Makalah Dasar-Dasar Logika
Makalah Dasar-Dasar Logika
Disusun oleh :
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
3. Tujuan..........................................................................................................................................
4. Manfaat........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesesatan dalam berlogika..........................................................................................................
2. Masalah kesesatan dalam logika..................................................................................................
.....................................................................................................................................................
3. Tips agar tidak kesesatan dalam berlogika...................................................................................
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..................................................................................................................................
2. Saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Logika mempelajari hukum–hukum, patokan–patokan dan rumus–rumus berfikir.
Psikologi juga membicarakan aktivitas berfikir. Karena itu kita hendaklah berhati–hati melihat
persimpangan dengan logika. Berfikir adalah aktivitas yang dilakukan oleh seluruh manusia. Suatu
aktivitas yang berhubungan erat dengan kerja akal. Akal manusialah yang menjadi salah satu alat
menyerap pengetahuan, menemukan dan membedakan mana yang benar atau keliru. Namun, manusia
yang memiliki pengetahuan terbatas ataupun belum memaksimalkan fungsi akalnya terkadang terjebak
kepada kekeliruan atau kerancuan dalam berpikir. Hal ini wajar, karena akal bekerja berdasarkan hukum
hukum universal tertentu. Ketidaktaatan terhadap hukum-hukum universal dalam berpikir, menjadikan
seseorang melakukan kekeliruan atau kesalahan. Dalam ungkapan yang lebih ekstrem, seseorang yang
tidak menaati hukum berpikir dapatlah dikatakan sebagai seseorang yang tidak rasional (irrasional).
Orang kemudian mengenal hukum-hukum berpikir rasional yang universal itu dengan istilah Logika.
Suatu istilah yang diperkenalkan oleh Aristoteles, filsuf Yunani kuno. Di dunia Arab (Islam), Logika
kemudian populer dengan istilah Mantiq. Dan kekeliruan berpikir adalah salah satu bagian penting yang
dibahas dalam studi tentang logika Bagi setiap orang, apalagi kaum cendekiawan, menghindari
melakukan kekeliruan dalam berpikir ini menjadi suatu keharusan. Sebab dari proses berpikirlah
kehidupan, budaya, tradisi, bahkan sebuah peradaban dibangun. Bukankah peradaban yang berakar dan
dibangun dari cara berpikir yang salah akan menyengsarakan manusia. Jalaludin Rahmat, cendekiawan
muslim Indonesia itu bahkan menempatkan kekeliruan berpikir sebagai salah satu penghambat pertama
dan utama proses rekayasa sosial dalam masyarakat.
2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kesesatan dalam berlogika?
2. Apa saja masalah kesesatan dalam logika?
3. Bagaimana cara agar tidak tersesat dalam berlogika?
3. Tujuan masalah
1. Untuk lebih mengetahui perihal kesesatan logika dalam berfikir
2. Untuk mengetahui bagaimana tips menghilangkan kebiasan logik berpikir dalam kesesatan
3. Untuk sanggup
BAB II
PEMBAHASAN
Kesesatan acap kali dalam penalaran khususnya dalam berlogika tradisional secara
sederhana dapat dibedakan menjadi dua bagian yakni kesesatan formal dan kesesatan informal
pengelompokan kesesatan ini bukan dimaksudkan sebagai suatu klasifikasi yang final, akan
tetapi sekedar sebagai suatu cara untuk memudahkan pembahasan. Masalah kesesatan tersebut
sebagai berikut.
1. Kesesatan formal
Kesesatan formal merupakan kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang tidak
tepat atau tidak benar. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika
mengenai proposisi dalam suatu argumen atau dilihat hukum hukum silogisme dan merupakan
kekeliruan yang terjadi akibat pelanggaran terhadap aturan-aturan definisi, silogisme kategoris dan
silogisme hipotetis. Contohnya
a) Kesesatan kareena four terms(empat artian)
karena empat artian dalam silogisme ini terjadi karena term penengah diartikan
ganda, sedangkan dalam patokan diharuskan hanya terdiri dari tiga term.
Contohnya: semua orang mempunyai halaman.
Buku logika ini mempunyai halaman.
Jadi, buku logika ini adalah sebuah rumah.
b) Kesesatan karena undistributted mudle terms(term tengah yang tidak berdistribusi)
Karena Kedua Term Penengah Tidak Mencakup dan karena tidak satu pun dari kedua
term penengah mencakup,
contohnya: pahlawan adalah orang berjasa
Ebiet G. Ade adalah artis.
Jadi Ebiet G. Ade adalah orang yang berjasa
c) Kesesatan karena premis – premis yang mengiangkan dan kesimpulan yang
mengingkari
Kesesatan ini terjadi karena melanggar aturan pembentukan silogisme bahwa dari
pangkal pikir-pakal pikir yang membenarkan hanyalah dapat diturunkan suatu
kesimpulan yang membenarkan pula. Jika aturan ini di langgar maka akan salah
penalaran itu.
Contohnya: Semua filsuf adalah manusia.
Semua ahli logika adalah filsuf.
Jadi,semua ahli logika bukan manusia.
2. Kesesatan informal
kekeliruan yang terjadi akibat kekacauan konotasi atau denotasi term-term yang dipakai karena
asumsi-asumsi yang salah atas fakta atau realitas. Kesesatan informal bisa juga karena
ketidaktahuan terhadap permasalahan yang ada.
a) Kesesatan karena aksen atau tekanan
Kesesatan yang terjadi karena salah pemahaman terhadap satu kata yang
memiliki susunan huruf yang sama, tpi cara bacanya yang berbeda.
Contohnya:
Tiap pagi pasukan mengadakan apel.
Apel itu buah.
Jadi, tiap pagi pasukan mengadakan buah.
b) Kesesatan yang disebabkan term ekuivok
Kesesatan yang terjadi karena ada suatu kata yang memiliki susunan dan cara
baca yang sama, tetapi maknanya berbeda
Contohnya:
Sifat abadi adalah sifat ilahi.
Adam adalah mahasiswa abadi.
Jadi, adam adalah mahaiswa yang bersifat ilahi.
c) Kesesatan yang di akibatkan angfiboli
Kesesatan yang disebabkan kontruksi kalimat sedemikian rupa sehingga
faedahya dijadikan bercabang. Hal ini disebabkan letaak sbuah kata atau term
tertentu dalam konteks kalimatnya
Contohnya:
Alkisah, Cresuo, Raja Lidiah akan ingin menaklukan Cyrus Raja Persia.
Untuk mengetahui nasib yang di hadapinya, ia menghadap alihnujum.
Alihnujum meramalkan, dan berkata padanya : kalau Cresuo melawan Cyurs
sebuah tentara besar akan di ancurkan.Cresue perang melawan Cyurs dan
tentara nya binasa