Anda di halaman 1dari 19

REVIEW JURNAL PERKEMIHAN

Dosen Pengampu : Ns. Nila Putri Purwandari S.Kep, M.kep

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1. Agustin Dwi Nur Aini (202101001)


2. Amida Urfah Mujtahidah (202101005)
3. Ela Vinka Risma (202101013)
4. Feni Diah Kristiyanti (202101015)
5. Pramudya Erlangga (202101036)
6. Annisa Amalia (202101044)
7. Sunanda Malika A.K (202101050)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

ITEKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

TAHUN 2023
REVIEW JURNAL

Judul MANFAAT PENGARUH PENDAMPINGA PENILAIAN


Jurnal PELVIC FLOOR SENAM KEGEL N LANSIA HASIL
MUSCLE TERHADAP DALAM PEMERIKSA
TRAINING FREKUENSI PERAWATAN AN
UNTUK BERKEMIH INKONTINESIA SEDIMEN
MEMPERBAIKI ATAU BUANG URIN URINE
INKONTINENSIA AIR DI RUMAH DENGAN
URIN PADA KECIL PADA PADA VARIASI
LANSIA LANJUT USIA WILAYAH PENGAWET
DI PANTI KERJA
SOSIAL PUSKESMAS
TRESNA DARUL
WERDHA IMARAH
PAGAR DEWA KABUPATEN
BENGKULU ACEH BESAR
Volume, VOL 3 NO. 5 , VOL 4, HAL VOL5, HAL 820- VOL.3
Halaman 1274-1286 826 No.3 ,HAL
5445
TahunTerbi Juni 2022 01 Mei 2022 04 Maret 2022 Agustus 2022
t
Penulis W Wahyuni , Andri Kusuma NuswatulKhaira, Putu Ayu
Maoli Zartika Wijaya, T. Iskandar Parwati , Ni
FatsiwiNunikAnd Faisal, Isnaini, Wayan Desi
ari Nora Veri Bintari ,Diah
Prihatiningsih
Download https:// http:// https:// https://stp-
journal.aptifi.org download.garuda. journal.aptifi.org/ mataram.e-
kemdikbud.go.id/ index.php/ijopre/ journal.id/
article.php? article/view/41/28 JIP/article/
article=2823252& download/
val=13791&title= 1875/1442/
Pengaruh
%20Senam
%20Kegel
%20Terhadap
%20Frekuensi
%20Berkemih
%20Atau
%20Buang
%20Air%20Kecil
%20Pada
%20Lanjut
%20Usia%20Di
%20Panti
%20Sosial
%20Tresna
%20Werdha
%20Pagar
%20Dewa
%20Bengkulu

Tanggal 3 mei 2023 3 Mei 2023 3 Mei 2023 3 Mei 2023


review
Tujuan Tujuan dari tujuan dari Tujuan dari jurnal untuk
penelitian penelitian ini penelitian ini ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana manfaat diketahui mendampingi hasil
pelvic muscle distribusi lansia dalam pemeriksaan
training dalam karateristik kurangnya sedimen urine
memperbaiki responden pengetahuan dengan
inkontinensia urin berdasarkan jenis lansia tentang pengawet
pada lansia. kelamin serta perawatan formalin dan
diketahui inkontinensia dan toluena. Jenis
pengaruh senam tidak ada penelitian
kegel terhadap pendampingan yang
frekuensi oleh keluarga digunakan
berkemih atau lansia itu sendiri yaitu analitik
buang air kecil dalam hal dengan
pada lanjut usia. intinensia urine. pendekatan
Maka dari itu eksperimen.
dilakukan Sampel yang
pendampingan digunakan
terhadap lansia sebanyak 15
agar paham dan urine dengan
mengerti. 3 kali
perlakuan.
Hasil
analisa data
dengan uji
One-way
anova dan
Kruskal
Wallis
menunjukkan
hasil p value
eritrosit,
leukosit, sel
epitel masing-
masing
sebesar 0,137;
0,699; 0,342
dimana p
value >0,005
yang berarti
tidak terdapat
perbedaan
hasil sedimen
urine dengan
pengawet
formalin dan
toluena.
Tetapi
masing-
masing unsur
memiliki
perubahan
morfologi
setelah
diawetkan
dengan
pengawet
formalin
dan toluena
Subjek Sampel penelitian Sampel yang lansia adalah Sampel
penelitian yang di gunakan digunakan dalam sebanyak 25 penelitian
adalah di anggota penelitian ini orang wilayah yang di
kelompok senam berjumlah 15 puskesmas gunakan
Kota Manggar lanjut usia di Daruimarah adalah Sampel
dengan anggota panti social Kabupaten Aceh yang
sejumlah 42 orang Tresna Werdha Besar digunakan
wanita lanjut usia, pagar dewa dalam
tetapi sampel yang Bengkulu penelitian ini
digunakan dalam sebanyak 15
penelitian ini sampel urine
sebanyak 35 wanita pagi. Jumlah
lanjut usia melalui minimal
purposive sampling sampel
sesuai kriteria menurut Gay
inklusi. Penelitian dan Diehl
ini dilakukan pada (1996),
lapangan terbuka. menyatakan
penelitian
dengan
pendekatan
eksperimen
sebanyak 15
subjek per
grup. Unit
pemeriksaan
yang akan
dilakukan
sebanyak 15
sampel x 3
perlakuan.
Sehingga total
unit
pemeriksaan
yaitu 45 unit.
Bahan yang
digunakan
dalam
penelitian ini
yaitu urine
pagi,
pengawet
toluena, dan
pengawet
formalin 40%.
Alat yang
digunakan
dalam
penelitian ini
yaitu rak
tabung,
mikroskop,
sentrifuge,
tabung
sentrifuge,
gelas ukur,
mikropipet,
cover glass,
objek glass,
pot urine,
yellow tip
Metode Penelitian yang Penelitian ini Kegiatan Jenis
penelitian dilakukan dilakukan dengan pengabdian penelitian
merupakan jenis penelitian masyarakat oleh yang
penelitian jenis kuantitatif dengan Dosen digunakan
kuantitatif pre- menggunakan Keperawatan adalah analitik
eksperiment dengan metode quasy Poltekkes denganpendek
desain pretest – experiment Kemenkes Aceh atan
postest one dengan desain pre di DesaLamreung eksperimen
group,Besar dan post tes yang kecamatan Darul dimana
populasi sebanyak dilakukan pada Imarah pada penelitian
42 wanita lansia, suatu kelompok tanggal 07 Juli dilakukan
lalu dilakukan (One group pre- 2021. Peserta dengan tujuan
teknik purposive post design. Hasil pada kegiatan untukmengeta
sampling dengan dari analisis pengabmas ini hui perbedaan
pengisian kuisioner univariat adalah hasil sedimen
diag nosis diketahui Pendamping dan urine
inkontinensia urin sebagian besar Lansia. Adapun denganpenga
menggunakan responden jumlah wet formalin
questionnaire for berjenis kelamin pendamping dan
urinary perempuan sebanyak 25 toluena.Popul
incontinence dengan jumlah 9 orang dan jumlah asi yang
diagnosis (QUID) responden (60%) lansia adalah digunakan
dan disesuaikan sedangkan sebanyak 25 dalam
kriteria inklusi responden dengan orang jadi seluruh penelitian ini
penelitian.Maka jenis kelamin peserta yaitu seluruh
didapatkan sampel laki-laki pengabdian mahasiswi
sebanyak 35 wanita berjumlah 6 masyarakat ini STIKes Wira
lansia yang responden (40%). sebanyak 50 MedikaBali
merupakan anggota Sementara hasil orang. yang sedang
kelompok senam analsis bivariat menstruasi.
lansia dari peneltian ini Sampel yang
Kota Manggar. dengan digunakan
Rancangan menggunakan uji dalam
Penelitian ini statistik berupa penelitian ini
dilakukan untuk uji t dependent sebanyak 15
melihat penurunan diperoleh nilai p sampel urine
keluhan value 0,00 0,05. pagi. Jumlah
inkontinensia Kesimpulan minimal
urin menggunakan penelitian ini sampel
alat ukur ialah ada menurut Gay
reseived urinary pengaruh senam dan Diehl
incontinence scale kegel terhadap (1996),
(RUIS). Program frekuensi menyatakan
latihan dilakukan berkemih atau penelitian
selama 3minggu buang air kecil dengan
dengan pada lanjut usia di pendekatan
frekuensipertemuan Panti Sosial eksperimen
sebanyak 3 kali Tresna Werdha sebanyak 15
seminggu, dimana Pagar Dewa subjek per
minggu pertama Bengkulu. grup. Unit
dimulai dari 5 pemeriksaan
sesi yang akan
sebagaifrekuensi dilakukan
kontraksi dasar sebanyak 15
dan dosis kontraksi sampel x 3
akan ditingkatkan perlakuan.
setiap minggu. Sehingga total
Sebelum dilakukan unit
pelvic floor muscle pemeriksaan
training yaitu 45 unit.
pada minggu
pertama lansia
terlebih dahulu
mengisi kuisioner
Resived Urinary
IncontinenceScale(
RUIS)
dandilaksanakan
program training
selama 3minggu.
Dan pada minggu
terakhir dilakukan
kembali pengisian
kuisioner received
urinary
incontinence
scale(RUIS) untuk
dijadikanperbandin
gan sebelum dan se
sudahmelakukan
pelvic floor muscle
training,Setelah
mendapatkan data,
maka dilakukan uji
hipo tesis yaitu
Wilxocon Sign
Rank Testuntuk
melihat pengaruh
pelvic floor muscle
trainingterhadap
inkontinensia urin.
Hasil Menunjukkan Berdasarkan tabel Berdasarkan hasil Hasil
penelitian jumlah lansia yang 1 kegiatan pemeriksaan
menjadi responden diketahui jenis pengabdian yang eritrosit urine
sebagian besar kelamin lanjut dilakukan pada 7 menunjukkan
berumur 66-74 usia yang Juli 2021,maka perubahan
tahun yang masuk menderita diperoleh : morfologi
dalam kategori inkotinensia urine a. Penyuluhan eritrosit urine
manula sebanyak atau frekuensi kegiatan pada
(60% ) . Hasil tabel berkemih/buang 1) Evaluasi pemeriksaan
penelitian air kecil ≥ 8 kali Struktur segera dan
responden berjenis sehari di Panti a) Tim Dosen diawetkan
kelamin perempuan Sosial Tresna Pengabdian dengan
sebanyak (100% ). Werdha Pagar Masyarakat formalin dan
Dari tabel Dewa Bengkulu melakukan tugas toluena. Hasil
menunjukkan dimana sebagian sesuai rencana pemeriksaan
bahwa penderita besar responden b) Media dan alat segera
inkontinensia urin berjenis kelamin untuk penyuluhan menunjukkan
terbanyak pada perempuan yaitu tersedia morfologi dari
jenis stress berjumlah 9 c) Tersedia eritrosit yaitu
inkontinensia urin (60%) sementara tempat yang berbentuk
yaitu 16 orang yang berjenis nyaman untuk cakram
(45,7% ) . kelamin laki-laki peserta yang hadir normal. Hasil
Berdasarkan tabel berjumlah 6 d) Mayoritas pemeriksaan
diatas jumlah lansia (40%). peserta dengan
mengalami penyuluhan penambahan
inkontinensia urin bersedia pengawet
pada tingkat ringan mengikuti formalin
sebanyak 25 orang penyuluhan 2) terjadi
(71,4 % ).Hasil uji Evaluasi Proses perubahan
statistic Wilxocon a) Pelaksanaan morfologi
Signed Rank Test sesuai dengan eritrosit
setelah melakukan waktu yang telah sedikit
pelvic floor muscle direncanakan b) membesar.
training didapatkan Fasilitator mampu Hasil
nilai p value = memfasilitasi pemeriksaan
0,000. Hasil ini peserta dengan
membuktikan masyarakat penambahan
adanya pengaruh wilayah kerja pengawet
pelvic floor muscle Puskesmas Kec. toluena
training terhadap Darul Imarah perubahan
inkontinensia urin yang kurang aktif morfologi
(Ho diterima). untuk bertanya. dapat dilihat
dari
3) Evaluasi Hasil ukurannya
yang mengecil
a) 90% peserta dan bentuk
yang hadir yang tidak
mengikuti bulat.
kegiatan dari awal
sampai akhir
kegiatan.
b) 90% peserta
mengatakan
senang mengikuti
kegiatan ini
karena dapat
menambah ilmu.
Kekuatan Penelitian ini Penelitian lain Berdasarkan hasil Penelitian ini
diperkuat dengan juga memperkuat penelitian juga sejalan
teori pendukung hasil penelitian pengabdi dengan
terjadinya ini dimana sebelumnya penelitian
kemunduran fisik menurut (Sutarmi diketahui kegel yang
yang dinyatakan et al., 2016) exercise mampu dilakukan
oleh Yu dkk (2016) dengan judul menurunkan skor oleh Sari
yaitu Sebanyak penelitian inkontinensia (2018) [6],
60% responden pengaruh latihan urine pada lansia yang
telah berumur 66- kegel terhadap (Faisal et al., melaporkan
74 tahun termasuk frekuensi 2021). Menurut bahwa terjadi
dalam kategori inkotinensia urine teori terdapat cara perbedaan
lanjut usia. Lanjut pada lanjut usia di untuk jumlah
usia merupakan Unit Rehabilitasi memperbaiki eritrosit yang
fase terjadinya Sosial Margo ketidakmampuan diukur segera,
kemunduran baik Mukti Rembang berkemih yaitu ditunda 2 jam
fisik maupun diketahui hasilnya dengan latihan dan ditunda 3
system pada semua berupa otot dasar jam dengan
fungsi tubuh, karateristik panggul (pelvic menggunakan
termasuk system responden dilihat muscte exercise) pengawet
perkemihan. Hasil dari jenis kelamin atau sering formalin.
penelitian ini laki-laki sebagian disebut dengan Hasil uji beda
menunjukkan responden ialah latihan Kegel. menggunakan
bahwa 35 lansia perempuan Latihan dasar Kruskal
berjenis kelamin dengan jumlah 16 panggul Wallis
perempuan (100%) responden melibatkan didapatkan
anggota kelompok (59,3%) kontraksi tulang nilai
senam lansia Kota sementara laki- otot probabilitas
Manggar laki berjumlah 11 pubokoksigeus, sebesar 0,052
mengalami reponden otot yang sehingga
inkontinensia urin. (40,7%). membentuk dinyatakan
Penelitian lain juga struktur tidak terdapat
menyebutkan penyokong perbedaan
bahwa ada banyak panggul dan yang nyata
faktor yang bisa mengililingi pintu jumlah
menjadi penyebab panggul pada eritrosit yang
inkontinensia urin vagina, uretra, diukur segera,
pada lansia, dan rectum ditunda 2 jam
diantaranya adalah (Simbolon & dan 3 jam.
faktor jenis kelamin Boyoh, 2017). Pemberian
dan usia. Senam Kegel pengawet
Pelvic floor muscle memberikan efek formalin
training selama 3 menurunkan dapat
minggu dapat frekuensi SUI membantu
menurunkan dengan mempertahan
keluhan meningkatkan kan jumlah
inkontinensia urin. kekutan otot dasar eritrosit.
Hasil penelitian panggul atau otot Pengawet
dapat dilihat dari Puboccoccygeus. formalin
nilai p = 0,000 yang Senam Kegel mampu
berarti nilai p < memberikan bereaksi
0,005, sehingga pengaruh yang dengan
disimpulkan pelvic signifikan protein
floor muscle terhadap sebagai salah
training peningkatan satu unsur
berpengaruh kekuatan otot pembentuk sel
terhadap dasar panggul darah
inkontinensia urin. sehingga kemudian
Hal ini didukung dianjurkan mengikatnya
oleh penelitian dilakukan untuk agar tidak
Domoulin (2020), mencegah mudah
yang menunjukkan inkontinensia terserang oleh
penurunan pada lansia dan bakteri
persentase rata-rata keluhan pembusuk.
inkontinensia urin lainterkait fungsi
sebesar 70%- 74%. otot dasar
Menurut Samosir panggul (Amilia
dan Yulia pada et al., 2018)
tahun (2019), yaitu
latihan dasar
panggul dilakukan
selama 2 minggu
didapatkan hasil
adanya perubahan
dari inkontinensia
berat menjadi
inkontinensia
normal. Terdapat
teori secara biologis
menjelaskan
tentang mekanisme
pelvic floor muscle
training untuk
meringankan
inkontinensia urin.
Teori pertama otot
spinter external
akan meremas
urethra dan teori
kedua otot dasar
panggul yang kuat
akan menyokong
leher kandung
kemih
(Radziminska dkk,
2018).
Kesimpulan Berdasarkan hasil, Hasil karateristik Adanya Berdasarkan
maka dapat responden dari 15 peningkatan hasil
disimpulkan bahwa responden pengetahuan penelitian
ada sebagian besar lansia dan yang telah
pengaruh berjenis kelamin pendamping dilakukan
pelvic floor muscle perempuan tentang cara dapat
training dengan. melakuklan disimpulkan
terhadap perbaikan Sementara Rata- senam kegel dan bahwa tidak
inkontinensia urin rata frekuensi cara perawatan terdapat
yaitu p valu berkemih atau lansia dengan perbedaan
e = 0,0001. buang air kecil inkotinensia urine hasil sedimen
atau buang air urine dengan
kecil pada lansia pengawet
sebelum diberikan formalin dan
intervensi berupa toluena.
senam kegel. Tetapi rerata
Hasil analisis eritosit dan
bivariat dengan leukosit pada
menggunakan uji pemeriksaan
statistic t- segera,
dependent dapat dengan
ditarik pengawet
kesimpulan formalin dan
bahwa HO ditolak toluena
sementara Ha mengalami
diterimal dimana peningkatan
artinya ada dimana rerata
pengaruh tertinggi pada
pemberian senam pemeriksaan
kegel. terhadap dengan
frekuensi pengawet
berkemih atau formalin yaitu
buang air kecil pada eritrosit
pada lanjut usia di sebesar
Panti Sosial 4.700/LPB
Tresna Werdha dan pada
Pagar Dewa leukosit
Bengkulu. sebesar
1.207/LPB.
Hasil rerata
sel epitel
mengalami
penurunan
dan rerata
terkecil pada
pemeriksaan
dengan
toluena
sebesar
2.613/LPK.
Serta terjadi
perubahan
morfologi
eritrosit,
leukosit, dan
sel epitel yang
di periksa
segera dengan
pengawet
formalin dan
toluena.
Perubahan
morfologi
pada
pemeriksaan
dengan
pengawet
formalin yaitu
ukuran
morfologi
sedikit
membesar dan
mengecil
sedangkan
perubahan
morfologi
pemeriksaan
dengan
pengawet
toluena yaitu
ukuran
morfologi
yang mengecil
dan dengan
bentuk yang
tidak
beraturan.
Saran Diharapkan Berdasarkan dari Dalam penelitian Bagi tenaga
penelitian ini dapat hasil penelitian kali ini yang medis
memberi informasi yang sudah berisi tentang diharapkan
dan wawasan dilaksanakan oleh pendampingan untuk
kepada masyarakat peneliti, maka lansia dalam pemeriksaan
dan tenaga medis peneliti perawatan urine segar
tentang manfaat menyarankan agar inkontinesia urin agar segera
pelvic floor muscle pihak Panti Sosial dirumah pada diperiksa
training untuk Tresna Werdha wilayah kerja sehingga
memperbaiki atau tempat lanjut puskesmas darul mendapatkan
inkontensia urin usia tinggal perlu imarah kabupaten hasil
pada lansia adanya aceh besar. pemeriksaan
keterlibatan dari dengan kasus yang akurat
pada keluarga Tingginya dan dapat
atau staf/pegawai presentase digunakan
panti tempat inkontinensia urin sebagai
lanjut usia tinggal yang terjadi pada penunjang
untuk membantu wanita Asia diagnosa
lanjut usia menunjukkan terhadap suatu
mengingatkan bahwa kondisi ini penyakit.
untuk melakukan harus Bagi peneliti
senam kegel mendapatkan lain
secara rutin perhatian diharapkan
dengan harapan khusus.karena dapat
akan menurunnya kasus melanjutkan
frekuensi inkontinensia ini penelitian
berkemih atau kebanyakan mengenai
buang air kecil terjadi pada perbedaan
yang kerap kali wanita dari pada hasil sedimen
menyerang lanjut laki laki urine dengan
usia. Senam kegel pengawet
ini juga perlu formalin dan
dimasukan toluena yang
kedalam jadwal disimpan pada
senam atau suhu 40C.
jadwal kegiatan
rutin Panti
sehingga lanjut
usia terkhusus
penderita
inkotinensia urine
akan lebih mudah
melakukan
gerakangerakan
senam kegel
ketika berada di
wisma masing-
masing.
Penelitian
selanjutnya dapat
melakukan
pemberian
intervensi untuk
menurunkan
frekuensi
berkemih atau
buang air kecil
pada lanjut usia
dengan
mengkombinasi
intervensi senam
kegel ditambah
dengan intervensi
lainya seperti
senam yoga dan
intervensi lain
yang sudah
terbukti mampu
menurunkan
frekuensi
berkemih atau
buang air kecil.

Anda mungkin juga menyukai