Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I.1 Definisi kapal fiberglass


pada umumnya kapal berbahan glass fiber reinforced plastic (FRP) atau
biasa yang di sebut dengan sarat kaca adalah produk yang diolah dengan
kombinasi resin, bahan yang di perkuat fiberglass (roving mat), dan bahan
tambahan katalis yang di gabung dan di proses untuk mencapai kinerja tertentu
sesuai kebutuhan. Kapal fiberglass relatif umurnya panjang , kekuatan tinggi,
ketahanan terhadap korosi, ringan, biaya pembuatan dan perawatan jauh lebih
murah dari pada kapal kayu dan tidak memerlukan pengecatan berulang (Ardiana
et al., 2014)
kapal terbuat dari fiber reinforced plastic (FRP) juga rentan terhadap
benturan yang biasa di temukan di kapal. Tabrakan ini sering terjadi pada saat
kapal sandar di dermaga atau pada saat bertabrakan dengan kapal lain dan
menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang di akibatkan benturan biasanya terjadi
pada sisi deck sampai lambung kapal ( Firdiasnyah dan supomo, 2014).
Jenis-jenis kapal fiberglass dan kegunaannya :
1. Kapal pandu (Pilot boat) merupakan salah satu jenis kapal yang memiliki
tugas dalam mengawal dan memberikan arahan pada kapal yang akan
berlabuh ke pelabuhan maupun keluar pelabuhan. Di mana dalam
menjalankan kapal diperlukan sebuah permesinan dan juga transmisi untuk
bisa menggerakan kapal.

Gambar 2.1 Kapal pandu (Pilot boat)


(sumber blogspot.com)

4
2. Speed boat merupakan kapal yang terbuat dari fiberglass berkecepatan
tinggi yang dirancang dengan persyaratan khusus untuk transportasi laut,
sungai atau laut, membuatnya lebih lincah dan bebas bergerak, sehingga
mengurangi waktu tempuh selama aktivitas. dan speed boat tersebut banyak
sekali kegunaannya, yang cukup populer menjadi wahana angkutan laut
dan lebih diminati wisatawan

Gambar 2.2 Speed boat


(sumber pusatkapal.com)
3. Kapal patroli adalah kapal laut angkatan laut kecil yang dirancang untuk
pertahanan pantai, perlindungan perbatasan, penegakan hukum imigrasi,
tugas pencarian dan penyelamatan.

Gambar 2.3 kapal patroli


(sumber republika.co.id)

III.1 reparasi
Reparasi atau perbaikan adalah kondisi yang dilakukan untuk menjadikan
sesuatu lebih indah dan bagus dalam pemnfaatannya. Menurut KBBI perbaikan
adalah suatu tindakan yang dilakukan guna untuk mengembalikan sesuatu ke

5
kondisi yang lebih baik atau mendekati baru dengan mengubah, memperbaiki,
atau mengganti bagian-bagian tertentu.
Tahap perbaikan kapal meliputi persiapan, proses naik kapal (dock), dan
proses bongkar muat kapal. Jenis pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan yang di
lakukan selama kapal berlabuh selama penyelidikan adalah
pembersihan/pengikisan lambung kapal, pembersihan dengan air tawar, Perbaikan
bagian lambung yang rusak. Lunas dilapisi dengan pelat baja, lambung dilapisi
dengan fiberglass, dan dicat dengan antifouling (AF) (Subawa et al., 2016).
Menurut (Sasongko, 1978) ada empat jenis metode docking untuk kapal.:
1. Graving dock merupakan kolom/kolam dengan konstruksi beton , yang
terletak di tepi pantai / laut. Pintu kolom berhubungan langsung dengan
laut. dimana kolam/kolam dengan laut dibatasi pintu yang kedap ai .

Gambar 2.4 Graving dock


(sumber kapaldanlogistik.com)
2. Slipway adalah cara paling sederhana untuk menaikkan dan menurunkan
kapal. Struktur slipway terdiri dari rel yang dipasang di atas pondasi beton
seperti bangunan tempat berlabuh dan kereta api (Klendel) di atasnya.
Derek dapat menggerakkan rel ke atas dan ke bawah dengan bantuan kabel
baja yang ditarik oleh winch. Ada dua jenis Slipway memanjang dan
slipway melintang.

Gambar 2.5 slipway dock

6
(sumber kapaldanlogistik.com)
3. Floating dock adalah bangunan/gedung yang digunakan untuk merapat
kapal dengan cara mengapungkan bangunan tersebut dan
menenggelamkannya sampai bobot tertentu. Sistem Floating dock ini
dilakukan dengan memompa dan menambahkan air ke tangki internal.

Gambar 2.6 floating dock


(sumber assishipyard.com)
4. Lift dock Fasilitas docking kapal dengan platform yang dapat diangkat
secara vertikal (naik turun) dengan mesin pengangkat (hoist.)

Gambar 2.7 lift dock


(sumber blogspot.com)

III.2 Pengecatan kapal


Pengertian cat didalam standart ISO 4618-1 :
Berdasarkan (Kurniawan & Periyanto, 2019). Cat merupakan
materi pelapis berpigmen dalam sifat cair, pasta atau bubuk yang bila

7
diaplikasikan diatas substrat akan membentuk lapisan film tak tembus
cahaya dengan sifat teknis proteksi, dekorasi atau spesifikasi.
Varnish adalah bahan pelapis yang dapat diaplikasikan pada substrat untuk
membentuk film yang keras dan transparan dengan sifat teknis proteksi, Bagian-
bagian cat diantarnaya yaitu :
1. Resin
Produk ini menempel di permukaan dan memberikan lapisan yang tahan
lama. Pernis pelindung kayu terbuat dari resin, resin memberikan sebagian
besar sifat cat yaitu :
a. Ketahanan
b. Daya lekat
c. Tahan terhadap sinar UV
2. Pigment
Pigment tidak larut, lembut seperti bubuk. Dicampur kedalam cat untuk
memberikan efek :
a. Sifat tahan terhadap korosi
b. Warna
c. Daya tutup
d. Mengehemat biaya
3. Solvent
Solvent ialah zat pelarut yang dapat menguap bila terjadi reaksi
kimia antara pelarut dan oksigen. Udara yang bergerak di sekitar cat yang
telah di aplikasikan pada produk mempercepat penguapan dan
mengurangi waktu pengeringan.
4. Addittive
Digunakan dalam kuantitas kecil untuk merubah sifat seperti :
a. Anti jamur
b. Mencegah kualitas cat tidak cepat pudar.
c. Meningkatkan penyebaran pigmen.
d. diaplikasi di permukaan
e. mempercepat waktu kering

8
III.3 Proses dan Metode Pengecatan
Berdasarkan (Utomo et al., 2019) ada beberapa metode dan proses
pengecatan yang perlu di ketahui diantarannya :
1. Pra Inspeksi
Pra Inspeksi adalah awal dari permukaan bahan yang akan dicat
dengan tujuannya adalah untuk mendapatkan adhesi maksimum untuk
proses pengecatan.
2. Surface Preparation
Surface Preparation Pekerjaan utama yang dilakukan pada tahap
ini adalah blasting, menghilangkan kontaminasi atau kontaminasi dari
dasar menghilangkan perekat kuat, residu kimia, kotoran dll. dan
berguna untuk persiapan permukaan dengan meningkatkan tingkat
kekasaran untuk pengecatan yang efektif.
3. Paint Preparation
Paint Preparation Mencampur cat adalah tahap persiapan
Sebelum melukis, perlu menyiapkan cat dan alat cat, proses
pencampuran mencampur cat.
4. Paint Application
Setelah proses pengecatan, hasil cat harus diperiksa.

III.4 Coating
Coating adalah proses untuk melapisi suatu bahan dasar atau plat yang
bertujuan untuk melindungi material dari korosi dan memberi perlindungan pada
material tersebut. Selain itu, coating juga memberikan gaya apung negatif,
memberikan fungsi anti slip pada permukaan substrat dan beberapa fungsi
lainnya.

9
Pelapisan (coating) adalah proses menambahkan atau menumpuk satu bahan
pada permukaan lain (atau bahan yang sama). Umumnya, pelapisan diterapkan
pada permukaan dengan tujuan:
1. Melindungi permukaan dan lingkungan yang dapat menyebabkan korosi
dan deteriorasi (kerusakan).
2. Untuk meningkatkan penampilan permukaan
3. Untuk memperbaiki permukaan atau bentuk suatu komponen tertentu dan
lain - lain .
Sistem pelapisan digunakan untuk melindungi material secara
komprehensif dari serangan korosif. Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan ketika memilih jenis material dan proses pelapisan.
Bahan pelapis (coating) yang ideal digunakan untuk pelapisan adalah:
1. Logam berlapis harus lebih tahan terhadap lingkungan daripada logam
yang dilindungi.
2. Setelah pelapisan logam yang dilindungi, logam berlapis tidak boleh
menyebabkan korosi.
3. Sifat mekanik dan fisik seperti kekuatan dan ketahanan aus. Ketahanan
korosi dan sifat termal harus sesuai dengan kondisi operasi masing-
masing komponen.
4. Proses pelapisan harus sesuai dengan proses pembuatan komponen.
5. Ketebalan lapisan harus seragam dan tidak boleh mengandung pori-pori
(Pawlowski, 2008).

III.5 Pembagian Daerah Pengecatan Lambung Kapal


Selama proses pengecatan kapal, setiap bagian membutuhkan pembagian
area pengecatan berdasarkan jenis dan fungsi cat yang akan digunakan dalam
proses pengecatan. Bagian ini dimaksudkan untuk pelat baja di lambung untuk
dilindungi yang sesuai dengan bagiannya, Gambar pembagian daerah pengecatan
pada kapal bisa dilihat pada Gambar 2.8 :

10
Gambar 2.8Pembagian Daerah Pengecatan
(sumber http://dasarpengetahuankapal.blogspot.com)
 Pengecatan pada daerah top side, yaitu daerah lambung kapal antara
garis titik air dan main deck.
 Pengecatan pada daerah bottom, yaitu daerah antara sarat kosong
kapal sampai keel kapal.

III.6 Perhitungan kebutuhan coating


Dalam menghitung kebutuhan material proses coating diperlukan adanya
theoritical spreading rate. Theoritical spreading rate cat merupakan salah satu data
utama untuk mengetahui kebutuhan cat yang akan digunakan. Berikut merupakan
contoh theoritical spreading rate yang tercantum pada produk cat International.
Untuk mendapatkan theoritical spreading rate sesuai tebal DFT yang direncanakan dapat
dilakukan dengan persamaan berikut.
DFT 0 TSR 1
=
DFT 1 TSR 0
DFT0 = Tebal DFT data sheet cat (µm)
DFT1 = Tebal DFT yang direncanakan (µm)
TSR0 = Daya sebar data sheet cat (m²/l)
TSR1 = Daya sebar yang direncanakan (m²/l)
Dengan mengetahui luas lambung kapal dan theoritical
spreading rate cat, maka dapat mengetahui kebutuhan dengan
persamaan sebagai berikut
A
TC ¿
TSR

11
CF ¿ 100+ Lf
A
PC ¿ ×Cf
TSR
TC = Theoritical Coating, kebutuhan cat untuk melapisi luasan (liter).
PC = Pratical Coating, kebutuhan cat setelah memperhitungkan loss factor yang
terjadi.
TSR = Theoritical Spreading rate, daya sebar cat dalam 1 liter (m²/liter)
dengan tebal DFT tertentu.
Cf = Coating factor, faktor yang digunakan untuk mengestimasi
kebutuhan cat akibat adanya loss factor.
Lf = Loss factor, faktor yang digunakan untuk mewakili hilangnya cat
akibat proses pengecatan.
III.7 Biaya coating
Perhitungan biaya coating dapat dilakukan sebagai berikut : (Total luas
permukaan lambung : Area per-liter) : Liter per-kemasan x Harga.

12

Anda mungkin juga menyukai