Anda di halaman 1dari 2

TUGAS METODE DAKWAH

Nama : Andi Varil Batara Lipu


Kelas : C1
NIM : 14120200087
Mesjid : Nur Intan Lestari Perm. Griya Intan Lestari
Ustadzah Abdurrahman Wahid
Pembukaan : Di pagi Idul Fitri yang berbahagia ini tak lupa kami wasiatkan,
marilah kita selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kadar ketaqwaan serta
keimanan kita kepada Allah Ta’ala, dengan melaksanakan semua perintah-
perintahNya dan menjauhi semua laranganNya, dengan penuh rasa ikhlas mencari
ridho Allah Taala. Karena pada hakikatnya hari raya adalah hadiah dari Allah,
anugrah dari Allah, karunia dari Allah hanya untuk hamba-hamba-Nya yang
bertambah kualitas keimanan dan ketakwaannya, bukan bagi manusia yang
mempunyai baju baru, perhiasan baru, bukan bagi yang memiliki kendaraan baru.

Isi : Alhamdulillah, setelah melaksanakan ibadah puasa selama sebulan, hari ini
kita diberi kenikmatan oleh Allah dalam menjalankan shalat Idul Fitri dalam
keadaan sehat walafiat. Kita berharap, apabila rahmat dan maghfirah-Nya
senantiasa menaungi kita semua hingga kita berpulang dalam keadaan husnul
khatimah. Keberadaan kita di masjid ini semoga menjadi dua pertanda baik.

Pertama, kita hadir sebagai hamba Allah yang bersyukur, dan karena syukur ini
Allah senantiasa menambah kenikmatan bagi kita. Kedua, kita senantiasa berusaha
agar Allah menaikkan derajat kita pada level al-muttaqin, atau hamba yang
senantiasa menjauhi larangan-Nya sekaligus melaksanakan segala ketaatan kepada-
Nya. Kalaupun kita belum sampai pada derajat takwa ini, marilah kita senantiasa
berproses menjadi hamba yang patuh menjalankan ketentuan dari Allah dan
Rasulullah, serta berusaha menjadi muslim yang baik. Tiada kemuliaan yang kita
raih, kecuali dengan cara meningkatkan kualitas keimanan kita hingga menjadi
orang yang bertakwa.
Abdurrahman bin Abu Bakrah meriwayatkan dari bapaknya radhiyallahu anhuma,
bahwa ada seorang bertanya: Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling baik
Beliau menjawab: Barangsiapa yang panjang umurnya dan baik perbuatannya. Ia
bertanya lagi: Lalu manusia manakah yang paling buruk? Beliau menjawab:
Barangsiapa yang panjang umurnya dan buruk perbuatannya (HR at Tirmidzi)

Hadits tersebut menunjukkan tips pertama dari Rasulullah, yaitu manusia yang
berkualitas, yang punya potensi unggul dalam dirinya adalah yang panjang
umurnya serta baik perbuatannya. Demikian pula sebaliknya. Dengan demikian,
kita layak berpikir, apakah kita bagian dari manusia yang baik ini? Selama hidup,
kita lebih banyak berbuat baik atau buruk? Dengan karunia usia hingga saat ini,
sejauh manakah kebermanfaatan kita bagi sesama? Bagaimanakah kualitas ibadah
kita? Bagaimanakah kita menghabiskan umur kita? Untuk hal yang sia-sia belaka,
atau justru untuk kebermanfaatan bagi sesama? Oleh karena itu, setelah melewati
Ramadlan pada tahun ini, mulai Idul Fitri saat ini, kita harus berusaha menjadi salah
satu tipikal manusia terbaik versi Rasulullah yaitu berusaha selalu berbuat baik
dalam usia yang telah Allah anugerahkan pada kita ini.

Penutup : Hari Raya Idul Fitri adalah jembatan untuk meningkatkan amal ibadah
kita kepada Allah Taala, sebagaimana tujuan diperintahkan puasa, yaitu menjadi
orang yang bertaqwa. Jika sebelum bulan Ramadhan, ibadah kita belum lah baik,
banyak melakukan kesalahan dan kejelekan, dan ketika Ramadhan kita mulai
berupaya menjadi manusia yang lebih baik maka setelah hari raya Idul Fitri ini, kita
berkomitmen untuk terus memperbaiki diri, senantiasa menjaga spirit ibadah
Ramadhan sehingga bisa menjadi manusia terbaik sebagaimana kriteria Rasulullah.
Semoga Allah Taala menolong kita dan keluarga kita dalam berbuat ketaatan dan
tetap istiqamah di jalan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai