Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DASAR SASAR LOGIKA


(DEFINISI DAN BAGAI BERBAGAI KESESATAN
DALAM BERLOGIKA)

Disusun oleh :

Yunita fratisyah D1D022007


Muhammad Fikry DID022013
Qori Rahayu D1D022023
Anastasya Sitanggang D1D022029
Fatma Rahmawati D1D022047
Delvi Abita D1D022061
Kadek Maike DID022071
Afief Fathurrahman D1D022091
Maya Eka Eliani D1D022095

UNIVERSITAS BENGKULU 2022/2023


DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
3. Tujuan..........................................................................................................................................
4. Manfaat........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesesatan dalam berlogika..........................................................................................................
2. Masalah kesesatan dalam logika..................................................................................................
.....................................................................................................................................................
3. Tips agar tidak kesesatan dalam berlogika...................................................................................
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..................................................................................................................................
2. Saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Logika mempelajari hukum–hukum, patokan–patokan dan rumus–rumus berfikir.
Psikologi juga membicarakan aktivitas berfikir. Karena itu kita hendaklah berhati–hati melihat
persimpangan dengan logika. Berfikir adalah aktivitas yang dilakukan oleh seluruh manusia. Suatu
aktivitas yang berhubungan erat dengan kerja akal. Akal manusialah yang menjadi salah satu alat
menyerap pengetahuan, menemukan dan membedakan mana yang benar atau keliru. Namun, manusia
yang memiliki pengetahuan terbatas ataupun belum memaksimalkan fungsi akalnya terkadang terjebak
kepada kekeliruan atau kerancuan dalam berpikir. Hal ini wajar, karena akal bekerja berdasarkan hukum
hukum universal tertentu. Ketidaktaatan terhadap hukum-hukum universal dalam berpikir, menjadikan
seseorang melakukan kekeliruan atau kesalahan. Dalam ungkapan yang lebih ekstrem, seseorang yang
tidak menaati hukum berpikir dapatlah dikatakan sebagai seseorang yang tidak rasional (irrasional).
Orang kemudian mengenal hukum-hukum berpikir rasional yang universal itu dengan istilah Logika.
Suatu istilah yang diperkenalkan oleh Aristoteles, filsuf Yunani kuno. Di dunia Arab (Islam), Logika
kemudian populer dengan istilah Mantiq. Dan kekeliruan berpikir adalah salah satu bagian penting yang
dibahas dalam studi tentang logika Bagi setiap orang, apalagi kaum cendekiawan, menghindari
melakukan kekeliruan dalam berpikir ini menjadi suatu keharusan. Sebab dari proses berpikirlah
kehidupan, budaya, tradisi, bahkan sebuah peradaban dibangun. Bukankah peradaban yang berakar dan
dibangun dari cara berpikir yang salah akan menyengsarakan manusia. Jalaludin Rahmat, cendekiawan
muslim Indonesia itu bahkan menempatkan kekeliruan berpikir sebagai salah satu penghambat pertama
dan utama proses rekayasa sosial dalam masyarakat.

2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kesesatan dalam berlogika?
2. Apa saja masalah kesesatan dalam logika?
3. Bagaimana cara agar tidak tersesat dalam berlogika?

3. Tujuan masalah
1. Untuk lebih mengetahui perihal kesesatan logika dalam berfikir
2. Untuk mengetahui bagaimana tips menghilangkan kebiasan logik berpikir dalam kesesatan
3. Untuk sanggup

BAB II
PEMBAHASAN

Kesesatan acap kali dalam penalaran khususnya dalam berlogika tradisional secara
sederhana dapat dibedakan menjadi dua bagian yakni kesesatan formal dan kesesatan informal
pengelompokan kesesatan ini bukan dimaksudkan sebagai suatu klasifikasi yang final, akan
tetapi sekedar sebagai suatu cara untuk memudahkan pembahasan. Masalah kesesatan tersebut
sebagai berikut.
1. Kesesatan formal
Kesesatan formal merupakan kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang tidak
tepat atau tidak benar. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika
mengenai proposisi dalam suatu argumen atau dilihat hukum hukum silogisme dan merupakan
kekeliruan yang terjadi akibat pelanggaran terhadap aturan-aturan definisi, silogisme kategoris dan
silogisme hipotetis. Contohnya
a) Kesesatan kareena four terms(empat artian)
karena empat artian dalam silogisme ini terjadi karena term penengah diartikan
ganda, sedangkan dalam patokan diharuskan hanya terdiri dari tiga term.
Contohnya: semua orang mempunyai halaman.
Buku logika ini mempunyai halaman.
Jadi, buku logika ini adalah sebuah rumah.
b) Kesesatan karena undistributted mudle terms(term tengah yang tidak berdistribusi)
Karena Kedua Term Penengah Tidak Mencakup dan karena tidak satu pun dari kedua
term penengah mencakup,
contohnya: pahlawan adalah orang berjasa
Ebiet G. Ade adalah artis.
Jadi Ebiet G. Ade adalah orang yang berjasa
c) Kesesatan karena premis – premis yang mengiangkan dan kesimpulan yang
mengingkari
Kesesatan ini terjadi karena melanggar aturan pembentukan silogisme bahwa dari
pangkal pikir-pakal pikir yang membenarkan hanyalah dapat diturunkan suatu
kesimpulan yang membenarkan pula. Jika aturan ini di langgar maka akan salah
penalaran itu.
Contohnya: Semua filsuf adalah manusia.
Semua ahli logika adalah filsuf.
Jadi,semua ahli logika bukan manusia.

d) Kesesatan karena premis negatif dan kesimpulan yang mengiakan


Kesesatan ini melanggar ketentuan yang menyatakan bahwa kalau salah satu premis
bersifat negatif maka kesimpulannya harus negatif,jika hal ini dilanggar maka akan
terjadi kesesatan:
Contohnya: Semua filsuf adalah ahli logika
Semua arsitek adalah bukan filsuf
Jadi,semua arsitek adalah ahli logika

e) Kesesatan karena dua premis yang mengingkari


Kesesatan ini merupakan sesat pikir yang melanggar ketentuan dalam penyusunan
silogisme yang menyatakan bahwa suatu susunan pikir yang mengandung dua premis
yang mengingkari,tidak dapat ditarik kesimpulannya yang sah.
Contohnya: Buku filsafat dari kant adalah bukan buku yang mudah dibaca.
Buku yang mudah dibaca adalah bukan buku yang bermutu.
Jadi,semua buku filsafat dari Kant adalah buku bermutu

2. Kesesatan informal
kekeliruan yang terjadi akibat kekacauan konotasi atau denotasi term-term yang dipakai karena
asumsi-asumsi yang salah atas fakta atau realitas. Kesesatan informal bisa juga karena
ketidaktahuan terhadap permasalahan yang ada.
a) Kesesatan karena aksen atau tekanan
Kesesatan yang terjadi karena salah pemahaman terhadap satu kata yang
memiliki susunan huruf yang sama, tpi cara bacanya yang berbeda.
Contohnya:
Tiap pagi pasukan mengadakan apel.
Apel itu buah.
Jadi, tiap pagi pasukan mengadakan buah.
b) Kesesatan yang disebabkan term ekuivok
Kesesatan yang terjadi karena ada suatu kata yang memiliki susunan dan cara
baca yang sama, tetapi maknanya berbeda
Contohnya:
Sifat abadi adalah sifat ilahi.
Adam adalah mahasiswa abadi.
Jadi, adam adalah mahaiswa yang bersifat ilahi.
c) Kesesatan yang di akibatkan angfiboli
Kesesatan yang disebabkan kontruksi kalimat sedemikian rupa sehingga
faedahya dijadikan bercabang. Hal ini disebabkan letaak sbuah kata atau term
tertentu dalam konteks kalimatnya
Contohnya:
Alkisah, Cresuo, Raja Lidiah akan ingin menaklukan Cyrus Raja Persia.
Untuk mengetahui nasib yang di hadapinya, ia menghadap alihnujum.
Alihnujum meramalkan, dan berkata padanya : kalau Cresuo melawan Cyurs
sebuah tentara besar akan di ancurkan.Cresue perang melawan Cyurs dan
tentara nya binasa

3. Kesesatan karen elefansi


kesesatan yang terjadi karena argumentasi yang dibuat tidak di arahkan pada masalah yang
sebenarnya, tetapi pada situasi pribadi dan karakteristik pribadi seseorang (lawan bicara)
yang sebenarnya tidak berhubungan kebenaran atau kesalahan isi argumentasi.
Contoh jenis kesesatan ini dikemukakan soekadijo (1988)dan hirohmi(1987) sebagai berikut:
a. Kesesatan argumentum ade hominem
Merupakan upaya untuk menyerang kebenaran suatu klim dengan
menuju sifat negatif orang yang mendukung klim tersebut hal ini biasaya
di pandang sebagai kesesatan logika
Contohnya:
Orang menolak len refrom karena alasannya pembagian tanah itu selalu
di tuntut oleh komunis. Jadi usul len refrom itu pasti adalah perbuatan
orang komunis dan perbuatan itu jelas jahat
b. Kesesatan argument ade verucundiam atau argumentum autoritatis
“Kesesatan ini artinya kesesatan argumentasi demi otoritas”. Orang
yang melakukan kesesatan ini dengan menggunakan otoritas, kekuasaan
atau keahlian sebagai dasar agar apa yang disampaikan dapat di terima.
Contoh ucapan: “saya mempunyai ide yang luar biasa yang harus anda
terima karena saya dapati ini dari seminar universitas Oxfrot”.
Penalaran ini jelas sesat, karena alasannya mengandalkan wibawa
lembaga semata – mata .
c. Kesesatan argumentum ade baculum
Argumen ini lebih dikenal dengan argumen ancaman yang merupakan
pernyataan atau keadaan yang mendesak orang untuk menerima suatu
konklusi tertentu dengan alasan jika menolak akan membawa akibat
yang tidak di inginkan.
Contoh kalimat: “ tuan, kita hanya menginginkan orang- orang cerdas
dalam organisasi kita. Apabila anda tidak ingin kehilangan pekerjaan,
saya saranlan anda memperhatikan sedikit kecerdasan anda”.
Penalaran ini termasuk sesat karena terselubung adanya ancaman
d. Kesesatan argumentum ade misericordiam
Kesesatan ini merupakan sesat pikir yang sengaja di arahkan untuk
membangkitkan rasa belas kasihan lawan cakap dengan sasaran untuk
memperoleh pengampunan atau harapan.
Contoh ucapan: “ pak guru, tolong luluskan saya, karena orang tua saay
di kampung tidak mampu lagi membiayai saya kuliah” atau ucapan
terdakwan pada hakim, “ tolong pak hakim saya bebaskan dari semua
tuduhan karena saya punya tanggungan keluarga”.
Argumen ini sesat karena didalamnya menuntut belas kasihan semata.
e. Kesesatan argumentum ade populum
Kesesatan ini merupakan argumen yang keliru, yang mengambil
kesimpulan bahwa suatu proposisi itu benar, karena di percayai oleh
banyak atau kebanyakan orang.
Contoh argumen ini misalnya kita lihat suatu Kolonel Khadafi dari Libia
mengunjungi Kairo pada tahun 1973, dan berbicarra tentang the women
libs movment. Ia menyerang gerakan itu atas dasar bahwa wanita adalah
“ kotor”, dan secara fisiologis inferior. Atau contoh lain bisa kita lihat
pada pidato – pidato politik yang sengaja membakar emosi masa, tampak
menghiraukan kelogisan penalarannya.

Anda mungkin juga menyukai