Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : TEGUH SUHERMAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042461724

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4108 / BAHASA INDONESIA

Kode/Nama UPBJJ : PURWOKERTO

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN!!

1. Tokoh yang mendefinisikan 4 Fungsi Bahasa KARL REMIND POPPER.


4 FUNGSI BAHASA :
1. Fungsi ekspresif, yaitu fungsi untuk mengungkapkan atau menyatakan diri.
2. Fungsi sinyal, yaitu fungsi mereaksi,menjawab, atau memberi tanggapan.
3. Fungsi depkriptif yaitu fungsi yang mencakup kedua fungsi di atas hanya caranya
memberi gambaran atau mendeskripsikan secara rinci apa apa yang akan di
sampekan.
4. Fungsi argumentatif,yaitu fungsi Bahasa dalam memberikan alas an atau argument.

2. – Kongres Bahasa Indonesia II di medan 28 oktober sampai dengan 1 November


1945 Kongres Bahasa Indonesia II ini tidak hanya dihadiri oleh para ahli Bahasa,
melainkan juga masyrakat luas. Bahkan, presiden Sukarno, yang pada waktu itu
sebagai presiden Republik Indonesia, membuka secara resmi Kongres Bahasa
Indonesia itu di Gedung kesenian medan pada pukul 8 pagi. Istri presiden pula lah
yang yang membuka pameran buku ( dalam 4 laporan resmiia disebut P.J.M Ibu
karno , Ny Fatmawati ) Kongres Bahasa Indonesia II ini merupakan sebuah
perwujudan tekat yang kuat dari bahasa indonesia untuk terus dan terus
menyempurnakan bahasa Indonesia yang di jadikan kebanggaan bagi bangsa
Indonesia.

- Kongres Bahasa indinesia III , di Jakarta , 28 Oktober sampe dengan 2 November


1978 Kongres yang di adakan dalam rangka memperingati sumpah pemuda yang ke
-50 ini selauin memperlihatkan kemajua, pertumbuhan, dan perkembangan Bahasa
indonesoia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi
Bahasa Indonesia.

- Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta 21 sampe dengan 26 November 1983.


Dalam kongres ini di sebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan Bahasa
Indonesia harus lebih di tingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam
Garis-garis besar Haluan negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara
Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat
tercapai semaksimal munkin.

- Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta 28 Oktober sampai dengan 3 November


1988 Kongres Indonesia di hadiri oleh kira kira tujuh ratus pakar Bahasa Indonesia
dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti brunay
darusalam, malaisiya, singapura, jerman ,hongkong, dan Australia. Kongres ini
ditanda tangani dengan di tandai karya besar pusat pembinaan dan pengembangan
Bahasa kepada pecinta Bahasa di nusantara yakni kamus besar Bahasa Indonesia
dan tata Bahasa baku Bahasa Indonesia.

- Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta 28 Oktober sampai dengan 2


November1993. Kongres Bahasa Indonesia VI ini di ikuti oleh sebanyak 770 pakar
Bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari manca negara, meliputi Australia,
Brunai darusalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia Singapura,
Korea selatan, dan Amerika serikatpeserta kongres mengusulakan agar pusat
pembinaan dan pengembangan Bahasa di tingkatkan setatusnya menjadi Lembaga
Bahasa Indonesia, serta mengusulkan di susunya Undang – undang Bahasa
Indonesia.

3. A. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional. Kedudukan diartikan


sebagai status relative Bahasa sebagai system lambang nilai budaya yang di
rumuskan atas dasar nilai social Bahasa yang bersangkutan, sedangkan fungsi
adalah nilai penggunaan bahasa yang di rumuskan sebagai tugas penggunaan Bahasa
itu dalam kedudukan yang diberikan kepadanya.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai Bahasa nasional dan sebagai Bahasa
negara. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional dimiliki sejak
diikrarkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, sedangkan kedudukan
sebagai Bahasa negara dimiliki sejak resmi tercantum dalam Undang – Undang
Dasar 1945. Dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 tercantum “Bahasa negara ialah
Bahasa Indonesia”. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa Bahasa
Melayu, yang mendasari Bahasa Indonesia, telah dipakai sebagai lingua franca
selama berabad – abad sebelumnya di seluruh Kawasan tanah air kita. Dan ternyata
di dalam masyarakat kita tidak terjadi persaingan Bahasa daerah satu dan Bahasa
daerah yang lain untuk mencapai kedudukan sebagai Bahasa nasional.

B. Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional yaitu :


 Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai social budaya yang mendasari
rasa kebanggaan kita. Melalui Bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan
harga diri dan nilai – nilai budaya yang dijadikannya pegangan hidup. Atas
dasar itulah, Bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan. Contoh
nya penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari – hari dengan
meminimalisir penggunaan istilah Bahasa asing.

 Bahasa Indonesia sebagai Lambang Indentitas Nasional


Artinya Bahasa Indonesia yang lahir dari hasil perjuangan menumbuhkan
sikap kecintaan dan kepedulian terhadap Bahasa dan bangsa. Bahasa
Indonesia memiliki nilai – nilai agung, norma – norma yang santun, wibawa,
dan harga diri. Hal tersebut menjadi identitas sebuah bangsa yaitu bangsa
Indonesia. Contohnya anda melihat atau bertemu dengan dua orang asia ( A
dan B ) yang belum anda kenal. Keduanya tidak berkata kata. Apakah anda
tahu asal negara kedua orang tersebut ? pasti anda tidak tau atau sekedar
menduga duga. Ketika keduanya berbicara anda baru tahu bahwa A adalah
orang Indonesia, B berasal dari Brunay. Ini yang dimaksud bahwa Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai lambing identitas nasional.

 Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi Antaretnik


Bahasa Indonesia di gunakan sebagai alat komunikasi semua masyarakat di
Indonesia di berbagai kalangan, bangsa Indonesia melakukan komunikasi
dengan berbagai suku dan kalangan baik secara lisan maupun tertulis dengan
menggunakan Bahasa Indonesia, dalam komunikasi lisan baik dalam
pergaulan sehari hari di rumah, dikantor, masyarakat Indonesia dapat
berkomunikasi dengan baik melalui Bahasa, Indonesia. Demikian pula dalam
siaran radio dan televisi digunakan Bahasa Indonesia untuk dapat di pahami
oleh pendengar dan pemirsa komunikasi tertulis dalam buku, surat kabar,
majalah bulletin sampai pada website.

 Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa


Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Sensus penduduk
terahir yang di lakukan oleh badan pusat statistic ( BPS ) republic Indonesia,
diketahui jumlah suku bangsa Indonesia yang berhasil terdata sebanyak 1.128
suku bangsa. Namun jumlah tersbut bisa saja kurang dari jumlah yang
sebenarnya, hal ini dikarenakan luas wilayah Indonesia yang begitu luas dan
terdapat beberapa wilayah pedalaman yang masih sulit di jangakaua Dengan
Bahasa Indonesia bangs aini dapat merasa harmonis dan serasi karena
diantara kita tidak lagi merasa ada persaingan dan tidak merasa lagi di jajah
oleh masyarakat atau suku lain, identitas suku dan nilai nilai social budaya
daerah masih dapat kita lihat dan masih tercermin di dalam Bahasa daerah
masing masing yang masih kental Bahasa daerah juga menjadi kekayaan
Bahasa Indonesia.

4. A. Setiap manusia pasti mempunyai emosi baik itu emosi yang bersifat postif maupun
negative.
Pengertian Emosi adalah ekspresi normal manusia atas berbagai hal yang terjadi dalam
hidupnya. Misalnya,ketika Anda merasa senang saat mendapat hadiah, merasa kesal saat
terjebak macet, atau merasa sedih saat kehilangan seseorang yang Anda cintai. Jika kita
sedang emosi yang bersifat negative maka Tindakan kita kan cenderung negative tetapi jika
emosi kita bersifat postif maka Tindakan kita cenderung bersifat positif. Ekspresi emosi
negative bahkan dapat membahayakan hubungan pekerjaan, pertemanan, hingga
kesehatan. Cara mengendalikan emosi negative yaitu :
1. Berpikir dandan bersikap positif
2. Hindari situsi yang bisa memicu munculnya emosi negative
3. Lakukan aktivitas yang menyenangkan
Menjaga Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan menjaga Kesehatan fisik karena
keduanya saling mempengaruhi. Jika emosi terganggu , tubuh juga rentan terhadap
berbagai penyakit seperti nyeri dada dan tekanan darah tinggi.

B. Apa yang di maksud dengan emosi ?


Sebutkan jenis – jenis emosi?
Bagaimana dampak emosi negative ?
Bagaimana cara mengendalikan emosi negative?
Bagaiman cara mengetahui bahwa seseorang dikatakan sehat secara emosional?

5. A. Istilah – istilah dalam teks


1. Malnutrisi yaitu kondisi Ketika asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan
harian tubuh baik kekurangan atau kelebihan makro atau mikronutrien
2. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2 yang dapat
menular dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia melalui droplet atau
kontak lansgung pada penderita.
3. Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak.
4. Daring adalah online.

B. Informasi berbentuk data :


 Indonesia memiliki 7 juta anak yang mengalami stunting
 Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara kelima di dunia dengan balita
stunting terbanyak.
 Tiga penyebab langsung malnutrisi paling umum yaitu (i) Pratik menyusui yang
tidak memadai dan pola makan yang buruk, ditambah praktik pengasuhan yang
tidak optimal (ii) nutria dan perawatan yang tidak memadai bagi ibu dan perempuan
hamil serta (iii) tingginya angka penyakit menular utamanya akibat lingkungan
tempat tinggal yang tidak bersih dan tidak memadainya akses layanan kesehatan
yang kurang memadai.
 Survei daring menunjukkan bahwa kebutuhan pangan semakin tidak aman, 36
persen responden menyatakan bahwa mereka sering kali mengurangi porsi makan
karena masalah keuangan.

C. Inti informasi dari teks tersebut adalah :


Indonesia memiliki 7 juta anak yang mengalami stunting, Kondisi ini menjadikan
Indonesia
Sebagai negara kelima di dunia dengan balita stunting terbanyak, Tiga penyebab
langsung
malnutrisi paling umum yaitu (i) Pratik menyusui yang tidak memadai dan pola makan
yang buruk, ditambah praktik pengasuhan yang tidak optimal (ii) nutria dan perawatan
yang tidak memadai bagi ibu dan perempuan hamil serta (iii) tingginya angka penyakit
menular utamanya akibat lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih dan tidak
memadainya akses layanan kesehatan yang kurang memadai. Gizi buruk merupakan
salah
satu bentuk kekurangan gizi yang membahayakan. Jika berbagai upaya yang diperlukan
tidak segera dilakukan, dampak jangka panjang terhadap tingkat gizi dapat
meningkatkan jumlah balita stunting serta kelebihan berat badan dan obsesitas di semua
kelompok usia.

Anda mungkin juga menyukai