Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Kesehatan dan Masyarakat (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171

Volume 2, Nomor 1, Januari 2022

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI
PADA MASA PANDEMI COVID 19
Rauda1*, Friska Halawa2
1*Fakultas Farmasi Dan Kesehatan, Program Studi Profesi Bidan,
2Mahasiswa Kebidanan, Institut Kesehatan Helvetia Medan, Indonesia
Email: 1*Rauda@helvetia.ac.id

Abstrak-Imunisasi adalah salah satu bentuk program dari kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka
kematian bayi dan balita. Pada masa pandemi COVID-19, Pelayanan imunisasi sebagai salah satu pelayanan pelayanan
kesehatan esensial tetap menjadi prioritas untuk dilaksanakan. Imunisasi dasar yaitu imunisasi Hepatitis B, BCG, DPT, Polio,
HB dan campak. Imunisasi dapat mencegah terjadinya suatu penyakit dan dapat mengendalikan laju pertumbuhan bayi. Tujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total
population yaitu sebanyak 45 ibu. Hasil penelitian ini adalah Mayoritas responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 26
orang (44.9%). Mayoritas responden tidak bekerja yaitu sebanyak 28 orang (62.2%). Mayoritas responden mendapat dukungan
keluarga yaitu sebanyak 27 orang (60.0%). Mayoritas responden tidak terjangkau yaitu sebanyak 28 orang (62.2%).
Simpulan dalam penelitian ini adalah hubungan pengetahuan, pekerjaan ibu, dukungan keluarga dan jarak tempat pelayanan
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Saran kepada petugas kesehatan terutama bidan dan Kader posyandu dalam
memantau imunisasi anak khususnya pada saat pandemi COVID 19. Sehingga seluruh anak mendapatkan imunisasi rutin
dengan tepat waktu tanpa orang tua khawatir akan terpapar virus COVID 19.

Kata Kunci: imunisasi , bayi, covid 19

Abstract-Immunization is a form of a health program that is very effective in reducing infant and under-five mortality. During
the COVID-19 pandemic, immunization services as one of the essential health services remain a priority to be implemented.
The basic immunizations are Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, HB, and measles immunizations. Immunization can prevent the
occurrence of a disease and can control the baby's growth rate. The purpose of this study was to determine the factors associated
with the completeness of basic immunization in infants.
The design of this research is an analytic survey with a cross-sectional approach. The sampling technique was the total
population, which was 45 mothers. The results of this study are the majority of respondents have less knowledge as many as
26 people (44.9%). The majority of respondents do not work as many as 28 people (62.2%). The majority of respondents
received family support, namely 27 people (60.0%). The majority of respondents were unreachable as many as 28 people
(62.2%).
The conclusions in this study are the relationship between knowledge, mother's occupation, family support, and distance from
the place of service with the completeness of basic immunization in infants. Suggestions to health workers, especially
midwives and Posyandu cadres in monitoring children's immunizations, especially during the COVID 19 pandemic. So that
all children get routine immunizations on time without parents worrying about being exposed to the COVID 19 virus.

Keywords: basic immunization, baby, covid 19

1. PENDAHULUAN
Pada masa pandemi COVID-19, Pelayanan imunisasi sebagai salah satu pelayanan pelayanan kesehatan
esensial tetap menjadi prioritas untuk dilaksanakan. Imunisasi dapat mencegah kematian pada 2-3 juta anak per
tahun yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi (PD3I).(Mukhi & Medise, 2021) Dalam
lingkup pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama. Dalam melaksanakan Sistem
Kesehatan Nasional (SKN). Imunisasi adalah salah satu bentuk program dari kesehatan yang sangat efektif dalam
upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.(Kementrian Kesehatan Republik indonesia, 2017)
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di Dunia meninggal karena berbagai penyakit yang sebenarnya
dapat dicegah dengan imunisasi.(Hartati et al., 2019) Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia dalam lima
tahun terakhir selalu di atas 85%, namun masih belum mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan yang
ditentukan. Pada tahun 2017 imunisasi dasar lengkap di Indonesia sebesar 91,12%. Angka ini sedikit di bawah
target Renstra tahun 2017 sebesar 92%. Sedangkan menurut Provinsi, terdapat 15 Provinsi yang mencapai target
Renstra tahun 2017.
Imunisasi dasar yaitu imunisasi Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, HB dan campak.(Afriana & Lusiana,
2016) Banyak hal yang dapat menyebabkan minimnya cakupan imunisasi anak di Indonesia.(Irawati, 2020)
Menurut Penelitian Girmay dan Dadi menyatakan bahwa sebesar 49,9% ibu tidak mengetahui tentang

21
Jurnal Kesehatan dan Masyarakat (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022

kelengkapan imunisasi dasar sehingga membuat ibu tidak membawa bayi nya untuk imunisasi secara
lengkap.(Girmay dan Dadi, 2019)
Penelitian Sari menyatakan bahwa ibu yang memiliki pekerjaan di luar rumah sehingga ibu beralasan
tidak memiliki waktu untuk mambawa bayi nya imunisasi. (Sari, 2018) Penelitian Hartati menyatakan bahwa
dukungan keluarga berperan terhadap kelengkapan status imunisasi dasar pada bayi. (Hartati et al., 2019)
Pandemi covid 19 menyebabkan target cakupan imunisasi sulit tercapai. Orang tua khawatir bahwa anak
mereka akan tertular COVID-19 jika pergi ke tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan
rumah sakit. (Irawati, 2020) Dampak yang terjadi apabila bayi tidak imunisasi secara lengkap yaitu dapat
menurunkan sistem kekebalan tubuh pada bayi kemudian beresiko tertular penyakit seperti tuberculosis, hepatitis
B, tetanus, polyomyelitis dan campak.(Afriana & Lusiana, 2016) Pemberian imunisasi dasar secara gratis telah
diberlakukan oleh pemerintah di fasilitas pelayanan kesehatan yaitu puskesmas di seluruh Indonesia.(Irawati,
2020)
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Faktor-faktor
Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi selama masa pandemic covid
19.

2. METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional.(Creswell JW, 2017) Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi di Puskesmas Desa
Lalang sebanyak 45 Ibu. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total population yaitu sebanyak 45 Ibu.
Pada penelitian ini variabel yang diteliti terhadap kelengkapan ibu pada masa pandemic covid 19 adalah
jarak, Pekerjaan dan dukungan keluarga. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengujian
validitas pada setiap pertanyaan sebanyak 15 pertayaan di kuesioner penelitian didapatkan hasil nilai r-Tabel
variabel (0,514) dan Reliabilitas (0.879). Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square pada batas
kemaknaan p< 0,05.

3. HASIL
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap ibu yang mempunyai bayi di puskesmas Desa Lalang
sebanyak 45 orang.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi pekerjaan, dukungan keluarga dan jarak
Variabel F %
Pekerjaan
Bekerja 17 37.8
Tidak Bekerja 28 62.2
Dukungan Keluarga
Mendukung 27 60
Tidak Mendukung 18 40
Jarak
Terjangkau 17 37.8
Tidak Terjangkau 28 62.2
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa, dari 45 responden mayoritas ibu tidak bekerja sebanyak 28
orang (62.2%), keluarga ibu mendukung yaitu sebanyak 27 orang (60.%) dan tidak terjangkau yaitu sebanyak 28
orang (62.2%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi
No Sikap F %
1 Lengkap 19 35.6
2 Tidak Lengkap 26 64.4
Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa, dari 45 responden mayoritas ibu memberikan imunisasi
dasar secara tidak lengkap pada anaknya yaitu sebanyak 26 orang (64.4%).

Table 3. Kelengkapan Imunisasi Dasar


Kelengkapan Imunisasi Dasar
Variabel Lengkap Tidak Lengkap Jumlah NilaiP

F % F % F %

22
Jurnal Kesehatan dan Masyarakat (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022

Pekerjaan
Bekerja 4 16.7 13 61.9 17 37.8 .002
Tidak Bekerja 20 83.3 8 38.1 28 62.2
Dukungan Keluarga
Mendukung 18 85.7 9 37.5 27 60.0 .002
Tidak Mendukung 3 14.3 15 62.5 18 40.0
Jarak Lokasi
Terjangkau 16 76.2 1 4.2 17 37.8 .000
Tidak Terjangkau 5 23.8 23 95.8 28 62.2

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa pekerjaan, dukungan keluarga dan jarak lokasi
dengan nilai p< 0,05 merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada masa
pandemic covid 19.

4. PEMBAHASAN
Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi selama masa pandemi covid 19. Pada tabel 3 menunjukkan bahwa
pekerjaan, dukungan keluarga dan jarak lokasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan
imunisasi dasar.
Faktor pekerjaan berhubungan dengan kelengkapan imunisasi. Pada penelitian ini didapat bahwa banyak
ibu yang tidak datang ke posyandu memberikan imunisasi pada anaknya, dalam kenyataan sehari-hari banyak kita
lihat antara lain faktor sosial dan faktor lain yaitu hambatan ketiadaan waktu yang dikarenakan kesibukan bekerja.
Seorang ibu yang bekerja diluar rumah akan cenderung tidak memiliki waktu yang banyak untuk membawa
anaknya imunisasi.
Menurut penelitian Town, menunjukkan bahwa alasan orang tua tidak memberikan imunisasi lengkap
usia 1 tahun di Mawatch Goth, Kota Kemari, Karachi, Pakistan, didapatkan hasil 32% diantaranya
dikarenakan ibu sibuk bekerja sehingga tidak memiliki waktu membawa anaknya untuk imunisasi. (Town,2016)
Faktor dukungan keluarga menpunyai hubungan terhadap kelengkapan imunisasi dasar. Pada tabel 3
menunjukkan bahwa ibu yang tidak dapat dukungan keluarga mayoritas imunisasi dasar tidak lengkap. Ibu merasa
diperhatikan ketika mendapat dukungan dari keluarga terutama suami dengan dukungan keluarga ibu lebih
bersemangat untuk membawa bayinya di imunisasi terutama jika keluarga ikut memberikan informasi tentang
penting nya imunisasi dan dampak jika tidak di imunisasi.
Penelitian Nasrul Effendi menunjukkan ada hubungan yang signifikan dukungan keluarga dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Ibu muda memiliki resiko pengalaman yang masih minimal dalam
pola asuh bayi, termasuk dalam mencapai target pemberian imunisasi dasar lengkap untuk itu ibu sangat
membutuhkan dukungan yang positif dari keluarga.(Nasrul Effendi, 2017)
Faktor jarak lokasi pelayanan kesehatan sangat berpengaruh dengan kelengkapan imunisasi dasar,
dimana ibu yang memiliki jarak rumah yang jauh dengan tempat pelayanan kesehatan akan cenderung tidak
bersemangat untuk membawa anaknya di imunisasi berbeda dengan ibu yang memiliki jarak rumah yang dekat
dengan tempat pelayanan kesehatan. Penelitian Libunelo E, dkk menyatakan bahwa status kelengkapan imunisasi
dasar adalah adanya keterjangkauan tempat pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Jarak Lokasi yang terlalu jauh
dari tempat pelayanan imunisasi akan membuat ibu ragu untuk datang. Hal ini dikarenakan ibu akan mengeluarkan
biaya tambahan untuk kelokasi. (Libunelo et al., 2018)

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat ditarik kesimpulan yaitu pekerjaan,
dukungan keluarga dan jarak lokasi merupakan faktor -faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar.
Diharapkan seluruh anak mendapatkan imunisasi rutin dengan tepat waktu tanpa orang tua khawatir akan terpapar
virus COVID 19, karena kader dan bidan akan berkeliling atau membuatkan jadwal khusus untuk anak yang harus
diimunisasi sesuai jadwalnya. Agar lebih efektif sistem ini dapat ditambahkan dengan pengiriman informasi
jadwal posyandu melalui media whatsapp, penambahan fitur lokasi anak yang diimunisasi menggunakan fasilitas
google maps, dan juga klustering lokasi wilayah sesuai dengan status kelengkapan imunisasi.

23
Jurnal Kesehatan dan Masyarakat (Jurnal KeFis) | e-ISSN : 2808 - 6171
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022

DAFTAR PUSTAKA
Afriana, & Lusiana, A. (2016). Asuhan Neonatus Bagi Balita Dan Anak Pra Sekolah. Trans Media.
Creswell JW, C. J. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
Girmay dan Dadi. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan imunisasi dasar lengkap di Ethiopia.
Hartati, I., Irawan, D., & Maulida, A. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi
Usia 0-12 Bulan di Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Pendidikan Dan Praktik
Kesehatan, 2(1), 41–53.
Irawati, N. A. V. (2020). Imunisasi Dasar dalam Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Kedokteran Unila, 4(2), 205–210.
Kementrian Kesehatan Republik indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia.
Libunelo, E., Paramata, Y., & Rahmawati, R. (2018). Hubungan Karakteristik Ibu dan Jarak Pelayanan Kesehatan Dengan
Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Dulukapa. Gorontalo Journal of Public Health, 1(1), 08.
https://doi.org/10.32662/gjph.v1i1.142
Mukhi, S., & Medise, B. E. (2021). Faktor yang Memengaruhi Penurunan Cakupan Imunisasi pada Masa Pandemi Covid-19
di Jakarta. Sari Pediatri, 22(6), 336. https://doi.org/10.14238/sp22.6.2021.336-42
Nasrul Effendi. (2017). Faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Skripsi.
Sari, D. (2018). Faktor-faktor pada Ibu yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung. Lampung: Universitas Lampung.
Town. (2016). Skripsi Penelitian Hubungan tingkat pekerjaan dengan pemberian imunisasi dasar. Skripsi Negeri Semarang;

24

Anda mungkin juga menyukai