Anda di halaman 1dari 10

Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

ORIENTASI TEORI KEHUMASAN DAN PROTOKOL

Kemala Motik Gafur


Dosen Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta
kemala.motik@yahoo.com

ABSTRAK
Tulisan ini coba melihat bagaimana orientasi teori kehumasana dan protokol
yang dimulai dengan mengkaji latar belakang teori-teori kehumasan.
Dilanjutkan dengan pertumbuhan awal teori dasar kehumasan dan
perkembangannya. Kemudian dilihat juga bagaimana teori Humas Internal
yang berorientasi organisasi dan pendekatannya selain juga mengupas teori
kehumasan eksternal yang berorientasi publik.

Kata Kunci: Humas, Protokol, Internal & Eksternal Humas, Teori,


Komunikasi

Pendahuluan mengenai pendapat, sikap, dan


Secara teoretis aktivitas kehu- kegiatan masyarakat terhadap


masan, utamanya terkait dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah
komunikasi kelompok, pasti melibat- Publikasi dan dokumentasi kebija-


kan masalah protokol. Karenanya kan pemerintah
kesatuan istilah “Humas dan Proto- Pelayanan informasi kebijakan dan
kol” hanya dikenal di Indonesia.

kegiatan pemerintah
Mengacu kepada aturan pemerintah Penyelenggaraan kegiatan upacara,
yang ada, misalnya Keputusan

resepsi dan pelayanan tamu
Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. Penyiapan kelengkapan dokumen
62 tentang Organisasi, menyatakan perjalanan dinas pimpinan dan
bahwa “Biro Hubungan Masyarakat pejabat pemerintah
dan Protokol” bertugas merumuskan
kebijakan dan melaksanakan pengum- Demikianlah contoh ketetapan
pulan dan pengolahan data informasi, yang ada. Namun, dalam kesempatan
publikasi, pelayanan informasi, serta ini, perkenankan penulis untuk meng-
pelayanan keprotokolan. kaji orientasi teoretis masalah kehu-
Untuk menjalankan tugas ter- masan dan protokol. Namun, dalam
sebut, menurut ketentuan ini, fungsi pembahasan ini, penulis hanya akan
Humas dan Protokol adalah menyebut Humas saja. Artinya, pada
(http://www.jakarta.go.id/pemerintah saat penulis menyebutkan Humas,
 Perumusan kebijakan di bidang
an/): unsur protokol diasumsikan sudah
termaktub di dalamnya.
hubungan masyarakat dan kepro- Sesuai apa yang diminta,

 Pengumpulan data dan informasi


tokolan. penulis akan melihat orientasi teori
kehumasan. Untuk itu, penulis akan

Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004 40


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

melakukan kategorisasi guna meng- Humas merupakan gabungan dari


kajinya. Dalam melakukan katego- berbagai ilmu dan masuk dalam
risasi, kita bisa menempuh berbagai jajaran ilmu-ilmu sosial, seperti
cara. Misal, dalam mengkategori- sosiologi, psikologi, ekonomi,
sasikan peserta pelatihan ini, berdasar- politik, dll. Dalam rumpun
kan jenis kelamin, penulis bisa ilmunya, Humas merupakan salah
membedakannya atas pria dan wanita. satu ilmu praktika dari induknya:
Berdasarkan tempat tinggal, penulis ilmu komuninasi. Karena itu,
bisa bagi atas mereka yang tinggal di mengkaji latar teori kehumasan
Jakarta dan luar Jakarta. Artinya, apa tentu tidak lepas dari ilmu komu-
pun cara kategorisasi yang dilakukan, nikasi yang menjadi induknya itu.
selama jelas kriteria pembeda, maka Selain Humas, ilmu komunikasi
penggolongan dapat dilakukan. praktika lainnya adalah Periklanan
Dalam upaya mengkaji orien- dan Jurnalistik.
tasi kehumasan, penulis akan mulai Humas sangat menentukan
dengan sedikit memberi latar teori kelangsungan hidup perusahaan,
kehumasan, yakni ilmu komunikasi, organisasi, atau institusi. Humas
karena darinyalah Humas membangun berfungsi menumbuhkan relasi
teori-teorinya. Selain itu, sebagai suatu baik antar berbagai masyarakat/
disiplin ilmu, Humas bersifat multi- publik yang terkait dengannya:
disiplin, artinya juga akan melibatkan menumbuhkan motivasi, meng-
disiplin-disiplin ilmu lain. Untuk itu, giatkan partisipasi, menjadikannya
mari kita mulai melihat latar belakang proaktif terlibat langsung dalam
teori kehumasan ini. pertumbuhan dan perkembangan
organisasi. Karenanya publik/
1. Latar Belakang Teori Kehu- masyarakat dari istilah Humas
masan: Ilmu Komunikasi dapat dibedakan atas internal
Banyak ahli mempersoalkan dan publik dan eksternal publik.
mempertentangkan istilah Humas/ Komunikasi merupakan landasan
hubungan masyarakat dan PR/ utama dalam hubungan. Lihatlah:
public relations (Effendy, 1984; kita harus berhubungan dengan
Abdurachman, 1995). Dalam orang lain dan menampakkan
kesempatan ini penulis tidak akan identitas diri pribadi kita,
mempermasalahkan itu, karena mendengarkan untuk mempela-
yang penting adalah esensi. Mana- jarinya, memecahkan masalah,
kala kita merujuk teori dan ilmu mengingat masa lalu, dan meren-
kehumasan, tidak bisa disangkal canakan masa depan. Para konse-
bahwa teori itu – suka atau tidak lor institusi pernikahan, misalnya,
suka – memang berawal dari Barat. telah lama menekankan penting-
Maka bagi penulis, Humas adalah nya komunikasi untuk kesehatan
pengindonesiaan dari kata asing: dan kelanggengan hubungan.
public relations. Dan, karenanya, Mereka menunjukkan bahwa
teori-teori menyangkut public perbedaan utama hubungan yang
relations inilah yang akan penulis langgeng dan gagal dalam institusi
kaji orientasinya. pernikahan adalah pada komu-
Sebagai ilmu, Humas masih relatif nikasi yang efektif. Suami-isteri
baru bagi masyarakat bangsa kita. yang belajar bagaimana meng-

41 Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

ungkapkan cinta dan mengelola ditawarkan dengan dua syarat


konflik hubungan secara kons- sebagai berikut (Cutlip & Centre,
truktif cenderung menjalani hidup 2000; Center & Jackson, 1995;
dengan harmonis. Kesimpulannya, Hendricx, 2001, Wilcox &

 Lee diperkenankan duduk


komunikasi adalah penting dalam Cameron, 1994):
berhubungan, baik untuk kehi-
dupan personal, profesi, dan dalam manajemen puncak
budaya karena komunikasi meru- sehingga ia dapat sedekat
pakan dasar kehidupan manusia. mungkin dengan sumber
Pilihan kita untuk mempelajarinya informasi utama dan peng-
akan memberi sesuatu yang
 Lee diberi wewenang penuh
ambil keputusan;
bermanfaat baik dalam tataran
komunikasi antarpribadi, komu- untuk memberi informasi
nikasi kelompok, komunikasi orga- kepada pers tentang semua
nisasi, maupun komunikasi massa. fakta sehingga pers dapat
menyampaikan informasi seba-
2. Pertumbuhan Awal Teori gaimana adanya kepada publik.
Dasar Kehumasan dan Per-
kembangannya Usulan ini diajukan karena berda-
Kembali ke tataran organisasi, sarkan identifikasi masalah yang
dalam kurun lebih dari 100 tahun Lee lakukan, ia melihat adanya
terakhir ini Humas mengalami kesenjangan informasi yang
perkembangan yang sangat pesat. berdampak pada “ketidaksaling
Perkembangan Humas di setiap pengertian” antar publik yang
Negara ternyata tidak sama, baik terkait dengan organisasi/institusi.
dalam bentuk maupun kualitasnya. Syarat pertama yang diajukan Lee
Dalam sejarahnya, Humas dilahir- ketika itu dianggap revolusioner.
kan oleh perintis sekaligus pelopor Karena, saat itu, orang-orang yang
yang kemudian diangkat sebagai menyelenggarakan publikasi dija-
the Father of Public Relations yaitu Ivy uhkan dari pucuk pimpinan
Ledbetter Lee yang pada 1906 organisasi/institusi. Syarat kedua,
berhasil menanggulangi kelumpu- yakni membuka semua kegiatan
han industri batu bara di Amerika. dan kejadian dalam organisasi
Marilah kita pahami bagaimana Ivy kepada publik juga merupakan hal
Lee untuk pertama kalinya unik pada masanya. Namun
mengangkat Humas sebagai suatu demikian, tawaran Lee diterima.
konsep dan kemudian profesi. Pemikiran Lee kemudian dinamai
Sebagaimana diutarakan, kegiatan Decleration of Principle yang mengan-
Lee di bidang Humas dimulai dung azaz bahwa publik tidak bisa
tahun 1906 katika industri diabaikan oleh manajemen organi-
batubara di Amerika mengalami sasi. Lee menegaskan bahwa di
pemogokan. Ketika itu Lee adalah kantornya tidak ada hal-hal yang
wartawan. Dengan pemogokan bersifat rahasia, semuanya terbuka.
itu, timbul gagasan dalam diri Lee Karena keterbukaan merupakan
yang bisa menguntungkan kedua inti komunikasi. Keterbukaan
belah pihak, yaitu industriawan dapat menimbulkan kepercayaan.
dan para pekerja. Proposal Lee Keterbukaan juga mendatangkan

Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004 42


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

saling pengertian. Dengan adanya masuk manajemen puncak.


kepercayaan dan saling pengertian, Publik eksternal adalah orang-
pada gilirannya akan menda- orang yang berada di luar orga-
tangkan dukungan penuh dari nisasi yang terkait dengan
seluruh publik – internal maupun aktivitas organisasi seperti
eksternal – dan dengan demikian pers, masyarakat sekitar, dan


kinerja organisasi menjadi maksi- sejenisnya.
mal. Kegiatan humas merupakan
Dengan filosofi dasar inilah Lee komunikasi dua arah. Berarti
bekerja dan ia berhasil menang- bahwa dalam penyampaian
gulangi pemogokan di pabrik- informasi baik kepada publik
pabrik. Ia juga membina hubungan internal maupun eksternal
positif dengan pers, sehingga pers harus terbuka atas umpanbalik.
tidak lagi semata menulis sisi Dengan demikian, setiap
negatif organisasi, tapi juga sisi melakukan kegiatannya,
positifnya. Humas harus mampu mencip-
Tahun 1914, Lee diangkat takan opini publik yang positif.
menjadi penasihat John D.
Rockefeller, Jr. Kemudian Lee Agar dapat menjalankan fungsi
memberi nasihat yang sangat kehumasan dengan baik, maka
bernilai bagi kemajuan dan per- dua syarat yang diyakini harus
kembangan perusahaan multi terpenuhi adalah (Cutlip & Centre,
jutawan ini. Berkat keberhasilanya 2000; Center & Jackson, 1995;
itulah Lee diakui sebagai pemra- Hendricx, 2001, Wilcox &
karsa, perintis, pembina, dan
 Mempunyai posisi yang
Cameron, 1994):
pemraktik konsep Humas. Selain
itu, ia juga dikenal sebagai orang dekat dengan pimpinan pun-
pertama yang secara khusus meng- cak organisasi sebagai sum-
gunakan publicity dan advertising ber utama informasi dan
sebagai penunjang kegiatan pengambil keputusan ter-
Humas.
 Diberi kebebasan untuk
tinggi.
Dari Ivy Lee ini berkembang teori
dasar yang sangat penting diper- berprakarsa penuh dalam
hatikan dan diterapkan dalam memberikan informasi seca-
kegiatan Humas. Teori itu menya- ra bebas dan terbuka.
takan, terdapat dua aspek dasar
atau hakiki yang mutlak ada dalam Demikian antara lain teori dasar
aktivitas kehumasan (Cutlip & kehumasan yang awalnya dica-
Centre, 2000; Center & Jackson, nangkan oleh Lee. Selain Ivy Lee
1995; Hendricx, 2001, Wilcox & masih terdapat beberapa tokoh
 Sasaran Humas adalah publik
Cameron, 1994): lain yang menjadi pelopor
Humas seperti Paul Garret,
internal dan eksternal. Publik Erick Johnsin, Arthur W. page,
internal adalah seluruh orang Carl Byois, Verne Bernett, dan
yang berada dalam lingkup lain-lain. Sebagai suatu cabang
dalam organisasi seperti karya- ilmu dan profesi yang relatif
wan, keluarga karyawan, ter- baru, Humas di Amerika

43 Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

tumbuh berangsur-angsur, demi- Humas Eksternal adalah orien-


kian pula di Eropa. Memasuki tasi pada publiknya: pasif vs
abad ke-20, Humas di Amerika aktif. Berikut terlibih dahulu
dan Eropa mulai menjadi adalah Humas Internal.
program studi yang mandiri
didasarkan perkembangan ilmu 3. Teori Kehumasan Internal
pengetahuan dan teknologi. yang Berorientasi Organisasi
Tahun 1925 misalnya, di New dan Pendekatannya
York, Humas menjadi pendi- Sosiolog Amitai Etzioni menyata-
dikan tinggi resmi dan di kan bahwa masyarakat kita adalah
Belanda pada 1928 memasuki masyarakat organisasi (Sendjaja,
perguruan tinggi dan minimal di 2002). Kita dilahirkan dalam orga-
fakultas sebagai matakuliah nisasi dan dididik dalam organisasi
wajib. Di samping itu, banyak serta menghabiskan sebagian
kursus-kursus bermutu yang waktu dengan bekerja untuk
ditawarkan. Pada 1968, Humas organisasi. Karena Humas sangat
di Belanda mengalami perkem- terkait dengan organisasi, maka
bangan pesat, lebih kearah dalam pendekatannya pada organi-
ilmiah, karena penelitian yang sasi kita mengenal sejumlah teori.
rutin dan kontinu; sementara di Yang pertama, untuk memudah-
Amerika lebih ke arah bisnis. kannya, lazim disebut sebagai
Dari sinilah kemudian teori-teori teori-teori klasik. Misalnya, teori
kehumasan tumbuh dan ber- birokrasi yang diajukan Max
kembang. Webber. Teori ini mendefinisikan
Berdasarkan latar belakang organisasi sebagai sistem dari
pemahaman atas pertumbuhan aktivitas tertentu yang bertujuan
dan perkembangan Humas, dan bersinambungan. Selain itu,
serta seiring pertumbuhan dan juga dikenal teori system yang
perkembangan ilmu induknya, dikemukakann Chester Barnard.
yaitu komunikasi, teori-teori Menurut teori ini, organisasi
kehumasan dewasa ini bisa kita hanya dapat berlangsung melalui
kategorikan dengan beberapa kerjasama antarmanusia, dan kerja-
cara, tergantung kriteria yang sama merupakan sarana dimana
kita gunakan. Berdasarkan kemampuan individu harus dipa-
target publiknya, kita bisa mem- dukan guna mencapai tujuan
bedakan Humas Internal dan bersama. Dengan kata lain, sistem
Ekternal. Dalam mengupas memiliki tujuan-tujuan bersama
Humas Internal, penulis akan yang menomorduakan kebutuhan-
banyak menggunakan teori-teori kebutuhan individu (lihat
komunikasi organisasi, semen- Goldhaber, 1990; Hatch, 1997;
tara Humas Eksternal akan lebih Jones, 2001).
menggunakan teori-teori komu- Namun dalam banyak hal, teori-
nikasi massa. Dalam mengupas teori ini hanya menekankan pada
Humas Internal, kriteria penulis produktivitas dan penyelesaian
gunakan adalah orientasi pada tugas, sementara faktor manusia
organisasi dan pendekatannya; hanya merupakan salah satu kom-
sementara dalam mengupas ponen saja. Menurut Chris Agrys,

Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004 44


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

praktik organisasi yang demikian 4. Teori Kehumasan Eksternal


adalah tidak manusiawi karena yang Berorientasi Publik:
mengabaikan faktor individu Pasif vs Aktif
manusia. Karena itu, muncullah Walau komunikasi dua arah
teori human relations, yang merupakan landasan kerja Humas,
kemudian disempurnakan lagi oleh namun dalam pelaksanaannya
Rensis Likert, yang lebih menem- banyak teoretisi dan praktisi
patkan unsur manusia sebagai Humas menganggap publik relatif
proses sentral pencapaian organi- pasif dalam arti akan menerima
sasi. apa pun informasi yang disam-
Salah satu gagasan paling penting paikan selama ada keterbukaan.
dalam memandang organisasi Dari anggapan ini kemudian lahir
adalah pendekatan yang menya- teori stimulus respons
takan bahwa komunikasi bukan (Littlejohn, 2002; Griffin, 2003;
semata-mata sesuatu yang dilaku- DeFleur, 2002; McQuail, 2003).
kan oleh para anggota organisasi, Menurut teori ini, efek yang
bukan pula alat untuk menyele- muncul pada publik merupakan
saikan persoalan, namun lebih reaksi terhadap stimuli tertentu.
dipandang sebagai suatu proses Karenanya reaksi publik bisa
pengorganisasian. Menurut teori direncanakan, diarahkan, dan
ini, esensi setiap organisasi adalah diperkirakan. Elemen utama teori
perilaku individu karena mereka ini adalah Stimulus (yaitu pesan
saling terkait dan, dalam hal ini, atau informasi), O (yaitu
komunikasi memainkan peranan organisme penerima informasi),
penting. dan R (yaitu respons berupa
Kemudian berkembang pende- pengaruh yang ditumbulkan oleh
katan berikutnya yang meng- informasi).
anggap organisasi sebagai suatu Dari teori stimulus respons,
kultur, dalam arti merupakan muncul beberapa turunannya,
pandangan hidup (way of life) bagi misalnya teori jarum hipodermik
para anggotanya, sehingga disebut (Littlejohn, 2002; Griffin, 2003;
teori kultur/budaya organisasi. DeFleur, 2002. McQuail, 2003).
Dari teori-teori inilah kemudian Menurut teori ini, informasi yang
Humas membangun teorinya dikandung media ibarat “serum”
sendiri (Cutlip & Centre, 2000; yang disuntikkan ke dalam
Center & Jackson, 1995; Hendricx, pembuluh darah publik audiens.
2001, Wilcox & Cameron, 1994). Publik akan bereaksi persis sesuai
Demikian sekedar gambaran arah kandungan “serum” yang disun-
orientasi teori-teori kehumasan tikkan padanya. Karena itu,
internal. Dan, berikut ini, penulis menurut teori jarum hipodermik,
akan coba melihat teori-teori yang informasi harus dipersiapkan dan
terkait kehumasan eksternal didistribusikan secara sistematik
dengan kriteria orientasi pada dalam skala luas. Informasi itu
publiknya. secara serempak harus tersedia
bagi sejumlah besar individu,
bukan pada orang perorang.
Karena itu, penggunaan teknologi

45 Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

dan saluran distribusi informasi agama, misalnya para ulama, dalam


yang handal dapat meningkatkan menerima atau menolak rancangan
jumlah penerimaan dan respons undang-undang tersebut.
dari publik. Menurut teori ini, Masuk kedalam tataran komu-
seluruh individu yang menerima nikasi kelompok, kita mengenal
pesan dianggap punya karakteristik teori Aristoteles. Teori ini menu-
yang sama dan seimbang. Dengan runkan tiga unsur utama, yaitu:
kata lain, teori ini menyatakan pembicara, pesan, dan publik.
bahwa informasi dari media pasti Pembicara, menurut Aristoteles,
menimbulkan efek dan individu harus memiliki ethos, yaitu kride-
yang tidak terjangkau media tidak bilitas dan kompetensi tinggi di
akan terpengaruh. mata publik pendengarnya. Pesan
Namun ketika Lazarsfeld, harus memperhatikan logos
Berelson & Gaudet meneliti kam- (logika, argumentasi pesan) dan
panye pemilihan presiden patos (estetika, atau keindahan
Amerika, 1940, ia menurunkan berkata-kata). Sedangkan pada
hipotesis penelitian yang awalnya publik harus diperhatikan setting.
menyatakan bahwa proses stimu- Aplikasinya dalam protokoler
lus-respons bekerja dalam meng- membuat tatatempat dan tatacara
hasilkan efek media massa. Tapi kegiatan mutlak diperhatikan.
kenyataan menunjukkan hasil Dalam perkembangannya, teori-
sebaliknya: bahwa efek media teori yang menganggap publik
massa relatif rendah. Ia menyim- pasif (menerima apa saja informasi
pulkan, asumsi stimulus-respons yang disampaikan serta meng-
tidak cukup menggambarkan rea- anggap mereka memiliki karak-
litas publik dalam penyebaran teristik yang sama) dinilai tidak
informasi dan pembentukan pen- menggambarkan realitas yang
dapat umum. Karena itu, sebenarnya. Dari sini kemudian
Lazarsfeld dkk mengajukan teori berkembang teori-teori yang
komunikasi dua tahap memandang publik sebagai pelaku
(Littlejohn, 2002; Griffin, 2003; yang relatif lebih aktif dalam
DeFleur, 2002. McQuail, 2003) menerima dan menyeleksi infor-
dan memperkenalkan istilah opinion masi. Salah satu teori yang coba
leader atau pemuka pendapat, yakni memahami publik dan meng-
orang yang disegani oleh kelom- anggapnya memiliki karakteristik
pok publik tertentu. Menurut berbeda misalnya teori difusi
pandangan ini, informasi mengalir inovasi (Littlejohn, 2002; Griffin,
dari media massa tidak langsung 2003; DeFleur, 2002. McQuail,
ke publik melainkan disaring oleh 2003) yang dikemukakan Rogers
para pemuka pendapat. Kemudian (1983). Inovasi yang dimaksud
para pemuka pendapat inilah yang dapat bermacam-macam bentuk-
secara efektif mempengaruhi nya: bisa barang baru, jasa baru,
kelompok publiknya. Contoh gagasan baru, peraturan baru
dalam penyebarluasan informasi (seperti Perda Larangan Merokok),
Rancangan Undang-Undang Anti dll. Adopsi mengacu pada reaksi
Pornografi dan Pornoaksi, perlu positif publik terhadap inovasi
diperhatikan peran para pemuka dan pemanfaatannya. Menurut

Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004 46


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

teori ini, publik tidak memilih atau dan lebih banyak memanfaatkan
menolak inovasi pada waktu informasi yang ada.
bersamaan. Publik dipandang Teori lain yang semakin mem-
memiliki karakteristik peran yang percayai “kekuatan” publik dan
berbeda, sebagai berikut: menganggapnya sangat aktif dalam
a. Inovator: mereka-mereka yang memilih dan menyeleksi pesan
pertama-tama mengadopsi adalah teori pemanfaatan dan
inovasi, belum tentu pencetus gratifikasi (Littlejohn, 2002;
inovasi itu sendiri, tapi mereka Griffin, 2003; DeFleur, 2002.
adalah yang paling pertama McQuail, 2003). Menurut teori
menerimanya dan kemudian ini, publik secara aktif akan
menyebarluaskan nya. memilih media dan menyeleksi
b. Adopter Awal: disebut juga pesan yang sesuai dengan kebu-
Pembawa Pengaruh, yaitu tuhan dasar individunya. Jadi,
mereka yang melegitimasi publik tidak dianggap memiliki
inovasi dari Inovator dan karakteristik sama dan mau begitu
membuatnya diterima oleh saja menerima pesan yang disam-
publik pada umumnya. paikan sebagaimana teori jarum
c. Mayoritas Awal: mereka yang hipodermik misalnya.
mengikuti Pembawa Pengaruh Demikian contoh beberapa orien-
dan melegitimasi lebih jauh tasi teori-teori komunikasi kehu-
inovasi itu. masan yang berorientasi pada
d. Mayoritas Akhir: yang meng- publik. Berikut ini, mari kita lihat
adopsi inovasi agak bela- sejenak bagaimanakah teori kehu-
kangan. masan yang berkembang di peme-
e. Kelompok yang Tertinggal rintahan.
(laggards): kelompok paling
akhir dalam mengadopsi Kesimpulan dan Rekomendasi:
inovasi. Orientasi Teori Kehumasan
Pemerintah
Kelompok tersebut hampir men- Dari uraian di atas terlihat
cakup 100% populasi. Bagian bahwa teori kehumasan sebagai ilmu
sisanya adalah kelompok Kepala yang multidisipler terkait dengan teori-
Batu (diehards), yaitu mereka yang teori komunikasi dan organisasi.
tidak pernah mengadopsi inovasi. Dalam melakukan orientasi teoretis,
Inilah ibu rumah tangga yang tidak maka kategorisasi dalam melakukan
mau menggunakan mesin cuci, pemilahan dan penggolongan menjadi
karyawan yang tidak mau alat bantu. Dalam kesempatan ini,
menggunakan komputer, dan penulis mencoba melihatnya ber-
seterusnya. Pada umumnya dasarkan Humas Internal yang dilihat
Adopter Awal dan Inovator – jika berdasarkan orientasinya atas Orga-
dibanding dengan Kelompok nisasi dan Pendekatannya; serta
Tertinggal – memiliki karakteristik Humas Eksternal atas orientasinya
usia yang lebih muda, berstatus pada Publik Aktiv vs Pasif.
sosial ekonomi lebih tinggi, lebih Pada dasarnya teori-teori yang
empatik, kurang dogmatik. Mereka melakukan pendekatan birokratis atas
lebih terbuka terhadap perubahan sistem dianggap sebagai pendekatan

47 Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

klasik sementara yang lebih melihat pelaksanaan otonomi daerah, aktivitas


pada komunikasi dan kultur dianggap kehumasan yang dilakukan perlu
lebih modern. Demikian juga halnya dikembangkan dengan melibatkan
dengan teori yang berorientasi pada unsur-unsur kehumasan di daerah.
publik-pasif dianggap klasik sementara Untuk itulah, pertemuan tahunan
teori yang berorientasi pada publik- Bakohumas ini dianggap sebagai
aktif dianggap lebih modern. momentum yang tepat bagi terealisa-
Sebagaimana pula diutarakan sinya tujuan dimaksud.
di bagian awal, perkembangan Humas Dalam pertemuan Bakohumas
di setiap Negara ternyata tidak sama, kali ini diperoleh berbagai masukan
baik dalam bentuk maupun kuali- baik dari pembicara maupun peserta.
tasnya. Di Indonesia, Bakohumas Hasilnya dirumuskan sebagai reko-
merupakan Badan yang dibentuk mendasi ke instansi yang terkait.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rekomendasi tersebut antara lain
Republik Indonesia, Sofyan A. Djalil (http://majalah.depkumham.go.id/arti

 Peserta menilai masih terdapat


sesuai amanat Nomor : 100/KEP/M. cle.php/):
KOMINFO/11/2005. Dengan dite-
tapkan keputusan ini, maka Keputusan perbedaan struktur organisasi
Menteri Negara Komunikasi dan humas di departemen, BUMN,
Informasi Nomor: 03A/SK/ lembaga pemerintah non departe-
MENEG/I/2002 Tentang Badan men, pemerintah provinsi, peme-
Koordinasi Kehumasan Pemerintah, rintah kabupaten/kota. Oleh
dinyatakan tidak berlaku lagi. karena itu, diusulkan agar struktur
Bakohumas sebagai institusi humas di semua lembaga tersebut
non formal di lingkungan pemerintah diseragamkan minimal pada level
pusat antara lain bertugas membantu
 Perlu dilakukan penyamaan per-
biro atau setara eselon II.
pemerintah dalam melancarkan arus
informasi antar lembaga pemerintah sepsi di antara anggota Bakohumas
dan antar pemerintah dengan dalam melaksanakan fungsi dan
masyarakat, mengadakan koordinasi tugasnya dan untuk mensiner-
dan kerjasama antar humas depar- giskan anggota Bakohumas dalam
temen, lembaga pemerintah non bekerja dan meningkatkan fung-
departemen, lembaga negara serta sinya diperlukan pembentukan
BUMN dan merencanakan kegiatan jaringan informasi dari pusat
kehumasan.
 Perlu ada standar dalam melak-
hingga daerah.
Baru-baru ini telah diadakan
pertemuan tahunan Bakohumas sanakan fungsi dan tugas pokok
dengan tema “Paradigma Humas kehumasan. Oleh karena itu,
dalam Menyikapi Era Keterbukaan”. Bakohumas diusulkan agar mem-
Keberadaan Bakohumas sebagai buat buku panduan kehumasan.
wadah keterpaduan dari Kehumasan
pemerintah dengan pola penyampaian Dari sini terlihat masih adanya
informasi yang terkoordinasi, integrasi, masalah dalam Humas pemerintah
dan sinkronisasi (KIS) diharapkan yang ternyata fungsinya lebih sebagai
dapat memberikan kontribusi yang alat birokrasi dan corong pemerintah?
lebih dalam mendukung kebijakan- Mungkin karena itukah sebagian ahli
kebijakan pemerintah. Sejalan dengan menganggap bahwa Humas berbeda

Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004 48


Orientasi Teori Kehumasan dan Protokol

dengan public relations? Memang perlu


penelitian untuk menguji pernyataan Hatch, Mary Jo, “Organization Theory:
ini. Namun, jika hipotesis ini benar, Modern, Symbolic, and Post
maka dapat diturunkan premis bahwa Modern Perspectives”, Oxford
orientasi teori kehumasan (pemerintah) saat University Pers, New York,
ini masih melakukan pendekatan klasik, 1997.
yaitu bahwa teori birokrasi Webber
atau teori Jarum Hipodermik masih Hendricx, Jerry A, “Public Relations
memegang peranan. Benarkah begitu? Cases”, Thomson Learning,
Sekali lagi, perlu penelitian untuk Belmont, 2001.
mengujinya.
Jones, Gareth R, “Organizational
Daftar Pustaka Theory”, Prentice Hall, New
Abdurachman, Oemi, ”Dasar-dasar Jersey, 2001.
Public Relations”, Citra Aditya
Bakti: Bandung, 1995. Macnamara, Jim R, “Public Relations
Handbook, Promac Publication,
Center Allen H. & Patrick Jackson, Australia, 1992.
“Public Relations Practices:
Managerial Case Studies & Pace, R. Wayne & Don F. Faules,
Problems”, Prentice Hall, New “Organizational Communication”,
Jersey, 1995. Prentice Hall, New Jersey,
1994.
Berney, Edward L, “Public Relations”,
University of Oklahoma, Wilcox, Dennis L., Glent T. Cameron,
Oklahoma, 1995. Philip H. Ault & Warren K.
Agee, “Public Relations: Strategis
De Fleur, Melvin L. & Sandra J. Ball- & Tactics”, Pearson Education,
Rockeach, ”Theoris of Mass Boston, 2003.
Communication”, Longma: New
York.

Dozier, David M., William P. Ehling,


Larissa A. Grunig, Fred C.
Repper & Jon White,
“Excellence in Public Relations &
Communication Management”, LE
Associates, Broadway, 1992.

Effendi, Onong U, “Human Relations


& Public Relations”,
Mandamaju, Bandung, 1984.

Goldhaber, Gerald M, ”Organizational


Communication”, W.C. Brown
Publishers, 1990.

49 Jurnal Komunikologi Vol. 1 No. 2, September 2004

Anda mungkin juga menyukai