TENTANG
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.AGOESDJAM KETAPANG
2
Memutuskan
Menetapkan
Ditetapkan di Ketapang
pada tanggal Februari 2022
FERIA KOWIRA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
C. Langkah-langkah kegiatan penyusunan Standar Pelayanan
1. Penyusunan Rancangan Standar Pelayanan
Pada awal penyusunan Standar Pelayanan, Organisasi Penyelengara
Pelayanan, memiliki kewajiban untuk menyusun Standar Pelayanan
berupa rancangan Standar Pelayanan terlebih dahulu sebagai bahan
Diskusi dengan Masyarakat.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan rancangan
standar Pelayanan adalah dengan cara melakukan Identifikasi
persyaratan, Identifikasi Prosedur, Identifikasi Waktu, Identifikasi
Biaya/Tarif, Identifikasi Produk Pelayanan, penangan pengelolaan
pengaduan DST.
2. Partisipasi Masyarakat dalam penyusunan Standar Pelayanan
Sebagai mana amanat dalam Pasal 20 Undang-undang No.25 tahun
2009, bahwa dalam penyusunan penetapan standar pelayanan Public
Wajib dilakukan dengan mengikut sertakan Masyarakat dan pihak-
pihak terkait.
Tujuan keikut sertaan masyarakat dalam Forum pembahasan bersama
adalah untuk menyelaraskan kemampuan penyelengara pelayanan
dengan kebutuhan/ kepentingan masyarakat dan kondisi lingkungan,
guna mengefektikan penyelengaraan pelayanan yang berkualitas.
Metode yang dapat digunakan dalam proses diskusi ini antara lain :
6
3. Penetapan Standar Pelayanan
Sebelum dilakukan penetapan Standar Pelayanan, penyelenggara wajib
membuat berita acara pembahasan Standar Pelayanan. Pihak-pihak
yang terlibat dalam pembahasan wajib turut serta memberikan tanda
tangan. Standar Pelayanan yang telah disepakati antara penyelenggara
dan pengguna layanan kemudian ditetapkan oleh penyelenggara
pelayanan public.
4. Penerapan Standar Pelayanan
Standar pelayanan yang sudah ditetapkan tersebut, selanjunya siap
diterapkan oleh unit Pelayanan yang bersangkutan. Proses penerapan
Standar Pelayanan ini dilakukan dengan Internalisasi dan Sosialisasi
kepada Pihak-pihak terkait. Internalisasi diperlukan untuk
memberikan Pemahaman kepada seluruh jajaran Organisasi
penyelengara Pelayanan. Sedangkan , Sosialisasi perlu dilakukan
untuk membangun pemahaman dan persamaan Persepsi dilingkungan
Unit/Satker penyelengara Pelayanan. Proses Internalisasi dan
Sosialisasi ini agar didokumentasikan oleh Penyelengara.
5. Penetapan Maklumat Pelayanan
Sebelum menerapkan Standar Pelayanan, penyelengara diwajibkan
untuk menyusun dan menetapkan Maklumat Pelayanan. Maklumat
Pelayanan merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban
penyelenggara untuk melaksanakan Pelayanan sesuai dengan Standar
Pelayanan.
Hal-hal yang perlu dimuat dalam Maklumat Pelayanan adalah :
a. Pernyataan Janji dan Kesanggupan untuk melaksanakan Pelayanan
sesuai dengan Standar Pelayanan.
b. Pernyataan memberikan Pelayanan Sesuai dengan Kewajiban dan
akan melakukan Perbaikan Secara terus menerus.
c. Pernyataan kesediaan untuk menerima Sangsi, dan/ atau
memberikan Kompensasi apabila pelayanan yang diberikan tidan
sesuai dengan Standar.
Maklumat Pelayanan yang telah disusun wajib dipubliasikan secara
7
luas, jelas, dan terbuka kepada Masyarakat, melalui berbagai Media
yang mudah diakses oleh Masyarakat.
6. Pemantauan dan Evaluasi
Pada prinsip nya proses Pemantauan dan evaluasi ini dilakukan untuk
melakukan evaluasi kinerja Pelayanan sebagai dasar perbaikan
berkelanjutan dalam proses pemantauan dilakukan penilaian apakan
Standar Pelayanan yang sudah disusun dapan dilaksanakan dengan
baik, apa yang menjadi Faktor kunci keberhasilan dan apa yang
menjadi Faktor penghambat.
Metode yang dapat dipergunakan antara lain :
a. Analisis Dokumen
b. Survei, Wawancara, dan Observasi. Survei dapat dilakukan dengan
mengunakan metode survei kepuasan Masyarakat (SKM)
c. Pengaduan Pelayanan Public
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan,
penyelenggara pelayanan dapat melakukan perbaikan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan public/ Inovasi secara berkelanjutan
(continuous Improvement).
D. Sistematika Penulisan Standar Pelayanan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republic Indonesia Nomor 15 tahun 2014 Tentang
pedoman Standar Pelayanan, bahwa Komponen Standar Pelayanan harus
memuat :
1. Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan Proses penyampaian
Pelayanan (Servis Delivery) meliputi :
a. Persyaratan
b. Sistem, mekanisme, dan Prosedur
c. Jangka waktu Pelayanan
d. Biaya/ Tarif
e. Produk Pelayanan
f. Penanganan pengaduan ,saran,dan masukan
2. Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan proses pengelolaan
Pelayanan di Internal Organisasi (Manufacturine) meliputi :
a. Dasar Hukum
8
b. Sarana dan Prasarana dan/ atau Fasilitas
c. Kompetensi Pelaksana
d. Pengawasan Internal
e. Jumlah Pelaksana
f. Jaminan Pelayanan
g. Jaminan keamana dan keselamatan Pasien
h. Evaluasi kinerja pelaksana
9
LAMPIRAN SK NOMOR : NO : / BLUD-RSUD.B /2022
BAB II
STANDAR PELAYANAN
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1. Persyaratan A. Pasien Peserta BPJS
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu BPJS
4. Rujukan dari FKTP / FKTRL / SKDP/RESUME
MEDIS
5. Surat Eligibilitas Pelayanan.
B. Pasien Umum
1. Kartu Identitas Berobat
2. Kartu identitas ( KTP/SIM/Pasport)
C. Pasien Jaminan Perusahaan
1. Kartu Identitas Berobat
2. Surat Pengantar jaminan dari Perusahaan
3. Rujukan dari klinik perusahaan/dokter
setempat
2 Sistem, Mekanisme 1 Pengambilan nomor antrian
dan Prosedur 2 Pasien menunggu diruang tunggu BPJS/pasien
umum/pasien perusahaan untuk pemanggilan
nomor antrian
3 Pendaftaran di loket umum bagi pasien umum
dan perusahaan serta pasien BPJS di Counter
BPJS ,pasien sesuai dengan nomor antrian
4 Petugas pendaftaran memverifikasi berkas
pasien perusahaan / asuransi
5 Pasien menunggu di Klinik Spesialis yang dituju
6 Petugas penerima berkas menyerahkan ke
petugas penerbit SEP, bagi pasien BPJS untuk
menerbitkan SEP rawat jalan
10
3 Jangka Waktu Senin – Jumat
Penyelesaian Pukul 7.30 – 15.00 WIB
Manufacturing
7 Dasar Hukum 1. Undang - Undang RI Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang - Undang RI Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
BPJS
4. Undang - Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS
5. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.
6. Peraturan Pemerintah Kesehatan RI Nomor 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medik
8. Pedoman Kemenkes RI Tahun 2012 tentang
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di
Rumah Sakit;
9. Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2021 Tentang
tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang.
11
8 Sarana,Prasarana, 1. Counter Pendaftaran
dan/atau Fasilitas 2. Ruang tunggu dilengkapi dengan televisi, AC,
media edukasi
3. Komputer
4. Layar Monitor
5. Printer
6. Sound System
7. Meja
8. Kursi
9. Jaringan line internet
10. Printer ID Card
9 Kompetensi 1. Tenaga Rekam Medik
Pelaksana 2. Sarjana
3. SMA yang sederajat dan Tenaga yang sudah
terlatih
10 Pengawasan 1. Monitoring & Evaluasi
Internal 2. Supervisi oleh Kepala Bidang dan Seksi Rekam
Medis
11 Jumlah Pelaksana 10 orang, terdiri dari:
1. Menerima dan memverifikasi berkas 2 orang
2. Penerbit 5 orang
3. 2 ( dua ) orang menerima pendaftaran untuk
pasien Umum/Perusahaan/Asuransi
12
B. Standar Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Rawat Inap
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan A. Pasien Peserta BPJS
1. Surat Pengantar Masuk Rumah Sakit IGD /
Poliklinik / Kamar Terima
2. Kartu identitas berobat
3. Kartu identitas (KTP /Fotocopy KK)
4. Fotocopy Kartu BPJS
B. Pasien Umum
1. Surat Pengantar Masuk Rumah Sakit dari
IGD/Poliklinik
/ Kamar Terima
2. Kartu Identitas Berobat
3. Kartu identitas ( KTP/SIM/Pasport)
C. Pasien Jaminan Perusahaan
1. Surat Pengantar Masuk Rumah Sakit dari
IGD/Poliklinik
/ Kamar Terima
2. Kartu Identitas Berobat
3. Surat Pengantar jaminan dari Perusahaan
4. Rujukan dari klinik perusahaan/dokter
setempat
2 Sistem, Mekanisme 1. Menerima surat pengantar dirawat dari
dan Prosedur poliklinik atau IGD/Poliklinik / Kamar Terima
yang dibawa petugas atau pasien/keluarga
pasien.
2. Melakukan wawancara untuk menentukan
kelas ruang perawatan.
3. Registrasi dan Validasi kepesertaan BPJS,
jaminan perusahaan, jaminan kesehatan
masyarakat miskin dll.
4. Menjelaskan tarif ruangan kepada
pasien/keluargannya yang memerlukan.
5. Komfirmasi pertelepon ke petugas di ruang
rawat inap yang bersangkutan untuk
memastikan tempat pasien dirawat.
6. Pasien lama/pasien yang sudah pernah
berobat dilihat KIB pasien tersebut, apabila
tidak dibawa dicari di komputer untuk
memastikan nomor rekam medis pasien lama.
7. Pasien baru dibuatkan KIB untuk
menentukan nomor rekam medis pasien
tersebut.
8. Data pasien dapat diimput dengan KTP/ SIM
pasien yang bersangkutan atau melalui
13
wawancara.
9. Entri data ke komputer kemudian print surat
jaminan, kemudian ditandatangani oleh
pasien/walinya atau yang menjamin.
10. Membuat berkas rekam medis pasien.
11. Menyerahkan berkas rekam medis pasien.
12. Pasien di IGD yang tidak dirawat inap dan
belum punya KIB RSUD dr. Agoesdjam
dibuatkan KIB.
13. Memberikan informasi kepada keluarga pasien
yang bertanya dimana ruang pasien dirawat.
14. Melakukan kompirmasi dengan piket
keperawatan dan IGD/Poliklink/Kamar
Terima bila ruang perawatan penuh untuk
mendapatkan kamar inap.
15. Menerima telepon
3 Jangka Waktu Tempat Penerimaan/Pendaftaran Pasien
Penyelesaian Rawat Inap (TPPRI) / Admission IGD 3 shif
a. Dinas Pagi : Pukul 07.30 s/d 14.00
b. Dinas Sore : Pukul 14.00 s/d 21.00
c. Dinas Malam : pukul 21.00 s/d 07.30
14
Manufacturing
7 Dasar Hukum 1. Undang - Undang RI Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang - Undang RI Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
BPJS
4. Undang - Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS
5. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
6. Peraturan Pemerintah Kesehatan RI Nomor 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medik
8. Pedoman Kemenkes RI Tahun 2012 tentang
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di
Rumah Sakit;
9. Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2021 Tentang
tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang.
7 Sarana,Prasarana,d 1. Counter Pendaftaran
an/atau Fasilitas 2. Ruang tunggu dilengkapi dengan televisi, AC,
media edukasi
3. Komputer
4. Layar Monitor
5. Printer Epson
6. Sound System
7. Meja
8. Kursi
9. Jaringan line internet
10. Printer ID Card
11. Telepon
8 Kompetensi 1. Tenaga Rekam Medik
pelaksana 2. Sarjana
3. SMA yang sederajat dan Tenaga yang sudah
terlatih
9 Pengawasan 1. Monitoring & Evaluasi
Internal 2. Supervisi oleh Kepala Bidang dan Seksi Rekam
Medis
11 Jumlah pelaksana Yang terdiri dari :
a. IGD Triase pagi 2 orang, Sore 2 orang, Malam 2
orang
b. Perawat jaga Pagi 7 orang, Sore 5 orang, malam
5 orang
c. Perawat Observasi pagi 1 orang, Sore 1
15
orang,Malam 1 orang
16
C. Standar Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan A. Pasien Umum (Bayar Tunai)
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu keluarga (bagi bayi / anak yang belum
memiliki kartu identitas)
4. Surat rujukan / hasil skrinning pasien
B. Pasien Peserta BPJS
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu BPJS
4. Rujukan dari FKTP / FKTRL / SKDP
5. Surat Eligibilitas Pelayanan
C. Pasien Perusahaan / Asuransi (yang
bekerjasama dengan RSUD dr.Agoesdjam
Ketapang)
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu Asuransi
4. Surat jaminan perusahaan
5. Surat rujukan
17
4 Biaya (Tarif) A. Pasien Umum (Bayar Tunai) / Perusahaan /
Asuransi
Pendaftaran :
1. Pasien Baru dan Lama Rp 80.000,-
2. Kartu Berobat Pasien baru Rp 5.000,-
3. Tarif Tindakan sesuai dengan indikasi medik
Tarif sesuai Peraturan Bupati Ketapang Nomor
66 Tahun 2021
B. Pasien Peserta JKN (BPJS)
Permenkes Nomor 59 tahun 2014
5 Produk Pelayanan Pelayanan Rawat Jalan oleh Dokter Spesialis,
Dokter Gigi Spesialis dan di semua poli klinik yang
tersedia, yaitu:
1. Klinik Bedah
2. Klinik Kandungan / Kebidanan
3. Klinik Saraf
4. Klinik Paru dan Pernapasan
5. Klinik TB DOTS
6. Klinik Penyakit Dalam
7. Klinik Dermatovenereologi
8. Klinik Jantung
9. Klinik Mata
10. Klinik Anak
11. Klinik Gigi dan Mulut
12. Klinik Geriatri
13. Klinik VCT
14. Klinik TB MDR
15. Klinik Gizi
16. Klinik SKBS
17. Laboratorium Terpadu
18. Anastesi
19. Rehab Medik
20. Fisioterapy
6 Penanganan 1. Loket Pendaftaran
Pengaduan, Saran, 2. Ruang tunggu dilengkapi dengan televisi, AC,
dan Masukan media edukasi
3. Ruang periksa
4. Ruang rawat luka
5. Perpustakaan
6. Toilet
7. Ruang laktasi
8. Cafetaria
9. Apotek
10. Kursi roda dan brankar
11. Laboratorium
12. Fotocopy
13. Kasir
Manufacturing
7 Dasar Hukum 1. Undang - Undang RI Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
18
2. Undang - Undang RI Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 59 tahun
2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan JKN;
5. Pedoman Kemenkes RI Tahun 2012 tentang
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di
Rumah Sakit;
6. Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2021 Tentang
tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang.
19
12 Jaminan pelayanan 1 Pelayanan diberikan dengan mengutamakan
upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
20
D. Standar Pelayanan Pasien Rawat Inap di Instalasi Rawat Inap
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan A. Pasien Umum (Bayar Tunai)
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu keluarga (bagi bayi / anak yang
belum memiliki kartu identitas)
4. Surat rujukan (jika ada)
5. Surat Pengantar Rawat Inap
6. General Concent
21
2 Sistem, 1. Pasien/ Keluarga Melakukan pendaftaran
Mekanisme,dan rawat inap di admisi IGD / TP2RI
Prosedur 2. Petugas mengantar pasien ke ruang rawat inap
dan melakukan serah terima pasien dengan
petugas rawat inap
3. Keluarga pasien / petugas rumah sakit
mengurus penerbitan SEP / surat jaminan
(bagi pasien BPJS)
4. Pemberian asuhan medis, keperawatan dan
asuhan profesi kesehatan lainnya selama
perawatan
5. Perencanaan pasien pulang
6. Penyelesaianadministrasi/pembayaran dikasir
(khusus pasien umum)
Pasien pulang atau dirujuk
22
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 59
tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan JKN;
5. Pedoman Kemenkes RI Tahun 2012 tentang
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di
Rumah Sakit;
6. Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2021 Tentang
tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan
Layanan Umum Daerah RSUD dr. Agoesdjam
Kabupaten Ketapang.
8. Sarana 1. Kelas I
prasarana/fasilitas 2. kelas II
3. Kelas III
4. Intensif Care (ICU, ICCU, NICU, PICU)
9. Kompetensi 1.Dokter Spesialis, Dokter Subspesialis dan
pelaksana Dokter gigi Spesialis dengan Surat penugasan
Klinik (SPK) dan Rincian Kewenangan Klinik
(RKK)
10. Pengawasan 1.Monitoring & Evaluasi oleh kepala Instalasi,
Internal Koordinator dan Kepala Ruangan Rawat Inap
2.Sepervisi oleh kepala Bidang dan Seksi
Pelayanan Medik
11. Jumlah Pelaksana Yang terdiri dari :
1. Kepala Instalasi 1 Orang
2. Koordinator IRNA
3. Kepala Ruangan
4. Dokter
5. Perawat
12. Jaminan 1. Pelayanan diberikan dengan mengutamakan
Pelayanan upaya peningkatan mutu dan keselamataan
pasien
2. Pelayanan pasien diberikan sesuai dengan
Standar Akreditasi Rumah Sakit
13. Jaminan 1. Data medis pasien dijaga kerahasiaanya
keamanan dan 2. Pelayanan mengutamakan keselamatan pasien
keselamatan 3. pengawasan keamanan di rumah sakit
pelayanan
dilakukan oleh petugas keamanan (satpam)
RS
14. Evaluasi kinerja 1. Evaluasi penerapan standar pelayanan ini
Pelaksanaan dilaksanakan 2 kali dalam setahun (setiap 6
bulan).
2. Evaluasi penerapan SPM RS dilakukan setiap
bulan oleh instalasi terkait.
3. Tindak lanjut hasil evaluasi yang
direkomendasikan dilakukan sebagai upaya
untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien
23
E. Standar Pelayanan Pasien Baru Masuk Sampai Pulang di Instalasi Gawat Darurat
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan A. Pasien Umum (Bayar Tunai)
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu keluarga (bagi bayi / anak yang belum
memiliki kartu identitas)
4. Surat rujukan
B. Pasien Peserta BPJS
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu BPJS
4. Kartu Keluarga
5. Bukti Laporan Kepolisisan dan Kronologis
kejadian pada Pasien Kecelakaan lalu lintas
tunggal.
C. Pasien Perusahaan / Asuransi (yang bekerjasama
dengan RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang )
1. Kartu berobat (bagi pasien lama)
2. Kartu identitas (KTP / SIM / Pasport)
3. Kartu Asuransi
4. Surat jaminan perusahaan
5. Surat rujukan
24
3 Jangka Waktu 1. Setiap hari [ 7 hari, 24 jam ]
Penyelesaian 2. Respon kontak pertama dengan petugas (perawat
/ dokter) adalah 5 (lima) menit atau kurang
setelah pasien tiba di IGD
3. Lama tindakan disesuaikan dengan kondisi
pasien
26
14 Evaluasi kinerja 1. Evaluasi penerapan standar pelayanan ini
pelayanan dilaksanakan 2 kali dalam setahun (setiap 6
bulan)
2. Evaluasi penerapan SPM RS dilakukan setiap
bulan oleh Instalasi terkait
3. Tindak lanjut hasil evaluasi yang
direkomendasikan dilakukan sebagai upaya
untuk meningkatkan mutu dan
4. keselamatan pasien
27
F. Standar Pelayanan Tindakan Pasien Operasi di Instalasi Bedah Sentral
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan 1. Surat Persetujuan Tindakan Operasi
2. Surat Persetujuan Tindakan Pembiusan
3. Surat Permintaan Kamar Operasi
4. Kartu BPJS
5. Kartu Identitas ( KTP/SIM/Pasport )
2 Sistem, Mekanisme 1. SOP Pelayanan di IBS
dan Prosedur
2. SOP Pelayanan Operasi Di IBS
3. SOP Alur Masuk Keluar Petugas IBS
4. SOP Memakai Baju Khusus Kamar Operasi
5. SOP Berpapasan Di Kamar Operasi
6. SOP Pelaksanaan Ceklist Keselamatan Operasi
7. SOP Keselamatan Pasien Di Kamar Bedah (Patient
Safety)
8. SOP Penandaan Lokasi Pembedahan
9. SOP Pendaftaran Operasi Elektif Di IBS
10. SOP Pelayanan Operasi CITO
11. SOP Penyusunan Jadual Operasi Elektif
12. SOP Penyampaian Penundaan Operasi
13. SOP Pembatalan/Penundaan Program Operasi Di
IBS
14. SOP Pengiriman Pasien Akan Dioperasi Di IBS
15. SOP Menerima Pasien Dikamar Operasi
16. SOP Konsultasi Di Meja Operasi
17. SOP Monitoring Selama Anastesi Lokal
18. SOP Cuci Tangan Sebelum Operasi (Scrubing)
19. SOP Memakai Dan Melepas Masker
20. SOP Pemakaian Dan Melepas Sarung Tangan
21. SOP Membantu Memakai Gaun Steril
22. SOP Membantu Sarung Tangan Steril Pada Orang
Lain
23. SOP Pemakaian Dan Melepas Gaun Steril Untuk
Pembedahan
28
24. SOP Desinfeksi Daerah Pembedahan
25. SOP Menutup Daerah Pembedahan (Drapping)
26. SOP Pembersihan Kamar Operasi
27. SOP Menyiapkan Ruangan Untuk Tindakan
Pembedahan
28. SOP Pembersihan Harian Ruangan
29. SOP Pencegahan Dan Penanganan Infeksi Di IBS
30. SOP Pengelolaan Linen Kotor Habis Operasi
31. SOP Penghitungan Kassa Dan Alat Sebelum Dan
Sesudah Operasi
32. SOP Melepas Dan Menghitung Linen Selesai
Operasi
33. SOP Alur Pengelolaan Dan Pengiriman Spesimen
PA
34. SOP Pemeliharaan Peralatan Medis Di IBS
35. SOP Permintaan Alat Habis Pakai Di IBS
36. SOP Mendampingi Tindakan Aff Plate Srew
37. SOP Mendampingi Tindakan Kistektomi
38. SOP Mendampingi Tindakan Appendiktomi
39. SOP Mendampingi Tindakan Laparotomi
40. SOP Mendampingi Tindakan Operasi Sinus
41. SOP Mendampingi Tindakan Sectio Caesaria
42. SOP Mendampingi Tindakan Tonsilektomi
43. SOP Mendampingi Tindakan Tubektomi
44. SOP Mendampingi Tindakan Pemasangan Chest
Tube/WSD
45. SOP Mendampingi Pemasangan Gips
46. SOP Mendampingi Tindakan Herniotomy
47. SOP Mendampingi Tindakan Amputasi
48. SOP Mendampingi Tindakan Thyroidectomy
49. SOP Penggunaan Pembuka Gips
50. SOP Pengoperasian Mesin Elektrocauter
51. SOP Pengoperasian Mesin Suction
52. SOP Pemeliharaan Drill Set
53. SOP Penggunaan Acculan 3TI Small Drill
29
54. SOP Pengoperasian Defibrilator
55. SOP Pengelolaan Sampah Benda Tajam
56. SOP Sterilisasi Menggunanakan Cidex-OPA
57. SOP Pengelolaan Pasien Dengan HIV/ HB/HC
58. SOP Penjemputan pasien pasca operasi
59. SOP Pembersihan Dan Pencucian Alat
Laparoskopi
60. SOP Persiapan Alat Sebelum Operasi Laparoskopi
61. SOP Kebersihan tangan dengan cairan antiseptik
62. SOP Kebersihan tangan dengan air mengalir
63. SOP 5 Saat melakukan praktek kebersihan tangan
64. SOP Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
65. SOP Pemasangan Mesh Hernia
3 Jangka Waktu 1. Pelayanan Operasi Elektif dan Emergency/ CITO
Penyelesaian
a. Elektif
Senin – Jumat pukul 08.00 – 16.00 untuk pasien
elektif ( terjadwal).
b. Emegency/ CITO
Setiap hari 24 jam.
4 Biaya (Tarif) A. Pasien Umum ( Bayar Tunai / Perusahaan /
Asuransi
Tarif Publik :
Tarif belum termasuk Bahan Habis Pakai Dan
Obat, Tarif sesuai Peraturan Bupati Ketapang
Nomor 66 Tahun 2021 Pasien Peserta JKN ( BPJS )
Permenkes Nomor 59 tahun 2014
B. Operasi Bedah Umum
1. Kecil : 3.655.000
2. Sedang :4.945.000
3. Besar : 8.588.500
4. Khusus : 12.959.000
C. Operasi Kebidanan
1. Kecil : 2.923.000
2. Sedang :4.762.000
3. Besar : 6.848.000
30
4. Khusus : 10.956.500
D. Operasi THT
1. Kecil : 3.655.000
2. Sedang :5.194.500
3. Besar : 6.848.000
4. Khusus : 11.625.500
E. Operasi MATA
1. Sedang :1.060.00 – 2.610.000
2. Besar : 2.810.000 – 3.410.000
3. Khusus : 2.810.000 - 4.310.000
4. Canggih : 7.353.500
Manufacturing
7 Dasar Hukum 1. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan
31
Praktek Penyelenggaraan Praktik Perawat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
340/MENKES/Per/III/2010 tentang Klarifikasi
Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 /2014
tentang Pedoman Pelaksanaa Program Jaminan
Kesehatan Nasional.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 129
/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor tahun
2014 tentang Standard Tarif Pelayanan Kesehatan
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan JKN
10. Pedoman Kemenkes RI Tahun 2012 tentang
Penyusunan Standard Pelayanan Minimal di
Rumah Sakit.
11. Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2021 Tentang
Tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah RSUD Dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang
8 Sarana,Prasarana, 1. Ruang Pesiapan Operasi
dan/atau Fasilitas 2. Kamar Operasi
3. Ruang Pemulihan/ RR (Recovery Room)
4. Instrumen Bedah
5. Alat Penunjang Operasi :
9 Kompetensi 1. Dokter Spesialis Bedah Umum
Pelaksanaan 2. Dokter Spesialis Obstetri Gienekologi
3. Dokter Spesialis THT
4. Dokter Spesialis Bedah Mulut
5. Dokter Spesialis Mata
6. Dokter Spesialis
7. Perawat Bedah : Scrub Nurse, Circuler, Instrument
Perawat / Penata Anastesi
10 Pengawasan Internal 1. Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Instalasi dan
Kepala Ruangan Bedah Sentral dengan Pelaporan
32
Standar Pelayanan Minimal Kamar Operasi, Indikator
Mutu Unit Unit .
11 Jumlah Pelaksana Yang terdiri dari :
1. Kepala Instalasi Bedah Sentral 1 orang
2. Kepala ruangan Instalasi Bedah Sentral 1 orang
3. Dokter spesialis/ Operator : 10 orang
1. Dokter Spesialis Bedah Umum : 4 orang
2. Dokter Spesialis Obstetri dan Gienekologi : 2 orang
3. Dokter Spesialis THT : 1 orang
4. Dokter Spesialis Mata : 1 orang
5. Dokter Spesialis Bedah Mulut : 1 orang
6. Dokter Spesialis Spesialis Paru : 1 orang
Anastesi
1. Dokter Spesialis Anastesi : 2 orang
4. Perawat 22 orang
1. Perawat bedah : 16 orang
2. Penata Anastesi : 6
12 Jaminan Pelayanan 1. Pelayanan diberikan dengan mengutamakan upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Pelayanan pasien diberikan sesuai dengan standar
Akreditasi Rumah Sakit
13 Jaminan Keamanan 1. Data medis pasien di jaga kerahasiannya
Dan Keselamatan 2. Pelayanan mengutamakan keselamatan pasien
3. Pengawasan Keamanan di rumah sakit dilakukan
Pelayanan
oleh Petugas keamanan ( satpam ) RS
33
G. Standar Pelayanan Resep Di Instalasi Farmasi
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan A. Resep Rawat Jalan :
a. Pasien Umum :
1. Lembar resep dari dokter
2. Bukti pembayaran (Kuitansi)
b. Pasien JKN/BPJS :
1. Lembar resep dari dokter
2. Surat Eligibilitas Peserta (SEP) dan surat
legalisasi pelayanan untuk pasien CAPD
3. Fotokopi hasil pemeriksaan misalnya hasil
pemeriksaan laboratorium, protokol
kemoterapi (bila diperlukan sesuai
ketentuan)
c. Pasien Asuransi Lainnya :
1. Lembar resep dari dokter
2. Fotokopi kartu keanggotaan asuransi
3. Surat Jaminan Pelayanan (SJP) untuk
pasien Jamkesda
4. Fotokopi surat pengantar berobat untuk
pasien jaminan perusahaan
B. Resep Rawat Inap :
a. Pasien Umum :
1. Lembar resep dari dokter
2. Bukti pembayaran (Kuitansi)
b. Pasien JKN/BPJS :
1. Lembar resep dari dokter
2. Fotokopi hasil pemeriksaan misalnya hasil
pemeriksaan laboratorium, protokol
kemoterapi (bila diperlukan sesuai
ketentuan )
c. Pasien Perusahaan Lainnya :
1. Lembar kartu obat dari dokter
2. Fotokopi surat jaminan asuransi
3. Surat Pengantar dari Perusahaan
2 Sistem,Mekanisme A. Alur Pelayanan Depo Farmasi Rawat Jalan
dan Prosedur 1. Pasien memberikan resep pada petugas dan
mendapatkan nomor antrian pengambilan obat (
R,K )
2. Petugas melakukan pengkajian administrasi
farmasetis dan klinis pada resep.
34
a. Input resep pada aplikasi BPJS untuk resep
Kronis.
b. Mengkaji resep klinis.
c. Menginput resep pada aplikasi Rumah Sakit
dan cetak etiket.
d. menyiapkan obat dan pengemasan.
e. Mengecek Obat
3. Petugas memanggil nomor pengambilan obat
pasien.
4. Petugas menyerahkan obat disertai pemberian
informasi.
Manufacturing
7 Dasar Hukum 1. UU no 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. UU no 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
3. UU no 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
4. UU no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
36
5. PP no 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian
6. PMK no 72 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayan ke Farmasian di Rumah Sakit
7. Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2021 Tentang
tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang.
8. PerBPOM no 24 tahun 2021 tentang penguasaan
pengelolaan obat, Bahan Obat,Narkotika,
Psckotropika, dan Prekusor Farmasi di Fasilitas
pelayanan ke Farmasian
8 Sarana,Prasarana, Ruangan Depo Farmasi yang memiliki fasilitas :
dan/atau Fasilitas Ruangan :
1. Front office
2. Ruang Tunggu
3. Ruang preparasi
4. Ruang Konseling Peralatan :
Peralatan Komputer dan Sistem Informasi
Peralatan penunjang pelayanan farmasi
(Timbangan, Mortar, dll )
Peralatan Penunjang Penyimpanan (AC,
Referigator, dll)
9 Kompetensi Apoteker
Pelaksana 1. Pengkajian Farmasetis
2. Pengkajian Klinis
3. Penyerahan Resep
4. Pemberian informasi obat
5. Konseling
Tenaga Teknis Kefarmasian
1. Pengkajian Administratif
2. Penyiapan Obat, Alkes dan Bahan Medis Habis
Pakai
3. Pemberian Label dan Etiket
10 Pengawasan 1. Kepala Ruangan Depo melakukan kegiatan
Internal pengawasan kegiatan pelayanan harian dan
menyampaikan laporannya kepada koordinator
Farkilin & Ka Instalasi Farmasi
2. Ka Instalasi Farmasi melakukan kegiatan
pengawasan secara berkala dan menyampaikan
laporannya kepada Kabid penunjang medis &
non medis
3. Dalam rangka menjalankan pengawasannya,
apabila ada hal / kejadian/ permasalahan
tertentu yang memerlukan penyelesaian
khusus ,Kepala ruangan Depo dapat
berkoordinasi dengan Koordinator Farmasi
37
Klinik.
11 Jumlah Pelaksana Depo Farmasi =Apoteker: 7 orang,T T K : 13 orang
Apoteker Farmasi klinik : 2 orang
38
H. Standar Pelayanan Instalasi Radiologi
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan a. Pasien Umum (Rawat Jalan dan Rawat Inap)
Membawa Blangko Permintaan Rontgen dari
Dokter
b. Pasien Peserta BPJS
-Membawa Surat Jaminan Pelayanan lengkap
-Blangko Permintaan Rontgen dari Dokter
c. Pasien Medical Cek Up (Perusahaan)
-Surat Pengantar dari Perusahaan
-Blangko Permintaan Rontgen dari bagian SKBS
2 Sistem, Mekanisme Mekanisme Pelayanan Pemeriksaan Radiologi
Dan Prosedur Rawat Jalan di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang :
1. Pasien datang ke Instalasi Radiologi
2. Petugas Adminstrasi menerima pasien diloket
pendaftaran untuk menyelesaikan proses
administrasi :
a) untuk pemeriksaan cito langsung diarahkan
keruang pemeriksaan, untuk dilakukan
pemeriksaan segera
b) untuk pasien pemeriksaan radiologi dengan
media kontras konsultasi dokter spesialis
Radiologi untuk diresepkan obat kontras,
pasien melakukan penebusan obat kontras
diapotik dan setelah itu dilakukan
penjadwalan
c) Pasien menunggu diruang tunggu sesuai
jenis pemeriksaannya
3. Petugas Radiologi melakukan pemanggilan
pasien untuk dilakukan pemeriksaan Radiologi
a) Radiografer melakukan pemeriksaan
Rontgen
b) Dokter spesialis Radiologi melakukan
pemeriksaan USG
c) Perawat Radiologi melakukan injeksi media
kontras
4. Setelah selesai pemeriksaan dilakukan
pengecekan oleh petugas foto dan
pemberitahuan pengambilan hasil ke pasien /
keluarga
5. Dilakukan pengeCheckan foto oleh petugas
quality kontrol sebelum dikirim ke dokter
spesialis dan dokter klinisi Foto yang telah
dikirim dilakukan expertise oleh dokter spesialis
Radiologi
6. Diloket pengambilan foto dilakukan :
a) Burning CD
b) Print hasil expertise
c) Print foto (jika diperlukan) Penyerahan hasil
kepada keluarga pasien / petugas ruangan
39
3 Jangka Waktu Pelayanan pemeriksaan Radiologi rawat jalan dan
Penyelesaian rawat inap dari mulai pasien registrasi sampai
pasien menerima hasil ekspertise pemeriksaan
adalah sebagai berikut :
1. Radiologi Kritis 60 menit
2. Radiologi Cito 60 menit
3. USG Cito 60 menit
4. Ct scan Cito 24 jam
5. Rontgen Thorax 24 jam
6. Rontgen non thorax 24 jam
7. Rontgen kontras 24 jam
8. Ct Scan Elektif polos 24 jam
9. USG Elektif 24 jam
4 Biaya (Tarif) Tarif Pelayanan Instalasi Radiologi Berdasarkan
Tarif sesuai Peraturan Bupati Ketapang Nomor 66
Tahun 2021.
42
b. Dihadiri oleh Kepala Instalasi, Kepala
Ruangan dan seluruh staf Instalasi
Radiologi.
c. Waktu: setiap hari kamis pada minggu
kedua setiap bulan, pukul 14.30 – selesai.
2. Rapat tahunan (rapat Koordinasi)
a. Tujuan: evaluasi kinerja Instalasi Radiologi
tahun berjalan untuk mengukur sejauh
mana perencanaan tahunan yang telah
direncanakan sebelumnya telah terelialisasi
b. Waktu: bulan Januari
3. Rapat Insidentil dilakukan jika ada kejadian
yang tidak diharapkan atau apabila ada
kejadian luar biasa yang dapat berpotensi
terganggunya pelayanan kesehatan di RSUD
dr.Agoesdjam Ketapang.
11. Jumlah Pelaksana Jumlah staf radiologi sebanyak 15 0rang dengan
rincian sebagai berikut :
1. Dokter Spesialis Radiologi 1 Orang
2. Tenaga Radiografer 9 Orang
3. Tenaga Fisikawan Medis 1 Orang
4. Tenaga Administrasi 1 Orang
5. Tenaga Perawat 1 Orang
6. Tenaga CS 2 Orang
43
13. Jaminan 1. Pelayanan di Instalasi Radiologi dilakukan oleh
Keamanan, Dan petugas yang berkompeten di bidangnya dan
Keselamatan memiliki program jaminan mutu meliputi:
Pelayanan
2.Melaksanakan evaluasi pelayanan di Instalasi
Radiologi melalui beberapa audit, yaitu :
a. Audit tenaga kesehatan pemberi pelayanan,
b. Audit ketersediaan fasilitas dan peralatan
pelayanan
c. Audit kepuasan pelanggan
3.Melakukan survei pencegahan dan
pengendalian infeksi secara periodik dan
berkesinambungan.
4.Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
yang dilakukan di Instalasi Radiologi.
5. Melakukan monitoringcheck list dengan
maintenance medis berkaitan dengan alat-alat
medis yang digunakan di Instalasi Radiologi.
6. Sebagai jaminan indikator mutu pelayanan
Instalasi Radiologi adalah :
a. Waktu tunggu hasil pemeriksaan Foto Thorax ≤
3 jam.
b. Pelaporan Nilai kritis ≤ 30 menit
c. Identifikasi pengisian form permintaan
pemeriksaan radiologi.
d. Dokumentasi dan konfirmasi instruksi dokter
spesialis radiologi via telepon untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras diluar
jam kerja.
Indikator mutu ini dimonitor setiap bulan,
dan dikumpulkan hasil monitoringnya ke
Komite Mutu RSUD dr.Agoesdjam Ketapang
14. Evaluasi Kinerja Evaluasi penerapan standar pelayanan ini
Pelaksana dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun
untuk selanjutnya dilakukan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan mutu serta kinerja
pelayanan radiologi.
44
I. Standar Pelayanan Pemulasaran Jenazah
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan 1. Layanan 24 jam
2. Ada Petugas Pelaksana Kamar Jenazah
Manufacturing
1. Dasar Hukum Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI
tahun 2004 ttg Standar Kamar Jenazah.
46
J. Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
Manufacturing
7 Dasar Hukum 1. Amandemen UUD 45 Pasal 28 H Ayat 1
2. Undang-Undang No. 6 Tahun 1974 tentang
Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat
3. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang
Penyandang Cacat
4. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
5. Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional
6. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
7. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
8. Undang-Undang No. 19 Tahun 2011 tentang
Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak
Penyandang Disabilitas
48
9. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
10. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1998
tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 104 Tahun
1999 tentang Rehabilitasi Medik
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 Tahun
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2052 Tahun
2011 tentang Izin Praktik dan Praktik Kedokteran
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 01 Tahun
2012 tentang Sistem Rujukan Yankes
Perorangan
15. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 71 Tahun
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
16. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 5 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Kesehatan Primer
17. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional
18. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit
19. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 85 Tahun
2015 tentang Tarif Nasional
20. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit
21. Standar Kompetensi Dokter Indonesia Tahun
2012
8. Sarana, Prasarana 1. Pelayanan di Instalasi Rehabilitasi Medik saat
Dan / Atau Fasilitas ini dilengkapi dengan sejumlah sarana dan
prasarana berupa:
2. Ruang Tunggu Pasien
3. Ruang Penerimaan Pasien (Admisi)
4. Ruang Administrasi
5. Ruang Rapat
6. Ruang Pemeriksaan Dokter
7. Ruang Modalitas Fisioterapi (5 Kamar)
8. Kamar Mandi dan Toilet
49
9. Kompetensi 1.Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi
Pelaksana a. Kualifikasi Pendidikan Dokter Spesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
b. Memiliki STR dan SIP
2. Fisioterapis
a. Kualifikasi Pendidikan minimal DIII Fisioterapi
b. Memiliki STR dan Surat Ijin Praktek
Fisioterapis
3. Tenaga Administrasi dengan kualifikasi
pendidikan minimal DIII Komputer
4. Pembantu Orang Sakit (POS) dengan kualifikasi
pendidikan
minimal SMA/Perawat Rehabilitasi
10. Pengawasan Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik melakukan
Internal pengawasan secara periodik melalui rapat evaluasi,
yaitu :
1. Rapat bulanan
a. Tujuan: evaluasi kegiatan bulan lalu, evaluasi
kinerja individu sebagai bagian dari sistem
pengendalian dan melakukan perencanaan
untuk bulan berjalan.
b. Dihadiri oleh Kepala Instalasi, Koordinator
Pelayanan, dan seluruh staf Instalasi
Rehabilitasi Medik.
c. Waktu: setiap hari Rabu pada minggu ketiga
setiap bulan, pukul 08.00-09.00.
2. Rapat semesteran (Rapat Koordinasi)
d. Tujuan: evaluasi kegiatan pelayanan di
Instalasi Rehabilitsi Medik secara menyeluruh
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
guna mengukur pencapaian evaluasi kinerja
seluruh direktorat dan unit termasuk
Instalasi Rehabilitasi Medik secara
menyeluruh dalam periode 6 bulan
e. Waktu: setiap 6 bulan sekali.
3. Rapat tahunan (rapat Koordinasi)
f. Tujuan: evaluasi kinerja Instalasi Rehabilitasi
Medik tahun berjalan untuk mengukur
sejauhmana perencanaan tahunan yang telah
direncanakan sebelumnya telah terelialisasi
g. Waktu: bulan Januari
4 .Rapat Insidentil
Rapat Insidentil dilakukan jika ada kejadian yang
tidak diharapkan atau apabila ada kejadian luar
biasa yang dapat berpotensi terganggunya
pelayanan kesehatan di RSUD dr. Agoesdjam
Ketapang.
50
11. Jumlah Pelaksana 1. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi
2. Perawat
3. Tenaga Fisioterapis
52
K. Standar Pelayanan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS)
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan Pasien Umum/Swasta
a. Membawa Surat permintaan Tranfusi Darah
yang telah diisi lengkap oleh DPJP termasuk
telah di tanda tangani oleh DPJP
b. Pasien Umum : Mengurus administrasi biaya
pengolahan darah di kasir
54
8 Kompetensi 1. Dokter Spesialis Patologi Klinik
Pelaksana
a. Kualifikasi Pendidikan Dokter Spesialis
Patologi Klinik
b. Memiliki STR dan SIP
c. Memiliki sertifikat pelatihan Bank Darah
Rumah Sakit
2. Analis
a. Kualifikasi Pendidikan minimal DIII ATLMs
b. Memiliki STR dan Surat Ijin Praktek ATLM
c. Analis yang terlatih yang memiliki sertifikat
pelatihan Analis Bank Darah Tenaga
Administrasi dengan kualifikasi pendidikan
minimal DIII Komputer
55
12. Jaminan Pelayanan Pelayanan diberikan dengan mengutamakan upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Pelayanan Pasien diberikan sesua dengan standar
akreditasi RS. Diwujudkan dalam kualitas layanan
dan produk layanan yang sesuai Standar
Operasional Prosedur serta didukung oleh petugas
yang berkompeten di bidang tugasnya dengan
perilaku pelayanan yang ramah, cepat, terampil,
dan sopan santun. serta terlaksananya pelayanan
transfusi darah aman di rumah sakit dengan sistem
distribusi tertutup dan rantai dingin serta
berkualitas, terkoordinasi dan sesuai dengan
standar. Memenuhi ketersediaan darah yang aman,
tepat waktu, efisien untuk kebutuhan pelayanan
prima terhadap pasien
13. Jaminan Pelayanan di Unit Tranfusi Darah Rumah Sakit
Keamanan, Dan dilakukan oleh petugas yang berkompeten di
Keselamatan bidangnya dan memiliki program jaminan mutu
Pelayanan meliputi:
1. Melaksanakan evaluasi pelayanan di UTD RS
melalui beberapa audit, yaitu :
a. Audit tenaga kesehatan pemberi pelayanan,
b. Audit kejadian salah orang
c. Audit kejadian ketidak sesuaian hasil
d. Audit kejadian
e. Audit kepuasan pelanggan
2. Melakukan survei pencegahan dan
pengendalian infeksi secara periodik dan
berkesinambungan.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
yang dilakukan di UTDRS
4. Melakukan kalibraasi alat-alat medis yang
digunakan di Instalasi Bank Darah
5. Melakukan monitoring check list dengan
maintenance medis berkaitan dengan alat-alat
medis yang digunakan di Instalasi Bank Darah
Sebagai jaminan indikator mutu pelayanan
UTDRS , diantaranya:
1. Pelacakan Reaksi Transfusi
2. Mendokumentasikan pelayanan darah yang
diberikan.
3. Uji Validasi Reagen sebelum mengerjakan
sample
4. Melakukan kontrol alat uji saring IMLDT setiap
hari
56
14. Evaluasi Kinerja Evaluasi penerapan standar pelayanan ini
Pelaksana dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun untuk selanjutnya dilakukan perbaikan
untuk menjaga dan meningkatkan mutu serta
kinerja
pelayanan.
57
L. Standar Pelayanan Ahli Gizi di Instalasi Gizi
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
1 Persyaratan 1. Pelayanan makanan Bon Permintaan Makan
Rawat Inap
2. Pelayanan gizi rawat inap Hasil skrining awal
3. pelayanan gizi rawat jalan
a. Pasien datang sendiri
b. Pasien dirujuk dari faskes lain
2 Sistem, Mekanisme 1. Pelayanan Makanan :
Dan Prosedur Alur pelayanan makanan sebagai berikut :
Petugas bagian produksi melakukan kegiatan
sebagai berikut:
1) Membuat perencanaan menu makanan.
2) Melakukan pengadaan bahan makanan.
3) Menerima & menyimpan bahan makanan.
4) Menyiapkan dan mengolah makanan
5) Mendistribusikan makanan
6) Menyajikan makanan di ruangan
7) Memberikan pelayanan makanan ke pasien
2. Pelayanan Gizi Rawat Inap :
a. Pasien masuk dari igd/poliklinik
b. Perawat melakukan skrining gizi
1) Jika tidak beresiko diberikan diet
normal (standar)
2) Jika tujuan tercapai diet dihentikan dan
pasien pulang
c. Jika hasil skrining gizi beresiko
malnutrisi/sudah malnutrisi, dilakukan
proses asuhan gizi terstandar oleh ahli gizi:
1) Pengkajian gizi
2) Diagnosis gizi
3) Intervensi gizi
4) Monitoring dan evaluasi gizi
5) Jika tujuan tidak tercapai, dilakukan
pengkajian ulang
6) Jika tujuan tercapai,pemberian asuhan
dihentikan dan pasien pulang.
3. Pelayanan Gizi Rawat Jalan :
a. Pasien rawat jalan yang berasal dari poliklinik
diberikan skring gizi awal oleh perawat.
b. pasien dengan malnurisi dan kondisi khusus
dikirimkan di Dietisien.
c. dokter gizi/ Ahli Gizi melakukan asuhan,
konseling Gizi dan memberikan leafleat Gizi
58
3 Jangka Waktu Pelayanan makanan
Penyelesaian Makan Pagi : 2 jam
Makan Siang : 4 jam
Makan Sore : 4 jam
1. Pelayanan gizi rawat inap Asuhan dan konseling
gizi : 1,5 jam per pasien
Kelas
1. Makanan Biasa 70.000
2. Makanan Diet TKTP 99.500
59
8 Sarana Dan 1. Pelayanan makanan
Prasarana Dan / Sarana :
Atau Fasilitas a. Ruang Penerimaan dan Penimbangan Bahan
Makanan
b. Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Basah
c. Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Kering
d. Ruang/Area Persiapan
e. Ruang Pengolahan/Memasak dan
Penghangatan Makanan
f. Ruang Pembagian/Penyajian Makanan
g. Dapur Susu
h. Ruang Cuci
i. Ruang Penyimpanan Peralatan Dapur
j. Ruang Ganti Alat Pelindung Diri (APD) Dan
Loker
k. Ruang Administrasi
l. Ruang Kepala Instalasi Gizi
m. Janitor
n. Ruang Pengaturan/Manifold Uap
o. Ruang Panel Listrik
p. Gudang Alat
q. Ruang Pkl
r. Ruang Petugas Jaga Dapur
s. Ruang Nutrisionis
t. KM/WC
Petugas Prasarana :
a. Meja Distribusi Makanan
b. z. Rak Alat Makan
c. Lemari Alat Makan
d. Alat Pemanas
e. Refrigerator Khusus Makanan Cair
f. Refrigerator
g. Tempat Pencucian Alat
h. Food Trolley Sentralisasi
i. Food Trolley Desentralisasi
j. Trolley Makanan Kelas Vip
k. Timbangan Makanan
l. Blender
m. Alat Makan Khusus Dewasa
n. Alat Makan Pasien Anak
60
2. Pelayanan Gizi Rawat Inap
a. Alat ukur tinggi badan dan berat badan
b. Alat ukur lingkar lengan atas
c. Knee hight (alat ukur tinggi lutut)
d. Food model
e. Skinfold
f. Timbangan bayi
g. Alat ukur panjang badan bayi
h. Bed Scale
i. Bioelectrical Analysis Impedence
j. Chair Scale
k. Pita ukur lingkar pinggang
9 Kompetensi Pelaksana 1. Tenaga Nurtisionis
Dengan kualifikasi minimal pendidikan DIII, SI
Gizi
Tenaga Nurtisionis telah mengikuti pelatihan :
a. Food Service
b. NCP (nutrition cara process) basic dan advance
c. HACCP
d. Hygine dan Sanitasi Makanan
e. PIN dietetic update
f. Nutrition and dietetic update
2. Tenaga administrasi dengan kualifikasi minimal
pendidikan DIII Komputer
3. Tenaga Logistik dengan kualifikasi minimal
pendidikan SMU/Sederajat
4. Juru Masak Wanita dengan Kualifikasi minimal
pendidikan SMK Tata Boga
5. Juru Masak Laki-laki dengan kualifikasi minimal
pendidikan SMU/Sederajat
6. Pramusaji dengan Kualitas minimal pendidikan
SMU/Sederajat
61
9. Pengawasan Internal Kepala Instalasi Gizi melakukan pengawasan secara
periodik melalui rapat evaluasi, yaitu :
1. Rapat Insidental
a. Tujuan : koordinasi untuk penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan instalasi gizi
di Rumah sakit dan membutuhkan
penyelesaian segera.
b. Waktu Pelaksanaan : sewaktu-waktu
2. Pertemuan Rutin Ahli Gizi
a. Tujuan : koordinasi untuk penyelesaian
masalah gizi yang ada di bagian rawat inap
dan produksi
b. Waktu pelaksanaan : 2 minggu sekali
3. Rapat Bulanan
a. Tujuan :
1) Evaluasi kinerja staf selama 1 bulan
dalam melaksanakan program-program
instalasi gizi
2) Evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
instalasi gizi yang terjadi 1 bulan
Waktu Pelaksanaan : setiap awal bulan di minggu
pertama
62
13. Jaminan A. Pelayanan makanan
Keamanan, Dan 1. Pengawasan proses penerimaan bahan
Keselamatan makanan
Pelayanan
2. Pengawasan proses persiapan
3. Pengawasan proses pengolahan
4. Pengawasan proses distribusi
5. Penggunaan APD
6. Pengawasan kesesuaian SPO
7. Pengawasan mutu makanan
8. Setiap produk yang di hasilkan oleh instalasi
gizi di beri label
9. Sebelum di distribusikan di ambil sampel
makanan yang disimpan 2x24 jam, untuk di
periksa di laboratorium apabila terjadi insiden.
B. Pelayanan gizi rawat inap
Dilaksanakan oleh petugas yang kompeten
14. Evaluasi Kinerja Evaluasi penerapan standar pelayanan ini
Pelaksana dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun
untuk selanjutnya dilakukan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan mutu serta kinerja
pelayanan.
63
M. Standar Pelayanan Administrasi Keuangan
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
B. Rawat inap
1. Pengantar dari poliklinik atau IGD
Persyaratan jaminan untuk penjamin. ( pasien
perusahaan )
64
B. Rawat Inap melalui Poli / IGD:
1. Pasien umum :
a. Pengantar Rawat Inap dari poli / IGD
b. Loket Pendaftaran TP2RI
c. Administrasi Ruangan ( membuat rincian)
d. Bayar di Kasir rawat inap
2. Pasien asuransi diluar BPJS / Perusahaan
a. Pengantar Rawat Inap dari poli /IGD
b. Loket Pendaftaran TP2RI
c. Administrasi Ruangan ( membuat rincian)
d. Petugas Klaim
3. Pasien JKN/BPJS :
a. Pengantar Rawat Inap dari poli / IGD
b. Loket Pendaftaran TP2RI
c. Administrasi Ruangan ( membuat rincian)
d. Koding di Administrasi Irna
e. Petugas Klaim
3 Jangka Waktu < 30 menit
Penyelesaian
4 Biaya (tarif) Umum : Peraturan Bupati Ketapang Nomor 66
Tahun 2021 Tentang tarif layanan
kesehatan RSUD
JKN : Permenkes Nomor 52 Tahun 2016
65
tentang pengelolaan Keuangan Daerah ;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77
tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah ;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79
Tahun 2018 tentan Badan Layanan Umum
Daerah .
8. Peraturan daerah Nomor 14 tahun 2020 tentang
pengelolaan keuangan daerah ( lembaran Daerah
Kabupaten Ketapang tahun 2021 Nomor 5,
tambahan lembaran Daerah nomor 5)
9. Peraturan Bupati Ketapang Nomor 24 tahun
2013 tentang pedoman akuntansi dan pelaporan
keuangan pada BLUD RSUD dr. Agoesdjam
Ketapang.
10.Peraturan Bupati Ketapang No. 36 tahun 2007
tentang pengelolaan keuangan BLUD RSUD dr.
Agoesdjam Ketapang
11.Peraturan Bupati Ketapang Nomor 66 Tahun
2021 tentang Tarif.
8 Sarana, Prasarana 1. Loket atau Ruang kerja yang memadai , meja dan
dan / atau kursi kerja , perlengkapan kerja ( Kaltulator ,
Fasilitas boxfile, stempel , telpon , dan komputer .
2. Peralatan pendukung termasuk internet dan alat
tulis kantor
3. Sistem informasi Billing
9 Kompetensi 1. S1 Akuntansi
Pelaksana
2. S1 Manajemen
3. D3 Akuntansi
4. D3 Manajemen
5. SLTA
66
10 Pengawasan 1. Rapat Bulanan
Internal Tujuannya untuk evaluasi kegiatan bulan lalu
dihadiri oleh Kabag TU,Kasubag Keuangan ,
Kasubag Perbendaharaan, Bendahara Penerima ,
Kasir dan petugas Administrasi Keuangan
2. Koordinasi dengan Sistem Informasi ( Lewat
Whatsapp)
3. Inspeksi Mendadak oleh atasan ( Kabag
TU,Kasubag Keuangan, Bendahara Penerima)
11. Jumlah Pelaksana 1. Kasir
2. Administrasi Ruangan
67
N. Standar Pelayanan Instalasi Patologi Klinik
Service Delivery
Rawat Inap :
BPJS, Jamkesda & Umum :
Surat PermintaanPemeriksaan dari dokter
umum/dokter spesialis & Sampel Pemeriksaan.
68
c. Petugas laboratorium melakukan
pemeriksaan sampel, membuat laporan hasil
pemeriksaan, validasi dan ekspertasi..
d. Setelah pemeriksaan selesai hasil dikeluarkan
dan diambil oleh masing-masing petugas
bangsal.
IGD :
1. Petugas IGD menyerahkan sampel ke
laboratorium dan menunggu hasil
pemeriksaan.
2. Petugas laboratorium melakukan
registrasi sesuai dengan lembaran
permintaan pemeriksaan laboratorium
dari sampel pasien dan membuatkan
rincian biaya
3. Petugas Laboratorium melakukan
pemeriksaan sample membuat laporan
hasil pemeriksaan, Validasi dan
eksprestasi.
4. Jangka Waktu 1) Klinik Rawat Jalan : Senin – Jumat (07.00- 14.00)
Penyelesaian 2) Rawat Inap : 24 jam
3) Jumlah waktu tunggu hasil lab kimia darah dan
darah rutin : 140 menit
5. Biaya (Tarif) Pasien Umum :
(Lampiran 18)
Pasien BPJS :
Tidak Membayar , di klaim ke BPJS .
Pasien Jamkesda :
Membayar, di klaim ke Dinas Kesehatan.
6. Produk Pelayanan Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium meliputi :
1. Pemeriksaan darah lengkap (Hemoglobin,
Lekosit, Eritrosit, Hematokrit, Trombosit, Diff
Count)
2. Pemeriksaan darah rutin (Hemoglobin,
Lekosit, Eritrosit, Hematokrit, Trombosit)
3. Pemeriksaan golongan darah
4. Pemeriksaan LED
5. Pemeriksaan Malaria
6. Pemeriksaan Hitung Reticulosit
7. Pemeriksaan Lymf. Plasma Biru
8. Pemeriksaan Morfologi Darah Tepi
9. Pemeriksaan Hemostasis
- Pemeriksaan Masa Pembekuan (CT)
- Pemeriksaan Masa Pendarahan (BT)
- Pemeriksaan PTP
- Pemeriksaan APTT
69
10. Pemeriksaan Urinalisa
- Pemeriksaan Urine Rutin
11. Pemeriksaan Faeces
- Pemeriksaan Faeces Rutin
- Pemeriksaan Darah Samar
12. Pemeriksaan Reproduksi Sugestasi
- Pemeriksaan Tes Kehamilan
- Pemeriksaan Titer hCG
13. Pemeriksaan Diabetes
- Pemeriksaan Glukosa Sewaktu
- Pemeriksaan Glukosa Puasa
- Pemeriksaan Glukosa 2J PP
- Pemeriksaan Hb A1C
14. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
- Pemeriksaan Ureum
- Pemeriksaan Creatinin
- Pemeriksaan Asam Urat
15. Pemeriksaan Fungsi Hati
- Pemeriksaan Bill Total
- Pemeriksaan Bill Direk
- Pemeriksaan Bill Indirek
- Pemeriksaan Protein Total
- Pemeriksaan Albumin
- Pemeriksaan SGOT
- Pemeriksaan SGPT
16. Pemeriksaan Fungsi Lemak
- Pemeriksaan Cholesterol Total
- Pemeriksaan Triglyceride
- Pemeriksaan HDL-Cholesterol
- Pemeriksaan LDL-Cholesterol
17. Pemeriksaan Elektrolit-AGD
- Pemeriksaan Na-K-Cl
- Pemeriksaan Analisa Gas Darah
18. Pemeriksaan Infeksi Lain
- Pemeriksaan Anti Dengue (IgG-IgM)
- Pemeriksaan Anti Salmonella (typ.IgM)
- Pemeriksaan Widal
- Pemeriksaan Anti-HIV
19. Pemeriksaan Hepatitis
- HBs Ag
20. Pemeriksaan Endotiroid
- Pemeriksaan T3
- Pemeriksaan T4
- Pemeriksaan TSH
- Pemeriksaan FT4 (Free T4)
21. Pemeriksaan Tuberculosis
- Pemeriksaan BTA Mikroskopis
22. Pemeriksaan Mikrobiologi
- Pemeriksaan Mikroskopis Gram
70
- Pemeriksaan Kultur / Sensitifitas
23. Pemeriksaan Analisa LCS
- Pemeriksaan Jumlah Sel
- Pemeriksaan Hitung Jenis Sel
- Pemeriksaan Glukosa
- Pemeriksaan Protein Total
- Pemeriksaan Nonne & Pandy
24. Pemeriksaan Analisa Cairan Pleura
- Pemeriksaan Jumlah Sel
- Pemeriksaan Hitung Jenis Sel
- Pemeriksaan Glukosa
- Pemeriksaan Protein Total
- Pemeriksaan Rivalita Test
Manufacturing
8 Dasar hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
tahun 2007 tentangPedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/
Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik.
71
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun
2013 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik Yang Baik dan Benar
9. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 56 tahun
2014 tentang Klasifikasi Dan Perijinan Rumah
Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor RI
nomor 364/ Menkes/ SK/III/2003 tentang
Laboratorium Kesehatan.
11. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
12. Peraturan Bupati Ketapang Nomor 4 Tahun
2012 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang.
13. Peraturan Bupati Ketapang Nomor 16 Tahun
2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Ketapang Nomor 55 Tahun 2012
Tentang Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat
Miskin Di Kabupaten Ketapang Yang Tidak
Termasuk Dalam Kuota Penerima Jaminan
Kesehatan Masyarakat
14. Peraturan Bupati Ketapang Nomor 16 Tahun
2014 Tentang Rencana Penerapan Dan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang.
15. Peraturan Bupati Ketapang Nomor 48 Tahun
2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Ketapang Nomor 55 Tahun 2012
Tentang Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat
Miskin Di Kabupaten Ketapang Yang Tidak
Termasuk Dalam Kuota Penerima Jaminan
Kesehatan Masyarakat
16. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang
Nomor 180.186/50/18/2016 tentang
Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Agoesdjam Kabupaten Ketapang.
72
8. Sarana, Prasarana, A. Fasilitas Ruang :
dan/atau Fasilitas 1) Ruang Pengambilan Spesimen : 3
2) Ruang Pendaftaran : 2
3) Ruang tunggu pasien : 1
4) Ruang kerja pemeriksaan laboratorium Kimia
Klinik, Hematologi dan Imunoserologi.
5) Ruang pemeriksaan laboratorium Mikrobiologi.
6) Ruang Dokter Penanggung Jawab.
7) Kamar mandi pasien.
8) Kamar mandi petugas.
9) Sumber listrik yang cukup, baik dan aman,
tegangan dan arus stabil, tersedia grounding
/ arde, panel pengaman mudah dijangkau.
10) Gudang reagen dan B3 dibuat terpisah.
11) Refrigrator dan Freezer untuk penyimpanan
bahan dan reagen tersedia cukup
12) Sumber air bersih tersedia, kualitas baik.
13) UPS untuk semua peralatan.
14) Papan penunjuk arah, papan identitas mudah
dan papan peringatan tersedia dan mudah di
lihat.
15) Penempatan AC sesuai dengan kebutuhan.
16) Tersedia pengolahan limbah cair
laboratorium yang terhubung dengan IPAL
Rumah Sakit.
17) Penerangan menggunakan lampu neon
menyesuaikan dengan kebutuhan.
18) Sarana keselamatan tersedia meliputi APAR,
safety box, tempat sampah sesuai dengan
jenisnya, cairan antiseptik dan pintu
darurat.
B.Fasilitas Peralatan
- Alat-alat untuk pemeriksaan kimia klinik :
1) Chemistry Automatic Analyser
2) Electrolit Analyser
3) Blood Gas Analyzer
4) Mikropipet dengan berbagai ukuran
5) Timer
6) Glukometer
7) Autoklik Lancet.
8) Tabung reaksi
9) Blue tip dan yellow tip
10) Peralatan pendukung lainnya.
73
- Alat-alat untuk pemeriksaan Hematologi :
1) Hematologi Analyzer
2) Mikroskop Binokuler
3) Counter cell.
4) Bilik Hitung.
5) Timer.
6) Mikropipet.
7) Autoklik Lancet.
8) Objeck Glass, Deck Glass dan peralatan
gelas lainnya.
9) Yelow tips, Blue tips
10) Peralatan pendukung lainnya.
- Alat – alat Pemeriksaan Imunoserologi Analyser:
1) Centrifuge.
2) Mikropipet berbagai ukuran.
3) Timer
4) Tabung-tabung reaksi dan peralatan
gelas lainnya.
5) Blue tip dan yellow tip
6) Rotator
7) Peralatan pendukung lainnya.
- Alat-alat untuk pemeriksaan Mikrobiologi
Analyser:
1) Mikroskop Binokuler
2) Bact Alert
3) Vitex
4) Autoklaf
5) Inkubator
6) Gelas Ukur
7) Lampu spirtus
8) Kawat Ose
9) Safety cabinet lampu UV untuk sterilisasinya.
10) Objeck Glass
11) Specimen container
12) Peralatan pendukung lainnya.
- Fasilitas penunjang lain
1) Beberapa unit komputer dan printer
2) Lemari penyimpan dokumen
3) Telepon PABX
4) Link Internet
5) SIM RS
6) Meja tulis
7) Meja kerja
8) Kursi
9) Refrigerator penyimpan reagent dan sampel
74
9. Kompetensi Pelaksana 1. Dokter Spesialis Patologi Klinik
2. Pelaksana Teknis
75
O. Standar Pelayanan Instalasi Patologi Anatomi
Service Delivery
NO KOMPONEN URAIAN
76
Manufacturing
77
Penampungan limbah Laboratorium
9 Kompetensi Pelaksana 1. Dokter Spesialis Patologi Anatomi
2. Pelaksana Teknis : DIV Analis Kesehatan
10 Pengawasan Internal 1. Dilakukan oleh atasan langsung
2. Instalasi Patologi Anatomi adalah Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan RSUD dr.
Agoesdjam Ketapang yang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya berada
di bawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Direktur dan Penunjang.
11 Jumlah Pelaksana 1. Dokter Spesialis Anatomi
2. Tenaga DIV Analis Kesehatan
78
BAB III
PENUTUP
79
oleh masyarakat dan bagaimana dan apa yang seharusnya mereka lakukan
dalam memberikan pelayanan.
Uraian dalam buku ini memberikan petunjuk praktis mengenai hal- hal
apa yang harus dipersiapkan serta langkah-langkah dalam merencanakan,
menyusun dan mengimplementasikan standar pelayanan. Terdapat syarat
utama bagi keberhasilan penerapan standar pelayanan yaitu perubahan
paradigma birokrasi yang harus menempatkan rakyat dan kepentingannya
sebagai fokus utama dari pelayanan yang diselenggarakannya.
Semoga buku ini bermanfaat bagi instansi penyelenggara pelayanan
khususnya buat RSUD dr. Agoesdjam Ketapang secara internal yang akan
menyusun, mengimplementasikan, dan memperbaiki standar pelayanannya.
Karena bagaimanapun pemerintah telah menetapkan peraturan perundangan
yang memang mensyaratkan agar setiap instansi penyelenggara pelayanan
memiliki sebuah standar pelayanan.
Dengan demikian diharapkan penyusunan buku ini memberikan
kontribusi nyata bagi upaya perbaikan kualitas pelayanan publik
80