PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
MEMUTUSKAN
Menetapkan: Keputusan Kepala Sekolah Tentang Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi Di
UPTD SDN 5 NagrikalerTahun Pelajaran 2022/2023
Kesatu : Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di UPTD SDN 5 Nagrikaler Tahun
Pelajaran 2022/2023 digunakan sebagai acuan dan tata cara pelaksanaan Pendidikan
Anti Korupsi di Sekolah Tahun 2022
Kedua : Kepala Sekolah sesuai kewenangannya dapat membuat Juknis tersendiri untuk
menyelerasikan program agar memiliki kesesuaian tujuan yang belum diatur dalam
keputusan ini.
Ketiga : Biaya penyelenggaraan pendidikan Anti Korupsi Di Sekolah tahun pelajaran 2022/2023
dibebankan pada anggaran BOS dan sumber lain yang syah.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak anggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Purwakarta
Pada tanggal : Juli 2022
Kepala Sekolah
Pengantar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK ) sebagai lembaga yang mempunyai visiBersama Elemen
Bangsa, Mewujudkan Indonesia Yang Bersih Dari Korupsi dan dalammenjalankan salah satu tugasnya
dalam bidang pencegahan sesuai dengan amanat UUNo. 30 tahun 2002 pasal 13 huruf c yakni
menyelenggarakan program pendidikanantikorupsi pada setiap jenjang pendidikan tentunya dalam
meningkatkan daya guna danhasil guna upaya pemberantasan korupsi diperlukan peran serta dari
seluruh stakeholder bangsa ini. Program ini disusun dengan tujuan sebagai proses pembelajaran dalam
penguatan nilai-nilai antikorupsi untuk setiap level jenjang pendidikan dasar dengan pelibatan
dariseluruh elemen agar lebih dapat memahami, menyadari dan menyakini sertamengaktualisasikan
pendidikan anti korupsi dari ruang kelas, sekolah, rumah, serta lingkungan. Keniscayaan akan generasi ke
depan akan mempunyai karakter moral yang anti korupsi akan terwujud jika dalam setiap proses
pembelajaran tidak hanya mengajarkan akan tetapi juga adanya pengkondisian yang dipraktekkan secara
nyata melalui sikap dan perilaku yang baik. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
memberikan dukungandan kontribusi dalam penyusunan program ini. Kami menyadari bahwa program
ini masih jauh dari kata sempurna, karenanya saran dan kritik membangun sangat diharapkan guna
perbaikkan di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
4. EVALUASI DAN PUBLIKASI YANG TELAH DILAKUKAN TENTANG PENDIDIKAN ANTIKORUPSI MELIPUTI
a. insiatif merancang, yaitu:
1) menganalisa Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) yang relevan dengan tindakan anti korupsi dengan menetapkan tujuan pembelajaran
beserta indikator pencapaian kompetensinya dan menetapkan substansi (pengetahuan-
keterampilan-sikap) yang akan dibelajarkan;
2) menyusun pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi yang menjadi tujuan dengan
menentukan aktivitas yang dilakukan agar peserta didik tahu, paham, sadar, bisa
mempraktekkan dan konsisten serta terbiasa mengamalkan di kelas, sekolah, keluarga dan
masyarakat;
3) memilih media (berupa referensi, permainan, film, pengalaman nyata dalam kehidupan) yang
relevan untuk mendukung aktivitas sehingga menguatkan pengalaman belajar dan
membiasakan pengamalan; dan
4) menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan/kompetensi yang akan dicapai mengacu
pada indikator untuk mengendalikan proses pembelajaran, mengukur ketercapaian kompetensi
peserta didik secara periodik, melibatkan pihak lain dalam memvalidasi hasil penilaian
pencapaian kompetensi serta membuat sistem aplikasi yang menjadi pangkalan data yang
menggambarkan perkembangan pencapaian hasi belajar.
b. Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran termasuk melibatkan panca inderanya
melalui aktivitas yang menarik dan menyenangkan;
c. menyiapkan jejaring dengan meluaskan pembelajaran anti korupsi ke sekolah, keluarga, masyarakat
serta melibatkan semua pihak melalui:
1. menyatukan pemahaman dan langkah insersi dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) diantara guru kelas dan guru pendidikan Agama Islam di sekolah;
2. membangun sinergi utnuk mengefektifkan penguatan karakter anti korupsi ditingkat sekolah
antara Guru Kelas dengan guru lain di satu sekolah;
3. membangun sinergi dan berbagi praktek terbaik pendidikan anti korupsi antar Guru Kelas dalam
forum Kelompok Kerja Guru (KKG); dan Guru Pendidikan Agama Islam.
4. membangun sinergi antara sekolah Guru Kelas dengan orangtua/wali;
5. membangun sinergi antara sekolah dan lingkungan; dan
6. membangun sinergi antara Guru Kelas dengan kelompok profesional lainnya.