemen Jepang di
Tokyo, Perdana Menteri Koiso (pengganti Perdana Menteri Tojo) mengumumkan
tentang pendirian Pemerintah kemaharajaan Jepang, bahwa daerah Hindia Timur
(Indonesia) diperkenankan merdeka kelak dikemudian hari. Sebenarnya yang
menyebabkan dikeluarkan pernyataan tersebut adalah karena semakin terjepitnya
Angkatan Perang Jepang. Dalam bulan Juli 1944, Kepulauan Saipan yang letaknya
sangat dekat dengan kepulauan Jepang jatuh ke tangan Amerika, yang menimbulkan
keguncangan dalam masyarakat Jepang.

Situasi Jepang semakin memburuk di dalam bulan Agustus 1944. Terbukti bahwa
moril masyarakat mulai mundur, produksi perang merosot, yang mengakibatkan
kurangnya persediaan senjata dan amunisi, ditambah dengan timbulnya soal-soal logistik
karena hilangnya sejumlah besar kapal angkut dan kapal perang.

Faktor-faktor yang tidak menguntungkan tersebut menyebabkan jatuhnya Kabinet Tojo


dan diangkatnya Jenderal Kuniaki Koiso sebagai penggantinya. Salah satu langkah yang
diambilnya guna mempertahankan pengaruh Jepang diantara penduduk negeri yang
didudukinya ialah dengan cara mengeluarkan pernyataan “Janji Kemerdekaan Indonesia
di Kemudian Hari”.

Untuk memenuhi janjinya, Jepang membentuk BPUPKI yang dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. BPUPKI merupakan singkatan dari Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dibentuk pada tanggal 1
Maret 1945. BPUPKI bertugas menyelidiki kesiapan bangsa Indonesia dalam
menyongsong kemerdekaan dan membentuk pemerintahan sendiri. Kepengurusan
BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 oleh Letnan Jenderal Kumakici Harada di
gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambon, Jakarta. Jepang menunjuk dr.Radjiman
Wedyodiningrat sebagai ketua BPUPKI. Adapun wakil ketuanya adalah

R.P. Soeroso dan seorang Jepang bernama Ichibangase Yosio. Anggota BPUPKI
berjumlah 67 orang terdiri atas 60 orang Indonesia yang mewakili hampir seluruh
wilayah Indonesia ditambah 7 orang Jepang tanpa hak suara. Tokoh Indonesia yang
menjadi anggota BPUPKI antara lain Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta, Ki Hajar Dewantara,
K.K Mas Mansyur, K.H Wahid Hasyim, K.H Agus Salim, Soepomo, dan Muh. Yamin.
Pembentukan BPUPKI inilah yang menjadi awal lahirnya Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia.

Setelah terbentuk, BPUPKI mengadakan dua kali sidang, yaitu sidang I dan II. Sidang I
BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Pada sidang I ini dibahas
tentang Dasar Negara. Sidang II BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10 – 17 Juli 1945.
Pada sidang II ini dibahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar.

B. Rumusan Dasar Negara pendapat beberapa tokoh


Perumusan dasar negara dibahas pada sidang pertama BPUPKI ( 29 Mei – 1 Juni 1945).
Ketua BPUPKI dr.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat pada awal sidang pertama, menyatakan
bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka diperlukan suatu dasar Negara. Untuk
menjawab permintaan ketua BPUPKI, beberapa tokoh pendiri Negara mengusulkan rumusan
dasar Negara. Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI
secara berurutan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno.
1) Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar negara Indonesia merdeka,
yaitu sebagai berikut,
1. Peri Kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Kemudian secara tertulis, Muhammad Yamin menyampaikan bahwa asas dan dasar
Indonesia adalah sebagai berikut,
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2). Soepomo (31 Mei 1945)
Menurut Soepomo, dasar negara Indonesia merdeka adalah sebagai berikut,
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
3). Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Rumusan dasar negara yang diusulkan olehnya adalah sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Kelima usulan dasar negara sesuai urutan di atas itu dikemudian beliau beri nama Pancasila
(Panca = lima, Sila = asas/dasar). Pembahasan mengenai dasar negara kemudian
dilanjutkan dalam tim kecil yang dibentuk BPUPKI.

Anda mungkin juga menyukai