Disusun Oleh
Kelompok 2
1
PENGERTIAN OBAT TRADISIONAL
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun- temurun,
masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan saat ini
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan
Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia diatur pada Keputusan Kepala Badan Pengawasan
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok
Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia.
1. Penandaan Jamu
2
2. Penandaan Obat Herbal Terstandar
Obat herbal terstandar sebagaimana harus mencantumkan logo dan tulisan “OBAT
HERBAL TERSTANDAR”
Logo berupa” JARI-JARI DAUN (3 PASANG) TERLETAK DALAM
LINGKARAN”, dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari wadah/
pembungkus/ brosur.
Logo (jari-jari daun dalam lingkaran) dicetak dengan warna hijau di atas warna
putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo.
Tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR” harus jelas dan mudah dibaca, dicetak
dengan warna hitam di atas dasar warna putih atau warna lain yang mencolok
kontras dengan tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR”.
3
3. Penandaan Fitofarmaka
Dalam pelabelan suatu produk, dilakukan penerapan 2D Barcode yang diatur pada
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penerapan
2D Barcode dalam Pengawasan Obat dan Makanan.
2D Barcode menggunakan metode
Otentifikasi
Identikasi
4
2D Barcode dengan metode Identifikasi berlaku untuk:
Obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas;
Obat Tradisional;
Suplemen Kesehatan;
Kosmetika; dan
Pangan Olahan.
2D Barcode dengan metode Identifikasi yang tercantum dalam Izin Edar secara elektronik
berupa QR Code diterbitkan oleh Badan POM. 2D Barcode harus memuat informasi
meliputi: nomor Izin Edar dan masa berlaku Izin Edar.
5
Industri Obat Tradisional (IOT) adalah industri yang memproduksi obat tradisional
dengan total aset diatas Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah), tidak termasuk
Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) adalah industri obat tradisional dengan total
aset tidak lebih dari Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah), tidak termasuk
Usaha jamu / Racikan adalah suatu usaha peracikan pencampuran dan atau
pengolahan obat tradisional dalam bentuk rajangan, serbuk, cairan, pilis, tapel atau
parem dengan skala kecil, dijual di suatu tempat tanpa penandaan dan atau merek
dagang.
Obat Tradisional Lisensi adalah obat tradisional asing yang diproduksi oleh suatu
Pilis adalah obat tradisional dalam bentuk padat atau pasta yang digunakan dengan
Parem adalan obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau bubur yang digunakan
dengan cera melumurkan pada kaki dan tangan atau pada bagian tubuh lain.
Tapel adalah obat tradisional dalam bentuk, padat pasta atau bubur yang digunakan
Sediaan Galenik adalah ekrtaksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari
Bahan tambahan adalah zat yang tidak berkhasiat sebagai obat yang ditambahkan
6
Berdasarkan PERMENKES No 06 tahun 2002 BAB III dijelaskan bahwa :
1. Setiap industri dan usaha di bidang obat tradisional wajib memiliki izin dari
Menteri
2. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk usaha
3. Selain wajib memiliki izin, industri dan usaha obat tradisional wajib memenuhi
Izin industri dan usaha obat tradisional berlaku seterusnya selama industri
dan usaha obat tradisional yang bersangkutan masih berproduksi dan memenuhi
untuk :
9
Tidak terdaftar,
Remasyah serbuk / TR Fenilbutason
mencantumkan No
4. 993298381 PJ. Remasyah, Jateng dan Piroksikam 2012 Izin Edar fiktif
Tidak terdaftar,
Neo Rematik / TR PJ Dita Farmasi, Parasetamol dan mencantumkan No
9. 003766246 Kudus Prednison 2012
Izin Edar fiktif
Tidak terdaftar,
Alfa Salam Batuk Pilek / mencantumkan No
12. TR 003203489 PJ. Doa Ibu Jakarta Parasetamol 2012 Izin Edar fiktif
Tidak terdaftar,
13. Kupu–Kupu Malam serbuk / PT. SM Jaya, Jateng Tadalafil 2012
mencantumkan
10
Parasetamol, As.
Mefenamat dan Tidak terdaftar,
Pil Ramuan Shin She
PJ Mustika Alam Na mencantumkan No
16. Merah Delima / 066754317 2012
Banten - Indonesia Diklofenak Izin Edar fiktif
Pasal 4
Pengawasan Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan dilakukan pada:
a. Fasilitas produksi dan distribusi Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen
Kesehatan;
11
b. Penandaan Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan;
c. Promosi Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan; dan d. Monitoring
Efek Samping Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan
Pasal 7
2) Temuan hasil Pengawasan Obat Tradisional, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan, dan
Kosmetika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikategorikan sebagai berikut:
Pasal 8
Tindak lanjut temuan hasil Pengawasan Obat Tradisional, Obat Kuasi, Suplemen
Kesehatan, dan Kosmetika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat berupa:
b. sanksi administratif.
Pasal 9
Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, berupa tindakan yang
dilaksanakan oleh Petugas dalam rangka melakukan pembinaan terhadap penyempurnaan
Pengelolaan Obat Tradisional, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetika.
Pasal 10
a. peringatan tertulis;
b. penarikan;
c. pemusnahan;
e. pencabutan sertifikat
12
g. pengumuman kepada publik; dan/atau
Pasal 11
Ketentuan teknis Pedoman Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Obat Tradisional, Obat
Kuasi, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
sampai dengan Pasal 10 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
Pasal 12
Pasal 13
Tindak lanjut hasil Pengawasan yang sedang berproses sebelum berlakunya Peraturan
Badan ini tetap diproses berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.04.1.23.08.15.3873 Tahun 2015
tentang Pedoman Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetika, dan
Suplemen Kesehatan.
Pasal 14
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia
13
PENUTUP
Makin meningkatnya keinginan masyarakat untuk memilih obat tradisional sebagai
alternatif kesembuhan dan dengan pesatnya perkembangn Obat Tradisional di Indonesia
maupun didunia maka ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh farmasis untuk
mengembangan obat tradisional yang aman dan memenuhi syarat kesehatan :
1. Dengan melihat jumlah tanaman Indonesia yang berlimpah dan baru 180 tanaman
yang digunakan sebagai obat tradisional oleh industri maka peluang bagi profesi
kefarmasian untuk meninkatkan peran sediaan herbal dalam pembangunan kesehatan
masih terbuka lebar.
2. Standarisasi bahan baku dan obat jadi, pembuktian efek farmakologi menajdi PR bagi
farmasis masayarkat
3. Tingkat keamanan obat herbal merupakan tantangan bagi farmasis agar obat herbal
dapat semakin diterima oleh masyarakat luas
4. Pemberian informasi yang benar terhadap Obat Tradisional merupakan kewajiban
farmasis kepada masyarakat.
14