Dosen pengampu:
Prodi D3 Keperawatan
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kebutuhan Gizi Pada Lansia” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
ujian akhir semester “Bahasa Indonesia” Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
BAB III.............................................................................................................. 17
PENUTUP ......................................................................................................... 17
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, tubuh manusia mengalami perubahan sesuai
dengan masanya. Misalnya saja yang telah berusia lanjut atau kelompok lansia.
Tubuh mereka mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kebutuhan gizi
lansia. Semakin terjaga kebutuhan nutrisi pada lansia, semakin sehat tubuh
mereka. Sebaliknya, bila gizi dan nutrisi tidak terpenuhi terlebih di usia lanjut,
kelompok lansia akan semakin rentan terkena penyakit yang membahayakan
mereka. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui nutrisi yang dibutuhkan
serta tips untuk memenuhinya sebagai upaya menjaga kesehatan lansia.
Kebutuhan gizi lansia tidak bisa disamakan satu sama lain. Artinya
beberapa lansia mungkin membutuhkan lebih sedikit nutrisi tertentu, tapi lebih
banyak jenis nutrisi lain. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kesehatan dari masing-
masing lansia. Namun, umumnya kebutuhan nutrisi pada lansia akan mengalami
penurunan karena adanya penurunan dari massa tubuh dan kecepatan
metabolisme. Lansia pun dapat dikategorikan ke dalam beberapa karakteristik
dilihat dari sistem pencernaannya. Dari beberapa kategori dapat dilihat kebutuhan
gizi lansia yang perlu dipenuhi seperti menurunnya kemampuan alat pengecap,
menurunnya daya penyerapan pada usus, tidak nafsu makan.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, berikut
adalah tujuan penyusunan makalah:
Mendeskripsikan pengertian gizi seimbang
Mendeskripsikan betapa pentingnya gizi seimbang bagi lansia
Menjelaskan pola makan gizi seimbang untuk lansia
Menjelaskan dampak yang ditimbulkan jika adanya
kekurangan/kelebihan gizi pada lansia.
1.4 Manfaat
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai
pentingnya menjaga kebutuhan/keseimbangan Gizi pada Lanjut
Usia (Lansia)
BAB II
PEMBAHASAN
Diet dan gaya hidup, ditambah dengan pemeliharaan berat badan yang
sehat adalah penting dalam pemeliharaan kesehatan untuk semua kelompok umur
tetapi sangat penting untuk penuaan yang sehat. Menjaga nutrisi yang baik status
memiliki implikasi yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan, menunda
dan mengurangi risiko pengembangan penyakit, mempertahankan kemandirian
fungsional dan dengan demikian mempromosikan kehidupan mandiri yang
berkelanjutan.
Penuaan disertai dengan banyak perubahan dapat mempersulit kebutuhan nutrisi.
Perubahan ini telah dikategorikan ke dalam kategori besar fisik/fisiologis dan
psikososial.
Perubahan patologis
Medis
Social
Psikologis
Bagi sebagian orang, nutrisi yang baik mungkin menjadi kurang penting
seiring bertambahnya usia. Faktor-faktor seperti berkabung, sosial isolasi dapat
mempengaruhi praktik diet. Memasak makanan yang tepat untuk seseorang
membutuhkan waktu dan mungkin terasa memberatkan dan akibatnya makanan
menjadi terbatas pada makanan ringan. Penyakit dan kecacatan juga dapat
mempengaruhi kemampuan untuk berbelanja, dan menyiapkan makanan.
2. Penyakit kronis
3. Perubahan psikologis
Rasa dan bau berkurang seiring bertambahnya usia dan gigi yang buruk
dapat membatasi pilihan makanan untuk makanan lunak. Mulut kering
(xerostomia) adalah umum, membuat menelan sulit dengan menghindari makanan
berikutnya. Malabsorbsi (pengganggu) nutrisi penting dapat terjadi sebagai akibat
dari perubahan gastrointestinal seperti gastritis atrofi. Pengosongan Lambung
melambat dengan penuaan dengan efek merugikan potensial pada nafsu makan.
Semua faktor ini, secara independen atau secara kolektif, dapat menyebabkan
pengurangan asupan makanan.
Asupan yang lebih rendah terutama terlihat pada mereka yang berusia 75
tahun ke atas. Kekurangan asupan zat gizi mikro disertai dengan prevalensi yang
tinggi kelebihan berat badan dan obesitas (70%), menunjukkan asupan makanan
padat energi tetapi miskin nutrisi mikro. Data survei diet Inggris menunjukkan
asupan vitamin D, dari sumber makanan, untuk pria dan wanita berusia 65 tahun
ke atas, kekurangan, hanya 33% dari Nutrisi Referensi Nilai asupan. Di Prancis,
sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengkarakterisasi populasi lemah dari
orang dewasa yang hidup bebas berusia lebih dari 65 tahun ditemukan hampir
semua orang (>95% dari peserta) memiliki kekurangan vitamin D klinis.
Sosial kekurangan adalah salah satu dari banyak faktor yang mungkin
berkontribusi terhadap hal ini. Mereka yang berpenghasilan rendah diketahui
memiliki pola makan yang lebih buruk daripada yang lebih kaya dan pasien yang
berisiko malnutrisi saat masuk ke rumah sakit ditemukan lebih mungkin berasal
dari daerah kekurangan. Di Skotlandia sekitar 16% orang tua orang (>65 tahun)
saat ini hidup dalam kemiskinan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tingkat pengetahuan dan sikap lansia terhadap kebutuhan gizi lanjut sudah
baik, maka di harapkan para lansia dapat menerapkan pola hidup sehat misalnya
dalam pemilihan makanan yang sesuai dan mengandung kadar gizi yang
seimbang.
3.2 Saran
a. Bagi pembaca
Semoga makalah ini dapat menjadi rujukan olleh pembaca untuk
lebih mengetahui dan memahami tentang kebutuhan gizi pada lansia.
b. Bagi Penulis
Semoga dengan adanya makalah ini penulis bisa lebih belajar apa
dan bagaimana kebutuhan gizi terhadap lansia untuk menjadi anak yang
dapat memperhatikan kebutuhan gizi orang tuanya.
c. Bagi keluarga
Penulis berharap semoga keluarga agar selalu memperhatikan
kondisi para lansia terutama pada hal pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
lansia dan menyiapkan maakanan yang sehat.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran agar dapat melakukan penelitian lanjutan dengan
menambahkan factor faktor yang mempengaruhi fungsi keperawatan
kesehatan keluarga dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
Wilma Leslie and Catherine Hankey, 2015, Aging Nutritional Status and
Health https://www.mdpi.com/2227-9032/3/3/648
https://www.anlene.com/id/ms/kebutuhan-gizi-nutrisi-lansia.html