Anda di halaman 1dari 5

Definisi dan cakupan soal

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Kata strategi berasal dari
bahasa Yunani “strategia” yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang untuk
mencapai tujuan. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
penikmat di masa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi.

Strategi menjawab soal diartikan sebagai pola pemikiran dan tindakan untuk mempermudah,
memahami dan menemukan jawaban benar dari semua pilihan yang ada. Hanya satu pilihan yang paling
tepat di antara pilihan lainnya ( one best answer ). Empat pilihan lainnya, tingkat kebenarannya lebih
kecil dibanding dengan pilihan yang benar. Pilihan yang salah ini disebut distractor (pengecoh). Daya
kecoh semakin besar bila yang memilih pilihan salah itu semakin banyak dan yang dianggap baik minimal
yang memilih option itu 5 persen. Untuk mendapat jawaban yang paling tepat dan benar perlu dilihat
dari berbagai sudut pandang sebelum menentukan pilihan.

Uji kompetensi adalah uji sumatif maka bentuk soal yang dikembangkan dan diujikan adalah soal-soal
untuk mengambil keputusan klinik, prosedur klinik dan alasan tindakan klinik dilakukan. Yang dimaksud
keputusan klinik adalah mulai penentuan dan kepastian temuan data abnormal, menganalisis data dan
menentukan masalah, membuat rencana tindakan yang sesuai dengan masalah yang dimunculkan dan
mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat dan pada akhirnya menilai apakah tindakan tersebut
membantu pasien atau menyembuhkan atau tidak (evaluasi keberhasilan). Di samping itu perlu ada
evaluasi terhadap dasar pemikiran dari keputusan klinik tersebut, maka dikembangkan juga soal-soal
yang bernilai rasional dan mekanisme suatu kejadian. Misalnya menanyakan soal penyebab dan tujuan
dilakukan tindakan.

1.2 Tehnik menjawab soal

1.2.1 Tehnik umum

Tehnik dasar yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk membaca (mengerti saat pertama
membaca). Kejadian yang sering timbul dalam membaca soal adalah ketidakmampuan untuk mengambil
atau memahami isi esensial dari badan soal yang sedang dibaca. Akibatnya badan soal dibaca secara
berulang dan menghabiskan waktu. Badan soal yang dibuat dalam uji kompetensi telah diperkirakan
mampu dibaca dan dipahami oleh kebanyakan peserta dalam 40-45 detik. Soal secara utuh dapat
diselesaikan rata-rata dalam satu menit atau 60 detik. Jika peserta membaca satu soal melebihi batas
waktu tersebut maka dapat dipastikan tidak akan mampu menyelesaikan semua soal dengan penalaran
yang baik dan tentu mengurangi kemungkinan menjawab soal dengan benar. Oleh karena itu perlu ada
latihan dan koreksi diri dari setiap individu terkait hal ini. Istilah yang sering digunakan adalah belajar
membaca efektif.

Setiap badan soal atau kasus maksimal dibaca dua kali sudah dapat dipastikan arahnya. Ada dua tahap
urutan membaca yaitu scamming dan scanning . Scamming adalah cara membaca keseluruhan kasus
dengan hati-hati dengan menyimak ide utama dari soal tersebut. Setelah dibaca tarik kesimpulan secara
utuh. Apa ide utamanya dan ke mana arah soal dibawa. Kemampuan ini biasanya didukung oleh
kemampuan komprehensif dari peserta. Jika sudah ditemukan ide pokoknya ( main idea) tentu tahap
berikutnya lebih mudah yakni menemukan jawaban yang paling sesuai dengan main idea tersebut. Soal
dianggap baik bila dalam kasus memang ditemukan ide utamanya, sebaliknya jika ide utama ini tidak
ditemukan maka soal itupun dikatakan bias dan ambigu dan sudah pasti juga tidak akan memenuhi
unsur close the option role.

Selanjutnya, jika pembaca merasakan adanya keragu-raguan dalam menemukan ide utamanya dalam
pembacaan pertama, maka dapat dilanjutkan dengan membaca tehnik kedua yaitu scanning yakni
membaca sekali lagi dua ide yang terkandung dalam soal tersebut yang masih dirasa membingungkan
dengan membacanya lebih detail dan hati-hati. Hal ini muncul biasanya disebabkan oleh dekatnya ide
pokok dan ide pengecoh atau data yang dihadirkan dalam badan soal tersebut terlalu dekat, sehingga
sulit untuk membedakan ide yang satu dengan ide lainnya. Jadi scanning ini tujuannya untuk
memperjelas ide yang mana lebih kuat antara ide yang ada dalam soal tersebut. Keseluruhan waktu
untuk membaca ini maksimal 45 detik mengingat waktu untuk menjawab satu soal secara keseluruhan
adalah satu menit. Limabelas detik selanjutnya dapat digunakan untuk membaca pertanyaan dan
menentukan pilihan jawaban. Karena main idea sudah ditemukan pada scamming dan scanning maka
akan jauh lebih mudah untuk menemukan jawabannya. Perlu dicatat bahwa jika saat proses scamming
telah ditemukan idenya dengan jelas tidak perlu lagi melanjutkan ke scanning langsung saja ke
pertanyaan soal dan jawaban soal tersebut. Sebagai tambahan cara yang umum orang pakai adalah
membuang paling tidak 3 jawaban yang pasti salah menurut saudara. Hati-hati dalam tehnik ini jangan
sampai membuang jawaban yang benar. Selanjutnya adalah mempertimbangkan secara matang mana di
antara dua yang tersisa tersebut lebih kuat itulah anda yakini sebagai jawaban yang benar. Segera
berlatih pada contoh-contoh soal yang disiapkan pada theory & practice test.
1.2.2 Tehnik khusus

Sebenarnya tehnik khusus ini tidak diperlukan lagi, jika tehnik umum tersebut di atas telah dipahami dan
digunakan dengan baik oleh pembaca. Tehnik khusus ini adalah tehnik atau strategi semata-mata untuk
mengurangi kemungkinan salah. Atau strategi untuk mencoba mengurangi kesalahan dengan melihat
langkah demi langkah. Karena bentuk soal tersebut terutama untuk pengambilan keputusan klinik
sementara keputusan klinik keperawatan menggunakan proses keperawatan maka di bawah ini akan
diuraikan tipe-tipe soal dan strategi menjawabnya sesuai dengan tahapan tersebut. Lagi pula soal-soal
yang ada biasanya berdasarkan ke lima proses tersebut walaupun ada bentuk yang lain seperti
menanyakan tujuan, jastifikasi atau rasional dan mekanisme penyakit, tapi tidak terlalu banyak.

Ide yang masuk akal untuk dipelajari adalah kenali bagaimana soal itu dibuat. Bagaimana penulis soal
menitipkan ide-ide yang mewakili kompetensi mata ajar yang ada pada setiap mata ajar. Uji kompetensi
ini adalah tool untuk meyakinkan seseorang kompeten atau tidak maka sudah barang tentu yang
dihadirkan adalah materi-materi pokok. Hal ini juga harus dipahami oleh peserta dalam upaya untuk
menyatukan energi yang “kurang “ tersebut ke hal-hal pokok.

1.2.2.1 Tehnik menjawab soal pengkajian

Hal ini dapat dimulai dengan pertanyaan bagaimana soal jenis ini dibuat dan bagaimana cara menitipkan
ide soalnya. Soal pengkajian ini dibuat biasanya dengan menghilangkan salah satu data mayor atau data
utama dalam stem (kasus) yang mengarah pada kesimpulan untuk menentukan masalah keperawatan.
Misal dalam kasus tergambar bahwa diagnose keperawatan yang digambarkan dalam kasus tersebut
deficit volume cairan, namun data yang pokok belum terlihat seperti urin output atau tekanan darah,
maka diagnose keperawatan akan menjadi ragu perlu ada data yang digunakan untuk memastikannya.
Misal urin output atau tekanan darahnya. Karena deficit cairan paling akurat misalnya dapat dibuktikan
dengan turunnya urin output secara signifikan atau turunnya tekanan darah secara signifikan. Di sinilah
pentingnya memahami baku mutu atau nilai normal dari setiap komponen tubuh. Tipe lain adalah
dengan mencantumkan fungsi-fungsi tertentu dalam kasus yang selanjutnya diklarifikasi dengan
pertanyaan apakah yang mengalami gangguan. Jadi kemampuan anatomi dan fisiologi sangat penting
dalam kaitan ini. Misal dalam kasus digambarkan adanya gangguan menelan dan mulut mencong. Lanjut
pertanyaan adalah manakah saraf yang mengalami gangguan. Tentu jawabannya adalah saraf yang
mengatur menelan (saraf 10) dan mengatur mulut (saraf 7). Kata kunci mampu menjawab soal ini adalah
mengenali dan memahami dengan baik data-data utama yang diperlukan dalam menentukan masalah,
mengenali nilai baku mutu (nilai normal) dan fungsi-fungsi (fisiologi) normal tubuh. Segera berlatih pada
contoh-contoh soal yang disediakan pada theory & practice test.
1.2.2.2 Tehnik menjawab soal masalah (diagnosis) keperawatan

Masalah keperawatan merupakan hasil analisis data dari sebuah kasus yang tampil sebagai stem. Stem
ditata sedemikian rupa sehingga menggambarkan masalah yang sesungguhnya. Data-data yang
mengacu pada satu masalah adalah gabungan beberapa data yang saling sinergis atau secara fisiologis
perubahannnya saling berhubungan. Berarti untuk menentukan masalah harus didapatkan data pada
kasus yang saling berhubungan. Data tersebut pastilah data dominan atau data mayor. Tidak ada
masalah keperawatan yang hanya didukung oleh satu data saja. Untuk menentukan masalah minimal
didukung oleh dua data, itupun harus yang utama. Inilah pentingnya scamming dan scanning untuk
memastikan apa main stream datanya. Banyak data perancu yang juga dituliskan dalam stem . Hati-hati
dengan data perancu ini, karena data ini sengaja ditambahkan untuk memancing peserta menjawab
sesuai dengan data perancu tersebut. Data tersebut seolah-olah menggambarkan masalah (namun
semu atau bukan masalah utama) yang ditonjolkan pada kasus. Misal pasien mual lalu di- option
disebutkan gangguan nutrisi. Pertanyaannya adalah apakah benar orang hanya mual saja sudah
gangguan nutrisi Kunci sukses menjawab soal ini adalah mampu mengenali main stream data (paling
dominan) yaitu dengan ciri fokus data jelas, sehingga akan ditemukan ciri yang harus didapat dalam soal
adalah memenuhi unsur close the option role, yang mana tanpa melihat option sekalipun kita sudah
tahu arah jawabannya. Segera berlatih pada contoh-contoh soal yang disediakan pada theory & practice
test.

1.2.2.3 Tehnik menjawab soal Intervensi/implementasi

Paling utama dalam jenis soal ini adalah menentukan apa sebenarnya yang paling dipermasalahkan
(masalah keperawatan) dalam kasus ini atau dengan kata lain adalah apa masalah utamanya.
Intervensi/implementasi adalah tindakan untuk menyelesaikan masalah. Tindakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut tentunya tidak satu namun ada beberapa. Kesulitan utama adalah bagaimana memilih
satu di antara semua yang dihadirkan dalam option. Tindakan yang dipilih juga yang paling menolong
atau membantu tidak membedakan apakah tindakan itu mandiri atau tindakan kolaborasi (tidak sedang
mengutamakan tindakan mandiri atau kolaborasi). Prioritas tindakan yang penting adalah yang lebih
mengancam hidup jika tidak ditolong. Dapat berupa tindakan aktual ataupun tindakan pencegahan.
Contoh: Ada kecelakaan termyata datanya ada memar daerah bahu, wajah dan daerah leher, maka
apapun alasannya yang harus dicegah sebelum tindakan lainnya adalah tindakan yang mencegah
manipulasi leher, karena dengan kondisi seperti itu pasti dapat diduga adanya fraktur servikal. Ini sangat
berbahaya terhadap nyawa penderita walaupun juga ada gurling misalnya.
Bagian tindakan penting dalam implementasi keperawatan adalah tindakan prosedur (SOP). Tindakan ini
ada urutannya dan urutan ini tidak dapat dipertukarkan harus demikian. Hal penting yang harus
diperhatikan dalam soal ini adalah tahapan tindakan yang mengandung unsur keselamatan pasien. Jika
tidak dikerjakan atau dikerjakan dengan cara yang salah, maka akan berisiko terhadap keselamatan
pasien bahkan mungkin dapat mengancam nyawa. Setiap tindakan pasti ada langkah yang sangat
penting dan krusial yang tidak boleh salah melakukannya apalagi lupa dilakukan. Contoh dalam hal ini
adalah prosedur pasang kateter yang harus menjadi perhatian khusus adalah tehnik steril dan menjamin
kateter itu masuk dan fiksasi kateternya tidak di daerah uretra. Contoh lain pemasangan NGT maka yang
paling penting adalah menjamin bahwa NGT tersebut masuk lambung. Tindakannya adalah test
masuknya NGT di lambung.

Kunci kesuksesan dalam menjawab soal intervensi/implementasi ini adalah mengenali dengan jelas
diagnose keperawatan yang tepat, memilih tindakan yang paling menolong untuk kasus tersebut (yang
mengancam hidup) berdasarkan data dominan yang diungkapkan dan memahami dan mempraktekan
prosedur (SOP) dengan baik . Cara membuang 3 option yang tidak mungkin juga boleh digunakan jika
sangat membingungkan. Lalu pastikan di antara dua jawaban yang dianggap benar tadi dipastikan mana
yang lebih kuat. Segera latihan dengan soal yang telah disediakan pada theory & practice test.

1.2.2.4 Tehnik menjawab soal Evaluasi

Evaluasi adalah melakukan pengkajian kembali setelah tindakan dilakukan untuk menyelesaikan satu
masalah. Soal ini biasanya bersumber dari kriteria evaluasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Namun
dalam perjalanannya jarang memunculkan kriteria hasil pada kasus. Maka pastikan bahwa setiap
tindakan atau sekelompok tindakan yang dilakukan selalu ada hasil yang diharapkan. Hasil tersebut
biasanya sesuai dengan tujuan atau kriteria tujuan untuk melihat keberhasilan tindakan. Misal tindakan
untuk mengatasi cairan adalah cairan terpenuhi. Ciri dari cairan terpenuhi adalah tekanan darah, urin
output, frekuensi nadi kembali normal (sesuai ukuran baku mutu) dan atau tanda lainnya sebagai
kriteria perbaikan cairan. Kunci keberhasilan dalam soal ini adalah mengenali aspek apa yang harus
dinilai setelah melakukan sekelompok atau satu tindakan dan nilai baku mutu fisiologis tubuh. Dapat
juga diterapkan cara 3 option yang paling tidak mungkin dibuang dan selanjutnya di antara dua option
yang tersisa pastikan diplih yang paling baik. Silahkan berlatih dengan soal yang telah disediakan pada
theory & practice test.

Anda mungkin juga menyukai