Makalah SPB Kel 5
Makalah SPB Kel 5
OLEH
KELOMPOK V:
1. HANI ARDIYANTINI (200104073)
2. LISALATUL ISNAENI (200104062)
3. JIHAN SILVIRATUN NUPUS (200104058)
4. MUHAMMAD HAFIZ SANI (200104055)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif.............................................. 2
B. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif .......................................... 2
C. Perbedaan Pembelajaran Kelompok dengan Kooperatif................ 3
D. Tahapan-tahapan Pembelajaran Kooperatif ................................... 4
E. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ................... 4
F. Macam-macam Tipe Pembelajaran Kooperatif ............................. 5
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 7
A. Kesimpulan .................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan baik yang akan dilaksanakan didalam maupun diluar kelas
diperlukan persiapkan yang matang oleh pendidik semua mata pelajaran,
persiapan yang dimaksud adalah RPP atau skenario dalam pembelajaran.
Dalam menyusun RPP seorang pendidik perlu memperhatikan pendekatan dan
metode jenis apa yang akan dipilih dan yang akan dipakai saat KBM.
Pemilihan suatu pendekatan dan metode tertentu harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran.
Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan
menggunakan dengan hanya satu metode.
Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna (Rustaman, hal ini
dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai dengan
baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Pembelajaran Kooperatif?
2. Bagaimana Karakteristik Pembelajaran Kooperatif?
3. Apakah perbedaan Pembelajaran Kelompok Dengan Kooperatif?
4. Apakah tahapan-tahapan Pembelajaran Kooperatif?
5. Apakah kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif?
6. Apakah macam-macam Pembelajaran Kooperatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran Kooperatif.
2. Untuk mengetahui Karakteristik Pembelajaran Kooperatif.
3. Untuk mengetahui perbedaan Pembelajaran Kelompok Dengan Kooperatif.
4. Untuk mengetahui tahapan-tahapan Pembelajaran Kooperatif.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif.
6. Untuk mengetahui macam-macam Pembelajaran Kooperatif?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya
terdiri dari 4 sampai dengan 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen.Pada hakikatnya pebelajaran kooperatif sama dengan kerja
kelompok.
Oleh karena itu, banyak guru yang menyatakan tidak ada sesuatu yang
aneh dalam kooperative learning, karena mereka telah biasa melakukan
pembelajaran kooperative learningdalam bentuk belajar kelompok, walaupun
tidak semua belajar kelompok disebut sebagai kooperative learning. Ada
beberapa pakar pendidikan yang juga mendefinisikan Pembelajaran
Kooperatif yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Salvin (1995) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah
suatu model pembelajaran yang mana system belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif
sehingga dapat merangsang siwa lebih semangat dalam belajar.
b. Menurut Anite Lie (2000) cooperative learning adalah pembelajaran
gotong royong yang mana system pembelajarannyamemberi kesempatan
peserta didik untuk bekerja sama denagn peserta lain dalam tugas-tugas
yang terstruktur (tugas yang telah ditentukan).
c. Menurut Azizah (1998) cooperative learning merupakan strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif
dalam mencapai tujuan.
B. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Pada hakekatnya cooperative learning sama dengan kerja kelompok,
akan tetapi tidak. Setiap kerja kelompok dikatakan cooperative learning,
2
Bennet (1995) menyatakan ada lima unsur dasar yang menjadi karakteristik
cooperative learning , antara lain:
1. Positive Independence (saling ketergantungan positif) yaitu hubungan
timbal balik yang didasari danya kepentingan yang sama.
2. Personal Responsibility (tanggung jawab perseorangan) yaitu mengenal
materi pelajaran dalam anggota kelompok. Sehingga siswa termotivasi
untuk membantu temannya membutuhkan keluwesan.
3. Face to Face Promotive Interaction (interaksi promotif) yaitu interaksi
yang langsung terjadi antara siswa tanpa adanya perantara.
4. Interpersonal Skill (komunikasi antar anggota) yaitu menciptakan
hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok dan
memelihara hubungan kerja yang efektif.
5. Group Processing (pemrosesan kelompok) yaitu meningkatkan
ketrampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah
C. Perbedaan Pembelajaran Kelompok Dengan Pembelajaran Kooperatif
Belajar kelompok merupakan suatu strategi pembelajaran yang sudah
sedemikian tua, namun salah satu manfaat utama dari belajar kelompok adalah
keterampilan sosial bagi siswa. Kita ketahui masyarakat terbentuk karena
interaksi dan hubungan sosial, untuk dapat hidup dengan baik di masyarakat
tentu sangat dibutuhkan keterampilan sosial.
Belajar dalam kelompok ternyata tidak selalu berdampak baik. Ketika
kelompok hanya menggantungkan hasil pekerjaannya pada salah satu atau
sebagian anggota kelompok, sedangkan anggota yang lain hanya
mendompleng, maka yang didapatkan siswa adalah ketidakjujuran, tidak
adanya tanggung jawab yang merata, individualisme di satu sisi dan
kemalasan di sisi yang lain. Sungguh berbahaya.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang muncul dari aktivitas belajar
kelompok, para ahli pendidikan lebih menyarankan untuk menggunakan
pembelajaran kooperatif karena dalam metode ini para siswa juga di bagi
menjadi kelompok-kelompok belajar dimana ada 2 karakter utama nya yaitu:
3
1. Interdependensi positif, berarti saling bergantung. Adanya kata positif
menunjukkan bahwa masing-masing siswa pada dasarnya memiliki
kemampuan untuk bekerja mandiri, namun dalam kerja kooperatif mereka
membangun rasa saling membutuhkan dan saling bergantung satu sama
lain untuk menyelesaikan tugas kelompok.
2. Akuntabilitas Individual (tidak ada pendompleng) maksudnya adalah
misal dalam suatu proses belajar kooperatif terbangun akuntabilitas
individual, artinya setiap individu memiliki tanggung jawab pribadi.
D. Tahapan-tahapan Pembelajaran Kooperatif
Adapun tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif antara lain sebagai
berikut:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, yaitu guru menyampaikan
semua tujuan pembelajaran yg ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa.
2. Menyajikan informasi, yaitu guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan mendemonstrasikan atau melalui bahan bacaan.
3. Mengorganisasikan siswa kedalam klp-klp belajar, yaitu guru menjelaskan
kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar, yaitu guru membimbing klp-
klp belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
5. Evaluasi, yaitu guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yg telah
dipelajari, atau masing-masing klp mempresentasikan hasil kerjanya.
6. Memberi penghargaan, yaitu saat dimana guru mencari cara” untuk
menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok
E. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
1. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
a. Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiri.
b. Dapat merangsang motivasi belajar.
c. Ada tempat untuk bertanya dan ada orang lain yang dapat mengoreksi
kesalahan anggota kelompok.
4
d. Adanya kesempatan melakukan resitasi oral (berdiskusi dan
menjelaskan suatu teori kepada anggota lain).
e. Membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa lain yang mudah
diingat, misalnya, jika ketidaksepakatan terjadi di antara kelompok,
maka perdebatan sengit tak terhindarkan.
2. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
a. Kebanyakan menjadi tempat mengobrol atau gosip.
b. Sering terjadi debat sepele, yang kadang sering berkepanjangan
sehingga membuang waktu percuma.
c. Bisa terjadi kesalahan kelompok, misalnya anggota kelompok
menjelaskan suatu konsep dan yang lain percaya sepenuhnya konsep
itu, dan ternyata konsep itu salah, maka semua anggota kelompok
berbuat salah
F. Macam-macam Tipe Pembelajaran Kooperatif
Kemudian ada banyak macam-macam tipe Pembelajaran Kooperatif,
namun yang akan kami bahas yg utama ada 3 Macam nya antara lain sebagai
berikut:
1. TPS (Think Pair Share) yaitu jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, tipe pembelajaran ini
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat bekerja dengan
sendirinya (individu) serta dapat juga bekerja sama dengan siswa lainnya.
Adapun tahapan TPS meliputi 3 hal yaitu sebagai berikut:
a. Berfikir (Thingking) yaitu guru mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi, kemudian meminta siswa untuk
memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri.
b. Berpasangan (Pairing) yaitu guru meminta siswa berpasangan dengan
siswa lain untuk mendidkusikan apa yang didapat saat tahap berfikir,
pada tahap ini siswa membandingkan jawaban dan hasil pemikiran
masing-masing.
c. Berbagi (Sharing) yaitu guru meminta kepada pasangan untuk berbagi
dengan seluruh kelas tentang apa yang telah di diskusikan.
5
2. TGT (Team Game Tournament) merupakan jenis model pembelajaran
kooperatif yang mampu menempakan siswanya ke dalam kelompok
belajar dengan adanya permainan pada setiap meja turnamen, permainan
tersebut akan menggunakan kartu berisi soal dan kunci jawaban. Adapun
tahapan nya sebagai berikut :
a. Tahapan penyajian kelas (class precentation)
b. Belajar dalam kelompok (teams)
c. Permainan (games)
d. Pertandingan (class precentation)
e. Penghargaan kelompok (team recognition)
3. JIGSAW ( Model Tim Ahli) yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yangmendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai
materipelajaran. Dalam pembelajaran tipe jigsaw setiap siswa mempelajari
sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang telah dipelajari oleh siswa
lain. Adapun tahapannya :
a. Bentuk kelompok dengan 4 orang.
b. Tipe kelompok dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
c. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka.
d. Setelah selesai diskusi, kembali kekelompok asal dan bergantian
mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai
dan tiap anggota lainnya mendengarkan.
e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
f. Guru memberi evaluasi
g. Penutup
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada lima
unsur dasar yang dapat membedakan cooperative learning dengan kerja
kelompok yaitu Positive Independence, Personal Responsibility, Face to Face
Promotive Interaction, Interpersonal Skill dan Group Processing.
Tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif yaitu menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa
kedalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan
belajar, evaluasi dan terakhir memberikan penghargaan sebagai upaya
menghargai hasil belajar individu maupun kelompok.
Kelebihan Pembelajaran ini yaitu dapat mengurangi rasa kantuk
dibanding belajar sendiri, dapat merangsang motivasi belajar, ada tempat
untuk bertanya dan ada orang lain yang dapat mengoreksi kesalahan anggota
kelompok, adanya kesempatan melakukan resitasi oral (berdiskusi dan
menjelaskan suatu teori kepada anggota lain). Kemudian kekurangan nya
kebanyakan menjadi tempat mengobrol atau gosip, sering terjadi debat sepele,
dan bisa terjadi kesalahan kelompok
B. Saran
Demikian kesempurnaan makalah ini, diperlukan kajian lebih lanjut
mengenai materi pembahasan. Oleh karena itu, karena kami pun masih
mempunyai banyak kekurangan dalam penjabaran permasalahannya, maka
sangat dibutuhkan kritik dan saran yang kontruktif sebagai kontruksi
perwujudan makalah lebih baik lagi kedepannya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Rustaman, N dkk. 2003. Common Text Book Strategi Belajar mengajar Biologi.
Bacon.
Jakarta.